...LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI Guru Pembimbing : Ms. Shinta SHB 3 Kota Modern - Tangerang Jln. Hartono Raya, Perumahan Kota Modern, Tangerang Telp. (62-21) 55780936 -55780937 Fax. (62-21) 55780938 Tahun 2010 Tim Penyusun: 1.)Christina (10A/4) 2.)Chrishella (10A/5) 3.)Stefan (10A/) Kata pengantar Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat Allah yang maha kuasa. Kami dapat mengerjakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Tugas ini merupakan kewajiban bagi siswa-siswi SMA Harapan Bangsa kelas 10 yang mengikuti kegiatan percobaan dengan menggunakan sebuah batu Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1.)Kepada Tuhan yang Maha Esa 2.)Ms. Shinta selak pembimbing guru Geografi Laporan ini berisikan tentang batu-batu yang kita gunakan dalam percobaan sederhana yang kita lakukan. Dalam percobaan ini kita menggunakan 3 jenis batu yang berbeda. Penjelasan selengkapnya akan kita jelaskan dalam bab pembahasan dan juga gambar batu tersebut akan di lampirkan pada bagian lampiran. Dalam mengerjakan tugas ini kami memang mempunyai beberapa hambatan, salah satu hambatan itu adalah sulitnya untuk berkumpul bersama teman sekelompok hal itu di karenakan keterbatasan waktu yang kita miliki untuk bertemu satu sama lain. Akhir kata kami ucapkan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan semoga dapat berguna sebagai penambah wawasan tentang batuan.Dan tidak lupa kami ucapkan, terima...
Words: 1917 - Pages: 8
...Distribusi batuan granitoid di Pulau Jawa secara umum terdapat pada zona selatan Pulau Jawa. Berdasarkan serangkaian observasi dan penelitian, batuan granitoid ditemukan pada Cilalu (Bemmelen, 1949), Tenjolaut-Ciputat (Bemmelen, 1949; Supriatna dkk., 1992); Gunung Beureum (Budhitrisna, 1986); Ciletuh (Clements & Hall, 2007); Cihara (Sujatmiko & Santosa, 1992; Hartono et al ., 2008); Gunung Gajah-Mandelem (Djuri dkk., 1996); Gunung Wungkal (Wartono dkk., 1995), Wedi Ombo (Hartono & Bronto, 2007), Selogiri (Warmada, et al ., 2006; Setijadji, 2009); Tirtomoyo, Pacitan, Tempursari, Merubetiri (Setijadji, 2009); Merawan (Bemmelen, 1949). Kelompok Granitoid Jawa Bagian Barat Batuan granitoid terdistribusi pada Cilalu, Gunung Beureum, Tenjolaut-Ciputat, Ciletuh, dan Cihara. Kelompok batuan granitoid terdiri atas diorit di G. Beureum, mikrodiorit kuarsa dan diorit kuarsa porfiri di Cilalu, granit di Ciletuh, serta granodiorit di Cihara. Mineral utama penyusun batuan di Cilalu terdiri atas biotit, epidot, amfibol, kuarsa, dan feldspar. Terdapat urat-urat kuarsa pada batuan granitoid Tenjolaut-Ciputat yang mengandung mineral kalkopirit, spalerit, dan galenit. Batuan granitoid terbentuk pada Cretaceous hingga Miosen. Setting tektonika pembentukan batuan granitoid berasosiasi dengan fase tumbukan Fragmen Mikrokontinental Australia dan Zona-Subduksi Jawa-Meratus (Katili, 1975; Rosana dkk., 2006). Kelompok Granitoid Jawa Bagian Tengah Batuan granitoid terdistribusi pada...
Words: 482 - Pages: 2
...ARTIKEL 1 : Geologi Regional Kulonprogo GEOLOGI REGIONAL II.1. Geomorfologi Regional Menurut penelitian Van Bemmelen (1948), secara fisiografis Jawa Tengah dibagi menjadi 3 zona, yaitu : 1. Zona Jawa Tengah bagian utara yang merupakan Zona Lipatan 2. Zona Jawa Tengah bagian tengah yang merupakan Zona Depresi 3. Zona Jawa Tengah bagian selatan yang merupakan Zona Plato Berdasarkan letaknya, Kulon Progo merupakan bagian dari zona Jawa Tengah bagian selatan maka daerah Kulon Progo merupakan salah satu plato yang sangat luas yang terkenal dengan nama Plato Jonggrangan (Van Bemellen, 1948). Daerah ini merupakan daerah uplift yang memebentuk dome yang luas. Dome tersebut relatif berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 32 km yang melintang dari arah utara -selatan, sedangkan lebarnya sekitar 20 km pada arah barat - timur. Oleh Van Bemellen Dome tersebut diberi nama Oblong Dome. Berdasarkan relief dan genesanya, wilayah kabupaten Kulon Progo dibagi menjadi beberapa satuan geomorfologi antara lain, yaitu : A. Satuan Pegunungan Kulon Progo Satuan pegunungan Kulon Progo mempunyai ketinggian berkisar antara 100 – 1200 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng sebesar 150 – 160. Satuan Pegunungan Kulon Progo penyebarannya memanjang dari utara ke selatandan menempati bagian barat wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi kecamatan Kokap, Girimulyo dan Samigaluh. Daerah pegunungan Kulon Progoini sebagian...
Words: 2856 - Pages: 12
...dampak kegiatan pertambangan skala besar di Indonesia. Ketidak jelasan informasi tersebut akhirnya berbuah kepada konflik, yang sering berujung pada kekerasan, pelanggaran HAM dan korbannya kebanyakan adalah masyarakat sekitar tambang. Negara gagal memberikan perlindungan dan menjamin hak atas lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak memberikan dukungan penuh kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan dengan pengerahan personil militer dan pembiaran kerusakan lingkungan. Dampak lingkungan operasi pertambangan skala besar secara kasat mata pun sering membuat awam tercengang dan bertanya-tanya, apakah hukum berlaku bagi pencemar yang diklaim menyumbang pendapatan Negara? Matinya Sungai Aijkwa, Aghawagon dan Otomona, tumpukan batuan limbah tambang dan...
Words: 5183 - Pages: 21
...MODUL SKOR A+ GEOGRAFI TINGKATAN EMPAT 2014 DISEDIAKAN AZNAN BIN ABD. MANAF GURU CEMERLANG GEOGRAFI SMK SYED ABU BAKAR ©Hak Cipta Terpelihara TEMA : SISTEM BUMI 1. Bumi terdiri daripada 3 lapisan udara , air, daratan dan hidupan a. Udara - atmosfera b. Daratan - litosfera c. Air - hidrosfera d. Hidupan - Biosfera 2. Atmosfera terdiri daripada 5 lapisan utama a. | Troposfera | * Lapisan atmosfera yang paling rendah | | | * Terbentuk awan , ribut serta tiupan angin | | | * Mengandungi 75 % peratus jisim atmosfera | | | * Suhu semakin rendah apabila ketinggian bertamah | b. | Stratosfera | * Altitud 15 hingga 50 km | | | * Dikenali sebagai lapisan ozon | | | * Sesuai untuk penerbangan kapal terbang supersonik * Sinaran ultra ungu daripada matahari diserap oleh lapisan ozon. * Suhu tidak berubah mengikut ketinggian dibahagian bawahnya | c. | Mesosfera | * Altitud 50 hingga 80 km | | | * Suhu berkurangan mengikut ketinggian (-90°C) | | | * Lapisan atmosfera yang paling sejuk | | | * Tempat terbakar dan hancurnya meteroit | d. | Termosfera | * Dikenali sebagai lapisan ionosfera kerana mempunyai ion-ion yang memantulkan gelombang radio | | | * Mempunyai aurora iaitu jalur cahaya berwarna-warni | ...
Words: 7540 - Pages: 31
...penyelidikan didominasi oleh batuan granitik di bagian barat dan vulkanik tua di bagian timurlaut. Pengukuran mapping pada bentangan arus AB/2 = 250m, 500m, 750m, dan 1000m memperlihatkan pola yang sama dimana tahanan jenis semu memiliki pola kelurusan kuat berarah baratdaya-timurlaut dengan nilai yang tinggi (> 1000 Ohm-m) di baratlaut dan berdegradasi merendah (sampai sekitar 200 Ohm-m) ke tenggara. Pola kelurusan baratdaya-timurlaut memiliki kemiringan yang tajam (nilai kontras) pada suatu lineasi berarah baratdaya-timurlaut dan lineasi ini memotong daerah manifestasi mata air panas Pincara. Lineasi ini kemungkinan berkaitan batas-batas struktur utama daerah ini yang berarah baratdaya-timurlaut. Nilai tahanan jenis semu yang berdegradasi ke tenggara ini kemungkinan mencerminkan keberadaan kontras tahanan jenis yang relatif besar dari batuan di bagian baratlaut struktur yang didominasi oleh batuan granitik dan dari bagian di tenggaranya diisi oleh batuan rombakan yang mengisi semacam struktur depresi. Data sounding memperlihatkan struktur tahanan di bagian baratlaut secara umum terdiri dari tiga lapisan: lapisan soil tipis 150 Ohm-m, lapisan 350-600 Ohm-m granit terlapukan dengan tebal sekitar 400 m, dan lapisan resistif > 1000 Ohm-m. Sedangkan struktur tahanan jenis di bagian tenggara secara umum juga tiga lapis terdiri dari lapisan soil tipis, lapisan selang-seling antara sekitar 200 – 350 Ohm-m dengan tebal mencapai sekitar 400 m yang merupakan batuan rombakan pengisi depresi...
Words: 2978 - Pages: 12
...Resume Pencemaran Limbah Pertambangan Nikel Resume Pencemaran Limbah Pertambangan Nikel Industri pertambangan merupakan suatu industri yang secara finansial memang sangat menguntungkan suatu bangsa karena memiliki daya jual yang amat tinggi di pasaran global. Namun tidak selamanya industri tersebut memiliki hal-hal yang baik, ada kalanya industri tersebut juga menimbulkan dampak yang buruk seperti pada kasus lingkungan. Seperti yang kita ketahui, lokasi bahan tambang umumnya berada di lapisan bumi bawah (bawah tanah) sehingga diperlukan pengeboran untuk mengeksploitasi barang tambang tersebut. Dalam hal ini maka timbullah dua jenis pertambangan yakni : 1) Tambang terbuka (dengan cara menggali tanah permukaan untuk mencapai lokasi bahan galian tambang, dengan kedalaman maksimal 800 meter) 2) Tambang tertutup atau tambang bawah tanah (dengan membuat terowongan dari permukaan tanah menuju lokasi bahan tambang di bawah tanah) Dan yang paling sering menimbulkan kerugian bagi lingkungan ialah jenis pertambangan yang terbuka. Karena setelah bahan tambang yang ingin diambil habis, maka para pelaku industri pertambangan sangat sering meninggalkan lokasi tambang terbengkalai. Tindakan pemerintah memang bisa dianggap cukup memihak lingkungan dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah bagi para pelaku industri pertambangan agar setelah bahan tambang habis di suatu daerah pertambangan, maka daerah tersebut harus direklamasi. Namun walaupun telah dilakukan reklamasi, lahan...
Words: 1124 - Pages: 5
...SALIRAN reranting jejala sepunca (jejari) sejajar bersirat saliran darat (pola berpusat) Struktur batuan sama keras di kwsn batu mendak Batuan keras lembut Mengalir semua arah berselang dari kwsn seli tanah tinggi Anak sungai Di kwsn bercantum batu dengan anak kapur sungai utama yang poros Banyak alur cth: delta Sungai mengalir ke tasik PROFIL SUNGAI Hulu lurah ‘V’ air terjun lubang periuk jeram Tengah likuan sungai lurah ‘W’ dataran mendap tasik ladam Hilir tetambak delta (aluivium) JENIS-JENIS BENTUK MUKA BUMI DAN POTENSI / KEPENTINGAN Bentuk Muka Bumi Tanah Tinggi Cerun Bukit Sungai Potensi / Kepentingan -Pelancongan Pertanian Pengangkutan -Pertanian hawa sederhana Malaysia -Cameron Highland -Sayur dan bunga sabah dan sarawak -Kundasang (cameron highland) (Mengangkutan -getah dan kelapa sawit penumpang dan kayu (cerun bukit) balak) Luar Malaysia Switzerland Jawa Indonesia Thailand (Chao phraya) (meluncur salji dan Meluas / lava bes (padi) mendaki gunung) Tasik Perikanan -kurang penting -saiz kecil -tangkapan sedikit -aktiviti sambilan Tonle sap (Kampuchea) -penting -tasik besar -tangkapan banyak -aktiviti sambilan NOTA GEOGRAFI T1, 2 & 3 1 Bentuk muka bumi di sepanjang aliran sungai Peringkat Hulu (muda) Peringakat Tengah (Dewasa) Peringkat Hilir (Tua) Jeram Hakisan pada batuan keras secara berselang seli Air Terjun Hakisan pada batuan lembut Lubang Periuk Hakisan dasar sungai Susuh bukit berpanca Hakisan berlaku di bahagian...
Words: 2422 - Pages: 10
...Keadilan Sosial di Mata Kaki Oleh : Jonathan Brianto Raharjo 2012-011-082 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah bangsa yang dibentuk oleh para pendiri bangsa yang secara resmi tercantum dalam alinea ke-empat Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 dan berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri yang memang sudah mendarah danging bagi masyarakat Indonesia dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai luhur bangsa yang ditanamkan dalam lima sila ini memiliki peranan masing-masing yang saling mendukung dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang, namun karena maraknya globalisasi yang muncul menyebabkan nilai-nilai luhur bangsa ikut terkikis zaman, yang sebenarnya bila kita laksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari nilai luhur pancasila itu tidak lekang dimakan zaman yang sudah bermacam-macam ini . Dewasa ini banyak sekali terjadi permasalahan dan penyimpangan dari nilai-nilai luhur bangsa yang disebabkan oleh tidak memilikinya sifat pancasila , khususnya Salah satu sila yang terdapat dalam pancasila yang mendukung mengenai cita-cita bangsa yang terdapat dalam alinea ke-dua Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 mengenai cita-cita bangsa “Negara yang merdeka , bersatu ,berdaulat , adil dan makmur” adalah sila ke-5 yaitu , “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Namun dalam perjalanan mencapai cita-cita bangsa penerapan pancasila tidak berjalan dengan baik , bahkan para petinggi...
Words: 1249 - Pages: 5
...Soil Test, Masalah dan Aplikasinya pada Tanah Lunak Ir. Muhrozi, MS Lab. Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Pendahuluan Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek sangat ditentukan oleh : input data (data penyelidikan tanah) dengan ketelitian yang tinggi, perencanaan (dokumen kontrak/gambar) yang mantap, dan pelaksanaan konstruksi dengan metode kerja yang tepat serta kontrol/pengawasan pada saat pelaksanaan dilakukan secara ketat. Pada akhir-akhir ini banyak masyarakat umum yang menanyakan kepada kita (orang sipil) dengan nada heran dan menyindir sebagai berikut : mengapa akhir-akhir ini banyak bangunan sipil yang runtuh dibanding dengan masa lalu (zaman Belanda) ?, padahal insinyur di Indonesia sekarang sangat banyak. Pertanyaan yang agak menyindir tersebut perlu kita sikapi dengan bijak, instrospeksi kepada diri kita masing-masing dan sambil mencari beberapa penyebab yang aktual, sehingga kita dapat mencari jawaban/solusi yang tepat untuk perbaikan masa yang akan datang. Menurut Penulis, penyebab banyaknya kegagalan konstruksi bangunan sipil pada akhir-akhir ini disebabkan oleh eksploitatifnya pemanfaatan tanah yang melebihi daya dukung tanah secara umum, sebagai contoh : pemanfaatan lahan gambut/rawa/tambak untuk perumahan dapat menyebabkan penurunan yang berlebihan, pembangunan jalan raya dengan timbunan yang melebihi tinggi kritis (Hcr) dapat menyebabkan sliding atau kelongsoran, timbunan optrit yang tinggi mengakibatkan dorongan pada abutment dan...
Words: 2648 - Pages: 11
...Penginderaan Jauh Maret 30, 2008 — La An Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan sutau objek. Sedangkan menurut Lillesand and Kiefer (1993), Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara balon udara atau wahana lainnya. Data-data tersebut berasal rekaman sensor yang memiliki karakteristik berbeda-beda pada masing-masing tingkat ketinggian yang akhirnya menentukan perbedaan dari data penginderaan jauh yang di hasilkan (Richards and Jia, 2006). Pengumpulan data penginderaan jauh dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tenaga yang digunakan. Tenaga yang digunakan dapat berupa variasi distribusi daya, distribusi gelombang bunyi atau distribusi energi elektromagnetik (Purwadhi, 2001). Skema Umum Penginderaan Jauh Penginderaan jauh sangat tergantung dari energi gelombang elektromagnetik. Gelomabng elektromagnetik dapat berasal dari banyak hal, akan tetapi gelombang elektromagnetik yang terpenting pada penginderaan jauh adalah sinar matahari. Banyak sensor menggunakan energi pantulan sinar matahari sebagai sumber gelombang elektromagnetik...
Words: 958 - Pages: 4
...Lomba Esai Hari Bumi 2013 Teknik Geologi Fakultas Teknologi dan Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta “Energi Alternatif untuk Indonesia Hijau” Oleh MARIA HANA ANISTYA SMK N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA 2013 I. Latar belakang Indonesia merupakan wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Secara garis besar, sumber energi yang ada dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu energi terbarukan dan energi tidak terbarukan. Perbedaan karakteristik dari sumber tersebut membuat metode eksploitasi dan pengolahan yang diterapkan juga berbeda. Setiap proses yang dilakukan tentu menghasilkan dampak tersendiri bagi lingkungan. Seperti bahan bakar fosil yang selama ini digunakan sebagai sumber energi, metode pengolahan dan pemanfaatan energinya memiliki dampak yang buruk dan cenderung merusak lingkungan. Hasil buangan atau sisa pemanfaatan energi tersebut menghasilkan gas-gas yang membahayakan bumi. Selain itu, bahan bakar fosil merupakan sumber energi tidak terbarukan. Artinya bahwa sumber energi ini dapat sewaktu-waktu habis dikarenakan penggunaannya yang tidak bijak. Di Indonesia banyak sumber energi terbarukan yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal seperti penggunaan tenaga surya (solar cell) atau tenaga air. Terkait juga dengan program masyarakat dunia rendah karbon (low carbon society) yaitu suatu usaha masyarakat dunia untuk mengurangi penggunaan energi yang menghasilkan emisi gas karbon yang berlebihan dan mengancam lingkungan...
Words: 3352 - Pages: 14
...Early Resistance against Spain Although the Spain had conquered the Philippines, the liberty loving people never gave up their dream of independence. They were Christianized and Hispanized, but they retained their fighting spirit and their love for freedom. To prove their aspiration for freedom and to resist Spanish abuses, they rose in more than 100 revolts. Causes of Revolts: 1. Our love for freedom and independence 2. Abuses of Spanish encomenderos 3. Tribute (residence tax) 4. Forced labor (polo) 5. Land gathering by the friars 6. Basi (wine) Monopoly 7. Religion Filipino Revolts Against Spain Revolt of Lakan Dula and Sulayman (Tagalog Revolt 1574)It was the first Filipino revolt against the Spanish rule that was led by Lakan Dula of Tondo and his nephew, Raha Sulayman of Manila. This Revolt was caused by losing Sulayman and Lakan Dula's kingdom when they were defeated by Miguel Lopez de Legazpi to accept the Spanish sovereignty on the promise that they would be well-treated by the Spaniards and would still retain some of their royal and political powers. When Governor General Lavezaris replaced Legazpi, he revoked their exemptions from paying tribute and confiscated their lands. Angered by the broken Spanish promise, Lakan Dula and Sulayman rallied their warriors to overthrow Spanish rule. Lavezaris sent Father Geronimo Martin and Capt. Juan de Salcedo to convince Lakan Dula and Sulayman to abort the revolt and promised to grant their...
Words: 2258 - Pages: 10
...BUDIDAYA KEPITING BAKAU DENGAN POLA “ ONE TREE ONE CRAB “ 1. Pendahuluan. a. Kebutuhan Kepiting Dunia saat ini masih memberikan peluang yang sangat besar dan menjanjikan bagi ekspor kepiting bakau maupun rajungan. Berdasarkan data yang tersedia di Departemen Kelautan dan Perikanan, permintaan kepiting dan rajungan dari pengusaha restoran sea food Amerika Serikat saja mencapai 450 ton setiap bulan. Jumlah tersebut belum dapat dipenuhi karena keterbatasan hasil tangkapan di alam dan produksi budidaya yang masih sangat minim. Padahal, negara yang menjadi tujuan ekspor kepiting bukan hanya Amerika tetapi juga Cina, Jepang, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, dan sejumlah negara di kawasan Eropa. Sebuah perusahaan di Tarakan yang menjadi pengumpul sekaligus eksportir kepiting mengaku hanya sanggup mengirim 20 ton kepiting per bulan ke Korea, padahal permintaan Korea mencapai 80 ton per bulan. Kepiting tersebut diekspor dalam bentuk segar / hidup, beku, maupun dalam kaleng. b. Budidaya kepiting bakau dengan pola ” One Tree One Crab ”, disamping memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir dan tujuan komersial, juga untuk mendukung dan membantu akselerasi program pemerintah didalam masalah lingkungan hidup. Pola ini melibatkan seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat pesisir. 2. Pengertian. ” One Tree One Crab ” mengandung arti bahwa setiap pohon beranak pinak satuan-satuan kepiting. Ini merupakan suatu program...
Words: 2066 - Pages: 9
...1 UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. "tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut; 2. "pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri; 3. "pengusaha" ialah : a. orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja; b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja; c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan hukum termaksud pada (a) dan (b), jikalau yang mewakili berkedudukan di luar Indonesia. 4. "direktur" ialah pejabat yang ditunjuk oleh Mneteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang-undang ini. 5. "pegawai pengawas" ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. 6. "ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian...
Words: 1996 - Pages: 8