Cherry ways adalah salah satu dari 8000 (delapan ribu) staf Agilent Teknologi yang di PHK dari perusahaannya selama tahun 2001 dan satu dari 2.000.000 (dua juta) orang yang kehilangan pekerjaannya dari perusahaan-perusahaan di Amerika pada tahun 2001. Agilent Teknologi dulu merupakan bagian Hewlett Packard yang sekarang telah memisahkan diri pada tahun 1999. Agilent Teknologi merupakan perusahaan teknologi dan elektronik dan pembuat alat ukur dan test. HP diketahui memiliki persepsi kepada para pekerjanya bahwa para pekerja akan memberikan kemampuan terbaiknya untuk perusahaan apabila pekerja diberikan kejujuran dan mereka selalu didengarkan dan filosofi ini ditiru oleh Agilent Teknologi. Mempertahankan gaya keterbukaan komunikasi dengan karyawan melalui email, meeting, dan media lainnya. Manajemen senior secara terbuka mengakui bahwa perampingan karyawan akan berlawanan dengan filosofi HP dalam memperlakukan karyawannya.
Ketika perampingan perusahaan dimulai Agilent teknologi mencoba solusi lain untuk mengurangi keadaan buruk yang tengah dihadapi Agilent Teknologi. Agilent Teknologi menghadapi 23% penurunan penjualan, penurunan market share. Menghadapi situasi ini manajemen Agilent Teknologi menghemat anggaran dengan cara mengurangi mengurangi konsultan eksternal dan hingga menyerukan staf untuk membatasi perjalanan dan pengeluaran diskresi lainnya. Meskipun merumahkan 8.000 pekerja (20 persen dari perusahaan) pada tahun 2001, Agilent Teknologi pada tahun 2001 terdaftar di nomor 31 pada majalah Fortune menjadi 100 Perusahaan terbaik untuk bekerja bagi karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa, Agilent Teknologi telah mempertahankan kepercayaan dan empati karyawan terhadap kondisi yang sulit yang tengah dihadapi perusahaan. Karyawan mengetahui tahu apa yang terjadi pada perusahaan melalui surat kabar karyawan InfoSparks, rentetan email dan pertemuan dengan manajer, bahkan suara lelah dalam suara CEO ketika ia menyampaikan berita PHK massal. 3.000 manajer diberi sesi latihan sepanjang hari dengan agen outplacement untuk membantu mereka dalam memberikan kabar buruk ini.
Menurut Karen Scussel, wakil presiden bagian personalia mengatakan bahwa: "Hal utama untuk menjaga komunikasi terbuka adalah bagaimana cara memelihara semangat karyawan. Masalah kecemasan karyawan dan kami belajar cara untuk menangani masalah tersebut.” Dia juga mengatakan “kami mengatakan tentang apa yang kami percaya, apa nilai utama kami, kami tetao berbiacra mengenai tetap bertahan disini, karyawan mulai mempercayai nila/tujuan kami.” Sehingga karyawan tetap bekerja setidaknya untuk sementara waktu walaupun mereka tahu bahwa mereka akan di PHK. Staf menyadari bahwa manajemen akan melanjutkan nilai-nilai HP terdahulu tetapi mengakui kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan. Seperti yang dikatakan Cheryl bahwa ia bekerja keras disaat terakhir ketika ia akan di PHK merupakan wujud dedikasinya kepada perusahaan, dan ia berusaha meninggalkan perusahan dengan cara yang terbaik yang bisa ia berikan bagi perusahaan.
Bagi karyawan lain, bekerja keras hingga saat terakhir karena mereka ingin menghentikan keputusan untuk menutup bagian dari perusahaan seperti yang dilakukan oleh Dave Allen General Manager salah satu divisi Agilent Teknologi di Newark, California mengumumkan pada bulan september bahwa divisi ini akan ditutup dan dialihkan ke Colorado dan sebagian dari mereka akan di PHK. Pada saat itu produksi perusahaan meningkat dan karyawan disana berharap divisi tersebut tidak jadi ditutup dan tidak merumahkan sebagian karyawan mereka.
Optimisme terhadap pemulihan keadaan perusahaan tampaknya telah memudar, dengan staf yang tetap merasakan tekanan, seperti Steve Peterson, seorang manajer online global, mengatakan, "Kami telah bekerja keras dan berkecil hati karena hal-hal tidak bergerak ke arah yang lebih baik." Dalam November 2002, ia mengumumkan bahwa 2.500 pekerjaan lebih akan dihilangkan dan pada Februari 2003 ia mengumumkan bahwa 4.000 pekerjaan lebih lanjut akan mengikutinya. Meskipun begitu pada tahun 2002 Agilent Teknlogi menepati urutan ke 31 dan pada tahun 2003 menepati urutan ke 33 dalam majalah fortune dalam kategori 100 perusahaan perusahaan terbaik bagi karyawan untuk bekerja.
Barnholt, CEO Agilent Teknologi menegaskan bahwa komunikasi yang jelas dan konsisten adalah hal yang perlukan dalam sebuah perusahaan besar, ia mengadopsi filosofi kaskade di mana unit-manajer tingkat dibantu untuk mengkomunikasikan pesan kunci perusahaan. Saat ia berkata, "Pertama, kita memutuskan pesan kunci yang kita ingin komunikasikan setiap kuartal tentang apa yang benar atau salah dan panggilan untuk tindakan untuk kuartal berikutnya. Hal ini akan disatukan dalam sebuah alat komunikasi yang dikirim ke sekitar 2.000 manajer di seluruh perusahaan.Agilent Teknologi mengirim 3000 manajernya untuk pelatihan mengasah keterampilan mereka dalam membiarkan orang pergi (mem PHK kan karyawan). Barnholt menegaskan bahwa perlu berkomunikasi dengan pelanggan dengan cara yang sama Anda perlu berkomunikasi dengan karyawan. Apakah gaya komunikasi terbuka Agilent akan cukup untuk mempertahankan motivasi masyarakat ke depan kemungkinan akan sangat diuji di bawah kondisi ini.
II. PERMASALAHAN
1. Bagaimana Anda menjelaskan proses komunikasi Agilent Teknologi untuk menangani perampingan (downsizing) perusahaan? 2. Pendekatan mana antara “getting the word out” atau “getting buy in” yang merupakan pendekatan terbaik dalam proses komuikasi dalam kasus ini ? Kenapa? 3. Terapkan Stace dan pendekatan kontijensi Dunphy untuk kasus ini. Apa yang muncul dari analisis Anda? 4. Bagaiman penilaian Anda mengenai penggunaan media sebagai alat komunikasi seperti yang dilakukan perusahaan tersebut ? 5. Apakah yang dilakukan oleh Agilent Teknologi sudah tepat? Mengapa Agilent Teknologi masih masuk dalam 100 perusahan terbaik bagi karyawan untuk bekerja walaupun perusahaan tersebut masih berada dalam fase tersulit bagi perusahaan? 6. Apa batasan-batasan gaya komunikasi terbuka ketika berhadapan denganproses perampingan (downsizing) perusahaan ? Apa lagi yang mungkin dilakukan oleh manajemen untuk mempertahankan motivasi karyawan?