Free Essay

Information Technology of Supply Chain in Pt Ccai

In:

Submitted By virasukma
Words 3522
Pages 15
Peran Teknologi Informasi dalam Supply Chain PT Coca Cola Amatil Indonesia
Virhanty Ernita Sukma P.

Industrial Engineering Department, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRACT
Dalam meningkatkan daya saing, pola kompetisi mulai berubah dari persaingan antar perusahaan menjadi persaingan antar supply chain. Dalam Supply Chain Management (SCM) mengalir sejumlah material dan barang, informasi, dan jasa. Informasi merupakan salah satu hal penting dalam berjalannya supply chain management yang efektif. Peran teknologi informasi dalam mendukung supply chain akan dibahas pada artikel ini. PT Coca Cola Amatil Indonesia yang merupakan produsen dan distributor terbesar diIndonesia untuk produk minuman berkarbonasi menjadi contoh kasus yang akan dibahas. Keywords: Information technology, supply chain management, Coca cola Amatil Indonesia

1. Introduction
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat seiring dengan berkembangnya teknologi yang mendukung kegiatan bisnis. Penting untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan memuaskan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat dinamis, harus ada kerjasama yang baik antara perusahaan dengan rekanan bisnisnya yaitu supplier, distributor, retailer, hingga ke konsumennya sendiri. Teknologi informasi dibutuhkan untuk mendukung komunikasi yang baik antar supply chain, sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen tercapai. Tidak hanya dari segi kebutuhan konsumen yang dicapai, namun teknologi informasi dalam supply chain dapat menjalin hubungan kolaborasi yang dapat menguntungkan seluruh pihak dalam supply chain.
Suatu supply chain menurut Chopra & Meindl (2001) mencakup semua tahap, yang secara langsung atau tak langsung, dalam memenuhi permintaan pelanggan. Supply chain itu tidak hanya mencakup perusahaan manufaktur dan pemasok, tetapi juga pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan transportasi, pergudangan, pengecer, dan para pelanggan itu sendiri. Supply chain management didefinisikan oleh Simchi, Levi (2000) sebagai suatu kumpulan pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan, dan toko, sehingga barang diproduksi dan didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi tepat, dan waktu yang tepat, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan.
Salah satu aspek penting dalam supply chain management selain barang dan uang adalah informasi. Aliran informasi dalam supply chain terjadi dari hulu ke hilir maupun sebaliknya. Informasi menjadi dasar bagi manajer untuk mengambil keputusan. Berbagai macam informasi yang diperlukan seorang manajer misalnya jumlah permintaan barang, ketersediaan material, harga material, stok barang digudang, dsb. Informasi yang mengalir di intern perusahaan maupun antar supply chain menjadi suatu data berharga bagi kelangsungan hidup suatu supply chain.
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan perusahaan untuk membangun dan memelihara organisasi yang fleksibel yang mampu merespon secara cepat pada perubahan kondisi dan permintaan (Lee et al., 2001). Selain meningkatkan efisiensi supply chain, teknologi informasi, yang mencakup perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan, dapat melancarkan aliran informasi dan memudahkan pengambilan keputusan pada supply chain dan manajemen logistik (Sundarakani et al., 2012) Penulisan ini akan menjelaskan mengenai peran teknologi informasi dalam supply chain dengan memaparkan contoh perusahaan.

2. Supply Chain pada PT Coca Cola Amatil Indonesia
2.1 Gambaran umum PT Coca Cola Amatil Indonesia
Coca cola diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1927 dan resmi diproduksi pada tahun 1932. Setelah sempat ditutup pada 1942, Coca cola memulai kembali kegiatan produksinya oleh Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatan Nana dan Harry Handoyo. Pada saat itu pabrik Coca cola memproduksi 1000-1500 kotak Coca cola per hari, memperkerjakan 25 orang dan didukung oleh 3-7 truk distribusi. Sejak 1960-an, beberapa produk PT Coca cola Company telah diperkenalkan di pasar Indonesia. Dan ditahun 2000, 10 operasional pembotolan bergabung dibawah Coca Cola Amatil Indonesia.
Coca cola Amatil Indonesia (CCAI) telah beroperasi di Indonesia sejak 1992 dengan menyediakan bemacam varian produk perusahaan, termasuk air kemasan botol. CCAI melakukan produksi dan distribusi dibawah lisensi merek dagang dari Coca cola Company. CCAI memiliki dan mengoperasikan 9 pabrik pembotolan diantaranya di Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung, serta mengoperasikan lebih dari 100 distribution centers diseluruh Indonesia. Untuk memperoleh bahan baku, CCAI memiliki lebih dari 2.500 supplier didalam supply chain-nya.
Bangun Wenang Beverages Company (BWBC) yang merupakan perusahaan lokal yang dimiliki dan dioperasikan oleh Tenoch family, mengoperasikan pembotolan Coca cola di Manado-Sulawesi Utara sejak 1995. Ada pula perusahaan yang memproduksi aneka produk dasar minuman untuk disuplai ke pabrik pembotolan yaitu Commercial Product Supply yang beroperasi dibawah Coca cola Indonesia. 3.2 Model Umum Supply Chain Management di PT Coca cola Amatil Indonesia
Dalam upaya untuk memenuhi permintaan konsumen, suatu supply chain terbentuk melalui interaksi seluruh pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Supply chain tidak hanya melibatkan pprodusen (manufacturer) dan pemasok, namun juga transportir, pedagang besar (wholesaler), toko ritel, bahkan termasuk juga konsumen (Chopra &Meindl, 2001). Coca cola menggunakan desain supply chain efisiensi karena produknya yang memiliki life cycle yang panjang, permintaannya lebih mudah diprediksi, dan pengenalan produk baru jarang. Tipe produksinya adalah make-to-stock, dimana persediaannya dalam bentuk produk jadi.
Secara umum, anggota supply chain dalam coca cola terdiri dari supplier, internal supply chain dalam perusahaannya sendiri, dan konsumen. a) Jaringan supplier terdiri dari semua supplier yang menyediakan bahan baku mentah dan jasa pada coca cola secara langsung maupun tidak langsung. Bahan baku mentah dan jasa yang ada ini diolah oleh internal supply chain perusahaan menjadi produk jadi dan didistribusikan ke konsumen. Supplier untuk konsentrat diperoleh langsung dari The Coca cola Company, sedangkan untuk bahan lainnya seperti pemanis, karbon dioksida dan bahan pendukung (seperti botol, kaleng, plastik) diperoleh dari beragam supplier. b) Beberapa internal supply chain adalah produksi, ERP, pemasaran, dan keuangan. c) Konsumen yang dimaksud disini adalah toko ritel dan wholesaler yang akan menjual secara langsung ke konsumen akhir.
Struktur supply chain pada perusahaan coca cola dapat dilihat pada Gambar 1.
Pendistribusian mayoritas produk melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar diseluruh Indonesia. Produk-produk tersebut dikirim ke pusat penjualan dengan menggunakan kendaraan truk besar dan didistribusikan ke toko-toko ritel dengan kendaraan truk yang lebih kecil. Direct Store Delivery (DSD) berlokasi di area pabrik. Masing-masing unit operasi memiliki satu DSD dan secara langsung mengirimkan pesanan ke konsumen untuk lebih mengefisiensikan biaya pengiriman. Dengan begitu diperkirakan lebih dari 80% produk Coca cola Company terjual ke seluruh ritel dan wholesaler, dimana 90% diantaranya adalah perusahaan kecil yang memperkerjakan kurang dari lima orang dengan omset penjualan kurang dari Rp 1 milyar per tahun.
Dalam upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan, PT coca cola Amatil Indonesia melakukan pendekatan dengan cara memberikan saran bagaimana memperdagangkan produknya, misalnya dimana tempat paling strategis menempatkan refrigerator coca cola ditoko. Selain itu, supervisor bagian pemasaran juga secara rutin mengunjungi konsumen dan memberi tips serta mendengarkan masukan yang diberikan konsumen yang dapat mengembangkan produk kedepannya. Hal ini memberi keuntungan pada kedua anggota supply chain yang saling bertukar informasi dan pengetahuan agar mendapatkan profit secara optimal.
Supplier
Supplier
Supplier
Supplier
Supplier
Internal supply chain
Konsumen

Gambar1. Struktur Supply Chain pada PT Coca cola 3.3 Main Business Process
Business process adalah sejumlah aktivitas yang menghasilkan nilai output spesifik kepada konsumen (Cooper et al, 1997). Menurut Cooper (1997) ada delapan proses bisnis dalam supply chain yaitu customer relationship management, customer service management, demand management, order fulfilment, manufacturing flow management, procurement, product development and comercialization, dan returns channel (Gambar 2). Sedangkan menurut Chopra-Meindl (2001), proses bisnis dalam supply chain dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu cycle view, dan push/pull view.

Gambar 2. Framework of Supply Chain Management (diadopsi dari Cooper et al, 1997) Dalam PT Coca cola sendiri proses bisnis terbagi menjadi dua aktivitas yaitu: sales force business process dan centralized-order business process. a. Sales force business process Ada dua tipe metode distribusi pada coca cola, yaitu konvensional dan preselling system. 1. Konvensional: Penjual membawa produk, menawarkannya, dan memngirimkannya ke pelanggan berdasarkan Route Sequence List. Tahapan dari tipe distribusi konvensional ini adalah sebagai berikut: * Persiapan: penjual mnyiapkan produk yang akan dikirim unuk hari esok. Setelah memuat barang ke truk, lalu pihak administrasi inventory akan memasukkan input ke sistem produk yang akan dibawa keesokan harinya dan mencetak Los-Lis (Load Out and Load In Sheet) * Pemeriksaan: pagi hari sebelum penjual berpindah dari gudang produk, pengangkut barang mengecek produk didalam truk. Setelah dia memastikan semua produk dalam truk sama dengan yang ada di Los-Lis, pengangkut akan mengecek menggunakan ROAM (Real Time Online Application for Mobile user) handset. * Aktivitas penjualan: penjual pergi ke pasar atau toko ritel dan menjual produk langsung ke pelanggan dan menginput transaksi yang terjadi menggunakan ROAM. Penjual tetap memberi pelanggan tagihan fisik. * Check-in: setelah menyelesaikan aktivitas penjualan, mereka kembali dan produk akan dicek oleh pengankut apakah produk maupun kekosongan dalam truk sama dengan yang tertulis di Los-Lis. * Penyelesaian kas: penjual menetapkan kas, produk terjual, dan produk ditangan (on-hand product) ke pada admin pembayaran. 2. Preselling system. Tahappan dari preselling system adalah sebagai berikut: * Menerima pesanan: penjual mendatangi pelanggan dan menerima pesanan dari pelangggan. Ketika dia tiba di pusat penjualan (sales center), dia memeriksa harga apakah ada harga diskon atau harga khusus. Lalu kemudian memeriksa ketersediaan produk dan merekomendasikan produk lain ketika produk yang dipesan tidak tersedia. * Persiapan Loading: setelah menyelesaikan pemesanan, pesanan dikirim ke muatan barang yang akan diberangkatkan besok. Proses pengiriman dilakukan secara terpusat di kantor nasional. * Cetak dokumen: supervisi pengiriman akan mencetak tagihan pra-cetak, Delivery List, dan Los-Lis untuk bagian pengiriman yang akan melakukan pengiriman produk langsung ke pelanggan keesokan harinya. * Product loading: produk akan dikirim oleh pengirim pada hari berikutnya, sehingga pengirim harus mempersiapkan produk yang diminta dan memuatnya pada truk. * Pemeriksaan: sama dengana penjual pada tipe konvensional, pengirim akan berpindah dari gudang, lalu pengankut akan memeriksa produk didalam truk. Setelah memastikan semua produk dalam truk sama dengan Los-Lis lalu pengankut akan melakukan pengecekan menggunakan ROAM handset. * Aktivitas pengiriman: petugas pengirim pergi ke pasar atau toko ritel dan mengirim produk langsung ke pelanggan dan menginput transaksi langsung menggunakan ROAM. Pengirim akan memberi pelanggan tagihan fisik. * Check in: setelah menyelesaikan aktivitas penjualan, mereka kembali dan produk akan dicek oleh pengankut apakah produk maupun kekosongan dalam truk sama dengan yang tertulis di Los-Lis. * Penyelesaian kas: penjual menetapkan kas, produk terjual, dan produk retur ke pada admin pembayaran. b. Centralized- Order Business Process Centralized order (C-order) adalah proses bisnis dimana pesanan diterima dari pelanggan pada satu lokasi terpusat, pesanan diinput, dan memonitor pengiriman produk. Pesanan diterima melalui sistem fax dan kemudian dikirim ke petugas bersangkutan, misal Key Account officer, National Key Account Manager, dan juga pada Red Desk Team yang bertanggung jawab dalam memasukkan pesanan ke sistem. Pelanggan yang menggunakan proses bisnis C-order dimulai dari lima toko makanan terbesar di Jakarta, dan sedang berlangsung untuk semua operasi. Keuntungan C-order adalah pegawasan yang lebih baik dalam diskon, perbedaan harga, batas kredit pelanggan, dan pengawasan pengiriman produk ke pelanggan. Semua pesanan dari pelanggan harus diserahkan ke Red Desk. Jika ada pesanan yang mendesak, makan Key Account Officer dapat memasukkan pesanan ke sistem tanpa melalui Red Desk. Red Desk juga akan memverifikasi jumlah minimum pesanan dan menginformasikan Key Account Officer jika jumlah yang dipesan dibawah jumlah minimum pesan. Key Account Officer akan memberitahu pelanggan dan menyarankan pesanan tambahan. Red Desk juga membandingkan harga dari pelanggan dan harga pada sistem di coca cola. Jika ada perbedaan harga maka Red Desk akan menghubungi Key Account Officer. Jika ketidak sesuaian harga tidak bisa ditemukan solusinya sampai akhir hari, maka pesanan tidak akan dikirim. Prosedur yang sama juga berlaku untuk outlet yang melewati batas kredit dan jika batas kredit tidak dipenuhi makan pesanan tidak akan dikirim. 3.4 Peluang-peluang Teknologi Informasi 3.5.1 Manfaat Teknologi Informasi dalam mendukung Supply Chain Coca cola Coca cola Company merupakan perusahaan pelopor dalam produk minuman berkarbonasi. Salah satu faktor keberhasilan bisnis coca cola adalah penerapan teknologi informasi. Ada empat tujuan implementasi teknologi informasi di Coca cola Amatil Indonesia antara lain: meningkatkan pendapatan, meningkatkan pelayanan pelanggan, mengelola atau meminimasi biaya (efisiensi), dan meningkatkan utilitas aset. Coca ola Amatil Indonesia menerapkan aplikasi Stratigic Route Planning (SRP) yang tujuannya merumuskan strategi routing secara tepat. Misalnya, menentukan berapa armada yang dibutuhkan untuk melayani sebuah area dengan jumlah penduduk tertentu, jalur terbaik yang efisien dan efektif yang ditempuh masing-masing armada, wilayah mana yang masih kosong dan bisa dipenetrasi oleh salesman CCAI, dan sebagainya. Semua itu dapat diketahui menggunakan SRP yang serba terkomputerisasi. Singkatnya, aplikasi ini adalah sistem aplikasi yang dapat memproses digital mapping distribusi produk-produk Coca cola. Teknologi informasi dalam Coca cola Amatil Indonesia dimulai dari infrastrukturnya yaitu penggunaan aplikasi korporat Enterprise Resource Planning (ERP). Pengembangan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, kemudian mencari solusi terbaik yang memungkinkan. Implememtasi TI dalam Coca Cola Amatil Indonesia memberi manfaat yang dapat menunjang kelancaran bisnis perusahaan. Manfaat tersebut salah satunya adalah meminimalisasi jumlah inventory pada gudang. Wiraniaga CCAI yang bertugas untuk mengirim produk akhir ke sales center, dengan bantuan aplikasi teknologi informasi, dapat mengetahui posisi stok pada pagi hari dan sore hari. Pagi hari mereka akan mengetahui berapa permintaan produk, produk apa yang stoknya menumpuk, pelanggan mana yang harus segera disuplai, pelanggan mana yang harus segera dicek posisi ordernya, dan sebagainya. Dengan begitu wiraniaga CCAI akan mudah dalam merencanakan kegiatan yang harus dilakukan. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mementukan taktik penjualan tingkat gerai (bonus atau cara lainnya). Dalam skala yang besar aplikasi ini memudahkan mengontrol posisi inventory produk dimasing-masing sales center secara real time di seluruh Indonesia. Aplikasi teknologi informasi yang berupa Personel Digital Assistance (PDA) juga diterapkan oleh wiraniaga CCAI wilayah Jabotabek. Aplikasi ini selalu disinkronisasi dengan data yang ada di sistem TI CCAI. Dengan PDA wiraniaga CCAI dapat mengetahui posisi stok dan order dari sales center yang menjadi tanggung jawabnya kapanpun dan dimanapun dia berada. Dengan begitu, langkah antisipasi dapat diambil jika ada sales center yang akan kehabisan stok, sehingga ketersedian barang terpenuhi setiap saat. Hal tersebut berdampak pada biaya kesempatan (opportunity cost) yang dapat diminimalkan bahkan dihilangkan sama sekali. Selain itu penggunaan aset perusahaan seperti kendaraan transportasi pengankut barang dapat dioptimalkan. CCAI juga telah mengembangkan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) via website. Dari sistem tersebut dapat ditampung semua masukan, termasuk komplain yang kemudian dikumpulkan dalam sistem, bersama masukan dan komplain yang datang melalui telepon dan petugas palayanan pelanggan. Aplikasi dan implementasi teknologi informasi pada CCAI dinilai sudah mencapai tujuan yang diinginkan CCAI. Namun untuk lebih meningkatkan kinerja supply chain, perlu dibangun koneksi online yang menghubungkan CCAI dengan para mitra utama seperti Hero, Carefour, dan lain-lain. Sistem teknologi informasi diharapkan dapat menghubungkan secara langsung perusahaan dengan sistem inventory para mitra. 3.5.2 Value Chain Value chain menggambarkan aktivitas-aktivitas yang menyusun performasi ekomoni dan ketersediaan dari coca cola. Value chain tersebut menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menciptakan nilai produk untuk konsumen. Value chain pada coca cola menunjukkan dua aktivitas yaitu aktivitas pokok dan aktivitas pendukung. Aktivitas yang terdapat dalam aktivitas pendukung antara lain infrastruktur perusahaan, sumberdaya manusia, manajemen, pengembangan teknologi, dan pengadaan. Sedangkan aktivitas dalam aktivitas pokok antara lain sales and marketing, inbound logistic, operation, outbound logistic and service. Struktur value chain coca cola dapat dilihat pada Gambar 3.

3.5.3.1 Support Activities * Infrastruktur perusahaan Didalam infrastruktur perusahaan terdapat finance and accounting, legal service, manajemen kualitas, dan layanan IT. a) Finance and accounting Departemen finance and accounting memiliki keahlian dibidang akuntansi keuangan, public company disclosures, dan merger dan akuisisi. Departememn ini bertanggung jawab atas detail catatan operasi dan persiapan laporan keuangan seperti laporan pemasukan, balance sheet, dan laporan cash flow. b) Legal Service Departemen legal bertanggung jawab pada penyusunan, peninjauan, dan interpretasi penjualan dan lisensi kesepakatan seperti laoran non-disclosure, kontrak, laporan surat ijin, dll. c) Quality
Coca cola menjamin kualitas dan keamanan pangan dari produk minumannya melalui The Coca cola Quality System (TCCQS). Sistem ini adalah pendekatan integrasi untuk menjaga kualitas, lingkungan, kesehatan, dan keamanan produk. TCCQS adalah inisiatif global yang terdiri dari seluruh aspek bisnis. Semua orang yang bekerja untuk atau dengan Coca cola diberdayakan dan diharapkan untuk dapat memelihara standar tinggi dari kualitas produk dan prosesnya. d) IT service IT service pada coca cola mencakup pemasangan aplikasi untuk desain jaringan komputer dan database informasi. Selain itu IT service juga mengolah manajemen data, desain sistem database, manajemen sistem informasi dan sistem manajemen. Coca cola menggunakan sistem SAP-ERP yang mendukung fungsi-fungsi dari: manajeman keuangan, pabrikasi dan manajeman rantai pasok, manajeman sumber daya manusia, dan manajemen material. Firm Financial & Accounting Service IT Service
Infrastruktur Legal Service Management Quality Management

Human Recruitment Education and Training
Resource Payroll Benefits Administration
Management Competition

Procure Billing system Information system about Supplier vendor relationship raw material ERP system

PRIMARY Warehouse Customer Customer order Adverstiisng Customer
ACTIVITIES Storage Group management Promotion Service Control Bottling Inventory Product Mix Operation control Pricing Canning Warehousing Distribution Operations Storage Transportion

Inbound Operations Outbound Marketing & Service Logistic Logistic Sales
ACTIVITIES
S
U
P
P
O
R
T
A
C
T
I
V
I
T
I
E
S
M
A
R
G
I
N

Gambar 3. Value Chain Coca Cola (diadopsi dari Porter, 1980) e) Management
Dalam industri minuman, coca cola memiliki kekuatan visi yang membangkitkan kinerja perusahaan dalam mendefinisikan industri minuman dan soft drink. Manajemen coca cola ingin meyakinkan bahwa “Coke dapat terjangkau” oleh konsumen, tidak peduli ada dimana konsumen berada diseluruh dunia ini. * Human Resource Management
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab dalam perekrutan, pelatihan, pemberian kompensasi, sistem penggajian, administrasi, Organizational Development, hubungan pekerja, dan keselamatan dan kesehatan kerja. * Technology development
Teknologi adalah kunci dari setiap kegiatan nilai tambah dlam coca cola. Perkembangan teknologi yang pesat seperti dalam supply chain management dan teknologi pengemasan menjadi hal yang penting untuk coca cola dalam melakukan bisnis gloalnya. Teknologi dalam coca cola telah melampaui kebijakan konvensional yang fokusnya pada research and development. Coca cola mempunyai tim strategi inovasi dimana staf R&D dikhususkan untuk mencipttakan produk dan proses baru. Teknologi di coca cola dapat dikategorikan menjadi pengembangan produk dan pengembangan proses. * Procurement
Procurement atau pengadaan diartikan sebagai segala aktivitas pembelian input dan raw material yang dibutuhkan Coca cola. Fungsi pembelian termasuk aktivitas spesifik seperti sistem billing, metode perjanjian dengan supplier dan vendor, dan sistem informasi mengenai raw material. Meskipun termasuk dalam aktivitas pendukung, fungsi pembelian dapat secara signifikan menambah posisi biaya relatif kepada kompetitornya.

3.5.3.2 Primary Activities * Inbound Logistic
Inbound logistic berhubungan dengan penanganan raw material, dan penerimaan persediaan dari beragam supplier. Prosedur operasional dan tugas-tugas dalam inbound logistic antara lain penggudangan, penyimpanan dan pengendalian raw material yang digunakan untuk konsentrat dan produksi sirup. Inbound logistic adalah aktivitas pokok karena menggambarkan dari awal konversi nilai tambah input dari coca cola.
Beberapa metode dipergunakan untuk mengoptimalkan pengendalian inventory, penyimpanan (storage) dan penanganan material (material handling). Beberapa metode yang dipergunakan adalah optimasi fasilitas lokasi distribusi untuk meminimasi waktu pengangkutan, sistem pengendalian material dan inventory, sistem IT untuk mengurangi waktu mengirim produk retur ke supplier dan desain layout gudang untuk meningkatkan efisiensi operasi kedatangan material.
Metode-metode ini akan dapat mengimprove biaya-biaya yang terjadi pada aktivitas ini. Kegagalan dalam mengurangi biaya penyimpanan dan inventory dapat berpengaruh pada kerugian bersaing. Inbound logistic membutuhkan investasi modal yang signifikan. * Operations
Operasi pada coca cola adalah aktifitas dan prosedur yang menngubah raw material menjadi produk akhir. Perusahaan Coca cola Company memproduksi sirup dan konsentrat kemudian menjualnya ke operasi pengalengan dan pembotolan yang berwenang yang mengepak dan mendistribusikan produk akhir. Pihak pembotolan mengkombinasi sirup dengan air berkarbonasi atau mengkombinasi konsentrat dengan pemanis dan air dan/atau air berkarbonasi (tergantung produknya) untuk dijadikan produk minuman akhir. Pada akhirnya produk minuman tersebut dipak dalam kaleng atau botol kemudian didistribusikan ke gudang-gudang atau lokadi pelanggan. * Outbound logistic
Outbound logistic berhubungan dengan proses distribusi produk akhir ke distributor dan pelanggan. Fokus dari outbond logistic adalah mengatur aliran dan distribusi dari produk akhir ke distributor, dan pelanggan. Aktivitas-aktivitas dan prosedur yang berkaitan dengan outbound logistic antara lain pengendalian inventory, pergudangan, penyimpanan dan transportasi produk akhir.
Departemen outbound logistic melakukan kewajiban yang besar di Coca cola meliputi proses pengangkutan untuk memenuhi pengiriman cepat dan mengurangi kerusakan, proses pergudangan produk akhir yang efisien, pengangkutan barang dengan ukuran lot besar untuk meminimasi biaya transportasi dan penanganan kualitas material danperalatan untuk meningkatkan pemesanan. * Marketing and sales
Aktivitas marketing and sales pada coca cola antara lain periklanan, promotion product mix, penentuan harga, saluran distribusi, bekerjasama dengan pedagang besar (wholesales) dan masalah tenaga penjualan. Marketing merupakan hal yang vital dalam membantu coca cola untuk menentukan lingkup kompetisi dalam aktivitas value adding. * Service
Aktivitas sentral dalam value adding adalah pada pelayanan konsumen. Aktivitas-aktivitas dalam customer service antara lain penggunaan prosedur yang efektif untuk mengumpulkan informasi konsumen, respon cepat untuk kebutuhan dan kepentingan konsumen, kemampuan untuk menyediakan produk pengganti sesuai kebutuhan, manajemen inventory produk yang efektif, tenaga pelayanan yang berkualitas dan terlatih dan kualitas produk yang sesuai apa yang dijanjikan.

6. References

[1] Chopra, S.&P. Meindl, 2001. Supply Chain Mnagement: Strategy, Planning, and Operation, Prentice Hall [2] Factbook of The Coca cola System. http//www.coca-colaamatil.co.id [3] Lee, H.L., So, K.C. and Tang, C.S., 2001, The value of Information Sharing in a two-level Supply Chain, Management Science, Vol 10, pp. 626-643 [4] Simchi-Levi, D., Kaminsky, P., Simchi-Levi, E., 2000. Designing and Managing the Supply Chain: Concepts, Strategiesand Case Studies. McGraw-Hill International Edition, Singapore. [5] Sundarakani B., Tan A.W. Kwan, Over V. David., 2012, Enhancing the Supply Chain Management Performance Using Information Technology: some evidence from UAE companies.International Journal of Logistics System & Management, vol. 11, no. 3, pp. 306-324.

Similar Documents

Premium Essay

Damsel

...2014-2015 Undergraduate Academic Calendar and Course Catalogue Published June 2014 The information contained within this document was accurate at the time of publication indicated above and is subject to change. Please consult your faculty or the Registrar’s office if you require clarification regarding the contents of this document. Note: Program map information located in the faculty sections of this document are relevant to students beginning their studies in 2014-2015, students commencing their UOIT studies during a different academic year should consult their faculty to ensure they are following the correct program map. i Message from President Tim McTiernan I am delighted to welcome you to the University of Ontario Institute of Technology (UOIT), one of Canada’s most modern and dynamic university communities. We are a university that lives by three words: challenge, innovate and connect. You have chosen a university known for how it helps students meet the challenges of the future. We have created a leading-edge, technology-enriched learning environment. We have invested in state-of-the-art research and teaching facilities. We have developed industry-ready programs that align with the university’s visionary research portfolio. UOIT is known for its innovative approaches to learning. In many cases, our undergraduate and graduate students are working alongside their professors on research projects and gaining valuable hands-on learning, which we believe is integral...

Words: 195394 - Pages: 782