Free Essay

Economics

In:

Submitted By nadyakaitjily
Words 4940
Pages 20
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN
“PENGARUH VARIABEL STRUKTUR PERDAGANGAN TERHADAP ARUS PERDAGANGAN BILATERAL NEGARA ANGGOTA ASEAN+5: PENDEKATAN GRAVITY MODEL”
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti

OLEH
Nadya Purnamasari Kaitjily1
DRA. Hj Husna Leila Y., MM2

Abstrak

This study examined trade among of ASEAN+5 member countries (year 2002 to 2012). This study aims to determine what factors determine bilateral trade flows between ASEAN+5 member countries by applying Gravity Model through panel data.
The results show that GDP, GDP per capita, FDI and Corruption Index have significant affect on trade. In the other hand, Distance has no significant effect in explaining trade among ASEAN+5 member countries. Based on these findings, several important policies implication should be applied in leading ASEAN to develop and to achieve the ASEAN Economic Community in 2015

Keyword: Gravity Model, ASEAN+5 Bilateral Trade, Panel Data

1Mahasiswa Fakultas Ekonomi universitas Trisakti
2Dosen Fakultas Ekonomi universitas Trisakti

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara-negara melakukan perdagangan internasional dikarenakan dua alasan utama yang keduanya bertujuan untuk menghasilkan gains from trade bagi mereka. Pertama, negara-negara melakukan perdagangan dikarenakan mereka berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada negara yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari negara lain, karena dengan adanya kerjasama maka suatu negara dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaan mereka. Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis (economic of scale) dalam produksi. (Yenny 2007). Perdagangan internasional selalu memainkan peran penting dalam proses pertumbuhan dan pembangunan di Asia Tenggara, terutama dalam mengubah perekonomian dari berpenghasilan rendah ke berpenghasilan menengah ke atas.
Dari tahun 2002 – 2012 perdagangan Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Thailand, Indonesia dengan Filipina, Indonesia dengan Singapura, Malaysia dengan Thailand, Malaysia dengan Filipina, Malaysia dengan Singapura, Thailand dengan Filipina, Thailand dengan Singapura dan Filipina dengan Singapura pernah mengalami penurunan pada tahun 2009 hal tersebut dikarenakan dampak dari krisis keuangan global yang berdampak kesuluruh negara.
Grafik 1 : Perdagangan bilateral (export+impor) antar negara anggota ASEAN+5, Periode 2002-2012 (dalam jutaan US$)
Sumber: Trade Statistics For International Business Development
Namun pada tahun 2010 hingga 2012 negara – negara anggota ASEAN+5 melakukan pemulihan terhadap pertumbuhan ekonomi negaranya, perekonomian Negara Asia Tenggara harus menyeimbangkan (rebalance) kembali model pertumbuhan mereka dengan melakukan perubahan struktur dalam produksi domestik dan membuat variasi permintaan sehingga perekonomian kawasan ini agar lebih kebal terhadap volatilitas di pasar global. Terdapat beberapa kebijakan yang dapat membantu ASEAN dalam mencapai pertumbuhan yang lebih seimbang yaitu seperti mendorong konsumsi, merangsang investasi, memperkuat program jaring pengaman sosial, mendorong kompetisi domestik, dan mengembangkan kerjasama dan integrasi regional. Performa perdagangan antar negara ASEAN+5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) yang membaik mendorong pengkajian mengenai pengaruh variabel struktur perdagangan terhadap arus perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+5 . Salah satu alat untuk memprediksi perdagangan bilateral adalah gravity model.
Beberapa studi tentang perdagangan bilateral yang menggunakan gravity model antara lain digunakan oleh Krueger (1999), Pass (2000), Di Mauro (2001), Clarete et al (2002), Woytek (2003), Pravorne et al (2003), Christine (2005), Dini Yuniarti (2007), Yenny Maritza Shanaz (2007), Sabyasachi Tripathi and Nuno Carlos Leitao (2013), Mohd-Dan Jantan dan Nor’ Aznin Abu-Bakar dan Irwan Shah Zainal-Abidin (2013), Studi-studi tersebut memberikan hasil yang hampir sama, yaitu bahwa perdagangan bilateral dipengaruhi oleh pendapatan nasional masing-masing negara mitra dagang dan jarak kedua mitra dagang.
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh variabel struktur perdagangan antar negara anggota ASEAN+5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura) dengan menggunakan gravity model. Variabel struktur perdagangan meliputi Pertumbuhan Ekonomi (GDP), Pendapatan per kapita (GDP per kapita), Penanaman Modal Asing (FDI), Distance (Jarak) dan Indeks Korupsi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antar individu dengan pemerintahan suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar atau lintas negara, yang mencakup ekspor dan impor.(Sukirno 2008)
2.11 Teori Klasik
1.Merkantilis
Para penganut merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit impor. Pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya impor barang-barang mewah). (Krueger 2012)
2. Keunggulan Absolut (Adam Smith)
Teori keunggulan absolut berdasarkan pada variable riil dan bukan variable moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Keunggulan absolut masing-masing negara terjadi karena setiap negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang absolut lebih rendah dari negara lain. Menurut Adam Smith setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolut), serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak (absolute disadvantage). Selain itu, menurut Adam Smith suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional dan meningkatkan kemakmurannya apabila pertama,kondisi perdagangan dalam keadaan free trade (tanpa campur tangan pemerintah) dan kedua, negara melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut yang dimiliki. (Krueger 2012)
2.1.2 Teori Modern
1. Teori Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif (The Law of Comparative Advantage) mula-mula dikemukakan oleh David Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara tidak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi dua jenis komoditas jika dibandingkan negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih bisa berlangsung, selama rasio harga antar negara masih berbeda jika dibandingkan dengan tidak ada perdagangan. (Krueger 2012)
2.1.3 Teori Michael Porter (Diamond Model)
Teori Porter tentang daya saing berawal dari keyakinannya bahwa teori ekonomi klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparatif tidak mencukupi, atau bahkan tidak tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif, yaitu ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya. (Krueger 2012)
2.2 Gravity Model Theory
Gravity Model didasarkan pada hukum gravitasi Newton, yang menyatakan bahwa gaya gravitasi antara dua benda secara langsung dipengaruhi secara proposional oleh massa dari kedua benda dan sebaliknya secara proposional dipengaruhi oleh jarak kuadrat antara keduanya. Dalam konteks perdagangan model ini menyatakan bahwa intensitas perdagangan antara negara-negara akan berhubungan secara positif dengan pendapatan nasional masing-masing negara, dan berhubungan terbalik dengan jarak antara kedua negara, Feenstra et al (1998) mengatakan bahwa gravity model dapat menjelaskan aliran perdagangan internasional dalam bentuk aliran perdagangan bilateral yang merupakan fungsi log-linier dari pendapatan dan jarak. Menurut alonso (1987) dalam Fitzsimons dan Hogan(1999:386), ditemukan hubungan yang kuat dengan menggunakan fungsi gravity dengan mengganti massa dengan populasi dan kekuatan gravitasi dengan beberapa ukuran interkasi antara dua lokasi.
Dalam estimasi Model Ekonometrik, maka disederhanakan menjadi persamaan sebagai berikut: Ln(Tradeij) = α + β ln(Popi * Popj) – γ ln(Dij) (1)
Dimana α, β, dan γ adalah koefisien yang akan diestimasi. Persamaan (1) mengatakan bahwa ada tiga alasan yang menentukan volume perdagangan antara kedua negara yaitu, ukuran dari populasi dua negara dan jarak antara dua negara, di mana ukuran populasi diharapkan memiliki efek positif pada perdagangan dan jarak negatif.
Persamaan gravitasi pertama kali digunakan untuk melihat aliran perdagangan internasional oleh Tinbergen (1962), dilanjutkan oleh Fitzsimons dan Hogan (1999:386), yang selanjutnya diikuti oleh banyak peneliti. Persamaan gravitasi sendiri secara umum menyatakan ekspor barang oleh negara i ke negara j (Xij) di definisikan sebagai :
Xij = AYi 1Yi 2Hi 3Hj4Dij5Aij6Pij7Uij (2)
Dimana Yi menunjukkan GDP Negara i, Hi menunjukkan populasi di negara i, Dij menunjukkan jarak antara negara i dengan j, Aij adaklah faktor-faktor lain yang mendorong atau mengurangi perdagangan diantara dua mitra perdagangan. Pij adalah preferensi perdagangan diantara mitra dagan dan Uij adalah log error term yang didistribusikan secara normal. Faktor-faktor lain yang mendorong atau mengurangi perdagangan meliputi variabel intergrasi ekonomi yang diwakili oleh keanggotaan dalam area perdagangan bebas (RTAij), perbedaan factor endowment (Rij), kesamaan ukuran perekonomian (SSij). Adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi perdagangan gravitasi akhir mempunyai bentuk sebagai berikut :
Xij = AYi 1Yi 2Hi 3Hj 4Dij 5Rij 6RTAij 7SSij 8Uij (3) dengan melalukan transformasi logaritma, maka diperoleh persamaan linear sebagai berikut : logXij = log A + 1logYi + 2logYi + 3logHi + 4logHj + 5logDij + 6Rij + 7logRTAij + 8SSij + logUi (4)
Leamer dan Levinson (1995) dalam Fitzsimons dan Hogan (1999:386) menemukan beberapa penemuan empiris yang jelas dan kuat dalam ilmu ekonomi. Beberapa tahun terakhir telah dilakukan pembaharuan yang menarik dalam memberikan kedalaman teori dati persamaan gravitasi.
2.2.1 Gross Domestic Product (GDP)
Menurut Sukirno (2008), Pendapatan Nasional menggambarkan tingkat produksi negara yang dicapai dalam satu tahun tertentu dan perubahannya dari tahun ke tahun. Maka ia mempunyai peranan penting dalam menggambarkan (i) tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, dan (ii) perubahan pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Produk nasional atau pendapatan nasional adalah istilah yang menerapkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.”
2.2.2 Gross Domestic Product per kapita (GDP per capita)
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk, oleh sebab itu untuk memperoleh pendapatan perkapita pada suatu tahun, yang harus dilakukan adalah membagi pendapatan nasional pada tahun itu dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. (Boediono 2008)
2.2.3 Foreign Direct Investment (FDI)
Menurut Krugman (2012) Foreign Direct Investment adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri. Penanaman modal langsung (foreign direct investment) untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan membina sektor non migas yang berdaya saing di tingkat internasional.
2.2.4 Jarak (Distance)
Jarak merupakan proksi bagi biaya transportasi. Krugman (2011) mempertimbangan, bahwa jarak dua mitra dagang menjadi determinan penting pola perdagangan secara geografis. Hal ini dikarenakan jarak akan meningkatkan biaya transportasi, meskipun jarak bukanlah satu-satunya biaya yang harus ditanggung, masih ada biaya selain jarak, yaitu pengapalan dan waktu. Jarak diperkirakan mempunyai hubungan negatif dengan perdagangan bilateral.
2.2.5 Indeks Korupsi (Corruption Index)
Menurut Tansparency International, World Bank, dan International Monetary Fund, korupsi di sektor publik umumnya didefinisikan sebagai penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi. United States Agency for International Development (USAID) menjelaskan bahwa korupsi adalah penyalahgunaan unilateral oleh pejabat pemerintah seperti penggelapan dan nepotisme, serta pelanggaran yang menghubungkan aktor publik dan privat seperti penyuapan, pemerasan, pengaruh penjajakan, dan penipuan.

REVIEW PENELITIAN GRAVITY MODEL
Kim dan Park (2004) menggunakan Gravity Model untuk mengestimasi pengaruh liberalisasi perdagangan dan fasilitas perdagangan terhadap perdagangan bilateral diantara 15 negara anggota APEC, dengan menggunakan empat indeks fasilitas perdagangan, yaitu prosedur bea cukai, standar dan penyesuaian, mobilitas bisnis, teknologi informasi dan komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kreasi perdagangan positif yang signifikan terhadap perbaikan dalam pengukuran trade facilitation membuat usaha APEC untuk trade facilitation yang lebih baik sebagai alternatif kebijakan yang efektif untuk melengkapi kebijakan penurunan tarif.
Yuniarti (2007) melakukan estimasi terhadap determinan perdagangan Bilateral Indonesia. Adapun determinan yang dimasukan kedalam model meliputi pendapatan nasional (GDP), jarak, populasi, kesamaan ukuran perekonomian, perbedaan relatif faktor endowment, dan keanggotaan dalam area perdagangan bebas. Semua hasil estimasi konsisten dengan teori mengaenai Gravity Model. GDP dari negara eksportir (Yi) dan importir (Yj) mempunyai hubungan positif dengan perdagangan bilateral, variabel jarak sebagai proksi bagi biaya produksi berpengaruh negatif terhadap perdagangan bilateral, variabel kesamaan ukuran perekonomian berpengaruh positif didukung oleh fakta bahwa sebagian besar perdagangan dunia terutama negara-negara industri merupakan pertukaran produk yang meliputi perdagangan intraindustri, variabel kesamaan ukuran ekonomi (endowment) tidak berpengaruh terhadap perdagangan bilateral dengan keinkonsistenan teori H-O dengan fenomena perdagangan intra industri, variabel populasi mitra dagang mempunyai koefisien positif terhadap perdagangan bilateral dan keanggotaan dalam area perdagangan bebas tidak berpengaruh terhadap perdagangan bilateral.
Tavi Supriana (2011) menemukan bahwa pengaruh diversi dan pengaruh kreasi dengan variable antara lain GDP, jarak, populasi, nilai tukar, dan dummy CAFTA terhadap Cina adalah signifikan, sedangkan pengaruh kedua efek tersebut terhadap Indonesia adalah tidak signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa efek diversi, yang mengarah pada penurunan kekayaan masyarakat, lebih besar daripada efek kreasi. Akibatnya, kesenjangan di negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan menjadi lebih luas.
Irwan Shah Zainal-Abidin,Mohd-Dan Jantan dan Nor’ Aznin Abu-Bakar (2013) dalam penelitiannya menguji hubungan perdagangan antara Malaysia dan Organisasi Negara-negara Kerjasama Islam (OKI) anggota selama periode 1997 sampai 2009. Perkiraan dalam model gravitasi menunjukkan pentingnya pengaruh dari ukuran, tingkat perkembangan, arus masuk FDI, dan kualitas lembaga dalam menentukan arus perdagangan Malaysia-OKI. Jarak, di sisi lain, ditemukan tidak signifikan dalam menjelaskan perdagangan Malaysia dengan OKI. berdasarkan temuan ini, beberapa implikasi kebijakan penting yang harus diselidiki dalam mengarah ke pengembangan hubungan perdagangan yang kuat antara Malaysia dan negara-negara OKI.
Penelitian ini dengan menggunakan gravity model dapat dilihat melalui variabel-variabel berikut : GDP,GDP percapita, Jarak, FDI, dan Indeks korupsi, dengan adanya aplikasi gravity model apakah dapat mempengaruhi perdagangan bilateral antar anggota negara ASEAN+5.
GDP
Kerangka Pemikiran
PCGDP

Perdagangan Bilateral Antar Negara Anggota ASEAN+5
FDI

Jarak

Indeks Korupsi

Hipotesis

Beberapa dugaan yang perlu diuji dalam penelitian ini adalah GDP, GDP per kapita, FDI berpengaruh positif terhadap arus perdagangan bilateral antar negara anggota ASEAN+5. Sedangkan Jarak dan Indeks Korupsi berpengaruh negatif terhadap arus perdagangan bilateral antar negara anggota ASEAN+5.

METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini akan dibahasa salah satu bukti empiris mengenai variabel struktur perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+5, dengan menggunakan gravity model.
3.1 Data dan Sumber Data
Untuk menguji hipotesis-hipotesis di atas data yang diperlukan meliputi data ekspor + impor berdasarkan negara tujuan, GDP, GDP per kapita, FDI, Jarak dan Indeks Korupsi. Semua data merupakan data sekunder dengan jenis data yang digunakan adalah data panel yang merupakan kombinasi antara data time series dan cross section. Periode yang digunakan adalah tahun 2002 sampai dengan tahun 2012. Untuk data GDP, GDP per kapita dan FDI diapat dari world bank, data Trade flows (ekspor+impor) antar negara anggota ASEAN+5 didapat dari website Trade Statistics for International Business Development, Jarak antar negara di dapat dari Website Bali-Online (www.indo.com.distance/index.html) dan Indeks Korupsi didapat dari Transparency Corruption Index. Berikut adalah tabel spesifikasi data yang digunakan seperti yang tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1: Tabel Spesifikasi Data Sampel Variabel | Sumber Data | Penjelasan | Tradeijt(Total trade = export + import ) | TRADE MAP | Definisi: Trade adalah nilai dari total perdagangan Expor + Impor dari Indonesia dengan Negara ASEAN dalam peiode 2002 – 2012. | GDPijt | WORLD BANK | Definisi: GDP atau Produk Domesti Bruto (PDB) adalah nilai barang atau jasa dalam pemakaian akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi suatu pereknoomian yang berada atau berlokasi dalam perekonomian tersebut. Data GDP yang digunakan adalah GDP Indonesi dan GDP Negara ASEAN pada periode 2002 – 2012. | PCGDPijt | WORLD BANK | Definisi: Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk, oleh sebab itu untuk memperoleh pendapatan perkapita pada suatu tahun, yang harus dilakukan adalah membagi pendapatan nasional pada tahun itu dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. | DISTijt | www.indo.com/distance | Definisi: Distance atau jarak disini dimaksudkan sebagai perhitungan ruang (panjang dan jauh) antara dua tempat. Data jarak yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jarak antar dua kota terbesar Indonesia dengan negara ASEAN. | FDIijt | WORLD BANK,ADB | Definisi: FDI atau Penanaman Modal Asing adalah Investasi yang dilakukan dengan jalan membangun, membeli sebagian atau total atau mengakuisisi perusahaan. Investasi langsung mempunyai banyak kelebihan. Selain sifatnya permanen, penanaman modal asing ini juga memberi andil dalam alih teknologi, alih keterampilan dan membuka lapangan kerja baru. FDI yang digunakan adalah jumlah investasi langsung Indonesia dengan negara. | INSijt | www.transparency.org/cpi | Definisi: Indeks korupsi adalah salah satu cara untuk mengukur tinggi rendahnya korupsi dalam suatu negara dengan mempertimbangkan bagaimana tindakan korup berpengaruh bagi penduduk, mengukur indeks korupsi melalui pendapat atau persepsi orang yang menilai terjadinya korupsi dalam suatu negara. Data yang digunakan berdasarkan skala indeks korupsi 10-100 di negara ASEAN+5. |

3.2 Spesifikasi Model
Terdapat 2 persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Ln(Tradeijt) = α0 + β1ln(GDPit*GDPjt) + β2ln(PCGDPit*PCGDPjt) + β3ln(FDIit*FDIjt)
(2) IEij = α0 + β1ln(Distanceij) + INSit + INSjt + εij
Dimana:
Ln(Tradeijt) = log natural perdagangan bilater antar negara i dan j ln(GDPit * GDPjt) = log natural GDP negara i * GDP negara j ln(PCGDPit * PCGDPjt) =log natural PCGDP negara i * PCGDP negara j ln(FDIit * FDIjt) =log natural FDI negara i * FDI negara j
IEij = Individual Effects (hasil dari IE adalah nilai koefisien perdagangan bilateral antar negara ASEAN+5 dan akan didapatkan setelah menentukan model mana yang cocok Fixed Effect Model atau Random Effect Model)
Ln(Distanceij) = jarak tempuh negara i ke negara j dalam kilometer (KM)
INSit = Indeks Korupsi negara i
INSjt = Indeks Korupsi negara j
3.3 Metode Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini menggunakan data panel dan data Ordinary Least Sqaure (OLS).
Metode Panel data adalah gabungan antara data time series dan cross section, kelebihan dalam menggunakan data panel antara lain dapat memberikan data yang lebih informatif, lebih bervariasi, kurang kolinearitas antar variabel, derajat bebas yang lebih efisien dan data panel dapat meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu (Gurjarati 2012). Terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam regresi data panel yaitu PLS (Common), Fixed Effect, dan Random Effect.
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilainilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2005).
3.3.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas - bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variable independen, varibel dependen, maupun kedua – duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 2. Uji Multikolinearitas - adalah suatu uji yang digunakan untuk melihat korelasi antar masing-masing independen variabel 3. Uji Autokorelasi - Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut deret waktu (Dewi 2006) 4. Uji Heteroskedastisitas - Heterokedastisitas adalah situasi penyebaran data yang tidak sama atau tidak samanya variansi sehingga uji siginifikansi tidak valid (Gujarati, 2003)
3.3.2 Uji Signifikansi 1. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Nilai R2 menunjukkan seberapa besar kemampuan model yaitu kemampuan dari variabel independen menjelaskan keragaman dari variabel dependen. 2. Uji F (Uji Signifikansi Linear Berganda)
Uji F dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh dari variable independen secara bersamaan (sekaligus) terhadap variabel independen. 3. Uji t (Uji Signifikansi Parsial)
Uji t juga dapat dipakai untuk melihat signifikansi variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variable independen yang lain bersifat konstan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Data yang merupakan data panel dapat dianalisis dengan menggunakan tiga pendekatan, yaitu pooled least square (Common Effect), Fixed Effect dan Random Effect. Dari ketiga pendekatan tersebut kemudian akan dicari mana yang paling tepat dalam menjelaskan model penelitian ini. Dalam Persamaan kedua digunakan Metode OLS, kemudia dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Tabel 1 memperlihatkan hasil estimasi dari model panel yaitu Metode Fixed Effect. Sebelum mendapatkan hasil daripada Fixed Effect, pertama- tama dilakukan uji common effect lalu melakukan pengujian menggunakan Chow Test. Dari hasil Chow Test diperoleh nilai probabilitas dari Chi-square adalah sebesar 0.0000 signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian model yang lebih baik digunakan adalah estimasi dengan memperhatikan adanya efek individu. Untuk menentukan apakah lebih baik digunakan estimasi dengan memperhitungkan efek individu antara Fixed Effect dan Random Effect, digunakan Uji Hausman. Hasil pengujian menunjukkan bahwa probabilita Chi-square sebesar 0,0008 < 0,05 sehingga Disimpulkan bahwa model yang terbaik adalah dengan menggunakan model Fixed Effect.
Tabel 1
Hasil Estimasi Metode Fixed Effect Variabel Dependen:Trade | Variabel Independen | Koefisien | Prob. | GDP? | 2.69E-16 | 0.0000 | PCGDP? | 0.029690 | 0.0000 | FDI? | 9.94E-15 | 0.0000 | C | 1341688. | 0.1169 | Fixed Effects (Cross) | | IM—C | -5277384. | IT—C | -10606693 | IP—C | -9399566. | IS—C | 4587679. | MT—C | 5060218. | MP—C | -1947740. | MS—C | 21712729 | TP—C | -2568261. | TS—C | -1193356. | PS—C | -367625.8 | R-squared | 0.960426 | Adjusted R-squared | 0.955530 | Prob(F-statistic) | 0.000000 | Sumber : E-Views, Data diolah Koefisien GDP memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Trade yaitu bernilai 2.69E-16 artinya apabilah GDP kedua negara naik 1 persen maka nilai Trade akan meningkat sebesar 2.69E-16 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus. Koefisien GDP yang signifikan menyatakan bahwa perdagangan bilateral negara – negara ASEAN dipengaruhi oleh pendapatan kedua negara yang saling melakukan perdagangan (ekspor impor).
Koefisien PCGDP (GDP per kapita) bernilai 0.029690 artinya, signifikan dan hal tersebut sesuai dengn hipotesis yang telah dibentuk sebelumnya, artinya jika PCGDP naik 1 persen maka Trade akan meningkat sebesar 0.029690 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus. Tanda positif pada variabel PCGDP mengindikasikan bahwa negara dengan pendapatan per kapita tinggi akan mendukung negara lain melakukan investasi di negara tersebut, karena harga faktor – faktor barang dan jasa cenderung menyesuaikan jumlah penduduk atau jumlah pendapatan per kapita suatu negara,
Sementara itu, FDI juga memberikan dampak positif terhadap arus perdagangan bilateral dengan koedisien 9.94E-15. Setiap peningkatan FDI sebesar 1 persen maka Trade akan meningkat sebesar 9.94E-15 persen, ceteris paribus. FDI yang jumlahnya sangat signifikan tersebut akan semakin mendorong jumlah ekspor negara ASEAN+5. Ekspor yang tinggi akan memberikan pemasukan untuk negara tersebut, yang akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut Tabel 2 Hasil Regresi OLS Variabel | Koefisien | Std.Error | t-Statistik | Prob | C | -24631340 | 6376760. | -3.862673 | 0.0002 | DISTANCE | 757.0478 | 1274.928 | 0.593797 | 0.5539 | INSI | 253608.2 | 54051.11 | 4.692008 | 0.0000 | INSJ | 236240.5 | 30084.67 | 7.852519 | 0.0000 | R-squared | 0.943134 | | Adj.R-squared | 0.940947 | | Prob(F-stat) | 0.000000 | | Sumber : E-Views, Data diolah Distance memberikan dampak negative terhadap arus perdagangan bilateral. Setiap peningkatan jarak sebesar satu persen antar kedua negara yang saling berdagang akan menurunkan arus perdagangan sebesar -2617.9 persen, ceteris paribus. Jarak tidak sepenuhnya dapat mempengaruhi arus perdagangan bilateral, karena jarak antar negara tidak dapat direpresentasikan dalam satu kota, jarak antar dua negara tentunya telatif, ibu kota suatu negara tidak apat dijadikan suatu patokan dalam bertransaksi barang dan jasa. Indeks korupsi (INSi dan INSj) memberikan dampak positif terhadap arus perdagangan bilateral, setiap peningkatan INS (indeks korupsi) sebesar satu persen akan meningkatkan arus perdagangan sebesar 474978.4 (INSi) dan 150845.2 (INSj) ceteris paribus. Ini tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dibentuk sebelumnya, dimana semakin tinggi indeks korupsi yang memberikan kemungkinan terjadinya korupsi, yang semakin kecil justru menyebabkan perdagangan yang dilakukan menjadi menurun. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini yang dianalisis adalah pengaruh dari indeks korupsi negara i dan indeks korupsi negara j terhadap arus perdagangan bilateral antar negara anggota ASEAN+5, sehingga jika indeks korupsi negara i lebih rendah dibandingkan indeks korupsi negara j tentunya pengaruh yang didapat akan lebih positif, dalam hasil penelitian telah dijelaskan Singapura dan Malaysia adalah dua negara yang memiliki indeks korupsi rendah dibandingkan dengan Indonesia, Thailand dan Filipina sehingga pengaruh negatif indeks korupsi terhadap perdagangan bilateral antar negara anggota ASEAN+5 dihilangkan oleh nilai indeks korupsi negara Singapura dan Malaysia. Pada Hasil Uji Asumsi klasik, pada nilai uji normalitas diperoleh nilai sebesae 0.515662 > 0.05 yang berarti data terdistribusi normal sehingga model layak untuk di pakai, lalu berikutnya digunakan uji multikolinearitas, disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terdapat multikolinearitas. Dengan demikian, model dalam penelitian ini terbebas dari masalah multikolinearitas. Lalu pada hasil Autokorelasi menunjukkan nilai dw berada diantara du = 1.736 dan (4-du) = 2.264, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Dan terakhir hasil uji heretoskedastisitas dengan menggunakan metode uji white, nilai obs*R-square yang diperoleh adalah 0.927922 > 0.5, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model tersebut. Dalam hasil Uji Signifikansi peneliti menggunakan dua jenis analisis pengolahan data, yaitu dengan metode panel dan metode Ordinary Least Square (OLS), pada metode panel, metode yang terpilih adalah Fixed Effect Model. Dari hasil pengolahan data dalam metode panel diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.960426 dan pada hasil pengolahan data dalam metode OLS nilai Koefisien Determinasi sebesar (R2) 0.940947. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel – variabel independen (GDP, PCGDP, FDI, Jarak, Indeks Korupsi) secara bersama – sama mampu menjelaskan pengaruh dari perdagangan bilateral antar anggota negara ASEAN+5 hingga sebesar 96.0426% (hasil dari fixed effect) dan 94.0947% (untuk hasil dari OLS). Variabel – variabel lain diluar model mampu menjadi pengaruh dari variabel dependen hanya sebesar 3.9574% dan 5.9053%. Pada hasil uji F (uji signifikansi) dari kedua hasil regresi yaitu dengan data panel dan data OLS, diperoleh hasil yang signifikan untuk seluruh variabel independen yaitu GDP, PCGDP, FDI, Jarak dan Indeks Korupsi terhadap variabel dependen TradeASEAN. Dari hasil output, dapat dilihat bahwa probabilitas t-hitung untuk variabel GDP, PCGDP, FDI, Distance, INSi dan INSj adalah sebesar 0.000 kecuali untuk jarak sebesar 0.5539. Hal ini menunjukkan bahwa GDP, PCGDP, FDI, INSi dan INSj secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel TradeASEAN, sementara variabel Distance tidak berpengaruh signifikan terhadap TradeASEAN. Untuk variabel Jarak tidak berpengaruh signifikan terhadap TradeASEAN.

KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diuraikan berhubungan dengan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan dengan pengujian dan pengolahan data menggunakan regresi panel dengan metode Fixed Effect dan regresi linier OLS, sebagai berikut: 1. Hasil regresi panel pada metode Fixed Effect yaitu dengan menggunakan variabel GDP, PCGDP (GDP per kapita) dan FDI (Foreign Direct Investment) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap arus perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+. Dengan demikian ketiga variabel tersebut menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesa dan teori yang ada. Pada hasil regresi OLS (Ordinary Least Square) variabel Jarak memberikan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap arus perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+5,namun hasil tersebut sesuai dengan hipotesa dan teori yang ada. Variabel INSi (indeks korupsi negara i) dan INSj (indeks korupsi negara j) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap arus perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+5. Namun variabel INS tidak menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesa dan teori yang ada. 2. Secara bersama-sama kelima variabel independen di atas memberikan pengaruh signifikan terhadap arus perdagangan bilateral antar anggota negara ASEAN+5 dengan nilai probabilitas F statistics sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%. 3. Variabel Indeks Korupsi yang memberikan hasil positif namun tidak sesuai dengan hipotesa yang ada, dikarenakan indeks korupsi pada negara – negara anggota ASEAN+5 tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap arus perdagangan bilateral antar negara, indeks korupsi yang didapat lebih menggambarkan total korupsi suatu negara secara keseluruhan yang mencakup berbagai aspek. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian yang dianalisis adalah pengaruh indeks korupsi antar negara terhadap arus perdagangan bilateral, dengan melihat apaka (Apdini, 2014)h indeks korupsi negara i dan indeks korupsi negara j berpengaruh terhadap arus perdagangan bilateral antar dua negara. 4. Diantara variabel GDP, PCGDP, FDI, Jarak dan Indeks korupsi yang paling besar pengaruhnya terhadap arus perdagangan bilateral negara anggota ASEAN+5 adalah variabel FDI.

SARAN 1. Negara – negara ASEAN+5 diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dalam perdagangan ekspor impor sehingga dapat lebih siap menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) yang nantinya diperlukan persiapan serta pertimbangan strategis atas berbagai fakta kondisi perekonomian, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi di beberapa negara anggota ASEAN untuk kedepannya, dan perlunya strategi khusus bagi negara – negara tersebut yaitu, untuk terus memacu keaktifan perekonomian domestik agar dapat sejajar dengan negara – negara lain, setidaknya seluruh negara anggota ASEAN dapat menyeimbangkan posisi kesiapan ekonominya dalam proses integrasi ekonomi 2015 nantinya. 2. Jika ASEAN mampu mewujudkan ASEAN Economic Community (AEC) 2015, peluang yang akan di dapat antara lain ASEAN dapat ditempatkan menjadi kawasan pasar terbesar ke-3, negara – negara kawasan ASEAN akan dikenal sebagai negara – negara pengekspor, anggota negara ASEAN akan menjadi negara tujuan Investor, Liberisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus perdagangan karena adanya hambatan tarif dan non-tarif, ASEAN akan memiliki sektor jasa yang dapat dibuka seluas – luasnya, dan yang terkahir dari sisi penarikan aliran modal asing, kawasan ASEAN akan dikenal sebagai tujuuan penanaman modal global. 3. Pada penelitiam ini terdapat beberapa keterbatasan data maka pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjelaskan variabel struktur perdagangan bilateral antar negara – negara anggota ASEAN+5 yang baru dengan menambahkan variabel dan penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya digunakan periode waktu yang lebih lama. 4. Di samping itu diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pemerintah masing – masing negara anggota ASEAN+5 dalam mengambil kebijakan, seperti kebijakan pengembangan ekspor masing – masing negara yang lebih luas atau kebijakan dalam menarik investor ke dalam negeri dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J. E., & Marcouiller, D. (2002). Insecurity And The Pattern of Trade: An Empirical investigation. Boston: Boston College University.
Anisa, D. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perdagangan Bilateral Intra ASEAN (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Apdini, T. (2014, Februari 5). Menuju Era Perdagangan Bebas. Dipetik Februari 6, 2014, dari http://m.kompasiana.com/post/read/632535/2/menuju-era-perdagangan-bebas.html.
APRILIA, W. (2012, April 18). NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-SINGAPURA. Retrieved Januari 26, 2014, from NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-SINGAPURA.
ESCAP. (2009, April 29). Economic And Social Commision For Asian And The Pacific. Retrieved November 8, 2013, from http://www.unescap.org/EDC/English/AnnualReports/2009(65).pdf.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. (2012). Dasar - Dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Hady, H. (2001). Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. Buku Kesatu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kim, S. H., & Park, I. (2004). Measuring the Impact of APEC Trade Facilitation: A Gravity Analysis. Paper Presented at the APEC EC Commitee Meeting on September 30, 2004 .
Mauro, F. D. (2000). The Impact of Economic Integration on FDI and Export: A Gravity Approach. CEPS Working Document , No.156.
Supriana, T. (2011). Indonesian Trade Under China Free Trade Area. Economic Journal of Emerging Markets , 139-151.
Syahnaz, Y. M. (2007). Pengaruh Variabel Struktur Pedagangan Terhadap Arus Perdagangan Bilateral Indonesia: Aplikasi Model Gravity (Skripsi). Depok: Universitas Trisakti .
Zainal-Abidin, I. S., Dan Jantan, M., & Abu-Bakar, N. A. (2013). Analysis of Trade Pattern between Malaysia and the OIC Member Countries : Gravity Model. The second IBSM 2013 Internatioal Conference on Business, Management and Accounting , 216-227.
ASEAN. (2002). ASEAN Statistical Year Book. Jakarta: ASEAN Secretariat.

Similar Documents

Premium Essay

Economics

...Economics is the social science that analyzes the production, distribution, and consumption of goods and services. The term economics comes from the Ancient Greek οἰκονομία (oikonomia, "management of a household, administration") from οἶκος (oikos, "house") + νόμος (nomos, "custom" or "law"), hence "rules of the house(hold)".[1] Political economy was the earlier name for the subject, but economists in the late 19th century suggested "economics" as a shorter term for "economic science" that also avoided a narrow political-interest connotation and as similar in form to "mathematics", "ethics", and so forth.[2] A focus of the subject is how economic agents behave or interact and how economies work. Consistent with this, a primary textbook distinction is between microeconomics and macroeconomics. Microeconomics examines the behavior of basic elements in the economy, including individual agents (such as households and firms or as buyers and sellers) and markets, and their interactions. Macroeconomics analyzes the entire economy and issues affecting it, including unemployment, inflation, economic growth, and monetary and fiscal policy. Other broad distinctions include those between positive economics (describing "what is") and normative economics (advocating "what ought to be"); between economic theory and applied economics; between rational and behavioral economics; and between mainstream economics (more "orthodox" and dealing with the "rationality-individualism-equilibrium nexus")...

Words: 290 - Pages: 2

Free Essay

Economics

...What is Econometrics? Econometrics is a rapidly developing branch of economics which, broadly speaking, aims to give empirical content to economic relations. The term ‘econometrics’ appears to have been first used by Pawel Ciompa as early as 1910; although it is Ragnar Frisch, one of the founders of the Econometric Society, who should be given the credit for coining the term, and for establishing it as a subject in the sense in which it is known today (see Frisch, 1936, p. 95). Econometrics can be defined generally as ‘the application of mathematics and statistical methods to the analysis of economic data’, or more precisely in the words of Samuelson, Koopmans and Stone (1954), ... as the quantitative analysis of actual economic phenomena based on the concurrent development of theory and observation, related by appropriate methods of inference (p. 142). Other similar descriptions of what econometrics entails can be found in the preface or the introduction to most texts in econometrics. Malinvaud (1966), for example, interprets econometrics broadly to include ‘every application of mathematics or of statistical methods to the study of economic phenomena’. Christ (1966) takes the objective of econometrics to be ‘the production of quantitative economic statements that either explain the behaviour of variables we have already seen, or forecast (i.e. predict) behaviour that we have not yet seen, or both’. Chow (1983) in a more recent textbook succinctly defines econometrics ‘as...

Words: 736 - Pages: 3

Premium Essay

Economics

...Economics is the social science that analyzes the production, distribution, and consumption of goods and services. Economics explains how people interact within markets to get what they want or accomplish certain goals. An economy exists for two basic reasons, firstly, human wants for goods and services are unlimited and secondly, productive resources with which to produce goods and services are scarce. An economy has to decide how to use its scarce resources to obtain the maximum possible satisfaction of the members of the society. Economics is studied so you can become a well-informed citizen. Political and social leaders often develop policies that have broad economic effects. International relations are also dominated by economic concerns. Economic knowledge is needed if you are to understand the effects of taxation, unemployment, inflation, welfare, economic growth, exchange rates, or productivity. We also study economics because it helps the individual make more informed decisions. Consumers, workers, and investors usually make wiser choices if they understand the likely economic effects of the choice to be made. Business executives have more insight for making decisions if they understand how the economy works and the likely effects of economic conditions on a business. Hypotheses are propositions that are tested and used to develop economic theories. Highly reliable theories are called principles or laws. Theories, principles, and laws are meaningful statements...

Words: 259 - Pages: 2

Premium Essay

Economics

...MAIN TOPICS OF MICRO ECONOMICS I. BASIC CONCEPTS OF ECONOMICS 1. Nature and Scope of Economics 2. Some Basic Concepts 3. Methodological Issues in Economics 4. Methods Laws and Assumptions in Economic Theory 5. Economic Models 6. Production Possibility Curve and Circular Flow of Economic Activity 7. Economic Statics and Dynamics 8. Economy Its Vital Processes and Basic Problems 9. Economic Systems 10. Price System and Mechanism 11. Equilibrium 2. CONSUMPTION THEORY 1. Neo-Classical Utility Analysis 2. Demand and its Law 3. Indifference Curve Theory 4. The Concept of Consumer’s Surplus 5. The Revealed preference theory of demand 6. Elasticity of Demand 3. PRODUCTION THEORY 1. Factors of Production 2. Characteristics of Land and Labour 3. Theories of Population 4. Division of Labour and Machinery 5. Capital and Capital Formation 6. Localisation of Industries 7. Scale of Production 8. Types of Business Units 9. Organisation 10. Laws of Returns : The Traditional Approach 11. Laws of Returns : The Isoquant and Isocost Approach 4. PRODUCT PRICING 1. Nature of Costs and Cost Curves 2. Market Structures 3. The Concept of Revenue 4. Supply – Its Law, Elasticity and Curves 5. Equilibrium of Firm and Industry Under Perfect Competition 6. Pricing under Perfect Competition – Demand and Supply 7. Applications of Demand and Supply Analysis under Perfect Competition 8. Joint Demand and Supply 9. Monopoly 10. Monopsony and Bilateral Competition ...

Words: 326 - Pages: 2

Free Essay

Economic

...Thesis Economics Thesis The goal of an economics thesis is to solve a problem regarding the exchange of goods and services in an innovative way. To this end, the student may explore macroeconomics, the study of large economics systems, or microeconomics, the study of person-to-person exchanges of goods and services, in a completely unique manner or in a manner that simply expands on or addresses previous ideas. Students who are struggling to develop ideas for their economics theses may benefit from asking themselves what problems they have a passion for solving. For example, perhaps the student feels greatly irritated about gas prices and could develop an idea on how to cut costs. Perhaps the student has a fascination with the failure of communism and would like to develop a thesis on where the economic system went wrong and why. If the student cannot identify a topic that would produce a viable economics thesis, he or she should talk with the major professor and see if together they can brainstorm a usable idea. Economics theses may have concerns that most disciplines do not have, particularly in formatting. Because pictures can carry a great deal of information in a much more succinct way than text and because economics theses often handle highly complex issues, writers of economics theses may find it useful to include a number of charts, graphs, and tables both in appendices and in the body of the thesis itself. Depending on the complexity of those graphics, the student...

Words: 344 - Pages: 2

Premium Essay

Economics

...classified and analyzed. The first studies on the economic impact of port activity emerged in the United States in the second half of the 1960s. The ports of New York and New Jersey were the first to be taken into consideration. In the 1970s, the first methodological discussions took place, based on the development of the input–output model and its application to the measurement of the impact of ports. The main stances opposing this kind of study were advocated by Robert C. Waters, while those in favour had Semoon Chang as their main champion, and most of Waters’ criticisms were dealt with. 1. PORT ECONOMIC IMPACTS Ports contribute much to their economies, and port economic impact analysis is the major tool for documenting those contributions. The primary objective of port impact studies is to inform the public of the importance of port services, and additional benefits that may exist vary with particular studies. And also, the decision of local governmental agencies to construct port facilities is often preceded by a port economic impact study. The majority of existing port impact studies begin with definitions of port impacts, as an improper notion of port impact might well lead to an entirely wrong estimation of the total economic impact of a port. One of the major challenges in port impact studies is to identify the port-related industries and find out the degree of port dependency of these industries. Generally, economic impacts of port on the local economy can be divided...

Words: 5423 - Pages: 22

Premium Essay

Economics

...ECON3007 Economic Policy Analysis Topic: Institutions and Economic Reforms Wendy Carlin This topic focuses on the role of institutions in economic growth and the implications of this for the design of economic reforms. We examine why some large-scale economic reforms have been surprisingly successful and others have been disappointing. It will be argued that the consistency between existing institutions in the economy and the reforms is an important factor in determining reform success. We look at property rights and contracting institutions, at the experience of transition economies – both in the former Soviet bloc and China and at reform policies including privatization. The empirical techniques that we study include cross-sectional and panel regressions using aggregate (i.e. country-level) data and micro-economic data. Key readings: Institutions and growth: Acemoglu, D., Johnson, S. and Robinson, J. A. (2001) (AJR) “The Colonial Origins of Comparative Development: An Empirical Investigation”. The American Economic Review, Volume 91, Number 5. Use the UCL Economic Journals page and choose the Atypon link. Acemoglu, D., Johnson, S. (2005) (AJ) “Unbundling Institutions” Journal of Political Economy Volume 113, Number 5, 949-995. Use the UCL Economic Journals page. Deaton, A. (2009) ‘Instruments of Development: Randomization in the Tropics and the Search for the Elusive Keys to Economic Development’. NBER Working Paper 14690. Use google. Transition: China and Russia ...

Words: 1359 - Pages: 6

Premium Essay

Economics

...stirred up a massive cause for debate, and for the correct reason. The decision the English citizen is going to comprehend is crucial for the welfare for the English economy, and is known to be the ‘’most important decision you’ll make in a generation’’ As quoted by George Osbourne, Chancellor of the Exchequer, in an article about foreign relations with Brussels. It is a very important decision to the English taxpayer, but is equally important for the British economy, but I think, is arguably most important for the small or large, private or public, English Business. The English economy is growing by 1.5% per annum, this is not enough. Compared to foreign relations such as China, with a G.D.P growth rate or economic growth rate of nearly 9% a year, China has a faster economic growth rate by 6x. Now what do these numerical figures mean in contrast to leaving the EU? Well, whether or not to leave the EU has a massive effect on our economy, influenced by trade. But how does this correlate to affecting British businesses? Well a faster, well protected economy will allow businesses to run faster, trade faster, produce faster, and become efficient, which...

Words: 788 - Pages: 4

Premium Essay

Economic

...Economic Decisions Individuals and societies alike face many decisions. Individuals tend to make economic decisions when faced with trade-offs, and because of that, individuals are required to compare costs and benefits of their alternative actions referred to as the opportunity cost. Rational individuals tend to think of marginal change during the process of decision-making, and therefore, may respond differently to incentives whilst making economic decisions. This paper discusses the four principles of economics, a decision associated with marginal change, the incentive(s) that could lead to making different decision, and finally, how the principles of economics affect decision-making, interaction and the workings of the economy as whole. The Principles of Economics A trade-off is often referred to as the “technique of reducing or forgoing one or more desirable outcomes in exchange for increasing or obtaining other desirable outcomes to maximize the total return or effectiveness under given circumstances.” (BusinessDictionary.com, 2009) In brief, individuals choose something over something else, or give up something in order to get something else. Whatever “it” is that individuals sacrifice in order to get something, is generally “its” cost, and cost is often linked and associated with money, an opportunity cost however, could be the cost of anything i.e. time or health sacrificed in order to get something. Marginal changes are incremental adjustments individuals make...

Words: 853 - Pages: 4

Premium Essay

Economics

...single monopoly and share production and profit. However, if this price-fixing game is repeated indefinitely, it would come to a moment that one firm cheats on their collusive agreement. If the cheater cuts its price and the complier remains the agreed price. As shown in the figure, for the complier, ATC now exceeds price and for the cheater, the price exceeds ATC. The industry output is larger than the monopoly output and the industry price is lower than the monopoly price. The total economic profit made by the industry is also smaller than the monopoly’s economic profit. Therefore the complier incurs an economic loss while the cheater gains economic profit. If since both firms have an incentive to cheat as long as price exceeds marginal cost. In this price-fixing game, it will occur a situation that both firms cheat. If both firms produce more cigarettes than the number agreed, the industry output will be increased, the price of cigarettes will fall and both firms makes zero economic profit, as shown in the figure. -In monopolistic competition a company in the short run, makes its output and price decision just like a monopoly company does. The following figure illustrates the monopolistic competition in the short run. As you can see, when the marginal revenue equals its marginal cost (MR = MC), the firm charges the highest price (P) that buyers are willing to pay for this quantity, which is highly higher than the average total cost (ATC). Therefore the firm makes...

Words: 620 - Pages: 3

Premium Essay

Economics

...RESOURCE | 1 ECONOMICS RESOURCE | 1 ECONOMICS 2009-10: FUNDAMENTALS OF ECONOMIC THINKING Table of Contents Preface to the Economics Resource .................................................................................. 5 Fundamentals of Economics ............................................................................................ 7 The Basic Economic Problem—Scarcity ............................................................................................ 8 Production of Goods and Services .................................................................................................... 10 Increasing Costs ............................................................................................................................... 12 The Factors of Production ............................................................................................................... 14 Benefit-Cost Analysis – Marginal Decision-Making ......................................................................... 15 Marginal Utility and Waffles ............................................................................................................ 17 More on Marginal Utility and the Effect of Prices ............................................................................ 19 Individual and Social Goals .............................................................................................................. 20 Positive and Normative Economics .................

Words: 65448 - Pages: 262

Free Essay

Economics

...elderly population is twice what it is today. Much of this growth will be prompted by the aging of the Baby Boomers, who in 2030 will be aged 66 to 84—the “young old”—and will number 61 million people. In addition to the Baby Boomers, those born prior to 1946—the “oldest old”—will number 9million people in 2030. This paper assesses the economic dimensions of the 2030 problem. The first half of the paper reviews the literature and logic that suggest that aging in general, and long-term care services in particular, will represent an overwhelming economic burden on society by 2030. Then, a new analysis of burden is presented to suggest that aggregate resources should not be a major issue for the midcentury economy. Finally, the paper presents four key challenges that represent the real economic burden of long-term care in the twenty-first century. These challenges are significant but different from macro cost issues. What type of economic burden might be considered overwhelming? Existing literature never explicitly defines this but the sense is that the burden might be considered overwhelming if: (a) tax rates need to be raised dramatically, (b) economic growth is retarded due to high service costs that preclude other social investments, or (c) the general well-being of future generations of workers is worse than that of current workers due to service costs and income transfers. The discussion has significant implications for public policy and for private actors focused on developing...

Words: 373 - Pages: 2

Free Essay

Economics

...Scarcity & Opportunity Cost Economics is a very important field of study in modern society. It helps us to understand the choices we have to make to satisfy our unlimited wants and needs to have a better life. Microeconomics is the study of households, firms, and government in specific markets. One of the main problems economics tries to address is scarcity. Scarcity is the term economist use to describe a situation when the amount of something available is not sufficient to satisfy the desire or demand for it. Scarcity can be applied to all aspects of economics and is one of the most crucial points to understand. Because we are consumers in a free market, we live on income constraints or budgets. Limited income forces us to make choices about goods and services we will purchase, as well as goods and services we will forgo. As a society, we also experience scarcity. Societies face scarce economic resources. Economist classify these economic resources into four categories: land, labor, capital, and entrepreneurial ability. Land is considered to be not only physical land but also water, oil, wind, and all other natural resources. Labor would be described as not only the workforce, but the quality of the workers in the workforce. Capital is the facilities, tools, machinery, and any other components that go into manufacturing a good. Entrepreneurial ability is outlined by the people who exploit opportunities in markets. Entrepreneurs combine economic resources with creative and...

Words: 657 - Pages: 3

Premium Essay

Economic

...Economics’ Approach to Financial Planning by Laurence J. Kotlikoff, Ph.D.  |Executive Summary | |Economists long have shown that when it comes to consuming lifetime economic resources, households seek to neither splurge nor hoard, but | |rather to achieve a smooth living standard over time. Consumption smoothing not only underlies the economics approach to spending and | |saving, it is central to the field’s analysis of insurance decisions and portfolio choice. | |Smoothing a household's living standard requires using a sophisticated mathematical technique called dynamic programming to solve a number | |of difficult and interconnected problems. Advances in dynamic programming coupled with today's computers are permitting economists to move | |from describing financial problems to prescribing financial solutions. | |Conventional planning’s targeted liability approach has some surface similarities to consumption smoothing. But the method used to find | |retirement- and survivor-spending targets is virtually guaranteed to disrupt, rather than smooth, a household’s living standard as it ages.| |Moreover, even very small targeting mistakes will suffice to produce major consumption disruption for the simple reason that the wrong...

Words: 6625 - Pages: 27

Premium Essay

Economics

...HW assignment 4 (Week9): Analysis of the Business Cycle. The main objective of this exercise is to get students thinking analytically and creatively about the two-edged nature of many economic phenomena so as to present a “balanced” perspective based on economics principles, theories and concepts against the backdrop of conceptual and analytical thinking. Visit the web sites or similar ones containing national economic data. National Economic Accounts at the Bureau of Labor Statistics at http://www.bea.gov , Bureau of Labor Statistics at http://www.bls.gov/data/, The Conference Board at http://www.conference-board.org/economics/indicators.cfm, US Census Bureau at http://www.census.gov/mtis/www/mtis_current.html, National Bureau of Economic Research at http://www.nber.org/releases/, The Federal Reserve at http://www.federalreserve.gov/releases/h15/update/ Review the most recent 8 – 12 months of data on real GDP growth, inflation/CPI, unemployment, Interest rates, consumer confidence index, consumer sentiment index, inventory level, and other relevant economic data. Based on the collected data, analyze the current macroeconomic situation and its impact on any two(2) Monopolistically competitive firms of your choice. Explore in particular how the two companies’ respond to the macroeconomic conditions in terms of their: • stock performance, • current and future sales revenue, • current and future profits, • labor costs, and • hiring decisions. Your paper should...

Words: 377 - Pages: 2