...MANAJEMEN KEUANGAN 2 MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN 2 MATERI : PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN DOSEN : RONA TMC SIMARANGKIR TAHUN AKADEMIK : 2009/2010 SEMESTER : GENAP PERTEMUAN :9 (SEMBILAN) PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2010 Pendahuluan Ketika membuat keputusan-keputusan penting, manajer perusahaan sangat bergantung baik pada laporan keuangan sekarang maupun yang diproyeksikan. Laporan keuangan proforma atau laporan keuangan proyeksi yaitu laporan keuangan yang meramalkan posisi keuangan perusahaan serta kinerjanya selama periode tahun tertentu. Para manajer menggunakan laporan keuangan proyeksi dalam empat cara yaitu: 1. Dengan mengacukan pada laporan keuangan proyeksi, mereka dapat menilai apakah kinerja perusahaan yang diantisipasi sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan dengan harapan para investor. 2. Laporan keuangan proyeksi dapat digunakan untuk mengestimasikan dampak dari perubahan-perubahan operasi yang diusulkan. Oleh karena itu, manajer keuangan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan analisis “bagaimana jika” 3. Para manajer menggunakan laporan keuangan proyeksi untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan di masa depan 4. Laporan keuangan proyeksi...
Words: 2892 - Pages: 12
...FINANCIAL ANALYSIS (ANALISIS KEUANGAN) DISUSUN OLEH FANY INDRIYANI SATRIA TRINANDA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 FINANCIAL ANALYSIS (ANALISIS KEUANGAN) Analisis keuangan bertujuan untuk menilai seberapa jauh kinerja perusahaan dalam konteks yang menyatakan tujuan dan strategi. Dalam proses menganalisis keuangan Ada 2 alat analisis yang sering dipergunakan yaitu analis rasio dan analis arus kas. Pada analisis Rasio menilai bagaimana berbagai pos dalam laporan keuangan perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan pada analisis arus kas memungkinkan analis untuk memeriksa likuiditas perusahaan, dan bagaimana perusahaan mengelola arus kas operasi, investasi, dan pendanaan. ANALISIS RASIO Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5-1, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dipengaruhi oleh strategi pasar produk dan kebijakan pasar keuangan. Strategi pasar produk diimplementasikan melalui strategi kompetitif perusahaan, kebijakan operasi, dan keputusan investasi. Kebijakan pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan dan kebijakan dividen. Para manajer dapat membentuk empat bidang untuk mencapai target pertumbuhan dan keuangan yaitu (1) Manajemen Operasi, (2) Manajemen Investasi, (3) Keputusan Pembiayaan, dan (4) Kebijakan deviden. Tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan perusahaan pada setiap bidang ini. Analisis rasio efektif melibatkan angka-angka...
Words: 8749 - Pages: 35
...memang ada bagaimanakah cara melihatnya ? Tulisan ini juga membahas masalah identifikasi goal, definisi parameter tujuan sebuah bank, dan alternatif strategi pembiayaan yang mungkin dipilih guna mengoptimalkan pencapaian tujuan bank. Setelah selesai membaca tulisan ini, para pembaca diharapkan mampu; • menjelaskan adanya tiga perkiraan bank dengan multi dimensi yang tidak dapat dimaksimalkan secara simultan melainkan harus dioptimalkan, karena tujuan peningkatan ketiga perkiraan bertentangan satu sama lain (conflict of interest); • mengkalkulasi atau memperkirakan tiga tujuan bank secara kuantitatip dengan menggunakan kombinasi data dari neraca (data pada sisi asset & liability) data laporan laba rugi (income statement ) lembaga keuangan bank komersil; • membahas tentang mismatch atau ketidakseimbangan karakter sumber pendanaan dengan karakteristik investasi pada bank komersil yang...
Words: 8394 - Pages: 34
...dilihat dari pendekatan aliran dan pendekatan stock. Dengan pendekatan stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut jika total kewajiban melebihi total aktiva. Jika perusahaan mempunyai hutang Rp. 1 milyar, sedangkan total asetnya hanya Rp. 500 juta, maka perusahaan tersebut sudah bisa dinyatakan bangkrut. Dengan pendekatan aliran, perusahaan akan bangkrut jika tidak bisa menghasilkan aliran kas yang cukup. Dari sudut pandang stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut meskipun mungkin masih menghasilkan aliran kas yang cukup, atau mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. 1. Penyebab Kesulitan Keuangan. Penyebab kesulitan keuangan dan kebangkrutan cukup bervariasi. Jenis industri sendiri mempengaruhi penyebab kegagalan usaha. Ada sektor usaha yang relatif mudah dikerjakan, ada yang sulit. Kegagalam bisnis juga bervariasi tergantung umur usaha. 2. Alternatif Perbaikan Kesulitan Keuangan. Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada dasarnya ada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangrkutan) atau reorganisasi. Likuidasi jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan nilai perusahaan kalau diteruskan. Reorganisasi kalau perusahaan masih menunjukkan prospek yang baik, sehingga nilai perusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalau dilikuidasi. Pemecahan Secara Formal. Dilakukan apabila masalah sudah parah, kreditur dan pemasok dana lainnya ingin mempunyai jaminan keamanan dan keadilan. Pemecahan secara formal melibatkan pihak ketiga yaitu pengadilan...
Words: 1786 - Pages: 8
...|ANALISIS | |LAPORAN | |KEUANGAN | |CHAPTER 01 | |Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan | |CHAPTER 02 | |Pelaporan dan Analisis Keuangan | |PROGRAM PASCA SARJANA | |MAGISTER AKUNTANSI | |UNIVERSITAS TRISAKTI | [pic] KELOMPOK 1 : RONALD ( 123-131-067 ) DENNYS SURYA ( 123-131-015 ) MIFTAH ( 123-131-046 ) ARFIANTO ( 123-131-096 ) RIKA ( 123-131-064 ) WILLIAM ( 123-131-080 ) STEVANUS ( 123-140-140 ) DR. VINOLA HERAWATY, AK, CA, MSC UNIVERSITAS TRISAKTI KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan & Pelaporan dan Analisis Keuangan ” dengan lancar. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih...
Words: 10835 - Pages: 44
...Teori Akuntansi Keuangan BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING Disusun oleh: 1. 2. 3. DaisyaLuthfiany Lia Mustikawati Sarimdivo Tamba (1306484210) (1306484734) (1306485301) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2014 1 STATEMENT OF AUTHORSHIP “Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya. Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.” Mata Ajaran : Teori Akuntansi Keuangan Judul Makalah/Tugas : Behavioural Research in Accounting Tanggal Dosen : 24 November 2014 : Tubagus Muhamad Yusuf Khudri S.E., M.T.I. 1. Nama : DaisyaLuthfiany NPM : 1306484210 TTD : 2. Nama : Lia Mustikawati NPM : 1306484734 TTD : 3. Nama : Sarimdivo Tamba NPM : 1306485301 TTD : 2 BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING Penelitian yang terdapat pada bab 12, membahas mengenai bagaimana pasar modal bereaksi atas keluarnya informasi akuntansi. Kesulitan dalam penelitian pasar modal (capital markets research) adalah tidak meneliti bagaimana informasi sebenarnya diproses oleh pelaku pasar karena berfokus hanya pada dua item yaitu, keluarnya informasi dan...
Words: 8342 - Pages: 34
...Komitmen Kewajiban, yaitu komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau pihak lain. Pencatatan Komitmen Dalam Laporan Keuangan Transaksi komitmen belum mempengaruhi posisi di neraca maupun pendapatan dan biaya, oleh sebab itu transaksi komitmen harus dicatat oleh bank diluar pos-pos neraca. Tempat pencatatan transaksi seperti ini adalah rekening administratif. Pos administratif komitmen ini pada tanggal jatuh waktunya akan berubah menjadi transaksi yang akan merubah neraca dan pos pendapatan dan biaya. Standar Keuangan Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) mewajibkan bank untuk mencatat transaksi komitmen ini secara single entry, karena pada tanggal laporan keuangan harus terlihat jelas komitmen bersih dari suatu bank. Transaksi-transaksi yang termasuk Komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima, Meliputi fasilitas pinjaman yang akan diterima oleh bank dari bank lain dan atau pihak lain dan belum dipergunakan pada tanggal penyusunan laporan keuangan. Nilai komitmen yang disajikan adalah sejumlah nilai nominal penarikan atau pelunasan atas fasilitas tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian pemberian fasilitas kredit tersebut. Contoh : Apabila bank Omega menyetujui perjanjian pinjaman yang akan diterima dari bank ABC sebesar Rp. 300 milyar, oleh bank Omega transaksi...
Words: 1297 - Pages: 6
...ANALISIS LAPORAN KEUANGAN LIMA TAHUN PT UNILEVER INDONESIA TBK Oleh: Yessica Angkawijaya 08120110013 Calandra Alencia Haryani 08120110014 Felicia Francisca 08120110017 Andrew Janaprasetya 01220110075 Chin Lung 01220110034 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN KARAWACI 2013 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TENTANG UNILEVER PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken NV dengan akta No 23 dari Pak AH van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie dengan surat No 14 pada tanggal 16 Desember 1933, didaftarkan di Raad van Justitie di Batavia dengan No 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No 3. Nama perusahaan berubah menjadi PT Unilever Indonesia Dengan akta No 171 dari notaris Ny Kartini Muljadi SH tanggal 22 Juli 1980. Kemudian, namanya berubah lagi menjadi PT Unilever Indonesia Tbk dengan akta No 92 dari notaris Mudofir Hadi SH Mr tanggal 30 Juni 1997 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Nomor 2.620 15 Mei 1998 Tambahan No 39. Perusahaan tercatat 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada tanggal 24 Juni 2003 di Rapat...
Words: 3029 - Pages: 13
...dan operasi pengendalian intern atauprosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian) Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut : · Meminta keterangan dari personil klien · Menguji dokumen, arsip, dan laporan · Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian · Melaksanakan kembali prosedur klien 3. Substantive Test of Trans actions (Uji Substantif atas Transaksi) Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan. Tujuan pengujian substantive atas transaksi adalah untuk menentukan apakah transaksi akuntansi klien telah diotorisasi dengan pantas, dicatat dan diiktisarkan dalam jurnal dengan benar dan diposting ke buku besar dan buku tambahan dengan benar. Pengujian atas...
Words: 1676 - Pages: 7
...diperoleh pemegang saham. Kebijakan deviden menyangkut keputusan untuk membagikan laba sebagai deviden atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan (laba ditahan). Deviden yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Manajer keuangan dituntut untuk bisa menetukan kebijakan deviden yang optimal, yang menciptakan keseimbangan antara deviden saat ini dan pertumbuhan di masa akan datang. Oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan deviden, perusahaan perlu mempertimbangakan berbagai faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Kebijakan deviden menyangkut tiga masalah yaitu seberapa banyak laba yang harus dibagikan secara rata – rata selama jangka waktu tertentu, apakah pembagian tersebut dalam bentuk tunai atau pembelian kembali, dan apakah perusahaan sebaiknya mempertahankan tingkat pertumbuhan deviden yang stabil. Dalam kenyataannya, kebijakan deviden menuai beberapa kontroversi dari para ahli keuangan. Banyak hal yang perlu dipelajari dan dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan deviden, baik resiko maupun manfaatnya bagi perusahaan, pemegang saham, sekaligus buruh yang berperan dalam kenaikan laba perusahaan. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengulas paper berjudul “Kebijakan Deviden” ini. ➢ Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang...
Words: 9947 - Pages: 40
...Howard Hakes, Wakil Presiden Hitchcock Automotive Services menggambarkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh timnya dalam mengelola stabilitas perusahaan diler automobile. Terdapat survey kepuasaan pelanggan, struktur organisasi, dengan lampiran contoh halaman laporan keuangan, kutipan dari laporan konsultasi yang menunjukkan data diler dan departemen mobil, dan kutipan dari laporan konsultasi yang menunjukkan data kompensansi manajer departemen. Untuk mengetahui kepusaan pelanggan terhadap produk dan service Puente Hills Toyota dengan menanyakan pelayanan kepada konsumen dalam bentuk kuesioner melalui serangkaian yang di fokuskan pada kepuasan terhadap : * pembuatan janji pelayanan service * penulisan pesanan pelayanan * kualitas pekerjaan * ketepatan waktu pekerjaan * harga * fasilitas Kemudian hasil dari respons pertanyaan survey dikirim secara langsung pada perusahaan dan dijumlahkan dalam indeks kepuasan konsumen (customer satisfaction indeks-CSI) yang memberi perhatian mengenai apa yang dibayar oleh pabrik dan manager diler. Pabrik sering kali merubah alokasi kendaraan pada diler jika penilaian CSI lebih rendah dari tingkatan yang bisa diterima dalam tiga tahun berturut-turut. Contoh formulir survei kepuasan pelanggan sebagai berikut : * presentasi produk * negosiasi * dokumen final * menerima kendaraan anda * komunikasi diler * fasilitas, dsb Dengan struktur organisasi PHT cukup khas dalam industri...
Words: 836 - Pages: 4
...1. Di bawah ini yang termasuk akun riil (permanen) adalah.. a. Goodwill b. Penjualan c. Piutang Usaha d. A dan C 2. Berikut ini yang termasuk akun nominal (temporer) adalah.. a. Pendapatan diterima di muka b. Beban gaji c. Persediaan d. Saldo laba 3. Penggunaan standar akuntansi yang sama di seluruh Negara akan menjamin.. a. Konsistensi b. Komparabilitas c. Rendahnya biaya penyiapan laporan d. B dan C 4. Di bawah ini adalah bagian dari Laporan Keuangan utama, kecuali.. a. Laporan Posisi Keuangan/Neraca b. Laporan Perubahan Posisi Keuangan c. Laporan Laba Komprehensif d. Laporan Ekuitas Pemilik 5. Elemen laporan keuangan yang manakah yang akan terpengaruh dengan adanya aktivitas penerbitan saham biasa (ordinary shares) secara tunai? a. Pendapatan b. Kerugian c. Liabilitas d. Ekuitas 6. Karakteristik dari sistem pencatatan persediaan dari sistem perpetual adalah a. Pembelian persediaan dicatat dengan menggunakan akun pembelian b. Harga pokok penjualan dicatat bersamaan dengan pencatatan penjualan c. Tidak dilakukan pencatatan persediaan dalam buku persediaan d. Harga pokok penjualan dihitung dengan jalan mengurangi jumlah barang yang tersedia dijual dengan nilai persediaan akhir barang dagang 7. Perusahaan Kerinci membeli peralatan kantor seharga Rp. 12,000,000. Pajak penjualan Rp. 600,000. Biaya lain-lain diantaranya...
Words: 3242 - Pages: 13
...kewajaran. Dalam semua hal yang meterial, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tujuan audit spesifik ditentukan berdasar asersi-asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laoran keuangan. Asersi-asersi diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Keberadaan atau Keterjadiaan Asersi tentang keberadaan atau keterjadiaan berhubungan dengan apakah aktiva atau utang benar terjadi selama periode tertentu. Asersi keberadaan berkaitan dengan akun-akun riil yang tercantum pada neraca. 2. Kelangkapan Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun (rekening) yang semestinya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan. 3. Hak dan Kewajiban Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan dua hal, yaitu : a. Apakah aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan benar-benar merupakan hak perusahaan pada tanggal tertentu. b. Apakah utang yang tercantum dalam laporan keuangan benar-benar merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. 4. Penilaian atau Pengalokasian Asersi tentang penilaian dan pengalokasian berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, utang, pendapatan, dan biaya sudah dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. 5. Penyajian dan Pengungkapan Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu dalam laporan keuangan sudah diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan...
Words: 2575 - Pages: 11
...nasabah ke dalam kelompok-kelompok yang menggambarkan tipe kesamaan debitur. Nasabah dengan tipe yang sama akan memiliki persyaratan modal yang sama tanpa memperhatikan perbedaan yang potensial pada kemampuan pembayaran kredit dan risiko yang dimiliki oleh masing-masing individu nasabah. Sejalan dengan banyaknya inovasi keuangan, dan produk-produk yang ada di dunia perbankan semakin berkembang, maka semakin banyak pula risiko risiko yang muncul. Dan risiko-risiko ini tidak diatur dalam Basel I, sehingga dikembangkanlah konsep permodalan dan risiko perbankan yang baru, yang lebih dikenal dengan Basel II. Tentang Basel II Basel II dibuat berdasarkan struktur dasar the Basel I. Basel II memberikan kerangka perhitungan modal yang bersifat lebih sensitif terhadap risiko serta memberikan insentif terhadap peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko di bank. Hal ini dicapai dengan cara penyesuaian persyaratan modal dengan risiko dari kerugian kredit dan juga dengan memperkenalkan perubahan perhitungan modal dari eksposur yang disebabkan oleh risiko dari kerugian akibat kegagalan operasional. Basel II bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan, dengan menitikberatkan pada tiga pilar, yakni pilar pertama, perhitungan permodalan yang berbasis risiko; pilar kedua, supervisory review process; dan pilar ketiga, market discipline. Perbedaan Basel I dan Basel II [pic] Pilar-Pilar Basel 2 1. Pilar 1 - Minimum Capital Requirement Definisi Modal ...
Words: 4147 - Pages: 17
...ANALISIS JURNAL Judul Penelitian : EARNING MANAGEMNET DURING RELIEF INVESTIGATIONS Penulis/Peneliti : Jennifer J. Jones Tahun : 1991 Jurnal : Journal of Accounting Research, Vol. 29, No. 2 A. RINGKASAN JURNAL Jurnal ini merupakan hasil penelitian Jones tahun 1991 yang melakukan tes tentang apakah perusahaan akan memperoleh manfaat dari import relief / perlindungan impor (misalnya: peningkatan tarif dan pengurangan kuota) dalam upaya untuk mengurangi laba melalui earning management selama investigasi perlindungan impor oleh International Trade Commision (ITC) Amerika Serikat. Penentuan perlindungan impor dibuat oleh ITC berdasarkan pada faktor yang ditentukan oleh federal trade acts, termasuk profitabilitas industri. Penelitian ini mendokumentasikan penggunan angka akuntansi pada program pemerintah federal sebagai dasar untuk perlindungan impor. Perkiraan komponen bebas dari total akrual yang digunakan sebagai ukuran manajemen laba bukan komponen bebas tunggal (seperti yang digunakan dalam Mc Nichols dan Wilson 1988) Komponen bebas total akrual lebih tepat dalam konteks ini karena ITC tertari pada laba sebelum pajak yang mencakup efek dari semua akun akrual dan dengan demikian menejer cenderung untuk menggunakan beberapa akrual untuk mengurangi laba yang dilaporakan. Jones melakukan analisis lintas seksi untuk menguji apakah total estimasi akrual pendapatan cenderung menurun selama infestigasi perlindungan impor. Penelitian ini...
Words: 3226 - Pages: 13