ANALISA EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS “ARIS 9.8” DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN Oleh : Yulia Nevi Artati Program : Eksekutif B – Kelas 28 C Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi ……………………………………………………………………... i Daftar Gambar ……………………………………………………………….. iii Daftar Tabel ………………………………………………………………….. iv Daftar Lampiran ……………………………………………………………… v BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………... 6 1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 6 1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….. 7 BAB II KAJIAN LITERATUR …………………………………………… 8 2.1 Kerangka Teoritis ……………………………………………… 8 2.1.1 Sistem Informasi ………………………………………………. 8 2.1.2 Software ……………………………………………………….. 9 2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi …………………………….. 9 2.1.4 Proses Bisnis …………………………………………………... 9 2.1.5 Enterprise Resource Planning (ERP) System …………………. 10 2.1.6 Lean Six Sigma ………………………………………………... 10 2.1.7 Kinerja Perusahaan ……………………………………………. 11 i 2.1.8 Skala Likert 11 2.1.9 Metode Penelitian : Analisa Kuantitatif 12 2.2 Kerangka Pemikiran …………………………………………… 14 2.3 Kerangka Konsep ……………………………………………… 16 2.4 Hipotesis ……………………………………………………… 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………. 19 3.1 Rancangan Penelitian ………………………………………….. 19 3.2 Definisi Operasional …………………………………………... 20 3.3 Populasi dan Sampel …………………………………………... 28 3.4 Instrumen Penelitian …………………………………………... 28 3.5 Metode Analisi Data …………………………………………... 33 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 42 ii DAFTAR GAMBAR 1.1.1 Aplikasi “ARIS 9.8” : Proses Bisnis ……………………………… 3 1.1.2 Hubungan antar Instrumen ………………………………………... 5 2.2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 15 2.3.1 Kerangka Konsep …………………………………………………. 16 3.3.1 Rancangan Penelitian ……………………………………………... 19 3.2.1 Matriks Hubungan Variabel-Indikator dan Instrumen Penelitian … 21 iii DAFTAR TABEL 3.4.1 Skor Kuesioner ……………………………………………………. 28 3.4.2 Daftar Kuesioner ……………………………………….................. 29 iv DAFTAR LAMPIRAN Draft Kuesioner …………………………………………………… 37 v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa bagian atau bidang yang memiliki fungsi dan tugas tertentu dalam mencapai tujuan yang sama yaitu keuntungan dan keberlangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Bagian-bagian tersebut saling berkoordinasi dan terhubung dalam suatu sistem manajemen tertentu sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Menurut Jogiyanto (1989:2), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Elemen-elemen tersebut dapat pula dikatakan sebagai kumpulan komponen atau subsistem. Lebih lanjut dikatakan pula bahwa komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu saja diperlukan sebuah aturan dan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk proses bisnis berupa prosedur. Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi (Neuschel, 1960). Perusahaan tentu saja harus memiliki proses bisnis yang menggambarkan alur jalannya pekerjaan 1 seluruh bagian atau bidang (komponen/subsistem mulai dari input, proses sampai dengan output yang dihasilkan. Proses bisnis memegang peranan penting yaitu sebagai sebuah panduan atau pedoman bagi setiap individu yang bekerja di dalam sebuah perusahaan. Pada era masa kini teknologi informasi memegang peranan sangat penting dalam kemajuan sebuah perusahaan. Teknologi informasi dimanfaatkan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan perusahaan dan bahkan digunakan untuk menunjang proses bisnisnya dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Pemanfaatan teknologi informasi ini didefinisikan sebagai manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya dimana pengukurannya berdasarkan pada intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan (Thompson et al, 1991; 1994). Dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan yang selaras dengan proses bisnisnya, pada akhir tahun 2014 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mulai menerapkan sebuah software proses bisnis yang dinamakan “ARIS 9.8” dengan berbasis pada pendekatan Lean Six Sigma. Software ini merupakan sebuah software yang dikembangkan dengan menggunakan jaringan internet untuk dapat melakukan akses pemanfaatannya. Setiap bagian/bidang, di BPJS Ketenagakerjaan dapat dikatakan sebagai sebuah unit kerja terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Perintis memiliki username dan password masing-masing untuk melakukan akses software “ARIS 9.8” tersebut. Dalam aplikasi “ARIS 9.8” terdiri dari 3 (tiga) bagian besar yaitu group library, group structures dan process 2 support. Ketiga bagian tersebut masing-masing saling berkaitan mulai dari stuktur organisasi sampai dengan pedoman pelaksanaan pekerjaan. Di dalam stuktur organisasi dipaparkan secara jelas mengenai garis fungsi dan koordinasi setiap bagian dan jabatan yang ada dalam suatu unit kerja, sedangkan kedua group lainnya menjelaskan secara detil dan terperinci baik mengenai tata cara pelaksanaan pekerjaan maupun dokumen pendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut. Manajemen BPJS Ketenagakerjaan berkeinginan untuk menerapkan software “ARIS 9.8” tersebut dengan tujuan utama yaitu pencapaian target untuk peningkatan kinerja perusahaan dan mengurangi pembiayaan dalam hal pencetakan dan penyimpanan dokumentasi proses bisnis. Hal ini tentu saja diwujudkan melalui pemanfaatan software “ARIS 9.8” oleh seluruh unit kerja yang dapat diakses setiap saat dan tidak perlu dilakukan pencetakan dokumen namun cukup disimpan dalam bentuk softcopy file. Gambar 1.1.1 Aplikasi “ARIS 9.8” : Proses Bisnis 3 Proses bisnis BPJS Ketenagakerjaan yang dituangkan dalam bentuk software “ARIS 9.8” berdasarkan pendekatan Lean Six Sigma. Pendekatan ini merupakan sebuah pendekatan yang menitikberatkan pada perbaikan dan peningkatan kualitas produk atau jasa dengan harapan tercapainya tingkat kecacatan produk atau jasa tersebut mendekati zero defect. Hal ini sangatlah penting terutama mengingat bahwa kemajuan dan perkembangan jaman telah mengubah cara pandang konsumen dalam memilih, menentukan dan membeli sebuah produk atau jasa yang diinginkannya. Kualitas merupakan salah satu faktor penting lainnya yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk atau jasa disamping harganya. Meminimalisasi tingkat kecacatan produk atau jasa merupakan sebuah upaya yang harus dilakukan secara berkesinambungan dan salah satunya adalah penerapan Six Sigma yaitu penentuan karakteristik kualitas produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen dan melihat sejauh mana produk atau jasa yang dibuat tidak memenuhi harapan konsumen. Terpenuhinya harapan dan keiinginan konsumen tesebut merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kinerja sebuah perusahaan. Loyalitas konsumen tentu akan berdampak secara langsung terhadap kinerja dan keberlangsungan hidup perusahaan. Pendekatan Lean Six Sigma yang digunakan sebagai dasar pengembangan software proses bisnis BPJS Ketenagakerjaan “ARIS 9.8” diharapkan dapat mencapai tujuan dan peningkatan kinerja perusahaan. 4 Gambar 1.1.2 Hubungan antar Instrumen Ilustrasi tersebut di atas digambarkan untuk mengetahui analisa efektivitas hubungan antara software proses bisnis “ARIS 9.8”, pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja perusahaan. SISTEM INFORMASI : SOFTWARE “ARIS 9.8” INSTRUMEN ANALISA EFEKTIVITAS PEMANFAATAN SOFTWARE DENGAN IMPLEMENTASI LEAN SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KINERJA PERUSAHAAN 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas dari pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8”? 2. Bagaimana model efektivitas pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja perusahaan? 3. Bagaimana kebijakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan Program BPJS Ketenagakerjaan yang seharusnya dilaksanakan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dari pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8”. 2. Merekomendasikan model efektivitas pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Merekomendasikan penerapan kebijakan model efektivitas pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja BPJS Ketenagakerjaan di masa yang akan datang. 6 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi karyawan/ti BPJS Ketenagakerjaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan pengetahuan baru mengenai fungsi dari pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan guna pencapaian target dan kinerja perusahaan. 2. Bagi perusahaan dalam hal ini adalah BPJS Ketenagakerjaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan masukan untuk pengembangan fiturfitur dan isi dari software proses bisnis “ARIS 9.8” di kemudian hari dalam kaitannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Penulis, hasil penelititan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan atau korelasi antara penerapan Sistem Teknologi Informasi dengan peningkatan kinerja perusahaan. 4. Bagi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan menambah pengetahuan mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 7 BAB II KAJIAN LITERATUR Pada bab II ini, akan dikemukakan beberapa dasar teori yang berkaitan dengan judul dan permasalahan dalam penelitian yang selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian dan mempermudah dalam memecahkan permasalahan yang telah dikemukakan pada bab I sebelumnya. Dalam bab II ini pula akan dijelaskan mengenai Kerangka Teoritis, Kerangka Pemikiran, Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian sebagai acuan dan landasan penelitian. Teori-teori yang akan dipakai berupa pengertian dari beberapa pakar dibidangnya dan aspek-aspek dalam Sistem Teknologi Informasi. 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Definisi sistem informasi menurut James.A.O'Brien (2007:45) adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi. Menurut Rainer dan Cegielski (2011:30), Sistem Informasi adalah perencanaan, pengembangan, manajemen dan penggunaan alat-alat teknologi untuk membantu manusia dalam pencapaian kinerja pekerjaan yang berhubungan dengan proses informasi dan manajemen. 8 2.1.2 Software Definisi Software menurut Jogiyanto (2005:358) adalah teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan pada perangkat keras tersebut. Instruksi-instruksi tersebut dinamakan perangkat lunak (software). 2.1.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi Menurut Jogiyanto (2007:19) penggunaan informasi (information use) merupakan penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima, dimana konsep penggunaan dapat dilihat dari beberapa perspektif, yaitu penggunaan nyata (actual use), penggunaan persepsi (perceived use) atau penggunaan yang dilaporkan (reported use). Penggunaan teknologi informasi ini dimaksudkan agar perusahaan siap terjun dalam lingkungan organisasi yang kian global, dinamis, dan persaingan yang ketat. Sedangkan Menurut Ariyanto (2007), penggunaan teknologi sistem informasi yang tepat didukung oleh keahlian personel yang mengoperasikannya dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun kinerja individual yang bersangkutan. 2.1.4 Proses Bisnis Menurut Rainer dan Cegielski (2011:29), “business process is a collection of related activities that produce a product or a service of value to the organization, its business partners, and/or its customers”, adalah sebuah 9 kumpulan kegiatan terkait dengan menghasilkan suatu produk atau jasa yang bernilai bagi organisasi, mitra bisnis, dan/atau pelanggan. 2.1.5 Enterprise Resource Planning (ERP) System Menurut Turban (2012), “the software infrastructure that links an enterprise’s internal applications and supports its external business processes”, adalah infratruktur perangkat lunak (software) yang menghubungkan aplikasi internal perusahaan dan mendukung bisnis eksternal. 2.1.6 Lean Six Sigma Lean Six Sigma terdiri dari 2 (dua) kata dengan pengertian terpisah yaitu Lean dan Six Sigma. Definisi Lean menurut Gaspersz (2007:2), suatu pendekatan sistemik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste) atau kegiatan-kegiatan tidak bernilai tambah (non-value-adding-activities) melalui peningkatan terus-menerus secara radikal dengan cara mengalirkan produk (material, work-inprocess, output) dan informasi menggunakan sistem tarik (pull system) dari pelanggan internal dan eksternal untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan. Sedangkan pengertian Six Sigma menurut Gaspersz (2007) adalah : Upaya mengejar keunggulan dalam kepuasan pelanggan melalui peningkatan kualitas terus-menerus. 10 Sasaran kualitas dramatik yang memiliki kapabilitas produk dan proses 3,4 DPMO 99,99966% bebas cacat. Ukuran yang mengindikasikan bagaimana suatu proses produksi industri. Strategi terobosan yang memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa di tingkat bawah (bottom line) melalui proyekproyek Six Sigma. Suatu pendekatan menuju tingkat kegagalan nol (zero defect oriented). Pengendalian proses berfokus pada kapabilitas industri. 2.1.7 Kinerja Perusahaan Definisi kinerja perusahaan menurut Aguinis (2009:2), “a continuous process of identifying, measuring, and developing the performance of individuals and teams and aligning performance with the strategic goals of the organization”, adalah sebuah proses yang berkesinambungan dengan mengidentifikasi, mengukur, dan mengembangkan kinerja individu dan tim serta menyelaraskan kinerja dengan tujuan strategis perusahaan. 2.1.8 Skala Likert Menurut Sugiyono (2012:93) definisi skala Likert adalah : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Jawaban setiap 11 item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain : 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Kurang setuju 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju 2.1.9 Metode Penelitian : Analisa Kuantitatif Menurut Sugiyono (2012:11) menyatakan bahwa : Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” Keterkaitan software dengan pemanfaatan informasi terdapat dalam jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi (dipublikasikan pada April 2006 oleh Sabihaini) : “Perusahaan untuk meraih kinerja yang unggul dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Kualitas merupakan aspek perangkat lunak dan aspek perangkat keras yang semakin diperlukan dalam porsi yang berimbang. Investasi dalam program struktural (teknologi) seiring dengan 12 investasi dalam program-program infrastruktur (people) berhubungan secara lebih tinggi daripada rata-rata kinerja (Ward, dkk, 1994). Suatu Organisasi pasti tidak dapat berdiri dan berkembang tanpa adanya suatu informasi. Informasi mempunyai peranan sangat penting bagi organisasi. Ada beberapa macam informasi yang dapat diperoleh. oleh karena itu, informasi itu dapat memiliki nilai atau bermanfaat dan ada informasi yang tidak mempunyai nilai atau tidak bermanfaat. Oleh karena itu penting bagi suatu organisasi atau perusahaan mengetahui ciri – ciri informasi yang bernilai. Ciri – ciri informasi yang bernilai yaitu: 1. Timeline (waktu) Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. 2. Capacity (kapabilitas) Informasi harus memiliki kapabilitas analitik yang digunakan untuk menganalisis berbagai masalah agar dapat menjadi rencana yang benarbenar strategis untuk proses ke depan. 3. Relevance (cocok atau sesuai) Informasi itu harus sesuai dengan apa yang memang dibutuhkan oleh seseorang dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. 13 4. Accessability (kemudahan untuk mengakses) Suatu informasi harus dapat dengan mudah diakses oleh semua orang yang berkepentingan. 5. Flexibility (fleksibilitas) Informasi itu dapat digunakan oleh beberapa orang dengan tujuan yang berbeda – beda. 6. Accurate (akurat) Suatu informasi terbebas dari error atau tidak bias/menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan. 7. Reliability (keandalan) Suatu informasi dikatakan realible jika terdapat beberapa sumber yang disertakan dalam informasi tersebut. Hal ini dapat menyakinkan decision maker untuk membuat suatu keputusan dari informasi itu. 2.2 Kerangka Pemikiran Pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan sistem informasi di BPJS Ketenagakerjaan benar-benar dikelola dengan sedemikian rupa dan membutuhkan effort yang cukup tinggi, terlebih dengan akan beroperasionalnya BPJS Ketenagakerjaan secara penuh pada tanggal 1 Juli 2015. Peralihan sistem informasi yang digunakan saat ini menjadi Sistem Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (SIJSTK) sangat mempengaruhi software internal lainnya. Oleh sebab itu manajemen memutuskan untuk melakukan pengembangan software internal mengenai proses bisnis yang berlandaskan metode Lean Six Sigma 14 dengan nama “ARIS 9.8”. Dalam software ini, dipaparkan secara detil dan terperinci mengenai struktur organisasi dan proses bisnis dengan turunannya yaitu job desk dari setiap personil di bagian/bidang/unit kerja yang terlibat. Peneliti melihat bahwa pengembangan software proses bisnis ini sangat membantu setiap personil yang terlibat dalam lingkup bisnis BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerja sesuai dengan peraturan dan proses bisnis perusahaan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yaitu pencapaian target, kinerja dan keberlangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Gambar 2.2.1 Kerangka Pemikiran Sistem Informasi perusahaan Software proses bisnis “ARIS 9.8” Kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai informasi proses bisnis Tidak adanya alat ukur penilaian Permasalahan : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas dari pemanfaatan aplikasi proses bisnis “ARIS 9.8”? 2. Bagaimana model efektivitas pemanfaatan aplikasi proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja perusahaan? 3. Bagaimana kebijakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan Program BPJS Ketenagakerjaan yang seharusnya dilaksanakan? Menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi efektivitas dari pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” Merekomendasikan model efektivitas pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Merekomendasikan penerapan kebijakan model efektivitas pemanfaatan software proses bisnis “ARIS 9.8” dengan pendekatan Lean Six Sigma dapat meningkatkan kinerja BPJS Ketenagakerjaan di masa yang akan datang Merekomendasikan penerapan instrumen pengukuran sebagai acuan pengembangan sistem informasi proses bisnis yang sesuai dengan harapan user 15 2.3 Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini diuraikan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Gambar 2.3.1 Kerangka Konsep Perangkat Lunak Proses Bisnis “ARIS 9.8” (Var X) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas suatu perangkat alat lunak, yaitu : 1. Functionality 8. IT Performance 2. Reliability 9. Software Development 3. Useability 10. Real Time System 4. Efficiency 11. Maintability 5. Software Quality 12. Fault Proneness 6. Accuracy 7. Adatability 7. Pemanfaatan Teknologi Informasi (Var Y) Faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam pemanfaatan teknologi : 1. Faktor Sosial 2. Affects 3. Kompleksitas 4. Kesesuaian Tugas 5. Konsekuensi jangka panjang 6. Kondisi yang memfasilitasi Kinerja Perusahaan (Var Y) Faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam pemanfaatan teknologi : 1. Performance profit organizational 2. Kualitas Pelayanan 3. Customer Satisfcation 16 2.4 Hipotesis Hipotesis adalah merupakan kesimpulan sementara peneliti tentang suatu kasus yang sedang diteliti. Hipotesis menurut Sarwono (2005:72) adalah “Suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan penelitian”. Dari kerangka pemikiran yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : “SOFTWARE PROSES BISNIS ARIS 9.8 BERDAMPAK TERHADAP PEMANFAATAN TEKNOLOGI DAN KINERJA PERUSAHAAN”. Proses bisnis suatu perusahaan yang berlandaskan pada pemanfaatan teknologi berupa software tertentu mempunyai keunggulan sebagai berikut : 1. Persepsi setiap orang tentu berbeda-beda dalam memandang tata laksana pekerjaan, oleh sebab itu perusahaan membuat proses bisnis yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi dan tata laksana pekerjaan (job desk) setiap individu yang terlibat didalamnya. Diperlukan sebuah alat bantu yang memungkinkan setiap individu/karyawan untuk dapat melihat dan mengaplikasikan proses bisnis yang sebenarnya menurut ketentuan perusahaan dan telah ditetapkan dalam keputusan manajemen. Alat bantu berupa software proses binis memuat struktur organisasi dan job desk masing-masing karyawan di setiap unit kerja. 17 2. Pemanfaatan software proses bisnis tersebut sangat mudah, di mana masingmasing individu/karyawan diberikan username dan password untuk melakukan akses informasi. 3. Dengan software proses bisnis, setiap karyawan dapat langsung mengetahui informasi mengenai keterkaitan pekerjaannya dengan unit kerja lain tanpa ketergantungan akan kebutuhan informasi tersebut dari Kantor Pusat. 4. Software proses bisnis dapat menciptakan keseragaman tata laksana pekerjaan setiap individu/karyawan masing-masing unit kerja baik di tingkat daerah maupun Kantor Pusat. 5. Dalam software proses bisnis didukung dengan dokumen-dokumen yang terkait dengan tata laksana pekerjaan dari masing-masing jabatan dan unit kerja, sehingga ketidakseragaman akan dokumen terkait pekerjaan yang sama dapat dihindari. Pemanfaatan software proses bisnis ini tentu saja akan menyelesaikan permasalahan yang umumnya sering terjadi yaitu ketidakseragaman tata laksana pekerjaan yang sama di antara unit kerja, ketidaktahuan pemegang jabatan dengan siapa seharusnya pekerjaan dapat dikoordinasikan dan bahkan ketidakseragaman dokumen terkait pekerjaan yang sama. Pembangunan dan pengembangan Software mengenai tata laksana pekerjaan tersebut tentunya harus sesuai dengan kebutuhan proses bisnis perusahaan, sehingga pemanfaatannya menjadi tepat guna dan bermanfaat khususnya untuk kinerja dan keberlangsungan perusahaan di masa yang akan datang. 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada bab III ini akan diuraikan mengenai tahapan penelitian yang akan dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. Terkait dengan terbatasnya waktu yang tersedia, maka penulis menggunakan data terbatas (limitasi) hanya pada data akses/pemanfaatan software “ARIS 9.8” di lingkungan kerja BPJS Ketenagakerjaan. Untuk memudahkan dalam penelitian tersebut, penulis membuat kerangka penelitian yang akan dipakai dan dijelaskan dalam gambar berikut ini : Gambar 3.1.1 Rancangan Penelitian Pendekatan Permasalahan Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Kajian Literatur Identifikasi Variabel Penelitian Pengumpulan Data Analisa Kesimpulan dan Saran 19 3.2 Definisi Operasional Salah satu indikator dalam penentuan peningkatan Kinerja Perusahaan adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Software Proses Bisnis “ARIS 9.8”, dimana semakin karyawan memanfaatkan teknologi berupa Software Proses Bisnis “ARIS 9.8” dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Definisi dari variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:60) adalah, “sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independent (X) atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya Variabel Terikat (Dependent Variable). Terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, maka yang menjadi variabel bebas (X) adalah Perangkat Lunak Proses Bisnis “ARIS 9.8”. 2. Variabel Dependent (Y) atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat (Variabel Y, Z) adalah Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. 20 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Perangkat Lunak "ARIS 9.8" (X) Accessability Rispianda, Fatimah Eryanti, dan Cahyadi Nugraha (2014). Penerapan Sistem Open Source Enterprise Resource Planning pada Perusahaan Elektronika. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, ©Teknik Industri Itenas |No.03|Vol. 01, Reka Integra – ISSN: 2338-5081, Januari 2014 Elektronika. Akses software proses bisnis hanya dapat dilakukan oleh user yang memiliki account khusus Ordinal Functionality Lavtar, Roman (2013). Ways and Side Ways of Using the Information and Communication Technology (ICT) in Knowledge Sharing in Organizations. Journal Vol. 11, No. 4, pp. 871-882, Oktober 2013 Penerapan software proses bisnis sesuai dengan fungsinya akan pemenuhan kebutuhan informasi Ordinal Reliability Durugbo, Christopher (2013). Managing integrated information flow for delivery reliability. IMDS 114,4. Desember 2013 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis adalah informasi yang sebenarnya Ordinal Usability Shi Shuangyuan, Cai Shuqin, and Li Zhonghui (2013). Study on Requirements of Usability of Web Service-Based Enterprise Information Systems. iBusiness, 2013, 5, pp. 113-117. September 2013 Penerapan software proses bisnis berfungsi untuk peningkatan pemanfaatan teknologi informasi internal perusahaan Ordinal 21 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Perangkat Lunak "ARIS 9.8" (X) Efficiency G.P Cesar, M. Tom, and H.S. Brian (2005). A Metamodel for Assessable Software Development Methodologies. Software Quality Journal, Vol. 13, No. 2, pp. 195-214, 2005 Dengan penggunaan software proses bisnis dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja Ordinal Software Quality Trinekens Jos J.M., Kusters Rob J., and Brussel Dennis C (2010). Quality specification and metrication, results from a case-study in a mission-critical software domain. Software Qual J, 18:469-490, DOI 10.1007/s11219-010-9101-z. Juni 2010 Kualitas software dapat meminimalisasi tingkat kesalahan dengan penggunaan yang user friendly Ordinal Accuracy Bardsiri Khatibi Vahid, Jawawi Dayang Norhayat Abang, Hashim Siti Zaiton Mohd, dan Khatibi Elham (2012). A PSObased model to increase the accuracy of software development effort estimation. Software Qual J, 21:501-526, DOI 10.1007/s11219-012-9183-x. September 2012 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis tepat dan akurat Ordinal Adaptability M.E. Fayad, M. Cline (1996). Aspect of Software Adaptability. Communications of ACM, Vol. 39, 1996, 10:58-59 Adaptasi software proses bisnis dapat digunakan di seluruh Unit Kerja Ordinal 22 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Perangkat Lunak "ARIS 9.8" (X) IT Performance Bianchi AJ (2001). Management Indicators Model of Evaluate Performance of IT Organization. Management of Engineering and Technology. 2001, 2 (29):217-229 Jaringan dalam penggunaan software proses bisnis dapat berjalan baik tanpa adanya pembatasan ruang Ordinal Software Development Banker, Rajiv D;Davis, Gordon B;Slaughter, Sandra A (1998). Software Development Practices, Software Complexity, and Software Maintenance Performance: A Field Study. Management Science; Apr 1998; 44, 4; ProQuest pg. 433 Software proses bisnis dapat terus dikembangkan melalui inovasiinovasi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang Ordinal Real Time System Tsai Jeffrey J. P., Fang Kwang-Ya, Chen Horng-Yuan, and Bi Yao-Dong (1990). A Noninterference Monitoring and Replay Mechanism for RealTime Software Testing and Debugging. IEEE Transactions On Software Engineering. Vol. 16. No. X. Agustus 1990 Penyajian data dan informasi lengkap secara keseluruhan pada saat melakukan akses software proses bisnis Ordinal 23 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Perangkat Lunak "ARIS 9.8" (X) Capacity Mekongga Ikhthison,Gernowo Rahmat , dan Sugiharto Aris (2012). The Prediction of Bandwidth On Need Computer Network Through Artificial Neural Network Method of Backpropagation. Jurnal Sistem Informasi Bisnis 02(2012) Jaringan dalam penggunaan software proses bisnis tidak mudah down apabila pemakai bandwith over limit Ordinal Maintainability S.W.A. Rizvi and R.A. Khan (2009). A Critical Review on Software Manitanability Models. Proc. Of The National Conference on Cutting Edge Computer and Electronics Technologies, 14-1 Feb 2009, pp. 144-148, Pantnagar, India 2009 Kemudahan dalam melakukan restore data/informasi proses bisnis apabila terjadi kerusakan jaringan Ordinal Fault Proneness R.A. Khan and K. Mustafa (2008). Fault Proneness Model for Object Oriented Software: Design Phase Perspecive. Journal of Information Technology, Vol. 7, No. 4, pp. 698-701, 2008. Pencegahan terjadinya kecurangan dalam penyajian data/informasi proses bisnis yang terpusat Ordinal Security Yulius Kurnia Susanto dan Ratih Handayani (2008). Intensitas Ancaman Keamanan Sistem Informasi Akuntansi Komputerisasian. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 3, Desember 2008, Hlm. 113-126 Software proses bisnis memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga tidak mudah untuk dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab Ordinal 24 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Pemanfaatan Teknologi (Y) Faktor Sosial Handayani Rini, Jurnal Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2, November 2007:80 Struktur organisasi perusahaan dan lingkungan kerja mendukung dalam hal penggunaan software proses bisnis Ordinal Affects Sudarno, Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 197 -214 Kecocokan dalam penggunaan software proses bisnis dengan penyelesaian pekerjaan seharihari Ordinal Kompleksitas Sudarno, Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 197 -214 Kemudahan dalam penggunaan software proses bisnis dengan penyelesaian pekerjaan seharihari Ordinal Kesesuaian Tugas Sudarno, Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 197 -214 Penggunaan software proses bisnis memberi kepastian mengenai kemudahan/cepat menyelesaikan pekerjaan dan efektifitas pekerjaan Ordinal Konsekuensi jangka panjang Sudarno, Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 197 -214 Penggunaan software proses bisnis dapat merubah hasil pekerjaan di masa yang akan datang Ordinal 25 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Pemanfaatan Teknologi (Y) Kondisi yang memfasilitasi Sudarno, Analisis Faktor Dominan Penolakan Atas Penggunaan Sistem Akuntasi Keuangan. Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 197 -214 Pimpinan mendukung dan memberikan arahan dalam penggunaan software proses bisnis untuk peningkatan kinerja perusahaan Ordinal Kinerja Perusahaan (Z) Performance Profit Organizational Goulet, Laurel R;Frank, and L. Margaret (2002). Organizational Commitment Across Three Sectors: Public, Non-Profit, and for-Profit. Public Personnel Management; Summer 2002; 31, 2; ProQuest, pg. 201 Komitmen penggunaan software proses bisnis sebagai panduan tata laksana pekerjaan mendorong pencapaian keuntungan perusahaan Ordinal Kredibilitas dan Citra Perusahaan Khai Hazmanan (2014). Atribut Kinerja Pelayanan dalam Mempengaruhi Masyarakat Kota Medan Memilih Perusahaan Asuransi. Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol. 14 No. 01, ISSN 1693-7619, April 2014 Tidak hanya pencapaian keuntungan perusahaan yang dapat dicapai, namun kredibilitas dan nama baik perusahaan sangat terjaga dengan penggunaan software proses bisnis Ordinal Efisiensi Biaya Operasional Faulinda Ely Nastiti, dan Husniati Mafatihus Solehah (2013). Penyelarasan Sistem Informasi Untuk Memenuhi Sasaran Proses Bisnis. Duta.com ISSN : 2086-9436 Volume 4 Nomor 2 April 2013 Dengan adanya software proses bisnis, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dari tata laksana pekerjaan yang tidak seragam Ordinal 26 EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS "ARIS 9.8" DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN VARIABEL INDIKATOR JURNAL PERNYATAAN SKALA PENGUKURAN Kinerja Perusahaan (Z) Kualitas Pelayanan Seth Nitin, and Deshmukh S.G. (2005). Service Quality Models: A Review. The International Journal of Quality & Reliability Management; 2005; 22, 8/9; ABI/INFORM Complete pg. 913 Penggunaan software proses bisnis menunjang sistem dan prosedur pelayanan kepada konsumen Ordinal Zero Fraud Respati Haryanto (2008). Pengendalian Teknologi Informasi Bank pada Era Cyberbanking. Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol. 4, No. 3, Oktober 2008 Penggunaan software proses bisnis dapat meminimalisir fraud atau kesalahan dalam hal pelayanan klaim kepada peserta Ordinal Customer Satisfaction Septianita Winda, Winarno Wahyu Agus, dan Arif Alfi (2014). Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan Rail Ticketing System (RTS) Terhadap Kepuasan Pengguna. e-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2014, Volume 1 (1): 53-56 Penggunaan software proses bisnis memberikan informasi tentang tata laksana pekerjaan yang benar khususnya mengenai pelayanan yang memuaskan kepada konsumen Ordinal Gambar 3.2.1 Matriks Hubungan Variabel-Indikator dan Istrumen Penelitian Jenis skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal, dimana oleh Zainal Mustafa (2009:55) dikemukakan bahwa : “Skala Ordinal 27 merupakan suatu instrument yang menghasilkan nilai atau skor yang bertingkat atau berjenjang (bergradasi)”. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam Penelitian ini adalah Karyawan/ti BPJS Ketenagakerjaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling yaitu setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Pemilihan sampel dilakukan secara acak dari beberapa tingkatan unit kerja yaitu terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dan Kantor Cabang Perintis. 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen Pengumpulan Data dalam Penelitian ini menggunakan 2 (dua) model yaitu : 1. Kuesioner, yaitu kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup variabelvariabel dalam penelitian; 2. Wawancara, dilakukan dengan beberapa responden yang dipandang menguasai informasi tentang efektivitas Software Proses Bisnis “ARIS 9.8”. Wawancara dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan keterangan tambahan sebagai informasi penting. 28 Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, dimana semua variabel diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataanpernyataan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2009:134), definisi Skala Likert adalah, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan Skala Likert ini maka untuk pilihan jawaban diberi skor dan responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif). Skor atau pilihan jawaban kuesioner yang diajukan untuk jawaban dengan item positif adalah sebagai berikut : No. Keterangan Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Kurang Setuju 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.4.1 Skor Kuesioner Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui penyebaran kuesioner untuk di isi dan di jawab oleh para responden yaitu seluruh karyawan/ti BPJS Ketenagakerjaan yang menggunakan software proses bisnis “ARIS 9.8”. 29 Tujuan dari penyebaran kuesioner ini adalah untuk memperoleh data-data yang akurat dari objek penelitian. Berikut ini adalah daftar Pernyataan Kuesioner : No. Pernyataan Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Akses software proses bisnis "ARIS 9.8" hanya dapat dilakukan oleh user yang memiliki account khusus 2 Penerapan software proses bisnis "ARIS 9.8" sesuai dengan fungsinya akan pemenuhan kebutuhan informasi 3 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis "ARIS 9.8" adalah informasi yang sebenarnya 4 Penerapan software proses bisnis "ARIS 9.8" berfungsi untuk peningkatan pemanfaatan teknologi informasi internal perusahaan 5 Dengan penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja 6 Kualitas software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat meminimalisasi tingkat kesalahan dengan penggunaan yang user friendly 7 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis "ARIS 9.8" tepat dan akurat 8 Adaptasi software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat digunakan di seluruh Unit Kerja 30 No. Pernyataan Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 16 Struktur organisasi perusahaan dan lingkungan kerja mendukung dalam hal penggunaan software proses bisnis 17 Kecocokan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dengan penyelesaian pekerjaan sehari-hari 18 Kemudahan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dengan penyelesaian pekerjaan sehari-hari 19 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" memberi kepastian mengenai kemudahan/cepat menyelesaikan pekerjaan dan efektifitas pekerjaan 20 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat merubah hasil pekerjaan di masa yang akan datang 21 Pimpinan mendukung dan memberikan arahan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" untuk peningkatan kinerja perusahaan 22 Komitmen penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" sebagai panduan tata laksana pekerjaan mendorong pencapaian keuntungan perusahaan 31 No. Pernyataan Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 23 Tidak hanya pencapaian keuntungan perusahaan yang dapat dicapai, namun kredibilitas dan nama baik perusahaan sangat terjaga dengan penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" 24 Dengan adanya software proses bisnis "ARIS 9.8", perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dari tata laksana pekerjaan yang tidak seragam 25 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" menunjang sistem dan prosedur pelayanan kepada konsumen 26 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat meminimalisir fraud atau kesalahan dalam hal pelayanan klaim kepada peserta 27 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" memberikan informasi tentang tata laksana pekerjaan yang benar khususnya mengenai pelayanan yang memuaskan kepada konsumen Tabel 3.4.2 Daftar Kuesioner 32 3.5 Metode Analisis Data Analisa data dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif yaitu analisa digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisah menurut kategori. Sedangkan analisa kuantitatif adalah analisa yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran yang diproses untuk mendapatkan data unit. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisa secara analisa kuantitatif. Pada umumnya analisa kuantitatif menitikberatkan pada keluasan informasi, maka metode analisa ini sangat cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel terbatas. Kesimpulan yang akan diperoleh dari hasil pengamatan variabel terbatas tersebut akan digeneralisasi melalui pemberian kesimpulan sampel yang diberlakukan terhadap populasi di mana sampel tersebut diambil. Lebih lanjut dijelaskan melalui definisi (Sugiyono, 2010:33) bahwa metode kuantitatif digunakan salah satunya apabila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah berupa penyimpangan dari apa yang seharusnya terjadi, atau perbedaan antara praktek dengan teori. Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono, 2010:206). Karena sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris. 33 Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan pada populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono, 2010:207). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik parametris, yaitu statistik yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (Sugiyono, 2010:208). Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner ini disusun dengan skala likert, dimana menurut Sugiyono (2010:132) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Selanjutnya dalam melakukan analisis data berdasarkan analisa kuantitatif tersebut, peneliti akan menggunakan metoda analisa faktor. Analisa faktor adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen yang diobservasi. Analisis faktor merupakan perluasan dari analisis komponen utama. Analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar variabel yang saling berhubungan. Variabel-variabel dalam satu faktor mempunyai korelasi yang tinggi, sedangkan korelasi dengan variabel-variabel pada faktor lain relatif 34 rendah. Tiap-tiap kelompok dari variabel mewakili suatu konstruksi dasar yang disebut faktor. Untuk meningkatkan daya interpretasi faktor, harus dilakukan transformasi pada matriks loading. Melalui metode analisis faktor ini dapat diketahui tujuan analisis yaitu : o Untuk mereduksi sejumlah variabel asal yang jumlahnya banyak menjadi sejumlah variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit dari variabel asal, dan variabel baru tersebut dinamakan faktor atau variabel laten atau konstruk atau variabel bentukan. o Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antarvariabel penyusun faktor atau dimensi dengan faktor yang terbentuk, dengan menggunakan pengujian koefisien korelasi antarfaktor dengan komponen pembentuknya. Analisis faktor ini disebut analisis faktor kofirmatori. o Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen dengan analisis faktor konfirmatori. o Validasi data untuk mengetahui apakah hasil analisis faktor tersebut dapat digeneralisasi ke dalam populasinya, sehingga setelah terbentuk faktor, maka peneliti sudah mempunyai suatu hipotesis baru berdasarkan hasil analisis faktor. Untuk melakukan pengujian validasi dalam penelitian mengenai EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS “ARIS 9.8” DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK 34 35 PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah pengolahan data menggunakan analisis faktor konfirmatori yaitu suatu teknik analisis faktor di mana secara apriori berdasarkan teori dan konsep yang sudah diketahui dipahami atau ditentukan sebelumnya, maka dibuat sejumlah faktor yang akan dibentuk, serta variabel apa saja yang termasuk ke dalam masing-masing faktor yang dibentuk dan sudah pasti tujuannya. Pembentukan faktor konfirmatori secara sengaja berdasarkan teori dan konsep, dalam upaya untuk mendapatkan variabel baru atau faktor yang mewakili beberapa item atau sub-variabel, yang merupakan variabel teramati Tujuan dari penggunaan analisis faktor konfirmatori ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi dan menguji validitas dan reliabilitas instrumen Terkait dengan judul penelitian berikut adalah langkah-langkah pengolahan data untuk dengan analisa faktor : 1. Merumuskan masalah 2. Menyusun matriks korelasi 3. Ekstraksi faktor 4. Merotasi faktor 5. Interpretasikan faktor. 6. Pembuatan faktor scores. 7. Memilih variabel surrogate atau tentukan summated scale 36 DAFTAR LAMPIRAN DRAFT KUESIONER TENTANG EFEKTIVITAS ATAS PEMANFAATAN SOFTWARE PROSES BISNIS “ARIS 9.8” DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI BPJS KETENAGAKERJAAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN I. IDENTITAS RESPONDEN 1. JENIS KELAMIN : L/P 2. USIA : …………. TAHUN 3. JABATAN : …………………… 4. UNIT KERJA : …………………… Berilah tanda (√) pada kotak sesuai jawaban Saudara 1. Mengetahui dan mengenal software proses bisnis “ARIS 9.8” IYA TIDAK 2. Lama menggunakan software proses bisnis “ARIS 9.8”sebagai Person In Charge (PIC) : < 1 Bulan 2 – 3 Bulan > 4 Bulan 1 – 2 Bulan 3 – 4 Bulan 3. Tingkat pemahaman user terhadap penggunaan software proses bisnis “ARIS 9.8” yang ada saat ini : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 37 II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER OLEH USER SOFTWARE PROSES BISNIS “ARIS 9.8” 1 Bacalah secara cermat terlebih dahulu seluruh pernyataan berikut sebelum Saudara menjawabnya 2 Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom di salah satu alternatif jawaban yang tersedia dan Saudara anggap sesuai 3 Apabila terjadi kesalahan dalam pengisiannya, maka berikan tanda samadengan (=) pada jawaban tersebut, dan selanjutnya berikan tanda checklist (√) pada jawaban yang Saudara anggap benar dan sesuai 4 Pilihan angka yang tersedia pada kolom pilihan merupakan perwakilan dari opini Saudara atas pernyataan yaitu : (1) Untuk opini Sangat Setuju (2) Untuk opini Setuju (3) Untuk opini Kurang Setuju (4) Untuk opini Tidak Setuju (5) Untuk opini Sangat Tidak Setuju SELAMAT MENGERJAKAN! No. Indikator & Pernyataan Skor Pilihan Opini A Perangkat Lunak "ARIS 9.8" 1 Akses software proses bisnis "ARIS 9.8" hanya dapat dilakukan oleh user yang memiliki account khusus 1 2 3 4 5 2 Penerapan software proses bisnis "ARIS 9.8" sesuai dengan fungsinya akan pemenuhan kebutuhan informasi 1 2 3 4 5 3 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis "ARIS 9.8" adalah informasi yang sebenarnya 1 2 3 4 5 4 Penerapan software proses bisnis "ARIS 9.8" berfungsi untuk peningkatan pemanfaatan teknologi informasi internal perusahaan 1 2 3 4 5 5 Dengan penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja 1 2 3 4 5 38 No. Indikator & Pernyataan Skor Pilihan Opini A Perangkat Lunak "ARIS 9.8" 7 Informasi yang disajikan dalam software proses bisnis "ARIS 9.8" tepat dan akurat 1 2 3 4 5 8 Adaptasi software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat digunakan di seluruh Unit Kerja 1 2 3 4 5 9 Jaringan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat berjalan baik tanpa adanya pembatasan ruang 1 2 3 4 5 10 Software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat terus dikembangkan melalui inovasi-inovasi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang 1 2 3 4 5 11 Penyajian data dan informasi lengkap secara keseluruhan pada saat melakukan akses software proses bisnis "ARIS 9.8" 1 2 3 4 5 12 Jaringan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" tidak mudah down apabila pemakai bandwith over limit 1 2 3 4 5 13 Kemudahan dalam melakukan restore data/informasi proses bisnis apabila terjadi kerusakan jaringan 1 2 3 4 5 14 Pencegahan terjadinya kecurangan dalam penyajian data/informasi proses bisnis yang terpusat 1 2 3 4 5 15 Software proses bisnis "ARIS 9.8" memiliki tingkat keamanan tinggi sehingga tidak mudah untuk dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab 1 2 3 4 5 B Pemanfaatan Teknologi Informasi 16 Struktur organisasi perusahaan dan lingkungan kerja mendukung dalam hal penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" 1 2 3 4 5 39 No. Indikator & Pernyataan Skor Pilihan Opini B Pemanfaatan Teknologi Informasi 17 Kecocokan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dengan penyelesaian pekerjaan sehari-hari 1 2 3 4 5 18 Kemudahan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dengan penyelesaian pekerjaan sehari-hari 1 2 3 4 5 19 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" memberi kepastian mengenai kemudahan/cepat menyelesaikan pekerjaan dan efektifitas pekerjaan 1 2 3 4 5 20 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat merubah hasil pekerjaan di masa yang akan datang 1 2 3 4 5 21 Pimpinan mendukung dan memberikan arahan dalam penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" untuk peningkatan kinerja perusahaan 1 2 3 4 5 C Pencapaian Kinerja Perusahaan 22 Komitmen penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" sebagai panduan tata laksana pekerjaan mendorong pencapaian keuntungan perusahaan 1 2 3 4 5 23 Tidak hanya pencapaian keuntungan perusahaan yang dapat dicapai, namun kredibilitas dan nama baik perusahaan sangat terjaga dengan penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" 1 2 3 4 5 24 Dengan adanya software proses bisnis "ARIS 9.8", perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dari tata laksana pekerjaan yang tidak seragam 1 2 3 4 5 25 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" menunjang sistem dan prosedur pelayanan kepada konsumen 1 2 3 4 5 40 No. Indikator & Pernyataan Skor Pilihan Opini C Pencapaian Kinerja Perusahaan 26 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" dapat meminimalisir fraud atau kesalahan dalam hal pelayanan klaim kepada peserta 1 2 3 4 5 27 Penggunaan software proses bisnis "ARIS 9.8" memberikan informasi tentang tata laksana pekerjaan yang benar khususnya mengenai pelayanan yang memuaskan kepada konsumen 1 2 3 4 5 Terima kasih atas partisipasi Saudara dalam pengisian kuesioner untuk mendukung penelitian tentang Efektivitas atas Pemanfaatan Software Proses Bisnis "ARIS 9.8" dengan Pendekatan Lean Six Sigma di BPJS Ketenagakerjaan untuk Peningkatan Kinerja Perusahaan. Selanjutnya untuk penyempurnaan software proses bisnis 'ARIS 9.8" ke depan, Saudara dapat memberikan masukan atau opini di bawah ini : …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 41 DAFTAR PUSTAKA Aguinis Herman. (2009). Performance Management. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey, 07458. 2009; Gaspersz, Vincent (1997). Membangun Loyalitas Pelanggan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1997; Hartono, Jogiyanto (2005). Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta 2005; I Putu Hendra Wijaya (2013). Penggunaan Teknologi Sistem Informasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Di Circle K. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 34-54, ISSN: 2302-8556 James A. O’Brien (2007:45), Management Information Systems - 10th edition.Palgrave, Basingstoke; Jonathan Sarwono (2005). Riset Pemasaran dengan SPSS 15. Penerbit ANDI. Yogyakarta; Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi Volume VI, No. 1, April 2006 : 5, Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Kinerja Individual (Studi pada Rumah Sakit di Yogyakarta); Mustafa Zainal. (200). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Graha Ilmu Yogyakarta. 2009; Rainer Kelly R. Cegielski Casey G. (2011). Introduction to Information Systems : Enabling and Transforming Business. John Wiley and Sons (Asia) Pte.Ltd. 2011; Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Thompson Ronald, Christoper A and Howell Jane. (1991). Personal Computing : Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. March 1991; -------- - (1994). Influence of Experience on Personal Computer Utilization : testing A Conceptual Model. Journal of Management Information Systems. 1994; Turban Efraim. Volonino Linda. (2012). Information Technology for Management. John Wiley and Sons (Asia) Pte.Ltd. 2012 42