Free Essay

Ekspor

In:

Submitted By faridnaslam
Words 1897
Pages 8
Pengertian Ekspor
Menurut Merriam-Webster Dictionary, Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Kegiatan Ekspor dibagi menjadi dua yaitu : * Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. * Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut.
Dalam kegiatan ekspor ada hal-hal yang harus dipersiapkan, yaitu : 1. Identifikasi pasar yang potensial 2. Penyesuaian antara kebutuhan pasar dengan kemampuan, SWOT analisis 3. Melakukan Pertemuan, dengan eksportir, agen, dll 4. Alokasi sumber daya.
Secara garis besar di Indonesia, kegiatan ekspor terbagi menjadi dua bidang utama yaitu Ekspor Migas dan Ekspor Non Migas. Berdasarkan data yang diambil dari tempo.co, Ekspor non migas menyumbang US$ 122 miliar atau sekitar 60% dari total nilai ekspor Indonesia pada tahun 2011. Sedangkan ekspor migas menyumbang sebesar US$ 41 miliar atau sekitar 20,43 % dari total nilai ekspor.

Pengertian Impor
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Ada 2 jenis kegiatan impor, yaitu : * Impor barang industri dan konsumen * Impor barang dan jasa kelas menengah

Kondisi Ekspor dan Impor di Indonesia
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim.Persaingan sangat tajam antarberbagai produk.Selain harga,kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk.
Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, alas kaki, udang, kakao dan kopi. Namun, pasar internasional semakin kompetitif sehingga sepuluh komoditas ekpor utama Indonesia terdiversifikasi. Komoditas lainnya, yaitu makanan olahan, perhiasan, ikan dan produk ikan, kerajinan dan rempah-rempah, kulit dan produk kulit, peralatan medis, minyak atsiri, peralatan kantor dan tanaman obat.

Sedangkan untuk impor, Indonesia berhasil menembus nilai impor tertinggi sepanjang sejarah pada Juni 2011 lalu. Menurut Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) selama ini, Indonesia belum pernah menembus nilai impor sebesar US$ 15 miliar tapi pada juni lalu Indonesia berhasil menembus angka US$ 15,08 miliar.

Kondisi nilai impor tersebut ditanggapi positif, mengingat komposisi impor nonmigas terbesar didominasi oleh golongan mesin dan peralatan mekanis, yang diharapkan akan mampu mendorong tumbuhnya industri di dalam negeri, yang diharapkan akan dapat mendorong terjadinya ekspor barang manufakturing. Kekhawatiran akan terjadinya tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri Indonesia, juga dapat dikesampingkan. Karena berbareng dengan hal itu, nilai ekspor Indonesia juga tercatat mengalami kenaikan, hingga neraca perdagangan Indonesia masih tetap surplus.

Ekspor kakao Januari turun 36,3%
JAKARTA. Kinerja ekspor kakao di Bulan Januari 2011 kurang menggembirakan. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), ekspor kakao Januari kemarin hanya US$ 92,79 juta. Nilai ini merosot 36,3% dari kinerja ekspor Januari tahun lalu yang masih membukukan nilai sebesar US$ 145,59 juta.

Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, mengatakan bahwa penurunan ekspor kakao ini merupakan dampak penerapan bea keluar (BK) biji kakao yang diberlakukan sejak April 2010. Pengenaan BK membuat biji kakao lebih banyak terserap untuk bahan baku industri pengolahan dalam negeri daripada diekspor ke negara lain.

Ini terlihat dari peningkatan ekspor produk kakao pada Januari 2011 baik dari sisi nilai maupun volumenya. Dari sisi nilai, ekspor kakao olahan meningkat 24,6% dari Januari 2010, sementara dari volumenya naik 71%. "Jadi positifnya, turunnya ekspor kakao itu karena lebih banyak digunakan oleh industri pengolahan domestik," kata Deddy, akhir pekan lalu.

Zulhefi Sikumbang, Ketua Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), mempunyai pandangan berbeda terkait penyebab turunnya ekspor kakao Januari kemarin. Menurutnya, penurunan ini lebih disebabkan oleh turunnya produksi kakao akibat faktor cuaca buruk. Pada periode Januari-Maret, produksi kakao nasional biasanya memang sedikit terhambat karena faktor cuaca tersebut.

Beberapa daerah produsen kakao seperti Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dan beberpa daerah di Sulawesi Tengah menurun drastis. "Penyebabnya mutlak akibat penurunan produksi bukan karena lebih banyak diserap industri pengolahan domestik," ujarnya kepada KONTAN, Senin (4/4). Produksi kakao akan berangsur normal pada April dan Mei yang biasanya waktu untuk panen raya.

Zulhefi bilang, pengenaan BK memang akan menstimulus industri pengolahan dalam negeri. Industri bisa mendapatkan kakao dengan harga yang lebih murah dibanding sebelum pengenaan BK. Efeknya, industri pengolahan akan lebih bergairah dalam memacu produksi kakao olahan. Sayangnya, kondisi demikian tidak sepenuhnya terjadi. Penerapan BK kakao yang sudah setahun ini tidak berdampak banyak pada penguatan industri pengolahan domestik, terlihat dari kapasitas pengolahannya.

Saat ini ada sekitar 14 perusahaan pengolahan dengan kapasitas terpasang mencapai 250.000 ton. Sebelum pemberlakuan BK, kapasitas yang termanfaatkan sekitar 130.000 ton per tahun. Setelah adanya BK, peningkatan kapasitas pengolahan ternyata hanya 20% menjadi sekitar 170.000 ton/tahun. "BK ini kan stimulus yang luar biasa besar bagi industri, seharusnya dalam setahun kapasitasnya bisa mencapai titik maksimum," tandas Zulhefi.

Di sisi lain, produksi kakao tahun 2011 diprediksi turun dari tahun sebelumnya. Pada 2010, produksi kakao nasional sekitar 600.000 ton. Tahun ini, Askindo memprediksi produksinya akan turun 20% menjadi sekitar 500.000 ton saja. Faktor cuaca buruk dan serangan hama penggerek buah kakao (PBK) menjadi penyebabnya. "Ini yang membuat produksi kakao tahun ini bisa turun 20%," jelas Zulhefi.

Meski tidak berdampak secara langsung, pengenaan BK juga berpotensi menghambat produksi kakao nasional. Dengan BK ini, harga kakao di tingkat petani tergerus sekitar Rp 3.000 per kg. Sebelum adanya BK, petani masih bisa menikmati harga sebesar Rp 25.000 per kg. Kini, petani hanya mendapatkan harga sekitar Rp 22.000 per kg. Keuntungan yang tidak setimpal ini membuat petani banyak yang beralih ke komoditas lain seperti jagung, karet, dan kelapa sawit.
Sumber : http://industri.kontan.co.id/news/ekspor-kakao-januari-turun-363-1/2011/04/04

Ekspor Gas Kemurahan, Indonesia Rugi Rp410,4 Triliun

Metrotvnews.com, Jakarta: Indonesia gagal memaksimalkan pemasukan devisa dalam jumlah sangat besar akibat memberlakukan kebijakan energi yang keliru.

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) A Qoyum Tjandranegara mengatakan, pada periode 2006-2009, Indonesia 'terpaksa' kehilangan pemasukan hingga Rp410,4 triliun.

Itu terjadi karena melakukan penjualan gas bumi yang terlampau murah dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk mengimpor minyak.

"Indonesia lebih memilih mengimpor minyak ketimbang memaksimalkan potensi gas bumi. Ini jelas-jelas merugikan negara karena hasil jual energi murah dialokasikan untuk membeli bahan bakar yang lebih mahal," kata Qoyum di Jakarta, Rabu (18/1).

Ia mengungkapkan, data pihaknya menunjukkan pada 2006 Indonesia kehilangan pemasukan atau devisa mencapai Rp91,9 triliun, 2007 kehilangan Rp101,2 triliun, 2008 kehilangan Rp140 triliun, dan 2009 kehilangan Rp77,3 triliun.

Dirinya mencontohkan, Indonesia mengekspor gas bumi ke China dan Korea Power dengan harga sangat murah, hanya US$3,88/MMBTU. Ironisnya, industri di dalam negeri sendiri banyak yang mengalami defisit gas.

Padahal faktanya, pelaku usaha dalam negeri banyak yang berani membeli gas seharga US$7/MMBTU, jauh lebih tinggi dari harga ekspor.

Indonesia juga merugi terkait lifting minyak bumi di Kilang Duri Riau yang digarap Chevron. Indonesia diperkirakan merugi sebesar US$2,1 miliar per tahun.(MI/DSY)

http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/01/18/79008/Ekspor-Gas-Kemurahan-Indonesia-Rugi-Rp410-4

BP Migas Setuju PLN Impor Gas
Jakarta (ANTARA) - Setelah pemerintah memberi lampu hijau kepada PT PLN untuk melakukan impor gas, kali ini giliran Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang memberikan persetujuan.
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas Sekuriti dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, saat ditemui di Jakarta, Senin, terkait dengan kemungkinan PLN mengimpor gas karena harganya dinilai lebih murah dibandingkan dengan harga domestik.

"Impor gas, silakan saja. Itu kan fasilitas hilir yang diimpor. Tapi PLN harus punya dulu `receiving terminal` LNG-nya dulu," kata Gde.

Menurut Gde, selain harus tersedianya "receiving terminal" LNG, impor gas boleh saja dilakukan jika memang harga gas itu lebih lebih murah dari harga domestik.

Selain itu, katanya, rencana impor gas juga menjadi urusan bisnis PLN. "Kalau bisa impor lebih murah kenapa tidak, silakan saja. Itu kan kepentingan bisnis saja. BP Migas juga sudah memberitahukan bahwa posisi kita mendukung PLN atau pihak lain yang ingin impor," ujar Gde.

Secara terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengatakan rencana impor gas oleh PLN dianggap sebagai langkah yang tepat. Hal itu mengingat pasokan dari dalam negeri tidak mencukupi.

"Asal itu dilakukan dengan cerdas dan perjanjian itu tidak merugikan rakyat, maka impor gas itu tidak diharamkan," kata Widjajono.

Selain harus cermat dan tidak merugikan rakyat, lanjut dia, sebisa mungkin harga gas impor tersebut lebih murah dan mendapatkan potongan harga (diskon) atau di bawah harga gas domestik.
"Silakan saja, kalau itu memang hal itu membuat kinerja PLN jadi lebih maksimal," tukasnya. http://id.berita.yahoo.com/bp-migas-setuju-pln-impor-gas-163854832.html KKP akan Hentikan Sementara Impor Ikan Jepang
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menghentikan sementara impor ikan dari Jepang meskipun belum ditemukan bukti bahwa ikan asal negara tersebut terkontaminasi senyawa radioaktif.

"Meski sampai saat ini belum ditemukan adanya bukti bahwa ikan asal Jepang terkontaminasi senyawa radioaktif, untuk meyakinkan masyarakat terhadap isu yang tidak benar ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk sementara akan menghentikan masuknya komoditas kelautan dan perikanan khususnya ikan asal Jepang ke Indonesia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Jakarta, Rabu.

Selain menghentikan impor untuk sementara, Fadel juga mengemukakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk menguji kandungan radioaktif terhadap sampel ikan hasil tangkapan di perairan Pasifik.

Dengan demikian, Fadel mengutarakan harapannya agar masyarakat tetap percaya dan terus dapat menyantap ikan. Apalagi, ujar dia, ikan secara nutrisi lebih unggul dibanding menu lain seperti daging merah serta sesuai untuk balita hingga manula.

"Ketersediaan omega 3, 6, dan 9 pada ikan memberikan beberapa manfaat seperti tumbuh kembang bayi lebih cepat, anak balita lebih aktif dan cerdas, serta terhindar dari beberapa penyakit," katanya.

Menurut dia, ikan juga membutuhkan hanya sedikit energi untuk memasaknya dibanding dengan daging.

“Selain itu segmen ikan juga lebih beragam yang berarti bahwa ikan dapat memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat,” kata Fadel. (gor/ant)

http://www.investor.co.id/agribusiness/kkp-akan-hentikan-sementara-impor-ikan-jepang/8299

RESUME ARTIKEL

* Ekspor kakao pada tahun 2011 turun sebanyak 36,3 % menjadi US$ 92,79 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$ 145,59 juta * Penurunan ini disebabkan dampak penerapan bea keluar biji kako yang berlaku sejak april 2010 * Produk kakao lebih banyak digunakan oleh pengolahan domestik. * Pendapat lain turunnya ekspor kakao adalah karena faktor cuaca buruk dan serangan hama penggerek

* Indonesia kehilangan pemasukan devisa hingga Rp 410,4 triliun * Kehilangan devisa tersebut disebabkan penjualan gas bumi yang terlampau murah. * Indonesia lebih memilih mengimpor minyak dibandign memaksimalkan potensi gas bumi * Indonesia kehilangan pemasukan atau devisa mencapai Rp91,9 triliun, 2007 kehilangan Rp101,2 triliun, 2008 kehilangan Rp140 triliun, dan 2009 kehilangan Rp77,3 triliun.

* BP Migas menyetujui permintaan PLN mengimpor gas * Impor gas dilakukan karena harga yang lebih murah dibandingkan harga domestik * Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengatakan rencana impor gas oleh PLN dianggap sebagai langkah yang tepat

* KKP menghentikan impor ikan asal Jepang * Penghentian sementara itu dilakukan akibat dugaan terkontaminasi radioaktif * Selain melakukan penghentian ekspor sementara pemerintah juga bekerja sama dnegan batan untuk menguji kandungan radioaktif sampel ikan dari perairan pasifik

Similar Documents

Free Essay

Strategi Bisnis Pt. Perikanan Samodra Besar Cabang Benoa-Bali Untuk Mencapai Target Ekspor*) Nyoman Rusmini

...STRATEGI BISNIS PT. PERIKANAN SAMODRA BESAR CABANG BENOA-BALI UNTUK MENCAPAI TARGET EKSPOR*) NYOMAN RUSMINI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar-Bali ABSTRACT This research aim to formulate business strstegy of PT Perikanan Samodra Besar of Bali-Benoa branch to achieve export targets. Choises of the research location use the purposive methods. The data analysis use Strengths, Weakness, Opportunities Threats (SWOT) methods, namely to analys the firm internal and external factors in framework to formulate axatly business strategy. SWOT analysis to result four combination of strategy i.e.: Strengths-Opportunity (SO) strategy is a strategy use strengths to utilize the opportunity, Strengths-Threats (ST) strategy is a strategy use strengths to overcome the threaths, Weakness Opportunity (WO) strategy is a strategy to minimize the weakness to utilize opportunity, and Weakness-Treaths (WT) strategy is a strategy to minimize the weakness and overcome the threaths. Based on the result analysis of the internal and external factors, PT. Perikanan Samodra Besar Benoa branch has the competitive advantage compared their main competitor in term business experience, export market share, available the facility completely and the famous of firm name. Yet, the corporation less advantage in product quality, product diversification and market segmetation. Strategy can be formulated to achieve the export target are: SO strategy i.e.: to increase volume...

Words: 3046 - Pages: 13

Free Essay

Exporting, Importing, and Countertrade

...Meydhawani A. 135020207111024 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2015 I. PENDAHULUAN Meskipun kita menerima begitu saja bahwa banyak bisnis besar mengekspor atau memproduksi di luar negeri, beberapa usaha kecil juga melakukan hal serupa dengan manfaat yang besar. Volume kegiatan ekspor dalam perekonomian dunia meningkat karena ekspor menjadi lebih mudah. Pada saat yang sama, komunikasi modern dan teknologi transportasi yang semakin canggih telah meringankan masalah logistik yang terkait dengan pengeksporan. Di sisi lain, pengeksporan tetap menjadi tantangan bagi banyak perusahaan. Perusahaan yang ingin mengekspor harus mengidentifikasi peluang pasar asing, menghindari sejumlah masalah tak terduga yang sering dikaitkan dengan melakukan bisnis di pasar asing, membiasakan diri dengan mekanisme pembiayaan ekspor dan impor, dimana bisa mendapatkan pembiayaan dan asuransi kredit ekspor, dan belajar bagaimana harus berurusan dengan risiko nilai tukar. Mengatur pembayaran untuk ekspor ke negara – negara dengan mata uang yang lemah dapat menjadi masalah. Hal ini membawa kita ke topik perdagangan, dimana pembayaran untuk ekspor diterima dalam barang dan jasa sebagai pengganti uang. II. HARAPAN DAN KESALAHAN PENGEKSPORAN Harapan besar dari pengeksporan adalah peluang perusahaan dalam mendapatkan pendapatan besar dan keuntungan dapat ditemukan di pasar asing untuk kebanyakan perusahaan. Dengan memperluas ukuran pasar, pengeksporan dapat memungkin...

Words: 4128 - Pages: 17

Free Essay

Mea (Masyarakat Ekonomi Asia)

...bagi Indonesia. Yang pertama, MEA menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas sumber daya yang dimiliki Indonesia. Yang kedua, dapat menjadi bumerang bagi Indonesia apabila tidak memanfaatkannya dengan baik. Berkurangnya hambatan perdagangan akan berdampak pada meningkatnya kuantitas ekspor dan impor yang akhirnya akan meningkatkan Gross Domestic Product bagi Indonesia. Dengan adanya perdagangan bebas, Indonesia dapat meningkatkan ekspor. Kegiatan ekspor impor dapat menumbuhkan hubungan harmonis antarbangsa. Ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi pada industri impor ke industri ekspor. Akan tetapi harus tetap waspada akan resiko kompetisi yang muncul dengan banyaknya barang impor yang masuk dan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk luar negeri yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, harus dilakukan prediksi atau peramalan terhadap ekspor dan impor dalam perekonomian Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). II. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah peluang dan tantangan bagi Indonesia dalam menghadapi MEA? 2. Apakah kegiatan ekspor impor memengaruhi perekonomian Indonesia? 3. Berapa...

Words: 2944 - Pages: 12

Free Essay

Crude Palm Oil: Case Study

...alm OilAnalisis Determinan Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) Indonesia http://arfendios.blogspot.com/2013/08/analisis-determinan-ekspor-minyak_1.html PENDAHULUAN Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya hubungan saling ketergantungan (interdependence) antara suatu negara dengan negara lain baik di bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya (Hady, 2001). Menurut Dornbusch, Fischer dan Startz (2008: 278) dan Sugiharini (2006) keadaan ini sering disebut dengan istilah globalisasi yaitu pergerakan ke suatu perekonomian global. Di era globalisasi ini, perdagangan internasional sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa dan negara yang ingin maju khususnya dalam bidang ekonomi. Negara-negara melakukan perdagangan internasional dikarenakan dua alasan utama. Pertama, adanya perbedaan antara satu sama lain seperti kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan lain-lain. Kedua, adanya tujuan untuk mencapai skala ekonomis (economies of scale) dalam proses produksi. Kedua tujuan tersebut memicu untuk menghasilkan keuntungan (gains from trade) bagi kedua negara yang melakukan perdagangan (Krugman dan Obstfeld, 1993: 15). Keuntungan tersebut antara lain: (a) memperoleh berbagai produk yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, (b) memperluas pasar produk dalam negeri, (c) memperoleh transfer teknologi yang lebih moderen dari luar negeri...

Words: 7540 - Pages: 31

Free Essay

Neraca Pembayaran

...migas yang tetap besar. Meningkatnya surplus neraca nonmigas dibandingkan triwulan sebelumnya terutama didorong oleh menurunnya impor nonmigas, khususnya impor bahan baku, sejalan dengan moderasi permintaan domestik. Secara tahunan, impor nonmigas pada triwulan III-2014 masih terkontraksi 2,7%. Ekspor produk primer yang meningkat, antara lain karena mulai pulihnya ekspor mineral pascakeluarnya izin ekspor mineral mentah, juga memberikan kontribusi terhadap perbaikan surplus nonmigas, meskipun ekspor nonmigas secara keseluruhan masih mencatat penurunan. Meskipun secara triwulanan menurun, namun secara tahunan ekspor nonmigas pada triwulan III-2014 kembali tumbuh positif 3,1% setelah dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan. Pertumbuhan ekspor nonmigas tersebut ditopang oleh kenaikan harga ekspor dan perbaikan permintaan ekspor, terutama minyak nabati dan produk manufaktur. Seiring dengan berlanjutnya pemulihan AS, beberapa produk ekspor manufaktur mengalami peningkatan seperti TPT, barang dari logam, makanan olahan, dan kendaraan & bagiannya. Di sisi migas, besarnya deficit neraca perdagangan migas pada triwulan III-2014 dipengaruhi oleh masih tingginya impor migas, di tengah ekspor minyak yang menurun seiring dengan turunnya harga minyak dunia. Selain itu,...

Words: 747 - Pages: 3

Free Essay

Coconut

...Successful Factors of Exporting The Coconut from Indonesia to Zaimin Industry, Malaysia http://atjehpost.co/articles/read/971/Malaysia-Siap-Tampung-1-Juta-Kelapa-Tiap-Bulan-dari-Aceh “Kita sepakat ekspor kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. NEGARA Malaysia siap menampung satu juta butir kelapa tiap bulannya dari Provinsi Aceh. Kesepakatan ini tercapai dari kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, Minggu 2 Maret 2014. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Aceh, Safwan SE MSi. “Kita sepakat ekspor  kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. Sebenarnya, kata dia, ekspor kelapa dari Aceh ke Malaysia ini sudah berlangsung lama. “Banyak pengusaha yang mengambil kelapa dari Aceh, tetapi ekspor dari Batam.Ada yang melalui Krueng Geukueh, tapi hanya sedikit,” kata Safwan lagi. Namun kata Safwan, di bawah Pemerintahan Aceh saat ini, segala bentuk ekspor komoditas dari Aceh, juga akan difokuskan pada pelabuhan yang ada di Aceh. Salah satunya seperti Krueng Geukueh. Sebelumnya diberitakan, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, mengaku terkejut ketika mengetahui kalau kelapa yang mereka impor (Malaysia-red) selama ini ternyata berasal dari Provinsi Aceh. Padahal, kata dia, Malaysia menerima impor kelapa dari Indonesia melalui Pelabuhan Batam. “Saya heran, kelapa Aceh diimpor...

Words: 3171 - Pages: 13

Free Essay

Marketing Global

...MARKETING GLOBAL RESUME MERANCANG DAN MENGELOA STRATEGI PEMASARAN GLOBAL Disusun Oleh: REZA ASHARY 1207030002 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF 2013 Industri global adalah industri yang didalamnya posisi strategis pesaing dala pasar geografis atau nasional utama dipengaruhi secara mendasar oleh possi global mereka secara keseluruhan. Perusahaan global adalah suatu perusahaan yang beroperasi dilebih dari satu negara serta menangkap keunggulan litbang, logistik, pemasaran, dan keuangan dalam biaya dan reputasinya yang tidak tersedia bagi pesaing domestik murni. Beberapa faktor yang dapat menarik suatu perusahaan ke arena internasional : * Perusahaan global yang menawarkan produk yang lebih baik atau harga yang lebih murah mungkin menyerang pasar domestik perusahaan itu. Perusahaan itu mungkin ingin menyerang balik pesaing ini dipasar asal mereka untuk mengikat sumber daya mereka. * Perusahaan itu mungkin menemukan bahwa beberapa pasar asing memberikan peluang laba lebih tinggi dari pada pasar domestik. * Perusahaan itu mungkin memutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai skala ekonomis * Perusahaan itu mugkin ingin mengurangi ketergantungan pada satu pasar untuk mengurangi resikonya * Pelanggan perusahaan itu mungkin pergi keluar negeri dan membutuhkan pelayanan internasional Tetapi sebelum membuat keputusan untuk bergerak ke luar negeri, perusahaan harus menimbang beberapa resiko, sbb: ...

Words: 1893 - Pages: 8

Free Essay

Colgate

...menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit. 1. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. 2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Balance of payment memiliki dua komponen utama yaitu: a) Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers. b) Financial account yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan foreign pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow) Dua fitur utama financial account adalah a. Capital inflow merupakan dana/modal...

Words: 1363 - Pages: 6

Free Essay

Trade Internasional

...Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini berhasil diselesaikan , yang berjudul “PERDAGANGAN INTERNASIONAL”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro. Bahan makalah ini disusun berdasarkan data-data sekunder yang penulis himpun dari berbagaio sumber yang penulis rangkum kembali menjadi beberapa kajian penting berkaitan dengan materi pembahasan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan kontribusi dalam proses penyelesaian makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan maupun untuk meningkatkan taraf pengetahuan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Penyusun Latar Belakang Masalah Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks...

Words: 2742 - Pages: 11

Free Essay

Intro

...di wilayah ini pindah dari berorientasi ke dalam kebijakan ekonomi dan mengadopsi strategi pembangunan yang berdasarkan pada orientasi ekspor dan liberalisasi kecuali Nepal. Negara-negara Asia Selatan saat ini secara lebih global terpadu daripada mereka pada tahun 1995. Pembentukan WTO adalah salah satu faktor yang memotivasi di balik kebijakan ekonomi terbuka di negara-negara ini. Secara luas diyakini oleh para pembuat kebijakan bahwa WTO akan ada kemajuan besar dari pendahulunya GATT (General Agreement on tarif dan perdagangan) dan pengenaan sistem trading multilateral yang baru akan membantu negara-negara berkembang untuk mengejar pertumbuhan ekspor. Ada tiga alasan utama. Pertama, di WTO pertanian dibawa untuk pertama kalinya di bawah lingkup efektif sistem perdagangan multilateral. Itu diyakini pada waktu itu bahwa aturan WTO baru akan membawa perubahan struktural dalam perdagangan pertanian global dan produsen pertanian yang lebih efisien akan berdiri untuk memperoleh manfaat dari perjanjian WTO. Kedua, sebelum WTO, akses pasar untuk produk tekstil di negara-negara maju yang dibatasi dengan sangat ketat Multi serat perjanjian (MFA), yang memungkinkan negara-negara maju secara selektif memaksakan kuantitatif pembatasan atas impor tekstil dan pakaian dari negara-negara berkembang. Hal ini diproyeksikan bahwa penghapusan kuota pada ekspor tekstil dan pakaian akan bertindak sebagai flip besar untuk negara-negara berkembang untuk biaya tenaga kerja rendah negara-negara ini...

Words: 551 - Pages: 3

Free Essay

Apalah

...“Forum Ekspor Impor” Incoterm 2010 Syarat Penyerahan Pengapalan Cargo Dari Eksportir Kepada Importir Ditulis Oleh redaksi Jumat, 10 Oktober 2014 | 10.01 | Ilustrasi | INDEPNEWS.Com : Pihak eksportir dan importer harus menyadari betul pentingnya syarat penyerahan pengapalan cargo. Karena perdagangan ekspor impor menyangkut hubungan antar dua Negara. Tentu saja masing-masing Negara  mempunyai ketentuan spesifik dalam mengatur lalu lintas barang ekspor impor. Oleh karena itu batas-batas hak dan tanggung jawab antara eksportir dan importer harus jelas. Siapa yang menanggung pengapalannya, siapa yang menanggung resiko dalam perjalanannya, dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas pengurusan yang timbul sebagai konsekuensi dari proses pengantaran barang. Untuk mengatasi kendala tersebut lalu lintas cargo ekspor impor perlu adanya ketentuan dan syarat penyerahan pengapalan cargo. Adalah International Commercial Chamber (ICC), institusi perdagangan swasta International, bersifat independen tidak berafiliasi kepada Negara manapun di dunia yang membuat suatu pedoman dalam hal persyaratan penyerahan pengapalan kargo ekspor impor. Pedoman tersebut dinamakan INCOTERM (International Commerce Term). Incoterm dibuat pertama kali pada tahun 1936 dan mengalami  beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah pada tahun 2010. Oleh karena itu istilah incoterm sekarang disebut dengan INCOTERM 2010. Incoterm 2010 sudah diakui oleh pemerintah, otoritas hukum dan para pelaku...

Words: 3580 - Pages: 15

Free Essay

Ekonomi

...Working Paper In Economics & Finance Oleh : MOHAMMAD HANIF I. PENDAHULUAN Indonesia selama kurun waktu 50 tahun pasca kemerdekaan, telah mengalami dua periode kepemimpinan dengan fokus pembangunan ekonomi yang berbeda. Pada era Soekarno, pembangunan lebih diarahkan pada upaya peningkatan “persatuan dan kesatuan bangsa”, sehingga praktis perekonomian tidak tertata rapi dan menyebabkan perekonomian Indonesia saat itu semakin hancur. Ini disebabkan adanya politik Isolasi Nasional dan menumpuknya defisit APBN dari tahun ke tahun. Puncaknya, tahun 1965-1966 terjadi krisis ekonomi nasional dan Presiden Soekarno harus turun dari tampuk pimpinan Indonesia. Pada era pemerintahan Soeharto, pembangunan berfokus pada perekonomian yang ditandai adanya grand planning pembangunan yaitu Repelita yang dimulai tahun 1969. Pada itu, pembangunan perekonomian berfokus pada upaya meningkatkan investasi luar negeri dan perdagangan. Perekonomian Indonesia saat itu mengesankan. Secara umum, Indikator perekonomian saat itu menunjukkan perkembangan yang sangat baik dan tidak ada kekhawatiran. Data BPS menunjukkan bahwa periode 1980-1990, perekonomian Indonesia mengalami kenaikan pesat. Kenaikan ini sebagian besar ditopang dari kontribusi eksploitasi sumber daya alam. GDP Indonesia 1970-1995 tumbuh rata-rata 6.8% dengan laju inflasi yang dapat ditekan dibawah 10% (single digit). GDP per kapita di tahun 1995 mencapai $1.023 atau meningkat 15 kali lipat. Ini merupakan sustainabilitas pertumbuhan...

Words: 9082 - Pages: 37

Free Essay

Pharma

...NERACA PEMBAYARAN Neraca Pembayaran (balance of payments) adalah suatu catatan dari aktifitas ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan yang dilakukan antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan(double entry bookeeping) Neraca pembayaran dapat dibagi atas beberapa komponen yaitu neraca berjalan dan neraca modal. * Neraca berjalan (current account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas, komponen utamanya adalah neraca perdagangan yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika ekspor lebih tinggi dari impor maka terjadi surplus, sedangkan jika impor lebih tinggi daripada ekspor maka terjadi defisit neraca perdagangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan : 1. Inflasi Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun. 2. Pendapatan Nasional Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi daripada negara lain, neraca berjalannya akan menurun. 3. Restriksi Pemerintah Biasanya pemerintah mengenakan tarif (pajak yang dikenakan ataus produk impor) dan kuota (batas maksimum atas barang yang diperbolehkan untuk diimpor ke dalam sebuah negara) untuk mempengaruhi neraca berjalan. 4. Nilai tukar (kurs) valuta Jika nilai valuta suatu negara...

Words: 688 - Pages: 3

Free Essay

Fundamental and Technical Analyst of Pt Indofood Sukses Makmur Tbk

...Analisa Fundamental & Teknikal Proyeksi Nilai Intrinsik Saham Oleh: Muliawan Santoso Tan/ 0711401017 Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie 2014 Bab 1 Pendahuluan Pengertian Analisa Fundamental dan Teknikal Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan keadaan ini menunjukkan bahwa efek / saham semakin banyak peminatnya. ini dilihat dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Investasi pada saham merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk - high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik. Pada dasarnya, semua jenis investasi memiliki kemungkinan merugi. Besarnya potensi kerugian akan sebanding dengan besarnya potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Dan sebaliknya semakin besarnya potensi keuntungan yang dapat diperoleh disini, maka semakin besar juga potensi kerugian yang dapat timbul. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memprediksi arah pergerakan harga saham. Pergerakan saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan hukum penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak yang ingin membeli suatu saham, sedangkan harga saham akan turun jika yang terjadi sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor...

Words: 5168 - Pages: 21

Free Essay

Indo China

...Indonesia dan China menyepakati empat poin kerja sama ekonomi, yakni pembiayaan, perdagangan, investasi, serta pembangunan infrastruktur. Kesepakatan kedua negara dalam kerja sama itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani perwakilan kedua negara dan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono di Beijing,Rabu. Empat nota kesepahaman yang ditandatangani tersebut adalah kesepakatan memperluas dan mempererat kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara, kesepakatan pembiayaan bagi perdagangan dan investasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Bank Exim Indonesia dengan Bank Exim China. Pada kesepakatan itu ditandatangani pula kesepakatan kedua negara untuk meningkatan kerja sama pembangunan infrastruktur, serta penandatanganan pembangunan proyek PLTU Celukan Bawang, Bali Utara berkapasitas 3x1500 MW. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) mendapat fasilitas pendanaan sebesar 350 juta dolar AS dari Industrial & Commercial Bank of China untuk meningkatkan pembiayaan perdagangan dan investasi di dalam negeri. "Lembaga Pembiayaan Ekpor Indonesia (LPEI) mendapat fasilitas 350 juta dolar AS dari China Exim bank untuk meningkatkan pembiayaan perdagangan dan investasi," katanya. Mari mengatakan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) bahkan sudah menandatangani kesepakatan dengan LPEI, bertujuan agar Indonesia Eximbank...

Words: 4276 - Pages: 18