...Pasar dan Harga Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Secara umum, ekonomi mikro membahas perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Pembahasannya meliputi pemanfaatan sumber daya ekonomi bagi kehidupan masyarakat serta perilaku produsen dan konsumen dalam melakukan interaksi di pasar. Cakupan pembahasan ekonomi terbatas pada kegiatan ekonomi yang lebih sempit dan khusus. Ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga pada gilirannya menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. Mikro artinya kecil, dengan demikian ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu ekonomi kecil”. Menerangkan arti kata ekonomi mikro dengan cara mengartikan masing-masing kata secara harfiah tidak akan memberikan penerangan...
Words: 3436 - Pages: 14
...PENGERTIAN DAN KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Tugas mata kuliah koperasi dan usaha kecil menengah NAMA : RESTA FEBRIYANTI NIM : 070110201028 JURUSAN : MANAJEMEN >> Usaha Mikro Pengertian usaha mikro Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesiadan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-. Kriteria usaha mikro • Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti; • Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat; • Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha; • Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai; • Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; • Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; • Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Contoh usaha mikro • Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya; • Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan kayu dan rotan,industri pandai besi pembuat alat-alat; ...
Words: 1585 - Pages: 7
...UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TINGKAT OUTREACH TERHADAP FINANCIAL SUSTAINABILITY PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI ASEAN SKRIPSI ARKKA SANDHYA SURYATIN 0806349806 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPOK JULI 2012 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TINGKAT OUTREACH TERHADAP FINANCIAL SUSTAINABILITY PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI ASEAN SKRIPSI ARKKA SANDHYA SURYATIN 0806349806 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPOK JULI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) Kedua orang tua saya, Eddy dan Karin Suryatin atas dukungan moral dan material yang tak terhitung jumlahnya; (2) Ibu Zuliani Dalimunthe SE., MSM., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini; (3) Bapak Eko Rizkianto SE. ME., dan Bapak Ir. Akhir Matua ME., selaku tim penguji yang telah memberi banyak masukan berharga demi menyempurnakan skripsi ini; (4) Adik saya,...
Words: 23195 - Pages: 93
...utamanya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) tahun 2015 dan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Berita tersebut muncul dari birokrat Indonesia yang tentunya bagaikan cambuk bagi penggiat pendidikan tinggi agar mengantisipasinya. Lalu, bagaimanakah kesiapan para pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi era tersebut? Pada 12 Desember 2012, ada pertemuan para tokoh Dekopin, Asosiasi UKM, Iwapi, dan lain-lain dengan instansi pemerintah (Kemenkop UKM, Kemendag, Kemenlu, BKPM). Mereka membahas perkembangan kerja sama ekonomi internasional dan langkah-langkah antisipasinya agar kelak para pelaku KUKM tidak terkaget-kaget dalam memasuki era MEA. Dalam pertemuan itu, terungkap betapa makin terbukanya negeri ini kepada pihak negara lain. Demikian sebaliknya, negeri lain pun terbuka bagi warga Indonesia sehingga dalam kerangka MEA, Indonesia harus siap menerima mereka dan siap mendatangi mereka. Boleh dikatakan, pada tahun 2015, berlaku “Konstusi ASEAN” yang berimplikasi pada status kewarganegaraan. Orang Indonesia bukan hanya menjadi WNI, tetapi juga menjadi warga ASEAN. Dalam kesepakatan MEA, tertulis menciptakan ASEAN sebagai kawasan pasar tunggal dan basis produksi yang memuat adanya aliran bebas: barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil. Selain itu, MEA diarahkan mejadi kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, pembangunan ekonomi setara, dan terintegrasi dengan ekonomi global. Dengan kata lain, ketentuan dan perilaku...
Words: 876 - Pages: 4
...Lomba Karya Tulis Mahasiswa Menuju Nilai Tukar Rupiah yang Lebih Stabil dengan Sistem Nilai Tukar Syariah: Suatu Pembuktian Empiris Metode Ordinary Least Square[1] Oleh: Rika Kumala Dewi Viany Indah Anggryeny Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok 2006 BAB I PENDAHULUAN Di era yang semakin terbuka seperti sekarang ini, perdagangan internasional merupakan bagian yang tak terelakkan, bahkan bisa dibilang suatu necessary condition menuju era perdagangan bebas. Hal ini berarti, stabilitas perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh negara lain. Dalam hubungan antar negara ini, banyak pihak menaruh perhatian khusus terhadap nilai tukar, suatu variabel yang disebut-sebut sebagai variabel yang bisa “menghancurkan” ketenangan ekonomi suatu negara. Bukti nyata telah terjadi pada tahun 1997! Anjloknya nilai tukar negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah membuat perekonomian lesu, bahkan pembangunan menunjukkan angka negatif, dan hutang luar negeri Indonesia pun membengkak 6-7 kali lipat[2]. Kalutnya perekonomian dunia tahun 1997 ini telah membuat berbagai pihak menaruh perhatian terhadap apa yang dinamakan nilai tukar. Berbagai formulasi dirumuskan dalam rangka mencari bentuk yang paling tepat untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Tak ketinggalan juga pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia, melakukan perubahan kebijakan nilai tukarnya dari sistem nilai tukar mengambang fleksibel (september 1986-Agustus 1997) menjadi sistem...
Words: 5106 - Pages: 21
...tanpa prasangka terhadap status Dataran Tinggi Golan, Yerusalem Timur, dan wialayah pemukiman Israel di Tepi Barat berdasarkan UU Internasional. Rangkuman Peningkatan ekonomi-makro dan seting kebijakan struktural sejak krisis di Asia telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil, serta penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Reformasi institusi dan kebijakan lanjutan akan mampu mendorong pertumbuhan produktifitas dan membantu pemerintah mencapai tujuannya untuk menjadi salah satu dari 10 kekuatan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2015, sambil tetap mendukung alur pembangunan yang inklusif dan ramah secara social. Situasi yang Mendukung Dijalankannya Reformasi Penting Real GDP diproyeksikan tumbuh sebesar 6% pada tahun ini dan tahun mendatang dengan dorongan dari permintaan domestik yang kuat. Seperti direncanakan, kebijakan moneter harus menjamin bahwa inflasi akan tetap rendah dengan mengontrol tingkat suku bunga, manajemen likuiditas dan pengaturan makro-prudensial. Kebutuhan belanja sosial dan infrastruktur Indonesia sangat besar dan membutuhkan pembiayaan yang efisien. Pengurangan subsidi BBM secara substansial, karena gagal mewujudkan tujuan sosial dan berdampak pada biaya fiskal yang signifikan, akan membebaskan sumber-sumber daya dari tekanan kebutuhan social dan ekonomi. Pada saat yang bersamaan, skema transfer-dana yang ditargetkan dengan baik akan sangat dibutuhkan guna mencegah memburuknya anga kemiskinan dan membantu memecahkan...
Words: 15664 - Pages: 63
...BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik yang bergerak di bidang jasa maupun barang, pastinya memiliki tujuan pemasaran yang sama yaitu menciptakan barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga pada akhirnya konsumen merasa puas dengan hasil produksi. Setelah proses produksi terselesaikan, akan berlanjut dengan aktivitas pemasaran. Agar proses pemasaran dapat berjalan dengan baik, maka dibutukan berbagai aktivitas pendukung seperti : 1. Membangun hubungan yang akrab dengan konsumen 2. Terus menerus melakukan pembaharuan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen/menangkap kembali nilai dari pelanggan 3. Mengetahui feedback apa yang didapat dari konsumen menganai produk yang dipasarkan 4. Membentuk aktivitas pemasaran yang baru Membentuk era pemasaran yang baru dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah: 1. The Uncertain Economic Environment 2. The Digital Age 3. Rapid Globalization 4. Sustainable Marketing-The Call for More Social Responsibility 5. The Growth of Not-for-Profit Marketing Untuk membentuk era pemasaran yang baru yang sesuai dengan harapan dan keinginan maka kita harus bisa memahami faktor-faktor yang ada didalamnya serta dapat mengambil suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada yang dapat mengganggu aktivitas dari marketing tersebut. 1.2. Rumusan Masalah 1. Hal-hal apa saja yang memperngaruhi pembentukan atau perubahan...
Words: 3824 - Pages: 16
...PEREKONOMIAN INDONESIA PAKET KEBIJAKAN EKONOMI III [pic] Dosen Pengampu: Drs. H. Edy Yusuf Agung Gunanto, Msc., Ph.D. Kelompok 6: Chintya Stephania H (12030113120042) Juwita Puspitandari (12030113120107) Carolina Reni Damayanti (12030113120119) Fauziah Afni Rahmawati (12030113140258) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 2.1. LATAR BELAKANG 3 2.2. RUMUSAN MASALAH 3 2.3. TUJUAN PENULISAN 4 2.4. MANFAAT PENULISAN 5 2.5. Paket Kebijakan Pemerintah III 6 2.6. Daya Beli Masyarakat 8 2.7. Pengentasan Kemiskinan 10 2.8. Kesempatan Kerja dan Pengangguran 12 2.9. Pengembangan Dunia Usaha 13 2.10. Pengembangan UMKM 14 2.11. Tingkat Inflasi 15 2.12. Tingkat Suku Bunga 15 2.13. Tingkat Kurs Rupiah 16 BAB III 17 KESIMPULAN 17 BAB IV 19 LAMPIRAN 19 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, potensi yang juga mulai diperhatikan dunia internasional. Indonesia dengan ekonomi paling besar di Asia Tenggara sering disebut sebagai calon layak untuk menjadi salah satu anggota negara-negara BRIC (Brasilia, Rusia, India, dan Cina) karena ekonominya dengan cepat menunjukan tanda-tanda perkembangan yang sama dengan anggota lain tersebut. Peranan badan usaha milik negara (BUMN) dan kelompok usaha swasta sangat besar, menunjukkan adanya tanda positif untuk...
Words: 6105 - Pages: 25
...PERTUKARAN: Secara ringkas pertukaran adalah: * Melibatkan lebih dari satu pihak * Masing-masing pihak mampu mengkomunikasikan satu dengan yang lain * Masing-masing pihak saling memerlukan karena mempunyai sesuatu yang bernilai bagi yang lain * Mempunyai kebebasan untuk saling menerima atau menolak tawaran masing-masing Pola dan perilaku pertukaran mampu menciptakan suatu sistem pertukaran yang mendasari kegiatan-kegiatan: * Sistem ekonomi wilayah atau Negara, yaitu pertukaran produk dan jasa antara pemerintah (produsen) dan rakyat (konsumen) * Sistem pemasaran, yaitu pertukaran produk dan jasa antara pemasar (produsen) dan pasar (konsumen) SISTEM EKONOMI: Sistem ekonomi adalah struktur dan pola keterkaitan antar pelaku-pelaku ekonomi yang saling melakukan transaksi pertukaran barang dan jasa. Bentuk sistem ekonomi suatu wilayah atau Negara bergerak dari dasar alternatif sistem ekonomi terkendali (planned system) hingga bentuk sistem ekonomi pasar (market-directed). SISTEM PEMASARAN: Sistem pemasaran adalah pola hubungan dari pelaku-pelaku kegiatan pemasaran yang mempunyai tujuan transaksional tertentu. Salah satu tujuan transaksionala adalah tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum. Secara ringkas perkembangan tujuan transaksional sistem pemasaran adalah sebagai berikut: * Tingkat konsumsi masyarakat yang...
Words: 777 - Pages: 4
...BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) atau Pasar Bebas Asia merupakan kawasan yang akan dibentuk oleh Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara. Bertujuan untuk meminimalisasi adanya hambatan-hambatan dalam melakukan perdagangan lintas kawasan. Memungkinkan satu negara dapat menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara lain di kawasan Asia Tenggara yang tentunya akan membuat kompetisi antar negara semakin ketat. Oleh karena itu, keberadaan MEA menjadi sebuah langkah awal bagi Indonesia untuk mengembangkan kualitas perdagangan khusunya di kawasan Asia Tenggara. MEA memiliki dua sisi bagi Indonesia. Yang pertama, MEA menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas sumber daya yang dimiliki Indonesia. Yang kedua, dapat menjadi bumerang bagi Indonesia apabila tidak memanfaatkannya dengan baik. Berkurangnya hambatan perdagangan akan berdampak pada meningkatnya kuantitas ekspor dan impor yang akhirnya akan meningkatkan Gross Domestic Product bagi Indonesia. Dengan adanya perdagangan bebas, Indonesia dapat meningkatkan ekspor. Kegiatan ekspor impor dapat menumbuhkan hubungan harmonis antarbangsa. Ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi pada industri impor ke industri ekspor. Akan tetapi harus tetap waspada akan resiko kompetisi yang muncul dengan banyaknya barang impor yang masuk dan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk luar negeri...
Words: 2944 - Pages: 12
...Indra S1 Akuntansi-Bilingual Class 1411031063 Menjadi Akuntan Profesional Indonesia dengan Mengaplikasikan The Seven Framework on Accounting Services Ideas dalam Menghadapi MEA Sebagai Wujud Cinta terhadap Universitas Lampung Oleh : Indra “ Your tears today but you are strength tomorrow – Rev E.Payson” Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mempunyai karakteristik yaitu berlakunya arus barang dan jasa di antara negara-negara ASEAN akan bebas dapat melintasi batas–batas negara secara fisik dan administrasi, tanpa sesuatu hambatan apapun (no barries to entries). Tujuan utama dari program liberalisasi perdagangan di lingkungan Negara-negara ASEAN adalah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang ada di negara ASEAN, namun apabila tidak siap maka justru akan membawa dampak yang merugikan. Kunci utama dalam menghadapi ASEAN ini adalah peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (Human Resources) Indonesia agar dapat memanfaatkan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif, dengan upaya peningkatan daya saing SDM nasional. Indonesia dinilai berperan penting dalam forum regional ASEAN dalam pengembangan kompetensi SDM ekonomi dunia karena Indonesia telah memimpin pengembangan ASEAN (Skill Recognition Arrangement) melalui berbagai program kerjasama baik dalam pengembangan standar dan Mutual Recoginition Arrangement. Menjadi satu fenomena yang mengganjal ketika peluang pasar bebas Sumber Daya Manusia di negara ASEAN akan memberikan dampak bagi dunia pendidikan. Hambatan...
Words: 1060 - Pages: 5
...III. MAKSUD DAN TUJUAN 2 IV. GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG DAN SEKITARNYA 2 4.1 LUAS WILAYAH DAN LETAK GEOGRAFIS 2 4.2 SEJARAH KOTA PALEMBANG 2 4.3 VISI DAN MISI KOTA PALEMBANG 2 4.4 PERKEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 2 4.5 KANTOR PEMERINTAHAN DI KOTA PALEMBANG 2 4.6 KEPENDUDUKAN 2 V. PEREKONOMIANKOTA PALEMBANG 2 VI. PELUANG PASAR 2 VII. DATA PERBANKAN 2 VIII. TINGKAT KEJENUHAN JUMLAH BANK dan POTENSI PENYALURAN PINJAMAN. 2 8.1. Kredit Konsumer 2 8.2. Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Komersil dan Wholesale 2 IX. SISTEM PELAYANAN 2 9.1 LENDING 2 9.2 FUNDING 2 9.3 JASA LAINNYA 2 X. KELAYAKAN CABANG 2 10.1 INVENTARIS YANG DIBUTUHKAN 2 10.2 Break Event Point(BEP) danVolumeUsaha 2 10.3 PROYEKSI NERACA & LABA/RUGI 2 10.4 RENCANA SUMBER DAYA MANUSIA & ORGANISASI 2 XI. ANALISA SWOT 2 11.1 Strenght Point 2 11.2 Weakness Point 2 11.3 Opportunity 2 11.4 Threat Point 2 XII. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 2 Daftar TABEL Tabel 5.1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Palembang, Tahun 2007-2010 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (dalam Juta Rp) 2 Tabel 6.1 Pertumbuhan DPK per wilayah 2 Tabel 6.2 Pertumbuhan Penyaluran Kredit per Wilayah : 2 Tabel 6.3 Peta Target Market Bank Saudara 2 Tabel 6.4 Nasabah-Nasabah Korporasi yang Potensial untuk Trade Finance 2 Tabel 7.1 Jumlah Bank Berdasarkan Status Kepemilikan 2 Tabel 7.2 Jumlah Aktiva dan Valuta Asing Bank Umum dan BPR di Wilayah Sumatera Selatan (dalam Juta Rp) 2 Tabel 7.3 Data Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Yang...
Words: 7219 - Pages: 29
...hubungan (timbal balik) antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Saya katakan mempunyai timbal balik karena perusahaan dapat memberikan lapangan pekerjaan dan menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi, menyumbang pendapatan daerah atau negara, serta membayar pajak kepada negara. Dengan begitu perusahaan dapat leluasa menjalankan aktivitasnya. Adapun dua aspek yang harus diperhatikan agar tercipta kondisi antara keduanya sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikkan dan peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi mendapatkan keuntungan dan dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat. Segala aktivitas perusahaan sebenarnya baik disadari maupun tidak, akan membawa dampak negatif ataupun positif bagi lingkungan sosial di sekitarnya. Oleh sebab itu, perusahaan tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri untuk mencapai laba semaksimal mungkin, tapi juga harus memikirkan dampak aktivitasnya bagi lingkungan sosial di sekitarnya. Selama perusahaan masih menjalankan...
Words: 2688 - Pages: 11
...PRESENTASI GBE PROFIL PERUSAHAAN * Siloam Hospitals Group (Siloam) adalah pemimpin dalam pelayanan kesehatan terpadu di Indonesia. Saat ini, * Siloam telah mengoperasikan 20 rumah sakit dengan kapasitas total lebih dari 3.900 tempat tidur, 1.800 dokter (termasuk lebih dari 1.400 spesialis) dan lebih dari 4.400 perawat dan tenaga kesehatan. * Filosofi Siloam didukung oleh visi yang kuat dan strategi bisnis yang berpusat pada dasar 4 pilar yang memungkinkan rumah sakit untuk menyediakan akses yang adil dan terjangkau untuk perawatan berkualitas holistik di semua segmen sosial ekonomi penduduk di Indonesia. * Siloam telah diakui secara luas di pasar untuk standar kesehatan yang berkualitas dan pelayanan klinis yang inovatif dengan menerima beberapa penghargaan internasional dan domestik untuk keunggulan tersebut, termasuk akreditasi bergengsi JCI. Kolaborasi Siloam dengan Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN) dan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai bagian dari tiga serangkai Universitas Pelita Harapan Medical Sciences Group (UPHMS) untuk menunjukkan komitmen Siloam untuk menciptakan layanan kesehatan yang berkelanjutan. GAMBARAN INDUSTRI RUMAH SAKIT * Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan rumah sakit di Indonesia semakin membaik. Tidak hanya rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit-rumah sakit pengelolaan swasta pun semakin berkembang pesat. Hal ini tidak pelak membawa perubahan terutama...
Words: 1262 - Pages: 6
... large number of toll roads. On the side of the road user, toll roads owned and managed by private entity entirely within a certain period would have a better service pattern. On the private side, privatization of toll roads is as one of the alternative investments is quite interesting because it is profitable. Keyword: Toll Roads, Privatization, Infrastructure Abstrak: Privatisasi Jalan Tol Sebagai Solusi dalam Mempercepat Terwujudnya Infrastruktur Jalan Tol yang Memadai di Indonesia. Jalan tol merupakan salah satu sarana vital yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi perindustrian suatu perekonomian. Isu privatisasi jalan tol adalah salah satu bentuk tata kelola ekonomi yang patut ditiru di Indonesia. Pemerintah bisa menggunakan dana yang diperoleh untuk membayar hutang dan membiayai pengeluaran pembangunan. Pemerintah juga bisa menghemat dana pengeluaran yang diperlukan sangat besar jumlahnya untuk membangun jalan tol. Dilihat di sisi pengguna jalan, jalan tol yang dipunyai...
Words: 4507 - Pages: 19