ADAB BERIDUL FITRI
Oleh : Drs.H.Muamal,M.Pd.I
Umat Islam di berbagai tempat, daerah, dan negara memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Intinya, pada saat hari raya, setiap keluarga bisa berkumpu, saling mengunjungi, dan bersilarurahmi, serta saling memaafkan.
Nah, agar perayaan Idul Fitri 1432 H benar-benar bermakna, sebaiknya setiap Muslim meniru teladan dan perintah Rasulullah SAW dalam mengisi hari nan fitri ini. Dalam kitab Mausuu’atul Aadaab Al-Islaamiyyah, Syekh Abdul Azis bin Fathi As-Sayyid Nada menjelaskan adab berhari raya ala Rasulullah SAW. Berikut ini adab berhari raya :
Pertama, niat yang benar
Menurut Syekh Sayyid Nada, wajib bagi seorang Muslim Menghadirkan niat yang benar dalam segala perkara berkaitan dengan hari raya, seperti berniat ketika keluar rumah untuk shalat demi mengikuti Nabi SAW.
Kedua, mandi
Pada hari Idul Fitri hendaknya setiap Muslim mandi. Sehingga, dapat berkumpul bersama kaum Muslimin lainnya dalam keadaan bersih dan wangi. Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa ia mandi pada hari raya Idul Fitri, sebelum berangkat ke tempat shalat. (HR Malik dalam kitab al-Muwaththa).
Ketiga, memakai wewangian
Saat akan shalat Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim memakai wewangian dan dalam keadaan bersih.
Keempat, memakai pakaian baru
Jika seseorang mampu, disunahkan memakai pakaian baru pada hari raya Idul Fitri. Hal itu menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan menunjukkan kegembiraan pada hari raya. Ibnu Umar RA memakai pakaian terbaiknya pada kedua hari raya. (HR al-Baihaki).
Kelima, mengeluarkan zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat
Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seorang Muslim hendaknya mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat untuk menggembirakan fakir-miskin dan orang yang membutuhkan pada hari Id tersebut. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum orang-orang keluar untuk shalat. (HR Bukhari-Muslim).
Keenam, memakan kurma sebelum berangkat dari rumah pada hari raya Idul Fitri
Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah SAW sebelum berangkat shalat pada hari raya Idul Fitri memakan kurma terlebih dahulu. Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi SAW tak berangkat shalat Idul Fitri kecuali setelah makan, sedangkan beliau tidak makan pada hari raya Idul Adha, kecuali setelah pulang dan makan dari hewan kurbannya. (HR at-Tirmidzi).
Ketujuh, bersegera menuju tempat shalat
Pada hari raya Idul Fitri, hendaknya setiap Muslim bergegas menuju tempat dilakukannya shalat Id.
Kedelapan, keluarnya wanita ke tempat shalat
Kaum wanita dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat walaupun sedang haid. Sehingga, mereka dapat menyaksikan dan mendapat kemuliaan hari raya serta merasakan kebahagiaan bersama orang lain.
Kesembilan, anak-anak diajak untuk shalat
Ibnu Abbas RA berkata, “Aku keluar bersama Nabi SAW pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kemudian beliau shalat dan berkhutbah....” (HR Bukhari-Muslim).
Kesepuluh, ketempat shalat dengan berjalan kaki
Keluar berjalan kaki untuk shalat termasuk sunah. Sebagaimana Nabi SAW keluar pada dua hari raya dengan berjalan kaki, shalat tanpa azan dan iqamat, dan pulang berjalan kaki melalui jalan lain. (HR Ibnu Majah). Perbuatan inilah yang disukai selama tak memberatkan orang yang shalat.
Kedua belas, bersalaman dan saling mengucapkan selamat di antara orang yang shalat
Bersalaman dan saling mengucapkan selamat akan membahagiakan jiwa yang merasa gembira pada hari Id. Bisa pula sambil mengucapkan, “Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian.”
Ketiga belas, bersilaturahmi
Keempat belas, salin bertukar hadiah dan makanan
Sudah menjadi tradisi, pada hari raya setiap tetangga bertukar makanan dan hidangan. Bahkan, dianjurkan untuk memberikan hadiah bagi mereka yang tak mampu.