...Кредитная политика ООО «ХХХ». 1. Общие положения Дебиторская задолженность является неотъемлемым элементом сбытовой деятельности любого предприятия. Разумное использование коммерческого кредита способствует росту продаж, увеличению доли рынка и, как следствие, положительно влияет на финансовые результаты компании. Основные задачи, решаемые при помощи коммерческой политики — создание оптимальных условий работы с клиентами и захват большей доли рынка. Данная кредитная политика регламентирует предоставление коммерческого кредита и порядок взыскания дебиторской задолженности. Кредитная политика позволяет максимально эффективно использовать дебиторскую задолженность как инструмент увеличения продаж. Цель данной кредитной политики – повышение эффективности инвестирования средств в дебиторскую задолженность, увеличение объема продаж (прибыли от продаж) и отдачи на вложенные средства. Задачи: оптимизировать размер дебиторской задолженности, сохраняя заданную ликвидность и финансовую устойчивость предприятия, без увеличения риска финансовых потерь. Управление дебиторской задолженностью является частью данной кредитной политики и направлено на расширение объема реализации продукции, заключается в оптимизации общего размера этой задолженности и обеспечении своевременной ее инкассации. Задачами управления дебиторской задолженностью являются: • ограничение приемлемого уровня дебиторской задолженности; • выбор условий продаж...
Words: 1296 - Pages: 6
...ESEJ IZ PREDMETA ''MIKROEKONOMIJA'' NA TEMU: „Kredit ili lizing?“ Student: Predmetni nastavnik: Goran Vukmir mr. Svetlana Dušanić Gačić Broj indeksa: 318/09 Banja Luka, februar 2010. godine Načini finansiranja poslovnog poduhvata Kada čovjek shvati da ima dobru poslovnu ideju i odluči da je realizuje, da počne svoj vlastiti poslovni poduhvat i da se upusti u avanturu preduzetništva, suočava se sa nekoliko važnih odluka. Jedna od prvih je pitanje kako da obezbijedi finansiranje za svoj poduhvat? Da li da uložiti svoj vlastiti novac i ličnu ušteđivinu, ako je ima, i tako pokuša biti gospodar svoje sudbine? Da čeka da dovoljno uštedi za investiciju? Ili da se zaduži i plaća nekome kamate, ali da odmah zaigra tržišnu utakmicu? Finansiranje vlastitim kapitalom je u pravilu najbolja opcija, ali je uvijek ograničeno sredstvima kojima pojedinac raspolaže. A to obično nije dovoljno, pogotovo u početnoj fazi biznisa, kada treba postići brz rast i agresivno osvojiti udio na tržišu. Vlastita sredstva će možda biti dovoljna za registraciju firme, nabavku kancelarijske opreme ili iznajmljivanje manjeg poslovnog prostora, ali će vrlo malo preduzetnika imati dovoljno vlastitih sredstava da sami finansiraju nabavku osnovnih sredstava, mašina, vozila ili repromaterijala. U razvijenim tržišnim ekonomijama potencijalni preduzetnik ima na raspolaganju mnogo različitih opcija, počev od zaduživanja kod...
Words: 1561 - Pages: 7
...ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP BESARNYA TINGKAT KREDIT PADA BANK A. RUMUSAN MASALAH Pada masa sekarang ini dan seiring berkembangnya bank-bank konvensional maupun bank syariah serta diiringinya tingkat pendapatan setiap orang, hal ini sering menimbulkan perilaku seseorang untuk melakukan pinjaman kredit melalui Bank. Perilaku ini biasanya dipicu oleh sikap konsumtif dan lain sebagainya. Selain hal itu, biasanya di dukung oleh tingkat pendapatan yang dimiliki oleh setiap orang. Sering diamati pada setiap perusahaan atau kantor pemerintahan, ketika seseorang memiliki suatu pendapatan, sebagian orang sering melakukan perilaku melakukan kredit kepada pihak bank. Hal ini mungkin saja untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh mereka. Tetapi, besarnya kredit yang dilakukan dan yang akan diberikan oleh bank itu tergantung kepada besarnya pendapatan seseorang. Bahkan saat ini banyak orang yang melakukan manipulasi penghasilan untuk mendapatkan kredit dari pihak bank. Tidak hanya orang perorang, bahkan perusahaan juga melakukan hal yang sama. Berdasarkan masalah itu, ada keinginan untuk menghubungkan apakah tingkat pendapatan seseorang berpengaruh terhadap besarnya kredit yang diberikan dan perilaku keinginan untuk melakukan kredit. B. PARAMETER YANG DIGUNAKAN Dalam menganalisis masalah ini, parameter yang digunakan dapat menggunakan parameter rata-rata dan bias juga menggunakan parameter korelasi. C. VARIABEL YANG DIGUNAKAN Variable yag digunakan...
Words: 258 - Pages: 2
...to avoid a debt burden. The first thing to take is to stop the making of the new debt, especially credit carddebt involved. Further, the need to deepen the knowledge and the ins and outsabout the types of debt and need to analyze and calculate how much interest will be paid to settle the debt. Therefore, the need to take steps to pay credit card debt with a total of as much as possible and within the fastest. Never pay late will be charged for the delay which would burden the state. Pay debts as of the date specified. This step is necessary because the late penalty will be imposed if payment is made after the deadline regardless of the debt. Not only be burdened with late penalty, the record of debt payments will be sent bybanks and financial institutions to the Bank Negara Malaysia will show the records that are not good. Thus, this may give harm to another. If this happens, personal records will be affected and the opportunity to remain in office or get a new job is difficult. Strategi Menangani Bebanan Hutang Setiap orang mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka berhutang. Ada golongan yang berhutang untuk tujuan peribadi. Ada pula yang berhutang untuk tujuan perniagaan. Sesetengah golongan pula berhutang kerana keadaan yang memaksa. Pengurusan hutang adalah satu aktiviti yang agak rumit dan memerlukan individu untuk mempunyai ilmu yang agak mendalam terutamanya dari segi pengurusan kewangan peribadi. Malangnya, tidak ramai orang yang mendalami dan menjadi pakar...
Words: 4312 - Pages: 18
...TINJAUAN ATAS ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN SERTA PENCATATAN AKUNTANSI KREDIT PENSIUN PADA PT. BANK JABAR BANTEN KCP. IPDN JATINANGOR KAB. SUMEDANG LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Diploma III Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun Oleh : Nama : L. Vina Maya Martiana NPM : 0308059 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi (Accredited) SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor : 017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/X/2008 BANDUNG 2013 LEMBAR PENGESAHAN TINJAUAN ATAS ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN SERTA PENCATATAN AKUNTANSI KREDIT PENSIUN PADA PT. BANK JABAR BANTEN KCP. IPDN JATINANGOR KAB. SUMEDANG LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Diploma III Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Disusun Oleh : Nama : L. Vina Maya Martiana NPM : 0308059 Menyetujui, Pembimbing (Intan Oviantari, S.E., M.S. Ak., Ak) NIP 1110201063 Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi (Dr. H. Islahuzzaman,S.E.,M.Si.,Ak) NIP 11105840 Ketua Program Studi Akuntansi D-3 (Rima Rachmawati, S.E., M.Si., Ak.) NIP 1110201069 “Tuhan tidak menurunkan takdir begitu saja. Tuhan memberikan takdir sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jika kita maju dan berusaha, Tuhan akan memberikan takdir kesuksesan. Jika kita lengah dan malas, Maka Tuhan akan memberikan takdir kegagalan.” “Orang yang gagal selalu mencari jalan untuk...
Words: 14147 - Pages: 57
...baik dengan prestasi baik yang tertulis bahwa kredit mikro Bank Mandiri telah melakukan pencapaian terbaik salah satu sepanjang sejarah berdirinya dengan mencapai target baki debet dan kualitas yang terjaga.. Sementara itu, perkembangan bisnis mikro Mandiri selama quartal 1 2012 juga memberikan gambaran yang baik dengan uraian sebagai berikut : Table pencapaian vs target Booking Bade NPL DPD Pertumbuhan bisnis mikro yang kuat dari segi kuantitas juga mengharuskan untuk didukung oleh pertumbuhan bisnis mikro yang kuat dari segi kualitas dan kita juga semua telah memahami bahwa kunci keberlangsung pertumbuhan yang baik adalah dengan menjaga kualitasnya. Kualitas kredit tidak ditentukan pada saat saat kredit diproses namun juga bahkan dimulai pada saat petugas bank memilih target pasar yaitu memilih mana segmen yang pas yang ingin dibidik dan dijadikan debitur. Setelah segmen pasar, maka kemudian diikuti dengan pemilihan debitur yang juga harus sangat tepat karena walaupun segmennya tepat namun jika pemilihn debitur salah maka besar kemungkinan pula bahwa kredit tersebut akan menjadi bermasalah dikemudian hari. Verifikasi terhadap debitur menjadi langkah penting berikutnya dalam menjaga kualitas kredit karena verifikasi adalah penjaga pertama dari setiap aplikasi ketika diproses oleh analyst. Analyst berperan sangat penting karena lemahnya analisa serta verifikasi dapat menjadi kunci dalam menjaga kualitas kredit. Analisa Kantor Pusat memperlihatkan bahwa 57%...
Words: 1657 - Pages: 7
...pembukuan biaya ini sebagai berikut: |Debit |203-020-30-xxxx |Rekening Tabungan Nasabah |5.000 | |Kredit |403-043-00-0005 |Pendapatan Jasa Pelayanan |3.000 | |Kredit |403-043-00-0008 |Pendapatan Jasa ATM |2.000 | 17.5.7. Penutupan Rekening Tabungan Penutupan rekening tabungan dapat dilakukan alasan-alasan sebagai berikut: a. Rekening tidak aktif. Rekening tabungan dikategorikan pasif apabila saldonya kecil dan jangka waktu yang cukup lama tidak bermutasi. b. Atas permintaan pemegang rekening sendiri c. Atas perintah Bank Indonesia/Kantor Pusat Bank yang bersangkutan d. Dan sebagainya Atas penutupan rekening tersebut dikenakan biaya administrasi penutupan rekening yang besarnya ditetapkan oleh masing-masing bank (misalkan biaya penutupan rekening sebesar Rp. 10.000 dan sisa saldo rekening penabung sebesar Rp. 500.000). Jurnal pembukuan untuk mencatat transaksi penutupan rekening adalah sebagai berikut: |Debit |203-020-30-xxxx |Rekening Tabungan Nasabah |500.000 | |Kredit |403-043-00-0005 |Pendapatan Jasa Pelayanan...
Words: 1028 - Pages: 5
...2.1 PENGERTIAN ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industry perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut. Dengan tujuan untuk memperkuat fundamental industry perbankan di Indonesia, Bank Indonesia mulai tahun 2004 berusaha menerapkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar pengembangan sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu lima sampai...
Words: 1787 - Pages: 8
...Agensi Kaunseling Dan Pengurusan Kredit (AKPK) ialah sebuah agensi yang ditubuhkan oleh Bank Negara Malaysia untuk membantu individu menguasai situasi kewangan mereka dan mencapai ketenangan minda hasil daripada penggunaan kredit secara bijak. AKPK terdapat beberapa cawangan seperti di Pulau Pinang, Johor Bahru, Kuala Terengganu, Kuching, Kota Kinabalu, Melaka, Kuantan dan Ipoh . AKPK menawarkan perkhidmatan seperti Pendidikan Kewangan, yang membincangkan tentang tanggungjawab penggunaan wang dan skil pengurusan kredit yang betul, Kaunseling Kredit, yang dilengkapi dengan nasihat berkenaan dengan pengurusan wang, dan Program Pengurusan Kredit, yang membantu pengguna dalam menguasai semula kewangan mereka. Perkhidmatan ini ditawarkan secara percuma . Kriteria Kelayakan : * Bukan bankrap * Tidak berupaya menguruskan pembayaran hutang sendiri * Mempunyai pendapatan bersih yang positif Maklumat yang diperoleh menerusi seminar ini: * Mengenalpasti keperluan dan kehendak . Sebagai contoh ,pengguna haruslah pandai membezakan antara keperluan dan kehendak .Jika seseorang individu dapat membezakan nya, jadi risiko untuk mereka mengalami masalah kewangan adalah sedikit kerana kebanyakkan masalah kewangan adalah berpunca daripada nafsu dan sikap boros yang tidak dapat dikawal . * Didik diri untuk menabung . Mengambil langkah untuk menyimpan atau menabung ,itu adalah langkah yang paling bagus untuk mengelak daripada mengalami masalah kewangan dan dapat...
Words: 420 - Pages: 2
...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PERMINTAAN KREDIT PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA CABANG MEDAN Arlina Nurbaity Lubis1 dan Ganjang Arihta Ginting2 1 Staf Pengajar FE-USU 2 Alumni FE-USU Abstract This research aim to know and analyze factor influence level of interest rate KPR and customer service to demand decision of KPR at Bank Tabungan Negara, Co.Ltd Branch of Medan, and know factor having an effect on most dominant to demand decision KPR at Bank Tabungan Negara, Co.Ltd Branch of Medan. The research method applied is descriptive analytical method and multiple regression analytical method. Sample applied in this research is client using product KPR at Bank Tabungan Negara, Co.Ltd Branch of Medan are 73 by using purposive sampling. The Result of this research indicates that independent variable applied that is factor of interest rate credit and customer service simultaneously has significant influence to variable dependent that is demand decision of KPR at Bank Tabungan Negara, Co.Ltd Branch of Medan. The Result of this also indicates that customer service factor is which most dominant influences demand decision of KPR at Bank Tabungan Negara, Co.Ltd Branch of Medan. Keywords: demand decision of KPR, interest rate, and service A. PENDAHULUAN membutuhkan rumah. Pada sisi lain, sebagian masyarakat tidak mampu membeli rumah secara tunai, Latar Belakang sehingga ini menjadi peluang bagi...
Words: 3177 - Pages: 13
...SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER II Disusun oleh: Mujahidah Ardillah 1113093000056 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 Operasi Supply Chain Operasi supply chain memiliki empat kategori, yaitu : 1. Plan Adalah perasi yang diperlukan untuk merencanakan dan mengatur ketiga kategori operasi lainnya. Kategori ini akan menyelidiki tiga operasi, yaitu : peramalan permintaan, harga produk, dan manajemen persediaan. 2. Source Operasi dalam kategori ini meliputi kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh input untuk membuat produk atau jasa. Ada dua operasi disini : pertama, pengadaan, adalah akuisisi bahan dan jasa. Kedua, kredit dan koleksi, secara tradisional tidak dilihat sebagai sumber kegiatan tetapi dapat dianggap sebagai akuisisi tunai. Kedua operasi ini memiliki dampak besar pada efisiensi dari rantai pasokan. 3. Make Adalah operasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan membangun produk dan layanan yang disediakan rantai pasokan. Operasinya adalah desain produk, manajemen produksi, dan fasilitas dan manajemen. 4. Deliver Operasi ini mencakup kegiatan yang merupakan bagian dari menerima pesanan pelanggan dan memberikan produk kepada pelanggan. A. Plan 1. Perencanaan dan Perkiraan Permintaan Perkiraan permintaan menjadi dasar bagi perusahaan untuk merencanakan operasi internal mereka dan untuk bekerja sama antara satu sama lain untuk...
Words: 908 - Pages: 4
...mendirikan toko koperasi dengan bantuan murid-muridnya. Satu kelompok penting yang diselenggarakan oleh Rizal adalah La Sociedad de los Abacaleros (Society of Abaca Produsen). Ini berfungsi hanya untuk satu tahun. Rizal mengembalikan modal anggota berbagi tanpa kehilangan apapun. Teodoro Sandiko, dalam perjalanannya di Eropa, pasti memiliki hubungan dekat dengan gerakan koperasi di Jerman di mana ia menemukan dengan gerakan Raiffeisen. Dia sangat terkesan dengan jenis koperasi dan dia memandang ke depan untuk sebuah kesempatan untuk memilikinya diperkenalkan di sini di Filipina. Seperti mungkin takdir pilihannya, Sandiko punya kesempatan ketika ia menunjuk salah satu gubernur awal ketika Sipil Pemerintah, di bawah Amerika, didirikan. Hukum Kredit Pedesaan. Begitu Sipil Pemerintah didirikan, Filipina partisipasi dalam pemerintahan didorong. Teodoro Sandiko,...
Words: 918 - Pages: 4
...Risiko Kredit Nilai-berisiko ukuran kita bahas dalam Bab 21 dan huruf Yunani kita pelajari dalam Bab 18 ditujukan untuk mengukur risiko pasar. Dalam bab ini kita mempertimbangkan lain risiko penting untuk lembaga keuangan: risiko kredit. Kebanyakan lembaga keuangan mengabdikan sumber daya yang cukup untuk pengukuran dan pengelolaan risiko kredit. Regulator telah selama bertahun-tahun bank diperlukan untuk menjaga modal untuk mencerminkan risiko kredit mereka bantalan. Modal ini merupakan tambahan modal, dijelaskan dalam Bisnis Snapshot 21.1, yang diperlukan untuk risiko pasar. Risiko kredit timbul dari kemungkinan bahwa debitur serta dalam derivatif transaksi mungkin default. Bab ini membahas sejumlah pendekatan yang berbeda untuk memperkirakan probabilitas bahwa sebuah perusahaan akan default dan menjelaskan perbedaan utama antara probabilitas risiko netral dan dunia nyata dari default. Itu menguji sifat risiko kredit over-the-counter transaksi derivatif dan membahas klausa dealer derivatif menulis ke dalam kontrak mereka untuk mengurangi risiko kredit. Hal ini juga mencakup standar korelasi, Gaussian kerja penghubung model, dan estimasi nilai kredit beresiko. Bab 24 akan membahas derivatif kredit dan menunjukkan bagaimana ide-ide yang diperkenalkan dalam bab dapat digunakan untuk menghargai instrumen ini. 23.1 PERINGKAT KREDIT Penilaian instansi, seperti Moody, S & P, dan Fitch, berada dalam bisnis penyediaan peringkat menggambarkan kelayakan obligasi korporasi...
Words: 8082 - Pages: 33
...transaksi debit dengan transaksi kredit. 1. Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. 2. Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Balance of payment memiliki dua komponen utama yaitu: a) Current account (neraca berjalan), terdiri dari transaksi impor dan ekspor barang dan jasa. Pada current account, ekspor dicatat sebagai kredit karena menghasilkan devisa bagi negara. Sedangkan impor dicatat sebagai debit karena “menghilangkan”/mengeluarkan devisa dari negara. Selain ekspor dan impor, transaksi lain yang termasuk dalam current account adalah pembayaran faktor (factor payment) dan unilateral transfers. b) Financial account yang mencatat transaksi aset finansial, transfer pembayaran, piutang maupun utang internasional. Ini mencakup pencatatan akan foreign pembayaran dividen, cicilan hutang, bunga atau utang, pembelian surat berharga, saham, dan lain sebagainya. Financial account mengukur devisa masuk dan keluar seperti pada current account, dimana transaksi yang menghasilkan devisa dicatat sebagai kredit (capital inflow) Dua fitur utama financial account adalah a. Capital inflow merupakan dana/modal yang masuk ke dalam suatu negara (dicatat sebagai kredit) b. capital outflow. Ini merupakan...
Words: 1363 - Pages: 6
...Latar Belakang munculnya Basel II Basel I mengelompokkan nasabah ke dalam kelompok-kelompok yang menggambarkan tipe kesamaan debitur. Nasabah dengan tipe yang sama akan memiliki persyaratan modal yang sama tanpa memperhatikan perbedaan yang potensial pada kemampuan pembayaran kredit dan risiko yang dimiliki oleh masing-masing individu nasabah. Sejalan dengan banyaknya inovasi keuangan, dan produk-produk yang ada di dunia perbankan semakin berkembang, maka semakin banyak pula risiko risiko yang muncul. Dan risiko-risiko ini tidak diatur dalam Basel I, sehingga dikembangkanlah konsep permodalan dan risiko perbankan yang baru, yang lebih dikenal dengan Basel II. Tentang Basel II Basel II dibuat berdasarkan struktur dasar the Basel I. Basel II memberikan kerangka perhitungan modal yang bersifat lebih sensitif terhadap risiko serta memberikan insentif terhadap peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko di bank. Hal ini dicapai dengan cara penyesuaian persyaratan modal dengan risiko dari kerugian kredit dan juga dengan memperkenalkan perubahan perhitungan modal dari eksposur yang disebabkan oleh risiko dari kerugian akibat kegagalan operasional. Basel II bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan, dengan menitikberatkan pada tiga pilar, yakni pilar pertama, perhitungan permodalan yang berbasis risiko; pilar kedua, supervisory review process; dan pilar ketiga, market discipline. Perbedaan Basel I dan Basel II [pic] Pilar-Pilar Basel...
Words: 4147 - Pages: 17