Free Essay

Analisis Persaingan Hypermarket V.S Minimarket Tradisional

In:

Submitted By sariprathivi
Words 1019
Pages 5
M A I N M A R T V.S H Y P E R M A R K E T

Abstraksi
Perkembangan ritel dewasa ini meningkat dengan sangat pesat. Diwujudkan dengan semakin menjamurnya gerai-gerai supermarket atau hypermarket modern. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi pemilik toko tradisonal untuk bertahan, karena tergerus oleh kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ritel modern tersebut. Di beberapa sisi, toko tradisional bisa terus melakukan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan analisa SWOT-nya dan menerapkan strategi-strategi yang tepat.

Studi Kasus :
Fokus pembahasan adalah pada Mainmart, sebuah mid-class retailer (toko) tradisional yang melayani pembelian eceran maupun grosir (hotel & restoran). Memiliki kerjasama dengan supplier yang telah lama eksis. Permasalahan terjadi ketika jaringan hypermart internasional membuka gerai-nya di lokasi sekitar Mainmart. Terjadi perubahan yang sangat signifikan, terutama pada berkurangnya kunjungan pelanggan dan cashflow yang semakin melambat. Manajemen Mainmart mulai berfikir untuk mempertimbangkan strategi-strategi tertentu mengahadapi persaingan dengan gerai hypermart.

Lingkungan dalam studi kasus :
Industri ritel pada bentuknya digolongkan menjadi beberapa jenis (sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 23/ MPP/ Kep/ 1/ 1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan) antara lain :
1. Pasar Modern, adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau Koperasi yang dalam bentuknya berupa Mall, Supermarket, Departement Store, dan Shoping Center dimana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, dan mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti.
2. Pasar Tradisional, adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta, Koperasi atau Swadaya Masyarakat dengan tempat-tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi, dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar menawar.
3. Pasar Grosir, adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdangan partai besar.
4. Pasar Eceran, adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partai kecil.
5. Pasar Swalayan (supermarket), adalah pasar yang kegiatan usahanya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari secara langsung kepada konsumen dengan tehnik pelayanan oleh konsumen itu sendiri.
Mainmart disini dapat digolongkan menjadi jenis Pasar tradisional, karena dikelola oleh pengusaha menengah dan sistem usahanya masih swadaya, dengan tidak memiliki fasilitas-fasilitas pendukung kenyamanan (AC, layout internal). Sedangkan Hypermart sudah jelas merupakan gerai modern yang mengedepankan sistem dan kenyamanan. Kondisi persaingan tidak seimbang, karena secara bentuk dan kelas usaha, mainmart dan hypermarket adalah tidak sejenis.
Analisa S.W.O.T :
Mainmart :
1. Strenght
Kekuatan dari Mainmart adalah : Lokasi (penempatan letak toko di tempat yang strategis/ mudah dijangkau oleh pelanggan), Tidak adanya penekanan khusus dalam penjualan (yang dapat berarti pelanggan memiliki kebebasan dalam membeli produk sesuai kebutuhannya, baik secara eceran maupun grosir), Interaksi personal yang just in time (pada ritel toko tradisional, antara pelanggan dengan pemilik toko dapat berintraksi secara langsung, pemilik dapat mengetahui perilaku dan kebiasaan pelanggan), dan Memiliki Pelanggan Tetap.
2. Weakness
Kelamahan dari ritel jenis Mainmart adalah : Tidak adanya fasilitas pendukung (Mainmart adalah ritel tradisional yang tidak memperhatikan kenyamanan pelanggan. Dia tidak menyediakan value added fascilities seperti adanya AC, layout yang memudahkan pelanggan ataupun ruang tunggu), Tidak adanya kerjasama promosi dari supplier yang terjadwal (karena jumlah pemesanan minimum Mainmart tidak dapat terpenuhi, maka supplier tidak dapat mengadakan kerjasama promosi), Kurangnya promosi untuk ritel toko, Tidak adanya sistem yang standar.
3. Opportunity
Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan tetap lain (Mainmart memiliki pelanggan tetap dari beberapa industri, dengan kepercayaan yang telah dijalin, Mainmart bukan tidak mungkin mendapatkan word of mouth yang baik dari pelanggan tetap dan berpotensi menjalin kerjasama dengan perusahaan lain dalam jaringan pelanggan tersebut), Kesempatan melakukan Analisa Pasar (Dengan adanya interaksi yang intens dengan pelanggan secara langsung, mainmart dapat melakukan analisa pasar dan perilaku pelanggan untuk pengembangan usaha), Market share yang meluas (dengan adanya gerai hypermart di sekitar lokasi mainmart, maka market share dari pelanggan ritel dapat meluas. Mainmart juga berpotensi dikenal oleh pelanggan-pelanggan baru yang mendatangi lokasi tersebut).

4. Threats
Market Switching (dengan adanya gerai modern di sekitar Mainmart, pelanggan mainmart berpotensi untuk beralih ke pesaing tersebut dengan mempertimbangkan kelebihan-kelebihan yang ada), Cashflow yang menjadi semakin lambat dengan berkurangnya pelanggan,.Potensi untuk kehilangan supplier (persaingan yang ketat dapat menyebabkan mainmart kehilangan suppliernya secara perlahan karena dimonopoli oleh gerai hypermarket), Kehilangan kepercayaan pelanggan (pelanggan akan membandingkan sistem Mainmart dengan hypermart, sehingga dapat tercipta image yang buruk mengenai standar pelayanan toko tradisional), Pembayaran tagihan pelanggan perusahaan/ jaringan (Mainmart ketika menerapkan sistem penundaan pembayaran/ tagihan kepada pelanggan jaringan memiliki risiko tidak terbayar).
Hypermarket :
1. Strenght
Kekuatan dari gerai jenis Hypermarket adalah :
- Tempat belanja yang nyaman.
- Variasi produk yang luas.
- Adanya promosi-promosi yang menarik pelanggan.
- Adanya garansi produk.
- Sistem yang terstandarisasi.
2. Weakness
Gerai modern Hypermarket memiliki kekurangan sebagai berikut : Kurangnya interaksi kepada pelanggan, terdapat pembatasan pada pembelian (terkait aturan-aturan perusahaan induk hypermarket).

3. Opportunity
Gerai Hypermarket berkesempatan untuk memperluas market share nya dengan memasuki pelanggan jaringan, retain customer dengan memberikan fasilitas-fasilitas promosi khusus seperti member card, Sistem promosi yang baik dapat memperluas market share dari hypermarket.
4. Threats
Ancaman bagi gerai hypermarket adalah : Timbulnya keluhan pelanggan karena kurangnya interaksi secara personal, tidak dapat melakukan analisa pasar dan perilaku pelanggan.

Rekomendasi Strategi :
Berkaitan dengan analisa S.W.O.T tersebut, maka untuk tujuan pengembangan usaha, Mainmart dapat melakukan strategi berikut ini :
1. Revitalisasi toko
Pemilik Mainmart hendaknya memiliki keberanian untuk merombak total toko-nya menjadi lebih modern dengan diberi penambahan fasilitas yang mendukung kenyamanan pelanggan dalam berbelanja, seperti : AC, layout toko yang menarik dan efisien, kamar kecil yang bersih, drinking corner, tempat parkir yang memadai.
2. Pemeliharaan pelanggan
Melakukan maintain terhadap pelanggan tetap dengan memberikan reward khusus, baik berupa potongan harga, interpersonal approach ataupun memberikan bentuk gift yang menarik.

3. Strategi promosi
Mengadakan promosi-promosi berkala, bisa berupa program khusus (buy 1 get 1, collect stamp), diskon produk, ataupun menggandeng distributor produk untuk menempatkan sales promotion-nya.
4. Mengembangkan sistem yang terstandarisasi
Membuat suatu sistem retail toko yang teringrasi dengan adanya sistem informasi program. Hal ini memudahkan proses penjualan maupun proses inventory control.
5. Bekerjasama dengan gerai Hypermart sekitar
Melakukan hubungan eksternal dengan gerai Hypermart sekitar dengan mengadakan even promosi tertentu.
6. Pengajuan bantuan UKM ke badan pemerintah
Melakukan pengajuan bantuan kredit UKM ke badan pemerintah untuk perluasan usaha.

Similar Documents