Free Essay

Analisa Laporan Keuangan

In:

Submitted By williamamien
Words 10835
Pages 44
|ANALISIS |
|LAPORAN |
|KEUANGAN |
|CHAPTER 01 |
|Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan |
|CHAPTER 02 |
|Pelaporan dan Analisis Keuangan |
|PROGRAM PASCA SARJANA |
|MAGISTER AKUNTANSI |
|UNIVERSITAS TRISAKTI |

[pic]

KELOMPOK 1 : RONALD ( 123-131-067 ) DENNYS SURYA ( 123-131-015 ) MIFTAH ( 123-131-046 ) ARFIANTO ( 123-131-096 ) RIKA ( 123-131-064 ) WILLIAM ( 123-131-080 ) STEVANUS ( 123-140-140 ) DR. VINOLA HERAWATY, AK, CA, MSC

UNIVERSITAS TRISAKTI

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan & Pelaporan dan Analisis Keuangan ” dengan lancar.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB 1
GAMBARAN UMUM ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PEMBAHASAN MATERI ANALISIS BISNIS Analisa Laporan Keuangan 1 Pengenalan Analisis Bisnis 1 Jenis- Jenis Analisis Bisnis 1 Kegunaan Lain dari Analisis Bisnis 4 Komponen Analisis Bisnis 5 LAPORAN KEUANGAN DASAR ANALISIS Aktivitas Bisnis 8 Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis 10 Informasi Tambahan 12 PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis Laporan Keuangan Komparatif 14 Analisis Laporan Keuangan Common-Size 16 Analisis Rasio 18 Analisis Arus Kas 22 Model Penilaian (Valuasi) 22 ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN Efisiensi Pasar 25 Implikasi Efisiensi Pasar pada Analisis 25
PEMBAHASAN SOAL Question & Answer 27

BAB 2
PELAPORAN DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PEMBAHASAN MATERI LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan wajib (statutory financial report) 32 Faktor Yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib 33 Sumber Informasi Alternatif 34 SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan 34 Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku penting 35 Relevansi dan keterbatasan akuntansi 36 AKUNTANSI AKRUAL Relevansi Akuntansi Akrual 37 Mitos dan Fakta Mengenai Akrual dan Arus Kas 38 KONSEP LABA Konsep laba ekonomi 39 Konsep Laba Akuntansi 40 Pengakuan pendapatan dan pengaitan 40 Laba akuntansi dan laba ekonomi 40 Implikasi analisis 41 AKUNTANSI FAIR VALUE Perbandingan model biaya historis dan penilaian wajar 42 PERTIMBANGAN DALAM MENGUKUR NILAI WAJAR Mendefinisikan nilai wajar 42 TEKNIK VALUASI Tiga pendekatan dasar dari penilaian 43 Kelebihan dan kekurangan akuntansi penilaian wajar 43 PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI Distorsi Akuntansi 46 Manajemen Laba 46

Strategi Manajamen Laba 47 Motivasi Melakukan Manajemen Laba 47 Proses Analisis Akuntansi 48
PEMBAHASAN SOAL Question & Answer 49
DAFTAR PUSTAKA

MATERI BAB 1.
GAMBARAN UMUM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PEMBAHASAN MATERI

ANALISA LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

PENGENALAN ANALISIS BISNIS Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan, strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.

JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari analisis bisnis. Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana (fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual.

JENIS-JENIS UTAMA ANALISIS BISNIS
1. Analisis Kredit Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan. Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri. Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan. Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor. Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas. • Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya. • Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang. Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo), jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power). Analisis kredit dilakukan dalam berbagai konteks keputusan.

2. Analisis Ekuitas Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi, meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif. Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya. • Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. • Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value). Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)

KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam hal lain sebagai berikut.
• Manajer Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.
• Merger, akuisisi, dan divestasi Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target. Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
• Manajemen keuangan Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.

• Auditor eksternal Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
• Direktur Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.
• Regulator (pembuat peraturan).
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.
• Serikat kerja Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.
• Pelanggan Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.

KOMPONEN ANALISIS BISNIS
Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas perusahaan. Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan kompetitifnya. Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan tentang kekuatan ekonomi dan industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan tentang manajemen strategi, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic, pemasaran, dan ekonomi manajerial.

Analisis Akuntansi Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis. • Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding sementara. • Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab utama distorsi akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi. Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan. Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.

a) b)
Analisis Keuangan Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
1. Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
2. Analisis Resiko merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal perusahaan.
3. Analisis Sumber dan Pengunaan Dana merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa depan.

Analisis Prospektif Merupakan peramalana hasil dimasa depan-biasanyan laba,arus kas, atau keduanya. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa depan yanngn digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan. Penilaian Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai perusahaan.
Valuasi
Merupakan proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan. Dalam menentukan nilai perusahaan, seorang analis harus memilih suatu model valuasi dan juga melakukan estimasi terhadap biaya modal perusahaan.

Analisis laporan keuangan dan Analisis bisnis. Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses analisis yangn merupakan bagian dari anaisi bisnis. Karenanya, analisis laporan keuangan seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan dari analisis bisnis dan seluruh komponen analisisnya.

LAPORAN KEUANGAN – DASAR ANALISIS

Aktivitas Bisnis
Sebuah perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan.
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan, yaitu:

1. Aktivitas Perencanaan
Rencana bisnis membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalamam rencana bisnis membantu analisis atas prospek perusahaan kini dan nanri, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan strategi.kita mencari informasi tentang tujuan perusahaan dan taktiknya. Permintaan pasar, kinerja manajemen, analisis kompetitif, strategi penjualan, kinerja manajeman,dan proyeksi keuangan.
Informasi ini bisa di dapat di laporan keuangan (management discussion dan analysis) dan juga tersedia memalui media yang kurang formal seperti pernyatan pers,publikasi industri, buletin analisis, dan berita keuangan .

2. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah metode yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan uang untuk membayara kebutuhan-kebutuhannya. Terdapat dua sumber pendanaan,yaitu:
A.. Investor ekuitas(pemegang saham) 1. Investor memberikan pendanaan dengan harapan mendapatkan pengembalian atas investasi mereka, setelah mempertimbangkan pengembalian yang di harapkana dan resiko. 2. Pengembalian adalah bagian investor ekuitas atas laba perusahaan dalam bentuk distribusi laba (pembayaran diveden kepada pemegang saham langsung, deviden dapat diberikan dalam bentuk tunai atau deviden saham atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.pembayaran diveden mengacu pada proporsi laba yang di distribusikan yang sering di nyatakan dalam rasio atau persentase) atau reinvestasi laba ( mengacu padan penahana laba dalam perusahaan untuk digunakan dalam bisnis perusahaan. Sering diukur dengan rasio penahanan/rasio laba di tahan= 1- dividen payout rasio) 3. Pendanaan ekuitas dapat berupa uang tunai,aktiva atau jasa yang di kontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar saham. Penawaran saham privat melibatkan penjualan ke individu atau organisasi. Untuk Penawaran saham ke public berbiaya besar karena termasuk pemenuhan oeraturan pemerintah, persyaratan pencatatan di bursa, dan komisi untuk agen penjual. Tetapi manfaat utama nay adalah potensi untuk mensapatkan dana dalam jumlah besar untuk aktivitas bisnis.

B. Kreditor (pemberi pinjaman) Kreditor di bagi menjadi dua jenis,yaitu 1. kreditor utang, yang secara langsung meminjamkan uang. Biasanya pendanaannya terjadi melalui pinjaman atau melalui pemberian efek atau obligasi. Pemberi utang meliputi bank,institusi pemberi pinjaman, institusi keuangan dan non keuangan, 2. kreditor operasi, yang meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya. Kreditor opersi meliputi pemasok,karyawan,pemerintah dan pihak lainnya yang meminjamkan uang kepada perusahaanpendanaan kreditor berbeda dengan pendanaan ekuitas dalam hal perjanjian atau kontrak, pada umumnya mensyatkan pembayaran kembali pinjaman dengan bunga pada tanggal. Pengembalian kreditor umumnya ditentukan dalam kontak pinjaman. Resiko kreditor adalah kemungkinan kegagalan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman dan bunga.dalam situasi ini, kreditor mungkin tidak menerima uang mereka yang jatoh tempo, dan menyebabkan kebangkrutan atau penanganan legal lainnya. Penangana tersebut menimbulakan biaya bagi kreditor.

3. Analisis Investasi
Mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujian menjual produk dan menyediakan jasa dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kasbiasanya dalam bentuk aktiva operasi(bangunan, peralatan, hak paten, persediaan, modal manusia(karyawan dan manajer, system informasi) dan aktiva keuangan dalam bentuk efek(saham ekuitas perusahaan lain, obligasi dan reksa dana).

4. Aktivitas Operasi
Mencerminkan pelaksanaan rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Aktivitas operasi melibatkan lima komponen,yaitu: penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran penjualan. Manajemen harus menentukan baura yang paling efisien dan efektif untuk keunggulan kompetitif perusahaan. Aktifitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efisien dan efektif.

Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis
Pada akhir periode biasanya kuartal atau tahun laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut, dan untuk meringkas aktivitas operasi selama periode seelumnya. Inilah peran laporan keuangan dan inilah objek analisis. Penting untuk diketahui bahwa dalam laporan keuangan, aktivitas pendanaan dan investasi dilaporkan pada suatu saat tertentu, sedangkan akgitvitas operasi dilaporkan untuk suatu periode tertentu.
Neraca
Persamaan akuntasi : aktiva= kewajiaban + Ekuitas
Aktiva adalah investasi yang diharapkan untuk menghasilakan laba di masa depan melalui aktivitas operasi. Kewajiban adalah pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas merupakan total dari pendapatan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik atau akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik sejak perusahaan didirikan
.
Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan rugi laba menyediakan rincian pendapatan, beban,untung atau rugi perusahaan suatu periode waktu. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang saham.

Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Menyajikan perubahan-perubahan pada pos-poas ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan. Perubahan ekuitas pemegang saham disebabkan karena penerbitan saham (sebagian besar disebabkan karena opsi saham pegawai), pembelian kembali saham (treasury stock), dan reinvestasi laba.

Laporan arus Kas
Melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama suatu periode tertentu.
Laporan arus kas mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu : 1. Cash inflow Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas) 2. Cash out flow Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas.
Hubungan antara Laporan-laporan Keuangan
Laporan keuangan berkaitan pada beberapa titik waktu dan lintas waktu. Neraca merupakan deretan aktivitas investasi dan pendanaan pada satu titik waktu tertentu. Ketiga laporan tersebut melaporkan arus kas, laba, dan ekuitas pemegang saham, menjelaskan perubahan ( umumnya dari aktivitas operasi) selama periode tertentu untuk aktivitas investasi dan pendanaan. Setiap transaksi dalam kegitan tersebut mempengaruhi neraca.
Sebagai contoh:
1. Pendapatan dan beban mempengaruhi laba dan pelaporan saldo laba yang mengikutinya
2. Transaksi kas dalam laporan arus kas diringkaskan dalam saldo kas dalam neraca
3. Seluruh pos pendapatan dan beban mempengaruhi satu atau lebih pos neraca.
Laporan keuangan dirancang untuk saling berkaitan : laporan berbasis periode waktu ( laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemegang saham) menjelaskan laporan berbasis titik waktu (neraca). Hal ini disebut artikulasi laporan keuangan

Informasi Tambahan berikut: ➢ Management Disscussion and Analysis (MD&A)
Manajemen mengungkapkan informasi prospektif terkait dengan pristiwa dan ketidakpastian yang material, yang menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan menjadi kurang mengindikasikan aktivitas operasi atau kondisi keuangan di masa depan. ➢ Laporan Manajemen (Management Report)
Laporan manajemenbertujuan untuk menekankan tanggung jawab manajemen senior atas sistem pengendalian keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaanpembagian peran manajemen direktur, dan auditor dalam penyiapan laporan keuangan. ➢ Laporan Auditor (Auditor Report)
Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikasi independen yang diminta oleh perusahaan untuk memberikan opini tentang kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Analisis laporan keuangan memerlukan penelaahan atas laporan auditor untuk meyakinkan bahwa perusahaan mendapatkan opini wajar tanpa pengendalian.

➢ Catatan Penjelas (Explanatory Notes)
Catatan ini merupakan median untuk mengkomunikasikan informasi tambahan tentang pos-pos yang ada maupun tidak ada dalam laporan. Catatan tambahan ini meliputi informasi tentang: 1. prinsip dan metode akuntansi yang digunakan 2. pengungkapan rinci atas tiap pos laporan keuangan 3. komitmen dan kontinjensi 4. kombinasi bisnis 5. transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6. rencana opsi saham 7. kemajuan proses hukum 8. pelanggan signifikan ➢ Informasi Tambahan (Supplementary Information)
Informasi tambahanMeliputi : 1. Data segmen bisnis 2. penjualan ekspor 3. efek yang diperdagangkan 4. akun penilaian 5. pinjaman jangka pendek 6. data keuangan kuartalan ➢ Laporan Proksi (Proxy Statement)
Proksi merupakan media dimana pemegang saham mengotorisasi pihak lain untuk mewakilinya pada rapat pemegang saham. Laporan proksi memuat informasi yang diperlukan pemegang saham untuk memberikan suara dalam hal bersangkutan. Proxy statement memuat banyak informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang saham dengan kepemilikan saham beredar 5% ke atas, informasi biografi dewan direksi, kesepakatan kompensasi untuk pejabat dan direktur, rencana kompensasi pegawai dan transaksi-transaksi tertentu yang terkait dengan para pejabat dan direktur perusahaan.

PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa alat yang umum digunakan sebagai alat analisis, antara lain : 1. Analisis laporan keuangan komparatif 2. Analisis laporan keuangan common-size 3. Analisis Rasio 4. Analisis Arus Kas 5. Valuasi

Analisis Laporan Keuangan Komparatif Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statement analysis) dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba-rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun. Pada analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horisontal karena saat menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun dengan analisis dari kiri ke kanan (atau kanan ke kiri).

Terdapat dua teknik analisis yang popular : analisis perubahan tahun ke tahun (year to year analysis) dan analisis trend angka indeks (index number trend analysis).

a. Analisis Perubahan Tahun ke Tahun Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek dua atau tiga tahun biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap pos.Analisis perubahan tahun ke tahun untuk jangka pendek ini dapat ditangani dan dipahami. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun persentase. Analisis perubahan dalam jumlah maupun persentase menjadi relevan karena dasar dolar yang berbeda dalam perhitungan perubahan persentase dapat menghasilkan perubahan besar yang tidak konsisten dengan kepentingan aktualnya. Sebagai contoh untuk analisis laporan keuangan komparatif, dapat dilihat pada tampilan 1.10 mengenai analisis komparatif tahun ke tahun dari laporan keuangan Coltage. [pic]

b. Analisis Trend Angka Indeks Analisis perubahan tahun ke tahun untuk membandingkan laporan keuaangan lebih dari dua atau tiga periode kadang kala merepotkan. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos, yang biasanya di beri angka indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaikadalah tahun dimana kondisi bisnis normal. Untuk analisis tren angka indeks, kita tidak perlu menganalisis setiap pos dalam laporan keuangan, karena kita ingin berfokus pada pos yang signifikan. Salah satu hasil tren adalah kekuatan untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yamhg membentuk periode analisis, makin baik pula gambaran tentang bagai mana manajer menangani kesulitan dan memanfaatkan kesempatan.

Sebagai contoh analisis tren angka indeks, dapat ditunjukan pada tampilan 1.11. [pic] Dari hasil analisis tren angka indeks untuk sebagain pos laporan laba rugi diatas. Dapat diketahui bahwa penjualan meningkat stabil sejak tahun 2002 meski diikuti dengan sedikit peningkatan biaya operasi.

Analisis Laporan Keuangan Common-Size Pengetahuan atas proporsi kelopmpok atau subkelompok yang membentuk suatu pos tertentu yang bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Secara khusus, dalam analisis neraca, total aset (atau kewajiban ditambah aset ) bisa dinyatakan sebagai 100 persen. Kemudian, pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan sebagai prosentase terhadap total bersangkutan. Sedangkan dalam laporan laba rugu, pos penjualan dijadikan yang 100 persen nya. Prosedur ini juga disebut analisis vertical karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas) dalam laporan common-size. Analisis laporan keuangan common-size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai contoh, analisis common-size menekankan pada dua faktor : 1. sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar dan ekuitas. 2. komposisi aktiva termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan aktiva tak lancar. Sebuah laporan laba rugi siap untuk analisis common-size karena setiap pos terkait dengan angka kunci seperti penjualan. Dalam berbagai tingkatan, penjualan mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap pos-pos beban. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan, yang terkait dengan laba sebelum pajak bukan penjualan. Keterbatasan utama laporan keuangan common-size untuk analisis antar perusahaan adalah kegagalannya untuk mencerminkan ukuran relatif perusahaan yang di analisis.
Tampilan 1.12 menggambarkan mengenai laporan laba rugi common size Coltage. [pic]
Untuk neraca common size dapat dilihat pada tampilan 1.13 berikut :
[pic]

Analisis Rasio Analisis rasio merupakan salah stu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Perannya sering disalah pahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Kita harus ketahui bahwa rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diintrepetasikan dengan tepat mengidentifikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Seperti alat analisis lain, rasio paling bermanfaat bila berorientasi ke depan. Hal ini berarti kita sering menyesuaikan faktor-faktor yang mempengaruhi rasio untuk kemungkinan tren dan ukurannya di masa depan. • Faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio diluar aktivitas operasi internal yang mempengaruhi rasio perusahaan, faktor lain yang mempengaruhi rasio antara lain peristiwa ekonomi, faktor industri, kebijakan manajemen dan metode akuntansi. • Interpretasi rasio Rasio harus diintrepetasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebut. Rasio akan bermanfaat jika di interpretasikan dalam perbandingan dengan : (1) rasio tahun sebelumnya, (2) standar yang ditentukan sebelumnya dan (3) rasio pesaing. • Ilustrasi Analisis Rasio Berbagai rasio dapat dihitung dari laporan keuangan perusahaan. Pada pembahasan ini akan disajikan analisis rasio untuk diterapkan pada tiga area penting analisis laporan keuangan. Antara lain : 1. Analisis Kredit (Resiko). Analisis kerdit adalah analisis berfokus pada likuiditas, yang merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang penting adalah rasio lancar- ketersediaan aset lancar untuk memenuhi kewajiban lancar. Analisis solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek. b. Struktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memnuhi kewajiban jangka panjang. 2. Analisis Profitabilitas. Analisis Profitabilitas merupakan evaluasi rasio kinerja operasi yang umumnya mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan. Rasio ini sering disebut juga dengan margin laba (profit margin). a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendapatan ekuitas dan utang. b. Kinerja Operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi. c. Pemanfaatan Aset (asset utilization). Untuk menilai efektivitas dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (trunover). 3. Valuasi Dalam membuat perbandingan antar perusahaan yang valid ditingkatkan dengan penyesuaian kita terhadap angka yang dilaporkan sebelum digunakan dalam analisis. a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan Pada tampilan 1.14 akan disajikan beberapa rasio yang dapat diaplikasikan dihampir semua perusahaan. Data dipeoleh dari laporan keuangan Coltage. [pic] [pic] dari tampilan 1.14 dapat ditarik kesimpulan bahwa : Analisis Kredit, likuiditas merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Pada perhitungan diatas, diketahui bahwa rasio lancar Coltage sebesar 0.95 yang dapat diartikan bahwa sebesar terdapat USD 0.95 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap USD 1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Analisis Solvabilitas, solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dari perhitungan diatas bahwa rasio total hutang terhadao ekuitas (DER) sebesar 5.48 mengidentifikasikan bahwa untuk tiap-tiap USD 1 pendanaan ekuitas, terdapat USD 5.48 pendanaan dari kreditor. Analisis Profitabilitas, dari perhitungan diatas diketahui rasio Return on Investment (ROI) Coltage sebesar 16.51% yang artinya bahwa setiap investasi aset USD 1 menghasilkan 16.51 sen laba tahunan sebelum dikurangi bunga setelah pajak. Kemudia ROE sebesar 98.04 % menunjukan bahwa Coltage menghasilkan 98.04 sen per tahun untuk setiap USD 1 investasi ekuitas. Valuasi (Valuation), tampilan perhitungan diatas mencakup pula lima ukuran valuasi. Rasio harga terhadap laba Coltage sebesar 25.39 dan harga terhadap nilai buku sebesar 23.22 adalah cukup tinggi dan merefleksikan pandangan pasar yang baik terhadap Colgate sebagai pelaku pasar yang solid. Tingkat DPR cukup tinggi sebesar 48.64 % menandakan bahwa Coltage memilih untuk membayarakan sejumlah besar dari labanya.

Analisis Arus Kas Analisis arus kas (cashflow analysis) terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.

Model Penilaian (Valuation) Valuasi merupakan hasil penting dari dari berbagai jenis analisis bisnis dan laporan keuangan. Valuasi biasanya mengacu pada estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dasar valuasi adalah teori nilai sekarang (present value theory). Teori ini menyatakan bahwa “nilai utang atau efek ekuitas (atau untuk masalah ini, segala aset) sama dengan jumlah seluruh hasil yang diharapkan dari efek di masa depan yang di diskontokan ke saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang tepat”. Teori ini sekarang menggunakan konsep nilai waktu dari uang (time value of money)-yang secara sederhana menyatakan bahwa sebuah entitas lebih menyukai konsumsi saat ini dari pada konsumsi di masa depan. Sehingga, untuk menilai sebuah efek, investor memerlukan dua buah informasi : (1) hasil masa depan yang diharapkan di masa depan sepanjang umur efek, dan (2) tingkat diskonto. Secara sederhana model valuasi diaplikasikan pada efek obligasi, di mana hasil masa depan obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya, dengan tingkat diskonto obligasi adalah bunga yang berlaku (atau yield to matury). Sedangkan hasil masa depan saham adalah deviden dan peningkatan modal, dengan tingkat diskontonya adalah biaya modal yang telah disesuaikan untuk risisko (atau disebut tingkat pengembalian yang diharapkan – expected rate of return). • Valuasi Utang Nilai efek sama dengan nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Hasil masa depan dari obligasi adalah pembayaran pokok dan bunganya. Perhitungan untuk mencari nilai obligasi adalah sebagai berikut

Bt = [pic] + [pic] + [pic] + ......... + [pic] + [pic]

Dimana, It + n adalah pembayan bunga dalam periode t + n, F adalah pembayaran pokok (biasanya nilai normal uang), dan R adalah tingkat bunga (tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo – Yield to maturity).

Saat akan menilai obligasi, kita harus tentukan hasil yang diharapkan berdasarkan faktor – faktor seperti tingkat bunga kini, inflasi yang diharapklan, dan risiko gagal bayar.

• Valuasi Ekuitas

Dasar penilaian ekuitas seperti penilaian utang, yaitu nilai sekarang hasil di masa depan yang didiskontokan pada tingkat yang tepat. Dalam valuasi ekuitas, investor tidak memiliki klaim atas hasil yang ditentukan sebelumnya, melainkan investor mencari dua hasil, yaitu pembayaran deviden dan peningkatan modal. Karena peningkatan modal menunjukkan perubahan nilai ekuitas. Sedangkan untuk rumus valuasi ekuitas menggunakan dividen yang diharapkan (expected), bukan dividen yang sebenarnya (actual). Penggunaan dividen yang diharapkan ini karena dividen di masa depan tidak dapat ditentukan. Oleh karena itu, sebagai alternatif digunakan penilain arus kas bebas bagi ekuitas didefinisikan sebagai arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang. Perhitungan nilai diskonto deviden (devinded discount model) adalah Vt = [pic] + [pic] + [pic] + .......... Dimana, Dt + n adalah deviden dalam periode t + n, dan k adalah biaya modal.

Pertimbangan praktis dalam Valuasi. Model diskonto deviden sebenarnya mengalami kendala praktis pada rentang waktu yang tidak terbatas karena disebabkan pembayaran deviden bersifat operasional dan setiap perusahaan mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang berbeda. Sehingga model valuasi sering mengganti deviden dengan laba atau arus kas, maka dari itu diperkenalkan dua model valuasi lain, yaitu

1. Model arus kas bagi ekuitas (free cash flow to equity model) yang menghitung nilai ekuitas pada waktu t dengan mengganti deviden yang diharapkan dengan arus kas bebas yang diharapkan oleh ekuitas :

Vt = [pic] + [pic] + [pic] + ……….

Dimana, FCFE t + n adalah arus kas bebas bagi ekuitas pada periode t + n, dan k k adalah biaya modal. Sedangkan arus kas bebas adalah arus kas dari operasi dikurangi pengeluaran modal dan penyesuaian untuk perubahan utang.

2. Model laba sisa (residual income model) yang menghitung nilai perusahaan dengan mengan variabel akuntansi, dengan mendefinisikan nilai ekuitas pada waktu t sebagai jumlah nilai buku kini dan nilai sekarang seluruh laba sisa yang diharapkan di masa depan :

Vt = BVt + [pic] + [pic] + [pic] + …….

Dimana, BVt adalah nilai buku pada akhir periode tn, RIt+n merupakan laba dalam periode t + n, dan k adalah beban modal. Laba sisa (residual income) pada waktu t didefinisasikan sebagai laba bersih komprehensif dikurangi pembebanan pada nilai buku awal, yaitu RIt = NIt – (k x BVt-1).

ANALISIS DALAM PASAR EFISIEN
Pasar Efisien Hipotesis pasar efisien (Eficcient Market Hypothesis - EMH) berhubungan dengan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH di bagi dalam tiga bentuk, yaitu

1. Bentuk lemah (weak form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis. 2. Bentuk semikuat (semistrong form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik. 3. Bentuk kuat (strong form). EMH yang menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh informasi termasuk informasi dari dalam.
Implikasi Efisiensi Pasar Pada Analisis EMH mengasumsikan kehadiran analis yang kompeten dan terinformasi dengan baik yang menggunakan alat analisis. EMH juga mengasumsikan bahwa analis terus-menerus mengevaluasi dan bertindak pada jalur informasi yang masuk ke pasar. Sedangkan pendukung yang ekstrim menyatakan bahwa jika seluruh informasi secara instan terefleksi dalam harga, usaha untuk mendapatkan imbalan secara konsisten melalui analisis laporan keuangan akan sia-sia. Sehingga posisi ekstrim ini menimbulkan paradoks. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan paradoks adalah : pertama, EMH dibangun atas perilaku investor secara keseluruhan, bukan individual. Berfokus pada perilaku keseluruhan menekankan kinerja rata-rata dan mengabaikan atau menutupi kinerja individu yang didasarkan pada kemampuan, niat yang kuat dan keahlian, serta kecepatan individu atas informasi. Kedua, Kecepatan dan efisiensi pasar menjadi bukti kehadiran analis yang dimotivasi oleh kompenasasi personal. karena sebagian besar percaya bahwa informasi yang relevan bergerak cepat di dorong oleh besarnya kepentingan keuangan. Dan terakhir, sebagian percaya bahwa pasar adalah pengolah informasi yang cepat. Pernyataan implikasi EMH bahwa analisis laporan keuangan tidak berguna gagal mengakui esensi perbedaan antara informasi dan interpretasi yang tepat atas informasi. Karena penilaian sebuah efek bisa kurang atau lebih dari seharusnya, bergantung pada sejauh mana kesalahan interpretasi atau kesalahan evaluasi atas informasi yang tersedia oleh pasar secara keseluruhan.

QUESTION BAB 1

1.1 Uraikan analisis bisnis dan identifikasikan tujuannya. Jawab : Analisis bisnis adalah evaluasi prospek perusahaan dan risiko untuk keputusan bisnis. Keputusan bisnis yang berlaku, antara lain, ekuitas dan utang penilaian, penilaian risiko kredit, prediksi laba, pengujian audit, kompensasi negosiasi, dan keputusan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Tujuan dari analisis bisnis adalah untuk membantu dengan pengambilan keputusan dengan membantu menyusun tugas keputusan, termasuk evaluasi lingkungan perusahaan bisnis, strategi, dan posisi keuangan dan kinerja. Akibatnya, para pembuat keputusan akan membuat keputusan yang lebih informatif.

1.3 Jelaskan berbagai jenis analisis bisnis. Identifikasi kelompok pengguna laporan keuangan yang ada dalam tiap – tiap jenis analisis bisnis. Jawab : Beberapa jenis utama dari analisis bisnis meliputi analisis kredit, analisis ekuitas, pengelolaan dan pengendalian, analisis merger dan akuisisi, dan lain-lain. o Analisis Kredit adalah evaluasi kemampuan perusahaan untuk melakukan kewajiban keuangan (yaitu, membayar semua utangnya). Pelaku kreditor saat ini dan potensial serta investor melakukan analisis kredit. o Analisis ekuitas mendukung keputusan investasi ekuitas. investasi ekuitas melibatkan keputusan untuk membeli, memegang, atau menjual saham dari perusahaan. Calon investor akan melakukan analisis ekuitas. o Para manajer harus melakukan analisis bisnis untuk mengoptimalkan kegiatan manajerial mereka. Dari analisis bisnis ini diharapkan para manajer lebih siap untuk mengenali tantangan dan peluang dan merespons dengan tepat. o Analisis bisnis juga merupakan bagian dari keputusan restrukturisasi perusahaan. Sebelum merger, akuisisi, atau divestasi selesai, manajer dan direktur melakukan analisis bisnis untuk memutuskan apakah tindakan dimaksud akan meningkatkan gabungan nilai perusahaan. Analisis Bisnis mendukung keputusan keuangan oleh manajer keuangan. Analisis bisnis membantu menilai dampak dari keputusan pembiayaan untuk kedua masa profitabilitas dan risiko. o Auditor eksternal melakukan analisis bisnis untuk mendukung fungsi dan tanggung jawab mereka. Direktur Perusahaan melakukan analisis bisnis untuk mendukung kegiatan mereka sebagai pengawas operasi perusahaan. Regulator menggunakan analisis bisnis untuk mendukung kinerja kegiatan regulasi. Perwakilan serikat pekerja menggunakan analisis bisnis untuk mendukung kegiatan tawar-menawar kolektif. Pengacara menggunakan analisis bisnis untuk memberikan bukti mengenai hal litigasi.

1.5 Apakah yang dimaksud analisis fundamental ? apakah tujuan utamanya ? Jawab : Analisis fundamental adalah proses menentukan nilai suatu perusahaan dengan menganalisis dan menafsirkan faktor kunci untuk atribut ekonomi, industri, dan perusahaan. Sebagian besar analisis fundamental adalah evaluasi posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Tujuan dari analisis fundamental adalah untuk menentukan nilai intrinsik dari suatu entitas. Penentuan nilai fundamental dapat digunakan untuk mendukung keputusan saham dan harga akuisisi.

1.7 Uraikan pentingnya analisis akuntansi untuk analisis keuangan. Jawab : Analisis akuntansi sangat penting untuk analisis keuangan yang efektif. Keterbatasan dari analisis keuangan dengan kekurangannya meliputi: • Kurangnya keseragaman dalam prinsip akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan yang berbeda dapat menghambat keandalan analisis keuangan. Terlihat perbandingan data akuntansi yang terkadang seperti ilusi. • Kurangnya informasi dalam kumpulan data keuangan untuk menginformasikan analis tentang bagaimana akuntansi perusahaan itu diterapkan. Pihak Analis perlu menganalisis dengan jelas mencatat informasi ini. • Peningkatan jumlah / frekuensi "anomali atau penyimpangan" dalam laporan keuangan seperti kegagalan untuk mengubah data yang tahun-tahun sebelumnya untuk pemecahan saham, data yang hilang, dll • Perubahan retroaktif ( sesuatu yang dilakukan sesudahnya ) tidak bisa dibuat secara akurat karena perusahaan hanya perubahan angka / figure akhir. • Beberapa analisis komparatif tidak dapat dilakukan saat semua perusahaan tidak memberikan informasi yang lengkap dalam ketiadaan penyesuaian analisis dalam akuntansi.

1.9 Identifikasikan setidaknya lima pengguna laporan keuangan internal dan eksternal yang berbeda. Jawab : • Pengguna internal: Pemilik, manajer, karyawan, direksi, auditor internal. • Pengguna eksternal: investor ekuitas saat ini, potensial investor, kreditor saat ini dan potensi, pemasok saat ini dan potensi, saat ini dan pelanggan potensial, serikat pekerja dan perwakilan anggota, regulator, dan agensi pemerintahan.

EXERCISE 1 – 3

|Evaluasi Likuiditas Jangka Pendek | | | |
|MIXON COMPANY | | | |
|Description |2006 |2005 |2004 |
|Kas | $ 30,800 | $ 35,625 | $ 36,800 |
|Piutang Usaha Bersih | 88,500 | 62,500 | 49,200 |
|Persediaan Barang Dagang | 111,500 | 82,500 | 53,000 |
|Beban Dibayar Dimuka | | 9,375| 4,000|
| |9,700 | | |
|Aset Tetap Bersih | 277,500 | 255,000 | 229,500 |
|Total Aset | $ 518,000 | $ 445,000 | $ 372,500 |
| | | | |
|Utang Usaha | $ 128,900 | $ 75,250 | $ 49,250 |
|Wesel bayar Jangka Panjang dijamin dengan Aset Tetap | 97,500 | 102,500 | 82,500 |
|Saham biasa ( nominal $10 ) | 162,500 | 162,500 | 162,500 |
|Saldo Laba | 129,100 | 104,750 | 78,250 |
|Total Kewajiban & Ekuitas | $ 518,000 | $ 445,000 | $ 372,500 |
| | | | |

Diminta : Bandingkan posisi likuiditas jangka pendek perusahaan ini pada akhir tahun 2006, 2005 dan 2004 dengan menghitung : • Rasio Lancar ( Current Ratio ) • Rasio Cepat ( Acid-Test Ratio )
Berikut komentar atas hasil perhitungan tersebut

Jawab : • Rasio Lancar ( Current Ratio ) 2006 : $30.800 + $88.500 + $111.500 + $9.700 = 1.9 to 1 $128.900

2005 : $35.625 + $62.500 + $82.500 + $9.375 = 2.5 to 1 $75.250

2004 : $36.800 + $49.200 + $53.000 + $4.000 = 2.9 to 1 $49.250

• Rasio Cepat ( Acid-Test Ratio ) 2006 : $30.800 + $88.500 = 0.9 to 1 $128.900

2005 : $35.625 + $62.500 = 1.3 to 1 $75.250

2004 : $36.800 + $49.200 = 1.7 to 1 $49.250

Analisis dan Pemikiran : Posisi likuiditas jangka pendek Mixon telah melemah lebih dari ini periode dua tahun. Kedua rasio ini ( Current Ratio dan Acid-Test Ratio ) menunjukkan tren menurun. Meskipun kita tidak memiliki informasi tentang sifat bisnis perusahaan, dengan pergeseran acid-test ratio dari '1,7-1' ke '0,9-1' dan pergeseran current ratio dari '2,9-1' ke '1,9-1' menunjukkan masalah likuiditas yang potensial. Namun, kita harus mengakui bahwa standar industri dapat menunjukkan bahwa tahun 2004 rasio yang terlalu tinggi (bukan berarti 2006 dengan ratio terlalu rendah).

MATERI BAB 2.
PELAPORAN DAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PEMBAHASAN MATERI
Lingkungan pelaporan keuangan

Laporan keuangan wajib (statutory financial report) Laporan keuangan wajib merupakan produk lingkungan pelaporan keuangan yang paling penting. Laporan keuangan wajib memiliki informasi yang dinilai berdasarkan: kebutuhan informasi dari penggunan laporan keuangan, serta sumber informasi alternative seperti, data ekonomi dan industry, laporan analisis dan pengungkapan sukarela manager. Laporan keuangan wajib merupakan bagian penting dalam proses pelaporan akuntansi suatu entitas bisnis. Dalam penyusunanya laporan keuangan wajib dipengaruhi oleh faktor faktor seperti: Prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum, motivasi manager, mekanisme pengawasan dan pelaksanaan, badan pengatur, sifat industry dan sumber informasi lainnya. Berikut akan dijelaskan tiga kategori laporan yang dibahas dalam pelaporan dan analisa laporan keuangan yaitu:
• Laporan Keuangan Laporan keuangan disiapkan pada akhir periode untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada akhir periode dan untuk meringkas aktifitas operasi selama periode sebelumnya.
• Pengumuman laba Pengumuman laba tersedia untuk para pelaku pasar modal melalui publikasi keuangan seperti The Wall Street Jounal di Amerika Serikat. Pengumuman laba memberikan ringkasan informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode kuartalan maupun tahunan. Dan akhir akhir ini perusahaan berusaha menarik investor melalui laba pro forma.
• Laporan wajib lainnya Di Amerika, perusahaan harus membuat laporan lain yang diwajibkan SEC. Tampilan berikut ini meringkas laporan apa saja yang wajib dilaporakan oleh perusahaan menurut SEC
Faktor Yang Mempengaruhi Laporan Keuangan Wajib
1. Standar Pelaporan Keuangan GAAP merupakan kumpulan standar, pengumuman, pendapat, intepretasi, dan panduan praktik yang dianut oleh negara Amerika Serikat. Penetapan standar akuntansi di Amerika berbeda dengan negara lain, yang mana merupakan tanggung jawab dari pihak swasta bersama dengan profesi akuntan. Berbagai pihak profesi dan badan pengatur seperti Financial Accounting Standart Board (FASB), Securities and Exchange Commision (SEC), dan American Institute Of Certified Public Accountant ( AICPA) erlibat dalam penyusuna GAAP. Disamping GAAP, publik juga mengenal adanya IFRS (International Financing Reporting Standard). IFRS merupakan standar pelaporan keuangan internasional yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB), yaitu badan perwakilan akuntan dan pihak terkait dari berbagai negara. IFRS tidak diaplikasikan di Amerika, sehingga pihak asing yang menawarkan sahamnya di Amerika harus merubah laporan berdasarkan GAAP.
2. Manajer Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan akurat adalah manajer. Manajer memiliki kontrol utama atas integritas sistem akuntansi dan catatatan keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan. Penilaian dalam akuntansi dapat melibatkan kebebasan manajerial (managerial discretion). Kebebasan ini meningkatkan nilai ekonomis atas angka akuntansi karena manajer dapat mengerahkan kecakapannya dalam membuat penilaian dan mengkomunikasikan informasi yang mereka miliki melalui pilihan dan perkiraan akuntansi. Manajer juga dapat mempengaruhi laporan keuangan secara tidak langsung melalui pengaruh kolektif mereka dalam proses penetapan standar. Biasanya manajer akan menolak standar yang menurangi laba yang dilaporkan, meningkatkan fluktuatif laba, atau mengungkapkan informasi kompetitif mengenai segmen, produk, atau rencana tertentu.
3. Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan Mekanisme pengawasan dan pelaksanaan dapat memastikan keandalan dan integritas laporan keuangan. Beberapa diantaranya adalah dari : • Auditor eksternal • Corporate Governance (jajaran direksi, auditor internal, dan komite audit) • SEC • Tuntutan hukum

Sumber Informasi Alternatif
Sumber lain yang bisa mendampingi penggunaan laporan keuangan adalah :
• Informasi ekonomi, industri, dan perusahaan yang digunakan investor dalam memperbarui ramalan perusahaan. Dampak dari informasi ekonomi berbeda untuks etiap industri dan perusahaan tergantung dari sejauh mana laba dan resiko perusahaan terkait dengan berita tersebut.
• Pengungkapan sukarela oleh manajer merupakan sumber infromasi yang semakin penting. Terdapat beberapa motivasi yang mendasari pengungkapan sukarela, yakni motivasi menghindari kemungkinan tuntutan hukum, penyesuaian prediksi, dan keinginan untuk mengelola prediksi
• Perantara informasi atau analis.Para analis tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan keputusan investasi dan kredit.s ebaliknya, tujuan mereka adalah menyajikan informasi yang berguna untuk keputusan tersebut. Output dari pada analis ini berupa ramalan, rekomendasi, dan laporan penelitian. Para analis dianggap melakukan fungsi pengumpulan informasi, intepretasi informasi, analisis prospektif, dan rekomendasi.

SIFAT DAN TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN
• Kualitas informasi akuntansi yang diinginkan Informasi akuntansi seringkali harus menyeimbangkan antara relevan dan andal • Relevan (relevance) merupakan kapasaitas informasi untuk mempengaruhi suatu keputusan dan merupakan kualitas primer pertama atas informasi keuangan. Implikasinya adalah ketepatan waktu. • Andal (reliability), untuk menjadi andal informasi harus dapat diverifikasi, disajikan dengan jujur, dan netral. Informasi keuangan harus dapat menyeimbangkan trade off antara relevan dan reability, sebagai contoh penggunaan estimasi dapat membuat laporan keuangan menjadi relevan akan tetapi hal ini dapat mengurangi reliability sebab tidak didasari oleh angka actual yang berasal dari data historis. Selain itu agar laporan keuangan dapat relevan dan handal perlu juga diperhatikan akan komparabilitas (Informasi diukur dengan cara yang sama pada berbagai perusahaan) dan konsistensi ( metode yang sama digunakan untuk transaksi yang sama sepanjang waktu)
• Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku penting ➢ Akuntansi akrual Berdasarkan akuntansi akrual, pendapatan diakui saat dihasilkan dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas ➢ Biaya historis dan penilaian wajar Biaya historis adalah nilai transaksi aktual perusahaan di masa lalu. Kelebihan dari transaksi ini adalah nilai aset yang diperoleh melalui tawar-menawar yang wajar biasanya objektif. Tetapi nilai aset atau kewajiban kemudian berubah sehingga mengurangi manfaat laporan keuangan, terutama neraca, yang masih menggunakan historical cost. Sehingga kemudian diperkenalkan alternatif lain yakni konsep penilaian wajar (fair value) yang merupakan estimasi nilai ekonomis aset atau kewajiban di masa sekarang. ➢ Materialitas Materialitas merupakan sejauh mana kelalaian mencantumkan atau salah saji informasi akuntansi yang dengan memperhatikan situasi, memungkinkan penilaian seseorang yang menggunakan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh. ➢ Konservatisme Konservatisme merupakan wujud tindakan yang melaporkan atau mengungkapkan pandangan yang paling tidak optimis dalam menghadapi ketidakpastian pengukuran. Contohnya adalah menunda pengakuan kabar baik pada laporan keuangan tetapi secepatnya mengakui kabar buruk sehingga konservatisme dapat mengurangi keandalan dan relevansi dari informasi akuntansi sebab dengan konservatisme menyebabkan asset dan laba disajikan terlalu rendah. Akan tetapi bagi analis kredit conservatism yang dapat memberikan informasi yang relevan adalah konservatsime tidak bersyarat sebab dapat mengkomunikasikan informasi yang tepat pada saat terjadi perubahan yang merugikan dalam situasi ekonomi yang mendasarinya. Berbeda dengan konservatisme bersyarat yang tidak diterapkan dengan tidak konsisten yaitu dengan cara menurunkan nilai asset jika berpotensi terjadi penurunan nilai tetapi tidak menaikannya ketika terjadi kenaikan nilai seperti goodwill.
• Relevansi dan keterbatasan akuntansi ➢ Relevansi informasi akuntansi keuangan Relevansi informasi akuntansi keuangan tergantung kepada siapa yang menggunakan informasi tersebut dan untuk tujuan apa informasi tersebut digunakan. Untuk bisa dikatakan relevan, informasi akuntansi harus membantu pengguna untuk membentuk, mengkonfirmasi atau bahkan merevisi sebuah pandangan, dalam konteks pengambilan keputusan. Misalnya mempengaruhi keputusan pengguna untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan. ➢ Keterbatasan informasi laporan keuangan
Ramalan, laporan, dan rekomendasi analisi bersama dengan sumber alternatif informasi lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi.

|Karakteristik |Informasi Akuntansi |Sumber Lainnya |
|Tepat waktu |Disusun paling sering setiap kuartal |Perubahan informasi terjadi segera setelah |
| | |perubahan dalam perusahaan dideteksi |
|Frekuensi |Laporan keuangan disusun secara berkala |Direvisi terus menerus |
|Orientasi ke masa depan |Laporan keuangan mencakup ramalan yang terbatas|Menggunakan informasi yang berorientasi ke masa|
| | |depan |

AKUNTANSI AKRUAL Laporan keuangan umumnya dibuat berdasarkan basis akrual. Standar akuntansi mengharuskan penggunaan konsep akrual. Para pandukung basis ini yakin bahwa akuntansi akrual lebih unggul dibandingkan akuntansi berbasis kas. Akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Hal ini dapat dicapai dengan mengakui pendapatan dan beban di saat terjadinya tanpa memperhatikan apakah terdapat arus kas pada saat yang bersamaan. Pemisahan pengakuan pendapatan dan beban dengan arus kas difasilitasi dengan penyesuaian akrual yang menyesuaikan arus kas masuk dan keluar untuk memperoleh pendapatan dan beban. Penyesuaian akrual dicatat setelah membuat asumsi dan estimasi yang layak tanpa mengorbankan keandalan informasi akuntansi secara material. Terdapat dua jenis akrual dilihat dari jangka waktunya. Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek antara laba dan arus kas. Akrual jangka pendek biasanya berasal dari persediaan dan transaksi kredit yang menimbulkan beban dibayar dimuka, dan penerimaan di bayar di muka. Akrual jangka panjang disebabkan oleh kapitalisasi. Proses kapitalisasi ini menimbulkan adanya aset seperti mesin, bangunan, dan goodwill.

Relevansi Akuntansi Akrual Akuntansi akrual memiliki revelansi dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas baik saat ini dan di masa yang akan datang. Relevansi akuntansi akrual dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang. • Relevansi akrual jangka pendek adalah dengan mencatat pendapatan dan beban pada saat terjadinya dapat mengahsilkan angka laba yang lebih mencerminkan profitabilitas serta membuat informasi mengenai aktiva dan kewajiban lancar menadji informasi keuangan yang berguna • Relevansi akrual jangka panjang adalah dengan metoda kapitaliasasi pengeluaran barang modal yang pada umunya tidak terjadi secara rutin telah menjadi solusi dalam memperbaiki relevansi laba khususnya dalam mengurangi volatilitas laba itu sendiri.

Keunggulan akuntansi akrual juga tercermin dari ketiga hal berikut ini yaitu: • Kinerja keuangan: angka laba yang dihasilkan menjadi lebih relevan sebab dengan akuntansi akrual pendapatan dan beban yang dihasilkan dalam satu periode telah diakui secara bersamaan. • Kondisi keuangan: Neraca dengan akuntansi akrual dapat lebih akurat dalam mencerminkan kemampuan sumber daya perusahaan dalam menghasilkan arus kas dimasa yang akan datang • Perdiksi arus kas masa depan: laba akrual dapat lebih akurat dalam mencerimkan arus kas di masa yang akan datang dikarenakan, pendapatan yang diakui dengan metoda akrual sudah mencerminkan konsekuensi arus kas di masa yang akan datang dan konsep akrual secara lebih baik dapat mengakitkan arus kas masuk dan arus kas keluar sepanjang waktu.

Mitos dan Fakta Mengenai Akrual dan Arus Kas
Mitos :
• Karena nilai perusahaan bergantung pada arus kas masa depan, hanya arus kas kini yang relevan untuk penilaian. Padahal terdapat unsur lain yang bisa dijadikan pertimbangan dalam penilaian, misalnya laba saat ini.
• Semua arus kas memiliki nilai relevan. Banyak jenis arus kas yang sebenarnya tidak mempengaruhi nilai perusahaan, misalnya kas dari pelunasan piutang pelanggan.
• Semua penyesuaian akuntansi akrual tidak relevan dalam hal nilai, padahal tidak semuanya demikian
• Arus kas tidak dapat dimanipulasi, padahal arus kas lebih mudah dimanipulasi dibandingkan laba.
• Semua laba dimanipulasi. Memang beberapa manajer melakukan manipulasi laba namun banyak pula yang melaporkan laba yang sesungguhnya
• Tidak mungkin untuk terus menerus meningkatkan laba untuk jangka panjang.

Fakta :
• Akuntansi laba akrual lebih relevan dibandingkan arus kas
• Arus kas lebih andal dibandingkan akrual karena tidak mudah dimanipulasi.
• Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi
• Nilai perusahaan dapat ditentukand dengan angka akuntansi akrual

KONSEP LABA Hal yang paling cukup krusial dalam akuntansi akrual adalah konsep laba dan perbedaannya dengan arus kas. Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam keuangan. Laba merupakan informasi perusahaan paling diminati dalam pasar uang. Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi. Hal ini disebabkan akuntan menggunakan kriteria berbeda untuk menentukan laba. Berikut akan dijelaskan mengenai laba ekonomi dengan laba akuntansi :

Konsep laba ekonomi • Laba Ekonomi Laba ekonomi biasanya ditentukan dengan cara arus kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya dipresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usaha. Laba ekonomi berguna jika tujuan analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang tepat kepada pemegang saham untuk periode tertentu. Dengan kata lain, laba ekonomi merupakan indikator final atas kerja perusahaan. • Laba Permanen Laba permanen disebut juga laba berkelanjutan (sustainable) atau laba yang berulang (recurring) merupakan rata-rata laba stabil yang ditaksir dapat diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan kondisi usaha masa sekarang. Laba permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Berbeda denga laba ekonomi yang mengukur perubahan nilai perusahaan, laba permanen merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan. • Laba operasi Konsep alternatif yang lain adalah laba operasi yang merujuk pada laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Laba operasi merupakan penting dalam penilaian kepentingan yang timbul dari tujuan keuangan perusahaan untuk memisahkan kegiatan operasi usaha dari kegiatan keuangan.laba operasi mungkin untuk memasukkan komponen yang tidak berulang terjadi seperti biaya restrukturisasi. Sementara komponen yang sering terjadi seperti beban bunga dikeluarkan dari laba operasi.

Konsep Laba Akuntansi Laba akuntansi ditentukan berdasarkan konsep akuntansi akrual. Laba kuntansi juga mengalami masalah pengukuran, sehingga mengurangi kemampuannya dalam mencerminkan realitas ekonomi. Konsekuesinya, tugas utama analisis laporan keuangan adalah menyesuaikan laba akuntansi, sehingga merefleksikan alternatif konsep ekonomi atass laba dengan lebih baik.

Pengakuan pendapatan dan pengaitan Tujuan akuntansi akrual adalah pengukuran laba. Dua proses utama dalam pengukuran laba adalah pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Dua kondisi wajib untuk dapat diakui adalah bawa pendapatan :
1. Telah atau dapat direalisasikan (realized atau realizable). Untuk dapat diakui, perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen andal untuk mendapatkan kas, seperti piutang yang sah.
2. Telah dihasilkan (earned). Perusahaan harus menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah selesai. Ketika pendapatan telah diakui, maka biaya-biaya bersangkutan dikaitkan dengan pendapatan yang diakui tersebut untuk mendapatkan laba.

Laba akuntansi dan laba ekonomi
Beberapa penyebab perbedaan laba akuntansi dengan laba ekonomi adalah sebagai berikut: • Konsep laba alternatif Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar akuntansi menghadapi dilema untuk menentukan konsep mana yang harus ditonjolkan. • Biaya historis Penggunaan biaya historis mempengaruhi laba dalam dua cara : (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada laporan laba-rugi, dan (2) tidak diakuinya keuntungan atau kerugian aset tetap yang belum direalisasi • Basis transaksi Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transaksi. Dampak ekonomi yang tidak disertai dengan transaksi wajar sering kali tidak dipertimbangkan. • Konservatisme Konservatisme mengharuskan pengakuan langsung kejadian yang menurunkan laba meskipun belum ada transaksi yang mendasarinya. • Manajemen laba Manajemen laba menimbulkan distorsi pada laba akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Implikasi analisis • Penyesuaian laba permanen Untuk tujuan ini, seorang analis perlu menentukan komponen permanen dari laba periode berjalan dengan mengidentifikasi serta mengeluarkannya secara cermat komponen sementara dari laba akuntansi. Menentukan laba inti dari dari periode berjalan bermanfaat dalam menginterpretasikan rasio P/E perusahaan. • Penyesuaian laba ekonomi Salah satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik; yang dapat berarti, dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan bersih pemegang saham. • Penyesuaian laba operasi Dalam menentukan laba operasi, analis yang bertugas sering memulai dengan laba inti di mana mereka mengeluarkan komponen laba non-operasi seperti beban bunga.namun, laba operasi termasuk dalam semua komponen pendapatan dan beban yang relevan dengan usaha operasi perusahaan tanpa menghiraukan apakah komponen tersebut berulang atau tidak berulang.
AKUNTANSI FAIR VALUE Selama 400 tahun, akuntansi keuangan sangat bergantung pada model biaya historis. Dengan model biaya historis ini, aset dan kewajiban dinilai berdasrkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi penilaian wajar fair value accounting) dengan model ini, nilai aset dan kewajiban ditentukan oleh nilai wajar (biasanya harga pasar) pada saat tanggal pengukuran.

Perbandingan model biaya historis dan penilaian wajar Berikut beberapa perbedaan mendasar antara kedua model ( biaya historis dan penilaian wajar) : • Penilaian transaksi versus penilaian sekarang Dengan biaya historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada transaksi aktual perusahaan massa lalu; model ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi sekarang. Sebaliknya, dengan penilaian wajar, jumlah aset dan kewajiban ditentukan dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar; penilaian tidak didasarkan pada transaksi aktual. • Biaya historis versus harga pasar Penilaian biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara dengan model penilaian wajar didasarkan atas harga pasar (asumsi nilai pasar). • Pendekatan alternatif Dengan menggunakan model biaya historis, laba ditentukan dengan mengaitkan antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya, yang harus direalisasi dan diperoleh. Dengan model penilaian wajar, laba ditentuka cukup dengan cara menghitung perubahan nilai wajar antara aset dan kewajiban.

PERTIMBANGAN DALAM MENGUKUR NILAI WAJAR
Mendefinisikan nilai wajar Secara formal, SFAS 157 mendefinisikan nilai wajar sebagai harga pertukaran, yaitu harga yang mungkin diterima dari penjualan aset (atau pembayaran untuk mentransfer kewajiban) dalam transaksi yang berurutan antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Terdapat lima aspek yang perlu dicatat dari definisi ini: • Tanggal pengukuran. Nilai wajar aset dan keawajiban ditentukan saat tanggal pengukuran bukan tanggal ketika aset tersebut pertama diperoleh • Transaksi hipotesis. Transaksi yang membentuk dasar penilaian bersifat hipotesis. Tidak ada penjualan aktual aset yang harus terjadi. Dengan perkataan lain, nilai wajar ditentukan jika set dijual pada tanggal pengukuran. • Transakasi berurutan. Faham transaksi berurutan menghapus kemungkinan pertukaran yang terjadi dalam kondisi luar biasa, misalnya dalam situasi kekacauan. • Pengukuran dengan dasar pasar. Penilaian wajar adalah pengukuran dengan dasar pasar, bukan pengukuran spesifik perusahaan. Artinya, nilai wajar harus mencerminkan berapa yang akan dibayar pelaku pasar terhadap barang tersebut. • Harga keluaran. Nilai wajar aset adalah harga hipotesis pada saat aset perusahaan dapat menjual aset tersebut (harga keluaran). Bukan harga yang harus dibayar untuk membeli aset tersebut (entry price).

TEKNIK VALUASI
Tiga pendekatan dasar dari penilaian sebagai berikut: • Pendekatan pasar. Pendekatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan harga dari transaksi aktual pasar. • Pendekatan laba. Dengan pendekatan ini, nilai wajar diukur dengan mendiskontokan perkiraan arus kas atau laba masa depan pada masa sekarang. Perkiraan pasar sekarang perlu dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini. • Pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan untuk menentukan biaya penggantian aset periode berjalan, yaitu menentukan biaya enggantian kapasitas yang tersisa dari suatu aset.

Kelebihan dan kekurangan akuntansi penilaian wajar
Kelebihan dari akuntansi penilaian wajar adalah sebagai berikut:
1. Merefleksikan informasi sekarang Informasi akuntansi yang disajikan dengan konsep nilai sekarang dianggap dapat merefleksikan informasi sekarang atas kondisi keuangan perusahaan sehingga dianggap lebih relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
2. Kriteria pengukuran yang konsisten Konsep nilai sekarang menyediakan pengukuran yang konsisten baik untuk neraca dan kewajiban sebab sesuai dengan IFRS bahwa suatu jenis asset atau kewajiban yang sama apabila salah satunya menggunakan nilai sekarang maka untuk asset dan kewajiban yang sejenis juga diperlakukan hal yang sama.
3. Komparabilitas (comparability) Efek dari Konsistensi pengukuran dalam penggunaan nilai sekarang adalah meningkatkanya komparabilitas laporan keuangan perusahaan untuk dapat diperbandingkan dengan perusahaan lainnya.
4. Tidak ada bias konservatif Akuntansi nilai wajar juga dianggap dapat mengurangi biasa yang ditimbulkan dari prinsip konservatisme yang dapat mengurangi reabilitas dari laporan keuangan.
5. Lebih bermanfaat dalam analisis ekuitas Penggunaan akuntansi nilai wajar diharapkan dapat membuat para analis kredit untuk tidak hanya focus pada perhitungan estimasi risiko yang menyebabkan kerugian, tetapi dapat digunakan juga untuk mengevaluasi keuntungan potensial

Sedangkan Kekurangan dari model akuntansi ini adalah:
1. Objektivitas lebih rendah Objektivitas rendah khususnya penggunaan input tingkat 3, sebab input tingkat 3 tidak dapat di observasi dan hanya berdasarkan asumsi yang dibuat oleh manager.
2. Rentan terhadap manipulasi Hal ini merupakan dampak dari objektivitas yang rendah sebagai akibat dari penggunaan input tingkat 3 sehingga dikahwatirkan dapat meningkatkan potensi manipulasi yang dilakukan oleh manager.
3. Penggunaan input tingkat ketiga Masalah lain yang tidak kalah penting adalah sejauh mana input tingkat 3 akan digunakan oleh manager, semakin banyak input tingat 3 yang digunakan maka akan mengakibatkan berkurangnya keandalan laporan keuangan.

4. Tidak adanya unsur konservatif Menurut beberapa ahli, penggunaan nilai wajar dapat mengurangi unsur konservatif, padahal konservatsime sendiri memiliki dua keuntungan utama yaitu: secara alamiah dapat menghilangkan keoptimisan manager dalam melaporkan laba maupun asset bersih yang lebih tinggi serta prinsip konservatisme menekankan pada risiko kerugian yang penting bagi analis kredit.
5. Fluktuasi laba yang berlebihan Sebagai akibat dari penerapan akuntansi atas nilai wajar dikahwatirkan akan terjadi fluktuasi laba yang tinggi yang tidak bersumber dari kegiatan usaha utama perusahaan dalam rangka mendapatkan keuntungan, sehingga dikahwatirkan laba menjadi tidak relevan sebagai dasar analisa.

Karena efek yang mendalam pada laporan keuangan apabila digunakan akuntansi penilaian wajar, hal ini akan berpengaruh pada cara analisis laporan keuangan dilakukan. Terdapat beberapa masalah penting yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis laporan keuangan yang disiapkan dengan model penilaian wajar: • Fokus pada neraca
Penggunaan akuntansi nilai wajar akan membuat neraca yang selama ini dianggap tidak penting dalam analisa sebab hanya mencerminkan informasi historis akan menjadi focus dari analisa laporan keuangan dan sebaliknya laporan laba rugi akan kehilangan sebagian dari kegunaannya. • Menyatakan kembali laba
Sebagai efek dari akuntansi nilai wajar, laba baris akhir hanya mengukur perubahan bersih dari asset dan kewajibannya atau dengan kata lain lebih dekat dengan laba ekonomi sehingga kurang berguna dalam menganalisa profitabilitas sehingga penting bagi analis untuk memisahkan laba dari operasi sekarang, keuntungan belum diakui dan kerugian akibat perubahan nilai wajar asset dan kewajiban. • Menganalisis kegunaan input
Penting bagi analis untuk focus menganalisa sampai sejauh mana input tingkat 3 yang digunakan dapat dipercaya dalam menentukan nilai wajar. • Menganalisis kewajiban finansial
Seorang analis harus dapat menganalisa penurunan nilai hutang sebagai akibat dari menurunya kelayakan kredit perusahaan sebab hal ini dianggap tidak masuk akal oleh analis.

PENGANTAR ANALISIS AKUNTANSI
Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Dan beberapa sumber distorsi yang akan dibahas adalah sebagai berikut: • Standar akuntansi. Standar akuntansi terkadang menyebabkan distorsi. Paling tidak terdapat tiga penyebab distorsi yang dapat diidentifikasi. Pertama, standar akuntansi merupakan hasil proses politik. Kedua, disebabkan oleh beberapa prinsip akuntansi. Dan penyebab ketiga adalah konservatisme. • Kesalahan estimasi. Akuntansi akrual mensyaratkan ramalan dan estimasi lain mengenai konsekuensi atas arus kas masa depan. Namun, estimasi ini menyebabkan kesalahan yang dapat mendistorsi relevansi angka akuntansi akrual. • Keseimbangan andal dan relevan. Penekanan terhadap keandalan sering kali menunda pengakuan dampak dari transaksi dan kewajiban tertentu pada laporan keuangan hingga konsekuensi arus kas dapat diestimasi dengan layak. • Manajemen laba. Manajemen laba terjadi karena beberapa alasan, seperti untuk meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan analis, dan memengaruhi harga saham.

Manajemen Laba
Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai “intervensi manajemen denngan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk tujuan pribadi” (shipper, 1989). Seringkali proses ini mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba. Manajemen laba dapat berupa kosmetik, jika manajer memanipulassi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kass. Manajemen laba juga terlihat nyata, jika manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan mengubah laba.

Strategi Manajamen Laba • Meningkatkan laba. Pemindahan laba merupakan manajemen laba dengan memindahkan laba dari satu periode ke periode lainnya. Pemindahan laba dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pengakuan pendapatan atau beban. • Big bath. Strattegi big bath dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode. • Perataan laba. Pada strategi ini, manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Motivasi Melakukan Manajemen Laba
Banyak untuk melakukan manajemen laba, termasuk meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah. Insentif utama untuk melakukan manajemen laba dibahas sebagai berikut: • Insentif perjanjian. Misalnya perjanjian kompensasi manajer biasanya mencakup bonus berdasarkan laba. • Dampak harga saham. Misalnya manajer dapat menigkatkan laba untuk menaikkan harga saham perusahaan sementara sepanjang satu kejadian tertentu seperti merger yang akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual saham atau melaksanakan opsi. • Insentif lainnya. Laba seringkali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan badan pemerintah, misalnya untuk ketaatan undang-undang antimonopoli dan IRS.

Proses Analisis Akuntansi
Evaluasi kualitas laba
Tahapan-tahapan dalam evaluasi kualitas laba: • Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi • Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi • Menentukan strategi pelaporan • Mengidentifikasi dan menilai tanda bahaya

Penyesuaian laporan keuangan Pekerjaan terakhir dan terberat dalam analisis akuntansi adalah membuat penyesuaian yang layak atas laporan keuangan, terutama laporan laba-rugi dan neraca. Beberapa penyesuaian laporan keuangan mencakup: • Kapitallisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan laporan laba rugi. • Pengakuan beban kompensasi berbasis saham untuk penentuan laba. • Penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aset dan biaya restrukturisasi. • Pengakuan status (dana) ekonomis untuk program pensiun dan program imbalan pascakerja lainnya dalam neraca. • Menghilangkan dampak pajak penghasilan tertentu yang ditangguhkan atas kewajiban dan aset dari neraca.

QUESTION BAB 2

Q 2-2 Mengapa pengumuman laba dilakukan sebelum laporan keuangan diterbitkan? Informasi apa yang diperoleh saat pengumuman laba dan apa bedanya dengan laporan keuangan?
Pengumuman laba dapat memberikan ringkasan informasi tentang kinerja perusahaan dan posisi keuangan selama kuartalan atau tahunan. Tetapi pengumuman laba mengandung lebih sedikit detil dari laporan keuangan, yang dirilis setelah diaudit. Meskipun pengumuman laba mengandung infromasi yang tidak sedetail laporan keuangan, pengumuman laba mengandung ringkasan data yang penting yaitu hasil operasional perusahaan. Dengan membuat pengumuman laba, perusahaan menyampaikan informasi penting ke pasar pada waktu yang tepat.

Q 2-4 Apakah landasan dari prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)?
Prinsip akuntansi kontemporer yang berlaku umum (GAAP) adalah seperangkat aturan dan pedoman akuntansi keuangan yang saat ini diamanatkan sebagai aturan yang diterima dan sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan untuk pengguna eksternal informasi keuangan. Aturan-aturan ini terdiri dari: Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan; Akuntansi Pendapat Prinsip Dewan; Penelitian Akuntansi; Buletin yang dikeluarkan oleh Komite Praktek Akuntansi; Pernyataan dari American Institute Akuntan Publik. FASB juga mengeluarkan Emerging Issues Task Force (EITF) Buletin yang berisi panduan tentang isu-isu yang muncul yang akan menjadi agenda dari FASB dalam waktu dekat.

Q 2-6 Siapakah yang memiliki tanggung jawab utama atas kewajaran dan akurasi laporan keuangan perusahaan?
Yang memiliki tanggung jawab utama atas kewajaran dan akurasi laporan keuangan perusahaan adalah pihak manajemen sebab laporan keuangan yang disusun adalah berdasarkan asersi dari pihak manajemen itu sendiri.

Q 2-8 Jelaskan kekuatan yang dapat membatasi kemampuan manajemen untuk mengelola/melakukan manajemen laba dalam laporan keuangan?
Manajemen laba dapat dibatasi dengan melibatkan pihak pihak external untuk melakukan pengawasan misalnya badan regulasi terkait, untuk industri perbankan contohnya adalah OJK serta external auditor.

Q 2-10 Jelaskan tugas tugas yang dilakukan perantara keuangan atas nama pemakai laporan keuangan.
Perantara keuangan dalam hal ini analis memiliki tugas penting yaitu melakukan pengumpulan, pemprosesan, mengintepretasikan dan menyampaikan informasi mengenai prospek keuangan dari perusahaan. Hasil outputnya dapat berupa: peramalan, rekomendasi untuk membeli atau menjual saham serta laporan penelitian yang dapat digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan.

E-2-2 Pengumuman berita baik atau berita buruk mengenai laba untuk kuartal fiskal yang baru berakhir biasanya menimbulkan perubahan harga saham yang tidak normal pada hari pengumuman. Diminta: a) Diskusikan bagaimana perubahan harga saham selama beberapa hari atau beberapa pekan sebelumnya dapat membantu menjelaskan fenomena ini. b) Diskusikan jenis informasi yang mungkin telah diterima pasar sebelum pengumuman laba. c) Bagimanakan reaksi pasar yang relative kecil saat pengumuman laba terkait dengan perubahan harga yang diobservasi beberapa hari atau pekan sebelum pengumuman laba tersebut?
Jawab:
a) Harga pasar biasanya akan meningkatkan atau menurun terlebih dahulu sebelum tanggal pengumuman laba. Misalnya, harga saham biasanya naik pada laporan menunjukan laba yang kuat dan jatuh pada saat laporan menunjukan laba lemah. Hal ini terjadi sebagai respon pasar atas informasi yang diterimanya. b) Ada banyak jenis informasi yang mungkin diterima dari pengumuman laba. Sebagai contoh, pasar dapat menerima sinyal tentang kekuatan dari kondisi makroekonomi, kondisi di industri, dan kekuatan relatif atau kelemahan dari penjualan produk perusahaan. Semua indikator ini dapat berisi informasi tentang kekuatan utama dari pendapatan perusahaan. Tentu saja, ada sejumlah keterbatasan informasi dari sinyal tersebut yang dapat digunakan untuk memprediksi laba. c) Reaksi yang relatif kecil setelah pengumuman resmi mewakili pasar yang sedang memperbarui harga untuk memperhitungkan perbedaan antara pendapatan yang diharapkan berdasarkan informasi sebelumnya dan laporan laba yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam, K.R, dan John J.Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Similar Documents

Free Essay

Contoh Rasio Keuangan

...PROGRAM PROFESI AKUNTAN UNIVERSITAS TRISAKTI 2012 I. Definisi Analytical review procedure Analytical review procedure membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu, budget dengan realisasinya serta analysis ratio (misal menghitung ratio likuiditas, rentabilitas, dan aktivitas baik untuk tahun berjalan maupun tahun lalu, dan membandingkannya dengan ratio industri). II. Tujuan Analytical review procedure Analisa terhadap laporan keuangan dimaksudkan agar data keuangan tersebut dapat lebih berarti dalam mendukung keputusan yang akan diambil baik oleh manajemen maupun pihak ekstern yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. III. Faktor Untuk Menganalisa Teknik Analisa Laporan Keuangan Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analisa harus menguasai tentang : * Proses penyusunan laporan keuangan * Konsep, sifat, dan karakteristik laporan keuangan * Teknik analisa laporan keuangan * Segmen dan lingkungan bisnis yang akan dianalisa IV. Analisa Rasio Analisis rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio yang digunakan sebagai standar. Beberapa jenis rasio keuangan, yaitu : a. Rasio Profitabilitas b. Rasio Likuiditas & Solvabilitis c. Rasio Kolektabilitas Ad. a. Ratio Profitibilitas ...

Words: 547 - Pages: 3

Free Essay

Penilaian Kinerja Keuangan Pt Wijaya Karya (Persero), Tbk

...PENGGUNAAN ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk Periode 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013 I. PENDAHULUAN Gambaran Umum Perusahaan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk atau singkatnya disebut WIKA merupakan perusahaan hasil nasionalisasi perusahaan belanda Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vin en Co. Atau NV Vis en CO. WIKA didirikan pada tahun 1960 sebagai Badan Usaha Milik Negara. WIKA adalah salah satu perusahaan konstruksi besar yang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu proyek besarnya adalah pembangunan Jembatan Suramadu yang kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. WIKA juga dikenal sebagai perusahaan kontrusi yang banyak memenangkan tender proyek infrastruktur tanah air. Pada sejarah awal kinerja perusahaan ini adalah saat tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur. Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya...

Words: 1980 - Pages: 8

Free Essay

Pengamen

...pemberitahuan kepada auditor (biasanya internal auditor) jika terdapat penyimpangan sistem dari yang batasi auditor. Konsep ini telah ada sejak awal audit berbasis teknologi informasi muncul. Beberapa program yang muncul pada saat itu adalah Integraed Test Facility (ITFs) ataupun System Continuous Audit Review File (SCARF). Konsep sistem ITFs dan SCARF saat ini berevolusi menjadi teknik pemantauan CAA. Saat ini, CAA dibuat sedemikian hingga menjadi sangat mudah diterapkan sebagai sistem audit otomatis. 29.1 Implementasi CAA Dengan banyaknya aplikasi IT sekarang perbedaan dalam pengendalian untuk dipertimbangkan dalam meningkatkan efisiensi audit, auditor mulai menekankan hanya pada pengendalian internal yang lebih beresiko tinggi melalui analisa resiko secara formal. A. Apakah yang dimaksud dengan proses pemantauan CAA? CAA adalah proses audit yang menghasilkan hasil audit secara simultan dengan atau diantara waktu yang singkat setelah peristiwa sebenarnya terjadi. CAA umumnya merupakan bentuk independen dari aplikasi bisnis dengan proses yang menguji data transaksi dibandingkan dengan parameter pengendalian atau peraturan. Meskipun memiliki konsep yang mirip, terkadang kita bingung antara CAA dengan continuous monitoring.Berikut beberapa perbedaannya: 1) CAA * Perangkat lunak monitoring audit yang dibangun menjadi aplikasi TI. * Selain menjadwalkan audit internal secara periodik menjadi mereview, CAA merekam area potensial untuk menjadi perhatian audit internal. ...

Words: 1181 - Pages: 5

Free Essay

Pengantar Akuntansi

...·         Mengamati aktivitas dan operasional entitas 2. Tests of Controls (Uji Pengendalian) Pengujian pengandalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atauprosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian) Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut : ·         Meminta keterangan dari personil klien ·         Menguji dokumen, arsip, dan laporan ·         Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian ·         Melaksanakan kembali prosedur klien 3. Substantive Test of Trans actions (Uji Substantif atas Transaksi) Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan. Tujuan pengujian substantive atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah diotorisasi dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku tambahan dengan benar. Pengujian atas...

Words: 1676 - Pages: 7

Free Essay

Kuliah

...MODEL DU PONT DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi kasus PT. Bakrie Telecom Tbk periode 2005-2010) SITI NURUL FEBRIANI 0301508067 UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH 2012 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perusahaan didirikan memiliki sasaran untuk mendapatkan keuntungan. Tidak hanya keuntungan yang menjadi sasaran utama bagi perusahaan, tetapi juga harus memperhitungkan bagaimana perusahaan mampu bersaing dan tetap bisa bertahan dan berkembang. Media yang dapat dipakai untuk melihat kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,laporan catatan atas laporan keuangan dan laporan arus kas. Melalui laporan keuangan akan dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan. Ada beberapa teknik dalam menganalisis laporan keuangan, diantaranya adalah rasio keuangan dan sistem Du Pont. Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan...

Words: 992 - Pages: 4

Free Essay

Corporate Sosial Responsibility

...CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham (shareholder), tapi juga kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan. Menurut The World Business Council for Sustainable Development, CSR merupakan komitmen dan kerjasama antara karyawan, komunitas setempat, dan masyarakat agar memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dari aspek ekonomi, perusahaan mengungkapkan suatu apabila informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari aspek investasi, investor cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kepedulian pada masalah sosial. Perusahaan akan menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Dalam aspek hukum, perusahaan harus taat pada peraturan pemerintah seperti Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 dan Undang- Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang mengharuskan perseroan melaksanakan...

Words: 3315 - Pages: 14

Free Essay

Csr Dan Hubungannya Dengan Kinerja Perusahaan

...A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham (shareholder), tapi juga kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan. Menurut The World Business Council for Sustainable Development, CSR merupakan komitmen dan kerjasama antara karyawan, komunitas setempat, dan masyarakat agar memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dari aspek ekonomi, perusahaan mengungkapkan suatu apabila informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari aspek investasi, investor cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kepedulian pada masalah sosial. Perusahaan akan menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Dalam aspek hukum, perusahaan harus taat pada peraturan pemerintah seperti Undang-Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 dan Undang- Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang mengharuskan perseroan melaksanakan aktivitas CSR (Zarkasyi, 2008)....

Words: 3307 - Pages: 14

Free Essay

Persediaan

...STUDI KASUS PT. INDOSAT TBK. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK menilai transaksi derivatif berupa lindung nilai (hedging) PT. Indosat Tbk merupakan hal yang wajar dan tidak ditemukan adanya pelanggaran. Tetapi, otoritas pasar modal tetap akan meneliti kasus Indosat ini. Berdasarkan keterangan dari direksi Indosat dan akuntan publik yang memeriksa laporan keuangannya, langkah lindung nilai terhadap utang dollar AS perseroan adalah hal yang wajar dan tak melanggar aturan. Itu dilakukan sebagai prinsip kehati-hatian terhadap fluktuasi kurs rupiah, kata Fuad Rahmany, Ketua Bapepam. Kasus Indosat mencuat pada tahun 2007 ketika anggota Komisi XI DPR, yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Dradjad H Wibowo dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan mengatakan, Indosat diduga berpotensi merugikan negara sebesar Rp 323 miliar akibat salah kelola dalam transaksi derivatif pada tahun 2004-2006. Bapepam telah menelaah kasus ini. Namun, dari akuntan publik, Ernst & Young telah menyatakan transaksi derivatif itu wajar. Secara terpisah, Direktur Keuangan Indosat Wong Heang Tuck mengatakan, kebijakan lindung nilai itu untuk mengelola potensi risiko dari fluktuasi kurs. Itu praktik umum yang dilakukan perusahaan di seluruh dunia yang memiliki utang valas, sementara pendapatan usahanya dalam mata uang lokal. Perseroan memiliki kebijakan lindung nilai paling sedikit 50 persen dari total utang dalam denominasi dollar AS. Pada akhir triwulan I-2007, kewajiban...

Words: 1525 - Pages: 7

Free Essay

Jkmduydtudu

...TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN “Southland Corporation: From Profitability to Financial Distress to Profitability” Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu [pic] OLEH ALFIAN RIZKI P 041414353001 GRACE RUTH 041414353002 INTAN ZAKIYATUL M 041414353013 NINDIA EKA SAVITRI S 041414353015 KARNOVA A BASTARI 041414353023 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Southland Corp selama dua puluh empat tahun memecahkan rekor dengan pendapatan yang tinggi. Deviden mereka meningkat selama sebelas tahun berturut-turut. Perusahan tumbuh dengan stabil dan terus-menerus. Ini adalah deskripsi dari Southland Corp pada tahun 1985. Kedengarannya tidak seperti perusahaan yang mengalami bangkrut. Namun ini adalah deskripsi dari Southland Corp yang akan-segera-bangkrut, pemilik lebih dari 8.000 7-Eleven dan toko-toko lain, seperti Citgo Petroleum Corp., Chief Auto Parts, produk susu, dan pengolahan makanan dan distribusi operasi. Southland reorganisasi pengajuan kebangkrutan pada tahun 1991 setelah bertahun-tahun laba negatif dari tahun 1987 dan seterusnya. Masalah keuangan perusahaan adalah kombinasi terlalu banyak utang pada tingkat bunga yang tinggi dan arus kas berkurang. Southland mencoba untuk tetap bertahan melalui penambahan modal dari Ito-Yokado, Ltd, Pemilik 7-Eleven Jepang, Ltd, dan melalui negosiasi dengan kreditur. Masalah Southland dimulai...

Words: 3890 - Pages: 16

Free Essay

Preference

...Home Akademis Kalender Akademik Mata Kuliah Spesial IRS Jadwal Support Language: | zoom Perkuliahan Mahasiswa Senin, 18 Agustus 2014 (Node 1) | Tahun Ajaran 2014/2015 Term 1 Andi Luxbinatur – Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen (04.02.06.01) Logout Counter 29:48 Jadwal Ujian Kelas Mata Kuliah Periode Cari mata kuliah Kelas Internal Kelas Bersama Kelas Eksternal Kelas Internal [ top] # Mata Kuliah Tipe Tanggal Ujian Waktu Ruang MGMT72011 - Analisa Laporan Keuangan UTS 1. Kelas Keuangan Pagi UAS 15 Agustus 2014 14.00 - 16.30 PS R.405 (Depok) MGMT72002 - Manajemen Aset dan Kewajiban UTS 2. Kelas Keuangan Pg & Mlm UAS 14 Agustus 2014 18.30 - 21.00 PS R.405 (Depok) MGMT73005 - Manajemen SDM untuk Keunggulan Daya Saing UTS 3. Kelas Stratejik 2013 UAS 16 Agustus 2014 09.00 - 11.30 PS R.404 (Depok) MGMT71027 - Pemasaran Jasa UTS 4. Kelas Pemasaran pg & mlm UAS 14 Agustus 2014 18.30 - 21.00 PS R.403 (Depok) MGMT71022 - Penulisan Tesis 5. 6. 7. Kelas Perbankan 2013 Kelas Pemasaran Kelas Keuangan Pg & Mlm UAS UAS UAS 11 Agustus 2014 15 Agustus 2014 15 Agustus 2014 12.00 - 19.00 14.00 - 16.00 18.30 - 20.00 R.1.1 (PPIM-Salemba) PS R.403 (Depok) PS R.405 (Depok) 10 Juli 2014 18.30 - 21.00 PS R.403 (Depok) 05 Juli 2014 12.30 - 15.00 PS R.404 (Depok) 10 Juli 2014 18.30 - 21.00 PS R.405 (Depok) 11 Juli 2014 08.30 - 11.00 PS R.405 (Depok) MGMT72003 - Peraturan Perbankan dan Basel II 8. Kelas Perbankan 2013 UTS 07 Juli 2014 18.00 - 19.00 R.1.1 MPKP Salemba MGMT73014...

Words: 403 - Pages: 2

Free Essay

Analisis Laporan Keuangan Lima Tahun Pt Unilever Indonesia Tbk

...ANALISIS LAPORAN KEUANGAN LIMA TAHUN PT UNILEVER INDONESIA TBK Oleh: Yessica Angkawijaya 08120110013 Calandra Alencia Haryani 08120110014 Felicia Francisca 08120110017 Andrew Janaprasetya 01220110075 Chin Lung 01220110034 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN KARAWACI 2013 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TENTANG UNILEVER PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken NV dengan akta No 23 dari Pak AH van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No 14 pada tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No 3. Nama perusahaan berubah menjadi PT Unilever Indonesia Dengan akta No 171 dari notaris Ny Kartini Muljadi SH tanggal 22 Juli 1980. Kemudian, namanya berubah lagi menjadi PT Unilever Indonesia Tbk dengan akta No 92 dari notaris Mudofir Hadi SH Mr tanggal 30 Juni 1997 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 2.620 15 Mei 1998 Tambahan No 39. Perusahaan tercatat 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada tanggal 24 Juni 2003 di Rapat...

Words: 3029 - Pages: 13

Free Essay

Butler Lumber

...MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI Ahmad Nizar Yogatama Mahasiswa Semester III Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen III D NIM : 07610011 Email : ahmadnizaryogatama@yahoo.com Abstrak Didalam suatu perusahaan akuntansi dan manajemen keuangan yang digunakan sangatlah beragam yang dikarenakan kepentingan dari perusahaan yang bersangkutan. Akuntansi dan manajemen keuangan mempunyai kesamaan didalam beberapa hal. Keuangan sendiri memiliki arti yang sangatlah luas dan dinamis. Secara umum dapat disimpulkan keuangan sebagai suatu seni dan ilmu dalam mengelola uang. Akuntansi yang merupakan penjabaran, pengukuran dan pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer dan pengambilan keputusan lainnya untuk pengambilan keputusan alokasi sumber daya. Sedangkan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi – fungsi keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan investasi, baik berupa penjabaran, pengukuran maupun kepastian mengenai informasi yang ada untuk mengambil keputusan investasi yang tepat dan juga keputusan – keputusan lainnya. Kata kunci : akuntansi, keuangan, manajemen keuangan. Pendahuluan Keuangan atau finance adalah bidang yang sangat luas dan dinamis. Keuangan langsung mempengaruhi sisi kehidupan setiap orang dan setiap perusahaan. Secara umum, keuangan didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam mengelola uang (the art and science of managing money). Jika kita berbicara tentang keuangan, maka...

Words: 4778 - Pages: 20

Free Essay

Audit Investigasi

...atau bidang auditing, audit investigatif merupakan perkembangan atau spesialisasi dari auditing dengan tujuan tertentu (special audit). Dengan maraknya masalah kecurangan (fraud), yang di Indonesia kita kenal dengan istilah ” korupsi ” berkembanglah audit yang berkaitan dengan kecurangan tersebut menjadi suatu spesialisasi dengan istilah investigatif audit, forensik audit, fraud audit, namun demikian hingga saat ini belum ada batasan yang jelas tentang ruang lingkup istilah-istilah tersebut. Untuk keperluan praktis, audit investigatif didefinisikan menurut G. Jack Bologna dan Robert J. Lindquist dalam bukunya ”Fraud Auditing and Forensic Accounting” yang terjemahannya berbunyi audit investigatif mencakup reviu dokumentasi keuangan untuk tujuan tertentu yang mungkin saja berhubungan dengan masalah ligitasi dan pidana. Praktik investigatif atau fraud accountant diutamakan pada dua bidang kegiatan yaitu mencari bukti perbuatan kriminal dan penyebab atau pendukung kerugian (damages). Sebelum dibahas lebih lanjut, ada beberapa aksioma yang menarik terkait dengan fraud examiners/audit investigatif, yaitu: · Kecurangan itu tersembunyi (Fraud is Hidden) Kecurangan memiliki metode untuk menyembunyikan seluruh aspek yang mungkin dapat mengarahkan pihak lain menemukan terjadinya kecurangan tersebut. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pelaku kecurangan untuk menutupi kecurangannya juga sangat beragam, dan terkadang sangat canggih sehingga hampir semua orang (bahkan Auditor...

Words: 4160 - Pages: 17

Free Essay

Prinsip-Prinsip Akuntansi

...I. LINGKUNGAN AKUNTANSI PENGERTIAN AKUNTANSI Pengertian Akuntansi dikemukakan Accounting Principles Board (APB) Statement No.4 sebagai berikut : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyajikan informasi kuantitatif, terutama bersifat keuangan, mengenai satuan usaha, yang dapat digunakan pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi-sebagai dasar pemilihan diantara beberapa alternatif Jenis Satuan Usaha  Dari sisi tujuan  Profit oriented  Non -profit oriented  Dari sisi Bentuk hukum  Proprietorship (perseorangan)  Partnership (Persekutuan)  Corporation (perseroan)/PT  Cooperation(koperasi)  0utput diserahkan  Jasa (service)  Dagang (Trade)  Industri ( Manufactuaring) Pemakai Informasi Akuntansi  Internal Manajer Tingkat Atas (Top Level)) Tingkat Madya (Middle Level) Tingkat Bawah (Low Level)  Eksternal Pemilik/Investor Kreditor Instansi Pemerintah Pelanggan/Customer Pemasok/Supplier Serikat buruh ...

Words: 4504 - Pages: 19

Free Essay

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju International Financial Reporting Standards

...PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Rindu Rika Gamayuni ABSTRACT The Indonesian Financial Accounting Standards needs to adopt IFRS, so that the Indonesian financial reports can be accepted globally and the Indonesian companies are able to enter the global competition to attract the international investors. Currently, the adoption by Indonesian PSAK is in the form of harmonization, which means partial adoption. However, Indonesian is planning to fully adopt the IFRS by 2012. Such an adoption will be mandatory for listed and multinational companies. The decision as to whether Indonesia will fully adopt the IFRS or partly adopt for harmonization purposes needs to be considered carefully. Full adoption of IFRS will enhance the reliability and comparability of the financial reports internationally. However, it may contradict the Indonesian tax systems and other economic and political situations. If Indonesia were to adopt fully the IFRS by 2012, the challenges are faced firstly by the academic society and the companies. The curriculum, syllabi, and literature need to be adjusted to accommodate the changes. These will take considerable time and efforts due to the many aspects related to the changes. Adjustments also need to be done by corporations or organizations, particularly those with international transactions and interactions. Full adoption also means the changing of accounting principles that has been...

Words: 4353 - Pages: 18