CHAPTER 21
AUDITING INTERNAL, OPERASIONAL, DAN PEMERINTAHAN
AUDITING INTERNAL
Definisi Auditing Internal
Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkanpendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.
Evolusi Auditing Internal
Auditing internal dimulai sebagai fungsi klerikal yang dilakukan oleh satu orang, yang terutama terdiri dari pelaksanaan verifikasi tagihan secara independent sebelum melakukan pembayaran. Setelah bertahun-tahun, auditing internal berevolusi menjadi aktivitas yang sangat professional yang mencakup penilaian atas efisiensi dan efektivitas semua tahap operasi perusahaan, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
Standar-Standar Praktik
IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Standar umum yang berkaitan dengan masalah-masalah berikut ini : a. Indepenensi b. Keahlian professional c. Ruang lingkup pekerjaan d. Pelaksanaan pekerjaan audit e. Pengelolaan departemen auditing internal
Hubungan dengan Auditor Eksternal
Biasanya terdapat hubungan yang erat antara auditor internal dan auditor independent dari luar entitas. Pekerjaan auditor internal bisa menjadi pelengkap, tetapi bukan pengganti, pekerjaan auditor independen dalam suatu audit atas laporan keuangan. Salah satu tanggung jawab direktur auditing internal adalah mengkoordinasikan pekerjaan auditor internal dengan pekerjaan auditor eksternal. | Auditor Internal | Auditor Eksternal | Pemberi kerja | Perusahaan dan unit-unit pemerintahan | Kantor akuntan public | Organisasi nasional | Institute of Internal Auditors (IIA) | American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) | Gelar sertifikasi | Certified Internal Auditor (CIA) | Certified Public Accountant (CPA) | Lisensi untuk praktik | Tidak ada | Ada | Tanggung jawab utama | Kepada dewan komisaris | Kepada pihak ketiga | Ruang lingkung audit | Semua aktivitas dalam suatu organisasi | Terutama laporan keuangan |
AUDITING OPERASIONAL
Definisi Auditing Operasional
Auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang orang yang tepat hasil-hasil evaluasi tersebut berserta rekomendasi perbaikan.
Tahap-tahap dalam Audit Operasional a. Memilih auditee b. Merencanakan audit c. Melaksanakan audit d. Melaporkan temuan e. Melakukan tindak lanjut
Keterlibatan dan Standar Akuntan Publik Independen
Berdasarkan keahlian dan pengalamannya, akuntan public independent memenuhi syarat untuk ,elakukan audit operasional. Pada tahun 1982, AICPA menunjuk komite spesifik untuk Auditing Operasiomal dan Manajemen guna mempelajari keterlibatan akuntan independent dalam auditing operasional.
AUDITING PEMERINTAHAN
Jenis-jenis Audit Pemerintah a. Audit keuangan
- Audit atas laporan keuangan
- Audit terkait yang bersifat keuangan b. Audit kinerja
- Audit kehematan dan efisiensi
- Audit program
Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum (GAGAS) a. Standar umum
Kategori umum dari GAGAS terutama berkaitan dengan kualifikasi auditor dan organisasi audit.Standar ini berlaku untuk audit pemerintah. Ada empat standar dalam kategori ini, yaitu :
- Kualifikasi
- Independensi
- Kemahiran profesional
- Pengendalian mutu
b. Standar pekerjaan lapangan untuk audit keuangan standar pekerjaan lapangan GAGAS memasukkan ketiga standar pekerjaan lapangan AICPA tanpa modifikasi. Melalui referensi, juga dimasukkan semua SAS terkait yang dikeluarkan oleh AICPA yang dapat dianggap sebagai interpretasi standar pekerjaan lapangan. Untuk melengkapi standar-standar ini, GAGAS memasukkan lima standar pekerjaan lapangan tambahan sebagai berikut :
- Komunikasi auditor
- Tindak lanjut audit
- Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal
- Pendokumentasian penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi yang secara signifikan tergantung pada sistem informasi yang terkomputerisasi
- Kertas kerja c. Standar pelaporan untuk audit keuangan
Untuk melengkapi keempat standar pelaporan yang berlaku umum yang dikeluarkan AICPA serta SAS terkait, yang semuanya dimasukksn ke dalam GAGAS melalui referensi, yellow book mencantumkan lima standar pelaporan tambahan berikut ini :
- Ketaatan pada GAGAS
- Ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian internal
- Informasi istimewa dan rahasia
- Pembagian laporan
Pelaporan mengenai Ketaatan pada Hukum dan Peraturan
Standar pelaporan yang kedua mensyaratkan bahwa laporan auditor mengenai laporan keuangan, atau laporan terpisah yang diacu dalam laporan auditor itu, harus mencakup informasi yang sama mengenai penyimpangan dan tindakan illegal yang dilaporkan kepada komite audit menurut standar AICPA. Standar ini juga mengharuskan auditor untuk melqporkan penyimpangan atau tindakan illegal secara langsung kepada pihak-pihak eksternal dalam dua kondisi jika auditee tidak melakukannya sesegera mungkin setelah auditor mengkomunikasikannya kepda badan pengatur auditee.
Pelaporan mengenai Pengendalian Internal
GAGAS mengharuskan auditor untuk melaporkan kekurangan-kekurangan dalam pengendalian internal yang mereka anggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan. Contoh kondisi yang dapat dilaporkan mencakup : a. Tidak adanya pemisahan tugas yang bai dan konsisten dengan tujuan pengendalian yang sesuai b. Bukti gagalnya menjaga aktiva dari kehilangan, kerusakan, atau penyalahgunaan c. Tidak cukupnya tingkat kesadaran pengendalian dalam organisasi d. Kegagalan untuk menindaklanjuti dan mengoreksi kekurangan yang sebelumnya teridentifikasi dalam pengendalian internal
SINGLE AUDIT ACT
Tujuan Single Audit Act a. Memperbaiki pengelolaan keuangan pemerintah Negara bagian dan local serta organisasi nirlaba berkenaan dengan program bantuankeuangan federal b. Menetapkan persyaratan yang seragam untuk audit atas bantuan keuangan federal yang diberikan kepada pemerintah Negara bagian dan local c. Mendorong penggunaan sumberdaya audit secara efisien dan efektif d. Memastikan bahwa departemen dan badan federal, hingga ke tingkat maksimum yang memungkinkan, mengandalkan dan memanfaatkan pekerjaan audit yang dilakukan mengikuti persyaratan Single Audit Act
Ruang Lingkup Audit Menurut Single Act
Ruang lingkup audit yang dilaksanakan dijelaskan dalam Undang-Undang dan OMB Circular A-133, memiliki lima komponen utama, yaitu : a. Umum b. Laporan keuangan c. Pengendalian internal d. Ketaatan e. Tindak lanjut audit
Persyaratan Pelaporan
Laporan auditor bisa ditulis dalam format laporan gabungan atau laporan terpisah. Selain pedoman yang diberikan dalam OMB Circular A-133, auditor juga harus memperhatikan hal-hal berikut : a. AU 801, Pertimbangan Auditing Ketaatan dalam Audit atas Entitas Pemerintahan dan Penerima Bantuan Keuangan Pemerintah (SAS No. 74 dan 75) b. AT 100, Standar Atestasi (SSAE No. 1, 4, 5, 7, dan 9) c. At 400, Atestasi Ketaatan (SSAE No. 3, 4, dan 9 serta SAS No. 74)
Isi laporan auditor terdiri atas : a. Pendapat mengenai laporan keuangan b. Laporan mengenai pengendalian internal c. Laporan mengenai ketaatan d. Skedul temuan dan biaya yang diragukan
20-19
Laporan Auditor Independen
Kami telah mengaudit laporan aset dan kewajiban yang timbul dari transaksi tunai Jiffy Jasa Clerical pada tanggal 31, 20XO, serta laporan pendapatan dikumpulkan dan biaya dibayar untuk tahun yang berakhir pada tanggal. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit sesuai dengan standar audit. Standar mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Seperti dijelaskan dalam Catatan X, laporan keuangan disusun atas dasar penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, aktiva dan kewajiban yang timbul dari transaksi tunai Jiffy Jasa Clerical pada tanggal 31, 20XO, dan pendapatan dikumpulkan dan biaya dibayar selama tahun yang berakhir pada tanggal, atas dasar akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan X.
Tanda tangan
Tanggal
b. Modifikasi laporan standar: * Pengantar paragraf hanya memiliki judul yang lebih khusus untuk laporan keuangan. Misalnya, laporan aset dan kewajiban yang timbul dari transaksi tunai. * Sebuah paragraf penjelasan berikut lingkup paragraf dan menyatakan dasar presentasi dan mengacu pada catatan atas laporan keuangan yang menggambarkan secara komprehensif akuntansi selain GAAP. * Sebuah ayat pendapat yang mengungkapkan pendapat (atau menolak pendapat) apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan dasar akuntansi yang dijelaskan.
19-26 1. Penulisan dan penyusunan laporan keuangan merupakan keterlibatan untuk layanan akuntansi dan bukan audit atas laporan keuangan. Penting bahwa klien memahami perbedaan ini, dan yang lebih penting, bahwa ada pemahaman yang jelas antara klien dan BPA dari sifat keterlibatan masing-masing.
Komitmen verbal, seperti percakapan telepon, sering dapat disalahpahami dan karenanya harus ditindaklanjuti dengan surat penunjukan yang merinci istilah, sifat, dan keterbatasan layanan yang akan dilakukan. Salinan surat ini harus ditandatangani oleh klien untuk mengakui perjanjian klien, pemahaman, dan persetujuan dari lingkup perikatan dan kembali ke BPA.
2. Perikatan audit rutin tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan defalcations, dan keterlibatan untuk laporan keuangan yang tidak diaudit CPA tidak bertanggung jawab untuk menerapkan prosedur audit apapun. Namun, sebagai seorang profesional, BPA memiliki tanggung jawab untuk ketelitian dalam melaksanakan pertunangan, untuk menerapkan pertimbangan profesional dalam penyusunan laporan keuangan, dan untuk menarik perhatian klien setiap masalah yang tidak biasa atau mencurigakan dicatat selama pertunangan.
Dalam situasi khas prinsipal dan agen, pihak ketiga dapat mengandalkan representasi agen. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam situasi ini, CPA harus memiliki pemahaman yang jelas dan pernyataan tertulis dari klien (pengusaha) bahwa BPA dapat mengandalkan informasi dan representasi dari agen independen.
3. Kata "audit" harus dihindari pada keterlibatan nonaudit. CPA harus membujuk klien untuk mengubah judul akun untuk 'jasa akuntansi, "dan harus yakin klien memahami perbedaan antara layanan akuntansi dan keterlibatan untuk memeriksa laporan keuangan sesuai dengan standar auditing.
4. Menggunakan bahasa dalam surat pengantar seperti "yang kami review" dapat berarti bahwa pemeriksaan beberapa jenis dibuat dan BPA mungkin menemukan bahwa ia telah mengambil tanggung jawab lebih daripada yang dimaksudkan. Disclaimer singkat pendapat harus selalu melampirkan laporan keuangan yang tidak diaudit dengan yang CPA berhubungan dan setiap halaman harus jelas dan mencolok ditandai sebagai diaudit. Jika surat penutup terpisah digunakan, tidak mengandung bahasa yang akan memperluas disclaimer pendapat . Rekomendasikan disclaimer adalah sebagai berikut:
"Neraca Perusahaan X pada tanggal 31, 19xx, serta laporan laba rugi dan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut tidak diaudit oleh kita dan kami tidak menyatakan pendapat atas mereka." 5. Sementara BPA tidak memiliki tanggung jawab untuk melakukan prosedur audit dalam keterlibatan diaudit, ia memang memiliki tanggung jawab untuk melakukan semua layanan yang dilakukan dalam kapasitas profesional dengan keahlian yang wajar dan perawatan. Fakta bahwa BPA sedang meninjau faktur hanya untuk menentukan klasifikasi akun dan invoice hilang tidak mempengaruhi laporan keuangan keseluruhan tidak menghilangkan tanggung jawabnya untuk membawa perhatian klien masalah daerah potensial. CPA harus menyarankan klien dari invoice hilang dan menyarankan bahwa klien menindaklanjuti masalah ini atau, jika klien diinginkan, BPA bisa mengejar lebih jauh sebagai layanan tambahan akuntansi.
6. Menurut definisi, laporan keuangan tidak diaudit belum diaudit oleh CPA dan dia tidak dapat diharapkan untuk memiliki pendapat apakah mereka siap sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, CPA memang memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan keterlibatan diaudit secara profesional, dan jika dia menyimpulkan atas dasar fakta yang diketahui kepadanya bahwa laporan keuangan tidak diaudit tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, CPA harus menuntut revisi sesuai.
Dalam situasi ini tanah dan bangunan harus disesuaikan dengan biaya perolehan dikurangi penyusutan. Jika BPA tidak dapat membujuk klien untuk mengatur tanah dan bangunan, ia harus ditetapkan dengan jelas dalam disclaimer berpendapat keberangkatan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum dan efek, jika diketahui, terhadap laporan keuangan. Selanjutnya, jika klien menolak untuk menerima disclaimer CPA pendapat dengan pemesanan jelas ditetapkan, CPA harus menolak untuk dikaitkan dengan laporan keuangan dan secara resmi menarik diri dari pertunangan.
7. CPA harus mengeluarkan disclaimer pendapat atas laporan keuangan yang tidak diaudit klien karena, dengan membantu dalam persiapan mereka, ia telah menjadi terkait dengan mereka. Selain itu, jika klien tidak dapat dibujuk untuk menambahkan pengungkapan catatan kaki yang direkomendasikan oleh CPA, disclaimer pendapat harus ditetapkan dengan jelas keberangkatan ini dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.Jika laporan hanya untuk penggunaan internal oleh klien adalah pengungkapan catatan kaki mungkin tidak diperlukan, tapi kemudian CPA harus menambah disclaimer kalimat bahwa laporan keuangan dibatasi untuk penggunaan internal oleh klien dan karena itu tidak perlu mencakup semua pengungkapan yang mungkin diperlukan untuk presentasi yang adil sesuai dengan GAAP.
Jika klien menolak untuk menerima disclaimer, CPA harus menolak untuk dikaitkan dengan laporan keuangan dan secara resmi menarik diri dari perikatan.