...BAB I PENDAHULUAN Minyak mentah adalah campuran hidrokarbon kompleks terdiri dari maltenes dan asphaltenes, selain karena karakteristik molekul mereka, minyak dan air yang bercampur, tetapi ketika minyak diproduksi, produksi simultan air tidak dapat dihindari. Setelah produksi dimulai, baik minyak dan air yang diangkut melalui pipa, penyimpanan tank. Energi yang digunakan selama ekstraksi dan transportasi menghasilkan turbulensi mempromosikan pencampuran kedua fase, sehingga ke biner dan terner jenis emulsi, seperti: air / minyak (w / o), minyak / air (o / w), air / minyak / air (w / o / w), dan minyak / air / minyak (o / w / o). Emulsi bisa sangat stabil. Stabilitas emulsi ini terutama tergantung pada komposisi minyak mentah. Emulsi minyak mentah berbeda dalam komposisi dari deposito ke yang lain [1]. Air diemulsikan dalam minyak mengandung garam-garam anorganik, terutama natrium, magnesium, klorida kalsium, karbonat dan sulfat, dan besi sulfida dan oksida. Jika semua dari garam-garam anorganik tidak dihapus dapat menyebabkan berbagai masalah dalam proses pemurnian selanjutnya. Untuk tujuan ekspor, minyak mentah harus mengandung air maksimal 0,5% dan dengan kadar garam lebih rendah dari 50 mg/L, sehingga pemecahan air-emulsi minyak mentah demikian substansial dalam langkah memproses produksi minyak. Penghilangan air dilakukan untuk alasan teknis, dalam rangka untuk mengurangi kerusakan korosi, untuk mencegah transportasi yang mahal, dan untuk mengurangi kandungan garam...
Words: 2661 - Pages: 11
...PENENTUAN KONSENTRASI BATING AGENT DAN WAKTU BATING DALAM PROSES BATING KULIT IKAN TUNA DETERMINATION OF BATING AGENT CONCENTRATION AND BATING TIME IN THE BATING PROCESS OF TUNA FISH SKIN Ono Suparno*), Hafizah Khaerina Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Darmaga, Kode POS 122, Bogor 16002 E-mail: ono.suparno@gmail.com ABSTRACT Bating is one of the most important processes in beamhouse operation and has effects on leathers quality. Bating agent generally use pancreas enzyme containing protease and lipase. Concentration of bating agent and duration (time) of bating are factors which were predicted have effect on quality of bated pelts. The objectives of this research were to determine the effects of bating agent concentration and bating time on the the quality of bated pelts and to choose the best combination of both factors. The concentrations were used for this study were 0.5%, 1%, and 1.5%, and the bating times were 0.5, 1.5, and 2.5 hours. Responses measured were thickness reduction, dissolved protein, fat content, and organoleptic properties of the pelts. Based on this research, concentration of bating agent significantly affected the thickness, dissolved protein, and fat content. Time of bating significantly affected dissolved protein, and fat content. But interaction between two factors did not significantly affect all observed respons. The best treatment in the research was bating agent concentration...
Words: 6581 - Pages: 27
...BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA RUANG HIJAU DI PERKOTAAN II. 1. Ruang Terbuka Hijau Kota Ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan (Permendagri no 1 tahun 2007 tentang penataan RTH kawasan Perkotaan). Ruang terbuka di perkotaan terdiri dari: 1. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan yang selanjutnya disingkat RTHKP adalah: a. Bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika (Permendagri 1 tahun 2007) b. Area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam (UU no 26 tahun 2007 tentang penataan ruang) Biasanya ruang terbuka hijau ini berbentuk jalur mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai dan lainnya. Bentuk konkrit yang paling umum dijumpai adalah jalur hijau sepanjang jalan dan daerah-daerah resapan air. Tanaman yang ada adalah jenis pohon (seperti Damar, Palem Raja), perdu berbunga (seperti Oleander, Nusa Indah), semak (Anak Nakal dan Teh-tehan) dan tanaman penutup tanah (Kriminil dan rumput). 2. Ruang Terbuka Non Hijau Ruang terbuka non hijau dapat berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru (RTB) yang berupa permukaan...
Words: 6309 - Pages: 26
...Dipicu oleh krisis ekonomi 1997 di Asia , sebagian besar industri Indonesia pada umumnya adalah dampak negatif . Secara keseluruhan , perekonomian Indonesia langsung dipengaruhi oleh pengurangan upah , tingkat pengangguran yang tinggi , dan kenaikan tingkat inflasi , sehingga Penurunan besar dalam pendapatan nominal negara dan daya beli. Krisis ekonomi pun menyebabkan Industri otomotif yang mengalami penurunan dengan berkurangnya daya beli konsumen menyebabkan harga kendaraan menjadi jauh dari terjangkau bagi masyarakat. Pasar otomotif menyusut dari 400.000 kendaraan yang dijual pada tahun 1996 ke level terendah 75.000. Meskipun demikian , menurut Demand Forecasting , industri otomotif Indonesia adalah diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan konstan dengan unit terjual rata-rata bulanan dari lebih dari 26.000 pada tahun 2002 menjadi hampir 45.000 unit pada tahun 2005 , menunjukkan tren pasar yang kuat . Setelah tren pasar kembali naik pada tahun 2002, pasar otomotif di Indonesia kembali meningkat dan pasar di dominasi oleh perusahaan Jepang, produsen seperti Toyota , Mitsubishi , Suzuki , Daihatsu dan Honda . Pada tahun 2002 , Toyota memperoleh sebagian besar saham sebesar 26,5 persen dari total pasar diikuti oleh Mitsubishi ( 23,7 % ) , Suzuki ( 20 % ) , Isuzu ( 8,3 % ) , Daihatsu ( 6,4 % ) , dan Honda ( 4 % ). Komposisi pasar secara keseluruhan telah berkembang secara dinamis dalam beberapa tahun terakhir , khususnya di kelas 4x2. Selama 2000-2002 , kendaraan 4x2 memimpin...
Words: 845 - Pages: 4
...WOMAN DECISION Salah satu keinginan yang diperjuangkan oleh gerakan perempuan adalah bertambahnya pemimpin perempuan, terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan, yang selama ini pimpinan atau manajer hampir selalu didominasi oleh laki-‐ laki. Perempuan memang mempunyai peluang untuk memegang peran melihat jumlahnya yang cukup besar yang bila diikuti dengan kualitas dan kemampuan, akan menjadi suatu potensi pembangunan yang kuat. Namun pada kenyataanya, perempuan masih selalu dianggap sebagai orang kedua (subordinat) dari berbagai bidang. Sementara seorang pemimpin dikatakan baik dan berhasil manakala mampu mengambil keputusan yang rasional dan bijaksana, tanpa melihat gender. Yukl (1998) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan berhubungan erat dengan gaya dan tekhnik kepemimpinan. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses ...
Words: 1362 - Pages: 6
...2011 KIMIA KOORDINASI ABDUL MAJID PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNMUL SAMARINDA KIMIA KOORDINASI Page 1 DAFTAR ISI JUDUL PRAKATA …………………………………………………………………………… DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1.1 Teori Koordinasi Warner ……………………………….. 1.2 Aturan Bilangan Atom Efektif ………………………… KLASIFIKASI, TATA NAMA DAN STEREOKIMIA SENYAWA KOMPLEKS …………………………………………. 2.1 Klasifikasi Senyawa Komleks ……………………….. a. Jenis Ligan ……………………………………………….. b. Jenis Logam …..…………………………………………. 2.2 Tata Nama Senyawa Kompleks ….…………………. 2.3 Stereokimia Senyawa Kompleks …………………. TEORI IKATAN VALENSI (TIV) ……………………………….. 3.1 Prinsip Elektronetralitas dan Ikatan Balik …… 3.2 Keunggulan dan Kelemahan Teori Ikatan Valensi ………………………………………………………… TEORI MEDAN KRISTAL (TMK) ……………………………… 4.1 Pengukuran 10 Dq ……………………………………….. 4.2 Energi Stabilitasasi Medan Kristal ………………… 4.3 Medan Kristal Tetrahedral …………………………….. 4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi harga 10 Dq ………………………………………………………………… 4.5 Distorsi Tetragonal dari Oktahedral ……………… 4.6 Kompleks Bujursangkar ………………………………… TEORI ORBITAL MOLEKUL (TOM) …………………………. 5.1 Teori Ikatan π dan TOM kompleks Logam ……… 5.2 Pengukuran Pengaruh Ikatan π ……………………. hal i ii 1 4 6 BAB II 9 9 9 15 17 20 26 32 35 38 40 41 44 46 50 60 69 71 75 BAB III BAB IV BAB V KIMIA KOORDINASI Page 2 BAB I PENDAHULUAN Banyak dijumpai senyawa yang tersusun atas satu atom pusat, biasanya logam atau kelompok atom seperti VO, VO2...
Words: 15657 - Pages: 63
...“Quality at the Ritz-Carlton Hotel Company” Case Summary [pic] Ritz-Carlton Hotels, California, USA Short Description of The Case Company History Ritz Carlton merupakan merek sebuah hotel mewah yang saat ini mempunyai 71 properti di kota-kota besar di 23 negara. Ritz Carlton juga mempunyai lembaga pelatihan dan pusat kepemimpinan yang dibuat oleh pimpinan Ritz Carlton, Leonardo Inghilleri. Lembaga ini telah melatih sedikitnya 50 ribu perusahaan di seluruh dunia. Sejarahnya, nama Ritz Carlton merupakan gabungan dari dua nama hotel yang berbeda. Yaitu, hotel Ritz di Paris yang berdiri pada tahun 1898 dan Hotel Carlton di London. Dua hotel ini dikelola oleh seorang legendaris pengusaha hotel, Cesar Ritz. Kemudian nama Ritz Carlton menjadi acuan beberapa hotel lain yang kian bermunculan. Antara lain, Ritz Carlton Montreal yang berdiri pada tahun 1912 dan Ritz Carlton Boston pada tahun 1927. RC Boston ini kemudian berkembang sebagai komunitas kelas tinggi. Pada tahun 1983, hotel ini memulai jaringan hotel dunia yang dipimpin oleh pengelola hotel bernama Horst Schulze dan William B Johnson. Beberapa hotel Ritz Carlton dibangun di Amerika pada dekade kedua dan ketiga abad 20, termasuk salah satunya di New York pada tahun 1917 dan Boston pada tahun 1927. Perusahaan Ritz Carlton saat ini seluruh sahamnya dimiliki Marriott Internasional. Perusahaan hotel Ritz Carlton saat ini kurang lebih mempunyai 38 ribu pegawai. Pusat pengelolaan Ritz Carlton berada di Chevy Chase...
Words: 2252 - Pages: 10
...BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman sekarang telah berkembang dengan cukup pesat, terutama di bidang teknologi itu sendiri. Termasuk dalam bidang kedokteran itu sendiri. Pada makalah ini akan dibahas mengenai salah satu teknik ataupun metode yang digunakan dalam bidang kedokteran yaitu kromatografi terutama kromatografi lapis tipis. Kromatografi adalah teknik kromatografi adalah teknik pemisahan suatu zat yang didasarkan pada perbadaan kecepatan migrasi komponen-komponen yang dipisahkan diantara dua fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Istilah kromatografi pertama kali ditemukan oleh Michael Tswatt (1903), seorang ahli botani asal Rusia. Kromatografi sendiri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu, “chromos” yang berarti warna dan “graphos” yang berarti menulis. Jadi kromatografi berarti penulisan dengan warna. Kromatografi sendiri dapat diklasifikasikan lagi menjadi empat teknik yaitu adalah Kromatografi Kertas (KKT), Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Kromatografi Gas Cair (KGC), dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Pada makalah ini akan dibahas mengenai kromatografi lapis tipis (KLT). Kromatografi lapis tipis adalah salah satu teknik kromatografi yang banyak digunakan karena penggunaanya yang mudah dan cukup murah. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida. Untuk menotolkan...
Words: 2061 - Pages: 9
...I. PROFIL PERUSAHAAN Southwest Airlines merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan yang didirikan pada 16 Maret 1967 di Amerika Serikat oleh Rollin King,Lamar Muse, dan Herber Kelleher. Southwest memiliki strategi yang berbeda dari perusahaan penerbangan lainnya dimana saat industry penerbangan berlomba-lomba memberikan layanan terbaiknya dengan menyediakan makanan dan pelayanan jasa yang tentunya memanjakan konsumen, Southwest justru memangkas fasilitasnya dan membuat segala sesuatunya menjadi lebih sederhana dan serba cepat. Southwest Airlines memulai operasinya dari gagasan sederhana yaitu jika ia berhasil mengantarkan penumpang ke tujuan mereka pada waktu dan di harga terendah maka orang yakin untuk terbang melalui penerbangan tersebut. Perbedaan lain antara Southwest dengan maskapai lain yaitu, penerbangan lain menerapkan sistem nomor tempat duduk, sedangkan Southwest justru meniadakannya. Prinsip yang dianut Southwest adalah first come, first serve, atau siapa yang dating lebih dahulu maka ia dapat memilih tempat duduk sesukanya. Southwest adalah menggarap rute penerbangan jarak pendek dengan menerbangi bandar udara yang masih dekat dengan metropolitan, serta menawarkan harga yang cukup rendah. Keberhasilan Southwest ini menjadi sebuah ide baru bagi para pesaing yang mulai menirunya, mulai dari Vanguard, America West, Reno, hingga Kiwi Air. Namun, mereka semua gagal meniru keberhasilan Southwest, bahkan beberapa diantaranya mengalami kerugian yang besar...
Words: 2284 - Pages: 10
...Chapter 8 Menganalisis Kinerja dan Posisi Kompetitif Memahami masa lalu perusahaan adalah penting untuk peramalan masa depan . Untuk itu Alasannya , komponen penting dari penilaian adalah analisis yang kuat dari sejarah prestasi. Selalu mulai dengan pendorong utama nilai : pengembalian investasi modal (ROIC ) dan pertumbuhan pendapatan . Memeriksa tren dalam panjang perusahaan menjalankan kinerja dan kinerja relatif dengan yang sejenis , sehingga Anda dapat mendasarkan perkiraan Anda dari arus kas masa depan pada asumsi yang wajar tentang driver perusahaan kunci nilai. Mulailah dengan menganalisis ROIC , baik dengan dan tanpa niat baik . ROIC dengan goodwill mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai lebih dan di atas premiums dibayar untuk akuisisi . ROIC tanpa goodwill adalah ukuran yang lebih baik dari kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis . Kemudian menelusuri ke dalam komponen ROIC untuk membangun pandangan yang terintegrasi dari perusahaan operasi kinerja , dan memahami aspek-aspek bisnis yang bertanggung jawab untuk kinerja secara keseluruhan . Berikutnya , memeriksa driver dari suka pertumbuhan pendapatan . Apakah pertumbuhan pendapatan didorong , misalnya , lainnya pertumbuhan organik ( penting untuk penciptaan nilai , seperti dibahas dalam Bab 5 ) atau dengan efek mata uang, yang sebagian besar di luar kendali manajemen dan mungkin tidak berkelanjutan ? Akhirnya , menilai kesehatan keuangan perusahaan untuk menentukan...
Words: 2089 - Pages: 9
...TROBERG STORES " Diperlukan checker di depan". Kirby Jacobson menempatkan sekaleng terakhir di rak di depannya dan kemudian berbalik menuju kasir lalu berdiri di depan toko. Kirby bekerja untuk toko Troberg, jaringan grosir toko kecil yang terletak di gugus kota-kota kecil di Minnesota utara. Setelah lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1980, Kirby menerima pekerjaan sebagai Stocker di toko Troberg Sixth Street di kampung halamannya. Lima belas tahun kemudian, Kirby naik ke posisi asisten manajer toko. Meskipun secara teknis menempati posisi manajemen, pekerjaan Kirby mengharuskan dia untuk menjadi juru kunci dari semua perdagangan di toko Troberg Sixth Street. Dia bekerja sebagai Stocker dan checker bila diperlukan, menyiapkan pesanan pembelian untuk tiga departemen, menutup toko beberapa hari per minggu, dan melatih karyawan baru. Kirby adalah individu yang tenang dan introver yang dikenal karena ketepatan waktu dan etos kerjanya. Rekan kerja selalu memanggil Kirby jika mereka membutuhkan sesuatu untuk mereka. "Aku akan membantu Anda di register tiga, Bu", kata Kirby dengan sopan kepada seorang wanita muda yang hampir tersembunyi di balik keranjang belanja yang kelebihan beban. Toko Troberg Sixth Street memiliki empat stand register. Setiap hari, tiga kasir berdiri dari satu sampai tiga di stand register toko. Kirby, dua asisten manajer toko lain, manajer produk, dan manajer harian menjabat sebagai checker pembantu. Checker pembantu biasanya menjaga kasir empat. Pada...
Words: 2740 - Pages: 11
...DAFTAR REGULAR VERB DAN ARTI BAHASA INDONESIA Verb 1 | Verb 2 | Verb 3 | Arti | adhere | adhered | adhered | mengikuti | adjoin | adjoined | adjoined | bersampingan | adjourn | adjourned | adjourned | menunda | afford | afforded | afforded | mampu | age | aged | Aged | usia | agglomerate | agglomerated | agglomerated | menggumpal | agonize | agonized | agonized | menderita sekali | augment | augmented | augmented | menambah | authorize | authorized | authorized | mengesahkan | avail | availed | Availed | faedah | avenge | avenged | avenged | membalas dendam | average | averaged | averaged | rata-rata | avert | averted | averted | mencegah | avoid | avoided | avoided | menghindari | await | awaited | awaited | menunggu | awaken | awakened | awakened | membangunkan | award | awarded | awarded | hadiah | babble | babbled | babbled | celoteh | back | backed | Backed | kembali | bound | bounded | bounded | terikat | bow | bowed | Bowed | busur | box | boxed | Boxed | kotak | brace | braced | Braced | penjepit | brag | bragged | bragged | membual | branch | branched | branched | cabang | brand | branded | branded | merek | breakfast | breakfasted | breakfasted | sarapan | breathe | breathed | breathed | bernafas | bribe | bribed | Bribed | suap | bridge | bridged | Bridged | jembatan | brighten | brightened | brightened | menerangi | bristle | bristled | Bristled | meremang | broaden | broadened | broadened | memperluas...
Words: 3527 - Pages: 15
...RANGKUMAN KIMNAL SPEKTROFOTOMETRI ISTILAH: 1. Spektroskopi Ilmu yg mempelajari interaksi radiasi dan materi 2. Spektrofotometri Pengukuran kuantitatif dari interaksi radiasi elektromagnetik pada 1 atau lebih panjang gelombang dengan suatu detektor 3. Spectrum Tampilan dari intensitas radiasi teremisikan, absorbs, atau hamburkan oleh sampel vs kuantitas energi foton (E), panjang gelombang (λ) atau frekuensi (v) 4. Radiasi elektromagnetik (RE) Bentuk energi yg ditransmisikan melewati ruang dengan laju yg besar bersifat dualism (bisa sbg gelombang atau partikel energi/foton) Bisa disebut sbg cahaya dlm daerah uv-vis Sifat sbg gelombang: a. Memantul/ reflection b. Membias/ refraction belok c. Berinterferensi/ interference ganggu d. Berdifraksi/ diffraction pecah 5. Panjang gelombang (λ) Jarak antar dua puncak gelombang 6. Frekuensi (v) Jumlah gelombang yg melintasi satu titik tertentu selama waktu tertentu Λ makin kecil E makin besar Frekuensi besar INTERAKSI RADIASI DAN MATERI Fenomena gelombang refraksi dan refleksi Fenomena energi absorbs dan emisi absorbs transmisi emisi refleksi refraksi BAGAIMANA RADIASI DAN MATERI BERINTERAKSI? 1. Merubah SPIN a. NMR b. ESR 2. Mengubah arah orientasi electron * Gelombang micro 3. Mengubah konfigurasi * IR 4. Mengubah distribusi electron a. UV-VIS b. X-Ray 5. Mengubah konfigurasi nuclear/...
Words: 4543 - Pages: 19
...KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya yang besar sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah ini sampai pada waktu yang telah ditentukan. Penulis berterima kasih kepada Ibu Wiratri Anindhita, S.IP., M.Sc., dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membantu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman yang turut serta mendukung penulisan Makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut membantu dan memberikan dukungan. Makalah ini berisikan pembahasan mengenai komunikasi antarbudaya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbisnis. Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam Makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran dari pembaca. Semoga kritik dan saran yang diberikan dapat membantu penulis untuk menghasilkan Makalah yang lebih baik. Jakarta, Mei 2013 Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................... 1 Daftar Isi .......................................................................................................... 2 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………............ 3 Bab II Isi 2.1 Definisi komunikasi antar budaya …….……………..... ...
Words: 4788 - Pages: 20
...TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA Analisis Kasus Sumber Daya Manusia Pada NIKE, Inc di Indonesia (Upah, Jam Kerja, Usia Pegawai, Uang Lembur, dan Pesangon) Oleh: Novina Eka S. P056111291.47 Dosen: Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 OSDM – Studi Kasus NIKE - novinaekas DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi ........................................................................................................... 2 BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 3 I.1 Latar Belakang ............................................................................ 3 I.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 4 BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 5 II.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................... 5 II.2 Profil Perusahaan Nike, Inc ....................................................... 7 BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................ 12 III.1 Penjabaran Kasus .................................................................... 12 III.2 Pembahasan ............................................................................. 15 III.3 Manajemen Sumber Daya...
Words: 5352 - Pages: 22