Free Essay

Etika Dalam Bisnis International

In:

Submitted By sefo265
Words 1586
Pages 7
ETIKA DALAM BISNIS INTERNATIONAL

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Pendahuluan
Sejak dahulu kala bisnis – atau pada waktu itu masih terbatas pada “perdagangan” – menjadi sarana penting untuk mendekatkan negara-negara dan bahkan kebudayaan-kebudayaan yang berlain-lainan. Kalau dilihat dari perspektif sejarah, perdagangan merupakan faktor penting dalam pergaulan antara bangsa-bangsa. Bertentangan dengan ekspansi politik yang terus-menerus membawakan peperangan dan penderitaan bagi negara-negara bersangkutan, maka perdagangan justru sempat menyebarkan perdamaian dan persaudaraan. Sejarawan besar dari Skotlandia, William Robertson (1721-1793), menegaskan bahwa “perdagangan memperlunak dan memperhalus cara pergaulan manusia”.
Hubungan perdagangan dengan pengertian “asing” rupanya masih membekas dalam bahasa Indonesia, karena salah satu arti “dagang” adalah “orang dari negeri asing”. Dengan saran transportasi dan komunikasi yang kita miliki sekarang, bisnis internasional bertambah penting lagi. Berulang kali dapat kita kita dengar bahwa kini kita hidup dalam era globalisasi ekonomi: kegiatan ekonomi mencakup seluruh dunia, sehingga hampir semua negara tercantum dalam “pasar” sebagaimana dimengerti sekarang dan merasakan akibat pasang surutnya pasar ekonomi. Gejala globalisasi ekonomi ini berakibat positif maupun negatif.
Internasionalisasi bisnis yang semakin mencolok sekarang ini menampilkan juga aspek etis yang baru. Tidak mengherankan jika terutama tahun-tahun terakhir ini diberi perhatian khusus kepada aspek-aspek etis dalam bisnis internasional. Dalam bab ini kita akan membahas beberapa masalah moral yang khusus berkaitan dengan bisnis pada taraf internasional.
BAB II
ISI
2.1. Norma-norma moral yang umum pada taraf internasional
Salah satu masalah besar yang sudah lama disoroti serta didiskusikan dalam etika filosofis adalah relatif tidaknya norma-norma moral. Kami berpendapat bahwa pandangan yang menganggap norma-norma moral relatif saja tidak bisa dipertahankan. Namun demikian, itu tidak berarti bahwa norma-norma moral bersifat absolut atau tidak mutlak begitu saja. Jadi, pertanyaan yang tidak mudah itu harus bernuansa. Masalah teoritis yang serba kompleks ini kembali lagi pada taraf praktis dalam etika bisnis internaasional.
Menyesuaikan diri
Norma-norma moral yang penting berlaku di seluruh dunia. Sedangkan norma-norma non-moral untuk perilaku manusia bisa berbeda di berbagai tempat. Itulah kebenaran yang terkandung dalam pandangan ini. Misalnya, norma-norma sopan santun dan bahkan norma-norma hukum di semua tempat tidak sama. Yang di satu tempat dituntut karena kesopanan, bisa saja di tempat lain dianggap sangat tidak sopan.
Regorisme moral
Pandangan kedua memilih arah terbalik. Pandangan ini dapat disebut “rigorisme moral”, karena mau mempertahankan kemurnian etika yang sama seperti di negerinya sendiri. Mereka mengatakan bahwa perusahaan di luar negeri hanya boleh melakukan apa yang boleh dilakukan di negaranya sendiri dan justru tidak boleh menyesuaikan diri dengan norma etis yang berbeda di tempat lain. Mereka berpendapat bahwa apa yang dianggap baik di negerinya sendiri, tidak mungkin menjadi kurang baik di tempat lain.
Kebenaran yang dapat ditemukan dalam pandangan regorisme moral ini adalah bahwa kita harus konsisten dalam perilaku moral kita. Norma-norma etis memang bersifat umum. Yang buruk di satu tempat tidak mungkin menjadi baik dan terpuji di tempat di tempat lain. Namun para penganut rigorisme moral kurang memperhatikan bahwa situasi yang berbeda turut mempengaruhi keputusan etis.
Imoralisme naif
Menurut pandangan ini dalam bisnis internasional tidak perlu kita berpegang pada norma-norma etika. Kita harus memenuhi ketentuan-ketentuan hukum (dan itupun hanya sejauh ketentuan itu ditegakkan di negara bersangkutan), tetapi selain itu, kita tidak terikat norma-norma moral.
2.2 Kasus: bisnis dengan Afrika Selatan yang rasistis
Setelah kita mempelajari dua pandangan tentang peranan etika dalam bisnis internasional ini, perlu kita simpulkan bahwa tidak satu pun di antaranya bisa dipertahankan. Dalam pandangan “menyesuaikan diri” dapat kita hargai perhatian untuk peranan situasi. Situasi yang berbeda-beda memang mempengaruhi kualitas etis suatu perbuatan, tetapi tidak sampai menyingkirkan sifat umum dari norma-norma moral, seperti dipikirkan pandangan pertama ini. Pandangan kedua, rigorisme moral, terlalu ekstrem dalam menolak pengaruh situasi, sedangkan mereka benar dengan pendapat bahwa kita tidak meninggalkan norma-norma moral di rumah, biola kita berangkat bebisnis ke luar negeri. Norma-norma moral mempunyai sifat universal.
2.3 Masalah “dumping” dalam bisnis internasional
Salah satu topik yang jelas termasuk etika bisnis internasional adalah dumpin produk, karena praktek kurang etis ini secara khusus berlangsung dalam hubungan dengan negara lain. Yang dimaksudkan dengan dumping adalah menjual sebuah produk dalam kuantitas besar di suatu negara lain dengan harga di bawah harga pasar dan kadang-kadang malah di bawah biaya produksi. Dapat dimengerti bahwa yang merasa keberatan terhadap praktek dumping ini bukannya para konsumen, melainkan para produsen dari produk yang sama di negara di mana dumping dilakukan. Para konsumen justru merasa beruntung – sekurang-kurangnya dalam jangka pendek – karena dapat membeli produk dengan harga murah, sedangkan para produsen menderita kerugian, karena tidak sanggup menawarkan produk dengan harga semurah itu.
2.4 Aspek-aspek etis dari korporas multinasional
Fenomena yang agak baru di atas panggung bisnis dunia adalah korporasi multinasional, yang juga disebut korporasi transnasional. Yang dimaksudkan dengannya adalah perusahaan yang mempunyai investasi langsung dalam dua negara atau lebih. Jadi, perusahaan yang mempunyai hubungan dagang dengan luar negeri, dengan demikian belum mencapai status korporasi multi nasional (KMN), tetapi perusahaan yang memilki pabrik di beberapa negara termasuk di dalamnya. Bentuk pengorganisasian KMN bisa berbeda-beda. Biasanya perusahaan-perusahaan di negara lain sekurang-kurangnya untuk sebagian dimiliki oleh orang setempat, sedangkan manajemen dan kebijakan bisnis yang umum ditanggung oleh pimpinan perusahaan di negara asalnya. KMN ini untuk pertama kali muncul sekitar tahun 1950-an dan mengalami perkembangan pesat. Contoh KMN seperti Coca-Cola, Johnson & Johnson, General Motors, IBM, Mitsubishi, Toyota, Sony,Unilever yang memiliki kegiatan di seluruh dunia dan menguasai nasib jutaan manusia.
Di bawah ini akan dibahas usulan De George tentang norma-norma etis yang terpenting bagi KMN. 1. Koorporasi multinasional tidak boleh dengan sengaja mengakibatkan kerugian langsung.
Dengan sengaja mengakibatkan kerugian bagi orang lain selalu merupakan tindakan yang tidak etis. Norma pertama ini mengatakan bahwa suatu tindakan tidak etis, bila KMN dengan tahu dan mau mengakibatkan kerugian bagi negara biarpun tidak dengan sengaja atau langsung- menurut keadilan kompensatoris ia wajib memberi ganti rugi. 1. Koorporasi multinasional harus menghasilkan lebih banyak manfaat daripada kerugian bagi negara dimana mereka beroperasi.
Hampir semua kegiatan manusia mempunyai akibat jelek,bisnis tidak tekecuali. Norma kedua menuntut secara menyeluruh akibat- akibat baik melebihi akibat- akibat jelek. Norma ini tidak membatasi diri pada segi negatif, tapi memerintahkan sesuatu yang positif da ditegasakan lagi bahwa yang positif harus melebihi yang negatif. 1. Dengan kegiatannya korporasi multinasional itu harus memberi kontribusi kepada pembangunan negara dimana dia beroperasi.
KMN harus menyumbangkan juga pada pembangunan negara berkmbang. KMN harus bersedia melakukan alih teknologi dan alih keahlian. 1. Koorporasi multinasional harus menghormati HAM dari semua karyawannya.
KMN harus memperhatikan tentang upah dan kondisi kerja di negara berkembang. 1. Sejauh kebudayaan setempat tidak melanggar norma-norma etis, korporasi multinasional harus menghormati kebudayaan lokal itu dan bekerja sama dengannya, bukan menantangnya.
KMN akan merugikan negara dimana ia beroperasi, jika ia tidak menghormati kebudayaan setempat.KMN harus menyesuaikan diri dengan nilai- nilai budaya stempat dan tidak memaksakan nilai-nilainya sendiri. 1. Koorporasi multinasional harus membayar pajak yang “fair”
Setiap perusahaan multinasional harus membayar pajak menurut tarif yang telah ditentukan dalam suatu negara. KMN akan mendukung dibuatnya dan dilaksanakannnya peraturan internasional untuk menentukan pembayaran pajak oleh perusahaan- perusahaan internasional. 1. Koorporsi multinasional harus bekerja sama dengan pemerintah setempat dalam mengembangkn dan menegakkan “backgroud institutions” yang tepat.
Yang dimaksud “background institutions” adalah lembaga- lembaga yang mengatur serta memperkuat kegiatan ekonomi dan industri suatu negara. 1. Negara yang memiliki mayoritas sham sebuah perusahaan harus memikul tanggung jawab moral atas kegiatan dan kegagalan perusahaan tersebut.
Norma 8 ini mengatakan bahwa tanggung jawab moral harus dipikul oleh pemilik mayoritas saham. 1. Jika suatu korporasi multinasional membangun pabrik yang berisiko tinggi, ia wajib menjaga supaya pabrik itu aman dan dioperasikan dengan aman.
Yang membangun pabrik- pabrik berisiko tinggi harus juga merundingka prosedur- prosedur keamanan bagi mereka yang menjalankan pabrik tersebut. KMN bertanggung jawab untuk membangun pabrik yang aman dan melatih serta membina secara sebaik mungkin mereka yang akan mengoperasikan pabrik itu. 1. Dalam mengalihkan teknologi berisiko tinggi kepada negara berkembang, korporasi multinasional wajib merancang kembali sebuah teknologi demikian rupa, sehingga dapat dipakai dengan aman dalam negara yang belum berpengalaman.
Menurut norma ini prioritas harus diberikan kepada keamanan. Kalau mungkin, teknologi harus dirancang sesuai dengan kebudayaan dan kondisi stempat, sehingga terjamin keamanan optimal.
Sepuluh norma tersebut bisa bermanfaat untuk menciptakan suatu kerangka moral bagi kegiatan- kegiatan KMN
2.5 Masalah korupsi pada taraf internasional
Korupsi dalam bisnis tentu tidak hanya terjadi pada taraf internasional, namun perhatian yang diberikan kepada masalah korupsi dalam literatur etika bisnis terutama diarahkan kepada konteks internasional.
2.6 Mengapa pemakaian uang suap bertentangan dengan etika?
Ada beberapa alasan mengapa mengetahui pemakaian uang suap bertentangn dengan etika.
Alasan pertama dan paling penting adalah bahwa praktek suap itu melanggar etika pasar. Denagan adanya praktek suap,daya – daya pasar dilumpuhkan dan para pesaing yang sedikit pun dapat mempengaruhi proses penjualan.
Alasan kedua mengapa praktek itu tidak etis adalah bahwa orang yang tidak berhak, mendapat imbalan juga.
Alasan ketiga, banyak kasus lain di mana uang suap diberikan dalam keadaan kelangkaan. Pembagian barang langka dengan menempuh praktek suap mengakibatkan bahwa barang itu diterima oleh orang yng tidak berhak menerimanya, sedangkan orang lain yang berhak tidak kebagian.
Alasan keempat adalah bahwa praktek suap mengundang untuk melakukan perbuatan tidak etis dan ilegal lainnya. Baik perusahaan yang memberi uang suap maupun orang atau instansi yang menerimanya tidak bisa membukukkan uang suap itu seperti mestinya.
BAB III
PENUTUP
Internasionalisasi bisnis yang semakin mencolok sekarang ini menampilkan juga aspek etis yang baru. Tidak mengherankan jika terutama tahun-tahun terakhir ini diberi perhatian khusus kepada aspek-aspek etis dalam bisnis internasional. Dalam bab ini kita akan membahas beberapa masalah moral yang khusus berkaitan dengan bisnis pada taraf internasional.

Similar Documents

Premium Essay

Ethics in International Business

...Chapter 4 - Ethics in International Business Introduction • Business ethics are the accepted principles of right or wrong governing the conduct of business people • An ethical strategy is a strategy or course of action that does not violate these accepted principles Ethical Issues in International Business • Many of the ethical issues and dilemmas in international business are rooted in the fact that political systems, law, economic development, and culture vary significantly from nation to nation • In the international business setting, the most common ethical issues involve - Employment practices - Human rights - Environmental regulations - Corruption - Moral obligation of multinational corporations Employment Practices • Ethical issues associated with employment practices abroad include - When work conditions in a host nation are clearly inferior to those in a multinational’s home nation, what standards should be applied? - While few would suggest that pay and work conditions should be the same across nations, how much divergence is acceptable? Human Rights • Questions of human rights can arise in international business because basic human rights still are not respected in many nations - Rights that we take for granted in developed nations, such as freedom of association, freedom of speech, freedom of assembly, freedom of movement, and freedom from political repression are by...

Words: 3458 - Pages: 14

Free Essay

A Social Contract for International Business Ethics (Scibe)

...bagi etika bisnis internasional yang dapat dibangun dan dibenarkan. Situasi Pilihan dikembangkan dengan menganalisis konsepsi dari perusahaan multinasional dan wilayah dari bisnis internasional. Hasilnya adalah negosiasi hipotetis antara dua karakter fiksi, J. Duncan Grey dan Elizabeth Redd, yang masing-masing mewakili kepentingan bisnis dan masyarakat yang ingin terlibat dan terlibat dalam perdagangan internasional. Negosiator menyepakati prinsip-prinsip etika yang mengatur upah, lingkungan, dan norma-norma sosial dan budaya kepatuhan. Prinsip-prinsip ini kemudian ditampilkan untuk keseluruhan dalam kesetimbangan reflektif yang luas dengan menganggap penilaian moral etika bisnis internasional, yang diambil dari perjanjian internasional, seperti Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Manusia, dan inisiatif bisnis sukarela, seperti Sullivan Prinsip global dan PBB global Compact. I.II Latar Belakang Perkembangan serta kemajuan zaman dimana munculnya teknologi baik transportasi maupun komunikasi yang merubah bisnis, dimana tidak lagi dipandang sebagai suatu bidang yang kecil melainkan dapat mencangkup bidang yang luas dan tidak terbatas baik wilayah maupun cakupan yang dipengaruhi oleh bisnis itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan makin berkembang dan banyaknya bisnis yang berskala multinasional maupun internasional. Bisnis sendiri telah menjadi salah satu bagian penting dalam masyarakat modern yang membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hampir di semua bidang. Bisnis itu sendiri...

Words: 6398 - Pages: 26

Free Essay

Business and Organization Seminars

...INTERNATIONAL MANAGEMENT IN GARUDA INDONESIA Membahas Manajemen internasional akan mendiskusikan interaksi sosial diantara orang multi etnik dan organisasi dalam era globalisasi dan teknologi informasi untuk lebih memenuhi kebutuhan individu, grup, organisasi dalam pemahaman yang lebih luas. Lecture on international will discuss social interaction among multi ethnic people and organization within globalization era and information technology to further meet individual need, group, organization in broader understanding. Managemen dalam semua kegiatan bisnis dan aktivitas organisasi kegiatan mendapatkan orang bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan dan obyek yang diinginkan menggunakan segala sumber daya secara efisien dan efektif. Managemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan, pengarahan, dan pengawasan suatu organisasi (sebuah grup yang terdiri dari satu atau lebih orang atau perusahaan) Sejak organisasi dapat dipandang sebagai system, managemen dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia, termasuk mendesain, untuk memfasilitasi produksi hasil yang berguna dari sistem Since organization can be viewed as system, management can be defined as human action, including design, to facilitate Three of rule management is managing business, managing managers, managing workers and work. Tiga Peran manajemen ada 3 yaitu mengelola bisnis, mengelola manajer, mengelola pekerja dan pekerjaan Unsur-unsur umum/aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif:...

Words: 1212 - Pages: 5

Free Essay

Accounting

...IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut. Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi...

Words: 2212 - Pages: 9

Free Essay

Kode Etik Profesi Akuntansi

...Kode Etik Profesi Akuntansi IFAC Kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations of Accountants (IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru kemudian disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada perbedaaan yang signifikan antara kode etik SAP dan IFAC. Adopsi etika oleh Dewan SPAP tentu sejalan dengan misi para akuntan Indonesia untuk tidak  jago kandang.  Apalagi misi Federasi Akuntan Internasional seperti yang disebut konstitusi adalah melakukan pengembangan perbaikan secara global profesi akuntan dengan standar harmonis sehingga memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi secara konsisten untuk kepentingan publik. Seorang anggota IFAC dan KAP tidak boleh menetapkan standar yang kurang tepat dibandingkan dengan aturan dalam kode etik ini. Akuntan profesional harus memahami perbedaaan aturan dan pedoman beberapa daerah juridiksi, kecuali dilarang oleh hukum atau perundang-undangan. STRUKTUR DAN KERANGKA DASAR KODE ETIK IFAC Misi IFAC adalah melakukan harmonisasi standar di antara negara-negara anggota IFAC. Indonesia sendiri melalui organisasi profesi IAI telah mencanangkan tekadnya untuk mengadopsi standar teknis dan kode etik yang ditetapkan IFAC selambat-lambatnya tahun 2012. Untuk lebih memahami kode etik yang ditetapkan oleh IFAC ini, maka Brooks (2007) memberikan pendekatan cara memahami filosofi Kode Etik IFAC sebagai berikut: 1. Memahami Struktur Kode...

Words: 5138 - Pages: 21

Free Essay

Etika Dan Bisnis

...ETIKA DAN BISNIS PENDAHULUAN Etika adalahberasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita danapakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal-standar yaitu, apakah didukungdengan penalaran yang bagus atau yang jelek. Etika bukan hanya cara untuk mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu sosial semacam antropologi, sosiologi dan psikologi juga memelajari moralitas, namun melakukannya dengan cara yang sangat berbeda dari pendekatan moralitas yang merupakan ciri etika. Meskipun etika merupakan studi normatif, namun ilmu-ilmu social terlibat dalam studi deskriptif etika. Sebuah studi normatif merupakan penelusuran yang mencoba mencapai kesimpulan-kesimpulan normatif yaitu, kesimpulan tentang hal-hal yang baik dan buruk atau tentang tindakan apa yang benar atau salah. Ringkasnya, studi normatif bertujuan menemukan apa yang seharusnya. Hal ini berbeda dengan studi deskriptif yang mana mencoba menelusuri/menginvestigasi sesuatu dan menjelaskanknya tanpa memberikan suatu kesimpulan Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan untuk mempelajari mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Institusi yang paling berpengaruh di dalam...

Words: 3599 - Pages: 15

Free Essay

Pop Up Reviewed from Business Ethics

...Mata Kuliah Etika Bisnis Fenomena Iklan Pop-up Ditinjau dari Etika Bisnis Disusun oleh: Dwi Rahmayati Kelas Eksekutif B Angkatan 28 A Fenomena Iklan Pop-up Ditinjau dari Etika Bisnis Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi, internet menjadi kebutuhan yang esensial bagi banyak orang, bahkan bisa dikatakan sebagian besar masyarakat, khususnya warga kota metropolitan bergantung pada internet dengan koneksi PC (Personal Computer), laptop, tablet hingga gadget yang tidak pernah bisa dilepaskan dari kegiatan sehari-hari. Dunia bisnis yang maju pesat di berbagai industri yang semakin kompetif, membuat pebisnis harus semakin jeli dalam mengaplikasikan strategi penjualannya. Marketer dari latar belakang bisnis yang berbeda, berlomba-lomba untuk menawarkan produk dan jasanya dengan strategi marketing yang mumpuni melalui bermacam-macam media dengan penggunaan biaya yang seefisien mungkin. E-business terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, yang dimanfaatkan secara optimal baik oleh perusahaan multinasional berskala besar maupun usaha-usaha pribadi berskala kecil dan menengah. Aplikasi viral marketing melalui berbagai media terbukti efektif dalam pencapaian sasaran yang diharapkan. Bagi pengguna internet, pop-up advertisement bukan suatu hal yang asing. Seperti dikutip dari Pop-up anyone?, “Iklan pop-up adalah suatu bentuk dari online advertising dengan tujuan untuk menarik perhatian pengunjung website. Pop up biasanya muncul dalam jendela ...

Words: 2949 - Pages: 12

Premium Essay

Enron

...tinggi (highly diversified energy) dan energi terkait perusahaan produk (energy related products company) . Internorth adalah seorang pemimpin dalam produksi transmisi gas, dan pemasaran serta gas alam cair dan inovator dalam industri plastik. Pada tahun 1985, ia membeli dan kurang terdiversifikasi lebih kecil Houston Natural Gas . Enron adalah perusahaan di Amerika Serikat yang bergerak di bidang energi. Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985 oleh oleh Kenneth Lay. Enron memiliki cakupan bisnis yang luas, di antaranya adalah listrik, gas alam, pulp , kertas, komunikasi, dll. Sebelum nya kebangkrutan pada akhir tahun 2001, Enron mempekerjakan sekitar 22.000 staf dan menjadi salah satu pemimpin dunia dalam industri listrik , gas alam , komunikasi, dan pulp dan kertas. SKANDAL ENRON Gambaran Umum Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. kebangkrutan perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti: •         Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba...

Words: 3051 - Pages: 13

Premium Essay

Enron Case

...1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle), dapat penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu...

Words: 2663 - Pages: 11

Free Essay

Kombis

...Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis Oleh: Almuarief 12808141046 Nanda Mahardhika 12808141045 A’thinih Sufiyati 12808141066 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Pengertian Komunikas Bisnis Lintas Budaya Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non-verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilaah, atau negara. Pentingnya Komunikasi Bisnis * Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globaliasi, perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. * Pada umumnya perusahaan besar yg beroperasi ditanah air banyak menggunakan konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka ditanah air maupun antar negara. * Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia * Sehingga komunikasi lintas budaya menjadi penting. Memahami Budaya dan Perbedaannya Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bahwa budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku seta individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya bagaimna sistem nilai, norma, symbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing. KOMPONEN BUDAYA Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan dimensi hubungan antarmausia, meskipun bentuk dari setiap komponen...

Words: 1147 - Pages: 5

Free Essay

Komunikasi Antar Budaya

...KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya yang besar sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah ini sampai pada waktu yang telah ditentukan. Penulis berterima kasih kepada Ibu Wiratri Anindhita, S.IP., M.Sc., dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membantu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman yang turut serta mendukung penulisan Makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut membantu dan memberikan dukungan. Makalah ini berisikan pembahasan mengenai komunikasi antarbudaya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbisnis. Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam Makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran dari pembaca. Semoga kritik dan saran yang diberikan dapat membantu penulis untuk menghasilkan Makalah yang lebih baik. Jakarta, Mei 2013 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................... 1 Daftar Isi .......................................................................................................... 2 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………............ 3 Bab II Isi 2.1 Definisi komunikasi antar budaya …….……………..... ...

Words: 4788 - Pages: 20

Free Essay

Aaaa

...PERKEMBANGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA Bing Bedjo Tanudjaja Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya E-mail: abimanyu@petra.ac.id ABSTRAK Kesadaran terhadap CSR (Corporate Social Responsibility) yang seharusnya telah terintegrasi dalam hierarki perusahaan sebagai strategi dan policy manejemen, diperlukan demi tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar. Esensi dan signifikansi dari CSR masih belum dapat terbaca sepenuhnya oleh pelaku bisnis, sehingga CSR sendiri bagi sebagian pelaku bisnis baru sekedar wacana dan terkadang implementasinya berdasarkan atas tuntutan masyarakat. Kata kunci : corporate social responsibility, pelaku bisnis, masyarakat. ABSTRACT The awareness towards CSR (Corporate Social Responsibility), that should be integrated into a company's hierarchy as management's strategy and policy, is needed to attain balance between the business industry and the surrounding community. The essence and significance of CSR has not been wholly understood by businessmen, thus CSR only becomes textual and often implemented due to community demand. Keywords: corporate social responsibility, businessman, community PENDAHULUAN Empat tahun belakangan ini corporate social responsibility atau CSR memang sedang menjadi trend di Indonesia. Banyak orang berbicara tentang CSR dan semuanya bagus serta perusahaan yang melakukan corporate social responsibility (CSR) semakin...

Words: 3970 - Pages: 16

Free Essay

Kguhjghjvmjh

...MARKETING JAWAB 1. Ringkasan Eksekutif NBB (New Belgia Bir), dianggap Sayang Amerika dari Premium berkelanjutan Craft Beer. Mereka juga dikenal karena dukungan mereka dari masyarakat lokal, tenaga kerja yang terlibat dan bertanggung jawab, dan menyediakan konsumen dengan kelas dunia Premium Craft Beer. Namun, NBB berurusan dengan hilangnya keseluruhan pangsa pasar, dan potensi pendapatan, dalam industri Amerika Craft Beer semakin kompetitif. NBB kehilangan pangsa pasar karena peningkatan Craft Bir di Amerika Serikat, kesulitan menjaga dengan nilai-nilai inti mereka sendiri karena mereka berkembang, skeptis yang melihat perusahaan etis sebagai "menipu", kompetisi utama (Molson Coors dan Anheuser - Busch InBev) memasuki pasar Craft Beer, dan akhirnya berdampak pada pendapatan / reputasi dari alkohol palsu. Jika NBB ingin melanjutkan kisah sukses mereka harus mengambil keuntungan dari investor kunci dan konsumen bunga di perusahaan Bertanggung Jawab Sosial; terhubung ke merek loyalis baru / duta melalui tradisional / metode non-tradisional; memperoleh pengakuan lanjut / dukungan dan menyorot mereka dalam pesan mereka kerajinan terhadap konsumen mereka; bermitra dengan penggemar kuliner lokal dan wisata makanan di Amerika Serikat; dan menyadari potensi besar pasar Asia Timur. Jika NBB ingin tetap relevan di industri kerajinan bir, mereka harus merebut kesempatan untuk memperluas ke pasar Asia Timur Pasifik memikat. 2. Identifikasi Masalah NBB, adalah salah satu pemimpin industri di...

Words: 6491 - Pages: 26

Free Essay

Service Blueprint Dan Failure Mode and Effects Analysis Transportation Management System Studi Kasus: Pt Serasi Autoraya (Trac Astra Rent a Car)

...i UNIVERSITAS INDONESIA SERVICE BLUEPRINT DAN FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS TRANSPORTATION MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus: PT SERASI AUTORAYA (TRAC Astra Rent a Car) PROPOSAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Muhammad Danial Aprian 1306420081 Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta Desember 2014 ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6 1.5 Batasan Penelitian .............................................................................

Words: 3304 - Pages: 14

Free Essay

Evaluasi Risiko Bisnis Klien Pada Dell Computer

...UTS AUDITING DAN ATESTASI DELL COMPUTER CORPORATION EVALUASI RISIKO BISNIS KLIEN [pic] OLEH: Elisa Dian Fatmawati 2012200676 PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 DELL COMPUTER CORPORATION EVALUASI RISIKO BISNIS KLIEN PENDAHULUAN Dell Computer Corporation (Dell) mendesain, mengembangkan, membuat, memasarkan, melayani, dan mendukung beragam sistem komputer, termasuk desktop, notebook, workstation, dan server network. Perusahaan juga memasarkan software, peripheral komputer, dan program layanan dan ukungan pasca jual. Produk perusahaan dijual di lebih dari 170 negara dan memiliki fasilitas manufaktur di dan sekitar Austin, Texas; Nashville, Tennessee; Eldorado do Sul, Brazil; Limerick, Irlandia; Penang, Malaysia; dan Xiamen, China. Pendapatan bersih pada tahun fiskal 2011 sebasar $61,494 milyar dan laba bersihnya sebesar $ 2,635 milyar. Strategi bisnis perusahaan adalah memberikan pengalaman konsumen terbaik lewat hubungan konsumen yang langsung dan komprehensif, penelitian dan pengembangan kooperatif bersama partner teknologi, sistem komputer custom-built, dan program layanan dan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Pendekatan konsumen langsung menghapuskan kebutuhan untuk mendukung network ekstensif dari dealer wholesale dan retail. Fokus konsumen langsung sepertinya memudahkan perusahaan untuk mengurangi produknya dengan menghindari markup dealer tipikal dan menghindari biaya inventaris...

Words: 2580 - Pages: 11