Free Essay

Analisis Finsnsial Ikan Gurame

In:

Submitted By eirry
Words 2842
Pages 12
ANALISIS FINANSIAL PEMBENIHAN IKAN GURAME
(Studi Kelayakan Agribisnis/PAG 144)

Oleh :
Nama :...................................................
NPM :....................................................

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
EKONOMI DAN BISNIS
AGRIBISNIS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan laut dan perairan tawar yang luas, yaitu 5,8 juta km2 atau meliputi dua per tiga dari keseluruhan wilayah Indonesia. Dengan demikian, Negara Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang perikanan sebab didukung oleh kondisi yang dimiliki, antara lain perairan yang luas, jumlah lahan budidaya perikanan yang memadai serta iklim dan musim yang sangat mendukung serta kondusif. Potensi tersebut merupakan kekayaan tidak ternilai untuk kemakmuran bangsa. Indonesia memiliki dua macam perairan, yaitu perairan darat dan perairan laut. Adapun luas perairan darat Indonesia adalah seluas 50 juta ha yang terdiri dari sungai, rawa, kolam, danau, waduk, dan genangan lainnya. Saat ini pertanian merupakan sektor yang banyak mendapatkan perhatian dari dunia usaha karena mampu memberikan keuntungan usaha yang signifikandengan tingkat penanaman modal yang tergolong rendah disbanding sektor-sektor lainnya (BPS, 2005). Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustry dengan cara memanfaatkan sumberdaya, terutama budidaya, tumbuhan dan hewan (Wikipedia Indonesia, 2004). Sektor pertanian terbagi menjadi Sembilan sektor, yaitu peternakan beserta hasilnya, perikanan beserta hasilnya, perkebunan beserta hasilnya, kehutanan beserta hasilnya, pangan, perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa. Dari beberapa sektor tersebut, perikanan merupakan salah satu subsector yang hingga saat ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah sebab dianggap mampu menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perikanan merupakan kegiatan terorganisir yang berhubungan dengan pengolahan dan pemanfaatan suberdaya ikan serta lingkungannya, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam satu bisnis perikana ( Wikipedia Indonesia, 2004). Usaha perikanan tersebut terdiri dari penangkapan laut (capture fisheries) dan penangkapan budidaya ikan air tawar (aquaculture). Hasil produksi usaha perikanan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi protein hewani ikan yang dapat diperoleh dari kegiatan budidaya air tawar yang salah satunya adalah ikan Gurame.
1.2 Profil Responden Nama | : Irshan A.Md | Status | : Telah Menikah | Umur | : 38 tahun | Alamat | : Jalan Kesturi 154 Bataran Nila | Pekerjaan | : Budidaya Perikanan | | | Pak Irshan adalah nama sapaan beliau. Ia adalah pengusaha ikan sekaligus teknisi di Perguruan Tinggi Politeknik Negeri lampung. Ada berbagai macam Usaha ikan yang dibudidayakan oleh beliau, yaitu ikan Lele, ikan Gurame, ikan Nila merah dan putih, serta ikan Patin yang ditujukan untuk berbagai kalangan konsumen. Sistem pembelianya langsung kontak ke konsumen tanpa perantara orang lain. Penjualanya pun dilakukan di tempat pembudidayaan ikan, jadi konsumen sendiri yang mendatangi pak irshan, walau ada sebagian konsumen yang meminta agar ikan dikirimkan.
1.3 Bidang Usaha Unit usaha kolam Polinela berada di jalan Soekarno-Hatta No.10, Bandar Lampung, Lampung. Ada berbagai macam produk ikan yang dibudidayakan, seperti ikan Lele, ikan Gurame, ikan Nila merah dan putih, serta ikan Patin. Khusus untuk budidaya ikan gurame, ikan yang dijual adalah ikan pembibitan berukuran tiga jari orang dewasa yang umurnya berkisar lima bulan. Harga ikan gurame sebesar Rp 2500/ekor. Penjualan perbulannya tidak menentu, namun dapat dipastikan setiap panen ikan habis terjual. Kolam pembibitan ikan gurame pada unit usaha kolam Polinela terdapat 7 kolam seluas 8 meter x 8 meter. Populasi ikan setiap 1 m terdapat 400 ekor bibit ikan (pemijahan). Mortalitas atau tingkat kematian pada pembibitan ikan gurame pada satu periode mencapai 10% bahkan bisa mencapai 0%. Pemasaran yang dilakukan pada Unit Usaha Kolam Polinela ini cukup sederhana yakni antara produsen langsung ke konsumen tanpa perantara sehingga dapat memperpendek jaring pemasaran, bahkan konsumen sendiri yang mendatangi kolam pembudidayaan walau ada sebagian kecil konsumen yang meminta agar ikan dikirim. Hal tersebut dikarenakan sudah banyak konsumen yang mengetahui pembudidayaan ikan pada unit usaha tersebut.

BAB II
ASPEK USAHA

2.1 Aspek Teknis Produksi/ Operasi
2.1.1 Gambaran Tentang Produk
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut : Filum : ChordataKelas : PiscesOrdo : LabirintichiSubordo : AnabantoideFamili : AnabantidaeGenus : OsphronemusSpecies : Osphronemus gouramy (Susanto, 1989) | Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan di kolam dan merupakan ikan asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta salah satu jenis ikan yang senang tinggal diperairan yang tenang, terbenam, dan dalam seperti kolam, rawa, telaga, danau serta waduk (Djuhanda, 1981; Rusdi, 1988). Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Tinggi badan 2,0 s/d 2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai 10 buah dan pada daerah pangkal ekor terdapat titik hitam bulat (Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi, 2002). Gurame juga memiliki bentuk fisik khas badannya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Mulutnya kecil, letaknya miring tidak tepat dibawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Ujung mulut dapat disembulkan sehingga tampak monyong. Penampilan gurame dewasa berbeda dengan yang masih muda. Perbedaan itu dapat diamati berdasarkan ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Warna dan perilaku gurame muda jauh lebih menarik dibandingkan gurame dewasa (Sitanggang dan Sarwono, 2001). Sedangkan pada ikan muda terdapat delapan buah garis tegak. Bintik gelap dengan pinggiran berwarna kuning atau keperakan terdapat pada bagian tubuh diatas sirip dubur dan pada dasar sirip dada terdapat bintik hitam (Susanto, 2001). Ikan gurame tergolong dalam ordo Labirynthici yang memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, yaitu lipatan-lipatan epitelium pernapasan yang merupakan turunan dari lembar insang pertama, sehingga ikan dapat mengambil oksigen langsung dari udara. Adanya alat pernapasan tambahan ini memungkinkan ikan gurami dapat hidip dalam perairan yang kadar oksigennya rendah (Departemen pertanian, 1999).
2.1.2 Teknis produksi
2.1.2.1 Pembenihan * Pemeliharaan induk Induk-induk disimpan dalam kolam penyimpanan induk. Seekor induk membutuhkan luas kolam kurang lebih 5 meter dengan dasar kolam berpasir dan kedalaman air sekitar 75-100 cm. Pakan yang diberikan adalah daun-daunan sebanyak kurang lebih 5% dari berat populasi dan pakan diberikan pada setiap sore hari. Makanan tambahan dapat diberikan berupa pelet sebanyak 0,5-1% dari berat populasi. Pemberian pelet untuk induk dibatasi untuk mencegah timbunan lemak pada induk karena dapat mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan. Ukuran berat induk jantan sekitar 2-3 kg/ekor dan induk betina 2-2,5 kg/ekor. Induk gurami dapat dipijahkan 2 kali dalam setahun selama usia produktif (5 tahun) . Induk gurami dapat dipijahkan tidak lebih dari 10 kali karena jika lebih dari 10 kali memijah dikhawatirkan fekunditas (yaitu daya tetas telur menjadi larva), rendah dan mortalitas telur dan benih yang dihasilkan meningkat. * Pemijahan Pemijahan berlangsung sekitar 2 hari setelah pembuatan sarang. Induk gurami betina melepaskan telurnya ke sarang dan induk jantan menyemprotkan spermanya sehingga terjadi pembuahan. Telur-telur yang jatuh ke dasar kolam di ambil oleh induk jantan dengan mulutnya kemudian di masukkan dalam sarang. Pemijahan berlangsung 2-3 hari dan sementara pemijahan berlangsung induk betina menjaga sarang. Sarang yang berisi telur kemudian ditutup dan di jaga oleh induk jantan. Untuk menjaga sirkulasi dan pasokan oksigen ke dalam sarang, induk betina menggerak-gerakkan sirip ekor ke arah sarang. Satu ekor betina dapat menghasilkan 3.000-4.000 butir, bahkan ada yang mencapai 10.000 butir telur. Tanda telah terjadi pemijahan adalah terciumnya bau amis dan permukaan air di atas sarang terlihat berminyak. * Penetasan telur Telur dapat diambil 1 hari setelah pemijahan. Telur-telur ini kemudian dipisahkan dari sarangnya dan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan lemak yang menempel pada telur kemudian ditetaskan dalam wadah yang sudah disiapkan. Telur dapat menetas dalam waktu 30-35 jam setelah dilepaskan induknya. Penetasan telur dapat dilakukan di bak plastik berdiameter 60 cm. Bak dapat diisi sampai 1.000 butir. Benih yang baru menetas mendapat makanan dari sisa-sisa kuning telur yang ada pada tubuhnya. Setelah cadangan makanan tersebut habis ( 10 hari), larva baru diberi pakan berupa pakan alami (misalnya tubifex) secukupnya dan dipelihara hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama 30 hari.
2.1.2.2 Pendederan * Penebaran benih Benih dapat ditebar saat berumur 16 bulan. Hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan benih yang berkualitas baik untuk menjamin kualitas produksi ikan yang dipelihara. Dalam pemilihan benih tebaran yang perlu diperhatikan antara lain : * Kondisi benih sehat, tidak cacat/luka dan gerakan lincah * Warna sisik tidak terlalu hitam * Sisik tubuh lengkap/tidak ada yang lepas * Tubuh tidak kaku * Ukuran seragam Penebaran benih dilakukan 5 hari setelah pemupukan, dengan padat tebar dan tinggi air sesuai ukuran benih. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu udara rendah. Sebelum ditebar, dilakukan penyesuaian suhu air dalam wadah angkut dengan suhu air kolam (proses aklimitasi) dengan cara memasukkan air kolam sedikit demi sedikit secara perlahan ke dalam wadah angkut. Setelah terjadi penyesuaian suhu, wadah angkut dimasukkan ke dalam kolam. Air akan bercampur sedikit demi sedikit dan ikan-ikan akan keluar dan berenang ke tengah kolam. * Penjarangan Saat pertama kali benih ditebar dikolam, ukuran benih masih sangat kecil, sehingga ruang untuk bergerak masih banyak yang tersisa. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi pembesaran dan pertumbuhan benih ikan gurame sehingga perlu dilakukan penjarangan agar kolam tidak sesak. Penjjarangan ini dilakukan saat benih berumur 1 bulan atau seukuran jempol orang dewasa dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang hingga umur benih mencapai 3 bulan.
2.1.2.3 Pemberian pakan Untuk benih yang masih kecil diberi pakan yang berukuran kecil berupa zooplankton, tubilex dll dimana seiring dengan semakin besarnya ikan makan dapat mnggunakan pakan dengan ukuran yang lebih besar dan pakan berupa daun-daunan. Pada usaha budidaya yang hanya menggunakan pakan daun-daunan (teknologi tradisional) pertumbuhan ikan relatif lambat. Sebagai gambaran, berdasarkan pengalaman pembudidaya pemeliharaan benih ikan ukuran 200 gram dengan hanya diberi pakan daun-daunan saja membutuhkan waktu 1 tahun untuk mencapai ukuran 500 gram, sedangkan jika menggunakan pelet dan daun-daunan hanya membutuhkan waktu 4 bulan untuk mencapai ukuran 500 gram. Sehingga dianjurkan untuk dilakukan kombinasi antara daun-daunan dengan pelet. Kebutuhan pakan berupa pelet per hari adalah 3% dari berat ikan namun jika pakan berupa daun-daunan kebutuhan pakan perhari sebanyak 5-10% dari berat ikan. Untuk penggunaan pakan secara kombinasi diberikan pelet sebanyak 1,5% per hari dari berat ikan dan hijauan sebanyak 5% per hari dari berat ikan. Pemberian pakan secara teratur dalam jumlah yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan ikan gurami yang optimal. Konversi pakan untuk pemeliharaan dalam kolam adalan 1,5-2%, artinya untuk menghasilkan 1 kg daging ikan memerlukan pakan sebanyak 1,5 kg sampai dengan 2 kg. Untuk memberikan pakan yang tepat sesuai kebutuhan dilakukan sampling berat ikan.
2.1.2.4 Pemasaran Saluran pemasaran dalam bisnis pembenihan ikan gurame dapat dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok produsen dan kelompok perantara. Produsen dalam hal ini adalah pembudidaya gurame, baik sebagai pembenih maupun pembudidaya pembesar. Pembudidaya melakukan kegiatan budidaya dengan berbagai macam komoditasnya, seperti telur, benih, dan gurame siap konsumsi. Sedangkan kelompok perantara terdiri dari pedagang, Bandar, dan pengecer. Dalam memasarkan benih ikan gurame, Pak Irshan mengaku tidak mengalami kesulitan, karena unit usaha kolam Politeknik negeri lampung telah memiliki pelanggan tetap yang tersebar di daerah Lampung sendiri dan sebagian berasala dari luar kota. Strategi promosi yang dilakukan adalah personal selling. Cara ini dilakukan melalui interaksi antar individu.
2.2 Aspek Finansial
2.2.1 Rincian Biaya * Biaya Investasi Usaha Pembenihan Ikan Gurame No | Jenis Barang | ∑ | Satuan | Harga | Total Cost | Umur | N. Sisa | Depresiasi | | | | | (Rp) | (Rp) | Eko (thn) | (Rp) | /thn (Rp) | 1 | Bangunan | 1 | Unit | 15000000 | 15000000 | 10 | 0 | 1500000 | 2 | Sumur | 1 | Unit | 1000000 | 1000000 | 10 | 0 | 100000 | 3 | Pompa air & pipa | 1 | Unit | 500000 | 500000 | 5 | 0 | 100000 | 4 | Baskom | 2 | Unit | 50000 | 100000 | 2 | 0 | 50000 | 5 | Serokan | 2 | Unit | 15000 | 30000 | 2 | 0 | 15000 | 6 | Ember | 3 | Unit | 15000 | 45000 | 3 | 0 | 15000 | 7 | Selang Sipon | 1 | Unit | 7500 | 7500 | 2 | 0 | 3750 | 8 | Termometer | 1 | Unit | 15000 | 15000 | 6 | 0 | 2500 | 9 | Gayung | 2 | Unit | 3000 | 6000 | 2 | 0 | 3000 | 10 | Saringan | 2 | Unit | 40000 | 80000 | 1 | 0 | 80000 | 11 | Kolam | 7 | Unit | 1000000 | 7000000 | 10 | 0 | 700000 | 12 | Indukan Ikan | 44 | Ekor | 90000 | 3960000 | 5 | 0 | 792000 | Total | | | | 27743500 | | | 3361250 |

* Biaya Operasional Usaha Pembenihan Ikan Gurame No | Biaya Tetap | 5 Bulan | 1 Tahun | | | (Rp) | (Rp) | 1 | Listrik | 500000 | 1200000 | 2 | Gaji Karyawan | 1250000 | 3000000 | 3 | Penyusutan | - | 2569250 | 4 | PBB | 50000 | 120000 | | Total | 1800000 | 6889250 | | | | | No | Biaya Variabel | 5 Bulan | 1 Tahun | | | (Rp) | (Rp) | 1 | Pallet | 13305600 | 31933440 | 2 | Pakan Larva | 7276500 | 17463600 | 3 | Cacing sutra | 7875000 | 18900000 | 4 | Pupuk kandang | 52500 | 126000 | 5 | Kapur | 26250 | 63000 | 6 | Pupuk Urea | 4900 | 11760 | 7 | Ijuk | 315000 | 756000 | 8 | Obat-obatan | 175000 | 420000 | | Total | 29030750 | 69673800 | | | | | Total Biaya Operasional | 30830750 | 76563050 |
2.2.2 Analisis Finansial Penjualan ikan gurame dilakukan secara langsung pada konsumen. Jumlah padat tebar pada saat pemijahan berkisar 400 ekor/meter sedangkan ukuran kolam sebesar 8 m x 8 m. Perkiraan jumlah ikan saat benih siap jual sebagai berikut * Jumlah Benih = 400 ekor x (8 x 8 ) = 25600 ekor * Mortalitas = 10 % X 25600 ekor = 2560 ekor * Jumlah Ikan = Jumlah Benih – Mortalitas = 25600 ekor - 2560 ekor = 23040 ekor * Harga per ekor, yaitu Rp 2500 * Pemasukan per panen (5 bln) = 23040 ekor x Rp 2500 = Rp 57600000 * Pemasukan pertahun (TR) = (Rp 57600000 : 5 bln) x 12 bln = Rp 138240000 * Keuntungan ( Π ) pertahun = TR- TC = Rp 138240000 – Rp 76563050 = Rp 61.676.950 * R/C Rasio = TR/TC = Rp 138240000 Rp 76563050 = 1,79 * PP (Payback Priod) = Investasi x 1 tahun Keuntungan = Rp 27743500 x 1 tahun Rp 138240000 = 0,84 tahun Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan keuntungan pertahun sebesar Rp 61.676.950, R/C rasio sebesar1,79, dan PP selama 0,84 tahun.

BAB III
ANALISIS SENSITIVITAS

3.1 Cash Flow Usaha Pembenihan Ikan Gurame No | Uraian | Tahun ke | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 1 | Pemasukan | | | | | | | Pemasukan Per Tahun | 138240000 | 138240000 | 138240000 | 138240000 | 138240000 | | | | | | | | 2 | Pengeluaran | | | | | | | Investasi | 27743500 | | | | | | a. Biaya Variable | 69673800 | 69673800 | 69673800 | 69673800 | 69673800 | | b. Biaya Tetap | 7681250 | 7681250 | 7681250 | 7681250 | 7681250 | | | | | | | | | Total Pengeluaran | 105098550 | 77355050 | 77355050 | 77355050 | 77355050 | | | | | | | | 3 | Margin keuntungan (a) | 33141450 | 60884950 | 60884950 | 60884950 | 60884950 | | Corection factor (10%) | 1.10 | 1.21 | 1.33 | 1.46 | 1.61 | | Discount factor (10%) (b) | 0.91 | 0.83 | 0.75 | 0.68 | 0.62 | | Nilai P (a/b) | 30128591 | 50318140 | 45743764 | 41585240 | 37804764 | | NPV | 205580499 | | | | | | | | | | | | | Margin keuntungan (a) | 33141450 | 60884950 | 60884950 | 60884950 | 60884950 | | Corection factor (20%) | 1.20 | 1.44 | 1.73 | 2.07 | 2.49 | | Diskon factor (20%) (b) | 0.83 | 0.69 | 0.58 | 0.48 | 0.40 | | Nilai P (a/b) | 27617875 | 42281215 | 35234346 | 29361955 | 24468296 | | NPV | 158963687 | | | | | | | | | | | | | Margin keuntungan (a) | -1.31E+08 | 69673800 | 69673800 | 69673800 | 69673800 | | Corection factor (25%) | 1.25 | 1.56 | 1.95 | 2.44 | 3.05 | | Diskon factor (25%) (b) | 0.80 | 0.64 | 0.51 | 0.41 | 0.33 | | Nilai P (a/b) | -1.05E+08 | 44591232 | 35672986 | 28538388 | 22830711 | | NPV | 26657167 | | | | | | | | | | | | | Net B/C Rasio | 1.25 | | | | | | IRR 25% | 39% | | | | |

3.2 Net Present Value (NPV) Pada perhitungan di table cash flow didapatkan NPV pada bunga 25% yaitu sebesar Rp 55.666.555. Nilai NPV tersebut mengandung pengertian bahwa jumlah net benefit yang akan diperoleh selama umur proyek 5 tahun yang dihitung berdasarkan nilai saat ini adalah 55.666.555. usaha ini layak untuk dijalankan karena nilai NPV sebesar Rp 55.666.555 > 0.
3.2 Internal Rate Of Return (IRR) Untuk menilai suatu usaha adalah dengan membandingkan nilai IRR dengan discount rate (suku bunga), yaitu bila IRR lebih besar dari suku bunga yang telah ditetapkan maka usaha tersebut diterima atau bisa dilaksanakan, namun bila IRR lebih kecil dari suku bunga maka maka usaha tersebut ditolak atau tidak bisa dilaksanakan, sedangkan bila IRR sama dengan suku bunga yang ditetapkan maka usaha tersebut dilaksanakan atau tidak terserah pengambil keputusan. Pada perhitungan cash flow didapatkan analisis sensitifitas IRR sebesar 39% . berarti usaha tersebut memberikan keuntungan sebesar 39% dari investasi yang ditanam. Selain itu nilai IRR yaitu sebesar 39 % > suku bunga 25% artinya usaha tersebut layak untuk dijalankan.
3.3 Net B/C Rasio Nilai Net B/C yang diperoleh adalah sebesar 1.25 yang mengandung arti perbandingan antara total nilai saat inidari penerimaan positif dengan nilai saat ini dari penerimaan negative adalah 1.25. Nilai Bet B/C tersebut juga berarti bahwa penerimaan yang diperoleh lebih besar daripada pengeluaran. Usaha ini layak karena nilai Net B/C sebesar 1.25 > 1.

PENUTUP

Kesimpulan
1. Teknik pembenihan ikan gurame di Unit Usaha Kolam Politeknik Negeri Lampung terdiri dari pemilihan induk, perawatan telur, perawatan benih, pendederan dan pemanenan.
2. Berdasarkan analisis kriteria investasi terhadap usaha pembenihan ikan gurame di Unit Usaha Kolam Politeknik Negeri Lampung diperoleh nilai NPV sebesar Rp 55.666.555 > 0 (positif), Net B/C sebesar 1,25 > 1 dan IRR sebesar 39%> discount rate (25%) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha pembenihan ikan gurame sangat layak untuk dijalankan dan dikembangkan.

Saran
1. Dalam menjalankan usaha pembenihan ikan gurame, unit usaha kolam Polinela harus terus meningkatkan sumberdaya manusia, khususnya tenaga kerja.
2. Dalam gal pemasaran unit usaha kolam Polinela harus meningkatkan promosinyauntuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
3. Unit usaha kolam Polinela harus melakukan kegiatan administrasi atau pencatatan atas semua biaya yang dikeluarkan dan penerimaan selama usaha ini berjalan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Gambar 1. Kolam Pembenihan ikan Gurame

Similar Documents