Hampir semua orang pasti mengenal seseorang yang bernama Thomas Alva Edison. Berdasarkan sejarah beliau adalah salah seorang penemu yang sangat dikagumi kejeniusannya dalam menghasilkan karya-karya yang sampai saat ini masih sangat dikagumi oleh banyak orang.
Namun tak banyak orang yang tahu bahwa selain pawai sebagai ilmuwan, Thomas Alva Edison juga dikenal sebagai pionir pada dunia usaha. Pada tahun 1878 Thomas Alva Edison membentuk sebuah perusahaan yang bernama General Electric atau yang saat ini banyak dikenal dengan nama GE.
Di Indonesia sendiri GE mulai merambah masuk pada tahun 1940an. Sampai dengan saat ini GE sudah menjadi bagian dari hidup jutaan warga Indonesia dengan product dan jasanya, antara lain seperti lokomotif kereta api, barang-barang elekronik rumah tangga, lampu sampai dengan pelayanan finansial perorangan. Ditahun 1970-an GE merintis berbagai kerjasama dibidang teknologi dan bisnis dengan berbagai institusi di Indonesia dan sejak itu kehadiran GE tumbuh berkembang dengan dibentuknya PT. GE Finance Indonesia, PT. GE Lighting Indonesia kemudian PT. GE Technology Indonesia yang kemudian melahirkan PT. GE Nusantara Turbine Service.
Di era tahun 2000an perkembangan bisnis GE di Indonesia semakin berkembang dengan cepat. Diawal perkembangannya, GE Indonesia memusatkan industrinya hanya di Jakarta saja. Namun di pertengahan tahun 2010, Management GE merubah strategy perusahaannya dengan melakukan perluasan peranan GE ke wilayah-wilayah provincial di Indonesia. Hal ini sesuai juga dengan tantangan yang diberikan oleh Management GE Pusat di Amerika kepada Management GE di Indonesia pada pertengahan tahun 2009 untuk menemukan dan menciptakan terobosan-terobosan baru yang dapat memperkuat peranan General Electric di Indonesia. Kesuksesan GE Indonesia didalam melakukan perluasan usaha atau bisnisnya ke wilayah-wilayah provincial Indonesia tidak lepas dari sosok seseorang yang bernama Handry Satriago. Saat ini beliau memegang pucuk pimpinan tertinggi (CEO) GE Indonesai.