Free Essay

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik

In:

Submitted By nelyguntoro
Words 3782
Pages 16
Solartronics, Inc.

Solartronics, Inc.

Company Summary

Solartronics , Inc. is a small company that producing solar energy panels. It had established since mid-1977. At first, this company had some bad years but at the end of 1983 it had survived and was able to position itself as a reasonably good-sized firm within the industry.

Important Issue

In the autumn of 1983, the company was willing to “professionalize” itself by hiring new controller and financial manager, Mrs. Lisa Blocker, to replace a full-time, full charge bookkeeper. Mrs Blocker made a new, summarized income statement using monthly basis.

Company Problem

The new summarized income statement for January 1984 was confusing for the company’s president and general manager, Mr. John Holden.

SOLARTRONICS, INC. (B)

Summarized Income Statement

January 1984

Sales $165,000

Less: Cost of good sold (at standard) 108,900

Gross margin $ 56,100

Less: Selling expenses $26,500

General corporate overhead 18,000

Operating variances:

Direct labor $(3,500)

Direct material 500

Variable factory overhead (1,500)

Fixed factory overhead—spending 2,000

Fixed factory overhead—volume (17,500) 20,000 64,500

Profit before tax $ (8,400)

Mr. Holden had not expected that the firm report a loss for the month of January. He wondered if the first month’s results were bad in terms of the budgeted results for the year. While he knew that sales had been down because of the normal seasonal downturn, and that production had been scaled back to help reduce the level of inventory, he was still surprised. He was concerned that such a poor start to the year might make it difficult to reach the sales that was budgeted 10% higher than previous year.

SOLARTRONICS, INC. (B)

Budgeted Income Statement

Calendar Year 1984

Sales $3,000,000

Less: Cost of good sold (at standard) 1,980,000

Gross margin $1,020,000

Less: Selling expenses $420,000...

Pengertian Biaya overhead pabrik
 Biaya operhead pabrik (BOP) adalah seluruh

biaya produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

 Perbedaan langsung dengan tidak langsung

kemungkinan akan sulit ditentukan, untuk itu ditetapkan metode yang cocok untuk menentukan perbedaan tersebut.

BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs BOP dibebankan (FOH Applied)
Biaya operhead pabrik sesungguhnya.

Biaya overhead (ssg) xxx Persediaan bahan baku Persediaan supplies Biaya penyusutan Macam-macam biaya
pencatatan pada buku pembantu.

xxx xxx xxx xxx

BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs BOP dibebankan (FOH Applied)
Biaya operhead pabrik dibebankan.
Dr. Barang Dlm Proses xxx Cr. Biaya overhead (dibebankan) xxx
Penutupan: Dr. BOP dibebankan BOP kurang dibebankan Cr. BOP sesungguhnya BOP lebih dibebankan

XXX XXX XXX XXX

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG DIBEBANKAN
 BOP dibebankan diperoleh dari perkalian

suatu “tarif” dgn suatu ukuran aktivitas akan terjadi atau sudah terjadi.

 Tarif BOP dapat didasarkan pada estimasi biaya yang  Tarif yang didasarkan pada estimasi = ‘Tarif

ditentukan dimuka’, didasarkan pada BOP sesungguhnya = ‘Tarif sesungguhnya’.
 Pencatatan dapat dilakukan dengan satu

rekening saja yaitu biaya operhead pabrik, atau BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya.

5 faktor yg mempengaruhi pemilihan tarif BOP:
Dasar tarif yg harus digunakan; Pemilihan tingkat kegiatan Dengan atau tanpa overhead tetap Penggunaan satuan atau beberapa tarif 5. Pemakaian tarif tersendiri bagi kegiatan jasa/pelayanan
1. 2. 3. 4.

Dasar tarif yg digunakan
 Tujuan utama a/ utk memastikan bahwa

dlm kaitan manfaat atau hub kausal, pembebanan OP sebandng dgn pekerjaan atau produk
1. 2. 3. 4. 5.

Keluran dalam bentuk fisik Biaya bahan langsung Biaya pekerja langsung Jam kerja langsung Jam pemakaian langsung

Dasar tarif yg digunakan
1. Keluran dalam bentuk fisik
Estimasi Overhead Pabrik  Overhead pabrik per unit Estimasi unit produksi

2. Biaya bahan langsung
Estimasi Overhead Pabrik x100%  % Overhead per by bhn lg s Estimasi By Bhn lg s

3. Biaya pekerja langsung
Estimasi Overhead Pabrik x100%  % Overhead per by pe ker ja lg s Estimasi by pe ker ja lg s

Dasar tarif yg digunakan
4.

Jam kerja langsung

Estimasi Overhead Pabrik  Overhead per jam ker ja lg s Estimasi jam ker ja lg s

5.

Jam pemakaian mesin

Estimasi Overhead Pabrik  Overhead per jam pemakaian me sin Estimasi jam pemakaian me sin

Pemilihan tingkat kapasitas
Faktor –faktor yang dipertimbangkan
Product Costing (pembiayaan produk) Pricing decision (keputusan harga) Performance Evaluation (evaluasi kinerja)

Financial Statements (Laporan Keuangan)

Regulatory Requirements (kebutuhan pengaturan)

Difficulty (Kesulitan)

Pemilihan tingkat aktivitas
1. Kapasitas teoritis
2. Kapasitas praktis 3. Kapasitas normal 4. Kapasitas aktual yg diharapkan
 Pengaruh kapasitas terhadap tarif BOP  Kapasitas menganggur vs kapasitas lebih

Dgn atau tanpa overhead tetap
Kalkulasi biaya absorpsi; BOP tetap+Variabel 2. Kalkulasi biaya langsung; BOP variabel
1.

Penggunaan satuan atau beberapa tarif

1. Tarif menyeluruh atau tarif bulat 2. Tarif departemen 3. Tarif subdepartemen dankegiatan

Penentuan BOP yang dibebankan dilakukan dengan langkah sbb:
1. Pendistribusian BOP ke departemen2

(produksi dan jasa) 2. Pengalokasian dari departemen jasa ke departemen produksi 3. Membagi BOP ke departemen produksi atas dasar ukuran aktivitas yang setepat mungkin.

Contoh:
 PT ABC memperkirakan bahwa BOP untuk periode yg

akan datang adalah sebesar Rp 5.000.000; Perusahaan ini menggunakan ukuran aktivitas yg didasarkan pd kapasitas ygdiharapkan. Untuk periode yg akan datang kapasitas yg diharapkan adalah:
    

Unit produksi Perk biaya bahan lgs Perk by tenaga kerja lgs Jam kerja langsung Jam mesin

: 1.000 unit : Rp 10.000.000 : Rp 8.000.000 : 4.000 jam : 2.500 jam

 Diminta:
Hitunglah tarif BOP u/ PT ABC dengan menggunakan dasar tarif yang telah ditentukan di atas

Penyelesaian:
1. Per unit produksi
Rp 5.000.000  Rp 5.000 per unit 1.000 unit

2. Biaya bahan langsung
Rp 5.000.000 x100%  50% per by bhn lg s Rp 10.000.000

3. Biaya pekerja langsung
Rp 5.000.000 x100%  62.5% per by pe ker ja lg s Rp 8.000.000

Dasar tarif yg digunakan
4.

Jam kerja langsung
Rp 5.000.000  Rp 1.250 per jam ker ja lg s 4.000 jam

5.

Jam pemakaian mesin
Rp 5.000.000  Rp 2.000 per jam pemakaian me sin 2,500 jam

Contoh:
 Sonata Corp. dapat menghasilkan produk sebanyak 20 unit setiap

jamnya. Mesin Pabrik biasanya beroperasi selama 6 hari per minggu dengan jam kerja 8 jam per hari. Setiap tahun biasanya pabrik memperhitungkan kurang lebih 12 hari kerja untuk hari libur. Selama 508 jam digunakan untuk membersihkan dan perbaikan peralatan pabrik. Permintaan penjualan normalnya rata-rata sebanyak 37.000 unit per tahun selama 5 tahun terakhir. Volume penjualan diperkirakan 35.000 unit per tahun. Biaya Overhead Pabrik Tetap dianggarkan Rp 185.000.000,per tahun.

Diminta:
1. Tentukan kapasitas dasar (dalam jam kerja tenaga kerja) untuk setiap: a. Kapasitas Maksimum, b. Kapasitas Praktis, c. Kapasitas Normal, dan d. Kapasitas Aktual yang diperkirakan. 2. Hitung biaya tetap per jam berdasarkan ke empat kapasitas di atas. 3. Hitung biaya tetap per unit berdasarkan ke empat kapasitas di atas. 4. Hitung biaya kapasitas menganggur berdasarkan ke empat kapasitas tersebut jika pabrik beroperasi selama 1.700 jam.

Jawab:
1. Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Maksimum: 365 days x 8 jam/hari = 2.920 jam Kapasitas Praktis: Kapasitas maksimum 2.920 (-) Kapaitas menganggur: Minggu: 52 x 8 jam 416 jam Libur: 12 x 8 jam 96 membersihx&perbaix perl pabrik 508 1.020 1.900 jam Kapasitas Normal: 37.000 unit : 20 unit/jam = 1.850 jam Kapasitas Aktual yang Diperkirakan: 35.000 unit / 20 unit per jam = 1.750 jam

Samb.. jawab
2. Biaya Tetap per jam
Kapasitas Maksimum: Rp 185.000.000,- / 2.920 jam = 63.356/jam Kapasitas Praktis: Rp 185.000.000,- / 1.900 jam = 97.368/jam Kapasitas Normal: Rp 185.000.000,-/1.850 jam = 100.000/jam Kapasitas Aktual yang Diperkirakan: Rp 185.000.000,-/1.750 jam = 105.714/jam

Samb.. jawab
3. Biaya Tetap per unit
Kapasitas Maksimum: Rp 63.356 / 20 unit = 3.168 per unit Kapasitas Praktis: Rp 97.368- / 20 unit = 4.868 per unit Kapasitas Normal: Rp 100.000,-/20 unit = 5.000 per unit Kapasitas Aktual yang Diperkirakan: Rp 105.714,-/20 unit = 5.286 per unit

Samb.. jawab
4. Biaya Kapasitas menganggur
Dasar kapasitas Dasar kapasitas (jam) (1) Kapasitas Kapasitas Biaya Biaya terpakai Menganggur tetap Kapasitas (jam) (jam) per jam Menganggur (2) (3)=(1)-(2) (4) (5)=(4)*(3)

Kapasitas Maksimum: Kapasitas Praktis:

2.920 1.900

1.700 1.700

1.220 200

63.356

77.294.320

97.368 19.473.600

Kapasitas Normal:

1.850

1.700

150

100.000 15.000.000

Kapasitas Aktual yg diperkirakan:

1.750

1.700

50

105.714

5.285.700

 Perlakuan terhadap BOP yang lebih atau

kurang dibebankan:
a. Dimasukkan ke dalam Laba – Rugi b. Dimasukkan ke dalam Harga Pokok

Penjualan c. Dimasukkan ke dalam Persediaan akhir perusahaan

Contoh:
FOH Control = Rp 405.000 dan FOH Applied Rp 450.000 2. FOH Control = Rp 455.000 dan FOH Applied Rp 425.000
1.

Solution:
1. FOH Control < FOH Applied

Over Applied

Under Applied

2. FOH Control > FOH Applied

Jurnal Penutup
1.

Kelebihan dibebankan/over applied Dr. BOP dibebankan Rp 450.000 Cr. BOP sesungguhnya Rp 405.000 BOP lebih dibebankan 45.000 Dr. BOP lebih dibebankan Rp 45.000 Cr. Laba rugi Rp 45.000

2.

Kekurangan dibebankan/under applied Dr. BOP dibebankan Rp 425.000 BOP kurang dibebankan 30.000 Cr. BOP sesungguhnya Rp 455.000 Dr. Laba rugi Rp 30.000 Cr. BOP kurang dibebankan Rp 30.000

Jurnal Penutup
 Atau ditutup ke perkiraan “Harga Pokok

Penjualan”
Dr. BOP lebih dibebankan xxx Cr. Hrg pokok penjualan Persediaan Atau: Dr. Hrg pokok penjualan xxx Persediaan Cr. BOP Kurang dibebankan xxx

xxx

xxx xxx

Contoh:
 Dlm suatu periode terjadi BOP sesungguhnya Rp 468.000 dan BOP

yang dibebankan Rp 425.000. Data lainnya adalah bahwa upah tenaga kerja langsung yg diserap pd persediaan barang dalam proses adalah Rp 100.000; persediaan produk selesai Rp 300.000 dan harga pokok barang yg dijual Rp 2.600.000.

Penyelesaian:  Dengan data tersebut maka pembagian BOP kurang dibebankan Rp 43.000 (Rp 468.000-Rp 425.000) adalah: Upah tenaga kerja lgs 100.000 300.000 2.600.000 3.000.000 Beban atas kekurangan/kelebihan BOP 1.433 4.300 37.267 43.000

Rekening Barang dalam proses Produk selesai Hrg Pokok Penjualan

% 10/3 10 260/3 100

Jurnalnya:
Dr. BOP dibebankan BOP kurang dibebankan Cr. BOP sesungguhnya Rp 425.000 43.000 Rp 468.000

Dr. Pers Brg Dlm Proses Rp 1.433 Persediaan produk selesai 4.300 Hrg Pokok Penjualan 37.267 Cr. BOP kurang dibebankan

Rp 43.000

Contoh :
Berikut ini data anggaran dari Departemen Perakitan PT Toledo untuk tahun berjalan: Biaya Overhead Pabrik Rp 750.000.000,Jumlah Produksi 375.000 unit Biaya Bahan Langsung Rp 3.000.000.000,Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 625.000.000,Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung 120.000 jam Jam Mesin 62.500 jam Diminta: 1. Hitung tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan: (bulatkan dua desimal dibelakang koma) a. Unit yang diproduksi d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung b. Biaya Bahan langsung e. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Jam Mesin 2. Buat tabel yang memperlihatkan total biaya dan jumlah biaya overheap pabrik yang akan dibebankan ke Pesanan #86 berdasarkan ke lima tarif di atas. Berikut ini asumsi data berhubungan dengan Pesanan #86: Biaya Bahan Langsung Rp 23.480.000,Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 5.210.000,Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung 964 jam Jumlah yang diproduksi 3.210 unit Jam Mesin 495 jam

Penyelesaian:
1. Tarif biaya overheap pabrik Basis a. Jumlah Produksi b. Biaya Bahan Langsung c. Jam Mesin d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung e. Biaya Tenaga Kerja Langsung 2. Elemen biaya Biaya Bahan Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung * Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Total Biaya Unit produksi By. Bhn. Lgs Jam Mesin Jam TK Lgs By. TK Lgs 23,480,000 23,480,000 23,480,000 23,480,000 23,480,000 5,210,000 5,210,000 5,210,000 5,210,000 5,210,000 6,420,000 5,870,000 5,940,000 6,025,000 6,252,000 35,110,000 34,560,000 34,630,000 34,715,000 34,942,000 Perhitungan Rp 750.000.000 / 375.000 unit Rp 750.000.000 / Rp 3.000.000.000,Rp 750.000.000 / 62.500 jam Rp 750.000.000 / 120.000 jam Rp 750.000.000 / Rp 625.000.000 Tarif BOP 2,000 25% 12,000 6,250 120%

*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan: a. Jumlah Produksi : 3.210 unit X Rp 2.000,- = Rp 6.420.000,b. Biaya Bahan Langsung : Rp 23.480.000,- X 25% = Rp 5.870.000,c. Jam Mesin : 495 jam X Rp 12.000,- = Rp 5.940.000,d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung : 964 jam X Rp 6.250,- = Rp 6.025.000,e. Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp 5.210.000,- X 120% = Rp 6.252.000,-

Departementalisasi BOP
 Ada tiga cara yang umum untuk mengalokasikan BOP dari departemen jasa ke departemen

produksi.

1. Metode langsung 2. Metode alokasi bertahap 3. Metode aljabar

Contoh:
Departemen BOP sebelum distribusi $ 60,000 80,000 36,300 20,000 Pelayanan yang diberikan

Dep. Y
40% 40% 20% 100%

Dept.Z
20% 50% 30% 100%

Produksi-A Produksi-B Jasa-Y Jasa-Z Total BOP

Metode Langsung
Pelayanan yang diberikan departemen jasa ke departemen jasa lainnya diabaikan krn metode ini mengalokasikan BOP departemen jasa hanya ke departemen produksi saja.

Metode Langsung
Departemen Produksi
Departemen BOP sblum distribusi $ 196,300 Distribusi: Depart Y Depart Z $ 60,000 18,150 5,714 $ 80,000 18,150 14,286 $ 36,300 ($ 36,300) (20,000) $ 20,000 Total

Departemen Jasa Dep. Y Dept.Z

Dep. A

Dept.B

Total BOP

$ 196,300

$ 83,864

$ 112,436

-

-

*40/80 ke A, 40/80 ke B *20/70 ke A, 50/70 ke B

Metode Alokasi Bertahap
Departemen Produksi Departemen Jasa Dep. Y Dept.Z

Departemen
BOP sblum distribusi

Total
Dep. A Dept.B

$ 196,300 Distribusi: Depart Y Depart Z Total BOP $ 196,300

$ 60,000 14,520 7,789 $ 82,309

$ 80,000 14,520 19,471 $ 113,991

$ 36,300 ($ 36,300)

$ 20,000 7,260 (27,260) -

-

Dlm metode bertahap, BOP yang pertama dialokasikan adalah BOP jasa yg paling besar, dlm contoh ini adalah Dept Y yang dialokasikan sbb: Dept z = 20% x $ 36,300 = $ 7,260 Dep A = 40% x $ 36,300 = $ 14,520 Dep B = 40% x $ 36,300 = $ 14,520

Metode Aljabar
1. Notasikan BOP jasa dlm “Y” dan “Z”

mis: y = depart Y, z = depart Z 2. Buat persamaannya y = 36,300 + 0.3z z = 20,000 + 0.2y 3. Menggunakan persamaan 1, subsitusikan Y untuk menyesaikan z y = 36,300 + 0,3(20,000 + 0,2y) y = 36,300 + 6,000 + 0.06y 0,94y = 42,300 → y = 45.000

Metode Aljabar
4. Gunakan persamaan 2, utk hit Y z = 20,000 + 0.2X Y = 20,000 + 0.2 (45.000) Y = 29.000
Departemen BOP sblum distribusi Distribusi: Depart Y Depart Z Total BOP $ 196,300 Total

Departemen Produksi
Dep. A Dept.B $ 80,000

Departemen Jasa
Dep. Y $ 36,300 Dept.Z $ 20,000

$ 196,300

$ 60,000

18.000 5.800
$ 83.800

18.000 14.500
$ 112.500

($ 45.000) 8.700
-

9.000 (29.000)
-

Pada awal tahun periode berjalan, sebuah survei pabrik dari Del Pan Corporation dipersiapkan dan memperlihatkan data berikut ini: Departemen Produksi: Departemen I Departemen II Departemen III Jasa Departemen A Departemen B Departemen C Harga Perolehan Peralatan 2,400,000.00 2,400,000.00 1,200,000.00 Luas Area (m^2) 100 120 100 Upah (Rp) Tenaga kerja 300,000.00 250,000.00 150,000.00 Jumlah (org) Tenaga Kerja 30 20 10 Jam Kerja Tenaga kerja 12,000 20,000 8,000 kilowattjam 32,000 24,000 24,000

60 60 60

40,000.00 120,000.00 140,000.00

10 10 10

Pada tanggal yang sama, daftar perkiraan biaya ovehead untuk seluruh pabrik dan dasar alokasi yang disetujui dikumpulkan sebagai berikut: Jumlah (Rp) 250,000.00 80,000.00 150,000.00 56,000.00 12,000.00 25,000.00 42,000.00 18,000.00 300,000.00 16,000.00 Dasar Alokasi Upah tenaga kerja Jumlah tenaga kerja Luas area Kilowatt-jam Jam kerja tenaga kerja Upah tenaga kerja Hrg Perolehan Peralatan Hrg Perolehan Peralatan Hrg Perolehan Peralatan jam kerja tenaga kerja Hrg Perolehan Peralatan Jam kerja tenaga kerja Kilowatt-jam

Tenaga kerja tidak langsung Pengawas Biaya sewa pabrik Listrik dan Air Biaya perlengkapan pabrik Asuransi kesehatan-pabrik Perbaikan dan perawanan mesin pabrik Biaya asuransi pabrik Biaya penyusutan mesin pabrik Biaya pabrik lain-lain Alokasi untuk departemen jasa: Departemen A Departemen B Departemen C

Diminta: a. Siapkan kertas kerja distribusi biaya overhead pabrik untuk menentukan tarif per jam kerja tenaga kerja untuk setiap departemen produksi pada awal tahun berjalan. (bulatkan sampai dua desimal dibelakang koma) b. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat total biaya overhead pabrik yang dibebankan selama tahun berjalan jika pada akhir tahun berjalan ringkasan data jam kerja tenaga kerja yang terjadi adalah: Deprt.I Depart. II Depart. III Jam kerja untuk menyelesaikan pesanan (jam) 12,050 18,600 7,850 jam kerja untuk pekerjaan yang masih dalam proses 100 300 400

a. Kertas kerja alokasi biaya overhead pabrik Departemen Jumlah (org) Tenaga Kerja Produksi: Departemen I 30 Departemen II 20 Departemen III 10 60 Jasa Departemen A 10 Departemen B 10 Departemen C 20 40

Luas Area (m^2) 100 120 100 320 60 60 60 180

Upah (Rp) Hrg Perolehan Tenaga kerja Peralatan 300,000.00 250,000.00 150,000.00 700,000.00 40,000.00 120,000.00 140,000.00 300,000.00 2,400,000.00 2,400,000.00 1,200,000.00 6,000,000.00

Jam Kerja Tenaga kerja 12,000 20,000 8,000 40,000

kilowattjam 32,000 24,000 24,000 80,000

Del Pan Corporation Kertas Kerja Distribusi Biaya Overhead Pabrik Departmen Produksi Dept. I Dept. II Dept. III 75,000.00 62,500.00 37,500.00 24,000.00 16,000.00 8,000.00 30,000.00 36,000.00 30,000.00 22,400.00 16,800.00 16,800.00 3,600.00 6,000.00 2,400.00 7,500.00 6,250.00 3,750.00 16,800.00 16,800.00 8,400.00 7,200.00 7,200.00 3,600.00 120,000.00 120,000.00 60,000.00 4,800.00 8,000.00 3,200.00 311,300.00 295,550.00 173,650.00 14,800.00 17,700.00 29,000.00 372,800.00 12,000 31.07 14,800.00 29,500.00 21,750.00 361,600.00 20,000 18.08 7,400.00 11,800.00 21,750.00 214,600.00 8,000 26.83 Departemen Jasa Dept. A Dept. B Depart. C 10,000.00 30,000.00 35,000.00 8,000.00 8,000.00 16,000.00 18,000.00 18,000.00 18,000.00

Biaya Overhead Pabrik Tenaga kerja tidak langsung Pengawas Biaya sewa pabrik Listrik dan Air Biaya perlengkapan pabrik Asuransi kesehatan-pabrik Perbaikan&perawanan mesin pabrik Biaya asuransi pabrik Biaya penyusutan mesin pabrik Biaya pabrik lain-lain Total Alokasi Pengalokasian: Departemen A Departemen B Departemen C Total Jumlah jam kerja (estimasi) Tarif biaya overhead pabrik per jam

Dasar alokasi Upah tenaga kerja Jumlah tenaga kerja Luas area Kilowatt-jam Jam kerja tenaga kerja Upah tenaga kerja Hrg Perolehan Peralatan Hrg Perolehan Peralatan Hrg Perolehan Peralatan Jam kerja tenaga kerja

Jumlah 250,000.00 80,000.00 150,000.00 56,000.00 12,000.00 25,000.00 42,000.00 18,000.00 300,000.00 16,000.00 949,000.00

1,000.00

3,000.00

3,500.00

37,000.00 (37,000.00)

59,000.00

72,500.00

Hrg Perolehan Peralatan Jam kerja tenaga kerja Kilowatt-jam

(59,000.00) (72,500.00) -

b. Jurnal umum Tgl Akun Barang Dalam Prose - BOP BOP Dibebankan - Depart. I BOP Dibebankan - Depart. II BOP Dibebankan - Depart. III Debit 940,478 377,460 341,712 221,306 Kredit

Perhitungan: BOP Dibebankan - Departemen I: Produk selesai Masih dalam proses Total Tarif BOP Jumlah BOP Dibebankan - Departemen II: Produk selesai Masih dalam proses Total Tarif BOP Jumlah BOP Dibebankan - Departemen III: Produk selesai Masih dalam proses Total Tarif BOP Jumlah

12,050 100 12,150 31.07 377,460

jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja

18,600 300 18,900 18.08 341,712

jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja

7,850 400 8,250 26.83 221,306

jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja jam kerja tenaga kerja

Soal 9: Metode langsung
a. Daftar Alokasi BOP secara langsung Produksi A Produksi B 750,000 625,000 200,000 950,000 126,000 1,076,000 200 5,380 200,000 825,000 234,000 1,059,000 300 3,530 (360,000) Pembantu A Pembantu B 360,000 400,000 (400,000) -

Anggaran BOP Alokasi BOP depart Pembantu B - Produksi A = 50%; B = 50% Alokasi BOP depart Pembantu A - Produksi A = 35%; B = 65% BOP setelah alokasi Unit yang dihasilkan Tarif BOP per unit

Pemakaian jasa Depart Pembantu
 Departemen Pembantu A:
Produksi A Produksi B Pembantu A Pembantu B 50% 40% 0 10%

 Departemen Pembantu B: Produksi A 30%
Produksi B Pembantu A Pembantu B 65% 5% 0%

Metode Aljabar
 A = 360.000 + 0.05B  B = 400.000 + 0.1 A

Disubsitusikan B ke A : A = 360.000 + 0.05 (400.000 + 0.1A) = 360.000 + 20.000 + 0.005A = 380.000 + 0.005A 0.995A = 380.000 A = 380.000/0.995 = 381.909,55
Maka, B = 400.000 + 0.1 (381.909,55) = 400.000 + 38.190,96 = 438.190,96

Daftar Alokasi BOP secara Aljabar
Anggaran BOP Alokasi BOP depart Pembantu B - Produksi A = 30%; B = 65%, Pembantu A: 5% Alokasi BOP depart Pembantu A - Produksi A = 50%; B = 40%, Pembantu B: 10% BOP setelah alokasi Unit yang dihasilkan Tarif BOP per unit Produksi A 750,000.00 Produksi B 625,000.00 Pembantu A Pembantu B 360000.00 $ 400,000.00

153,366.83 903,366.83

284,824.12 909,824.12

21,909.55 381,909.55

(438,190.95) (38,190.95)

190,954.77 1,094,321.61 200 5,472

152,763.82 1,062,587.94 300 3,542

(381,909.55) -

38,190.95 0

Similar Documents

Free Essay

Value Chain Analysis

...untuk memberikan informasi biaya kepada manajer untuk mengambil keputusan strategis dan lainnya yang berpotensi mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap serta biaya variable. ABC biasanya digunakan untuk memberikan informasi tambahan bukan untuk mengganti sistem costing yang sudah biasa dilakukan perusahaan. Sebagian besar organisasi yang menggunakan ABC menggunakan dua sistem costing, yaitu sistim costing resmi yang telah ditetapkan yang digunakan unttuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal dan ABC yang digunakan secara internal untuk pengambilan keputusan dan aktivitas manajerial. A. Pengertian Activity Based Costing. Activity Based Costing System (ABC System) jika dibandingkan dengan sistem costing tradisional berbeda dalam tiga hal. Di dalam ABC : 1. Nonmanufacturing dan manufacturing cost mungkin dapat dibebankan ke produknya, namun hanya yang berbasis sebab-akibat, 2. Beberapa manufacturing cost mungkin dikeluarkan dari produk cost, karena ABC hanya dapat memasukkan sebagai biaya produk jika keputusan/aktivitas untuk produk tersebut akan menyebabkan perubahan biaya, 3. Menggunakan beberapa overhead cost pools yang mana setiap cost pool tersebut dialokasikan untuk produk dan obyek biaya lain yang mempunyai pengukuran aktifitas yang unik. Activity Based Costing System (ABC System) adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada...

Words: 2034 - Pages: 9

Free Essay

Job Order Costing Definition

...Job-Order Costing Jenis Sistem Akuntansi Biaya Job-order biaya adalah salah satu dari banyak sistem penetapan biaya akuntansi yang berbeda.Mencari sistem yang tepat untuk sebuah bisnis adalah kunci untuk pemantauan dan pengendalian biaya.Ada berbagai jenis sistem penetapan biaya manajemen dan biaya yang akuntan mungkin datang.Masing-masing sistem penetapan biaya ini dapat menangani entri tertentu dengan cara yang berbeda. Satu jenis sistem penetapan biaya yang populer di industri tertentu disebut penetapan biaya job-order. Penetapan biaya job-order dapat digunakan dalam beberapa keadaan di mana jenis biaya lainnya seperti penetapan biaya proses atau biaya normal tidak akan efektif. What Is Job-Order Costing? Penetapan biaya job-order adalah sistem biaya yang digunakan untuk mengumpulkan biayadengan pekerjaan. Pekerjaan ini juga bisa disebut batch, karena setiap pekerjaan umumnyamerupakan "batch" dari produk serupa. Setiap bets harus individual dalam beberapa cara untuk membuatnya berbeda dari batch lain untuk itu menjadi pekerjaan yang terpisah. Jika batch semuaidentik, jenis lain dari penetapan biaya akan lebih tepat. The Job-Order Costing Process . Ketika suatu perusahaan beroperasi dengan menggunakan penetapan biaya job-order, sebuahrangkaian peristiwa tertentu biasanya akan terjadi dengan setiap pekerjaan. Secara umum, prosesadalah sebagai berikut: • Perintah (atau sales order) yang diterima untuk batch produk • Sebuah pesanan produksi dikeluarkan dari pesanan penjualan ...

Words: 1596 - Pages: 7

Free Essay

Abc-Costing

...informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Sistem ABC timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh: 1. Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective 2. Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost. 3. Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy Kelemahan sistem akuntansi biaya tradisional: a. Akuntansi biaya tradisional dirancang hanya menyajikan informasi biaya pada tahap produksi. b. Alokasi biaya overhead pabrik hanya didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau hanya dengan volume produksi. c. Ada diversitas produk, dimana masing-masing produk mengkonsumsi biaya overhead yang berbeda beda. Penerapan ABC sistem akan relevan bila biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling dominan dan multiproduk. Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolonhkan dalam 4 kelompok, yaitu: a. Facility sustaining activity cost --- biaya yang berkaitan...

Words: 962 - Pages: 4

Free Essay

Akuntansi Biaya

...untuk membeli atau tidak. Oleh karena itu, perusahaan sangat membutuhkan informasi tentang harga pokok produksi yang akurat, untuk dapat menentukan harga jual yang bersaing. Dengan berkembangnya aktivitas perusahaan menyebabkan pengawasan langsung oleh seorang manager terhadap seluruh kegiatan perusahaan tidak mungkin terpenuhi, seperti telah diketahui salah satu fungsi manajeman adalah perencanaan. Di dalam perencanaan manajemen dihadapkan kepada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternatif. Oleh karena itu manajemen memerlukan informasi yang dapat dipakai sebagai dasar untuk menentukan pilihan salah satu dari informasi penting yang diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah biaya....

Words: 2493 - Pages: 10

Free Essay

Tpak Task

...memenuhi permintaan tersebut, diperlukan peralatan yang lebih efisien. Perusahaan lalu memutuskan untuk merancang dan membuat peralatan tersebut karena peralatan yang ada dipasar saat ini, tidak sesuai untuk memproduksi Stretics. Pada tahun 2010, bagian dari pabrik disediakan untuk mengembangkan peralatan baru tersebut serta staff khusus. Dalam kurun waktu 6 bulan, sebuah mesin yang telah dikembangkan dengan biaya $ 714.000 telah meningkatkan produksi secara dramatis dan mengurangi biaya tenaga kerja langsung secara substansial. Tertarik dengan keberhasilan mesin baru tersebut, perusahaan membuat tiga mesin lagi dengan jenis yang sama dengan biaya masing-masing sebesar $ 441.000. Pertanyaan 1. Secara umum, biaya-biaya apa saja yang seharusnya dikapitalisasi untuk peralatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan? Jawab : PSAK 16 06. ... Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain, misalnya PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham. ... 07. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan...

Words: 1588 - Pages: 7

Free Essay

Psak 14

...STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 14 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Persediaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang Persediaan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1 994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indonesia Hans Kartikahadi Jusuf Halim Hein G. Surjaatmadja Katjep K. Abdoelkadir Wahjudi Prakarsa Jan Hoesada M. Ashadi Mirza Mochtar IPG. Ary Suta Sobo Sitorus Timoty Marnandus Mirawati Soedjono Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Daftar Isi PENDAHULUAN Tujuan Ruang Lingkup Definisi [01 - 04] [01 - 02] [03 - 04] PENJELASAN Pengukuran Persediaan Biaya Persediaan Biaya Pembelian Biaya Konversi Biaya Lain - Lain Biaya Persediaan Pelayanan Jasa Teknik Pengukuran Biaya Rumus Biaya Nilai Realisasi Bersih Pengakuan Sebagai Beban Pengungkapan [05 - 36] [05] [06 - 17] [07 - 08] [07 - 11] [12 - 14] [15] [16 - 17] [18 - 21] [22 - 27] [28 - 30] [31 - 36] PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 14 PERSEDIAAN Tanggal Efektif [37 - 45] [45] PENDAHULUAN Tujuan Tujuan Pernyataan ini adalah untuk merumuskan perlakuan akuntansi untuk...

Words: 3121 - Pages: 13

Free Essay

Market

...BAB I PENDAHULUAN A.    LATARBELAKANG Anggaran (dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Ini adalah rencana untuk menyimpan dan pengeluaran. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.. B.     RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1.      Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel ? 2. Perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel...

Words: 1863 - Pages: 8

Free Essay

Alokasi Biaya Departemen Pendukung

...A. GAMBARAN UMUM ALOKASI BIAYA Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam akuntansi manajemen. Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya, seperti produk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi. Perusahaan biasanya membedakan antara departemen operasi atau produksi (operating departement) dan departemen jasa (supporting departemen). Departemen operasi merupakan departemen yang secara langsung memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa. Sementara departemen jasa merupakan departemen yang memberikan jasa yang membantu departemen internal lainnya, baik departemen operasi maupun departemen jasa yang lain. Dalam alokasi biaya akan mengalokasikan biaya-biaya yang terjadi di departemen jasa (supporting department) ke departemen produksi dan akhirnya dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan. Proses alokasi biaya ini memerlukan pemilihan dasar alokasi biaya (cost driver) yang tepat. Dalam jangka panjang, penetapan harga jual suatu produk harus mampu menutup seluruh biaya yang terjadi di perusahaan, baik yang terjadi di departemen jasa maupun di departemen produksi. Oleh karena itu, akuntan sering kali menghitung biaya produk atau jasa didasarkan pada biaya penuh (full cost). Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang secara langsung dapat ditelusuri ke objek biaya dalam hal ini produk atau jasa. Tetapi biaya tidak langsung (indirect cost) memiliki sifat tidak dapat ditelusuri secara langsung ke objek biaya dalam hal ini produk atau...

Words: 2052 - Pages: 9

Free Essay

Ifrs

...periode akuntansi. Istilah aset tetap digunakan untuk membedakan dengan aset tidak berwujud, yang juga memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi tetapi tidak memiliki wujud fisik, serta nilainya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh eksistensi fisik dari aset. Dalam standar akuntansi yang mengacu ke Amerika (US GAAP), akuntansi untuk aset tetap relatif tidak menimbulkan banyak masalah, karena standar akuntansi aset tetap berdasar US GAAP menggunakan basis kos historis. IFRS tidak menggunakan basis kos historis, mengingat basis kos historis berimplikasi pada penyajian laporan keuangan yang dipandang kurang relevan dengan kebutuhan nyata pengguna informasi karena tidak mampu menggambarkan nilai riil aset tetap yang disajikan di dalam laporan keuangan. Artikel ini tidak dimaksudkan untuk membahas secara detil seluruh aspek teknis akuntansi atas aset tetap, tetapi dimaksudkan untuk mendeskripsikan aspek-aspek umum akuntansi aset tetap yang membedakan antara US GAAP dengan IFRS. Secara umum permasalahan akuntansi aset tetap yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mencakup prinsip-prinsip dasar akuntansi aset tetap sebagai berikut: 1. Akuntansi perolehan aset tetap 2. Akuntansi alokasi kos aset tetap ke masing-masing periode akuntansi yang menikmati jasa aset tetap. 3. Akutansi perubahan nilai aset setelah pemilikan aset, seperti akuntansi kenaikan nilai dan penurunan nilai (impairments) aset tetap. 4. Akuntansi penghentian aset. Baik standar akuntansi versi...

Words: 4728 - Pages: 19

Free Essay

Evaluasi Risiko Bisnis Klien Pada Dell Computer

...KLIEN [pic] OLEH: Elisa Dian Fatmawati 2012200676 PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 DELL COMPUTER CORPORATION EVALUASI RISIKO BISNIS KLIEN PENDAHULUAN Dell Computer Corporation (Dell) mendesain, mengembangkan, membuat, memasarkan, melayani, dan mendukung beragam sistem komputer, termasuk desktop, notebook, workstation, dan server network. Perusahaan juga memasarkan software, peripheral komputer, dan program layanan dan ukungan pasca jual. Produk perusahaan dijual di lebih dari 170 negara dan memiliki fasilitas manufaktur di dan sekitar Austin, Texas; Nashville, Tennessee; Eldorado do Sul, Brazil; Limerick, Irlandia; Penang, Malaysia; dan Xiamen, China. Pendapatan bersih pada tahun fiskal 2011 sebasar $61,494 milyar dan laba bersihnya sebesar $ 2,635 milyar. Strategi bisnis perusahaan adalah memberikan pengalaman konsumen terbaik lewat hubungan konsumen yang langsung dan komprehensif, penelitian dan pengembangan kooperatif bersama partner teknologi, sistem komputer custom-built, dan program layanan dan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pendekatan konsumen langsung menghapuskan kebutuhan untuk mendukung network ekstensif dari dealer wholesale dan retail. Fokus konsumen langsung sepertinya memudahkan perusahaan untuk mengurangi produknya dengan menghindari markup dealer tipikal dan menghindari biaya inventaris yang lebih tinggi yang berhubungan dengan jalur wholesale/retail. Selain itu, kontak...

Words: 2580 - Pages: 11

Premium Essay

Ada Deh

...ED PSAK 16 (revisi 2011) 28 Juni 2011 ExPOSUrE DrAfT Pernyataan Standar akuntanSi keuangan Aset tetAp Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 19 Agustus 2011 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED PSAK (revisi 2011) 16 PErnyAtAAn StAnDAr AKUntAnSI KEUAngAn ASEt tEtAP Hak cipta © 2011, Ikatan Akuntan Indonesia Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Juni 2011 aset tetap ed Psak 16 (revisi 2011) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan ED ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 19 Agustus 2011 Tanggapan dikirim ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No.1 Menteng Jakarta 10310 fax: 021 724-5078 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia ED ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/ lembaga dianjurkan dan diizinkan...

Words: 8382 - Pages: 34

Free Essay

Sak Etap

...blogspot.com STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SAK ETAP Mei 2009 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK IKATANAKUNTANINDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP SAK ETAP STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Entitas tanpa Akuntabilitas Publik Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng Jakarta 10310 Telp. : (021) 3190-4232 Fax. : (021) 724-5078 email: iai-info@iaiglobal.or.id; dsak@iaiglobal.or.id website: http://www.iaiglobal.or.id Mei 2009 ii Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP SAK Entitas tanpa Akuntabilitas Publik disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal...

Words: 44879 - Pages: 180

Free Essay

Auditing

...mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). 2. Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu. 3. Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Yusuf (2001:6) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini, auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum. Dalam PSA No. 02 (IAI,2001:110.1) dinyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pandapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah...

Words: 3405 - Pages: 14

Free Essay

Quality Control

...BODY GLOVE GAMBARAN KASUS Pada bulan Maret 1991, Russ Lesser, presiden dari Body Glove, sebuah perusahaan kecil manufaktur yang memproduksi wetsuit, mereview progress perusahaan yang didirikannya, dan juga permasalahan yang dihadapi selama 9 bulan dia menjadi presiden. Hasilnya adalah perusahaan berjalan dengan baik, menguntungkan dan menempati peringkat kedua dalam industry wetsuit. Persaingan dalam industry wetsuit sangatlah kompetitif dan pasarnya sangat rumit, dengan pertumbuhan yang cepat, konsumen yang mengetahui fashion, dan permintaan musiman. Kesuksesan Body Glove tergantung pada kemampuannya merespon dengan cepat sesuai dengan perubahan situasi pasar. Respon ini harus difasilitasi oleh manajemen perusahaan, dan Russ bertanya-tanya apakah perusahaan telah melakukan prosesnya dengan tepat sesuai dengan tempatnya. THE WETSUIT MANUFACTURING INDUSTRY Wetsuit adalah pakaian ketat, dengan bahan pakaian terbuat dari neoprene, seperti karet. Pakaian ini dinamakan wetsuit karena dapat menyerap air hanya diantara kulit dan pakaian, dan kemudian dihangatkan oleh temperature tubuh, dan disediakan lapisan penyekat. Sangat sulit untuk untuk mendeteksi ukuran dari pasar wetsuit karena rata-rata perusahaan di dalam industry ini adalah perusahaan privat tetapi diperkirakan menyumbang pendapatan sebesar $60 Miliar pada pasar domestic US. Sangat jelas industry wetsuit telah berkembang dengan pesat sejak tahun 1950an karena dua factor utama yaitu : 1. Munculnya berbagai...

Words: 3259 - Pages: 14

Free Essay

Financial Analysis

...FINANCIAL ANALYSIS (ANALISIS KEUANGAN) DISUSUN OLEH FANY INDRIYANI SATRIA TRINANDA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 FINANCIAL ANALYSIS (ANALISIS KEUANGAN) Analisis keuangan bertujuan untuk menilai seberapa jauh kinerja perusahaan dalam konteks yang menyatakan tujuan dan strategi. Dalam proses menganalisis keuangan Ada 2 alat analisis yang sering dipergunakan yaitu analis rasio dan analis arus kas. Pada analisis Rasio menilai bagaimana berbagai pos dalam laporan keuangan perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan pada analisis arus kas memungkinkan analis untuk memeriksa likuiditas perusahaan, dan bagaimana perusahaan mengelola arus kas operasi, investasi, dan pendanaan. ANALISIS RASIO Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5-1, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dipengaruhi oleh strategi pasar produk dan kebijakan pasar keuangan. Strategi pasar produk diimplementasikan melalui strategi kompetitif perusahaan, kebijakan operasi, dan keputusan investasi. Kebijakan pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan dan kebijakan dividen. Para manajer dapat membentuk empat bidang untuk mencapai target pertumbuhan dan keuangan yaitu (1) Manajemen Operasi, (2) Manajemen Investasi, (3) Keputusan Pembiayaan, dan (4) Kebijakan deviden. Tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan perusahaan pada setiap bidang ini. Analisis rasio efektif melibatkan...

Words: 8749 - Pages: 35