...melaksanakan skeptisisme profesional , ketika mempertimbangkan kemungkinan bahwa salah saji material karena kecurangan bisa hadir ( AU Bagian 316 ) . 2. Haruskah auditor melakukan pengukuran eksplisit untuk mencegah klien mereka yang melakukan penjelajahan dan ingin tahu tentang ambang batas materialitas yang akan digunakan pada audit individu ? Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit dengan cara yang membahas resiko yang dinilai dari salah saji material untuk setiap pernyataan yang relevan dari masing-masing akun yang signifikan dan pengungkapan . Dalam kasus kami , auditor tidak harus menyadari ambang materialitas . Juga , auditor tidak boleh mengungkapkan tingkat materialitas untuk klien mereka . Untuk bagian kedua dari pertanyaan , itu tidak layak karena informasi ini tidak bertanggung jauh dari klien . Deloitte mungkin telah meningkatkan pengujian substantif yang diberikan transaksi barter Crawford . 3. Identifikasikan prinsip umum atau panduan yang mengatur ketika perusahaan tidak mencantumkan catatan tentang pendapatan. Bagaimana prinsip tersebut menanggapi transaksi barter sebesar $ 7,8 juta dan 2 pihak konsinyasi penjualan yang ada pada kasus ini? FASB Konsep Pernyataan No 5 " Pengakuan Pengukuran dalam Laporan Keuangan Badan Usaha " dan PSAK No. 48 " Pengakuan...
Words: 405 - Pages: 2
...masa depan dan untuk meningkatkan value dari customers dan shareholders. Tantangan yang dihadapi perusahaan semakin besar dan persaingan antar industri retail semakin ketat. Sir Terry Leahy, mantan Chief Executive Tesco menyatakan bahwa Tesco telah kehilangan reputasinya sebagai retailer dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaingnya. Hilangnya reputasi tersebut sangat berpengaruh bagi Tesco karena sekarang Asda, pesaing Tesco menawarkan harga rata-rata 6% lebih rendah. Praktek akuntansi yang tidak sesuai dengan standar ini telah dilakukan oleh Tesco selama beberapa tahun kebelakang. PwC, yang telah menjadi auditor Tesco selama 31 tahun, tidak dapat menemukan kejanggalan tersebut dan tidak bisa memberikan komentar terkait kasus yang terjadi dengan alasan client...
Words: 1462 - Pages: 6
...Purpose of Financial Statement Managers require Financial Statements to manage the affairs of the company by assessing its financial performance and position and taking important business decisions. Shareholders use Financial Statements to assess the risk and return of their investment in the company and take investment decisions based on their analysis. Prospective Investors need Financial Statements to assess the viability of investing in a company. Investors may predict future dividends based on the profits disclosed in the Financial Statements. Furthermore, risks associated with the investment may be gauged from the Financial Statements. For instance, fluctuating profits indicate higher risk. Therefore, Financial Statements provide a basis for the investment decisions of potential investors. Financial Institutions (e.g. banks) use Financial Statements to decide whether to grant a loan or credit to a business. Financial institutions assess the financial health of a business to determine the probability of a bad loan. Any decision to lend must be supported by a sufficient asset base and liquidity. Suppliers need Financial Statements to assess the credit worthiness of a business and ascertain whether to supply goods on credit. Suppliers need to know if they will be repaid. Terms of credit are set according to the assessment of their customers' financial health. Customers use Financial Statements to assess whether a supplier has the resources to ensure the steady supply...
Words: 2298 - Pages: 10
...* MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam dan insentif, komisi, bonus, opsi saham, dan tunjangan karyawan. kelompok transaksi yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian. Siklus jasa personalia saling berkaitan dengan 2 siklus lainnya. Pembayaran gaji dan upah serta pembayaran pajak gaji dan upah berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. * TUJUAN AUDIT Tujuan audit spesifik untuk silus jasa personalia diperlihatkan dalam gambar 16-10 Kategori Awal | Tujuan Audit Kelompok Transaksi | Tujuan Audit Saldo Akun | Keberadaan atau keterjadian | Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat berhubungan dengan kompensasi untuk jasa yang diberikan selama periode berjalan (EO1). | Saldo kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah menunjukkan jumlah yang terhutang pada tanggal neraca (EO2). | Kelengkapan | Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat mencakup semua beban semacam itu yang terjadi untuk jasa personalia selama tahun berjalan (C1). | Kewajiabn gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah mencakup semua jumlah yang terhutan kepada personel dan lembaga pemerintah pada tanggal neraca (C2). | Hak dan Kewajiban | | Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah adalah...
Words: 1352 - Pages: 6
...tidak memenuhi persyaratan teknis bagi pemilihan sampel probabilistic. Dalam pemilihan sampel terarah auditor dnegan sengaja memilih setiap item dalam sampel berdasarkan criteria pertimbangannya sendiri ketimbang mengunakan pemilihan acak. Pendekatan yang umumnya digunakan termasuk : * Pos yang paling mungkin mengandung salah saji * Pos yang mengandung karakteristik populasi terpilih * Cakupan nilai uang yang besar Dalam pemilihan sampel blok, auditor memilih pos pertama dalam suatu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Biasanya penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika jumlah blok yang digunakan masuk akal. Pemilihan sampel sembarangan adalah pemilihan item atau pos tanpa bias yang disengaja oleh auditor. Dalam kasus semacam itu, auditor memilih item populasi tanpa memandang ukurannya, sumber, atau karakteristik lainnya yang membedakan. METODE PEMILIHAN SAMPLE PROBALISTIK Sampling statistic mengharuskan sampel probabilistic mengukur resiko sampling. Untuk sampel probabilistic, auditor tidak menggunakan pertimbangan mengenai item atau pos sampel mana yang akan dipilih, kecuali dalam memilih mana dari empat metode pemilihan yang akan digunakan. Metode yang digunakan untuk pemilihan sampel. * Pemilihan sampel yang sederhana * Table angka acak * Angka acal yang dihasilkan computer * Pemilihan sampel sistematis SAMPLING UNTUK TINGKAT PENGECUALIAN Auditor menggunakan sampling pada...
Words: 1887 - Pages: 8
...Audit Laporan Keuangan Menurut Boynton dan Kell (2003:6), terdapat tiga tipe audit, yaitu: 1. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). 2. Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu. 3. Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Yusuf (2001:6) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini, auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum. Dalam PSA No. 02 (IAI,2001:110.1) dinyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Words: 3405 - Pages: 14
...www.uziek.blogspot.com STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SAK ETAP Mei 2009 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK IKATANAKUNTANINDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP SAK ETAP STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Entitas tanpa Akuntabilitas Publik Hak cipta © 2009, Ikatan Akuntan Indonesia Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng Jakarta 10310 Telp. : (021) 3190-4232 Fax. : (021) 724-5078 email: iai-info@iaiglobal.or.id; dsak@iaiglobal.or.id website: http://www.iaiglobal.or.id Mei 2009 ii Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP SAK Entitas tanpa Akuntabilitas Publik disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi...
Words: 44879 - Pages: 180