6th pillar: Goods market efficiency
A. Competition
1. Domestic competition…variable g

* Intensity of local competition
Intensitas kompetisi lokal adalah variable yang sangat penting dalam Indek persaingan micro ekonomi terutama untuk kualitas dan hubungan domestik supplier dan industri yang terkait, sejak aktivitas persaingan sebagai latihan dasar untuk persaingan internasional. Menurut data Global Competitiveness Index 2011-2012, Singapura menempati posisi ke 33 di dunia untuk intensitas kompetisi lokal sedangkan indonesia menempati posisi ke 31. Hal ini menunjukan indonesia masih lebih unggul dibandingkan Singapura. Kelemahan Singapura adalah kurangnya institusi dan media yang dapat menampung pengusaha lokal. Hal ini disebabkan oleh tingginya pengaruh pemerintah Singapura melalui Government Linked Companies. Walaupun GLC mengoperasikan kompetisi dasar dan menjalankan pengoperasian yang menguntungkan, tetapi juga menyebabkan tersisihnya pengusaha lokal. Hal tersebut yang menyebabkan mengapa pengusaha lokal di Singapura lebih sedikit daripada pengusaha dari luar negeri. * Extent of market dominance
Singapura berada di posisi ke 12 untuk extent of market dominance sedangkan Indonesia berada di posisi ke 23. Hal tersebut dikarenakan Singapura dikenal sebagai pelabuhan untuk perdagangan. Karena letaknya yang strategis diantara negara wilayah timur dan barat. Berdasarkan data statistik terakhir dari World Trade Organization, Singapura berada di urutan ke-14 terbesar untuk pengekspor barang. Sekitar 3000 perusahaan logistik internasional, nasional dan supply chain management beroperasi di Singapura. Singapura menyediakan jasa pengangkutan dari 200 perusahaan pengangkutan yang terhubung dengan 600 pelabuhan di 120 negara di dunia. Jasa pengangkutan di pelabuhan seperti pemindahan muatan kontainer dan bongkar muat memiliki tenaga keahlian serta peralatan dan teknologi yang cukup canggih. The Changi Airfreight center beroperasi 24 jam dan satu kali pemberhentian untuk pesawat terbang, pengangkutan dan cargo. cargo ditangani dengan efisien dan cepat. * Effectiveness of anti-monopoly policy
Berdasarkan efektivitas peraturan anti monopoli, Singapura berada di urutan ke-11 sedangkan Indonesia di urutan ke-31. * Extent and effect of taxation * Total tax rate*
Extent and effect of taxation and total tax rate
Singapura
Singapura merupakan negara yang terus menerus mengurangi tingkat pajak penghasilan badan dan memberikan berbagai insentif pajak yang menarik untuk menghadapi globalisasi. Kemudahan pengaturan dan operasi bisnis membuat banyak investor menanamkan modalnya disana. Tarif pajak yang rendah dan keramahan berbisnis merupakan dua faktor penting yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi. Berikut ini adalah tarif pajak badan usaha di Singapura.

CURRENT TAX RATES IN SINGAPORE
Corporate Tax Rates (for more details, see Singapore Corporate Tax Guide) Income | Tax Rate | Tax rate on corporate profits for up to 300,000 SGD | 8.5% | Tax rate on corporate profits above 300,000 SGD | 17% | Tax rate on capital gains accrued by the company | 0% | Tax rate on post-tax profits (i.e. dividends) distribution to shareholder | 0% | Tax rate on foreign-sourced income not brought into Singapore | 0% | Tax rate on foreign-sourced income brought into Singapore | 0 – 17% subject to conditions |

Singapura mengikuti sistem pajak berdasarkan teritorial. Badan usaha dan orang pribadi adalah sumber pajak dalam negeri. Sedangkan sumber pajak luar negeri seperti keuntungan cabang, deviden, dan pendapatan jasa akan dikurangi dengan ketentuan pendapatan adalah subjek pajak dan dikenakan pajak minimal 15%. Tarif pajak untuk badan usaha paling tinggi adalah 17%.
Personal Tax Rates (for more details, see Singapore Individual Tax Guide) Income | Tax Rate | Tax rate on first 20,000 | 0% | Tax rate on next 10,000 | 2% | Tax rate on next 10,000 | 3.5% | Tax rate on next 40,000 | 7% | Tax rate on next 40,000 | 11.5% | Tax rate on next 40,000 | 15% | Tax rate on next 40,000 | 17% | Tax rate on next 120,000 | 18% | Tax rate on above 320,000 | 20% | Tax rate on capital gains | 0% | Tax rate on income earned overseas | 0% | Tax rate on dividends received from Singapore company | 0% |
Tarif pajak orang pribadi dimulai dari 0% sampai dengan 20% ( pendapatan diatas S$ 320,000) untuk penduduk Singapura dan tarif tetap sebesar 15% untuk penduduk non Singapura.
Indonesia
Tarif Pajak Penghasilan secara umum (disebut juga tarif Pasal 17) diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak dalam negeri dan BUT untuk menghitung Pajak Penghasilan terutang dalam satu tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak. Tarif umum ini dibedakan untuk Wajib Pajak badan dalam negeri/BUT dan Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri.
Untuk keperluan penerapan tarif pajak atas Penghasilan Kena Pajak, maka jumlah Penghasilan Kena Pajak tersebut dibulatkan dahulu ke bawah ribuan rupiah penuh.
Dengan Peraturan Pemerintah dapat diterapkan tarif pajak tersendiri yang dapat bersifat final atas Penghasilan Tertentu yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan Pasal 4 Ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan. Besarnya tarif khusus ini tidak boleh melebihi tarif umum pajak tertinggi berdasarkan Pasal 17 Ayat (1).
Penentuan tarif pajak tersendiri tersebut didasarkan atas pertimbangan kesederhanaan, keadilan dan pemerataan dalam pengenaan pajak.
Berdasarkan Undang-undang No.17 Tahun 2000 tentang perubahan ketiga Undang-undang Pajak Penghasilan yang mulai berlaku untuk tahun pajak 2001, tarif pajak dibedakan menjadi dua yaitu untuk Wajib Pajak Badan & BUT dan Wajib Pajak Orang Pribadi. Selengkapnya tarif tersebut disajikan dalam bagian di bawah ini.
Tarif Pajak Badan Dalam Negeri Dan BUT
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebagai berikut : Lapisan Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak | Sampai dengan Rp50.000.000,00 | 10% | Di atas Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp100.000.000,00 | 15% | Di atas Rp100.000.000,00 | 30% |
Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut : Lapisan Penghasilan Kena Pajak | Tarif Pajak | Sampai dengan Rp25.000.000,00 | 5% | Di atas Rp25.000.000,00 sampai dengan Rp50.000.000,00 | 10% | Di atas Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp100.000.000,00 | 15% | Di atas Rp100.000.000,00 sampai dengan Rp200.000.000,00 | 25% | Di atas Rp200.000.000,00 | 35% | Praktik pemungutan pajak berkaitan dengan tansaksi ekonomi global (cross-border tax) oleh negara–negara di seluruh dunia meliputi paling tidak 4 hal, yaitu subjek pajak, objek pajak, besaran atau tarif pajak dan hak pemajakan.
Penentuan Penghasilan dari Transaksi Internasional Yang Dikenai Pajak
Penghasilan wajib pajak dalam negeri (WPDN) atau wajib pajak luar negeri (WPLN) yang berasal dari transaksi internasional secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 1) penghasilan wajib pajak dalam negeri yang berasal dari transaksi luar negeri (outbound transactions); dan 2) penghasilan wajib pajak luar negeri yang berasal dari transaksi /diterima di dalam negeri (inbound transactions); dan 3) penghasilan BUT.
Penghasilan wajib pajak dalam negeri yang berasal dari Outbound transactions dikenai pajak di Indonesia berdasarkan pasal 24 UU PPh. Adapun jenis-jenis outbound transactions antara lain: * transaksi yang dilakukan secara langsung dari Indonesia (tanpa melalui BUT di luar negeri); * transaksi yang dilakukan melalui BUT di luar negeri; * transaksi yang dilakukan melalui investasi langsung di luar negeri (foreign direct investment) dalam bentuk pengoperasian anak perusahaan (subsidiary company); atau * transaksi yang dilakukan melalui ekspor modal yang menghasilkan passive income (dividen, bunga, sewa, atau royalty)
Pemajakan yang biasanya terkait dengan outbound transaction antara lain: Pemotongan pajak oleh fihak luar negeri (foreign withholding taxes), kredit pajak luar negeri (foreign tax credit), foreign tax credit limitation, income tax treaties, dan sebagainya.
Penentuan tarif pajak
Penentuan tarif pajak untuk transaksi global sangat tergantung pada ada /atau tidak adannya tax treaty dengan negara mitra. Apabila antara Indodnesia dengan negara mitra telah mengadakan tax treaty, maka tarif yang digunakan adalah tarif berdasarkan tax treaty tersebut. Sebaliknya apabila belum ada tax treaty, maka digunakan tarif berdasarkan ketentuan pajak domestik. * Number of procedures required to start a business* h * Time required to start a business* h

Number of procedures required to start a business and Time required
Singapore
Berikut ini adalah prosedur untuk memulai bisnis di Singapura :
1. Pendaftaran perusahaan secara online di ACRA (Accounting and Corporate Regulatory Authority) dan goods and services tax (GST).
Yaitu Pendirian dilakukan melalui Bizfile, sebuah sistem pengarsipan elektronik. Permohonan untuk persetujuan nama perusahaan secara online melalui Bizfile. Biaya pendaftaran S$ 15.00 dibayar untuk setiap nama perusahaan yang disetujui. Secara umum dapat diselesaikan dalam waktu satu jam setelah pembayaran. Waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan pengajuan nama perusahaan adalah 60 hari. Biaya permohonan perpanjangan tersebut adalah S$ 10,00 per nama.
2. Membuat cap perusahaan.
Untuk membuat cap perusahaan dibutuhkan biaya S$ 35 dalam waktu penyelesaian tiga hari atau S$ 70 dalam waktu satu hari.
3. Pendaftaran Asuransi kecelakaan kerja di biro asuransi.
Waktu dan biaya tergantung pada biro asuransi yang dipilih.

Indonesia
Badan Koordinasi Penanaman Modal menargetkan waktu yang dibutuhkan investor untuk memulai bisnis maksimal 17 hari. Kepala badan kebijakan fiskal kementerian keuangan Bambang P. Soemantri menyatakan usaha perbaikan iklim investasi lainnya dilakukan dengan memberikan insentif fiskal melalui peraturan pemerintah nomor 52 Tahun 2011.
Insentif yang dimaksud antara lain berupa tambahan pengurangan penghasilan neto sebesar 30 persen dari nilai penanaman modal. Hal ini dibebankan selama enam tahun, masing-masing 5% setiap tahun. Artinya wajib pajak tidak dibebani pajak penghasilan badan. Dengan harapan investor dapat mempercepat pengembalian investasi sekaligus meningkatkan hasil investasi. * Agricultural policy costs

2. Foreign competition…variable g * Prevalence of trade barriers * Trade tariffs* Prevalence of trade barriers and Trade Tariffs
Singapura
Singapura merupakan salah satu negara yang terdaftar dalam Free Trade Agreement (FTA). FTA adalah perjanjian perdagangan bebas antara dua negara atau lebih yang terikat secara hukum. Ada tiga dasar pilar dari liberalisasi yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa dan investasi.
1. Perdagangan barang (trade in goods)
Sekitar 99% barang yang masuk ke Singapura adalah bebas pajak dan Singapura juga memiliki infrastruktur yang baik tentang perdagangan barang. Permasalahan di Singapura adalah pembatasan impor untuk makanan. The Agri Food and Veterinary Authority in Singapore (AVA) adalah lembaga nasional yang mengatur keamanan makanan olahan. Jika sebuah perusahaan ingin mengimpor produk daging tertentu dari Eropa (misalnya daging olahan dari Spanyol, Italia, daging asap dari Austria) maka harus mendapatkan lisensi dari AVA untuk pabrik pemotongan hewan tersebut. Di Eropa biaya untuk mendapatkan lisensi tersebut cukup mahal dan membutuhkan waktu yang lama.
2. Perdagangan Jasa (Trade in service)
Permasalahan dalam perdagangan jasa adalah lisensi perbankan yang terbatas bagi bank- bank asal eropa. Dalam upaya untuk mendorong konsolidasi bank-bank lokal untuk membentuk bank yang lebih besar lebih mampu bersaing dengan bank asing, Pemerintah meliberalisasi sektor perbankan dengan memberi kebebasan lebih besar bagi bank asing untuk beroperasi di Singapura pada tahun 2001. Pemerintah menciptakan sebuah kategori baru di bawah kategori bank asing, yang disebut Bank Kendali Kualifikasi (QFB). Jumlah lisensi QFB terbatas untuk 7 (Asosiasi Bank Singapura, 2009). QFB dapat terlibat dalam semua kegiatan perbankan termasuk perbankan ritel, mereka diijinkan untuk beroperasi sampai dengan 25 lokasi layanan.

* Prevalence of foreign ownership * Business impact of rules on FDI * Burden of customs procedures * Imports as a percentage of GDP* i
Dalam indikator kompetisi luar negeri, Singapura berada di posisi ke-1 sedangkan Indonesia berada di posisi ke-67.lebih dari tiga dekade sejak kemerdekaan, Singapura berkembang dari tingkat pendapatan yang rendah menjadi meningkat. Aliran industrialisasi ekonomi memberikan kontribusi dalam mengurangi masalah pengangguran di Singapura. Sektor manufaktur dan jasa keuangan, menjadi bagian dalam meningkatkan perekonomian dalam proses industrialisasi. Pada awalnya Singapura melakukan pendekatan untuk pengembangan sebagai supplier dalam pasar bersama Malaysia, melindungi mereka dari kompetisi luar negri dengan cara mengatur peraturan impor barang. Ketika peraturan tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran, Singapura menganut program industrialisasi berdasarkan investasi dan pertumbuhan ekspor. Investasi dari luar negeri, kombinasi manajemen makro ekonomi, dan peraturan perdagangan luar negeri serta stategi pengembangan, menciptakan kondisi yang dapat menyokong pertumbuhan dalam jangka panjang.
Incentive pajak disesuaikan untuk setiap sektor dan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan potensial yang cukup besar. Sedangkan penyebab rendahnya tingkat investasi asing di indonesia, disebabkan oleh iklim investasi di indonesia yang cenderung tidak menarik dibandingkan dengan negara tetangga. Dapat dilihat dari berbagai masalah yang terkait dengan persepsi investor internasional atas kepastian hukum, tingkat korupsi, good corporate government, kondisi infrastruktur dan upah buruh yang meningkat dari waktu ke waktu tanpa disertai kenaikan produktivitas.

B. Quality of demand conditions 1. Degree of customer orientation 2. Buyer sophistication

INDICATOR VALUE RANK/142 | Indonesia | Singapura | 7th pillar: Labor market efficiency | Value | Rank | Value | Rank | 7.01 Cooperation in labor-employer relations | 4.6 | 46 | 6.1 | 2 | 7.02 Flexibility of wage determination | 5.2 | 58 | 6.0 | 7 | 7.03 Rigidity of employment index, 0–100 (worst)* | 30 | 81 | 0.0 | 1 | 7.04 Hiring and firing practices | 4 | 66 | 5.8 | 2 | 7.05 Redundancy costs, weeks of salary* | 56 | 93 | 4.0 | 6 | 7.06 Pay and productivity | 4.3 | 39 | 5.5 | 1 | 7.07 Reliance on professional management | 4.5 | 53 | 5.9 | 11 | 7.08 Brain drain | 4.4 | 32 | 5.8 | 2 | 7.09 Women in labor force, ratio to men* | 0.42 | 130 | 0.7 | 82 |

7th pillar: Labor market efficiency
Sejak bulan December 2010, Singapura memiliki total tenaga kerja 3.1 juta. The National Trades Union Congress (NTUC) terdiri dari 99 % dari total organisasi buruh. Seiring dengan krisis ekonomi global, tingkat pengangguran mencapai 4,9 %. Hal tersebut disebabkan perubahan struktural perekonomian. Sejak tahun 1990, jumlah pekerja asing di Singapura telah meningkat pesat. Pekerja asing terdiri dari 35,8% dari angkatan kerja dan sebagian besar dari mereka adalah pekerja terampil.
A. Flexibility 1. Cooperation in labor-employer relations
Berdasarkan data Global Competitiveness Report 2011-2012, singapura menempati posisi ke-2 untuk cooperation in labor employer relations, sedangkan indonesia menempati posisi ke-46.
Konstitusi republik Singapura memberikan hak dasar dan kebebasan berserikat, kesetaraan di hadapan hukum dan larangan terhadap kerja paksa. Berikut ini adalah hukum tenaga kerja di Singapura yaitu : 1. Undang-undang ketenagakerjaan yang mengatur tentang ketentuan kerja di Singapura. 2. Undang-undang hubungan industrial yang mengatur pelaksanaan hubungan industrial antara pengusaha dan serikat pekerja. 3. Undang-undang Persatuan Perdagangan, mengatur pendaftaran dan regulasi serikat buruh. 4. Undang-undang Pabrik yang mengatur tentang keselamatan kerja dan kesehatan.
Melalui hal tersebut terlihat jelas bahwa tenaga kerja di Singapura sangat dilindungi oleh pemerintahnya. Sedangkan di indonesia permasalahan tenaga kerja sering kali terjadi. Diantaranya yaitu kurangnya lapangan tenaga kerja sehingga banyak orang yang berbondong-bondong menjadi TKI keluar negeri tanpa dibekali keahlian yang memadai dan surat-surat dokumentasi yang lengkap. Selain itu kurangnya perhatian pemerintah terhadap tenaga indonesia. 2. Flexibility of wage determination
Indonesia
Upah minimum di Indonesia ditetapkan berdasarkan hasil survey kebutuhan hidup layak (KHL) dan menjadi dasar bagi Dewan Pengupahan dalam memberikan rekomendasi kepada Gubernur atau Bupati/Walikota. Komponen KHL berasal dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 17 Tahun 2005 dan dijadikan rujukan dalam penetapan upah minimum dan dianggap sebagai upah layak. Namun, pada prakteknya upah minimum tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar pekerja. Banyak pekerja yang harus mencari tambahan upah diluar jam kerja. Hal ini menyebabkan para pekerja harus bekerja terus menerus tanpa istirahat yang cukup. Pada dasarnya, upah minimum sebenarnya adalah upah yang ditujukan bagi pekerja lajang dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Namun, upah minimum juga berlaku bagi pekerja yang telah berkeluarga dan telah bekerja lebih dari satu tahun.
Dalam proses penentuan upah minimum pun kerap kali menimbulkan masalah. Upah minimum seringkali ditetapkan dengan nilai dibawah standar Kebutuhan Hidup Layak sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 17 Tahun 2005. Kondisi ini menimbulkan permasalahan bagi para aktivis buruh di beberapa daerah. Keinginan buruh agar upah minimum sesuai dengan KHL kerapkali berbenturan dengan kepentingan pengusaha terhadap upah pekerja yang murah. Dan ini terjadi tiap tahunnya.
Negara sebagai pihak yang mempunyai peran menstabilkan kondisi perburuhan seperti lepas tangan. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah masih belum bisa memperbaiki kondisi upah (kesejahteraan) pekerja. Akibatnya warga negara seolah dilepas begitu saja dalam arena pertarungan penetapan upah yang layak.
Singapura
Sistem penggajian di Singapura di pengaruhi oleh rekomendasi dari National Wage Council (NWC) yang diatur oleh pemerintah untuk menjaga kestabilan dalam pengaturan upah. Singapura tidak memiliki hukum atau peraturan mengenai upah minimum. Namun berdasarkan data NWC, upah pekerja di Singapura termasuk cukup tinggi dengan penghasilan rata-rata per tahun US $ 22.000.
UU Ketenagakerjaan menetapkan bahwa rekomendasi NWC telah dikukuhkan sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dalam standar penggajian.
Pada tahun 1987, NWC memperkenalkan sistem upah fleksibel yang memungkinkan majikan untuk memotong jumlah dari total upah dan pengganti apa yang disebut komponen variabel tahunan (AVC). Bagian dari total upah yang dipotong dari karyawan selama tahun berjalan akan dibayarkan sebagai bonus di akhir tahun atau dapat digunakan oleh pemberi kerja untuk mengimbangi penurunan tak terduga dalam produksi. Mereka berpendapat bahwa hal ini dapat melindungi pemberi kerja dari penurunan ekonomi.
Pada tahun 1999, NWC merekomendasikan bahwa pengusaha menyisihkan hingga 10 persen dari total upah tambahan sebagai komponen variabel bulanan (MVC), untuk memungkinkan fleksibilitas upah lebih besar dari upah setahun. Para NWC merekomendasikan bahwa pengusaha dan serikat menyepakati kenaikan upah dan akan dialokasikan ke dalam MVC.

3. Rigidity of employment* 4. Hiring and firing practices 5. Redundancy costs* 6. Extent and effect of taxation
B. Efficient use of talent 1. Pay and productivity 2. Reliance on professional management

Pay and productivity and reliance on professional management
Singapura

Menurut survey gaji tahun 2011/2012, pendapatan tahunan rata-rata di Singapura adalah sekitar S$ 42,588 (33,800 USD). Gaji rata-rata untuk IT adalah 55,000 SGD, dan untuk IT yang berpengalaman sekitar 75,000 SGD atau lebih dalam satu tahun.
Perusahaan di Singapura mengumumkan kenaikan gaji 4,8% pada tahun 2012. Menurut survey yang dilakukan oleh Human Capital Consulting, kenaikan gaji terendah adalah pekerja manual dan tertinggi adalah untuk junior manajer dan supervisor. Berikut ini adalah tabel rata-rata pendidikan di Singapura mulai dari barchelor degree, master degree dan lain-lain.

EDUCATION Education | Salary Entries | Average Gross Salary | Gross (USD) | Less Than High School | 16 | 33,700 SGD | $26,746 | High School | 35 | 43,850 SGD | $34,802 | Some College | 119 | 55,598 SGD | $44,125 | Bachelors Degree | 574 | 72,861 SGD | $57,826 | Masters Degree | 284 | 97,097 SGD | $77,061 | Doctorate Degree | 21 | 132,919 SGD | $105,491 | | |

SALARIES BY CITIES City | Entries | Gross (USD) | Average Gross Salary | Average Net Salary | Singapore | 1049 | $61,191 | 77,101 SGD | 64,381 SGD |
*Note that these values are based on salary entries by our visitors and can be changed with more entries.

AVERAGE SALARY EXAMPLES BY CAREERS Career | Entries | Gross (USD) | Average Gross Salary | Average Net Salary | Director | 20 | $164,256 | 206,962 SGD | 172,518 SGD | General Manager | 13 | $126,617 | 159,538 SGD | 128,495 SGD | Business Manager | 9 | $107,675 | 135,671 SGD | 113,333 SGD | Business Development Manager | 9 | $97,266 | 122,555 SGD | 103,707 SGD | Finance Manager | 12 | $96,917 | 122,115 SGD | 105,372 SGD | Human Resources Manager | 11 | $95,129 | 119,863 SGD | 100,036 SGD | Risk Manager | 9 | $93,915 | 118,333 SGD | 99,444 SGD | Sales Manager | 17 | $85,183 | 107,330 SGD | 87,153 SGD | IT Manager | 22 | $78,246 | 98,590 SGD | 83,603 SGD | Marketing Manager | 22 | $75,976 | 95,730 SGD | 81,322 SGD | Financial Analyst | 19 | $73,876 | 93,084 SGD | 77,555 SGD | Other IT Career | 9 | $73,563 | 92,689 SGD | 79,902 SGD | Audit Manager | 8 | $71,478 | 90,062 SGD | 74,625 SGD | IT Project Manager | 21 | $69,966 | 88,157 SGD | 71,720 SGD | Logistics Manager | 10 | $65,296 | 82,273 SGD | 68,584 SGD | Software Engineer | 14 | $54,912 | 69,189 SGD | 58,675 SGD | Engineer | 27 | $53,870 | 67,876 SGD | 57,753 SGD | Accountant | 13 | $49,329 | 62,155 SGD | 53,347 SGD | Software Developer | 17 | $46,416 | 58,484 SGD | 50,356 SGD | Human Resource | 14 | $45,840 | 57,759 SGD | 48,425 SGD | Architect | 8 | $38,948 | 49,075 SGD | 41,350 SGD | .NET Developer | 8 | $34,425 | 43,375 SGD | 37,969 SGD | Marketing Executive | 10 | $30,889 | 38,920 SGD | 31,036 SGD | Human Resource Administrator | 8 | $28,532 | 35,950 SGD | 30,162 SGD | Administrative Assistant | 8 | $23,582 | 29,713 SGD | 23,958 SGD |
*Note that these values are based on salary entries by our visitors and can be changed with more entries.

3. Brain drain 4. Female participation in labor force*