...STRATEGI BISNIS PT. PERIKANAN SAMODRA BESAR CABANG BENOA-BALI UNTUK MENCAPAI TARGET EKSPOR*) NYOMAN RUSMINI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar-Bali ABSTRACT This research aim to formulate business strstegy of PT Perikanan Samodra Besar of Bali-Benoa branch to achieve export targets. Choises of the research location use the purposive methods. The data analysis use Strengths, Weakness, Opportunities Threats (SWOT) methods, namely to analys the firm internal and external factors in framework to formulate axatly business strategy. SWOT analysis to result four combination of strategy i.e.: Strengths-Opportunity (SO) strategy is a strategy use strengths to utilize the opportunity, Strengths-Threats (ST) strategy is a strategy use strengths to overcome the threaths, Weakness Opportunity (WO) strategy is a strategy to minimize the weakness to utilize opportunity, and Weakness-Treaths (WT) strategy is a strategy to minimize the weakness and overcome the threaths. Based on the result analysis of the internal and external factors, PT. Perikanan Samodra Besar Benoa branch has the competitive advantage compared their main competitor in term business experience, export market share, available the facility completely and the famous of firm name. Yet, the corporation less advantage in product quality, product diversification and market segmetation. Strategy can be formulated to achieve the export target are: SO strategy i.e.: to increase volume...
Words: 3046 - Pages: 13
...Meydhawani A. 135020207111024 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2015 I. PENDAHULUAN Meskipun kita menerima begitu saja bahwa banyak bisnis besar mengekspor atau memproduksi di luar negeri, beberapa usaha kecil juga melakukan hal serupa dengan manfaat yang besar. Volume kegiatan ekspor dalam perekonomian dunia meningkat karena ekspor menjadi lebih mudah. Pada saat yang sama, komunikasi modern dan teknologi transportasi yang semakin canggih telah meringankan masalah logistik yang terkait dengan pengeksporan. Di sisi lain, pengeksporan tetap menjadi tantangan bagi banyak perusahaan. Perusahaan yang ingin mengekspor harus mengidentifikasi peluang pasar asing, menghindari sejumlah masalah tak terduga yang sering dikaitkan dengan melakukan bisnis di pasar asing, membiasakan diri dengan mekanisme pembiayaan ekspor dan impor, dimana bisa mendapatkan pembiayaan dan asuransi kredit ekspor, dan belajar bagaimana harus berurusan dengan risiko nilai tukar. Mengatur pembayaran untuk ekspor ke negara – negara dengan mata uang yang lemah dapat menjadi masalah. Hal ini membawa kita ke topik perdagangan, dimana pembayaran untuk ekspor diterima dalam barang dan jasa sebagai pengganti uang. II. HARAPAN DAN KESALAHAN PENGEKSPORAN Harapan besar dari pengeksporan adalah peluang perusahaan dalam mendapatkan pendapatan besar dan keuntungan dapat ditemukan di pasar asing untuk kebanyakan perusahaan. Dengan memperluas ukuran pasar, pengeksporan dapat memungkin...
Words: 4128 - Pages: 17
...bagi Indonesia. Yang pertama, MEA menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas sumber daya yang dimiliki Indonesia. Yang kedua, dapat menjadi bumerang bagi Indonesia apabila tidak memanfaatkannya dengan baik. Berkurangnya hambatan perdagangan akan berdampak pada meningkatnya kuantitas ekspor dan impor yang akhirnya akan meningkatkan Gross Domestic Product bagi Indonesia. Dengan adanya perdagangan bebas, Indonesia dapat meningkatkan ekspor. Kegiatan ekspor impor dapat menumbuhkan hubungan harmonis antarbangsa. Ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi pada industri impor ke industri ekspor. Akan tetapi harus tetap waspada akan resiko kompetisi yang muncul dengan banyaknya barang impor yang masuk dan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk luar negeri yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, harus dilakukan prediksi atau peramalan terhadap ekspor dan impor dalam perekonomian Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). II. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah peluang dan tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi MEA? 2. Apakah kegiatan ekspor impor memengaruhi perekonomian Indonesia? 3. Berapa...
Words: 2944 - Pages: 12
...alm OilAnalisis Determinan Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) Indonesia http://arfendios.blogspot.com/2013/08/analisis-determinan-ekspor-minyak_1.html PENDAHULUAN Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara suatu negara dengan negara lain baik di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya (Hady, 2001). Menurut Dornbusch, Fischer dan Startz (2008: 278) dan Sugiharini (2006) keadaan ini sering disebut dengan istilah globalisasi yaitu pergerakan ke suatu perekonomian global. Di era globalisasi ini, perdagangan internasional sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa dan negara yang ingin maju khususnya dalam bidang ekonomi. Negara-negara melakukan perdagangan internasional dikarenakan dua alasan utama. Pertama, adanya perbedaan antara satu sama lain seperti kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan lain-lain. Kedua, adanya tujuan untuk mencapai skala ekonomis (economies of scale) dalam proses produksi. Kedua tujuan tersebut memicu untuk menghasilkan keuntungan (gains from trade) bagi kedua negara yang melakukan perdagangan (Krugman dan Obstfeld, 1993: 15). Keuntungan tersebut antara lain: (a) memperoleh berbagai produk yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, (b) memperluas pasar produk dalam negeri, (c) memperoleh transfer teknologi yang lebih moderen dari luar negeri...
Words: 7540 - Pages: 31
...migas yang tetap besar. Meningkatnya surplus neraca nonmigas dibandingkan triwulan sebelumnya terutama didorong oleh menurunnya impor nonmigas, khususnya impor bahan baku, sejalan dengan moderasi permintaan domestik. Secara tahunan, impor nonmigas pada triwulan III-2014 masih terkontraksi 2,7%. Ekspor produk primer yang meningkat, antara lain karena mulai pulihnya ekspor mineral pascakeluarnya izin ekspor mineral mentah, juga memberikan kontribusi terhadap perbaikan surplus nonmigas, meskipun ekspor nonmigas secara keseluruhan masih mencatat penurunan. Meskipun secara triwulanan menurun, namun secara tahunan ekspor nonmigas pada triwulan III-2014 kembali tumbuh positif 3,1% setelah dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan. Pertumbuhan ekspor nonmigas tersebut ditopang oleh kenaikan harga ekspor dan perbaikan permintaan ekspor, terutama minyak nabati dan produk manufaktur. Seiring dengan berlanjutnya pemulihan AS, beberapa produk ekspor manufaktur mengalami peningkatan seperti TPT, barang dari logam, makanan olahan, dan kendaraan & bagiannya. Di sisi migas, besarnya deficit neraca perdagangan migas pada triwulan III-2014 dipengaruhi oleh masih tingginya impor migas, di tengah ekspor minyak yang menurun seiring dengan turunnya harga minyak dunia. Selain itu,...
Words: 747 - Pages: 3
...Successful Factors of Exporting The Coconut from Indonesia to Zaimin Industry, Malaysia http://atjehpost.co/articles/read/971/Malaysia-Siap-Tampung-1-Juta-Kelapa-Tiap-Bulan-dari-Aceh “Kita sepakat ekspor kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. NEGARA Malaysia siap menampung satu juta butir kelapa tiap bulannya dari Provinsi Aceh. Kesepakatan ini tercapai dari kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, Minggu 2 Maret 2014. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Aceh, Safwan SE MSi. “Kita sepakat ekspor kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. Sebenarnya, kata dia, ekspor kelapa dari Aceh ke Malaysia ini sudah berlangsung lama. “Banyak pengusaha yang mengambil kelapa dari Aceh, tetapi ekspor dari Batam.Ada yang melalui Krueng Geukueh, tapi hanya sedikit,” kata Safwan lagi. Namun kata Safwan, di bawah Pemerintahan Aceh saat ini, segala bentuk ekspor komoditas dari Aceh, juga akan difokuskan pada pelabuhan yang ada di Aceh. Salah satunya seperti Krueng Geukueh. Sebelumnya diberitakan, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, mengaku terkejut ketika mengetahui kalau kelapa yang mereka impor (Malaysia-red) selama ini ternyata berasal dari Provinsi Aceh. Padahal, kata dia, Malaysia menerima impor kelapa dari Indonesia melalui Pelabuhan Batam. “Saya heran, kelapa Aceh diimpor...
Words: 3171 - Pages: 13
...MARKETING GLOBAL RESUME MERANCANG DAN MENGELOA STRATEGI PEMASARAN GLOBAL Disusun Oleh: REZA ASHARY 1207030002 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF 2013 Industri global adalah industri yang didalamnya posisi strategis pesaing dala pasar geografis atau nasional utama dipengaruhi secara mendasar oleh possi global mereka secara keseluruhan. Perusahaan global adalah suatu perusahaan yang beroperasi dilebih dari satu negara serta menangkap keunggulan litbang, logistik, pemasaran, dan keuangan dalam biaya dan reputasinya yang tidak tersedia bagi pesaing domestik murni. Beberapa faktor yang dapat menarik suatu perusahaan ke arena internasional : * Perusahaan global yang menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih murah mungkin menyerang pasar domestik perusahaan itu. Perusahaan itu mungkin ingin menyerang balik pesaing ini dipasar asal mereka untuk mengikat sumber daya mereka. * Perusahaan itu mungkin menemukan bahwa beberapa pasar asing memberikan peluang laba lebih tinggi dari pada pasar domestik. * Perusahaan itu mungkin memutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai skala ekonomis * Perusahaan itu mugkin ingin mengurangi ketergantungan pada satu pasar untuk mengurangi resikonya * Pelanggan perusahaan itu mungkin pergi keluar negeri dan membutuhkan pelayanan internasional Tetapi sebelum membuat keputusan untuk bergerak ke luar negeri, perusahaan harus menimbang beberapa resiko, sbb: ...
Words: 1893 - Pages: 8
...menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit. 1. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. 2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Balance of payment memiliki dua komponen utama yaitu: a) Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers. b) Financial account yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan foreign pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow) Dua fitur utama financial account adalah a. Capital inflow merupakan dana/modal...
Words: 1363 - Pages: 6
...Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini berhasil diselesaikan , yang berjudul “PERDAGANGAN INTERNASIONAL”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro. Bahan makalah ini disusun berdasarkan data-data sekunder yang penulis himpun dari berbagaio sumber yang penulis rangkum kembali menjadi beberapa kajian penting berkaitan dengan materi pembahasan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan kontribusi dalam proses penyelesaian makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan maupun untuk meningkatkan taraf pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Penyusun Latar Belakang Masalah Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks...
Words: 2742 - Pages: 11
...di wilayah ini pindah dari berorientasi ke dalam kebijakan ekonomi dan mengadopsi strategi pembangunan yang berdasarkan pada orientasi ekspor dan liberalisasi kecuali Nepal. Negara-negara Asia Selatan saat ini secara lebih global terpadu daripada mereka pada tahun 1995. Pembentukan WTO adalah salah satu faktor yang memotivasi di balik kebijakan ekonomi terbuka di negara-negara ini. Secara luas diyakini oleh para pembuat kebijakan bahwa WTO akan ada kemajuan besar dari pendahulunya GATT (General Agreement on tarif dan perdagangan) dan pengenaan sistem trading multilateral yang baru akan membantu negara-negara berkembang untuk mengejar pertumbuhan ekspor. Ada tiga alasan utama. Pertama, di WTO pertanian dibawa untuk pertama kalinya di bawah lingkup efektif sistem perdagangan multilateral. Itu diyakini pada waktu itu bahwa aturan WTO baru akan membawa perubahan struktural dalam perdagangan pertanian global dan produsen pertanian yang lebih efisien akan berdiri untuk memperoleh manfaat dari perjanjian WTO. Kedua, sebelum WTO, akses pasar untuk produk tekstil di negara-negara maju yang dibatasi dengan sangat ketat Multi serat perjanjian (MFA), yang memungkinkan negara-negara maju secara selektif memaksakan kuantitatif pembatasan atas impor tekstil dan pakaian dari negara-negara berkembang. Hal ini diproyeksikan bahwa penghapusan kuota pada ekspor tekstil dan pakaian akan bertindak sebagai flip besar untuk negara-negara berkembang untuk biaya tenaga kerja rendah negara-negara ini...
Words: 551 - Pages: 3
...“Forum Ekspor Impor” Incoterm 2010 Syarat Penyerahan Pengapalan Cargo Dari Eksportir Kepada Importir Ditulis Oleh redaksi Jumat, 10 Oktober 2014 | 10.01 | Ilustrasi | INDEPNEWS.Com : Pihak eksportir dan importer harus menyadari betul pentingnya syarat penyerahan pengapalan cargo. Karena perdagangan ekspor impor menyangkut hubungan antar dua Negara. Tentu saja masing-masing Negara mempunyai ketentuan spesifik dalam mengatur lalu lintas barang ekspor impor. Oleh karena itu batas-batas hak dan tanggung jawab antara eksportir dan importer harus jelas. Siapa yang menanggung pengapalannya, siapa yang menanggung resiko dalam perjalanannya, dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas pengurusan yang timbul sebagai konsekuensi dari proses pengantaran barang. Untuk mengatasi kendala tersebut lalu lintas cargo ekspor impor perlu adanya ketentuan dan syarat penyerahan pengapalan cargo. Adalah International Commercial Chamber (ICC), institusi perdagangan swasta International, bersifat independen tidak berafiliasi kepada Negara manapun di dunia yang membuat suatu pedoman dalam hal persyaratan penyerahan pengapalan kargo ekspor impor. Pedoman tersebut dinamakan INCOTERM (International Commerce Term). Incoterm dibuat pertama kali pada tahun 1936 dan mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah pada tahun 2010. Oleh karena itu istilah incoterm sekarang disebut dengan INCOTERM 2010. Incoterm 2010 sudah diakui oleh pemerintah, otoritas hukum dan para pelaku...
Words: 3580 - Pages: 15
...Working Paper In Economics & Finance Oleh : MOHAMMAD HANIF I. PENDAHULUAN Indonesia selama kurun waktu 50 tahun pasca kemerdekaan, telah mengalami dua periode kepemimpinan dengan fokus pembangunan ekonomi yang berbeda. Pada era Soekarno, pembangunan lebih diarahkan pada upaya peningkatan “persatuan dan kesatuan bangsa”, sehingga praktis perekonomian tidak tertata rapi dan menyebabkan perekonomian Indonesia saat itu semakin hancur. Ini disebabkan adanya politik Isolasi Nasional dan menumpuknya defisit APBN dari tahun ke tahun. Puncaknya, tahun 1965-1966 terjadi krisis ekonomi nasional dan Presiden Soekarno harus turun dari tampuk pimpinan Indonesia. Pada era pemerintahan Soeharto, pembangunan berfokus pada perekonomian yang ditandai adanya grand planning pembangunan yaitu Repelita yang dimulai tahun 1969. Pada itu, pembangunan perekonomian berfokus pada upaya meningkatkan investasi luar negeri dan perdagangan. Perekonomian Indonesia saat itu mengesankan. Secara umum, Indikator perekonomian saat itu menunjukkan perkembangan yang sangat baik dan tidak ada kekhawatiran. Data BPS menunjukkan bahwa periode 1980-1990, perekonomian Indonesia mengalami kenaikan pesat. Kenaikan ini sebagian besar ditopang dari kontribusi eksploitasi sumber daya alam. GDP Indonesia 1970-1995 tumbuh rata-rata 6.8% dengan laju inflasi yang dapat ditekan dibawah 10% (single digit). GDP per kapita di tahun 1995 mencapai $1.023 atau meningkat 15 kali lipat. Ini merupakan sustainabilitas pertumbuhan...
Words: 9082 - Pages: 37
...NERACA PEMBAYARAN Neraca Pembayaran (balance of payments) adalah suatu catatan dari aktifitas ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan yang dilakukan antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan(double entry bookeeping) Neraca pembayaran dapat dibagi atas beberapa komponen yaitu neraca berjalan dan neraca modal. * Neraca berjalan (current account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas, komponen utamanya adalah neraca perdagangan yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika ekspor lebih tinggi dari impor maka terjadi surplus, sedangkan jika impor lebih tinggi daripada ekspor maka terjadi defisit neraca perdagangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan : 1. Inflasi Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun. 2. Pendapatan Nasional Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi daripada negara lain, neraca berjalannya akan menurun. 3. Restriksi Pemerintah Biasanya pemerintah mengenakan tarif (pajak yang dikenakan ataus produk impor) dan kuota (batas maksimum atas barang yang diperbolehkan untuk diimpor ke dalam sebuah negara) untuk mempengaruhi neraca berjalan. 4. Nilai tukar (kurs) valuta Jika nilai valuta suatu negara...
Words: 688 - Pages: 3
...Analisa Fundamental & Teknikal Proyeksi Nilai Intrinsik Saham Oleh: Muliawan Santoso Tan/ 0711401017 Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie 2014 Bab 1 Pendahuluan Pengertian Analisa Fundamental dan Teknikal Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan keadaan ini menunjukkan bahwa efek / saham semakin banyak peminatnya. ini dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Investasi pada saham merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk - high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik. Pada dasarnya, semua jenis investasi memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Dan sebaliknya semakin besarnya potensi keuntungan yang dapat diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memprediksi arah pergerakan harga saham. Pergerakan saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan hukum penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak yang ingin membeli suatu saham, sedangkan harga saham akan turun jika yang terjadi sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor...
Words: 5168 - Pages: 21
...Indonesia dan China menyepakati empat poin kerja sama ekonomi, yakni pembiayaan, perdagangan, investasi, serta pembangunan infrastruktur. Kesepakatan kedua negara dalam kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani perwakilan kedua negara dan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono di Beijing,Rabu. Empat nota kesepahaman yang ditandatangani tersebut adalah kesepakatan memperluas dan mempererat kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara, kesepakatan pembiayaan bagi perdagangan dan investasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Bank Exim Indonesia dengan Bank Exim China. Pada kesepakatan itu ditandatangani pula kesepakatan kedua negara untuk meningkatan kerja sama pembangunan infrastruktur, serta penandatanganan pembangunan proyek PLTU Celukan Bawang, Bali Utara berkapasitas 3x1500 MW. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) mendapat fasilitas pendanaan sebesar 350 juta dolar AS dari Industrial & Commercial Bank of China untuk meningkatkan pembiayaan perdagangan dan investasi di dalam negeri. "Lembaga Pembiayaan Ekpor Indonesia (LPEI) mendapat fasilitas 350 juta dolar AS dari China Exim bank untuk meningkatkan pembiayaan perdagangan dan investasi," katanya. Mari mengatakan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) bahkan sudah menandatangani kesepakatan dengan LPEI, bertujuan agar Indonesia Eximbank...
Words: 4276 - Pages: 18