Topik: Cara mengatasi ketakutan dalam memulai usaha

Jangan Takut dan Beranilah untuk Sukses

Belakangan ini sering sekali kita mendengar istilah entrepreneur, atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut Wiraswastawan atau usahawan. Dulu jarang sekali orang ingin bekerja sebagai wiraswasta. Orang lebih memilih untuk menjadi pegawai negeri saja. Uang dan masa depan sudah pasti, tidak neko-neko1 kalau kata orang jawa. Dalam mindset mayoritas orang Jawa, jabatan pegawai negeri seperti guru maupun pegawai pemerintahan adalah pekerjaan yang terpandang. Orang yang memiliki pekerjaan ini akan dihargai dalam masyarakat. Karena dianggap sebagai orang yang mapan dan berilmu. Sedangkan seorang wiraswasta hanya dianggap seperti penjual biasa saja. Mindset ini sangat berbeda dengan orang Minang. “Dikeluarga kami, kami memang dididik untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri. Bukan sebagai pencari kerja atau peminta kerja di pemerintahan”, kata teman saya yang asli Padang.
Rupanya mindset untuk menjadi entrepreneur tengah naik daun belakangan ini. Ribuan proposal kewirausahaan saling beradu ditiap lomba proposal kewirausahaan. Mereka saling berlomba untuk menang dan merebut jutaan rupiah sebagai modal usaha mereka. Tak hanya itu, seminar kewirausahaan sering dihelat juga ramai pengunjung. Pun juga acara talkshow seperti Kick Andy, yang sering mengundang pengusaha muda sukses dalam acaranya dan berhasil mendapat perhatian puluhan ribu viewer dalam Youtube.
Walaupun anemo untuk menjadi pengusaha besar, ternyata keberanian untuk berwirausaha seperti ini tidak banyak dimiliki orang. Banyak orang yang punya gagasan kreatif namun kecil keberanian untuk memulai usaha. Belum punya modal dan takut gagal adalah alasan yang sering terdengar. Memang tidak dapat dipungkiri kalau modal adalah aspek yang penting dalam berwirausaha. Walau begitu, modal bukanlah segalanya. Banyak orang berhasil memulai bisnis dengan modal 0 rupiah. Asalkan mau bergerak dan berusaha, pasti ada saja jalan untuk memperoleh modal.
Aspek kedua adalah kegagalan. Tidak dipungkiri, kegagalan adalah sesuatu momok tersendiri saat membangun usaha. Hasil dari usaha keras kita tidak sesuai dengan ekspektasi. Namun demikian, kegagalan juga penting dalam berbisnis. Dengan merasakan kegagalan, kita bisa memperbaiki sistem bisnis kita lebih baik lagi. Jadi ketika ada ancaman dari luar, kita sanggup menahannya dengan pengalaman gagal kita. Kegagalan akan membentuk kita menjadi manusia yang lebih kuat. Thomas Alva Edison telah gagal sebanyak 9.998 kali dan telah menghabiskan uang sebanyak Rp 360.000.000,00 dalam riset pembuatan lampu pijar. Namun dia tetap pantang menyerah dan berusaha. Hasilnya, dia mampu menciptakan lampu listrik dan menerangi dunia sampai sekarang, memegang 1.093 hak paten atas namanya, dan mendirikan perusahaan General Electric (perusahaan berbasis elektronik terbesar di dunia). 9.998 kali kegagalan rasanya sudah sangat terbayar dari pencapaiannya yang gemilang. Selain gagal, hal yang ditakutkan oleh pebisnis mula adalah tertipu. Kasus penipuan ini amat sering dijumpai, terutama oleh pebisnis mula yang masih minim ilmu. Kerap kali penipuan menambah beban utang mereka ke bank dan bahkan menjadikan mereka hampir bangkrut. Namun jangan takut, sekali- kali ditipu itu penting. Begitulah kata Pak Dahlan Iskan saat mengisi seminar entrepreneurship di ITB pertengahan Mei lalu. Saya sangat ingat ketika Beliau menuturkan, “Ditipu itu penting juga lho, sekali- kali cobainlah bagaimana rasanya, hahaha. Karena dengan ditipu kalian akan lebih mawas dan mempunyai sistem perlindungan untuk bisnis kalian.”, kata Beliau sembari bergurau. Benar dan saya setuju, walaupun mungkin kita akan merasa sangat rugi karena ditipu, tapi timbal balik dari ini lebih besar, yaitu pembelajaran yang kita rasakan secara langsung. Kita akan lebih mawas diri, cermat, pantang menyerah, dan tangguh. Bukankah seorang entrepreneur adalah sosok yang tangguh? Namun sebaiknya belajarlah dari kegagalan orang lain, agar kita tidak mengalami kegagalan yang serupa. Menjadi entrepreneur adalah pilihan. Kunci dari berwirausaha adalah take action sesegera mungkin. Jangan takut dan ragu, karena seorang entrepreneur adalah seorang yang tangguh dan pengambil resiko.
1neko-neko dalam Bahasa Jawa bermakna aneh- aneh

Daftar Pustaka
Adidharta, Syaifut. Bapak Penerang Dunia “Thomas Alva Edison” Lampu Pijar yang Terang Benderang. http://sosok.kompasiana.com/2012/06/22/bapak-penerang-dunia-thomas-alva-edison-lampu-pijar-yang-terang-benderang-471757.html. Diakses tanggal 31 Mei 2014