Free Essay

Bab I

In:

Submitted By chiiichy
Words 7611
Pages 31
BAB I
PENDAHULUAN

Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memahami peristiwa yang wujud dalam masyarakat. Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Didalam makalah ini, penulis akan menerangkan lebih jelas tentang bagaimana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga barang pertanian, implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen pertanian lainnya, serta kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga barang pertanian dan pendapatan petani.
Analisis ketiga persoalan diatas merupakan bagian terpenting dari uraian dalam makalah ini. Disamping itu makalah ini juga membahas hal-hal seperti berikut, kebijakan pemerintah dalam menentukan harga maksimum dan implikasinya terhadap masyarakat, efek pajak penjualan terhadap harga dan barang yang diperjualbelikan, dan efek subsidi pemerintah terhadap harga dan jumlah barang yang diperjual belikan.

BAB II
PEMBAHASAN

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Pengertian Elastisitas
Secara umum, elastisitas adalah perubahan harga yang kecil akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga.

Elastisitas Permintaan & Penawaran
Elastisitas permintaan adalah satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Elastisitas permintaan dibedakan kepada tiga konsep berikut: elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan silang. Elastisitas penawaran adalah ukuran kuantitatif sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN HARGA
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.

RUMUS UNTUK PERHITUNGAN KOEFISIEN ELATISITAS

Rumus Penghitungan
Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai seberapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Koefesien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Ed= Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta Presentasi perubahan harga

Misalnya harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1. dengan permisalan ini rumus diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q1 - Q
Ed = QP1 - P P

Dengan rumus yang telah diterangkan diatas sekarang dapatlah dihitung besarnya koefesien elastisitas permintaan atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta. Untuk tujuan ini perhatikanlah dua contoh berikut, yaitu: (i) kasus harga meningkat dan (ii) kasus harga menurun.

Kasus Harga Menurun
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefesien elastisitas dari permintaan keatas beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp. 4000 sekilogram, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg; dan pada waktu harga Rp. 3000 sekilogram, jumlah berah yang ingin dibeli adalah 15.000 kg. Dengan menggunakan rumus yang telah diterangkan dan dengan menggantikan nilai-nilai diatas dalam rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefesien elastisitas yang diperoleh adalah:

15000 - 10000
Ed = 100003000-4000 4000 5000 = 10000-1000 = 1/2-1/4 4000 = -2

Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Ini merupakan keadaan yang selalu akan terjadi. Nilai yang negative disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikan. Penurunan harga menaikan permintaan, manakala kenaikan harga menaikan permintaan.
Kasus Harga Meningkat
Didalam perhitungan diatas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp 4000 menjadi Rp 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut sebaliknya? Yaitu dimisalkan harga naik dari Rp 3000 menjadi Rp 4000, oleh karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? kalau perubahan harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras adalah:

15000 - 15000
Ed = 150004000-3000 4000 -5000 = 150001000 = -1/3-1/3 3000 = -1

CARA MENGHITUNG KOEFISIEN ELATISITAS YANG DISEMPURNAKAN

Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan diatas adalah dengan menggunakan nilai titik tengah (nilai diatas sebelum perubahan dan sesudah perubahan) dari pada harga dan jumlah yang diminta didalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi perubahan jumlah yang diminta. Kalau dimisalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q1; berdasarkan kepada prinsip perhitungan yang baru, rumus yang disempurnakan untuk mencari koefesien elastisitas berubah menjadi seperti berikut: Q1 - Q
Ed = (Q+Q1)/2P1 - P
(P + P1)/2

TINGKAT ELASTISITAS PERMINTAAN
Nilai koefesien elastisitas berkisar diantara nol dan tak terhingga. Dalam menentukan tingkatan elastisitas harga permintaan ada lima tingkatan, yaitu: 1. Apabila perubahan harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah barang yang diminta disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar koefesiennya adalah besar dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih landai. 2. Apabila persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan jumlah barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefesiennya sama dengtan satu, bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal. 3. Apabila persentase perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang yang diminta yang lebih kecil, disebut dengan elastisitas yang inelastic dimana besar koefesiennya lebih kecil dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih curam. 4. Pembagian kedalam tiga katagori tersebut disebabkan karena perbedaan (Total Renenue) sebagai akibat perubahan harga masing-masing katagori.
Permintaan yang elastis sempurna (perfectly elastic), ini merupakan tingkat yang paling tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana resp[on yang paling besar dari jumlah barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah jumlah permintaan dapat lebih banyak.
Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat paling rendah dari elastisitas dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertical dengan sempurna dengan sumbu tegak, besar koefesien elastis nya adalah nol, artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaaan nya.

FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu: 1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar 2. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut 3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen 4. Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut 5. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang

 Elastisitas akan besar jika: a. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik b. Harga relative tinggi c. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

 Elastisitas umumnya akan kecil, jika: a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat dibutuhkan.

JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN YANG LAIN

ELASTISITAS PERMINTAAN SILANG
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Ec) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut:

Ec=Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta Persentasi perubahan harga barang Y

ELASTISITAS PERMINTAAN PENDAPATAN
Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian dinamakan elastisitas penerimaan pendapatan atau secara ringkas elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:

Ey=Persentasi perubahan jumlah barang yang dimintaPersentasi perubahan pendapatan

Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

ELASTISITAS PENAWARAN
Konsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan ynag ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.

KOEFISIEN ELATISITAS PENAWARAN Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Es= Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkanPersentasi perubahan harga Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:

QB - QA
ES = QAPB - PA PA
Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang ditawarkan, QA jumlah penawaran yang asal, PB tingkat harga yang baru, dan PA tingkat harga yang asal.

TINGKAT ELASTIS KURVA PENAWARAN
Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. kurva penawaran yang tidak elastis apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. Dan kurva penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar terhadap penawaran.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELATISITAS PENAWARAN
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis. 1. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi yang sangat besar berpengaruh terhadap elastisitas penawaran. Penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, sehingga penawaran akan bersifat elastis.
Apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyak faktor. Salah satu faktornya yang penting adalah sampai mana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk menambah produksi.

2. Jangka Waktu Analisis
Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu: masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang. 1. Masa Amat Singkat
Jangka waktu di mana para penjual tidak dapat menambah penawarannya. Dengan demikian penawarannya tidak elastis sempurna. 2. Jangka Pendek
Di dalam jangka ini kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah, tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikan produksi dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang modal secara lebih intensif. Dengan cara antara lain memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini akan menambah produksi barang yang ditawarkan. 3. Jangka Panjang
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang.

APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

2.1 MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN

Didalam perekonomian yang belum berkembang, sektor pertanian penting sekali artinya. Sebagian besar dari produksi nasional merupakan hasil pertanian dan sebagian besar pendapatan rumah tangga dibelanjakan untuk membeli hasil-hasil pertanian. Perkembangan ekonomi sedikit demi sedikit akan mengurangi peranan sektor pertanian yang besar tersebut. Dalam perekonomian yang sudah modern, seperti di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa Barat, pertanian memegang peranan yang sangat kecil dalam sumbangan terhadap produksi nasional. Hanya sebagian kecil saja pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang-barang pertanian. Sejalan dengan berlakunya kemerosotan peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional maka peranannya dalam menyediakan pekerjaan juga merosot. Dinegara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan disektor pertanian. Sedangkan dinegara-negara yang baru saja sedang berkembang biasanya sebagian besar penduduknya hidup dan bekerja di sektor pertanian. Apakah yang menyebabkan kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang semakin berkembang? Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu: permintaan terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi disektor pertanian yang memungkinkan pertambahan produktivitas yang tinggi. Apakah pengaruh dari kedua faktor ini kepada perkembangan haarga barang pertanian dalam jangka panjang? Hal tersebut dianalisis dibawah ini.
a. Pertambahan permintaan barang pertanian lambat

Pertambahan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus-menerus bertambah. Dinegara-negar barat, pertambahan pendapatan yang dicapai semenjak permulaan abad yang lalu adalah sangat besar. Dalam masa tersebut pendapatan mereka bertambah beberapa kali lipat. Ini memungkinkan mereka membeli lebih banyak barang. Bagaiman pendapatan yang mengalami kenaikan yang sangat besar tersebut digunakan? Lebih khusus lagi sampai di manakah pertambahan pendapatan itu mempengaruhi permintaan terhadap barang pertanian?

Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikan konsumsi berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang pertanian. Tetapi kenaikan itu tidaklah berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian-seperti barang pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan dan pelancongan mengalami pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan. Ini berarti barang-barang seperti itu memiliki elastisitas permintaan yang tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan peendapatan, yang berati elastisitas permintaan pendapatannya rendah. Akibat dari sifat permintaan yang demikian, pada tingkat pendapatan yang tinggi hanya sebagian kecil dari pada pendapatan rumah tangga digunakan untuk membeli barang pertanian.
Dengan demikian, dari sudut permintaan, wujud kecendrungan yang melebarkan jurang antara harga barang pertanian dan barang industri. Tingkat kenaikan permintaan barang industri adalah lebih cepat. Maka kenaikan harganya akan mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan dengan kenaikan harga barang pertanian. Akibatnya, dalam jangka panjang perbedaan harga barang industri dan pertanian cendrung untuk semakin melebar.

b. Kemajuan tekhnologi yang pesat

Telah dijelaskan diatas bahwa dinegara-negara maju hanya sebagian kecil penduduknya bekerja disektor pertanian. Hal ini dimungkinkan oleh perkembangan teknologi yang cepat disektor tersebut sehingga memungkinkan kenaikan produktivitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, dalam tahun 1929 di Amerika Serikat sebanyak 12,8 juta orang bekerja disektor pertanian. Produksi yang mereka ciptakan pada tahun 1929, kalau dihasilkan pada masa sekarang, yaitu kurang lebih sesudah tujuh dekade, hanya memerlukan pekerja sebanyak 1,7 juta orang saja. Gambar ini menunjukan betapa besar kenaikan produktivitas perorang yang berlaku dalam masa lebih 70 tahun yang lalu di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari kenaikan produktivitas yang seperti itu yang dialami Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, produksi pertanian dapat dinaikan dengan cepat apabila terdapat cukup banyak permintaan. Tetapi ternyata permintaan terhadap barang pertanian mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat dari pada kemampuannya untuk menambah produksi pertanian.
Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi penting kepada sektor pertanian dinegara-negara maju. Yang pertama, hal itu mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian kesektor industri. Tetapi perpindahan itu pada umumnya tidaklah secepat yang diperlukan dan ini terutama disebabkan oleh karena kekurangan kesempatan kerja disektor lain. Yang kedua, kemajuan teknologi yang cepat menimbulkan masalah kelebihan produksi pertanian. Jumlah yang dapat diproduksi oleh petani adalah melebihi daripada yang diperlukan oleh masyarakat. Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian cendrung untuk tetap berada ditingkat yang sangat rendah.

c. Masalah jangka panjang pertanian dalam grafik

Masalah jangka panjangsektor pertanian dapat juga diterangkan dengan menggunakan perubahan terhadap kurva permintaan dan penawaran. Ini ditunjukan pada gambar 1.1. pada mulanya, dalam perekonomian yang belum berkembang, permintaan terhadap barang pertanian adalah seperti yang ditunjukan kurva DD dan penawaran seperti ditunjukan kurva SS. Maka harga barang pertanian adalah Pdan jumlah hasil pertanian yang diperjualbelikan adalah Q.

Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah rendah, maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar. Katakanlah pertambahan permintaan tersebut dari DD ke D1D1. Pada waktu yang sama penawaran hasil pertanian mengalami pertambahan yang relatif besar, yaitu bisebabkan oleh perkembangan dalam teknologi. Kemajuan teknologi bercocok tanam yang sangat tinggi telah menyebabkan kenaikan produktivitas dan produksi yang sangat pesat dan ini menyebabkan penawaran bertambah dari SS menjadi S1S1 yang menggambarkan suatu pertambahan yang relatif besar.

Karena permintaan telah bertambah menjadi D1D1 dan penawaran juga berubah menjadi S1S1 maka keseimbangan pasar yang baru adalah E1. Dengan demikian harga yang dicapai sekarang adalah lebih rendah, yaitu harga adalah P1 dan ini jauh dibawah harga yang lama (P).
2.2 MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN
Dalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cendrung mengalami naik turun yang relatif besar. Harganya boleh mencapai ketingkat yang sangat tinggi pada suatu masa, sebaliknya mengalami kemorosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya. Ketidakstabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Sifat ini menyebabkan perubahan yang sangat besar terhadap tingkat harga apabila permintaan atau penawaran mengalami perubahan. Faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek dapat dibedakan kepada dua sumber berikut: (i) naik turunnya permintaan, (ii) naik turunnya penawaran.

a. Ketidak stabilan yang bersumber dari perubahan penawaran

Tingkat produksi sektor pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada diluar kemampuan para petani untuk mengendalikannya. Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah. Pada umumnya, produksi hasil pertanian selalu berubah-ubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musiman ini terutama dipengaruhi oleh keadaan cuaca, iklim dan faktor-faktor alamiah yang lain, seperti banjir yang terlalu besar atau kemarau yang terlalu panjang. Selain itu serangan hama tanaman dan binatang pengganggu misalnya serangan tikus atau burung pada tanaman padi juga dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap perubahan produksi hasil pertanian. Faktor-faktor ini menyebabkan tingkat produksi pertanian cendrung mengalami perubahan yang relatif besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang-barang industri.
Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, permintaan terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis. Dalam jangkan panjang disebabkan karena elastisitas permintaan pendapatan terhadap barang-barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan dalam pendapatan hanya menimbulkan kenaikan yang kecil saja terhadap permintaan. Dalam jangka pendek ia tidak elastis karena kebanyakan hasil-hasil pertanian merupakan barang kebutuhan pokok harian, yaitu digunakan tiap-tiap hari. Walaupu harganya sangat meningkat namun jumlah yang sama masih tetap harus dikonsumsi. Sebaliknya pada waktu harga sngat merosot konsumsi tidak akan banyak bertambah karena kebutuhan konsumsi yang relatif tetap tadi.
Oleh karena sifat permintaan keatas barang pertanian yang tidak elastis tersebut, harga akan mengalami perubahan yang sangat besar sekiranya penawaran hasil pertanian mengalami perubahan. Hal ini dapat dengan jelas dilihat dalam gambar 1.2. Gambar 1.2 (i) menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian dan gambar 1.2 (ii) menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang industri. Misalkan pada mulanya dimasing-masing sektor, penawaran seperti yang ditunjukan oleh kurva SS, tetapi sektor pertanian kurva permintaannya adalah Dp sedangkan disektor industri kurva permintaan adalah Di. Kurva Di adalah lebih elastis dari kurva Dp. Dalam sektor pertanian keseimbangan dicapai di Ep dan disektor industri di Ei. Maka harga barang pertanian adalah P dan harga barang industri adalah H dan dapat dilihat bahwa P=H.
Selanjutnya kita misalkan penawaran terhadap barang pertanian dan barang industri masing-masing bertambah dari SS menjadi S1S1. Perubahan ini menyebabkan disektor pertanian keseimbangan berubah dari Ep menjadi ep dan dari sektor industri keseimbangan berubah dari Ei menjadi ei. Dengan demikian disektor pertanian harga menjadi sangat merosot, yaitu hanya mencapai P1 sedangkan pada sektor industri tidak mengalami penurunan yang terlalu besar, yaitu dari H ke H1.

b. Ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh perubahan permintaan

Setiap perekonomian tidak selalu mencapai tingkat kegiatan yang tinggi. Adakalnya ia mengalami resesi dan kemunduran dan adakalanya tenaga kerja dan barang-barang modal hampir sepenuhnyadigunakan (berarti kegiatan ekonomi negara mencapai tingkat kegiatan yang sangat tinggi). Perubahan tingkat kegiatan ekonomi ini akan mempengaruhi permintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa, termasuk terhadap hasil-hasil pertanian. Perubahan permintaan yang disebabkan oleh naik turunyya kegiatan ekonomi ini akan menimbulkan perubahan harga. Akan tetapi sifat perubahan harga ini adalah berbeda untuk berbagai jenis barang. Barang-barang pertanian cendrung menngalami perubahan harga yang lebih besar dari pada harga barang-barang industri. Sifat perubahan yang seperti itu disebabkan karena penawaran terhadap barang-barang pertanian, seperti juga dengan permintaannya, yaitu tidak elastis.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penawaran terhadap barang pertanian bersifat tidak elastis. Yang pertama, barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim. Kita lihat saja sebagai contoh masa menanam padi. Ia selalu dilakukan pada bulan-bulan tertentu dan dari tahun ke tahun kebiasaan ini tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan harga yang cukup besar. Kedua, kapasitas memproduksi sektor pertanian cendrung untuk mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan. Petani cendrung untuk secara maksimal menggunakan tanah yang dimilikinya. Pada waktu harga turun mereka akan bekerja giat dan berusaha mencapai produksi yang tinggi agar pendapatan mereka tidak dapat menaikkan produksi karena kapasitas produksi mereka (dalam jangka pendek) telah mencapai tingkat maksimal. Ketiga, beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat diperoleh. Tanaman seperti ini antara lain tanaman buah-buahan dan bahan-bahan mentah pertanian seperti minyak kelapa sawit dan karet.
Penawaran barang pertanian yang sukar berubah tersebut, yang diikuti pula oleh ketidak elastisan permintaannya, dapat menyebabkan perubahan harga yang sangat besar apabila berlaku perubahan permintaan. Hal ini dapat dengan jelas ditunjukan dengan grafik, yaitu seperti yang ditunjukan pada gambar grafik 1.3.
Didalam gambar tersebut dibandingkan akibat perubahan permintaan, terhadap harga barang pertanian dan harga barang industri. Gambar 1.3 (i) menunjukan keadaan permintaan dan penawaran barang pertanian, dan gambar 1.3 (ii) menunjukan permintaan dan penawaran barang industri.
Misalkan pada mulanya permintaan dan penawaran terhadap barang pertanian berturut-berturut ditunjukan oleh kurva Dp dan Sp. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang pertanian, yaitu keduanya bersifat tidak elastis, kurva Dp dan Sp adalah tidak elastis. Keseimbangan adalah di Ep dan berarti harga adalah di P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. Selanjutnya dimisalkan, oleh karena beberapa faktor tertentu, perekonomian mengalami resesi. Kemunduran ekon omi ini menyebabkan permintaan keatas barang pertanian pinda dari Dp menjadi dp. Karena penawaran tidak mengalami perubahan maka keseimbangan yang baru dicapai di titik ep. Dengan demikian, harga barang pertanian telah merosot menjadi P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan menjadi Q1.
Seterusnya perhatikanlah keadaan permintaan dan penawaran terhadap barang industri. Pada mulanya dimisalkan, permintaannya dan penawarannya berturut-turut adalah D1 da S1. Berdasarkan pemisalan ini pada mulanya keseimbangan dicapai pada titik E1. Sesuai dengan sifat permintaan dan penawaran barang industri maka kedua kurva tersebut adalah relatif lebih elastis. Apabila berlaku kemerosotan ekonomi, perubahan permintaan keatas barang industri telah memindahkan kurva permintaan dari D1 menjadi d1. Maka keseimbangan yang baru adalah pada e1, yang berarti harga telah turun ke P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang menjadi Q1.
Jelas kelihatan bahwa PP1 dalam grafik (i) adalah jauh lebih besar dari pada PP1dalam grafik (ii)(walaupun digambarkan bahwa perubahan permintaan terhadap barang industri adalah kira sama besar dengan perubahan permintaan terhadap barang pertanian). Ini membuktikan bahwa perubahan permintaan menimbulkan perubahan harga yang lebih besar terhadap harga barang pertanian daripada terhadap harga barang industri.

c. Permintaan, pendapatan dan penggunaan tenaga kerja

Dengan menggunakan gambar 1.3 dapat pula ditunjukan bagaimana perubahan harga mempengaruhi pendapatan dan penggunaan tenaga kerja dalam kegiatan menghasilkan barang industri dan barang pertanian. Terlebih dahulu akan diperhatikan keadaan yang wujud dalam kegiatan yang menghasilkan barang pertanian.
Telah diterangkan bahwa perubahan permintaan dari Dp menjadi dptelah menyebabkan keseimbangan pindah dari Ep menjadi ep. Dengan demikian pendapatan produsen barang pertanian menurun dari sebanyak yang ditunjukan kotak OQEPP menjadi seperti yang ditunjukan oleh kotak OQePP1. (catatan: pendapatan produsen/penjual adalah sama dengan harga dikali dengan jumlah barang yang diperjualbelikan). Kedua kotak tersebut menggambarkan hasil perkalian antara harga dan jumlah barang pertanian yang diperjualbelikan.

Jelas kelihatan bahwa pendapatan produsen barang pertanian mengalami pengurangan yang besar sebagai akibat dari permintaan yang merosot. Pengurangan pendapatan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh harga yang sangat merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya.produksi mengalami penurunan yang relatif sedikit, yaitu dari Q ke Q1. Kalau produksi tidak banyak berubah maka maka tenaga kerja yang digunakan juga tidak banyak berubah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan daripada kesempatan kerja.
Adakah perubahan permintaan menimbulkan akibat yang sama keatas kegiatan menghasilkan barang industr? Untuk memperoleh jawabannya perhatikan gambar 1.3 (ii). Perubahan permintaan dari D1menjadi d1 menyebabkan perubahan keseimbangan dari E1 menjadi e1. Dengan demikian pendapatan dari penjualan barang industri berkurang dari seperti ditunhukan oleh kotak OQE1P menjadi yang ditunjukan oleh kotak OQe1P1.
Jelas dapat dilihat bahwa walaupun pendapatan dari penjualan hasil industri berkurangtetapi pengurangan itu tidaklah sebesar pengurangan pendapatan produsen barang pertanian. Disamping itu dapat pula dilihat bahwa penurunan pendapatan dan hasil penjualan tersebut terutamadisebabkan oleh kemerosotan produksi barang industri, yaitu Q menjadi Q1. Pengurangan produksi pada kegiatan menghasilkan biasanya diikuti oleh memberhentikan pekerja. Dari penjelasan ini maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah bahwa dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami perubahan sebesar pada sektor pertanian.

2.3 MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN

Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai negara melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara.

I. Membatasi (menentukan quota) tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen.

II. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di pasaran bebas.

III. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalaah lebih rendah daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.

I. Membatai jumlah produksi

Untuk menjaga agarproduksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan, sehingga menimbulkan masalah-masalah yng menyebabkan kemerosotan pendapatan produsen hasil pertanian, pemerintah dapat membatasi jumlah produksi yang dibenarkan dicapai para produsen. Bagaimana kebijakan itu dilaksanakan dan bagaimana akibatnya kepada produksi dan harga, dapat diterangkan dengan menggunakan gambar 1.4. Tanpa adanya campur tangan pemerintah, permintaan dan penawaran keatas sesuatu hasil pertanian berturut-turut ditunjukan oleh inetraksi antara permintaan dan penawaran, maka harga yang tercapai adalah P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan Q1.
Misalkan harga yang tercapai dalam pasar bebas ini tidak memuaskan petani dan pemerintah, sebab dianggap harga tersebut terlalu rendah. Harga yang dianggap memadai adalah yang akan memberikan pendapatan yang lumayan kepada para petani, yaitu P2. Apabila permintaan adalah tetap seperti yang ditunjukan oleh kurva DD maka harga P2 hanya akan wujudapabila penawaran adalah seperti yang ditunjukan oleh Sq. Dengan demikian barang yang sebaiknya diproduksikan dan diperjualbelikan haruslah sebesar Q2. Ini berarti para petani seara keseluruhan memproduksi tidak lebih dari Q2. Tanpa adanya pembatasan produksi, pada harga P2 para petani akan memproduksi sebanyak Q3. Tujuan dari kebijakan pembatasan produksi adalah untuk menghalangi petani memproduksi lebih daripada Q2.
Kebijakan membatasi produksi, kalau dibandingkan dengan penentuan produksi secara pasar bebas menimbulkan dua macam perubahan berikut : (i) harga barang naik, tetapi ini dapat mempengaruhi pendapatan para petani? Apakah pendapatan petani akan bertambah atau berkurang, setelah kebijakan membatasi tingkat produksi dilakukan, tergantung kepada elastisitas permintaan diantara titik E2 dan E1. Apabila diantara kedua titik tersebut permintaan permintaan bersifat tidak elastis maka kebijakan membatasi produksi akan menaikan pendapatan para petani. Maka dapatlah dibuat kesimpulan bahwa kebijakan membatasi produksi dengan tujuan untuk menaikan pendapatan para petani akan mencapai sasrannya hanya apabila permintaan terhadap barang yang dibatasi produksinya adalah tidak elastis.

II. Campur tangan dalam jual beli

Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan menjaga agar petani menerima harga yang wajar adalaha dengan melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan. Untuk melakukan campur tangan ini pemerintah perlu mendirikan badan yang akan melakukan jual beli barang dan menyimpasn stok barang yang akan diperjualbelikan. Dalam persoalan ini akan dianalisis dua keadaan berikut:

i. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditemukan oleh pasar bebas.

ii. Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar bebas.

2.1 Menstabilkan harga pada keseimbangan pasar bebas

Dalam kebijakan ini yang diusahakan pemerintah adalah: “didalam jangka panjang tingkat harga adalah sama dengan harga keseimbangan ang ditentukan dalam pasar bebas”. Jadi pada hakikatnya pemerintah berpendapat bahwa harga yang ditentukan oleh pasar bebas sudah cukup wajar dan tidak perlu diubah. Yang diusahakan pemerintah adalah agar dalam jangka panjang harga dapattetap dipertahankan. Untuk melihat bagaimana kebijakan menstabilkan harga seperti yang dinyatakan diatas dilaksanakan. Perhatikanlah gambar 1.5
Kurva DD dan SS berturut-turut adalah permintaan dan penawaran dipasar. Maka keseimbangan dicapai pada titik E, harga keseimbngan pasar bebas adalah P dan jumlah yang diperjualbelikan adalah Q. Pemerintah merasa bhwa harga keseimbangan ini merupakan harga yang wajar dan berusaha menjaga agar dalam jangka panjang harga tersebut dapat dipertahankan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan jual beli dipasar
Apabila produksi mencapai Q2 maka harga cendrung mencapai tingkat yang lebih rendah daripada P. Untuk menghindari kemerosotan harga ini maka pemerintah akan membeli sebanyak QQ2 pada harga sebesar P dan menyimpan barang tersebut. Sebaliknya, jika produksi hanya mencapai Q1 maka harga cendrung menjadi cbertambah tinggi. Pemerintah akan mencegah hal ini dengan menjual stoknya sebanyak Q1Q. Dengan demikian pada hakikatnya campur tangan pemerintah dalam bentuk menjual atau membeli barang yang ingin distabilkan harganya telah menyebabkan permintaan keatas barang itu berubah dari DD menjadi D1D1.
Bagaiman akibat kejikan ini kepada pendapatan petani? Adakah akan stabil? Ternyata tidak. Kebijakan ini hayna menstabilkan harga sedangkan pendapatan petani menjadi sangat tidak stabil. Pada waktu produksi tinggi, pendapatan petani juga tinggi dan pada waktu produksi rendah, pendapatan petani juga rendah. Keadaan ini dapat dengan jelas dilihat dalam Gambar 1.5. pada waktu produksi Q1, pendapatan para petani hanya OQ1E1P. Sedangkan pada waktu produksi Q2 pendapatan para petani berjumlah OQ2E2P.
Campur tangan dalam jual beli yang bagaimanakah dapat menjamin agar pendapatan para petani tetap stabil? Dalam bab 5 telah diterangkan bahwa hasil penjualan akan tetap besarnya apabila elastisitas permintaan adalah uniter (elastisitas=1). Untuk menstabilkan pendapatan petani maka kebijakan jual beli pemerintah haruslah membuat perubahan terhadap tingkat harga pada presentasi yang sama dengan perubahan produksi. Sekiranya produksi naik 10 persen maka harga harus diturunkan 10 persen juga dan sekiranya produksi turun 10 persen maka pemerintah perlu berusaha agar harga mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Dengan demikian, sesudah pemerintah melakukan campur tangan, elastisitas permintaan yang dihadapi petani haruslah bersifat uniter. Untuk mencapai tujuan ini maka tingkat harga perlu disesuaikan dengan peerubahan produksi. Kebijakan menstabilkan harga tidaklah harus dilakukan secara kaku (rigid) tetapi perlu dibuat secara lebih fleksibel. Sampai kebatas-batas tertentu, perlu terdapat kebebasan perubahan harga.

2.2 Menetapkan harga yang lebih tinggi dari pada harga keseimbangan

Kebijakan lebih sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga pada tigkat yanglebih tinggi dari pada yang ditentukan pasar bebas. Kebijakan harga yang demikian dikenal sebagai kebijakan harga minimum atau kebijakan harga terendah. Bagaimana bentuk kebijakan tersebut dan apa dan apa efeknya terhadap pembeli dan para produsen dapat diterangkan dengan menggunakan gambar 1.6.
Apabial didalam pasar tidak terdapat campur tangan pemerintah, keseimbangan dicapai pada titik E – pada harga sebesar P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah sebanyak Q. Jika pemerintah merasa harga P terlalu rendah, kebijakan harga minimum akan dijalankan dan harga akan ditetapkan pada Pm. Dengan kebijakan ini maka pemerintah telah mengubah permintaan dalam pasar dari DD menjadi D1D1. Akibat kenaikan harga tersebut maka pembeli hanya bersedia membeli sebanyak Q2sedangkan penjual menawarkan sebanyak Q1. Maka dipasar akan terjadi kelebihan penawaran yang wujud tersebut pada harga Pm.
Satu masalah penting yang akan timbul dalam menjalankan kebijakan penetapan harga di tas harga keseimbangan adalah masalah stok surplus produksi yang terus-menerus bertamabah tinggi. Sekiranya setiap tahun pemerintahperlu membeli kelebihan penawaran maka dari tahun ketahun stok surplus produksi akan bertambah banyak. Kalau barang ini ditawarkan kembali ke pasar maka tindakan tersebut akan menurunkan harga. Cara yang dapat dilakukan agar harga tetap pada tingkat yang ditentukan adalah dengan melakukan kebijakan membuang atau menghancurkan kelebihan produksi yang dibeli pemerintah ataupun dengan cara mengekspor kelebihan produksi itu keluar negeri.

III. Menstabilkan pendapatan dengan subsidi

Masalah yang diterangkan diatas, yaitu stok kelebihan produksi yang terus menerus bertambah akibat dari pembelian atas harga keseimbangan, dapat dihindari dengan cara memberi subsidi pendapatan kepada para petani. Dalam kebijakan ini, pemerintah tidak menentukan harga pasar tetapi menetapkan harga jaminan yang akan diterima petani untuk setiap produksinya. Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga keseimbangan yang dicapai dipasar. Jumlah subsidi yang akan diberikan pemerintah untuk setiap unit produksi adalah sebesar perbedaan antara harga jaminan dan harga keseimbangan.
Akibat dari kebijakan memberi subsidi kepada pendapatan petani dan harga dapat dilihat dalam gambar 1.7. Tanpa campur tangan pemerintah maka keseimbangan akan dicapai pada titik E dan harga pasar adalah sebesar P. Karena harga ini dianggap tidak memberi pendapatan yang memadai kepada para petani maka pemerintah perlu menentukan harga jaminan sebesar P2. Akibat kebijakan harga jaminan yang lebih tinggi itu maka penawaran bertambah dari Q menjadi Q1 dan kurva penawaran berubah dari SS menjadi S1S1. Akibatnya, kedudukan keseimbangan di pasar berubah dari E menjadi E1. Berarti harga pasar barang tersebut menurun menjadi P1.
Keseimbangan baru ini menunjukan bahwa kebijakan subsidi pendapatan dapat petani dari penjualan kepasar sangat sedikit sekali, yaitu sebesar OQ1E1P1 dan oleh karena itu untuk mempertahankan pendapatan mereka pada tingkat yang dikehendakimaka subsidi pemerintah diperlukan. Dalam gambar 1.7 besarnya subsidi pemerintah adalah P1E1E2P2 dan dengan demikian pendapatan yang diterima para petani adalah OQ1E2P2.

2.4 KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM

Di dalam masa perang atu ketidak stabilan politik dan kadang kadang juga dalam masa damai, adakalanya timbul keadaan di mana penawaran adalah terbatas sedangkan permintaan jauh lebih besar. Dalam pasar bebas, keadaan itu akan menyebabkan harga keseimbangan mencapai tingkat yang lebih jauh lebih tinggidari harga yang wajar. Di bawah ini di uraikan cirri-ciri kebijakan maksimum dan implikasinya.

a. Ciri-ciri kebijakan harga maksimum

Dalam pasar bebas, permintaan dan penawaran akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar. Harga yang yang di tetapkan oleh pasar bebas itu adalah terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk pada kegiatan ekonomi secara keseluruhan.atau sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Cirri-ciri kebijakan harga maksimum akan dapat dengan lebih jelas di lihat dengan menggunakan gambar 6.8.

Tanpa adanya campuran pemerintah keseimbangan akan tercapai pada E, di mana harga dalam pasar bebas adalah sebesar P dan barang yang di perjual belikan sebanyak Q, harga sebesar P di anggap pemerintah terlalu tinggi dan mendorong pemerintah menjalankan kebijakan harga maksimum. Misalkan harga maksimum tersebut di tetapkan pada Pm dan pada

Harga tersebut jumlah yang di tawarkan para penjual adalah Q2sedangkan jumlah yang di minta pembeli adalah Q1. dengan demikian kebijakan harga maksimum menimbulkan kelebihan permintaan sebanyak Q2Q1.

b. Implikasi kebijakan harga maksimum

Karena kebijakan maksimum menyebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka kebijakan seperti itu berkecenderungan untuk menciptakan pasar gelap.yaitu kegiatan jual beli yang di lakukan tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang di harapkan. Kalau semua barang yang tersedia di jual belikan kembali ke pasar gelap maka harga akan mencapai P1.

pemerintah tidak dapat menghindari kecenderungan ini maka kebijakan harga maksimum dapat di pandang dan tidak menemui sasarannya. Adalah lebih baik menentukan harga dengan mekanisme pasar karena dengan cara demikian harga akan lebih rendah dari P1 (yaitu hanya mencapai P) dan jumlah barang yang di perjual belikan banyak (yaitu sebanyak Q) kalau di pasar gelap mencapai P1 maka pendapatan yang di terima oleh para penjual di pasar gelap adalah sebesar Pm ABP1.

Cara untuk mengurangi pasar gelap adalah dengan mengenakan hukuman atau denda yang berat pada pihak-pihak yang melakukannya. Tindakan yang lain tidak terlalu drastis adalah melaksanakan penjatahan, yaitu pembeli di perbolehkan membeli sejumlah tertentu saja dan jumlah ini adalah kurang dari yang di inginkannya.

Kelebihan permintaan yang wujud adalah sebagai akibat kebijakan maksimum akan terus menerus bartambah besar dari waktu kewaktu. Maka dari itu pasar besar akan semakin meluas dan jurang antara harga pasar gelap dan harga maksimum yang di tetapkan menjadi semakin besar.akhirnya keburukan yang di timbulkan oleh pasar gelap adalah lebih besar dari kebaikan yang di peroleh dari kebijakan harga maksimum. Akibat yang seperti ini akan mendorong pemirintah untuk meninjau kembali kebijakan harga maksimum yang dijlankannya.
2.5 Pengaruh pajak penjualan

Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu jual beli keatas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu dilakukan. Pada umumnya pajak penjualandikenakan dalam bentuk suatu presentasi tertentu dari hasil penjualan. Misalkan, pajak penjualan adalah 10% dari harga atau hasil penjualan. Pungutan pajak penjualan akan menyebabkan para pembeli harus membayar lebih tinggi untuk memperoleh barang-barang yang dikenakan pajak tersebut. Dalam analisis dapat ditunjukan bahwa pajak penjualan tersebut tidak seluruhnya dibayar oleh pembeli. Sebagian dari pajak penjualan yang dikenakan akan dipikul oleh para penjual. Pembagian beban pajak antara pembeli dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax insidance. Analisis mengenai insiden pajak akan memberikan suatu gambaran tentang besarnya proporsi pajak penjualan yang akan yang akan ditanggung oleh penjual dan pembeli. Untuk menganalisis insiden pajak perlu dilihat proporsi beban pajak diantara pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan berikut.

 Akibat elastisitas permintaan yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggung pembeli dan penjual.

 Akibat elastisitas penawaran yang berbeda keatas beban pajak yang ditanggung pembeli dan penjual.

a. Insiden pajak dan elastisitas permintaan

Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengarruhi insiden pajak akan dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua keadaan yang dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan dimana permintaan adalah elastis dengan permintaan adalah tidak elastis. Keadaan seperti itu akan ditunjukan dalam gambar 1.9 (i) menggambarkan insiden pajak apabila permintaan elastis dan bagian (ii) menggambarkan keadaan apabila permintaan tidak elastis.

Kasus permintaan elastis

dalam gambar 6.9(1)dimisalkan sebelum adanya pajak penjualan, kurva permintaan dan penawaran berturut-turut adalah DD dan SS, Maka keseimbangan adalah pada titik E dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga adalah P dan jumlah barang yang di perjualbelikan adalah Q. Kemudian misalkan pemerintahan mengenakan pajak penjualan sebanyak T. Akibat pajak penjualan ini kurva penawaran akan berubah dari SS menjadi S,S, yang selanjutnya mengakibatkan perubahan keseimbangan dari E kepada Dapat dilihat bahwa harga akan naik menjadi dan jumlah barang yang di perjualbelikan hanya mencapai jumlah .

kalau dibandingkan harga sebeum adanya pajak penjualan dan harga sesudah pajak tersebut dikenakan, uraian di atas menunjukkan bahwa harga naik sebanyak . ini berarti bahwa beban pajak yang di tanggung konsumen hanyalah dan selebihnya yaitu (T- )= PA ditanggung oleh penjua/produsen.

Kasus permintaan tidak elastis

Dalam gambar 6.9 (ii) dimisalkan sebelum pemerintah memungut pajak penjualan permintaan dan penawaran adalah DD dan SS. Kurva penawaran SS pada gambar 6.9 (ii) adalah sama dengan kurva penawaranpada gambar 6.9 (i). Akan tetapi kurva permintaan lebih tidak elastis pada kurva permintaan DD berdasarkan pemmisalan yang di buat keseimbangan permulaan adalan pada titik E yaitu pada harga P dan jumlah barang yang di perjual belikan adalah Q. Seperti pada gambar 6.9 (i) dimisalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan sebasar T dan akibatnya kurva penwaran bergeser dari SS ke serta keseimbangan berubah daari E menjadi .

`Keadaan keseimbangan yang baru menunjukkan harga telah naik menjadi dan jumlah baarang yang di perjualbelikan turun menjadi . gambar 6.9 (ii) menunjukkan pajak penjualan yang diayar konsumen adalah dan produsen membayar senbanyak PA. Dalam grafik jelas terlibat P > PA yang berarti beban pajak yang di tanggung konsumen lebih besar dari yang ditanggung oleh konsumen.

Kesimpulan

Dari analisis di atas dapat di buat 2 kesimpulan penting berikut:

1. Semakin elastis kurva permmintaan semakin sedikit pajak yang di tanggung pembeli

Apabila kurva permintaan elastis sempurna, maka seluruh pajak penjualan di bayar oleh penjual. Jika permintaan tidak elastis sempurna, seluruh pajak penjualan di tanggung pembeli.

2. Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit barang yang di perjualbelikan akibat pemungutan pajak oleh pemerintah

b. Insiden pajak dan elastisitas pesawaran

Untuk melihat efek elastisitas penawaran terhadap insiden pajak akan dibandingkan dua keadaan keseimbangan permintaan dan penawaran. Pada keadaan yang pertama kurva penawaran adalah elastis dan pada keadaan kedua kurva penawaran tidak elastis. Dalam kedua keadaan tersebut dimisalkan kurva permintaan tetaap sama. Insiden pajak yang ditunjukkan dalam gambar 6.10 dibuat berdasarkan pemisalan ini.

Kasus Penawaran Elastis

Terlebih dahulu akan kita perhatikan keadaan dalam gambar 6.10 (1), yaitu untuk melihat corak insiden pajak apabila kurva penawaran bersifat elastic. Sebelum ada pajak penjualan kurva penawaran adalah SS, kurva permintaan adalah DD dan berdasarkan kedua kurva tersebut keseimbangan dicapai di titik E. Yang menujukkan harga adalah P dan jumlah yang di perjualbelikn adalah Q. Seterusnya misalkan pemerintah mengenakan pajak penjualan sebanyak T. Ini mengakibatkan kurva penawaran bergeser dari SS menjadi dan sekarang keseimbangan dicapai di titik . Harga naik menjadi dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang menjadi . Dengan demikian dari pajak penjualan sebanyak T yang dibayar pembeli adalah sedangkan selebihnya yaitu ditanggung penjual.

Kasus Penawaran Tidak Elastis

Gambar 6.10 (ii) menujukan corak insiden pajak apabila kurva penawaran tidak elastic sedangkan kurva permintaan DD adalah sama dengan permintaan dalam gambar 6.10 (i). sebelum dipungut pajak penjualan kurva penawaran adalah SS maka keseimbangang tercapai pada E dan keseimbangan ini menujukan bahwa jumlah barang yang diperjualbelikan Q unit pada harga sebanyak P. pajak penjualan sebesar T telah menggeser kurva penawaran ke dan keseimbangan yang baru adalah . Jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang menjadi . mengenai insiden pajak, keadaan yang di gambarkan dalam gambar 6.10 (ii) menujukan bahwa dari

Pajak penjualan sebesar T, sebesar P ditanggung oleh pembeli dan sebaliknya, yaitu PA ditnggung olaeh penjual.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap keadaan yang ditunjukkan dalam gambar 6.10 dapat disimpulkan dalam dua hal berikut.

a. Semakin elastic kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akn ditanggung pembeli. Seluru beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran bersifat elastis sempurna. Sebaliknya seluruh beban pajak ditanggung penjual apabila kurva penawaran bersifat tidak elastis.

b. Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastic kurva penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan.
2.6 EFEK SUBSIDI PEMERINTAH Untuk melihat bagaimana subsidi dapat member manfaat kepda pembeli dan penjual akan digunakan cara yang sama seperti melihat akibat pajak penjualan terhadap mereka. Tentu saja bentuk analisis harus disesuaikan dengan bentuk perubahan yang terjadi. Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada produsen untuk mengurangi biaya produksi yang ditanggung produsen. Artinya, ia dapat dipandang sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi dapat menuirunkan harga. Sampai di mana besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli dengan adanya subsidi adalah bergantung kepada besarnya penurunan harga yang akan berlaku. Gambar 6.11 dan Gambar 6.12 dapat di gunakan untuk mengetahuinya.
SUBSIDI DAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Dalam gambar 6.11(i) dimisalkan sebelum ada subsidi tingkat keseimbangan ini menunjukan harga adalah P dan jumblah barang yang di perjualbelikan adalah Q. Subsidi sebesar R akan bergeser kurva penawaran dari SS menjadi S₁S₁ dan keseimbangan bergeser pula kepada E₁. Sekarang harga adalah P₁ dan jumlah barang yang di perjualbelikan Q₁. Dengan cara yang sama,analisis terhadap keadaan pada gambar 6.11 (ii) akan menunjukan bahwa subsidi sebesar R akan akan menyebabkan harga turun dari P kepada P₁.dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan akan meningkat dari Q menjadi Q₁. berdasarkan analisis ini,kesimpulan yang dapat dibuat mengenai subsidi adalah:

 Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.

 Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.

SUBSIDI DAN ELASTISITAS PENAWARAN

Gambar 6.12 menunjukan pengaruh elastisitas penawaran kepada bagian subsidi yang di terima pembei dan penjual. Terlebih dahulu diperhatikan Gambar 6.12(i) dan dimisalkan keseimbangan permulaan adalah pada tingkat E dimana harga adalah P dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah Q. Misalkan jumlah subsidi pemerintah adalah sebesar R dan ini menyebabkan kurva penawaran bergeser menjadi S₁S₁ dan keseimbangan yang baru adalah E1. Berarti, harga telah turun menjadi P1dan jumlah barang yang diperjualbelikan telah naik menjadi Q1. Dengan cara yang sama, berdasarkan kepada gambar 6.12 (ii) padat di tunjukan bahwa subsidi sebesar R akan menurunkan harga dari P kepada P1 dan jumlah barang yang diperjualbelikan meningkat dari Q menjadi Q1.Berdasarkan analisis ini, dapat disimpulkan bahwa:

 Semakin elastic penawaran,semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh penjual.

 Semakin elastic penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang diperjualbelikan.

BAB III
KESIMPULAN

Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, perbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
Elastisitas permintaan menunjukan presentasi perubahan kuantitas yang di minta sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Kuantitas yang diminta dapat berubah sebanyak satu persen, lebih besar atau lebih kecil. Elastisitas permintaan dapat di bedakan menjadi kepada tiga konsep yaitu: elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan silang, dan elastisitas permintaan pendapatan.
Analisis dengan menggunakan teori permintaan dan penawaran akan dapat membantu memahami peristiwa-peristiwa ekonomi dalam masyarakat dan faktor-faktor yang menimbulkan keadaan yang berlaku. Dalam bab ini akan di perhatikan hal-hal berikut: (i) masalah sector pertanian dalam jangka panjang dan jangka pendek, (ii) beberapa kebijakan pemerintah di sektor pertanian, dan (iii) efek pajak penjualan dan subsidi kepada keseimbangan permintaan dan penawaran. Dalam jangka panjang, di Negara-negara,perkembangan sector pertanian dipengaruhi oleh dua factor berikut: (i) walaupun pendapat meningkat dengan pesat,tetapi permintaan terhadap permintaan terhadap barang pertanian sangat lambat peningkatannya;dan (ii) teknologi di sector pertanian berkembang dengan pesat dan meningkatkan produktivitas.Kedua factor tersebut menyebabkan semakin sedikit penduduk yang bekerja di sector pertanian dan harga barang pertanian berkembang dengan lambat. Permintaan dan penawaran barang-barang pertanian yang bersifat elastis. Oleh sebab itu dalam perubahann dalam permintaan dan penawaran akan menimbulkan (i) fluktuasi harga yang sangat tinggi, dan (ii) fluktuasi pendapatan petani yang sangat besar. Masalah di sector pertanian menimbulkan implikasi yang buruk kepada taraf kemakmuran penduduk yang menjalankan kegiatan di sector tersebut. Disamping itu perkembangan pendapatannya jauh tertinggal dengan penduduk di sekto lain. Untuk mengatasi persoalan ni pemerintah Negara maju melakukan berapa bentuk campur tangan yang bertujuan mengstabilkan harga,menstabilkan dan meningkatkan pendapatan para petani. Kebijakan tersebut adalah (i) membatasi produksi pertanian,dan(ii) melakukan campur tangan dengan jual bali hasil pertanian. Campur tangan hasil jual beli dalam pertanian meliputi tiga langka berikut: (i) mengstabilkan haraga pada harga keseimbangan melalui hasil jual beli hasil pertanian,(ii) menetapkan haraga minimum, dan (iii) memberikan subsidi kepada petani. Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi harga jual dilakukan diluar sector pertanian. Contohnya adalah kebijakan pemerintah membatasi tingkat sewa rimah(di Negara maju) dan membatasi harga sesuatu barang (seperti harga bensin). Kebijakan menekan harga ini dinamakan kebijakan harga maksimum. Apabila tidak dikendalikan atau diatur dengan baik,kebijakan harga maksimum dapat menimbulkan pasar gelap. Disetiap perekonomian pemerintah akan memungut cukai penjualan dan member subsidi. Kedua-dua kebijakan pemerintah tersebut akan mempengaruhi keseimbangan pasar dari barang yang harus membayar pajak penjualan atau menerima subsidi. Sebagai akibat pajak penjualan,harga meningkat dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang. Kenaikan harga akan ditanggung bersama,yaitu oleh penjual dan pembeli dan dinamakan beban pajak. Subsidi akan menurunkan harga dan menambah kualitas barang yang di jual. Subsidi akan dinikmati bersama, yaitu oleh penjual maupun pembeli.

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta UIN Jakarta Press, 2007
http://monaliasakwati.blogspot.com/2012/01/aplikasi-teori-permintaan-dan-penawaran.html

Similar Documents

Free Essay

Bab I

...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman dan era globalisasi menyebabkan perubahan lingkungan dan orientasi bisnis. Perubahan ini disebabkan oleh semakin kompleksnya kebutuhan konsumen yang kritis, berkembang pesatnya infrastruktur informasi dan transportasi, tumbuhnya kesadaran akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan, serta globalisasi perekonomian dunia. Hal ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan kompetitif terutama dalam hal memenuhi permintaan konsumen. Komponen di dalam perusahaan dan komponen di luar perusahaan, misalnya supplier, distributor, wholesaler, dan retailer, merupakan komponen-komponen yang mendukung aktivitas perusahaan dan harus saling bersinergi untuk memenuhi permintaan konsumennya. Catatan kinerja sektor industri makanan dan minuman Indonesia di tahun 2010 masih menunjukkan pertumbuhan walaupun diiringi bayang-bayang penurunan tingkat daya saing dibanding dengan produk makanan dan minuman impor. Industri Makanan, Minuman dan Tembakau masih menjadi cabang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan Industri Nasional. Data dari Departemen Perindustrian menunjukkan Bahwa di tahun 2010 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau memberikan kontribusi sebesar 34,35% atas pertumbuhan industri nasional non-migas yang samapi Triwulan III 2010 mencapai 4,69%. Data GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia) juga menunjukkan trend pertumbuhan industri makanan dan minuman dalam negeri yang...

Words: 541 - Pages: 3

Free Essay

Bab I

...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2005). Faktor utama berjalannya sebuah organisasi adalah faktor sumber daya manusia (SDM). Tujuan didirikannya organisasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, organisasi harus memiliki karyawan yang tujuan pribadinya selaras dengan perusahaan. Maka dari itu perlu diungkapkan secara garis besar dalam pengertian spesifik mengenai tujuan perusahaan dan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi memiliki beberapa aspek yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dalam organisasi tersebut. Keselarasan tujuan-tujuan setiap pribadi dengan tujuan organisasi sangatlah diperlukan untuk mengurangi perilaku penyimpangan organisasi (organizational deviance) yang merugikan organisasi. Keselarasan antara tujuan pribadi dan tujuan perusahaan bukanlah tanpa halangan. Manusia adalah makhluk individual yang bersosialisasi dan memiliki emosi. Emosi yang dirasakan para karyawan saat melakukan pekerjaan harian tidak lepas dari pengaruh lingkungan kerja mereka. Banyak para ahli mengatakan bahwa kecerdasan emosi sama pentingnya dengan kecerdasan intelektual. Karena kecerdasan emosimanusia dapat menjadi masalah tersendiri bila ia tidak dapat mengontrolnya...

Words: 1747 - Pages: 7

Free Essay

Sample Test

...GCSE English Literature Specimen Assessment Materials 1 For assessment from 2013 GCSE ENGLISH LITERATURE SPECIMEN ASSESSMENT MATERIALS GCSE English Literature Specimen Assessment Materials 3 Contents Page Question Papers English Literature Unit 1 (H.T.) English Literature Unit 2 a and b (H.T.) English Literature Unit 1 (F.T.) English Literature Unit 2 a and b (F.T.) 5 Mark Schemes English Literature Unit 1 (H.T.) English Literature Unit 2 a and b (H.T.) English Literature Unit 1 (F.T.) English Literature Unit 2 a and b (F.T.) 93 GCSE ENGLISH LITERATURE Higher Tier UNIT 1 Specimen Assessment Materials 2 hours SECTION A Question 1. 2. 3. 4. 5. Of Mice and Men Anita and Me To Kill a Mockingbird I Know Why the Caged Bird Sings Chanda’s Secrets SECTION B 6. Poetry 12 Pages 2-3 4-5 6-7 8-9 10 - 11 ADDITIONAL MATERIALS Twelve page answer booklet. INSTRUCTIONS TO CANDIDATES Answer both Section A and Section B. Answer one question in Section A and the question in Section B. INFORMATION FOR CANDIDATES The number of marks is given in brackets after each question or part-question. You are reminded that assessment will take into account the quality of written communication used in your answers. JD*(S-2011 Higher) Turn over. 2 SECTION A 1. Of Mice and Men Answer part (a) and either part (b) or part (c). You are advised to spend about 20 minutes on part (a), and about 40 minutes on part (b) or part (c). (a) Read the extract on the opposite...

Words: 59492 - Pages: 238

Premium Essay

My Life

...other year if I am completely honest about it. There were no resolutions made, no tears or kisses exchanged at midnight on New Year’s Eve, hell I didn’t even go out that night, stayed in and just chilled with my girl and 4 month old son and watched the ball drop in times square with some Imo’s pizza and sparkling apple cider. The events that would ultimately shape the man writing this were already in motion and there was honestly nothing I could do to change or stop them, and honestly even if I could I don’t think I would’ve. I knew that in just 12 days I would be embarking on a journey that was 2 years in the making. I first signed up for the Navy back in 2000 during a time that I honestly can say was a good time for me. I was a junior in high school, working at Red Lobster, had a car, and a level of popularity that I had worked quite hard to attain and would kill to maintain. I decided that the Navy was the best option for me because I knew that I wasn’t really the college type even though I was very smart but I knew I lacked the discipline to truly excel in an environment where no one made you do anything, and partying was as much the norm as pre requisites and electives. So I decided, after seeing a few friends join and have some moderate success that the Navy was going to be my future. Now you have to understand that I was a kid who thought he was fearless and the prospect of military life had always intrigued me in some way, shape, or form as long as I could remember...

Words: 1355 - Pages: 6

Premium Essay

Apple Internal & External Factors

...like lending conditions, government regulations and competition. Apple’s internal factors are functions they have control over like planning, and organizing leading. External factors would influence controlling; learning and changing with the market competition and the ever changing market. Internal and external factors specifically influence innovation, diversity, and ethics. Apple remains flexible and universal due to producing consumer needed products, products that are a common need and ethically leading the way as a successful company. Apple Inc. formerly Apple Computer, Inc. was founded by Steve Jobs and Steve Wozniak in 1976. During the first phase of management; the planning process, Steve Jobs and Steve Wozniak designed the Apple I, a handcrafted computer that was sold for $666.66. For more than twenty years Apple Computer was mostly manufacturing personal computers with their own integrated software called the Macintosh, marketed as Mac. The company suffered low sales and market share during the 1990’s mainly affected by external factors such as the market domination of Bill Gates and his line of computer software Microsoft Windows. In an effort to attract new consumers Apple shifted their philosophy by changing their products into simple designs, which are known for being more “user friendly”. The company had to go back to planning; the first phase of...

Words: 1192 - Pages: 5

Free Essay

Research

...1. Choose either "Where Are You Going?" or "Two Kinds" and explain your reactions to your chosen story. I choose "Two Kinds" over "Where Are You Going". I kept loosing focus while reading "Where Are You Going". I have always had a hard time with reading comprehension, and I really have to engage myself to keep going. "Two Kinds" kept my interest with ease. Neither one of my parents forced me to do anything. Sure, they guided me, but they always gave me choices. They never told me they wanted me to be rich or famous, or to do things they never done. Sometimes, I wish they provided a bit more direction, maybe I wouldn't have to be taking this class so late in life. When watching some of these reality shows like "Toddlers and Tiara's", you can clearly see that the parents are in it for their own gratification. 2. What do you feel is significant about this piece of literature and why? (Discuss possible themes and the author’s intentions.) The theme of this piece is dealing with conflict. It highlights how far some parents go to try to better help their children's future welfare. Ann was very content just being 'normal', but her mother wanted her to by much much more. Maybe it was only for self gratification, or maybe it was truly a sincere hope of her mother than Ann would not have to suffer with the same life challenges she had to. 3. What do you think is the value of the literary piece and the form of literature it is written in? (Why has this story...

Words: 365 - Pages: 2

Premium Essay

The Nighrt I Was Schedule for a C-Section

...The night I was schedule for a C-section On May 2, 2011 at 5:00am I was schedule to be at the hospital for a C-section with my last daughter, who is now two years old. I was thirty nine weeks and so ready to have this baby. I was having pain and because time was getting near I was very nervous. I hadn’t had a C-section in twelve years. My boyfriend (Dean) of eight years wasn’t home, after trying to call and texts him and receives no answer I ask my oldest daughter (Shaneque) will she go ahead and take me to the hospital. As we were about to leave Dean came home. I knew something wasn’t right when he got out of the car and the front of his pants was wet and he was intoxicated. He ask me where I was going I reply by saying I’m going ahead to the hospital I’m in pain and you are making me stress worst. He said I’m going to take you, which I knew was no way I was getting in the car with him while he was intoxicated and I didn’t want him at the hospital smelling like alcohol. I refused and he got violent my girls were scared and ask him to leave me alone they would take me but he wasn’t hearing that. He continue to try and get me in the car I kind of gave in because the situation wasn’t getting better my kids begin to argue with him and said to me mommy don’t get in that car. I knew trying to be reasonable to someone that has been drinking wasn’t going to be easy and it wasn’t he began to choke me and call me names I only remember falling on the ground and my kids screaming and...

Words: 546 - Pages: 3

Free Essay

Illegal Recruiting

...Abstract College football has become a major money making event. Major college schools can bring in well over one hundred million dollars over a season. In 2008 Texas brought in $120,288,370 for the school that also help fund other sports throughout the university. (Robbins, 2009) This is due to the major network deals, sponsorships, donations from boosters, attending major college bowls, and many other benefits of being a major college program. These programs are expected to compete for a championship each and every year and are expected to fill the seats that normally average between eighty thousand to one hundred thousand seats. In order to do this there is high competition to get the very best players all around the country and the NCAA has very strict guidelines on what colleges can do to persuade the players to come play there. This isn’t a new problem but with modern technology the problem has become very visible because NCAA officials and competing schools are able to trace the exact moves that teams are doing for the players. Also players are being offered money and benefits that seventeen and eighteen year old kids have never seen before in their life. Penalties are becoming harsher every year and coaches and schools are starting to really suffer but what there is a fine line to walk between cheating and just putting your best effort towards getting the player. Process of Investigating Illegal Recruiting The NCAA has broken the process of investigations...

Words: 1662 - Pages: 7

Premium Essay

Church

...Religion remains the one of the deepest and holiest concerns of mankind. The birth of Christianity is momentous among all the religions, where the history of mankind before his birth is considered as the preparation for his coming and the history after his death as the diffusion of his spirit and the progress of mankind. Christian history begins with Jesus of Nazareth, a Jew who was born in a small corner of the Roman Empire. Not much is known about his early life but when he was around 30 years old he was baptized by John the Baptist and had visions of being blessed by the Almighty. A group of 12 disciples followed him and spread his teachings of condemning religious hypocrisies and interpreted the Mosaic law in different innovative ways. They believed in the ‘Kingdom of God’, finding their Messiah in Jesus. Within a few years, oppositions built up against Jesus and he was executed by crucifixion in the hands of Romans. Most of Jesus' followers scattered everywhere, dismayed at such an unexpected outcome. Three days later, women who went to anoint his body reported that the tomb was empty and an angel told them Jesus rose from the dead. The disciples, who were initially skeptical, later came to believe the women. They reported that Jesus appeared to them on several occasions and then ascended into heaven before their eyes. Soon the number of followers, in the name of ‘Christians’, grew rapidly. The most instrumental man behind the creation of the church was Paul, a Jew by birth...

Words: 595 - Pages: 3

Premium Essay

Apple

...Apple Computer, Inc. Company Profile Reference Code: 108 Publication Date: Nov 2006 www.datamonitor.com Datamonitor USA 245 5th Avenue 4th Floor New York, NY 10016 USA t: +1 212 686 7400 f: +1 212 686 2626 e: usinfo@datamonitor.com Datamonitor Europe Charles House 108-110 Finchley Road London NW3 5JJ United Kingdom t: +44 20 7675 7000 f: +44 20 7675 7500 e: eurinfo@datamonitor.com Datamonitor Germany Kastor & Pollux Platz der Einheit 1 60327 Frankfurt Deutschland t: +49 69 9754 4517 f: +49 69 9754 4900 e: deinfo@datamonitor.com Datamonitor Hong Kong 2802-2803 Admiralty Centre Tower 1 18 Harcourt Road Hong Kong t: +852 2520 1177 f: +852 2520 1165 e: hkinfo@datamonitor.com ABOUT DATAMONITOR Datamonitor is a leading business information company specializing in industry analysis. Through its proprietary databases and wealth of expertise, Datamonitor provides clients with unbiased expert analysis and in depth forecasts for six industry sectors: Healthcare, Technology, Automotive, Energy, Consumer Markets, and Financial Services. The company also advises clients on the impact that new technology and eCommerce will have on their businesses. Datamonitor maintains its headquarters in London, and regional offices in New York, Frankfurt, and Hong Kong. The company serves the world's largest 5000 companies. Datamonitor's premium reports are based on primary research with industry panels and consumers. We gather information on market segmentation, market growth and pricing, competitors...

Words: 6864 - Pages: 28

Free Essay

Project Mini Paper

...well. I handed out twenty-five surveys around my office and surrounding offices. I informed them it was for school purposes and to be candid as they would not be viewed by anyone within our office. I only have about 5 still out and expect them back this week. The early results appear to be following right along the major study conducted last year of our organization. I have an appointment with our organizational training development lead this Monday to discuss the original survey and its intent. Along with the results, I expect to discover how it was decided to determine the questions. How the results were used to set up a training plan is also on my agenda. One issue I discovered was how I was going to track the data from the survey. I decided on a simple Excel Spreadsheet to take an initial look at the data. This gives a great overview quickly. I simply take each survey and enter the selection into the spreadsheet and review the total numbers after. The data can also be utilized in a graph for analysis. I also decided to use paper surveys instead of doing it online because of security issues. I discussed it with my supervisor and we came to the conclusion that our security office might have issue with it. So to ward off any possible conflict I decided paper. Other than that there were no issues with doing the survey. When looking at the individual level analysis I am looking for each of the responders to do a self assessment of their own needs. I think...

Words: 1233 - Pages: 5

Free Essay

Discussion Board

...Iesha Fox July 19th, 2012 MGMT 250 Discussion Board 1 Prof. John Hargiss Entrepreneurship Discussion Question 1 Over the past few years, our economy has gotten worse and worse, but I would still take the risk of opening up my own business. To me, now would be the perfect time to open up. I think this because no matter how bad the economy is, that won’t stop anyone from going out and purchasing anything from stores. Although there are pros and cons to starting your own business right now, I would still go for it. I believe before anyone opens up their own business, you have to know what you are getting into. You have to have a lot of knowledge and have to be very committed to what you are about. I think before starting your own, you need to at least work in a business for maybe two or three years. That way you know what goes on inside the business. Try to talk to someone that owns a business so that you can get some key pointers what will help along the way. Another important thing to consider before you get started is money. You have to have money to make money. I know it takes a lot of money to get started, so you have to think are you really prepared to start your own business. Most people try to get loans from banks. But to do this, you need a credit score of “700”. You need to be able to manage your money, if you don’t know how the business won’t last long because you’ll soon go bankrupt because you aren’t keeping up. The statement “A student whose main activity...

Words: 460 - Pages: 2

Free Essay

Napolean

...Professor February 4, 2012 Napoleon was born August 15, 1769 in the city of Ajaccio. He started his military prowess young attending the French military school for aristocrats. He was made fun of and called little corporal. In 1785 he was a second lieutenant in the French army. He was born into a poor family and was subject to the education of the public. Napoleon was known for his military feats in during and after the French revolution. He conquered Austrian generals during his reign. He installed the Napoleonic code which is just and fair still used today by the United States of America. With his reform of government and economy along with his military strategies being his two greatest accomplishments, I believe Napoleon gathered pride and monetary funds and transformed that pride to the nation from his military accomplishments however he may have taken them too far but his accomplishments with the everyday life of the French peoples such as great governing, justice, and a great economy stuck for generations to come. One of Napoleon’s greatest accomplishments was the transformation of the French government, economy, and most important of all the Napoleonic code. While his military dreams may have put him over the edge his changes in the legal system, the administration of the government, and education boded well for the French people. In the code people were created equal not counting whether you were wealthy or not. In addition was the fact...

Words: 868 - Pages: 4

Premium Essay

Move as a Member of a Fire Team

...071-326-0501 Move as a Member of a Fire Team Conditions: In a designated position (other than team leader) in a moving fire team. Standards: React immediately to the fire team leader’s example. Perform the same actions as the fire team leader does in the designated position within the formation. Performance Steps 1. Fire team formations describe the relationship of the Soldiers in the fire team to each other. Standard fire team formations are the wedge (figure 071-326-0501-1), modified wedge (figure 071-326-0501-2), diamond (figure 071-326-0501-3), and file (figure 071-326-0501-4). a. Fire team wedge (figure 071-326-0501-1). This is the basic fire team formation which— (1) Is easy to control. (2) Is flexible. (3) Allows immediate fires in all directions. (4) Offers all round local security. Figure 071-326-0501-1. Fire team wedge STP 21-1-SMCT 18 June 2009 071-326-0501 3-165 Performance Steps b. Fire team modified wedge (figure 071-326-0501-2). When rough terrain, poor visibility, or other factors reduce control of the wedge formation, the sides are closed up to (almost) a single file. When moving in less rugged terrain and control becomes easier, resume your original positions. The modified wedge is also used for extended periods when traveling on roads or trails. The modified wedge— (1) Is easier to control in reduced visibility or rough terrain than are other formations. (2) Offers less flank security than a...

Words: 756 - Pages: 4

Free Essay

Yolo

...NELSON 1. I told a boy that I had a crush on him five minutes after I saw him making out with some girl at a house party. After confessing my true feelings, I lunged at him so we could have a make out session of our own. Surprisingly, it worked. The power of YOLO, you guys! 2. One night recently I went to an ex-boyfriend’s birthday party and waited around until everyone left so I could seduce him. My plan backfired, however, because by the time everyone left, I was so wasted that I ended up just passing out on the couch. The next morning, my ex was like “…” and I was like “…” and we both were like “YOLO.” 3. Anytime I eat after 4 a.m., it’s predicated upon the excuse of “YOLO.” There should be a sandwich at the deli just named “YOLO.” “I’ll take the YOLO to go and, no, I prefer not to talk about it.” 4. Last month, I stayed up till 6 a.m. with a beautiful boy I just met. He was so gorgeous but so, so dumb. I don’t ordinarily do things like that. I don’t just go home with beautiful boys and stay up till 6 a.m. I am a lady, dammit! But, I swear it was the YOLO taking over me. Okay, and maybe like a little bit of the MDMA I ingested earlier in the evening, if you want to be honest, WHICH I DON’T. That night, as he was bringing me to climax, I wanted to scream “YOLO YOLO YOOOOOOO-LOOOOOOOOO!” but I didn’t. Missed opportunity, for sure. 5. Ordering delivery three times in one day. #YOLO. 6. Crying in a dressing room because you went up a size. #YOLO. 7. I quit my job...

Words: 551 - Pages: 3