...Solartronics, Inc. Solartronics, Inc. Company Summary Solartronics , Inc. is a small company that producing solar energy panels. It had established since mid-1977. At first, this company had some bad years but at the end of 1983 it had survived and was able to position itself as a reasonably good-sized firm within the industry. Important Issue In the autumn of 1983, the company was willing to “professionalize” itself by hiring new controller and financial manager, Mrs. Lisa Blocker, to replace a full-time, full charge bookkeeper. Mrs Blocker made a new, summarized income statement using monthly basis. Company Problem The new summarized income statement for January 1984 was confusing for the company’s president and general manager, Mr. John Holden. SOLARTRONICS, INC. (B) Summarized Income Statement January 1984 Sales $165,000 Less: Cost of good sold (at standard) 108,900 Gross margin $ 56,100 Less: Selling expenses $26,500 General corporate overhead 18,000 Operating variances: Direct labor $(3,500) Direct material 500 Variable factory overhead (1,500) Fixed factory overhead—spending 2,000 Fixed factory overhead—volume (17,500) 20,000 64,500 Profit before tax $ (8,400) Mr. Holden had not expected that the firm report a loss for the month of January. He wondered if the first month’s results were bad in terms of the budgeted results for the year. While he knew that sales had been down because of the normal seasonal...
Words: 3782 - Pages: 16
...I. LINGKUNGAN AKUNTANSI PENGERTIAN AKUNTANSI Pengertian Akuntansi dikemukakan Accounting Principles Board (APB) Statement No.4 sebagai berikut : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyajikan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan, mengenai satuan usaha, yang dapat digunakan pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi-sebagai dasar pemilihan diantara beberapa alternatif Jenis Satuan Usaha Dari sisi tujuan Profit oriented Non -profit oriented Dari sisi Bentuk hukum Proprietorship (perseorangan) Partnership (Persekutuan) Corporation (perseroan)/PT Cooperation(koperasi) 0utput diserahkan Jasa (service) Dagang (Trade) Industri ( Manufactuaring) Pemakai Informasi Akuntansi Internal Manajer Tingkat Atas (Top Level)) Tingkat Madya (Middle Level) Tingkat Bawah (Low Level) Eksternal Pemilik/Investor Kreditor Instansi Pemerintah Pelanggan/Customer Pemasok/Supplier Serikat buruh ...
Words: 4504 - Pages: 19
...A. Latar Belakang Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat. Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya. B. Landasar Teoritis 1. Apa konsep dasar akuntansi biata tentang upah langsung ? 2. Apa fungsi sistem akuntansi dalam upah tenaga kerja langsung? 3. Bagaimana komponen biaya rutin yang terjadi dalam penyelengaraan perusahaan? ...
Words: 2351 - Pages: 10
...Job-Order Costing Jenis Sistem Akuntansi Biaya Job-order biaya adalah salah satu dari banyak sistem penetapan biaya akuntansi yang berbeda.Mencari sistem yang tepat untuk sebuah bisnis adalah kunci untuk pemantauan dan pengendalian biaya.Ada berbagai jenis sistem penetapan biaya manajemen dan biaya yang akuntan mungkin datang.Masing-masing sistem penetapan biaya ini dapat menangani entri tertentu dengan cara yang berbeda. Satu jenis sistem penetapan biaya yang populer di industri tertentu disebut penetapan biaya job-order. Penetapan biaya job-order dapat digunakan dalam beberapa keadaan di mana jenis biaya lainnya seperti penetapan biaya proses atau biaya normal tidak akan efektif. What Is Job-Order Costing? Penetapan biaya job-order adalah sistem biaya yang digunakan untuk mengumpulkan biayadengan pekerjaan. Pekerjaan ini juga bisa disebut batch, karena setiap pekerjaan umumnyamerupakan "batch" dari produk serupa. Setiap bets harus individual dalam beberapa cara untuk membuatnya berbeda dari batch lain untuk itu menjadi pekerjaan yang terpisah. Jika batch semuaidentik, jenis lain dari penetapan biaya akan lebih tepat. The Job-Order Costing Process . Ketika suatu perusahaan beroperasi dengan menggunakan penetapan biaya job-order, sebuahrangkaian peristiwa tertentu biasanya akan terjadi dengan setiap pekerjaan. Secara umum, prosesadalah sebagai berikut: • Perintah (atau sales order) yang diterima untuk batch produk • Sebuah pesanan produksi dikeluarkan dari pesanan penjualan ...
Words: 1596 - Pages: 7
...SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH Magistern Akuntansi UNS Chapter 2-1 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI Chapter 2-2 CHAPTER 2 CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL REPORTING Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield Chapter 2-3 Tujuan pembelajaran (Learning Objectives =LO) 1. Menggambarkan kegunaan kerangka konseptual. 2. Menggambarkan upaya untuk membangun kerangka konseptual. 3. Memahami tujuan pelaporan keuangan. 4. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi. 5. Mendefinisikan elemen dasar dari laporan keuangan. 6. Menggambarkan asumsi dasar akuntansi. 7. Menjelaskan penerapan (application) prinsip-prinsip dasar akuntansi. 8. Menggambarkan dampak (yang dimiliki) kendala pada pelaporan informasi akuntansi. Chapter 2-4 Kerangka kerja Konseptual untuk pelaporan keuangan Kerangka kerja Konseptual Kebutuhan Pengembangan Ikhtisar (Overview) Level pertama: Tujuan dasar Level Kedua : Konsep dasar Level ketiga: konsep Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan Karakteristik kualitatif Asumsi-asumsi dasar Elemen dasar Prinsip dasar Kendala Ringkasan dari struktur Chapter 2-5 Conceptual Framework Kerangka konseptual menetapkan konsep-konsep yang mendasari pelaporan keuangan. Kebutuhan untuk kerangka konseptual Pembuatan aturan harus dibangun atas dan berhubungan dengan bodi yang mapan...
Words: 1870 - Pages: 8
...pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan dalam kebijakan yang penting, terutama penting bagi manajemen. Bila hal tersebut penting bagi manajemen maka secara tidak langsung kebijakan akuntansi penting juga bagi investor yang memiliki perusahaan karena sangat mungkin manajer mengubah dengan baik operasi dari perusahaan karena mungkin merubah kebijakan akuntansinya. Pentingnya kita mempelajari EC adalah mempelajari peristiwa yang paling menarik dalam praktik akuntansi diderivikasi ke EC selain itu adanya saran bahwa ”kebijakan akuntansi adalah bukanlah suatu masalah” dengan adanya pengalaman akuntan (auditor).Didalam EC ada PAT (Teori Akuntansi Positif). Teori akuntansi positif TAP berkenaan dengan memprediksi tindakan-tindakan sebagai pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan. Dikatakan positif karena sebuah teori ini berusaha membuat prediksi yang baik tentag peristiwa dunia nyata. PAT berkenaan dengan prediksi tentang tindakan memilih kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana perusahaan menanggapi kebijakan standar akuntasi yang baru. Tujuannya adalah memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi manajerial diantara perusahaan yang berbeda. 8.2 The Rise of Economic Consequences Secara umum Zeff (1978) mendefinisikan Economic Consequences sebagai dampak laporan akuntansi terhadap perilaku...
Words: 4563 - Pages: 19
...keuangan(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas) | Sama dengan PSAK, kecuali informasi yang disajikan dalam neraca, yang menghilangkan pos: * Aset keuangan * Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1) * Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1) * Kewajiban berbunga jangka panjang * Aset dan kewajiban pajak tangguhan * Kepentingan nonpengendalian | 2 | Laporan Laba Rugi | * Laporan laba rugi komprehensif * Informasi yang disajikan dalam laporan Laba Rugi Komprehensif * Laba rugi selama periode * Pendapatan komprehensif lain selama periode * Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan | Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba rugi komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi. | 3 | Penyajian Perubahan Ekuitas | | Sama dengan PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain. | 4 | Catatan Atas Laporan Keuangan | * Catatan atas laporan keuangan * Struktur * Pengungkapan kebijakan Akuntansi * Sumber estimasi ketidakpastian * Modal (ED PSAK 1) * Pengungkapan lain | Sama dengan PSAK, kecuali pengungkapan modal. | 5 | Laporan Arus Kas | * Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung * Arus kas aktivitas investasi * Arus kas aktivitas pendanaan *...
Words: 1079 - Pages: 5
...Akuntansi Lingkungan * Akuntansi lingkungan adalah sebuah istilah umum yang mencakup akuntansi di tingkat nasional dan perusahaan. Lebih penjelasan rinci tentang berbagai aspek akuntansi lingkungan disediakan di tempat lain (U.S. EPA, 1995; Business Roundtable, 1993). * Selama beberapa dekade, ekonom lingkungan telah mengakui bahwa tindakan pengukuran kinerja ekonomi tradisional mengandung bias terhadap konsumsi sumber daya alam. Memang, seperti yang tercantum dalam laporan WRI sebelumnya, "sebuah negara dapat pembuangan sumber daya mineral, menebang hutan, mengikis tanah yang, mencemari akuifer, dan berburu satwa liar dan perikanan untuk kepunahan" tanpa rekaman ini terhadap pendapatan (Repetto et al, 1989). Banyak negara bekerja untuk memasukkan penyusutan sumber daya alam ke rekening nasional (UNCTC, 1992). Salah satu tujuannhya adalah untuk merevisi perkiraan, produk domestik bruto-pada dasarnya "penghijauan PDB." * Pada tingkat perusahaan, penting untuk membedakan antara biaya lingkungan yang ditanggung oleh perusahaan dibandingkan dengan yang dikenakan pada masyarakat sebagai "biaya sosial." Kesehatan efek dari menghirup polusi udara, dampak pencemaran air di perikanan, atau pencemaran tanah adalah contoh klasik dari biaya sosial, atau eksternalitas. * Di sisi lain, peraturan, kebijakan perusahaan, preferensi konsumen, dan tekanan masyarakat pergeseran beberapa biaya sosial kembali ke perusahaan. Batas pengeluaran, pajak emisi, mengambil kembali produk persyaratan...
Words: 968 - Pages: 4
...STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 14 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Persediaan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14 tentang Persediaan disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1 994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indonesia Hans Kartikahadi Jusuf Halim Hein G. Surjaatmadja Katjep K. Abdoelkadir Wahjudi Prakarsa Jan Hoesada M. Ashadi Mirza Mochtar IPG. Ary Suta Sobo Sitorus Timoty Marnandus Mirawati Soedjono Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Daftar Isi PENDAHULUAN Tujuan Ruang Lingkup Definisi [01 - 04] [01 - 02] [03 - 04] PENJELASAN Pengukuran Persediaan Biaya Persediaan Biaya Pembelian Biaya Konversi Biaya Lain - Lain Biaya Persediaan Pelayanan Jasa Teknik Pengukuran Biaya Rumus Biaya Nilai Realisasi Bersih Pengakuan Sebagai Beban Pengungkapan [05 - 36] [05] [06 - 17] [07 - 08] [07 - 11] [12 - 14] [15] [16 - 17] [18 - 21] [22 - 27] [28 - 30] [31 - 36] PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 14 PERSEDIAAN Tanggal Efektif [37 - 45] [45] PENDAHULUAN Tujuan Tujuan Pernyataan ini adalah untuk merumuskan perlakuan akuntansi untuk...
Words: 3121 - Pages: 13
...untuk memberikan informasi biaya kepada manajer untuk mengambil keputusan strategis dan lainnya yang berpotensi mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap serta biaya variable. ABC biasanya digunakan untuk memberikan informasi tambahan bukan untuk mengganti sistem costing yang sudah biasa dilakukan perusahaan. Sebagian besar organisasi yang menggunakan ABC menggunakan dua sistem costing, yaitu sistim costing resmi yang telah ditetapkan yang digunakan unttuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal dan ABC yang digunakan secara internal untuk pengambilan keputusan dan aktivitas manajerial. A. Pengertian Activity Based Costing. Activity Based Costing System (ABC System) jika dibandingkan dengan sistem costing tradisional berbeda dalam tiga hal. Di dalam ABC : 1. Nonmanufacturing dan manufacturing cost mungkin dapat dibebankan ke produknya, namun hanya yang berbasis sebab-akibat, 2. Beberapa manufacturing cost mungkin dikeluarkan dari produk cost, karena ABC hanya dapat memasukkan sebagai biaya produk jika keputusan/aktivitas untuk produk tersebut akan menyebabkan perubahan biaya, 3. Menggunakan beberapa overhead cost pools yang mana setiap cost pool tersebut dialokasikan untuk produk dan obyek biaya lain yang mempunyai pengukuran aktifitas yang unik. Activity Based Costing System (ABC System) adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas tersebut kepada...
Words: 2034 - Pages: 9
...ED PSAK 16 (revisi 2011) 28 Juni 2011 ExPOSUrE DrAfT Pernyataan Standar akuntanSi keuangan Aset tetAp Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 19 Agustus 2011 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED PSAK (revisi 2011) 16 PErnyAtAAn StAnDAr AKUntAnSI KEUAngAn ASEt tEtAP Hak cipta © 2011, Ikatan Akuntan Indonesia Dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng Jakarta 10310 Telp: (021) 3190-4232 Fax : (021) 724-5078 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Juni 2011 aset tetap ed Psak 16 (revisi 2011) Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan ED ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 19 Agustus 2011 Tanggapan dikirim ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No.1 Menteng Jakarta 10310 fax: 021 724-5078 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta © 2011 Ikatan Akuntan Indonesia ED ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu/organisasi/ lembaga dianjurkan dan diizinkan...
Words: 8382 - Pages: 34
...Tugas Akuntansi Manajemen Lanjutan JOHN DEREE COMPONENT WORKS Oleh : Claudia Astika Putri Mayangsari Fincy Annisa Irhash Ardhianta Program Profesi Akuntansi 24 STIE YKPN Yogyakarta 2014 JOHN DEREE COMPONENT WORKS A. Latar belakang Perusahaan John Deere telah beroperasi di industri peralatan pertanian selama 162 tahun. Seiring meningkatnya permintaan disektor produksi, pada tahun 1970-an perusahaan John Deree membuka divisi baru yang diberi nama John Deere Component Works. Divisi tersebut dibentuk sebagai produsen utama suku cadang untuk peralatan Deere terutama traktor. Oleh karena itu John Deere Component Works harus menghasilkan berbagai macam suku cadang yang volumenya relatif rendah. Selama pertengahan 1980-an JDCW melakukan produksi dengan kapasitas yang rendah karena proses ini diperlukan mesin lebih otomatis dan biaya yang besar harus dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi dengan begitu JDCW tetap menawarkan kualitas hasil produksi yang menjanjikan terutama dibagian-bagian suku cadang mesin yang kompleks. Hal itu dilakukan Sebagai bagian dari strategi untuk memasarkan suku cadang hasil produksi mereka di pasar global. Mereka harus segera menemukan solusi bahwa harga yang mereka tawarkan harus bersaing dengan para kompetitior yang lain karena kunci persaingan sukses di pasar global adalah harga, jadi JDCW harus memikirkan kembali strategi penetapan harganya. B. Pernyataan Masalah: Permintaan akan produk John Deere Komponen Work...
Words: 922 - Pages: 4
...Badan usaha terlibat dalam berbagai kegiatan yang menghasilkan pendapatan yang dapat menimbulkan biaya. Menentukan jumlah yang benar biaya untuk dicatat dalam suatu periode akuntansi sangat penting, karena mempengaruhi posisi melaporkan perusahaan keuangan performa. Namun, menghitung jumlah beban dan kapan harus rocognized bukanlah proses sederhana. Pada bagian pertama bab ini, kami mengeksplorasi sifat biaya dan definisi yang disajikan dalam literatur. Kami membahas definisi standar setter biaya dan menjelaskan hubungan biaya dan kerugian. Beban mewakili baik kenaikan kewajiban atau penurunan aset, dengan efek berikutnya pada ekuitas. Kami menjelaskan bagaimana definisi ini diterapkan dalam praktek dan mendiskusikan pandangan perilaku biaya. Pengakuan kriteria biaya sangat penting untuk praktek akuntansi. Dalam bagian kedua bab ini, kita membahas panduan yang diberikan dalam / standar akuntansi IASB AASB kerangka dan untuk pengakuan dan pengukuran beban. Kami menjelajahi bagaimana beban ditentukan dengan menggunakan pendekatan yang cocok. Metode mengalokasikan biaya (penyebab bergaul dan akibat, alokasi sistematis dan rasional, dan pengakuan langsung) diuraikan. praktek-praktek yang ada, seperti pencocokan dan konservatisme, menimbulkan masalah bagi pembuat standar akuntansi dan auditor. Kami membahas masalah saat pembuat standar dan auditor dalam dua bagian akhir bab ini. DEFINISI BEBAN Pembahasan aktiva, kewajiban dan ekuitas, dan pendapatan menyediakan beberapa latar...
Words: 8365 - Pages: 34
...sekolah tinggi akuntansi negara | AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) | | | | | 1. CHANDRA HENING (144060006289) 2. GALUNA HARI WANGI (144060006295) 3. MANRO MANRIE SIPAYUNG (144060006301) 4. SANG PUTU DWIPAYANA (144060006307) 5. PUTRI JULIANA RAHAYU (144060006313) 6. ZINDY WILLY (144060006319) | 1. PELAPORAN BLU a) Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, operasional keuangan, arus kas BLU yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam membuat dan mengevaluasi keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum, yaitu memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan BLU menyajikan informasi tentang : a) Aset; b) Kewajiban; c) Ekuitas; d) Pendapatan dan biaya; dan e) Arus kas. b) Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Pimpinan BLU bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan BLU yang disertai dengan surat pernyataan tanggung jawab yang berisikan pernyataan bahwa pengelolaan anggaran telah dilaksanakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, akuntansi keuangan telah diselnggarakan sesuai dengan standar akuntansi keuangan, dan kebenaran isi laporan keuangan merupakan tanggung...
Words: 9450 - Pages: 38
...periode akuntansi. Istilah aset tetap digunakan untuk membedakan dengan aset tidak berwujud, yang juga memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi tetapi tidak memiliki wujud fisik, serta nilainya tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh eksistensi fisik dari aset. Dalam standar akuntansi yang mengacu ke Amerika (US GAAP), akuntansi untuk aset tetap relatif tidak menimbulkan banyak masalah, karena standar akuntansi aset tetap berdasar US GAAP menggunakan basis kos historis. IFRS tidak menggunakan basis kos historis, mengingat basis kos historis berimplikasi pada penyajian laporan keuangan yang dipandang kurang relevan dengan kebutuhan nyata pengguna informasi karena tidak mampu menggambarkan nilai riil aset tetap yang disajikan di dalam laporan keuangan. Artikel ini tidak dimaksudkan untuk membahas secara detil seluruh aspek teknis akuntansi atas aset tetap, tetapi dimaksudkan untuk mendeskripsikan aspek-aspek umum akuntansi aset tetap yang membedakan antara US GAAP dengan IFRS. Secara umum permasalahan akuntansi aset tetap yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mencakup prinsip-prinsip dasar akuntansi aset tetap sebagai berikut: 1. Akuntansi perolehan aset tetap 2. Akuntansi alokasi kos aset tetap ke masing-masing periode akuntansi yang menikmati jasa aset tetap. 3. Akutansi perubahan nilai aset setelah pemilikan aset, seperti akuntansi kenaikan nilai dan penurunan nilai (impairments) aset tetap. 4. Akuntansi penghentian aset. Baik standar akuntansi versi...
Words: 4728 - Pages: 19