Free Essay

Definisi Perekonomian Indonesia

In:

Submitted By ayulestari
Words 2612
Pages 11
Definisi perekonomian Indonesia
Secara umum perekonomian indonesia adalah cara suatu bangsa atau negara untuk mengatur kehidupan ekonomi agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.
Menurut UUD 1945 perekonomian indonesia adalah sistem perekonomian campuran dimana negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya yang merupakan pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara
Macam-macam sistem perekonomian di Indonesia 1. Sistem Ekonomi Tradisional
Merupakan sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat
Ciri – ciri:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana. 2. Sistem Ekonomi Liberalis
Merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya
Ciri –ciri :
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara. 3. Sistem Ekonomi Sosialis
Merupakansitem ekonomi yang semua kegiatan ekonomi didominasi oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian.
Ciri-ciri:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui. 4. Sistem Ekonomi Campuran Merupakan gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis
Ciri – ciri :
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari pemerintah;
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c) kepentingan umum lebih diutamakan;
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Sejarah Perkembangan Perekonomian Indonesia * 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal ( masa demokrasi liberal ) * 1959-1966 : Sistem ekonomi ethatisme ( masa demokrasi terpimpin ) * 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila ( demokrasi ekonomi ) * 1998 s/d sekarang : Sistem ekonomi pancasila ( demokrasi ekonomi ) yang dalam prakteknya cenderung liberal

Perekonomian pada masa penjajahan
Masa Pendudukan Belanda
Pada masa penjajahan indonesia menerapkan sistem perekonomian monopolis.dimana setiap kegiatan perekonomian dijalankan desuai penguasa perdaganngan Indonesia saat itu. VOC adalah lembaga yang menguasai perdagangan Indonesia saat itu. Pada masa VOC berkuasa mereka nerap kan peraturan dan strategi agar mereka tetep menguasai perekonomian Indonesia. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC seperti verplichte leverentie (kewajiban meyerahkan hasil bumi pada VOC ) dan contingenten (pajak hasil bumi) dirancang untuk mendukung monopoli itu. Disamping itu, VOC juga menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi, antara lain dengan diadakannya pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam penduduk, pelayaran Hongi dan hak extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya melebihi peraturan). Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di Maluku yang memang sudah diisolasi oleh VOC dari pola pelayaran niaga samudera Hindia.
Dengan memonopoli rempah-rempah, diharapkan VOC akan menambah isi kas negri Belanda, dan dengan begitu akan meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda. Disamping itu juga diterapkan Preangerstelstel, yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan. Bahkan ekspor kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi ekspor cengkeh yang Cuma 1.050 metrik ton.
Pada tahun 1795, VOC bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :
a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama perang Diponegoro.
b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar.
c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri.
d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.

Masa Pendudukan Inggris
Inggris berusaha merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem ini sudah berhasil di India, dan Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil juga di Hindia Belanda. Selain itu, dengan landrent, maka penduduk pribumi akan memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India. Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari negara penjajah.
Akan tetapi, perubahan yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit dilakukan, dan bahkan mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris yang Cuma seumur jagung di Hindia Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :
a.Masyarakat Hindia Belanda pada umumnya buta huruf dan kurang mengenal uang, apalagi untuk menghitung luas tanah yang kena pajak.
b.Pegawai pengukur tanah dari Inggris sendiri jumlahnya terlalu sedikit.
c.Kebijakan ini kurang didukung raja-raja dan para bangsawan, karena Inggris tak mau mengakui suksesi jabatan secara turun-temurun.

Masa Cultuurstelsel
Cultuurstelstel (sistem tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch. Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan cultuurprocenten (imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini berarti bahwa masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang mereka datangkan ke Hindia Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup masyarakat pedesaan menjadi lebih komersial, tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi nonagraris.
Jelasnya, dengan menerapkan cultuurstelstel, pemerintah Belanda membuktikan teori sewa tanah dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah timbul dari keterbatasan kesuburan tanah. Namun disini, pemerintah Belanda hanya menerima sewanya saja, tanpa perlu mengeluarkan biaya untuk menggarap tanah yang kian lama kian besar. Biaya yang kian besar itu meningkatkan penderitaan rakyat, sesuai teori nilai lebih (Karl Marx), bahwa nilai leih ini meningkatkan kesejahteraan Belanda sebagai kapitalis.
Perekonomian pada masa orde lama
Pada awal kemerdekaan, pembangunan ekonomi Indonesia mengarah perubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional, yang bertujuan untuk memajukan industri kecil untuk memproduksi barang pengganti impor yang pada akhirnya diharapkan mengurangi tingkat ketergantungan luar negri.
Sistem moneter tentang perbankan khususnya bank sentral masih berjalan seperti wajarnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya hak ekslusif untuk mencetak uang dan memegang tanggung jawab perbankan untuk memelihara stabilitas nasional. Bank Indonesia mampu menjaga tingkat kebebasan dari pengambilan keputusan politik.
Masa orde lama dimulai dari tanggal 17 Agustus 1945 saat Indonesia merdeka. Pada saat itu,keadaan ekonomi Indonesia mengalami stagflasi (artinya stagnasi produksi atau kegiatan produksi terhenti pada tingkat inflasi yang tinggi). Indonesia pernah mengalami sistem politik yang demokratis yakni pada periode 1949 sampai 1956. Pada tahun tersebut, terjadi konflik politik yang berkepanjangan dimana rata-rata umur kabinet hanya dua tahun sehingga pemerintah yang berkuasa tidak fokus memikirkan masalah-masalah sosial dan ekonomi yangterjadi pada saat itu. Selama periode 1950an struktur ekonomi Indonesia masih peninggalan jaman kolonial, struktur ini disebut dual society dimana struktur dualisme menerapkandiskriminasi dalam setiap kebijakannya baik yang langsung maupun tidak langsung.Keadaan ekonomi Indonesia menjadi bertambah buruk dibandingkan pada masa penjajahanBelanda.
Sejak tahun 1955, pembangunan ekonomi mulai meramba ke proyek-proyek besar. Hal ini dikuatkan dengan keluarnya kebijakan Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun (1961). Kebijakan ini berisi rencana pendirian proyek-proyek besar dan beberapa proyek kecil untuk mendukung proyek besar tersebut. Rencana ini mencakup sektor-sektor penting dan menggunakan perhitungan modern. Namun sayangnya Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun ini tidak berjalan atau dapat dikatakan gagal karena beberapa sebab seperti adanya kekurangan devisa untuk menyuplai modal serta kurangnya tenagaahli.

Perekonomian Indonesia pada masa ini mengalami penurunan atau memburuk. Terjadinya pengeluaran besar-besaran yang bukan ditujukan untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melainkan berupa pengeluaran militer untuk biaya konfrontasi Irian Barat, Impor beras, proyek mercusuar, dan dana bebas (dana revolusi) untuk membalas jasa teman-teman dekat dari rezim yang berkuasa. Perekonomian juga diperparah dengan terjadinya hiperinflasi yang mencapai 650%. Selain itu Indonesia mulai dikucilkan dalam pergaulan internasional dan mulai dekat dengan negara-negara komunis.

Perekonomian Indonesia masa orde baru (1966-1998)
Inflasi pada tahun 1966 mencapai 650%,dan defisit APBN lebih besar daripada seluruh jumlah penerimaannya. Neraca pembayaran dengan luar negeri mengalami defisit yang besar, nilai tukar rupiah tidak stabil” (Gilarso, 1986:221) merupakan gambaran singkat betapa hancurnya perekonomian kala itu yang harus dibangun lagi oleh masa orde baru atau juga bisa dikatakan sebagi titik balik.
Awal masa orde baru menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan dikendalikannya inflasi, stabilitas politik tercapai ayng berpengaruh terhadap bantuan luar negeri yang mulai terjamin dengan adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Berikut penjelasan singkat tentang beberapa REPELITA:
A. REPELITA I (1967-1974) mulai berlaku sejak tanggal 1april 1969. Tujuan yang ingin dicapai adalah pertumbuhan ekonomi 5% per tahun dengan sasaran yang diutamakan adalah cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana terutama untuk menunjang pertanian. Tentunya akan diikuti oleh adanya perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B. REPALITA II (1974-1979)
Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun. Prioritas utamanya adalah sektor pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan merupakan dasar tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
C. REPALITA III (1979-1984)
Prioritas tetaap pada pembangunan ekonomi yang dititikberatkan pada sector pertanian menuju swasembada pangan, serta peningkatan industri yangmengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
D. REPALITA IV (1984-1989)
Adalah peningkatan dari REPELITA III. Peningkatan usaha-usaha untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, mendorong pembagian pendapatan yang lebih adil dan merata, memperluas kesempatan kerja. Priorotasnya untuk melanjutkan usaha memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri. Jika ditarik kesimpulan maka pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah mengacu pada sektor pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti pertumbuhan industri bertahap.

Dampak Positif Kebijakan ekonomi Orde Baru : * Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit. * Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras). * Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat. * Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.

Dampak Negatif Kebijakan ekonomi Orde Baru : * Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam * Perbedaan ekonomi antardaerah, antargolongan pekerjaan, antarkelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam. * Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi sosial) * Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) * Pembagunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata. * Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan. * Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh. * Pembagunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Irian. Faktor inilahh yang selantunya ikut menjadi penyebab terpuruknya perekonomian nasional Indonesia menjelang akhir tahun 1997.

Perekonomian pada masa reformasi

Kebijakan- kebijakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie: 1. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan
Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI. 2. Mengadakan reformasi dalam bidang politik
Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh Independen. 3. Kebebasan menyampaikan pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
4. Refomasi dalam bidang hukum Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.
5. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari area politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota yang masih menduduki jabatan birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.
6. Mengadakan sidang istimewa Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12 ketetapan.
7. Mengadakan pemilu tahun 1999 Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil).
Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur: * Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas, kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya tiong hua). * Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang dianggapnya tidak efesien (menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional). * Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur. * Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri masalah-masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi antara lain: a) Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun. b) Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing. c) Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.

Kebijakan-kebijakan lain pada masa Megawati: * Memilih dan Menetapkan Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang. * Membangun tatanan politik yang baru Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres. * Menjaga keutuhan NKRI Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya Timor Timur dari RI. * Melanjutkan amandemen UUD 1945 Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman. * Meluruskan otonomi daerah Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah-daerah.

Kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan pada masa SBY: 1. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN. 2. Konversi minyak tanah ke gas. 3. Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB. 4. Buy back saham BUMN 5. Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil. 6. Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. 7. Meningkatkan sektor pariwisata dengan mencanangkan “Visit Indonesia 2008″. 8. Pemberian bibit unggul pada petani. 9. Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Similar Documents

Free Essay

Economics

...1.1 Latar Belakang Negara-negara melakukan perdagangan internasional dikarenakan dua alasan utama yang keduanya bertujuan untuk menghasilkan gains from trade bagi mereka. Pertama, negara-negara melakukan perdagangan dikarenakan mereka berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain, karena dengan adanya kerjasama maka suatu negara dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaan mereka. Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis (economic of scale) dalam produksi. (Yenny 2007). Perdagangan internasional selalu memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan dan pembangunan di Asia Tenggara, terutama dalam mengubah perekonomian dari berpenghasilan rendah ke berpenghasilan menengah ke atas. Dari tahun 2002 – 2012...

Words: 4940 - Pages: 20

Free Essay

Bank Umum Dan Jenis Jasa-Jasa Bank

...KATA PENGANTAR Puji syukur Kami haturkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Bank Umum dan Jenis Jasa Bank Umum. Tidak lupa pula shalawat serta salam selalu kami hadiahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad saw yang telah membawa kita semua ke alam yang gelap menuju alam yang terang benderang yakni agama islam. Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai kewenangan untuk menyimpan dan memberikan dana kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia. Selain menghimpun dana masyarakat, bank juga mempunyai banyak produk jasa lain yang memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk memanfaatkan jasa perbankan. Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang mengambil topik tentang Bank Umum dan Jenis Jasa Bank Umum agar kita semua bisa mengetahui apa saja yang dilakukan bank selain menghimpun dan memberikan dana dari dan untuk masyarakat. Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan, kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu lebih banyak lagi. Mataram, Februari 2011 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 3 BAB II PEMBAHASAN 5 BAB III PENUTUP...

Words: 2977 - Pages: 12

Free Essay

Mencegah Disintegrasi Bangsa

...DEFINISI SEPARATISME Separatisme adalah suatu paham yang mengambil keuntungan dari pemecah-belahan dalam suatu golongan (KBBI) Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). (Wikipedia.org) DEFINISI DISINTEGRASI BANGSA Disintegrasi secara harfiah dipahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1994). PENYEBAB MUNCUL IDE SEPARATISME Dalam proses yang menyebabkan adanya kemauan untuk memisahkan diri dari suatu wilayah atau kelompok manusia dari suatu golongan, pastilah terdapat alasan yang melatarbelakangi atas keinginan mereka tersebut. Baik itu karena mereka merasa tidak nyaman, ekonomi negara yang tidak stabil, ketidakadilan, faktor sejarah dan pengaruh dari luar. Rakyat Merasa Hidup Tidak Nyaman Faktor rasa nyaman yang dimiliki oleh rakyat merupakan salah satu penyebab munculnya ide separatisme. Ketika rakyat merasa tidak diterima oleh lingkungannya, tidak mendapat keamanan dalam hidupnya, tidak dapat hidup dengan layak, dan kurangnya perhatian dapat menyebabkan muncul ide untuk memisahkan diri dari suatu negara. Faktor-faktor berikut yang menyebabkan seseorang merasa hidupnya tidak nyaman : Ekonomi Ketidakmerataan ekonomi, kemiskinan merupakan salah satu penyebab rakyat merasa tidak nyaman. Ketika penduduk...

Words: 1094 - Pages: 5

Free Essay

Fiscal Policy

...penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi 2, Bapak yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh tentang Kebijakan Fiskal, dan kepada semua pihak yang turut membantu, penulis sampaikan terima kasih atas bantuannya. Kepada pihak – pihak yang tulisannya penulis jadikan rujukan, penulis sampaikan terima kasih dan pernyataan maaf bila kurang berkenan. Jakarta, April 2014 Penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Selama ini kita mengenal tiga sistem perekonomian yang berlaku di dunia yaitu sistem kapitalis, sistem sosialis dan sistem campuran. Salah satu dari tiga sistem tersebut diterapkan di Indonesia yaitu sistem ekonomi campuran. Sistem campuran adalah sebuah sistem perekonomian dengan adanya peran pemerintah yang ikut serta menentukan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah antara lain, melaksanakan kebijakan fiskal yang merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat menuliskan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud...

Words: 4058 - Pages: 17

Free Essay

Peran Pasar Modal Syariah Dalam Transmisi Kebijakan Moneter Indonesia

...PERAN PASAR MODAL SYARIAH DALAM TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER INDONESIA (Studi Kasus Jakarta Islamic Index) Sebuah Refleksi Penerapan Ekonomi Islam di Sektor Pasar Modal AHMAD NASHRUDDIN NIM. S.0812.049 SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) TAZKIA BOGOR 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemberitaan mengenai kebijakan moneter bank sentral pada umumnya selalu menarik perhatian masyarakat. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 4 Februari 2011 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 6,75%, keputusan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi ke depan yang mulai meningkat.1 Kebijakan tersebut berdampak pada kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 15,34 poin atau 0,44 persen menjadi 3.496,17 basis poin. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,636 poin atau 0,59 persen ke posisi 616,200 basis poin pada penutupan hari itu.2 Gambaran di atas menunjukkan besarnya pengaruh kebijakan moneter terhadap berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan. Hal demikian tidak mengherankan karena kebijakan moneter memang ditempuh bank sentral untuk mempengaruhi dan mengarahkan berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan tersebut kepada tujuan yang ingin dicapai, yang pada umumnya kestabilan harga, dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi.3 Pertanyaannya adalah bagaimana proses pengaruh kebijakan moneter ini terjadi. Seperti halnya kebijakan moneter berpengaruh ekspektasi para pelaku ekonomi di pasar...

Words: 10238 - Pages: 41

Free Essay

Century

...APAKAH PEMERINTAH HARUS MEMBAILOUT BANK CENTURY? A. Pendahuluan 1. Krisis Tahun 2008 Krisis keuangan yang dialami oleh bank Century hingga saat ini tidak lepas dari dampak dari krisis global yang dialami oleh dunia perbankan. Hal ini berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika Serikat, yang dipicu oleh maraknya penggelembungan harga perumahan di AS yang didorong kebijakan-kebijakan Bank Sentral Amerika (the Fed) yang kurang pruden untuk menstabilkan sistem keuangan sejak bertahun-tahun. Kondisi ini didorong oleh keinginan untuk memelihara permintaan properti perumahan agar tetap tinggi, terutama bagi kalangan berpenghasilan rendah yang tidak memiliki kapasitas keuangan yang memadai (ninja loan yaitu pinjaman terhadap nasabah yang no income, no job, & no asset). Kredit perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik bagi investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Celakanya, banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata. Akibatnya, bank-bank kesulitan untuk membayar dan investor dengan cepat menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik. Hal ini menyebabkan pula struktur pasar uang yang produknya saling terkait satu sama lain menjadi terganggu. Termasuk juga jaminan obligasi utang (collaterlaised debt obligation/CDO) sebagai bentuk investasi...

Words: 3479 - Pages: 14

Free Essay

Koperasi

...Jatidiri Koperasi Indonesia Dion Afyn M 1206266605 Definisi Koperasi ( pasal 1 ayat 1 UU No. 25 thn 1992) Koperasi adalah badan usahayang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Landasan dan Asas Koperasi ( Pasal 2 UU No. 25 thn 1992) Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan 1. Asas Koperasi Asas Koperasi di Indonesia asalah asas kekeluargaan dan gotong royong. Asas kekeluargaan dalam Koperasi mengqndung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua dan untuk semua Adapun kegotong royongan dalam koperasi mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki keinsyafan dan kesadaran semangat bekerjasama seta tanggung jawab bersama 2. Landasan koperasi Landasan Idiil : Landasan idiil koperasi adalah pancasila artinya setiap aktivitas koperasi senantiasa mendasarkan cita-citanya pada pengalaman dan pelaksanaan Pancasila. Landasan Strutural : Landasan strutural koperasi adalah Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1. Landasan Gerak : Landasan gerak Koperasi adalah undang-undang dan peraturan-peraturan yang mengatur perkoperasian. Dewasa ini kita telah mempunyai undang-undang tentang perkoperasian yakni Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Landasan Mental : Landasan mental...

Words: 779 - Pages: 4

Free Essay

Optimalisasi Waqaf Tunai Melalui Peran Satria (Safety Triangle of Stakeholders) Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Umkm Yang Berkelanjutan Di Indonesia (Studi Kasus : Umkm Sentra Industri Keramik Dinoyo, Malang)

...Optimalisasi Waqaf Tunai melalui Peran SATRIA (Safety Triangle of Stakeholders) sebagai Upaya Peningkatan Daya saing UMKM yang Berkelanjutan di Indonesia (Studi Kasus : UMKM Sentra Industri Keramik Dinoyo, Malang) Oleh: Aji Nur Afifatul Hasna LusianaWatiningsih Sarintan Pratiwi Usman UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 HALAMAN PENGESAHAN USULAN LKTI NASIONAL SELF XI 2014 1. Judul Kegiatan : Optimalisasi Waqaf Tunai melalui peranSATRIA (SafetyTriangle of Stakeholders) sebagai Upaya Peningkatan DayaSaingUMKM yang Berkelanjutan di Indonesia (Studi KasusUMKM Sentra Industri Keramik Dinoyo, Malang) 2. Ketua Pelaksana Kegiatan a) Nama Lengkap : Aji Nur Afifatul Hasna b) NIM : 125020300111060 c) Jurusan : Akuntansi d) Universitas : UniversitasBrawijaya e) AlamatRumah dan No Tel/HP : Perum Persada Bhayangkara Singashai Blok N-16 Malang/085755500645 f) Alamat email :ajinurafifatul@gmail.com 3. AnggotaPelaksanaKegiatan : 2 orang 4. DosenPendamping a) Namalengkap dan gelar :AchmadZaky, SE.,MSA.,Ak. b) NIP : 19841024 201012 1 003 c) AlamatRumah dan No tel,/ HP : Tata surya II/7 Malang/ 081805081000 Malang, 13 April 2014 Ketua Pelaksana Kegiatan (Aji Nur Afifatul Hasna)NIM. 125020300111060 | Dosen Pendamping(AchmadZaky, SE.,MSA.,Ak.)NIP. 19841024 201012 1 003 | | | Pembantu Dekan Bidang KemahasiswaanFakultas Ekonomi dan Bisnis (Fatchur Rohman, SE., Msi., Dr)NIP. 19610121 1986011 002 | |...

Words: 6947 - Pages: 28

Free Essay

Ga Tau

...Responsibility 5. The Growth of Not-for-Profit Marketing Untuk membentuk era pemasaran yang baru yang sesuai dengan harapan dan keinginan maka kita harus bisa memahami faktor-faktor yang ada didalamnya serta dapat mengambil suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada yang dapat mengganggu aktivitas dari marketing tersebut. 1.2. Rumusan Masalah 1. Hal-hal apa saja yang memperngaruhi pembentukan atau perubahan pemasaran yang baru? 2. Apa kelebihan dan kekurangan dari perubahan pemasaran ? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perubahan pemasaran yang baru. 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perubahan pemasaran tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi pemasaran Pengertian /Definisi Pemasaran - Pemasaran adalah salah satu kegiatan...

Words: 3824 - Pages: 16

Free Essay

Peran Akuntan Dalam Pasar Modal

...banyak peran akuntan dalam perkembangan ekonomi saat ini tidak terkecuali dalam pasar modal. Kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek merupakan kegiatan yang ada dalam pasar modal. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti:menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Semakin berkembangnya perekonomian, menuntut perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain baik asing maupun dalam negeri. Good governance merupakan tuntuan yang gencar dilakukan dalam semua sector untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Pasar modal sering ditempatkan sebagai alat atau media penghimpunan dana pembangunan dan kurang memberikan perhatian pada fungsi-fungsi yang tidak kalah pentingnya dari penghimpunan dana....

Words: 1460 - Pages: 6

Free Essay

Maksi

...ANALISIS FLYPAPER EFFECT BERDASARKAN PEMETAAN INDEKS KEMAMPUAN KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI (Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh: Eka Daddy Kurnia 0910212011 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Analisis Flypaper Effect Berdasarkan Pemetaan Indeks Kemampuan Keuangan Dan Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur) Eka Daddy Kurnia, Candra Fajri Ananda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: freakazor@yahoo.com ABSTRACT This research aims to examine the flypaper effect phenomenon that occurs in districts and municipals of East Java based on Financial Capability Index and economic growth mapping result. Financial Capability Index and economic growth is used for mapping districts and municipals through out quadrant analysis. DAU and PAD as independent variables and Government Expenditure as the dependent variable is brought by panel data regression analysis. The empirical results of this research indicate that the flypaper phenomenon does not occur in districts and municipals located in ideal group of district and municipals with Financial Capability Index and economic growth are above average. While DAU and PAD also proved to have significant and positive impact on Government Expenditures. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena Flypaper Effect yang terjadi pada kabupaten dan kota di Jawa Timur berdasarkan Indeks Kemampuan...

Words: 5309 - Pages: 22

Free Essay

Konsep Akuntansi Sektor Publik

...BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal terutama lembaga-lembaga tinggi negara. Di sektor publik, kebutuhan akan informasi akuntansi semakin tinggi seiring dengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik oleh transparansi oleh lembaga-lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi alat atau instrumen yang utama untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sektor publik dan sistem akuntansi sektor publik. Pengembangan standar akuntansi sektor publik merupakan sesuatu yang sangat krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian, pada mata kuliah ini perlu dikembangkan sistem akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemahamaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang mengakumulasi utang sektor publik dan permintaaan pinjaman sektor publik untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor publik. Sebelum namanya diubah, akuntansi sektor publik dikenal dengan nama akuntansi pemerintahan. Dan di berbagai kesempatan juga disebut sebagai akuntansi keuangan...

Words: 4531 - Pages: 19

Free Essay

Fraud Accounting

...yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah korupsi. Kasus tindak pidana korupsi merupakan permasalahan besar di Indonesia yang menimbulkan kerugian negara yang sangat besar dan berpengaruh kepada turunnya kualitas kehidupan masyarakat maupun mengganggu stabilitas ekonomi. Kasus tindak pidana korupsi di Indonesia sudah banyak terjadi, dan kasus yang muncul tidaklah sedikit. Hal ini diperkuat dengan adanya artikel pada kompas pada tanggal 18 Agustus 2014 yang menyatakan bahwa : Berdasarkan data yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW), Minggu (17/8), jumlah kasus korupsi cenderung menurun selama 2010-2012, tetapi kembali meningkat pada 2013-2014. Pada 2010, jumlah kasus korupsi yang disidik kejaksaan, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencapai 448 kasus. Pada 2011, jumlahnya menurun menjadi 436 kasus dan menurun lagi pada 2012 menjadi 402 kasus. Namun, pada 2013, jumlahnya naik signifikan menjadi 560 kasus. Pada 2014, jumlah kasus korupsi diperkirakan akan meningkat lagi mengingat selama semester I-2014 jumlahnya sudah mencapai 308 kasus. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari BPS, kasus korupsi juga semakin banyak terjadi di Indonesia. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pengaduan atas kasus korupsi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari mulai tahun 2010 hingga tahun 2013. Hal ini semakin memperkuat pernyataan bahwa di Indonesia kasus korupsi telah banyak terjadi, dan bukannya semakin menurun justru kasus korupsi di Indonesia justru semakin...

Words: 1853 - Pages: 8

Free Essay

Ekonomi Mikro

...PENDAHULUAN Definisi Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi adalah studi mengenai penggunaan sumber daya yang langka (scare resources) untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas (unlimited human wants) (Lipsey, Steiner,Purvis, Courant, 1999) Ilmu Ekonomi adalah studi mengenai bagaimana individu dan masyarakat memilih menggunakan sumber daya yang langka yang telah disediakan oleh alam dan generasi sebelumnya. (Case and Fair, 2002) Alasan mempelajari Ilmu Ekonomi • Mempelajari Cara Berpikir Ada 3 konsep yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan sehari-hari, yaitu : a. OPPORTUNITY COST Perusahaan dan pemerintah harus mengambil suatu keputusan. Setiap keputusan yang diambil menimbulkan pertukaran (trade off). Biaya total dari mengambil suatu keputusan/pilihan adalah apa yang kita korbankan dengan tidak melakukan pilihan alternatif. Alternatif disebut biaya peluang (opportunity cost). Contoh Opportunity Cost : Seseorang memiliki uang sejumlah tertentu (misalnya : Rp. 200 juta). Jika uang tersebut ia simpan di rumah atau ia pinjamkan pada seseorang tanpa bunga, dan jika bunga simpanan di bank adalah 10% per tahun, maka ia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan bunga sebesar Rp. 20 juta setahun. Dalam hal ini opportunity cost-nya adalah sebesar 10% atau Rp. 20 juta. b. MARGINALISM dan SUNK COST Dalam mempertimbangkan biaya dan manfaat (cost and benefit) dari suatu keputusan hendaklah...

Words: 3079 - Pages: 13

Free Essay

Desentralisasi Fiskal Dan Pertumbuhan Ekonomi

...DESENTRALISASI FISKAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH Fiscal Decentralitation and Regional Economic Growth Murdiono1 1Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Jl. Dr Wahidin Raya No 1, Jakarta 10710, Indonesia, murdiono@depkeu.go.id Makalah diterima: 23 Februari 2015 Disetujui diterbitkan: Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Sampel yang dipilih adalah seluruh pemerintah provinsi yang menerima alokasi dana perimbangan dari tahun 2010-2013 kecuali DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Stastisik dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu. Kemudian data diolah dan dianalis melalui analisis deskriptif dan pengolahan analisis regresi berganda dengan aplikasi eviews6. Hasil penelitian menunjukkan baik secara parsial maupun bersama-sama, desentralisasi fiskal (alokasi DBH dan DAU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB). Untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan daerah, maka daerah harus berusaha mengoptimalkan DBH, mengurangi ketergantungan terhadap DAU dan meningkatkan sumber PAD. Kata Kunci: desentralisasi fiskal, kemandirian daerah, pertumbuhan ekonomi daerah. Abstract This study aim to know the effect of fiscal decentralization on regional economic growth. The selected sample is the entire provincial governments that receive equalization fund allocation from...

Words: 3959 - Pages: 16