1.1 Deskripsi Perusahaan a. Sejarah Singkat
Toko Rosario merupakan toko yang bergerak diusaha retail, yang menjual berbagai jenis barang. Usaha ini didirikan pada tahun 2002 dengan bangunan pertamanya berlokasi di Jl. Sudirman No. 104 . Dan pada tahun 2010 toko ini pindah di Jl. Sudirman No. 93 di sebelah hotel Swiss Bel Maleosan.
Saat ini, toko Rosario berkembang hasil produksi UD.Alva telah dipasarkan ke berbagai tempat di sekitar kota Tomohon. Contohnya, pasar, sekolah, dan lain-lain. UD.Alva ini menjual hasil produksinya setiap hari.
1.2 Gambaran Umum Topik yang dibahas adalah mengenai masalah-masalah seperti berikut ini yaitu : 1. Penentuan facility location yang tepat dalam hal ini penentuan lokasi cabang yang tepat bila Toko Rosario akan membangun cabang. 2. Penentuan supplier relationship yaitu menentukan suplier yang tepat bagi toko Rosario. Suplier mana yang menawarkan total cost yang lebih kecil, mempunyai catatan ketepatan waktu pengiriman dan waktu sampai, dan lain-lain. 3. Managing inventory yaitu membahas mengenai bagaimana toko Rosario dapat mengatur jadwal pemesanan barang dengan tepat, jumlah yang tepat sehingga inventory tetap terkontrol.
BAB 2
FACILITY LOCATION
2.1 Data 1. Airmadidi * Data tingkat kepentingan berdasarkan kriteria Kriteria | Weight (%) | Tingkat Kepentingan | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Harga Tanah/bangunan dapat dijangkau | 15% | | | 3 | | | BiayaTransportasi dari pusat kecabang | 20% | | 2 | | | | PajakDaerah | 10% | | 2 | | | | Tingkat Konsumen | 30% | | | | | 5 | Pesaing | 25% | | | 4 | | | Total | 100% | |
* Data jumlah permintaan pada costumer location yang telah ditentukan berdasarkan koordinat (x,y) Costumer Location | Jumlah Permintaan | (x,y) | Pasar | 200 | 3,6 | Sukur | 100 | 5,8 | Airmadidi | 400 | 4,5 | Unklab | 300 | 2,1 |
2.3 Analisis
Berdasarkan hasil perhitungan data diatas maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1. Melalui Weighted Method scores kita mengetahui bahwa lokasi cabang yang tepat adalah Tomohon dengan besar nilai WS = 400. Sedangkan Airmadidi hanya memperoleh score sebesar 355 2. Melalui hasil pengolahan data pada Load distance Method dapat kita lakukan analisis sebagai berikut : a. Berdasarkan perhitungan lokasi dengan menggunakan koordinat x,y , pusat lokasi yang tepat untuk airmadidi adalah pada koordinat (3,4) dengan lingkaran berwarna hijau seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.3 Koordinat Pusat Costumer Airmadidi
Sedangkan untuk Tomohon koordinat yang tepat utnuk mendirikan cabang adalah pada koordinat (4,5) seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Koordinat Pusat Costumer Tomohon b. Untuk Center of gravity Airmadidi memliki nilai yang lebih kecil yaitu 3.920 dibandingkan dengan Tomohon yang memiliki nilai Center of gravity sebesar 4330. Tentunya nilai yang lebih kecil menunjukan jarak yang lebih dekat dengan pusat dalam hal ini Toko Rosario. Jadi, lokasi yang terpilih adalah Airmadidi. c. Kedua metode yang digunakan masing masing memberikan hasil yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena pada Weighted Score Method kita membandingkan banyak variable seperti lokasi, harga bangunan, dll sedangkan pada Load Distance Method kita hanya membandingkan data dengan 1 variable yaitu jarak.
BAB 3
SUPLIER RELATIONSHIP
4.1 Data
Toko Rosario menjual bermacam-macam barang seperti seperti kertas jasmine, kertas buffalo, undangan, map, dll. Barang-barang tersebut disuply dari dua suplier di Jakarta dan Surabaya.
Berikut ini data barang dari kedua Suplier : 1. Surabaya Nama Barang | Harga satuan | Jumlah Permintaan /thn | Biaya Pesan | Biaya Simpan | Kertas Jasmine | 3.200/lbr | 24.000 lbr30.000 lbr | 78000009750000 | 83.000 | Kertas Buffalo | 3.600/lbr | 24.000 lbr30.000 lbr | 864000010800000 | 83.000 | Map Biasa | 14000/pak | 320 pak | 448000 | 83.000 | Map Diamond | 60000/pak | 320 pak | 1.920.000 | 83.000 |
Tabel 3.1a Data Suplier Surabaya
2. Jakarta
Nama Barang | Harga Satuan | Jumlah Permintaan/thn | Biaya Pesan | Biaya simpan | Kertas Jasmine | 3100/lbr | 24000 lbr30000 lbr | 69600009300000 | 83000 | Kertas Buffalo | 2900/lbr | 24000 lbr30000 lbr | 74400008700000 | 83000 | Undangan TBZ | 50000/pak | 400 pak | 2000000 | 83000 |
Tabel 3.1b Data Suplier Jakarta
* Asumsi permintaan sebanyak 24.000 lbr/tahun a. Kertas Jasmine 1. Kertas Jamin dipesan setiap 2 minggu dengan jumlah 1 bal = 10 pak x 100 lembar = 1000 lbr. Harga Material = Rp 3250/lbr X 1000 lembar (10 pak) = Rp3250000
2. Jumlah Pesanan Optimal =
Biaya simpan = 83.000 / bulan
Jumlah Pesanan Optimal :
Q= 2 (7800000)(24000)83000
Q= 4510843.37
EOQ= 2124 lbr
Frekuensi Pemesanan = 24000/2124 = 11 kali
Total Biaya=Biaya pemesanan+Biaya simpan+Biaya material
Total Biaya=PAQ +HQ2+M
* Biaya Pesan = P AQ=7.800.000 240002124= Rp 85.800.000 * Biaya Simpan = H=H Q2=83000 21242 = Rp 88146000 * Biaya Material = pD = Rp3.250/lmbr X 24.000 lbr = Rp 78.000.000
Total Biaya= 85.800.000+88.146.000+78.000.000=Rp 251.946.000/tahun
b. Kertas Buffalo * Harga Material = Rp 3600 / lbr . Pesan setiap 2 minggu bal = 10 pak = 1000 lbr pD = Rp3600/lbr X 24000 = 86400000 * Jumlah permintaan setiap tahun = * Jumlah Pesanan Optimal
Q= 2 (P)(A)H
Q= 2 (8.640.000)(24.000)83.000
Q= 4.996.627
Q= 2.235
Frekuensi Pemesanan = 24000/2235 = 11 kali
Total Biaya=7.800.000 24.0002.235 +8300022352+78.000.000=
Total Biaya=85.800.000+92.752.500+78.000.000 =Rp256.552.500 /tahun
* Asumsi permintaan sebanyak 30.000 lbr/tahun a. Kertas Jasmin
Q= 2 (9.750.000)(30.000)83.000
Q= 7.048.192
Q= 2.654 lbr
Total Biaya=9.750.000 30.0002.654 +830002.6542+97.500.000=
Total Biaya=110.211.002+110.141.000+97.500.000=Rp 317.852.002/ tahun
b. Kertas Buffalo
Q= 2 (8.640.000)(30.000)83.000
Q= 6.245.783
Q= 2.499
Total Biaya=8.640.000 30.0002.499 +83.0002.4992+86.400.000=
Total Biaya=103.721.488+103.708.500+86.400.000=Rp293.829.988/tahun
4.3.2 Jakarta * Asumsi permintaan sebanyak 24.000 lbr/tahun a. Kertas Jasmin 1. Kertas Jamin dipesan setiap 3 minggu dengan jumlah 1 bal = 10 pak x 100 lembar = 1000 lbr. Harga Material = Rp 3100/lbr * 24000 = 74.400.000 Biaya simpan = 8.3000
2. Jumlah Pesanan Optimal =
Q= 2 (7.440.000)(24.000)83.000
Q= 4.302.651
Q= 2.074 lbr
Frekuensi Pemesanan = 24.000/2.074 = 12 kali
Total Biaya=7.440.000 24.0002.074 +83.0002.0742+74.400.000=
Total Biaya=86.094.503+86.071.000+74.400.000=Rp246.565.503/tahu
b. Kertas Buffalo * Harga Material = Rp 2.900 / lmbr . Pesan setiap 2 minggu bal = 10 pak = 1000 lbr pD = Rp2.900/lbr X 24.000 = 69.600.000 * Jumlah permintaan setiap tahun = 24.000 * JUmlah Pesanan Optimal
Q= 2 (P)(A)H
Q= 2 (6.960.000)(24.000)83.000
Q= 4.025.060
Q= 2.006
Frekuensi Pemesanan = 24.000/2.006 = 12 kali
Total Biaya=6.960.000 24.0002.006 +83.0002.0062+69.600.000=
Total Biaya=Rp23.611.9189/tahun
* Asumsi permintaan sebanyak 30.000 lbr/tahun a. Kertas Jamin
Q= 2 (930.000)(30.000)83.000
Q= 6.722.892
Q= 2592 lbr
Total Biaya=9.300.000 30.0002.592 +83.0002.5922+93.000.000=
Total Biaya=Rp312.168.000/tahun
Total Biaya=6.960.000 30.0002.243 +83.0002.2432+69.600.000=
Total Biaya=93.089.612+93.084.500+69.600.000=Rp25.5774.112/tahun
Data perhitungan dapat dikelompokan kedalam tabel seperti berikut :
SUPLIER | Total Annual Cost for Jasmine PaperShipping Quantitiy | | 24000 | 30000 | Surabaya | Rp 251.946.000 | Rp 317.852.002 | Jakarta | Rp 246.565.503 | Rp 312.168.000 | Tabel 3.2 a Perbandingan Total Cost Kertas Jasmine
SUPLIER | Total Annual Cost for Buffalo PaperShipping Quantitiy | | 24000 | 30000 | Surabaya | Rp 25.655.2500 | Rp 293.829.988 | Jakarta | Rp236.119.189 | Rp 255.774.112 |
Tabel 3.2 Perbandingan Total Cost Kertas buffalo
Dari hasil perhitungan dapat dilakukan analisis seperti berikut : 1. Dari perhitungan total cost dari suplier Jakarta dan Surabaya untuk produk kertas jasmine dan kertas buffalo dengan menggunakan asumsi jumlah permintaan pertahun 24.000 lbr/tahun dan 30.000 lbr/tahun didapatkan bahwa Surabaya memiliki total cost yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jakarta. Oleh karena itu berpatokan pada metode ini maka suplier yang tepat dengan total cost lebih murah yaitu Jakara 2. Dari hasil perhitungan dengan Weighted Score Method diketahui Surabaya mendapat score tertinggi = 405.
4.2 Perhitungan 4.3.1 Perhitungan ABC Analysis
Perhitungan ABC dilakukan dengan tahap seperti berikut : 1. Dollar Ussage = Qty Used/year x Dollar Usage 2. Total Dollar Usage = Dollar ussage 3. Pct of Total = Dollar UsageTotal Dollar Usage x 100% 4. Commulative Dollar usage dengan mengkomulatifkan percent of total 5. Commulative % of SKU adalah persentase dari total sku yaitu sebanyak 7 maka sku = 1/7 = 14.3 . Sesudah itu dikomulatifkan. 6. Penentuan kelas : Kelas A mewakili tidak lebih dari 80% dollar usage dan Kelas B tidak lebih dari dengan total total dollar usage tidak lebih dari 13% dan untuk C commulative % of SKU sebanyak 50%, maka :
SKUs | Description | Qty Used/year | Value ($) | Dollars Usage | Pct of Total | Commulative % of dollar Value | Commulative % of SKU | Class | 5 | Kertas Jasmin | 2074(lbr) | $0.35 | $725.9 | 69.7% | 69.7% | 14.3% | A | 3 | Kertas Buffalo | 2006( lbr) | $0.8 | $100.3 | 9.63% | 79.33% | 28.6% | A | 4 | Map Diamond | 121 (pak) | 0.5 | $60.5 | 5.8% | 85.13% | 42.9% | B | 6 | Kertas HVS A4 | 50 pak | $1.2 | $60 | 5.7% | 90.83% | 57.1% | B | 2 | Map Biasa | 59 (pak) | 0.8 | $47.2 | 4.53% | 95.36% | 71.4% | C | 1 | Undangan | 138 (Pak) | $0.2 | $27.6 | 2.65% | 98.01% | 85.7% | C | 7 | Kertas HVS F4 | 30 pak | $0.8 | $20 | 1.92% | 100% | 100% | C |
Tabel 4.2.1 ABC Analysis
Gambar 4.2.1 Diagram ABC
4.3.2 Perhitungan EOQ
Sampel yang diambil adalah produk kertas Jasmine dan kertas buffalo dari suplier Jakarta. a. Kertas Jasmin
A: Besar laju permintaan dalam unit per tahun = 24.000 lbr
P : Ordering Cost = Rp 7.440.000
Biaya per unit = Rp 3.100/lbr
H : Annual Holding Cost = Rp 83.000/tahun
Q : Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit = 1000 lbr
TC : Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun =
TC = Annual Holding Cost + Annual Ordering Cost TC =PAQ +HQ2
Nilai Q diperoleh dari : EOQ= 2 (P)(A)H = 2 (7.440.000)(24.000)83.000
EOQ= 4.302.651
EOQ= 2.074 lbr
Frekuensi Pemesanan = 24.000/2.074 = 12 kali TC = 7.440.000 24.0002074+ 83.000 2.0742 = Rp 22.060.000 86.094.503 + 86.071.000 = Rp. 172.165.503 Nilai total cost ini merupakan titik keseimbangan antara annual holding cost dengan annual ordering cost.
Sedangkan TBO = EOQA x 12 bulan = 2.07424.000x 12 =1,037
b. Kertas Buffalo
A: Besar laju permintaan dalam unit per tahun = 24.000 lbr
P : Ordering Cost = Rp 6.960.000 Biaya per unit = Rp 2.900/lbr
H : Annual Holding Cost = Rp 83.000/tahun
Q : Ukuran paket pesanan (lot size) dalam unit = 1000 lbr * JUmlah Pesanan Optimal
Q= 2 (P)(A)H
Q= 2 (6.960.000)(24.000)83.000
Q= 4.025.060
Q= 2.006
Frekuensi Pemesanan = 24.000/2.006 = 12 kali
Total Biaya=6.960.000 24.0002.006 +83.0002.0062+69.600.000=
Total Biaya=Rp23.611.9189/tahun 4.3.3 Perhitungan dengan Continous Preview System
L = Lead Time = 2 minggu = 14 hari d = Jumlah permintaan kertas jasmine / hari = 140 lbr R = Total demand during lead time/titik pemesanan ulang (Reorder Point) d*L = (140 )(14) = 1960 lbr
IP = OH + SR – BO IP = Inventory Position IP = 400 lbr + 2000 – 0 IP = 2.400 lbr 4.3.4 Perhitungan dengan Periodic Preview System
T = inventory level = 1000 lbr
OH = 0
SR = 0
Backorder = 200 lbr Jadi, IP = OH + SR – BO T-IP = 0 + 0 – 200 IP = - 200 lbr T- IP (2.400 – (-200)) = 2.600 lbr 4.3 Analisis Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1. Dari perhitungan ABC analisis (tabel 4.2.1) produk yang termasuk dalam golongan A adalah kertas jasmine dan kertas buffalo. Ini berarti, kertas jasmine dan kertas buffalo harus diuji lebih sering dalam hal akurasi catatan persedian dibandingkan produk kelas B yaitu map diamond dan kertas HVS A4 dan produk kelas C yaitu map biasa, undangan dan kertas HVS F4. 2. Mengenai keputuan investasi, kertas jasmin dan kertas buffalo menggambarkan investasi yang lebih besar dalam persediaan. 3. Dari perhitungan EOQ jumlah pesanan optimal untuk kertas jasmine dari suplier di Jakarta dan asumsi rata-rata permintaan pertahun adalah 24.000 lbr adalah sebanyak 2.074 lbr dengan frekuensi pemesanan sebanyak 12 kali dan untuk kertas buffalo jumlah pesanan optimal adalah sebanyak 2.006 dengan frekuensi pemesanan 12 kali. 4. Dari perhitungan continuous preview system dengan asumsi SR = 2000 lbr diperoleh Inventory position sebanyak 2.400 lbr dengan titik pemesanan ulang pada saat penjualan mencapai 1.960 lbr. Karena nilai IP masih lebih besar dari titik pemesanan ulang makan tidak perlu melakukan pemesanan ulang karena inventori hampir habis. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dengan periodic preview system yaitu bahwa banyaknya kertas jasmine yang harus di order kembali adalah sebanyak 2.600 lbr untuk membawa inventory pada posisi 2.400 lbr.
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA http://digilib.petra.ac.id/ http://id.scribd.com/doc/52200411/10/Tingkat-Pemesanan-Kembali-Reorder-Point http://kminoz.wordpress.com/2010/06/02/economic-order-quantity/