Free Essay

Best Practices Pada Implementasi Data Center

In:

Submitted By rae1392
Words 5693
Pages 23
Perancangan dan Perencanaan Data Center
Dengan Mengacu kepada Best Practices

PAPER INDIVIDU
TOPIK-TOPIK LANJUTAN
SISTEM INFORMASI

Oleh

M. RAESSAL DANANG S. 1301023525

09PAZ / 09

[pic]

Binus University
Jakarta
2013

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah mempengaruhi cara berkomunikasi sebuah organisasi. Kegunaan data center adalah sebagai tempat operasi infrastruktur jaringan yang mengakomodasi penggunaan infrastruktur untuk pertukaran data digital baik suara, teks, gambar, maupun multimedia melalui jaringan. Paper ilmiah ini ditulis untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai perancangan data center yang paling baik yang sudah diimplementasikan didalam praktik bisnis yang ada. Metodologi yang digunakan dalam penulisan paper ilmiah ini adalah dengan menggunakan referensi dari buku dan jurnal ilmiah sebagai dasar penulisan. Hasil yang ingin dicapai dari penulisan paper ilmiah ini adalah informasi yang ada didalam paper ilmiah ini diharapkan dijadikan acuan dan memberikan alternatif didalam perancangan dan perencanaan pembuatan data center bagi perusahaan. Melihat keadaan yang ada saat ini tentang pembuatan data center yang dilakukan, masih terdapat banyak aspek – aspek penting yang kurang diperhatikan seperti pemilihan lokasi pembangunan, perancangan layout data center, pemilihan hardware dan yang lainnya. Dengan mengidentifikasi kelemahan – kelemahan yang ditemukan tersebut, paper ilmiah ini akan membahas satu per satu bagian dalam perancangan dan perencanaan pembuatan data center secara keseluruhan, dari pemilihan lokasi pembangunan yang tepat sampai estimasi biaya yang dibutuhkan. Desain, perancangan dan perencanaan data center yang baik berperan penting dalam kelangsungan proses bisnis perusahaan secara keseluruhan.

Kata Kunci: Data center, Infrastuktur, Perancangan, Tier

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat telah mempengaruhi cara berkomunikasi sebuah organisasi. Kegunaan data center adalah sebagai tempat operasi infrastruktur jaringan yang mengakomodasi penggunaan infrastruktur untuk pertukaran data digital baik suara, teks, gambar, maupun multimedia melalui jaringan. Data center atau pusat data merupakan fasilitas yang digunakan untuk menempatkan beberapa server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data yang dikondisikan dengan pengaturan daya dan udara, pencegahan bahaya kebakaran, dan biasanya dilengkapi dengan sistem pengamanan fisik. Data center berfungsi sebagai sistem pengelolaan data mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data, serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

2. Ruang Lingkup Cakupan yang akan dibahas pada penulisan paper ilmiah ini adalah pembahasan dalam perancangan data center tradisional dari segi perencanaan awal dan perancangan yang mengacu kepada best practices yang dilakukan oleh perusahaan.

3. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana perancangan dan pengimplementasian data center yang ada 2. Mengetahui komponen – komponen yang ada didalam data center dan fungsi dari masing – masing komponen

2. Manfaat Memberikan gambaran secara umum bagi perusahaan sebagai salah satu alternatif solusi yang dapat digunakan perusahaan untuk mempertimbangkan media backup dan penjamin keberlangsungan proses bisnis perusahaan.

3. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan di dalam penulisan paper ilmiah ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu penulisan menggunakan beberapa sumber buku dan jurnal ilmiah untuk dijadikan acuan / landasan teori dalam penulisan ilmiah ini.

4. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan memberikan gambaran yang sistematis dalam memahami topik yang disajikan, penulis membagi paper ilmiah ini ke dalam bagian – bagian berupa bab yaitu:

BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang masalah pokok yang dibahas dalam paper ilmiah ini, yang terdiri dari Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaaat, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan menguraikan teori atau konsep yang melandasi hal – hal yang terdapat dalam penelitian ini, secara umum dijelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan Data Center yang dikutip dari berbagai referensi. BAB III : Pembahasan Dalam bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dan manfaat yang ditetapkan pada pendahuluan. Lalu menunjukkan bagaimana pemikiran atau temuan – temuan diperoleh, menginterpretasikan temuan, dan mengaitkannya dengan teori yang digunakan.

BAB IV : Penutup

Dalam bab ini penulis akan menarik bebarapa kesimpulan berdasarkan petunjuk dari buku – buku referensi maupun internet.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Data Data adalah kumpulan fakta dari suatu obyek tertentu. Umumnya, fakta dari suatu obyek itu tak terhitung jumlahnya, maka hanya data yang dibutuhkan saja yang akan diproses oleh komputer. Fakta-fakta ini dibutuhkan dalam suatu sistem guna menghasilkan informasi yang akurat.Proses pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yag disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle), yaitu :

1. Tahapan input, merupakan proses pemasukan data ke dalam komputer melalui media input (input device). 2. Tahapan processing, merupakan proses pengolahan data yang telah terinput, yang dilakukan oleh hardware yang dapat berupa proses perhitungan, perbandingan, pengendalian, atau pencarian didalam database. 3. Tahapan output, merupakan proses akhir yang menampilkan hasil pengolahan data yang berupa informasi yang digunakan untuk pihak – pihak yang berkepentingan melalui output devices.

2. Pengertian Informasi Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis, adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi user dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. Menurut Robert G. Murdick, informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, lalu diolah atau diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan atau penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan. Sedangkan menurut George R. Terry, Ph. D, informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Dari beberapa sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data terpilih yang kemudian diproses sedemikian rupa dan menghasilkan pengetahuan yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan atau pemecahan suatu masalah.

3. Pengertian Sistem Sebuah sistem adalah sekelompok komponen yang berbeda tetapi saling berhubungan satu sama lain yang dipisahkan dengan batasan yang jelas dan bekerja secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara menerima input dan menghasilkan output dengan cara proses transformasi yang teratur (O’Brien.2010) Pengertian sistem menurut Robert G. Murdick, adalah elemen yang merupakan kumpulan prosedur – prosedur pengolahan yang bekerja untuk memenuhi suatu tujuan secara sebagian atau tujuan bersama dengan cara mengoperasikan data dan barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi, energi dan barang. Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya. Sedangkan menurut L. James Havery, sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Dengan mengacu kepada beberapa pengertian yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen atau rancangan yang memiliki fungsi – fungsi tertentu yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

4. Pengertian Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi dapat dikatakan sebagai kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber data, aturan dan prosedur yang melakukan aktivitas penyimpanan, pengambilan, transformasi dan pemisahan informasi didalam organisasi (O’Brien.2010). Pada masa sekarang orang – orang bergantung kepada sistem informasi modern untuk melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan berbagai macam alat – alat fisik (hardware), prosedur dan instruksi sistem informasi yang beragam (software) dan saluran komunikasi yang berbeda – beda (networks). Menurut Robert A. Leitchm sistem informasi adalah media yang digunakan organisasi untuk kebutuhan pengolahan informasi, mendukung kegiatan organisasi yang bersifat operasional maupun manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menghasilkan laporan-laporan tertentu yang ditujukan untuk keperluan pihak eksternal organisasi. Menurut John F. Nash, sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Maka dari itu sistem informasi dapat disimpulkan sebagai sekelompok data dan fakta yang telah diolah yang saling berkaitan yang digunakan untuk membantu user dalam proses pengambilan keputusan.

5. Pengertian Data Center Data center dapat dikatakan sebagai alat yang menjaga perusahaan agar tetap menjalankan operasi bisnisnya. Setiap perusahaan mempunyai data center-nya masing – masing, baik itu memilikinya langsung secara fisik, ataupun menyewanya dari pihak ketiga yang menyediakan fasilitas data center. Melihat lingkungan bisnis yang ada di masa sekarang, kebutuhan akan data center menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting. Data center berisi perangkat dan perlengkapan yang memiliki fungsi sebagai pendukung aktivitas bisnis yang melibatkan komputer, jaringan, penyimpanan data dan keamanan dari proses bisnis suatu perusahaan. Secara fisik, data center dijadikan sebagai tempat penyimpanan sistem komputer dan pendukung infrastruktur perusahaan, dimana didalamnya terdapat data storage systems, telecommunications, data connectivity, equipment housing and support, electrical power distribution, backup power systems, environmental systems, fire suppression systems dan security systems.

Sebuah data center merupakan sebuah fasilitas yang diesediakan perusahaan untuk menyimpan dan mengoperasikan sebagian besar infrastruktur information, communication and technology yang digunakan untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Untuk beberapa perusahaan, data center bisa saja hanya berisi rak yang dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan peralatan yang dibutuhkan, bisa juga berisi kumpulan dari rak dan furnitur ditinjau dari seberapa besar operasi perusahaan tersebut.

1. Data Center Tiers Standarisasi tingkatan pada data center ditujukan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan dari kemampuan hosting sebuah data center. Sebuah lembaga yang bernama Uptime Institute menggunakan four – tier ranking system sebagai alat ukur untuk menentukan tingkat keandalan dari sebuah data center. Sistem penilaian ini diawali dengan tier I, dimana data center yang disebutkan biasanya terdiri dari warehouse yang dilengkapi dengan power source sebagai salah satu bentuk pemulihan jika terjadi gangguan terhadap proses bisnis utama perusahaan, dan diakhiri dengan tier IV, dimana fasilitas yang ditawarkan jauh lebih lengkap dengan menambahkan salah satunya cooling system pada warehouse yang digunakan sebaga data center dan memiliki jaminan 99.99% uptime jika terjadi gangguan terhadap proses bisnis utama perusahaan. Tier III dari data center memiliki kemampuan dalam pemeliharaan secara bersamaan atau dalam satu waktu, yang memungkinkan kegiatan pemeliharaan pada power dan cooling system dilakukan tanpa mengganggu kegiatan operasional yang dilakukan komputer yang terjadi didalam data center. Tetapi pada aktivitas yang tidak direncanakan seperti kesalahan operasional atau kegagalan komponen infrastruktur secara spontan tetap dapat menyebabkan gangguan terhadap aktivitas didalam data center, dengan kata lain tier III belum dapat dikatakan bebas dari gangguan atau fault-intolerant. Tier IV dapat dikatakan fault-tolerant, karena tier IV memungkinkan penggunanya menjalankan aktivitas data center tanpa terganggu meskipun data center mengalami gangguan atau aktivitas yang tidak direncanakan. Peralatan pada tier IV tidak memiliki kelemahan. Konsep dasar dari desain yang digunakan tier IV adalah penggandaan dari desain infrastruktur pada tier III. Dengan catatan, spesifikasi kedua tier tersebut, tier III dan tier IV membutuhkan perlengkapan IT yang di – support oleh dual power inputs untuk memungkinkan distribusi power yang merata antara UPS dan peralatan IT itu sendiri. Berikut adalah skema data center tiers dan spesifikasi masing – masing tier dan perbandingan deskripsi masing – masing tier dengan TIA – 924 Standard:

[pic]

|Class |TIA – 924 Standard |Uptime Institute Standard |
|Tier I |• 99.671% availability |• Sangat rentan terhadap gangguan |
| |• Sangat rentan terhadap gangguan |dari kegiatan yang direncanakan atau |
| |dari kegiatan yang direncanakan atau |tidak direncanakan |
| |tidak direncanakan |• Jalur tunggal untuk distribusi |
| |• Jalur tunggal untuk distribusi |power dan cooling system |
| |power dan cooling system |• N+0 – no redundancy |
| |• N+0 – no redundancy |• Termasuk generator dan UPS jika |
| |• terdapat probabilitas dalam |terjadi pemadaman listrik, dengan |
| |memiliki raised floor, UPS atau |penggunaan bahan bakar generator |
| |generator |minimal tahan dalam 12 jam |
| |• Downtime per tahun adalah 28,8 jam |• Kegiatan harus dihentikan secara |
| |• Kegiatan harus dihentikan secara |keseluruhan jika ingin melakukan |
| |keseluruhan jika ingin melakukan |maintenance |
| |maintenance | |
|Tier II |• 99.741% availability |• Kurang rentan terhadap gangguan |
| |• Kurang rentan terhadap gangguan |dari kegiatan yang direncanakan atau |
| |dari kegiatan yang direncanakan atau |tidak direncanakan |
| |tidak direncanakan |• Jalur tunggal untuk distribusi |
| |• Jalur tunggal untuk distribusi |power dan cooling system |
| |power dan cooling system |• N+1 components including |
| |• N+1 – includes redundant components|generators, UPS, energy storage, |
| |• Termasuk raised floor, UPS dan |chillers, heat rejection, pumps, |
| |generator |cooling and fuel tanks |
| |• Downtime pertahun adalah 22 jam |• Termasuk UPS dan generator dengan |
| |• Maintenance pada jalur power dan |bahan bakar minimal tahan dalama 12 |
| |backbone system mungkin memerlukan |jam |
| |pemadaman dan penghentian kegiatan |• Komponen yang redundant dapat |
| |data center |dimatikan untuk kegiatan maintenance |
| | |tanpa harus mengganggu operasi secara|
| | |keseluruhan, tetapi maintenance pada |
| | |jalur distribusi mungkin tetap harus |
| | |dipadamkan |
|Tier III |• 99.982% availability |• Aktivitas normal tidak akan |
| |• Aktivitas normal tidak akan |mengganggu operasi kritis, namun |
| |mengganggu operasi kritis, namun |aktivitas yang tidak direncanakan |
| |aktivitas yang tidak direncanakan |masih dapat menyebabkan gangguan |
| |masih dapat menyebabkan gangguan |• Sumber power dan distribusi |
| |• Sumber power dan distribusi cooling |cooling system lebih dari satu |
| |system lebih dari satu |• N+1 redundancy |
| |• N+1 redundancy |• Semua perlengkapan IT di – support|
| |• Downtime pertahun adalah 1.6 jam |oleh fitur dual – powered atau |
| |• Termasuk raised floor dan kemampuan|transfer devices |
| |melakukan aktivitas seperti biasa |• Termasuk UPS dan generator dengan |
| |ketika melakukan maintenance pada |12 jam kapasitas bahan bakar |
| |jalur power dan backbone system |• Dapat tetap melakukan aktivitas |
| | |seperti biasa dengan melepaskan |
| | |komponen apapun dalam fase |
| | |maintenance |
|Tier IV |• 99.995% availability |• Aktivitas normal tidak akan |
| |• Aktivitas normal tidak akan |mengganggu operasi kritis, aktivitas |
| |mengganggu operasi kritis, aktivitas |yang tidak direncanakan tidak |
| |yang tidak direncanakan tidak memiliki|memiliki dampak terhadap operasi |
| |dampak terhadap operasi berjalan |berjalan |
| |• Sumber power dan distribusi cooling|• Sumber power dan distribusi |
| |system lebih dari satu |cooling system lebih dari satu dan |
| |• 2(N+1) redundancy – 2 UPS each with|masing masing jalur adalah independen|
| |N+1 |• N+1 redundancy with physical |
| |• Downtime pertahun adalah 0.4 jam |separation |
| |• Termasuk raised floor dan kemampuan|• Membutuhkan cooling system secara |
| |untuk mempertahankan aktivitas |terus menerus |
| |berjalan secara penuh pada saat |• Termasuk UPS dan generator dengan |
| |maintenance |12 jam kapasitas bahan bakar |
| | |• Komponen apapun dapat dilepas dari|
| | |sistem pada saat maintenance tanpa |
| | |memberikan dampak pada sistem yang |
| | |bersifat kritikal |

2. Green Data Center Green data center adalah tempat yang disediakan untuk penyimpanan, manajemen, dan penyebaran data di mana sistem mekanikal, pencahayaan, listrik dan sistem komputer yang ada didalamnya dirancang untuk efisiensi energi maksimum dengan dampak kerusakan lingkungan yang minimal. Pembangunan dan pengoperasian green data center menggunakan strategi dan teknologi yang canggih, berikut beberapa contoh:

• Meminimalisasi footprints dari bangunan • Penggunaan bahan bangunan yang rendah emisi, karpet dan cat • Landscape yang sustainable • Daur ulang limbah • Pemasangan catalytic converters pada generator cadangan • Penggunaan teknologi alternatif seperti photovoltaics, heat pumps, dan evaporative cooling • Penggunaan kendaraan bertenaga hybrid atau listrik dalam perusahaan

Bangunan dan sertifikasi green data center atau fasilitas lain bisa mahal di depan, tetapi penghematan biaya jangka panjang dapat direalisasikan pada operasi berjalan dan pemeliharaan yang dilakukan. Keuntungan lainnya adalah fakta bahwa green facilities memberikan karyawan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman. Selain itu, green facilities juga meningkatkan hubungan dengan masyarakat lokal. Karena semakin banyak tekanan yang muncul dari aktivis lingkungan dan dukungan dari pemerintah dalam penggunaan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.

3. Backup Site Backup site adalah tempat yang digunakan sebagai data center, yang digunakan ketika proses bisnis perusahaan terganggu ketika terjadinya bencana. Ada 3 jenis backup site: - Hot Site - Warm Site - Cold Site

1. Hot Site Hot site merupakan backup site yang memungkinkan perusahaan untuk menjalankan proses bisnisnya secara live atau langsung ketika terjadinya bencana, sehingga perusahaan bisa meng – cut langsung proses bisnis berjalan dan menjalankan semua kendalinya dari hot site selama bencana berlangsung. Hot site biasanya digunakan untuk mem-backup data yang bersifat kritikal dan penting didalam perusahaan.

2. Warm Site Warm site merupakan backup site yang bekerja ketika perusahaan melakukan load system restore dari sebuah proses bisnis. Tidak seperti hot site, warm site bekerja sebagai checkpoint atau save data dari sebuah proses bisnis dan tidak berjalan bersamaan dengan sistem utama perusahaan, sehingga ketika terjadi bencana, perusahaan dapat melakukan restore dengan cara me-load data yang disimpan pada warm site lalu perusahaan dapat melakukan setting ulang terhadap proses bisnis yang diperlukan.

3. Cold Site Cold site merupakan backup site yang disiapkan oleh perusahaan untuk tujuan recovery. Cold site pada dasarnya adalah data center yang memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan perusahaan ketika terjadinya bencana. Cold site bekerja ketika hardware dan software sudah dipindahkan. Hal ini menunjukan bahwa proses yang dibutuhkan untuk menmulihkan proses bisnis yang terganggu oleh bencana pada cold site cukup memakan waktu.

6. Data Center Goals Manfaat yang diberikan oleh data center berorientasi pada tujuan bisnis tradisional diantaranya menekan biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi bisnis, dan penyebaran aplikasi dan konsolidasi sumber daya komputasi yang sangat cepat. Tujuan bisnis ini menghasilkan sejumlah poin – poin inisiatif dalam teknologi informasi:

• Kesinambungan bisnis perusahaan

• Meningkatkan keamanan didalam data center

• Konsolidasi dari application, server, dan data center

• Integrasi antara aplikasi didalam perusahaan apakah perusahaan menggunakan sistem client – server dan multitier atau menggunakan layanan aplikasi web based

• Storage consolidation

Poin – poin inisiatif IT yang disebutkan diatas adalah kombinasi dari kebutuhan perusahaan untuk mengatasi masalah jangka pendek dan menentukan strategi jangka panjang, semua itu salah satunya memerlukan peranan dari jaringan data center, jika jaringan data center yang dimiliki tidak cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan dimasa yang akan datang, maka kemungkinan risiko instabilitas proses bisnis perusahaan menjadi lebih tinggi, terdapat beberapa kriteria untuk melakukan desain pembangunan data center:

• Availability, perancangan data center harus dibuat dengan kemungkinan kesalahan yang sangat kecil, karena data center harus memastikan proses bisnis perusahaan tidak terganggu dan berjalan terus – menerus

• Scalability, perancangan data center harus dapat diukur dan dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi pada perusahaan, sehingga ketika menghadapi perubahan, data center tidak perlu dirubah secara besar – besaran

• Security, data center meerupakan aset berharga perusahaan dengan biaya yang tidak sedikit, keamanan yang disebutkan dapat berbentuk fisik (general control) atau non – fisik (application control)

• Performance, performa data center ditentukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan

• Manageability, kemampuan dalam pengaturan dan pengoperasian data center secara umum sesuai dengan SOP yang ada pada perusahaan masing – masing

Kriteria desain yang sudah disebutkan tadi dapat diaplikasikan kepada area – area fungsional yang berbeda dari jaringan data center:

• Infrastructure services yang mencakup routing, switching, and server-farm architecture

• Application services yang mencakup load balancing, Secure Socket Layer (SSL) offloading, andc caching

• Security services yang mencakup packet filtering and inspection, intrusion detection, and intrusion prevention • Storage services yang mencakup SAN architecture, fibre channel switching, backup, and archival

• Business continuance yang mencakup SAN extension, site selection, and data center interconnectivity

7. Data Center Facilities Karena data center merupakan tempat pengolahan dan perhitungan sumber daya kritis, perusahaan harus membuat kebijakan khusus yang berhubungan dengan fasilitas yang ada didalam data center dan personil yang dibutuhkan untuk operasi sehari – hari. Fasilitas yang ada didalam data center menekankan pada pemanfaatan server dan infrastruktur jaringan. Tuntutan yang ditimbulkan oleh sumber daya ini, ditambah dengan pentingnya aplikasi bisnis yang ada membuat kebutuhan untuk memperhatikan hal – hal berikut:

• Power capacity

• Cooling capacity

• Cabling

• Temperature and humidity controls

• Fire and smoke systems

• Physical security: restricted access and surveillance systems

• Rack space and raised floors

8. Peranan Data Centers dalam Perusahaan Dalam ilustrasi 1 dibawah memperlihatkan perbedaan blok bangunan yang digunakan oleh jaringan perusahaan dan menjelaskan lokasi dari data center didalam arsitektur perusahaan. Blok bangunan yang ada pada ilustrasi dibawah meliputi:

• Campus network • Private WAN • Remote access • Internet server farm • Extranet server farm • Intranet server farm [pic]

Ilustrasi 1. Data Center dalam Perusahaan

Data center biasanya merupakan tempat bagi banyak komponen yang mendukung infrastruktur blok bangunan. Desain data center dapat mencakup salah satu atau semua blok bangunan pada ilustrasi 1, termasuk salah satu atau semua jenis server farm. Setiap jenis server farm bisa menjadi entitas fisik yang terpisah, tergantung pada kebutuhan bisnis perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin membangun data center tunggal dan berbagi semua sumber daya, seperti server, firewall, router, switch, dan sebagainya. Perusahaan lain mungkin mengharuskan tiga server farm dipisahkan. Server farm yang ada ini bekerja untuk mendukung sejumlah aplikasi perusahaan. Aplikasi perusahaan biasanya terfokus pada salah satu area fungsional besar, yaitu:

• Customer relationship management (CRM)

• Enterprise resource planning (ERP)

• Supply chain management (SCM)

• Sales force automation (SFA)

• Order processing

• E-commerce

BAB III
PEMBAHASAN

1. Overview Data Center Data center menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perusahaan untuk memastikan keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Data center dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu membeli data center yang sudah jadi, menggunakan layanan jasa pihak penyedia fasilitas data center (sewa) dan membangun data center sendiri. Perolehan data center sendiri berhubungan dengan banyak provider. Dalam data center, provider disini dapat berupa penyedia jasa data center secara keseluruhan atau hanya penyedia komponen – komponen tertentu seperti jaringan dan aplikasi keamanan. Beberapa perusahaan IT yang menyediakan jasa implementasi data center diantaranya, Cisco, Microsoft, Equinix, Vmware dan masih banyak lagi. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk membeli data center yang sudah ada, tetapi perusahaan disarankan untuk membangun data centernya sendiri untuk mendapatkan kesesuaian dan outcome yang maksimal dengan proses bisnis perusahaannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan data center diantaranya adalah:

• Rack Layout
Penyusunan layout rak server merupakan hal kecil yang biasanya luput dari perhatian, padahal penentuan layout rak server memiliki dampak yang besar pada kinerja server didalam data center. Penyusunan rak server mempengaruhi sirkulasi udara dan meminimalisir risiko server mengalami overheating. Melakukan distribusi server yang padat dapat membantu mentransfer atau memindahkan hotspot dari ruang server. Penggunaan cooling devices juga dapat membantu mengurangi panas dari server.

• Cabling
Melakukan perencanaan pada jalur pemasangan kabel yang akan digunakan, ada baiknya dilakukan untuk memudahkan proses pemeliharaan dan penanganan masalah jika terjadi gangguan pada server didalam data center. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam cabling adalah:

• Menggunakan warna berbeda pada kabel untuk memudahkan identifikasi jaringan

• Menggunakan kabel modular dan mengumpulkan kabel berdasarkan jenisnya seperti kabel – kabel jaringan dengan kabel – kabel jaringan lainnya dan kabel power server dengan kabel sejenisnya

• Melakukan labeling terhadap kabel pada saat instalasi kabel untuk memudahkan identifikasi

Penyusunan layout rak server merupakan hal kecil yang biasanya luput dari perhatian, padahal penentuan layout rak server memiliki dampak yang besar pada kinerja server didalam data center. Penyusunan rak server mempengaruhi sirkulasi udara dan meminimalisir risiko server mengalami overheating. Melakukan distribusi server yang padat dapat membantu mentransfer atau memindahkan hotspot dari ruang server. Penggunaan cooling devices juga dapat membantu mengurangi panas dari server.

2. Critical Building Systems Melakukan desain dan implementasi dari data center dengan memperhatikan optimalisasi sumber listrik dan pemanfaatan ruang data. Beberapa poin yang dapat dikelompokan pada critical building systems:

• Sumber power, dimana sumber power disini didalamnya mencakup distribusi power, termasuk penggunaan UPS, generator untuk cadangan sumber tenaga, power distribution units (PDUs) dan hardware lainnya yang digunakan untuk melakukan transfer daya • Penerapan dan perencanaan yang berhubungan dengan suhu dan udara didalam data center, hal ini membahas secara spesifik heating, ventilation and air conditioning (HVAC) systems. Hal ini mencakup peralatan yang ada pada atap data center dan distribusi peralatan lainnya yang menyediakan fasilitas pendingin udara. Bagian ini juga membahas tentang distribusi udara pada underfloor, dimana hal ini merupakan solusi efektif dengan tujuan penyebaran udara secara merata pada raised floor area. Tambahan alat pendingin pada setiap rak server juga merupakan hal yang kritikal, karena overheating pada server dapat menganggu kinerja data center • Perlindungan terhadap kebakaran, termasuk dengan alat yang dapat mendeteksi dan mengatasi kebakaran didalam data center dengan menggabungkan fungsi pemadaman api menggunakan air (wet system) dilanjutkan dengan pengeringan yang dilakukan dry system untuk area – area yang sangat rentan seperti ruang penyimpanan data • Raised floor systems, merupakan fitur yang yang memudahkan distribusi dan pemindahan kabel

Dengan beberapa poin yang disebutkan diatas ilustrasi dibawah ditujukan untuk menggambarkan keadaan pada data center:

[pic]

3. Site Selection Pemilihan lokasi dari data center harus ditentukan secara hati – hati untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Lokasi ideal dari data center harus memenuhi kriteria aman, yaitu terhindar dari bahaya bencana alam, contohnya daerah yang rawan banjir atau daerah yang rawan longsor. Pertimbangan atas daerah yang rawan gempa bumi juga dilakukan. Tetapi melihat dasar gempa bumi yang dapat terjadi dimana saja, risiko ini tidak dapat dihilangkan tetapi dapat diminimalisir. Cara meminimalisir risiki gempa bumi salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan tanah yang akan digunakan sebagai lahan pembangunan data center. Selain melakukan pemilihan dan pengecekan tanah dan lahan, sebagai tindakan preventif, perusahaan harus melakukan pengecekan terhadap sistem drainase dari daerah yang dipilih. Perusahaan harus memastikan sistem drainase yang dimiliki daerah yang dipilih adalah baik untuk menanggulangi risiko pada masa – masa hujan deras dan badai. Karena walaupun penilaian daerah yang dipilih sebagai data center adalah bebas banjir dan terdapat saluran yang dibuat khusus untuk menangani risiko banjir, jika daerah yang dipilih sebagai data center memiliki ruang sedikit pada bagian bawah tanahnya, pastikan untuk melakukan penecekan terhadap tingkat daya serap air pada tanahnya. Karena tingkat penyerapan air dari tanah bersifat alami dan sulit untuk melakukan tindakan preventif atau penanganan, hal ini juga tidak dapat di selesaikan dengan menggunakan alat anti pelembab biasa yang biasanya dipasang pada basement dari data center.

Selain bebas dari bahaya bencana alam, pemilihan lokasi ideal untuk pembangunan data center juga perlu memperhatikan tingkat kebisingan dari lingkungan sekitar. Dengan ini data center harus dibuat pada area yang tenang dengan tingkat traffic yang rendah. Disisi lain data center juga harus memiliki akses yang lebih dari satu dan akses jalan yang baik untuk sampai ke fasilitas data center ini. Selain masalah akses dan lingkungan yang tenang, data center juga tidak dapat dibangun berdekatan dengan beberapa banguan atau area tertentu, dikelompokan dari area gedung – gedung. Gedung – gedung atau bangunan yang harus dihindari pada pembuatan data center adalah bank, karena bank rentan terhadap risiko kriminalitas tinggi yang membahayakan perusahaan. Lokasi lainnya adalah rute yang biasa dilewati oleh parade atau kegiatan festival, karena hal tersebut memunculkan risiko kesulitan akses pada waktu – waktu tertentu karena jalanan yang diblok. Pabrik kimia dan lokasi – lokasi umum yang mengundang banyak pengunjung seperti arena olahraga, yang meningkatkan risiko traffic baik menggunakan kendaraan bermotor atau tidak. Tentukan area yang memiliki siklus udara dan iklim yang stabil. Angin topan dan tornado tidak hanya berdampak pada keberadaan data center perusahaan, tetapi juga infrastruktur yang ada di sekitar data center perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembangunan data center yang berdekatan dengan tempat – tempat yang memiliki nilai fokus dibidang politik.

Beberapa poin yang disebutkan diatas berkaitan dengan risiko yang ditimbulkan oleh alam atau secara alamiah, terdapat beberapa pertimbangan lain juga dilihat dari sisi kesalahan manusia. Hindari pembangunan data center berdekatan dengan bandar udara. Bandar udara memunculkan beberapa risiko tersendiri diantaranya adalah kemungkinan terjadinya crash dari suatu pesawat pada saat landing atau take off. Ketika hal itu terjadi, terdapat risiko lepasnya suatu bagian dari pesawat dan berpotensi mengenai data center perusahaan. Walaupun kejadian ini jarang terjadi, risiko human error tetap ada dan tidak bisa dihilangkan, oleh karena itu pemilihan lokasi harus dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang – matang.

4. Planning and Designing Planning and designing berbicara tentang keterlibatan staff IT perusahaan dengan pemilihan dan perancangan arsitektur dari data center yang akan dibuat dan mengenal provider yang akan mengerjakan proyek data center tersebut. Terlepas dari metode perusahaan mendapatkan data center baru (membeli, membuat atau menyewa) akan ada masa dimana perusahaan perlu melakukan perubahan terhadap data centernya. Data center architecture mencakup desain dari distribusi tenaga secara lengkap didalam data center secara keseluruhan yang dapat dikelompokan menjadi poin – poin:

• Space Design

Poin ini berisi layout dari data center secara umum berdasarkan fungsi dari ruangan:

o Raised floor area

o Kantor

o Ruang perlengkapan tambahan

o Ruang rapat dan konferensi

o Supply room

o Communication room

o Ruangan untuk mengatur pengiriman dan penerimaan perlengkapan

• Electrical

Poin ini berisi hal – hal yang berhubungan dengan perihal sumber dan distribusi tenaga listrik didalam data center, yaitu:

o Generator o Tangki bahan bakar (ukuran dan lokasi) o Uninterruptible Power Supply (UPS) o PDUs (utama dan cadangan) o Distribusi tenaga listrik o Building feeds, conduits, trenches o Perhitungan daya yang mencakup:

▪ Equipment footprint ▪ Raised floor area ▪ Total facility

Beberapa teknik perancangan yang dapat dilakukan untuk pendistribusian tenaga listrik didalam data center untuk mendapatkan hasil yang maksimal:

o Mengukur secara keseluruhan kebutuhan daya dari data center

o Menyiapkan fasilitas maintenance bypass dan emergency shutdown.

o Menyiapkan SRG atau signal reference grid untuk meminimalisir risiko gangguan aliran listrik.

o Menggunakan PDU untuk mengintegrasikan koneksi antar peralatan didalam data center.

o Mempertahankan tingkat kelembapan udara untuk meminimalisir risiko korsleting.

o Mengintegrasikan peralatan didalam data center dengan UPS system.

• Communication

Poin ini berhubungan dengan jaringan komunikasi yang digunakan didalam data center, salah satunya menentukan jalur fiber optik dan manajemen kabel.

• Mechanical systems

Poin ini berhubungan dengan perihal teknologi mekanis yang digunakan didalam data center, seperti:

o Lokasi dan distribusi HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning)

o Cooling, heating, dan alat pengatur kelembapan udara

o Filtering

• Fire protection

Merupakan fasilitas penanganan yang diperlukan data center sebagai pencegahan kebakaran yang bisa saja terjadi. Fasilitas fire protection terdiri dari alat pendeteksi kebakaran, wet system dan dry system. Alat pendeteksi kebakaran seharusnya dipasang dibawah raised floor dan harus dipasang diseluruh bagian didalam data center, sesuai dengan ketentuan NFPA 72E. Alat pendeteksi kebakaran terdiri dari pendeteksi panas dan asap dan terintegrasi dengan sistem penanganan kebakaran yang akan memicu wet system dan dry system, alarm dan stasiun kontrol pusat. Terdapat empat kategori dalam praktik yang membahas fire protection:

o Instalasi fire – rated material pada dinding data center mengacu pada standarisasi NFPA 75

o Instalasi sprinkler system, yaitu penanganan pertama terhadap kebakaran (semacam keran air)

o Penggunaan bahan kimia khusus untuk mempercepat penanganan pertama kebakaran

o Manual systems, termasuk pemasangan alat pemadam kebakaran yang tersebar pada semua bagian didalam data center

• Raised floor

Raised floor merupakan elemen yang penting didalam data center, perencanaan yang harus dilakukan pada poin ini adalah menentukan ukuran panel dan tinggi dari raised floor. Beberapa keuntungan yang didapatkan dengan penggunaan fasilitas ini diantaranya:

o Memaksimalkan distribusi aliran udara yang merata

o Memudahkan dalam penggantian sirkuit listrik

o Memudahkan user dalam melakukan sortir kabel dan maintenance

• Security system

Poin ini berisi tentang pengamanan secara umum yang dapat dilakukan untuk menjaga data center dari tindakan yang tidak diinginkan, beberapa implementasi yang harus direncanakan:

o Kontrol lokasi o Kontrol terhadap akses o CATV (Community Antenna Television) o Biometrics o Centralized monitoring

5. Biaya Pembangunan Data Center

1. Tier 2

|Cost Line Item |Total Average Cost |Average Cost Per Sq. Ft. |% of Total |
|Demolition |$ 18,965 |$ 1.79 | |
|General construction |276,293 |26.11 |6.6% |
|Access floor system | 124,773 |11.79 | |
|Ceiling systems |31,978 |3.02 | |
|Wall finishes |30,591 |2.89 | |
|Floor finishes |24,844 |2.35 | |
|Structural steel |123,868 |11.70 | |
|Fire protection system |141,736 |35.77 | |
|Plumbing system |35,883 |3.39 | |
|Mechanical system |503,066 |47.54 |12.0% |
|Electrical system |909,728 |85.96 |21.6% |
|Monitoring and security system |34,475 |3.26 | |
|Critical support equipment |863,429 |81.59 |20.5% |
|General condition |195,187 |18.44 | |
|General contractor fee |113,569 |10.73 | |
|Permit |17,549 |1.66 | |
|Premium time |91,935 |8.69 | |
|Construction management fee |156,793 |14.82 | |
|Design fee |156,793 |14.82 | |
|Reimbursable expenses |17,396 |1.64 | |
|Total Project |$4,202,665 |$397.11 |100% |

2. Tier 3

|Cost Line Item |Total Average Cost |Average Cost Per Sq. Ft. |% of Total |
|Demolition |$ 211,141 |$6.65 | |
|General construction |1,039,442 |32.76 |7.0% |
|Access floor system | 196,976 |6.21 | |
|Ceiling systems |74,505 |2.35 | |
|Wall finishes |80,668 |2.54 | |
|Floor finishes |53,230 |1.68 | |
|Structural steel |506,885 |15.98 | |
|Fire protection system |1,134,928 |35.77 |7.7% |
|Plumbing system |111,535 |3.52 | |
|Mechanical system |1,446,994 |45.61 |9.8% |
|Electrical system |3,079,871 |97.07 |20.8% |
|Monitoring and security system |403,814 |12.73 | |
|Critical support equipment |4,338,844 |136.76 |29.4% |
|General condition |609,395 |19.21 | |
|General contractor fee |428,341 |13.50 | |
|Permit |140,872 |4.44 | |
|Premium time |494,074 |15.57 | |
|Construction management fee |492,996 |15.54 | |
|Design fee |420,587 |13.26 | |
|Reimbursable expenses |56,965 |1.80 | |
|Total Project |$15,247,936 |$480.60 |100% |

Berdasarkan contoh kasus dari penelitian yang dilakukan Gartner Research terhadap data center tier II dan tier III, data center tier III lebih mahal daripada tier II, hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan keberagaman peralatan yang digunakan pada data center tier III dan dapat dilihat biaya yang dikeluarkan untuk mengimplementasi data center dapat dikatakan cukup besar. Tetapi dengan cost yang besar tersebut terdapat beberapa keuntungan yang didapat perusahaan:

• Memiliki kuasa penuh terhadap aktivitas dan lingkungan data center • Memiliki risiko yang rendah terhadap kepindahan karena masalah dengan provider data center (sewa) • Memiliki kewenangan dalam pengaturan dan penataan data center

BAB IV
PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan penulisan ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa:

• Lokasi pembangunan data center yang strategis adalah pembangunan yang dilakukan pada daerah yang bebas dari bencana alam, memiliki traffic yang tidak terlalu tinggi (manusia maupun kendaraan bermotor), akses yang mudah ke jalan raya dan jauh dari gedung – gedung atau fasilitas pemerintahan.

• Biaya pembuatan data center dinilai cukup tinggi melihat dari banyaknya pengeluaran yang harus dilakukan untuk akuisisi lahan, pembelian peralatan, pelatihan staff, dll.

• Data center bertujuan untuk menjamin kelangsungan proses bisnis perusahaan dengan cara menyediakan backup dan fasilitas remote processing jika terdapat ganggungan terhadap proses bisnis utama perusahaan.

2. Saran Data center memerlukan maintenance dan monitoring secara berkala untuk memastikan kegiatan yang dilakukan didalam data center berjalan sesuai dengan prosedur operasional tanpa ada gangguan. Dari sisi staff yang memiliki tanggung jawab dalam pengoperasian data center, harus dilakukan training dan penyesuaian terhadap perkembangan proses bisnis yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

applications/data-centers/what-are-data-centers. (t.thn.). Dipetik November 12, 2013, dari http://www.graybar.com/.

Bhattacharya, A. A., Culler, D., Kansal, A., Govindan, S., & Sankar, S. (2012). The Need for Speed and Stability in Data Center Power Capping. IEEE, 1-10.

data-center/tier-standards-overview.htm. (t.thn.). Dipetik November 12, 2013, dari http://www.colocationamerica.com/.

data-centres/. (t.thn.). Dipetik November 12, 2013, dari http://www.interxion.com/.

Kozlowicz, J. (t.thn.). blog/post/data-center-tiers-explained-the-great-raised-floor-debate/. Dipetik November 12, 2013, dari http://www.greenhousedata.com/.

O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction To Information Systems. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Rasmussen, N. (2007). Re-examining Sustainability of The Raised Floor for Data Center Applications. 1-10.

Rouse, M. (t.thn.). definition/green-data-center. Dipetik November 12, 2013, dari http://searchdatacenter.techtarget.com/.

|PICTURE |
| |
|[pic] |
|PERSONAL INFORMATION |
|Binusian ID |1301023525 |
|Full Name |MUHAMMAD RAESSAL DANANG SUKORAHARJO |
|E-mail |raessal.danang@live.com |
|Address |Current |
| |Komplek Sandang A3 |
| |Jakarta Barat 11480 |
| |DKI Jakarta , Indonesia |
| | |
| |Permanent |
| |JL. Benteng Tengah No. 58 A |
| |Sukabumi 43132 |
| |Jawa Barat , Indonesia |
|Phone Numbers |Mobile : 62 – 812 – 98986944 |
| |Home : 62 – 266 – 217571 |
|Gender |Male |
|Birth Place / Date |JAKARTA / 19 Sep 1992 |
|Nationality |Indonesia |
|Marital Status |Single |
|Religion |Islam |
|FORMAL EDUCATION |
|Sep 2009 – present |Bina Nusantara University , Jakarta , Indonesia |
| |Bachelor (S1) , Information System And Accounting GPA : 3.13 |
|LANGUAGE SKILL |
|Indonesian |Speaking Writing Reading |
| |Excellent Excellent Excellent |
| | |
|English |Speaking Writing Reading |
| |Excellent Good Excellent |
| | |
|OTHER INFORMATION |
|Vehicle Owned |Car, Motorbike |
|Driving License |A , C |
| |

Similar Documents

Free Essay

Management Report Pln Upjb 2012 Q1

...Laporan Manajemen Triwulan I PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali 2012 RANGKUMAN EKSEKUTIF PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali, atau selanjutnya di sebut PLN UPJB, terbentuk atas dasar SK Direksi nomor 1067.K/DIR/2011 tanggal 26 Juli 2011 dan SK Direksi nomor 1270.K/DIR/2011 tanggal 25 Agustus 2011 perihal Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali. Sebagai salah satu unit bisnis PT PLN (Persero), PLN UPJB meliputi Sektor Pembangkitan PLTGU Cilegon, Sektor Pengendalian Pembangkitan PLTU Labuan, Sektor Pengendalian Pembangkitan PLTU Indramayu dan sebagai asset manager atas PLTGU Blok II Muara Karang. Berikut ini merupakan rangkuman eksekutif untuk periode Triwulan I Tahun 2012. ii Laporan Manajemen Triwulan I PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali 2012 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i RANGKUMAN EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GRAFIK vi DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Kondisi Umum 1 1.2. Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan 3 BAB II AKTIVITAS PERUSAHAAN 5 2.1. 5 Produksi Energi 2.1.1. Produksi Tenaga Listrik 2.1.2. Pemakaian Energi Primer 5 10 2.2. Teknologi Informasi 13 2.3. Sistem Organisasi dan Sumber Daya Manusia 16 2.3.1. Organisasi PLN UPJB 16 2.3.2. Sumber Daya Manusia 16 2.4. Program Unggulan 17 2.5. Pusat Keunggulan 21 BAB III KEY PERFORMANCE...

Words: 11661 - Pages: 47

Free Essay

Laporan Liberisasi

...1|ASC FISIP UI Laporan Penelitian ASEAN Study Center Universitas Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Makmur Keliat, Ph.D Asra Virgianita, MA Shofwan Al Banna Choiruzzad, Ph.D Agus Catur Aryanto Putro, S.Sos 2013 2|ASC FISIP UI KATA PENGANTAR Laporan penelitian ini merupakan hasil penelitian tentang Tenaga Kerja Terampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN yang dilakukan oleh ASEAN Study Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tema penelitian ini menjadi tema penting mengingat urgensinya untuk menata kesiapan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Penelitian ini mengkaji kondisi delapan sektor yang telah disepakati di dalam Mutual Recognition Arrangement atau Mutual Recognition Agreement Framework. Analisis dirancang untuk: (1) mendapatkan gambaran mengenai nilai strategis berbagai sektor jasa yang disepakati di dalam ASEAN MRA dan MRA Framework; (2) memetakan daya saing pekerja terampil Indonesia di berbagai sektor tersebut; (3) mengidentifikasi tantangan-tantangan yang akan muncul berkaitan dengan liberalisasi sektor jasa ASEAN di masing-masing sektor jasa. Dengan kajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pada pembuatan kebijakan berkaitan dengan liberalisasi sektor jasa ASEAN dengan tentu saja menempatkan kepentingan nasional Indonesia sebagai pertimbangan...

Words: 37778 - Pages: 152

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638