Free Essay

Mobile Working in Indonesia

In:

Submitted By naysleigh
Words 4515
Pages 19
Mobile Working di Indonesia

MAKALAH
Oleh :

Apriani Situmorang 1401165172

Program Sarjana Ilmu Komputer
PROGRAM STUDI SARJANA SISTEM INFORMASI JENJANG S1
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2012

Abstrak

Karyawan yang sukses cenderung ekstrovert yang tangguh. Mereka terbuka untuk pengalaman baru dan mudah beradaptasi. Dengan stereotip mereka yang sangat terorganisir dan berpikiran independen maka produktivitas dan kemampuan beradaptasinya akan mengalami peningkatan dan perubahan yang konstan.

Tapi mereka juga membutuhkan bantuan dalam menjaga keseimbangan kehidupan kerja, dan menjaga kepercayaan diri mereka. Oleh karenanya, perusahaan jelas perlu membekali pekerja dengan lebih dari sekedar teknologi, juga perlu menyediakan perhatian dan layanan yang terbaik.

MII sebagai perusahaan yang selalu berinovasi untuk membuat suasana kerja yang nyaman untuk para karyawannya dan memberikan layanan yang lebih responsif serta lebih cepat bagi pelanggannya.

Oleh karena karyawan perusahaan sering bekerja di luar kantor, maka perusahaan merasa perlu untuk menerapkan solusi mobile office. Solusi mobile office ini diharapkan membuat karyawan dapat bekerja dengan mudah di mana saja dan kapan saja serta menggunakan device apa saja.

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada para pelanggan dan membantu kebutuhan para karyawannya yang seringkali berkerja di luar kantor, MII menerapkan solusi mobile office, dengan menggunakan teknologi virtualisasi Citrix.

Key word : Karyawan, Perusahaan, Mobile, Virtualisasi, Citrix

Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan 1-1 1.1 Latar Belakang 1-1 1.2 Ruang Lingkup 1-1 1.3 Tujuan dan Manfaat 1-2 1.3.1 Tujuan 1-2 1.3.2 Manfaat 1-2 1.4 Metodologi Penelitian 1-2 1.5 Sistematika Penulisan 1-2 Bab 2 Landasan Teori 2-1 2.1 PT. Mitra Integrasi Informatika 2-1 2.2 Mobile Working 2-2 2.2.1 Definisi 2-2 2.3 Citrix Access Gateway 2-3 2.3.1 Citrix Access Gateway 2-3 2.3.2 Citrix XenApp 2-4 Bab 3 Pembahasan 3-6 3.1.1 Fakta dari Mobile Working 3-6 3.1.2 Personalitas dari Mobile Worker 3-8 3.1.3 Kompetensi Mobile Worker 3-9 3.1.4 Tantangan Mobile Worker 3-12 3.2 Study Kasus Mobile Working 3-13 Bab 4 Penutup 4-1 4.1 Kesimpulan 4-1 4.2 Saran 4-1

Pendahuluan

Latar Belakang
PT. Mitra Integrasi Informatika (MII) adalah salah satu anak perusahaan kelompok usaha METRODATA GROUP yang fokus dibidang integrasi IT Systems, Network, implementasi aplikasi bisnis, jasa konsultasi TI dan layanan bisnis alih daya TI. Perusahaan fokus membantu para pelanggannya untuk mencapai produktivitas dan efisiensi yang lebih baik melalui inovasi TI.

Perusahaan selalu berinovasi untuk membuat suasana kerja yang nyaman untuk para karyawannya dan memberikan layanan yang lebih responsif serta lebih cepat bagi pelanggannya.

Oleh karena karyawan perusahaan sering bekerja di luar kantor, maka perusahaan merasa perlu untuk menerapkan solusi mobile office. Solusi mobile office ini diharapkan membuat karyawan dapat bekerja dengan mudah di mana saja dan kapan saja serta menggunakan device apa saja.

Di dunia yang makin mobile ini dan aplikasi yang semakin tersentralisasi, teknologi virtualisasi Citrix memungkinkan kita menjembatani kebutuhan tersebut dan menciptakan infrastruktur yang fleksibel yang cocok untuk kebutuhan para penggunanya yang dinamis. MII sebagai satu-satunya Citrix Platinum Partner memilih Citrix karena Citrix adalah penyedia solusi TI yang telah mapan, fokus dan secara konsisten terus mengembangkan teknologi yang mendukung para pengguna bekerja dari mana saja.

Ruang Lingkup
Dalam penulisan paper ini penulis akan menggambarkan antara lain : * Sejauh mana mobile working dapat meningkatkan produktivitas, motivasi, fleksibilitas dan staf retensi. * Tren teknologi dan budaya mendukung pertumbuhan adopsi dari kerja mobile. * Kunci kompetensi yang dibutuhkan untuk kerja mobile yang efektif adalah kemampuan beradaptasi, komunikasi, perencanaan, organisasi dan membangun hubungan. * Profil psikologis yang muncul dari mobile worker yang sukses dalam hal ketahanan, ekstroversi, keterbukaan, kepercayaan diri dan motivasi diri. * Tantangan dan Resiko dari mobile worker

*
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan utama yang akan dicapai adalah memberikan pembahasan mengenai sejauh mana dampak dan benefit yang didapat dengan pengimplementasian mobile working system. Serta paper ini dapat memberikan bahasan kompetensi dari seorang mobile worker dan resiko yang dihadapi mereka.

Manfaat
Harapan penulis dalam penulisan paper ini adalah dapat menjadi tambahan informasi bagi setiap pembacanya mengenai solusi yang dapat mendukung mobile working itu sendiri serta dapat mengerti tentang manfaat mobile working yang telah diterapkan khususnya di Indonesia.

Metodologi Penelitian
Dalam membantu penelitian data, ada beberapa metode yang akan diterapkan, diantaranya :
Metode pengumpulan data. * Studi pustaka
Yaitu mencari dan mempelajari buku serta media-media lain yang berkaitan untuk mendukung pembuatan paper ini. * Studi Lapangan
Yaitu mengumpulkan data-data yang diperlukan dari PT. Mitra Integrasi Informatika (MII). Cara yang digunakan antara lain: * Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung di PT. Mitra Integrasi Informatika (MII). * Wawancara
Penulis mengadakan sesi tanya jawab dengan pihak terkait di PT. Mitra Integrasi Informatika (MII), guna mengetahui proses bisnis, struktur organisasi dan informasi lainnya yang dibutuhkan dalam penulisan paper ini.

* Metode Analisis Data
Menganalisis data yang dilakukan dari hasil observasi dan wawancara di PT. Mitra Integrasi Informatika (MII) Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan paper ini adalah sebagai berikut : 1. Bab 1 Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan paper ini secara garis besar. 2. Bab 2 Landasan Teori
Bab ini berisi uraian tentang teori-teori yang menjadi dasar penulisan paper, dan penjelasan mengenai metode-metode yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem 3. Bab 3 Pembahasan
Bab ini berisi uraian analisis dari pengimplementasian solusi yang mendukung mobile working di PT. Mitra Integrasi Informatika (MII). 4. Bab 5 Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran terhadap perbaikan penulisan paper ini kedepannya.

Landasan Teori

PT. Mitra Integrasi Informatika
PT. Mitra Integrasi Informatika (MII) merupakan garda terdepan bisnis solusi teknologi informasi komunikasikelompok usaha METRODATA. Sejak didirikan tanggal 1 Maret 1996, MII secara konsisten memfokuskan pelayanannya bagi pelanggan korporasi pasar enterprise di berbagai sektor industri maupun pasar UKM. MII telah berpartner dengan partner solusi Teknologi Informasi Komputer kelas dunia di area hardware, software dan services.

MII menyediakan solusi kepada pelanggan mulai dari tahap disain dan blue print, konsultasi, implementasi, dukungan, pemeliharaan, managed services dan pelatihan. Layanan yang diberikan termasuk solusi di bidang:

1. Cloud Computing
Konsultasi bisnis & teknis, datacenter assessment, implementasi, managed services, reseller (SaaS, IaaS, PaaS) serta training menuju virtualisasi sampai dengan komputasi awan baik itu private, public, hybrid. 2. System and Network Integration
Disain dan implementasi arsitektur infrastruktur Teknologi Informasi Komputer, Multi-Platform Integration Systems, Server & Storage Consolidation, Network design, back-up dan recovery, training bersertifikasi 3. Business Application Implementation
ERP, CRM, SCM, Workflow & Business Process Management, Knowledge Management, Portal, Data Warehousing, Business Intelligence, Banking Solutions, Telco & Media Solutions 4. Consulting Services
ICT Strategic Plan & Blue Print, Business Continuity Management, Data Center, Disaster Recovery Plan 5. Managed Services
Service Management (call center, helpdesk), Infrastructure Management (Desktop Management, Network Management, System/Datacenter Management Services) dan Application Management Services (ERP, HR, Microsoft Office, dll).

Sejak tanggal 6 Mei 2002, MII berhasil menerapkan standar mutu internasional sehingga memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dan telah diperbaharui oleh PT. SGS Indonesia untuk Business Solution of System Integrator, ERP Implementer, Networking and Outsourcing in Jakarta Area. Ini merupakan realisasi komitmen MII untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan demi kepuasan pelanggan.

Selain itu, beberapa SDM MII saat ini telah memiliki sertifikasi Internasional. Penerapan standar internasional pada proses kerja serta didukung lebih dari 100 profesional berpengalaman memberikan jaminan tingginya tingkat kepuasan pelanggan pada mutu dan layanan yang diberikan MII.

Mobile Working

Definisi
Literatur penelitian berisi sejumlah definisi mobile working dan hal yang terkait. Definisi ini bervariasi sesuai jumlah waktu yang dihabiskan seorang mobile worker diluar kantor, berdasarkan lokasi, dimana perkerjaan itu dilakukan.

Mobile worker adalah mereka yang bekerja setidaknya 10 jam per minggu jauh dari rumah dan dari tempat utama kerja mereka, misalnya pada perjalanan bisnis, di lapangan, bepergian atau di tempat pelanggan, dan menggunakan koneksi komputer online ketika mengerjakan kegiatannya. (Electronic Commerce and Telework Trends, (2000))

Definisi ini tampaknya relatif stabil, dengan beberapa perubahan yang tampak jelas selama sepuluh tahun terakhir. Dalam definisi ini, ada lima tipe tertentu dari Mobile worker : * On-site mover adalah individu yang bekerja di satu site, tetapi bergerak di sekitar di dalamnya, misalnya agen security dan teknisi TI. * Yo-Yos, sesekali bekerja jauh dari lokasi yang tetap, misalnya dalam pekerjaan yang membutuhkan perjalanan bisnis. * Pendulum, alternative antara bekerja di dua lokasi tetap, misalnya itu karyawan kantor dengan kantor klien atau kantor pusat * Nomads, bekerja di sejumlah tempat yang berbeda dan terus bergerak di antara mereka, misalnya agen penjualan mengunjungi pelanggan dalam sehari, konsultan yang bekerja di lokasi klien yang berbeda dan tekniksi. * Operator yang bekerja sambil bergerak, mengangkut barang atau orang, misalnya kereta api konduktor atau penjaga pesawat.

Gambar 2. 1 Tipe Mobile Worker

Citrix
Citrix Access Gateway
Mengamankan akses terhadap data bisnis sensitive

Citrix Access Gateway adalah solusi akses aplikasi yang aman yang menyediakan administrator tingkat kontrol aplikasi, memberdayakan pengguna dengan akses remote dari mana saja. Ini memberikan satu titik pada IT administrator untuk mengatur kontrol akses dan tindakan dalam batas sesi didasarkan pada identitas pengguna dan perangkat endpoint, menyediakan keamanan aplikasi yang lebih baik, perlindungan data, dan policy management.

Memimpin SSL VPN kinerja dan skalabilitas

Access Gateway Citrix menawarkan industri kinerja dan skalabilitas terkemuka dengan solusi alat yang skala untuk lebih dari 10.000 pengguna secara bersamaan per perangkat. Bila digunakan dalam hubungannya dengan Repeater Cabang Citrix, Access Gateway menyediakan akses dipercepat untuk mengamankan virtual desktop dan aplikasi bagi pengguna. Access Gateway tersedia sebagai peralatan baik fisik dan virtual, memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada administrator dan opsi penyebaran lebih untuk memenuhi persyaratan aplikasi akses yang aman mereka.

SSL VPN terbaik untuk Anda XenApp atau solusi XenDesktop

Access Gateway memberikan akses aplikasi terbaik aman untuk Citrix XenApp dan XenDesktop Citrix virtual desktop dan aplikasi. Menggunakan Access Gateway dengan XenApp dan XenDesktop: * Mengurangi biaya hingga 45 persen dengan konfigurasi mudah dan pemeliharaan. * Meningkatkan skalabilitas dengan lebih dari 10 kali dengan dukungan hingga 10.000 pengguna bersamaan. * Meminimalkan pemeliharaan Client melalui web, auto-update client dan bahkan akses pilihan clientless * Memperkuat keamanan melalui alat keras yang lebih mudah untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengunci * Memastikan kontrol akses granular dengan terintegrasi SmartAccess kemampuan HDX * Meningkatkan ketersediaan dengan dukungan untuk clustering dan ketersediaan tinggi (HA) pasang di Edisi Enterprise * Mengkonsolidasikan poin akses dengan menggabungkan tradisional IPSec VPN dan gateway Aman ke dalam alat tunggal

Menggunakan Access Gateway dengan XenApp memberikan banyak manfaat, berbasis aplikasi, SSL VPN universal untuk meningkatkan keamanan, memperluas akses pengguna dan mengurangi biaya bila dibandingkan dengan menggunakan secure gateway.

Citrix XenApp
Citrix XenApp adalah on-demand solusi aplikasi yang memungkinkan semua aplikasi Windows untuk menjadi virtual, terpusat, dan dikelola di datacenter dan langsung disampaikan sebagai layanan kepada pengguna di mana saja pada perangkat apapun. Digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna di seluruh dunia, XenApp memberikan janji kompatibilitas aplikasi dan itu terbukti.

Dibandingkan dengan teknologi penyebaran aplikasi tradisional, aplikasi virtual dengan XenApp memungkinkan organisasi untuk meningkatkan manajemen aplikasi dengan : * Aplikasi sentralisasi di datacenter untuk mengurangi biaya * Mengontrol dan mengenkripsi akses ke data dan aplikasi untuk meningkatkan keamanan * Menyampaikan aplikasi langsung kepada pengguna di mana saja

Aplikasi virtual memungkinkan TI mengelola satu sample dari setiap aplikasi dalam hub aplikasi dalam datacenter. Aplikasi tersebut kemudian dikirimkan melalui aplikasi streaming ke PC Windows untuk penggunaan offline atau berjalan di server datacenter untuk penggunaan online pada setiap perangkat atau sistem operasi.

XenApp memastikan bahwa pengguna menerima pengalaman kualitas tertinggi melalui teknologi HDX Citrix. HDX menyesuaikan pengiriman aplikasi virtual dan akses berdasarkan pada perangkat masing-masing pengguna, jaringan, dan lokasi untuk memastikan pengalaman yang optimal.

XenApp memungkinkan skalabilitas kelas perusahaan untuk setiap bisnis ukuran dan memastikan bahwa aplikasi virtual dan manajemen dengan desain yang aman. XenApp mengintegrasikan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membantu mengontrol, mengukur, dan kinerja monitor untuk memastikan bahwa perjanjian tingkat layanan dan persyaratan keamanan perusahaan terpenuhi.

Aplikasi teknologi virtualisasi, teknologi sesi virtualisasi, dan aplikasi manajemen terpusat memberikan pengguna akses langsung ke aplikasi Windows dari perangkat apapun, menggunakan browser web melalui Citrix Receiver. Citrix Receiver memberikan aplikasi untuk lebih dari 30 sistem operasi.
Pembahasan

Fakta dari Mobile Working
¼ Dari Tenaga Kerja Global Adalah Mobile Worker
Mobilitas dalam tenaga kerja global sangat mem-booming. Menurut prediksi oleh perusahaan analis IDC,(IDC, (2005)) dalam waktu dua tahun akan ada 878.000.000 mobile worker di seluruh dunia dan 99 juta di Eropa terhubung dengan kantor pusat perusahaan mereka oleh personal digital assistants, PC notebook dan ponsel. Populasi ini mewakili lebih dari seperempat tenaga kerja global dan merupakan tajam meningkat dari populasi pekerja 650 juta mobile global pada tahun 2004.

AS telah mengalami peningkatan 20 persen dalam mobile worker antara tahun 2005 dan 2006, dan lebih dari 70 persen dari tenaga kerja AS total diperkirakan akan terdiri dari mobile worker pada tahun 2009. Sebuah survei dari perusahaan terkemuka Afrika Selatan, (TechNews, (2005)) misalnya, menunjukkan bahwa hampir 20 persen dari pekerja mereka sekarang mobile.

Menurut studi global IDC tren mobile working diterbitkan tahun 2005, jumlah terbesar mobile worker di Asia / Pasifik (tidak termasuk Jepang), diikuti oleh Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Revolusi mobilitas dapat dijelaskan oleh lima gerakan antara lain : * Bisnis (dan individu) ingin berkomunikasi secara mobile * Mobilitas meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan * Perkembangan perangkat mobile broadband, teknologi dan jasa yang sangat pesat * Teknologi Seluler mendukung komunikasi pribadi * Informasi Digital dan konten yang semakin meluas.
(Jones, N, (2006)) Sebuah survei Gartner 2006 mengungkapkan bahwa CIO di Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin memperkirakan bahwa pengeluaran perusahaan pada aplikasi mobile dan nirkabel akan tumbuh antara 10 persen dan 20 persen per tahun hingga 2009. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa transportasi, pemerintah, farmasi, teknologi dan layanan profesional industry semua inisiatif tenaga kerja peringkat ponsel sebagai prioritas pengeluaran tiga teratas.
Mobile Worker Meningkat
IDC memprediksikan bahwa peningkatan mobile worker akan secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pada karyawan yang bekerja langsung dari lokasi kantor. Prediksi ini mencerminkan berbagai dari layanan audio, video dan data yang sekarang tersedia bagi pengguna seperti CDMA, GSM, 3G, WLAN, DSL dan perangkat (PDA, PC, tablet PC dan disesuaikan dengan perangkat) yang membuat bekerja pada kemungkinan berpindah – pindah tempat.
Mobile Worker Lebih Produktif
Dimana bekerja dirumah telah gagal untuk membawa produktivitas yang lebih besar, sehingga ada harapan yang tinggi untuk mobile working. Alasan utama untuk pekerja dirumah dengan kinerja yang buruk adalah isolasi yang mereka alami akibat berkurangnya sosial dan informal interaksi dengan rekan kerja atau pun sekitar dan akses memadai untuk intra-perusahaan arus informasi.
Mobile worker yang memiliki layanan audio, video dan data yang mendukung resmi komunikasi serta teknologi broadband dan nirkabel dilengkapi untuk mengatasi hambatan dan cenderung untuk menjadi lebih produktif. Selain itu, orang-orang yang dapat bekerja secara mobile dapat lebih efisien dengan waktu mereka, dengan pengguna dari solusi mobilitas
Dominasi Pria Sebagai Mobile Worker
Populasi saat mobile worker memiliki karasteristik sebagai berikut: * Wanita 67 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi mobile worker daripada laki-laki. * Orang dengan tingkat pendidikan universitas tiga kali lebih mungkin untuk menjadi mobile worker dibandingkan dengan pendidikan sekolah tinggi. * Pekerja manajerial dua kali lebih mungkin, dan pekerja profesional tiga kali lebih mungkin untuk menjadi mobile worker * Pekerja permanen hampir dua kali lebih mungkin untuk menjadi mobile worker dibandingkan pekerja paruh waktu - 31 persen dan 18 persen masing-masing. * Pekerja swasta hampir dua kali lebih mungkin untuk menjadi mobile worker. Pekerja swasta lebih cenderung menjadi mobile karena mereka biasanya harus. Mereka cenderung memiliki beberapa fungsi, misalnya penjualan, pengadaan, pemasaran dan pengiriman, teknisi, konsultan.

Transportasi Umum dan Kantor
Transportasi umum dan kantor adalah yang paling umum dan menjadi bagian sekunder dari rutunitas para pekerja. Dalam sebuah survei terhadap 1.500 eksekutif di seluruh dunia, (Communications, Mobility and the Working World. Economist Intelligence Unit,(2004)).1/3 mobile worker mengatakan bahwa mereka menghabiskan 40 persen atau lebih dari waktu kerja mereka diluar dari kantor. Hampir setengah mengatakan bahwa mereka menghabiskan 20 persen menjadi 40 persen diluar dari kantor. Lokasi alternatif yang paling populer untuk bekerja adalah di rumah, jauh dari kantor tapi masih di tempat lain dalam site perusahaan, dan perjalanan pada bisnis, misalnya dalam pesawat, bus atau kereta api.
Sebuah survei dari Eropa ponsel workers (Gareis, K; Kordey, N; Muller, S (2004).) menggema temuan ini, menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari mobile worker menghabiskan 17 jam atau lebih seminggu di lokasi terpencil, yang biasanya pelanggan atau situs client dan lokasi sementara. Hampir satu setengah menghabiskan antara tiga hingga 16 jam dari tempat kerja utama mereka.
Perusahaan - perusahaan seperti Starbucks semakin menyadari kebutuhan dari pasar yang muncul dari mobile worker. Mereka telah dilengkapi lebih 3.000 AS outlet dan 400 outlet di Inggris dengan Wi-Fi untuk memberikan konsisten lingkungan untuk mobile worker di mana pun mereka berada. Perusahaan yang mempekerjakan mobile worker bisa manfaatkan sendiri dari perkembangan.

Personalitas dari Mobile Worker
Stimulasi Pencari
Mobile worker cenderung lebih terbuka dibandingkan kolega kantor mereka yang terikat. Mereka mendapatkan energi dan motivasi dengan tetap berhubungan dengan orang-orang dan pergi keluar dan bertemu dengan client. Sementara kita mungkin mengharapkan mobile working untuk menarik lebih banyak introvert sehingga kontak mobile worker berkurang dengan orang lain.

Penelitian saat ini menunjukkan bahwa introvert cenderung menjadi efektif dalam peran seperti mereka cenderung untuk tetap berhubungan dengan mereka anggota tim. Ekstrovert cenderung mencari perusahaan lainnya orang dan, karena dukungan dari jaringan sosial dan pekerjaan penting bagi kesehatan mental, ekstrovert berpotensi akan berkembang lebih sebagai mobile worker daripada introvert.

Tangguh Bertahan
Mobile worker harus tangguh dan tahan banting di bawah tekanan. Mereka harus memiliki tingkat rendah neurotisisme dan tingkat tinggi kestabilan emosi. Kestabilan emosi mengacu pada kemampuan untuk tetap tenang dan santai (dan karena itu produktif) bahkan di bawah streskondisi. Mobile worker membutuhkan tingkat ketahanan dan cukup sulit karena berpikiran untuk kurangnya potensi dukungan. Lingkungan mereka tak terduga juga berkontribusi terhadap stres karena mereka dapat berhadapan dengan peristiwa tak terduga dalam perjalanan dari hari kerja.

Penasaran dalam Eksplorasi

Sebagian besar mobile worker, memiliki kemampuan untuk menjadi kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru adalah kunci untuk peran mereka dan lebih penting daripada itu adalah untuk kantor berbasis pekerja. Mobile worker cenderung tertarik pada peran seperti sebagian karena sifat tak terduga dari pekerjaan dan berbagai pengalaman yang ini menyediakan.

Lingkungan mobile working adalah salah satu yang tak terduga. Ini berarti bahwa mobile worker perlu terbuka untuk tantangan baru dan mengatasi keamanan berkurang dan kepastian yang terkait dengan mereka peran. Mereka juga harus terbuka untuk menggunakan teknologi baru dan menjadi kreatif dalam hal pemecahan masalah.

Keterbukaan yang baru dalam teknologi sangat penting, sehingga dapat dipercaya bahwa pekerjaan dapat dilakukan dengan cara yang seperti berada di dalam kantor asalkan mereka bisa mengakses internet untuk menelusuri mereka intranet perusahaan, mengirim dan menerima email dan berkomunikasi dengan ponsel.

Indenpenden dalam Pengambilan Keputusan
Mobile worker diperkuat oleh orang-orang mereka juga cenderungmempertahankan pola pikir yang independen. Mereka menghargai yang dipercaya untuk bekerja secara independen dan biasanya menikmati fleksibilitas waktu dan lokasi kerja.

Mereka juga menghargai kerjasama dari orang lain. Namun, mereka bisa kadang mengharapkan kerjasama dari rekan-rekan mereka tanpa selalu memberikan sebagai imbalan. Konflik jelas dapat menguntungkan untuk mobile worker, mereka tidak perlu menjadi bagian dari tim untuk menjadi bahagia, selama mereka dapat memanfaatkan bentuk bantuan lain.

Disiplin Berprestasi.
Kesadaran dan motivasi diri merupakan faktor yang lebih penting keberhasilan mobile worker daripada pekerja kantor. Terkait dengan mereka independen keinginan untuk memegang kendali dan memiliki kegiatan mereka, mobile worker juga perlu motivasi diri, mandiri dan self confident.

Bagi Mobile worker tantangan paling signifikan setelah keseimbangan hidup dan kerja adalah motivasi diri. Mobile worker harus mengambil tanggung jawab pribadi untuk memenuhi target mereka.
.
Kompetensi Mobile Worker
Kompetensi kunci mobile worker menunjukkan yang efektif adalah: * Komunikasi * Fokus pada pelanggan * Perencanaan dan pengorganisasian * Fleksibilitas dan adaptabilitas * Membangun hubungan. * Team Work * Pemecahan Masalah

Untuk menjadi efektif, mobile worker harus menunjukkan perencanaan kuat dan keterampilan mengorganisir, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dan relationship building. Sebaliknya, mereka cenderung membutuhkan keterampilan kerja tim yang efektif. pengamatan ini tidak membatalkan kebutuhan mereka untuk bekerja secara efektif dengan rekan-rekan, namun drive yang kuat untuk bekerja secara efektif secara independen.

Mobile worker tidak seperti ciri-ciri kepribadian pekerja kantor yang relatif stabil dari waktu ke waktu, setiap individu mobile dapat mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya dengan pengalaman.

Gambar 3. 1 Grafik Kompetensi Mobile Worker dengan Office based Worker

Kompetensi | Mobile Worker | Office based Worker | Komunikasi | Perlu untuk tetap berhubungan dengan relasionaljaringan, bekerja dalam beberapa tim,Jembatan besar jurang darikomunikasi dan berkomunikasimenggunakan berbagai media. | Dikelilingi oleh orang-orang;Komunikasi diperlukan namunterjadi lebih alami. | Prestasi dan hasilorientasi | Karena ada dukungan kurang dan jauh lebih sedikitpemantauan, ada kebutuhan untuk lebih tinggimotivasi diri | Memiliki dukungan di kantor dan orang-oranguntuk memantau dan 'mendorong' mereka. | Fokus ke Custome | Menghabiskan banyak waktu terjadi antaraklien, mencari klien keluar dan bekerjadi tempat klien | Tinggi, meskipun mereka perlubaik karena mereka cenderung tidak akan menghadapipelanggan sepanjang waktu. | Team Work | Ambil bagian dalam pekerjaan yang kurang kolaboratifdibandingkan pekerja kantor berbasis, menampilkankurang mendukung dan kurang membantu.Namun, keterampilan kerja tim adalah penting ketikabekerja dalam tim multidisiplin, danuntuk menghindari isolasi. | Cenderung bekerja terutama di timdan perlu sangat kooperatif,mendukung dan kolaboratif. | Planning dan Organisasi | Harus mampu untuk merencanakan perubahankeadaan dan kebutuhan kontingensirencana di tempat dan ketertiban yang lebih tinggi dariperencanaan kemampuan. | Perlu untuk merencanakan tetapi pada tingkat yang lebih mendasar,tidak begitu jauh di muka. Kurang risiko dansedikit kontinjensi. | Komersial dan bisniskesadaran | Harus independen dalam membuatkeputusan dan mengambil tindakan ketikapeluang komersial muncul. seringtidak ada satu tersedia untuk memeriksahal dengan. | Perlu memiliki beberapa komersialdan bisnis kesadaran, tetapikelimpahan dukungan berarti adaadalah kesempatan untuk mendapatkan bantuan dan memeriksakeputusan dengan orang lain. | Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi | Perlu mampu mengatasi perubahan,bekerja dalam situasi yang berbeda danlokasi. Harus fleksibel dalam rangkauntuk bekerja dengan berbagai berbedaorang dan media komunikasi. | Jauh lebih mungkin untuk bekerja secara lebihPeran rutin di mana perubahan tidaktidak terjadi setiap hari dan ada sedikitmasalah untuk bekerja di sekitar. | Pemecahan masalah | Lebih kemungkinan menderita non-kerjaterkait masalah dengan teknologidan perjalanan yang mereka harus memecahkanindependen. | Ada lebih banyak pilihan untuk dukunganbila ada yang salah, misalnya teknisiuntuk memperbaiki komputer daripada harusuntuk melakukannya sendiri. | Membangun hubungan | Ini adalah aspek kunci dari ponselpekerja peran dan mendasar untukkeberhasilan mereka. Mereka perlu membangunhubungan dengan klien, kolegadan untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka sendiri.Membangun kepercayaan adalah penting dalam hal ini. | Hal ini juga penting namun cenderungterjadi jauh lebih alami karenakedekatan. |
Tabel 3. 1 Komparasi Mobile Worker dan Office based Worker

Kemampuan beradaptasi dan komunikasi
Aspek yang paling penting dari adaptasi adalah gaya komunikasi. Mobile worker membutuhkan beradaptasi dalam cara mereka memulai dan menanggapi komunikasi. Mereka perlu membuat pesan mereka lebih eksplisit daripada pesan tradisional. Mereka juga harus memilih saluran komunikasi yang tepat untuk setiap pesan dan penerima, dan dapat untuk beralih ke metode alternatif. Misalnya memanfaatkan komunikasi via Skype atau Cisco Web Ex

Tantangan Mobile Worker
Mobile worker dapat berada pada risiko kesehatan mental yang buruk

Gambar 3. 2 Relasi antara Mobile Work dan Kesehatan

Gambar diatas menunjukkan faktor yang berhubungan dengan ketegangan mental yang dapat menyebabkan kelelahan dan kelelahan. Beban mental menyebabkan ketegangan mental yang dapat memiliki konsekuensi positif dan / atau negatif.

Ketika pekerja memiliki kontrol pribadi, kemampuan untuk melakukan pekerjaan itu, sumber daya dan dukungan, konsekuensi negatif berkurang. Karena mobile worker sering bekerja sendiri dan tidak selalu memiliki dukungan dan sumber daya yang mereka butuhkan, mereka beresiko kelelahan dan kelelahan.

Stres bagi para mobile worker berasal dari gaya hidup bepergian, yang membuatnya lebih sulit untuk makan sehat, berolahraga secara teratur dan menjaga pola tidur yang teratur sementara keluar dari rumah. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap perhatian orang dan kemampuan pengolahan kognitif.

Study Kasus Mobile Working
Dalam rangka meningkatkan layanan kepada para pelanggan dan membantu kebutuhan para karyawannya yang seringkali berkerja di luar kantor, MII menerapkan solusi mobile office, dengan menggunakan teknologi virtualisasi Citrix.

Sebagai hasil dari penerapan sejak awal tahun 2010 MII berhasil meningkatkan produktivitas karyawan, sejalan dengan peningkatan produktivitas ini MII juga berhasil menghemat 70% penggunaan ruang kantor yang digunakan untuk mobile workers.

MII selalu berinovasi untuk membuat suasana kerja yang nyaman untuk para karyawan kami dan memberikan layanan yang lebih responsif dan lebih cepat bagi pelanggannya
Karena tim MII sering bekerja di luar kantor, maka MII merasa perlu menerapkan solusi mobile office, yang diterapkan pertama kali di Corporate & Commercial Business Unit (CCBU) sejak Juni 2010. Solusi mobile office ini membuat karyawan dapat bekerja dengan mudah di mana saja dan kapan saja, menggunakan device apa saja.

MII menggunakan Citrix XenApp untuk virtualisasi aplikasi dan Citrix Access Gateway™ untuk melakukan remote accesss ebagai fondasi solusi mobile office yang aman untuk para mobile worker nya. Karyawan CCBU adalah yang pertama kali menikmati fasilitas ini, dan dapat mengakses aplikasi bisnis MII seperti SAP ERP, aplikasi Sales Management dan aplikasi Sales Process Assurance (SPA) untuk memproses sales order dengan cepat dan aman dari mana saja.

Di dunia yang makin mobile ini dan aplikasi yang semakin tersentralisasi, teknologi virtualisasi Citrix memungkinkan kita menjembatani kebutuhan tersebut dan menciptakan infrastruktur yang fleksibel yang cocok untuk kebutuhan para penggunanya yang dinamis. MII sebagai satu-satunya Citrix Platinum Partner memilih Citrix karena Citrix adalah penyedia solusi TI yang telah mapan, fokus dan secara konsisten terus mengembangkan teknologi yang mendukung para pengguna bekerja dari mana saja.

Sejak Januari 2012, MII telah memperluas layanan mobile office ini untuk semua divisi yakni menjangkau sekitar 400 karyawan.Kini masing – masing karyawan dapat mengakses berbagai aplikasi seperti aplikasi Request Voucher Taxi, Petty Cash Voucher, Request Cuti, Resources Development Program, Knowledge Management Portal beserta Live Time Online. Dalam waktu yang bersamaan, perusahaan juga sedang mencoba (piloting) XenDesktop, teknologi virtualisasi desktop dari Citrix, di berbagai perangkat termasuk BlackBerry, iPhone dan iPad.
Penutup
Kesimpulan

1. Mobile dan komunikasi jarak jauh menggunakan teknologi broadband dan suara video dan layanan data akan meningkat sejalan dengan dunia peningkatan kerja mobile. Bisnis harus memastikan bahwa mereka mengadopsi proses, struktur, sumber daya baru dan praktek manajemen yang membuat kerja mobile yang efektif jika mereka memperoleh manfaat dari peningkatan produktivitas.

2. Dengan mayoritas pekerja mobile menghabiskan sejumlah besar waktu jauh dari kantor, mempekerjakan staf yang dapat dipercaya dan self motivated sangat penting, seperti penyediaan teknologi tepat guna.

3. Kandidat harus mudah beradaptasi dan fleksibel dalam pekerjaan mereka, tahan terhadap mengelola emosi negatif, terbuka untuk baru pengalaman, ekstrover, dan mampu mempertahankan hubungan dengan rekan-rekan yang mobile worker yang efektif

Saran
Agar dapat mempraktikkan dengan baik mobile working system ini perlu untuk mengetahui beberapa poin penting antara lain :

1. Memahami profil dari pekerja mobile yang sukses a. Mempersiapkan personal untuk tim kerja, kemampuan beradaptasi, ketahanan dan keterbukaan yang tangguh. b. Organisasi harus berinvestasi dalam mengembangkan kompetensi adaptasi, perencanaan, komunikasi dan membangun hubungan dalam tenaga kerja dalam rangka mempersiapkan karyawan yang ada untuk kerja mobile. c. Belajar untuk memahami apa peran akan melibatkan sehingga mobile worker dapat membuat keputusan. d. Memberikan pelatihan IT bagi semua mobile worker yang memerlukannya, serta memastikan bahwa TI yang sesuai sistem pendukung berada di tempat.

2. Memahami tantangan yang dihadapi pekerja mobile dan memberikan 3. sesuai dukungan.

4. Menyediakan alat komunikasi dan fasilitas lainnya yang mendukung komunikasi

Daftar Pustaka

Economist Intelligence Unit, Communications, Mobility and the Working World.(2004)

Electronic Commerce and Telework Trends : Final Report, (2000). Benchmarking Progress on New Ways of Working and New Forms of Business Across Europe.

Gareis, K.;Kordey, N; Muller, S .(2004). BISER Domain report No. 7: Work in the information society (www.biser-eu.com/results.htm).

IDC, Forecast and Analysis. (2005).

Jones, N. (2006). CIO Survey shows the continuing importance of mobile applications. Gartner

SA ripe for mobile working. Network Times, (2005), Tech News. Inc.
.
www.metrodata.co.id

www.citrix.com

Similar Documents

Premium Essay

Whatever

...INTRODUCTION 1.1 Company Profile PT Telkom Indonesia Tbk (Persero), or referred to as "Telkom", is the largest telecommunications services company in Indonesia. Formerly, Telkom known as Perumtel which then transformed into a limited liability company since November 1991. Telkom is a state-owned enterprise that operates in the telecommunications and network services sector in Indonesia. Given its status as a state-owned enterprise whose shares are traded on the stock market, the Government of the Republic of Indonesia is the Company’s majority shareholder about 52,6%, while the remainder of the Company’s common stock is owned by the public about 47,4. Telkom’s shares are traded on the Indonesia Stock Exchange (IDX), the New York Stock Exchange (NYSE), the London Stock Exchange (LSE) and publicly offered without listing in (POWL) in Japan. To run the business portfolio, based on the Board of Executive, Telkom classify subsidiaries into four groups, they are; cellular business led by Telkomsel, international business led by Telin, multimedia business led by Telkom Metra, and infrastructure business led by Telkom Infra. Telkomsel PT. Telekomunikasi Selular, abbreviated as Telkomsel, was established in 1995, manifesting the spirit of innovation to develop Indonesian telecommunications into a successful leader. To achieve this vision, Telkomsel continue accelerating its expansion of telecommunications network throughout Indonesia by simultaneously empowering the people. Telkomsel...

Words: 1742 - Pages: 7

Premium Essay

Master

...Design IC/Passport No : A 2288614 Gender : Male Nationality : Indonesian Marital Status : Single CONTACT INFORMATION Permanent Address : Jalan Buana Indah 2 No 9, Bandung, Indonesia Postcode : 40233 Contact No (Mobile) : +62857 200 002 57 Email Address : andy.surjadi@gmail.com EDUCATION BACKGROUND (Education level, Institution, Month/Year) 2012 – Now : Magister Management - Maranatha Christian University, Bandung, Indonesia (Sarjana Strata 2 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia) 2008 - 2012 : Bachelor in Visual Communication / Graphic Design – Maranatha Christian University, Bandung, Indonesia (Sarjana Strata 1 Desain Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia) (Cumulative GPA : 3.05) 2005 - 2008 : SMAK BPK Penabur 3, Bandung, Indonesia 2002 - 2005 : SMP Santo Aloysius 2, Bandung, Indonesia WORKING EXPERIENCE (Position, Organization, State, Country, Month/Year) 2011 : H26 Design, Bandung, Indonesia – Internship Student 2010 : Omega, Bandung, Indonesia – Freelance (Photography) 2010 : Orchid Café, Sumedang, Indonesia – Freelance (Photography and Layout Book Menu) ADDITIONAL DETAILS Language Proficiency (Spoken) : English, Indonesia (Written) : English, Indonesia Skills: Design : Layout Design, Logo Design, Packaging, Photography, Photo Direction, Movie Direction, Digital Imaging, Book Design, Poster Design, Hand Drawing, and so...

Words: 255 - Pages: 2

Premium Essay

Mobile Value Added Services and Business

...Mobile Value Added Services: A Business Growth Opportunity for Women Entrepreneurs 3 Acknowledgements The Cherie Blair Foundation for Women is extremely grateful to the following people and organisations for generously contributing their time and expertise to assist in the research and preparation of this report: Adia Sowho, Etisalat Nigeria Akinwale Goodluck, MTN Alan David Johnson, IFC Jerome Fromager, Mobinil John Irungu Ngahu, IFC Joshua Haynes, USAID Andriantsoa Ramanantsialonina, IFC Arata Onoguchi, IFC Chris Burns, USAID Claire Mattei, Qtel Ann Mei Chang, US Department of State Bhanu Potta, Nokia Life Kaj-Eric Relander, Emirates Investment Authority Karthik Balasubramanian, Nokia Life Kyle Lederer, Qualcomm Laura Balkovich, Google Ken Banks, kiwanja.net and FrontlineSMS Colin Shepherd, IFC Louise Guido, Foundation for Social Change Maria Thomas, Axios Ventures Mary McDowell, Nokia Maura O’Neill, USAID Modupe Ladipo, Efina Cynthia Gordon, Qtel Dieter May, Nokia Daniel Radcliffe, The Bill & Melinda Gates Foundation Dr Nasser Marafih, Qtel Erin Gavin, Qualcomm Fiona Smith, GSMA mAgri Programme Gautam Ivatury, Signal Point Partners Gavin Krugel, Fundamo Ngozi Okonjo-Iweala, Minister of Finance, Federal Republic of Nigeria Noa Gimelli, ExxonMobil Foundation Olga Morawczynski, Grameen AppLab Uganda Sean DeWitt, Grameen Foundation Seppo Aaltonen, Nokia Susie Kelt, Vodafone Qatar Professor Mark Levy, Michigan State University Ghassan Hasbani...

Words: 12431 - Pages: 50

Free Essay

Analysis of Indonesia

...analysis Political Factors Indonesia has undergone a political transformation since the upheaval of 1998 which saw the fall of General Suharto after 30 years of authoritarian rule and a collapse of the Rupiah. The country is now a vibrant democracy that is continuing to strengthen its political structures and deepen the enfranchisement of the population. In Indonesia, there are parliamentary and presidential elections every five years. After every five years, election is being contested for president and vice president post by direct vote of the citizenry. In 20 October 2014, Joko Widodo has been elected as president and Jusuf Kala is the vice president. However, corruption and slow-moving bureaucracy continues to be a persistent issue. The government faces great challenges in consolidating Indonesia's democratic transition, restoring the country's economic momentum, and in bringing the benefits of development to all Indonesia's citizens. Among the key political issues with economic implications are periodic outbreaks of communal violence around the country, particularly in Central Sulawesi; demands for greater autonomy or independence in Papua; the presence of the regional terrorist organization Jemaah Islamiyah (JI); and deep-seated weaknesses in the rule of law at all levels throughout the country. Economical Factors Indonesia is considered as a developing country. They have hub of natural resources such as in oil production. The top exports of Indonesia are Coal Briquettes ($22...

Words: 2874 - Pages: 12

Free Essay

Business Report - Decision Made by Using Swot and Pestl Analysis

...brands in the world. The report’s purpose is to determine whether Blundstone should expand their manufacturing production to Indonesia or not, based on PESTL and SWOT analysis. 2.0 Political Environment 2.1 Government Stability The political environment in Indonesia during the last decade was unstable, the performance of the government was rated unsatisfactory and they could not bring welfare to Indonesian citizen (Okezone 2014). SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) as the former president of Indonesia himself admitted that SBY and his cabinet have not succeeded in clearing the corruption problems in Indonesia during his leading period (The Jakarta Post 2014). However, the new president of Indonesia, Joko Widodo, has applied some new changes in the government affairs in order to improve efficiency and effectiveness of government performance and to reduce the number of corruption problem in Indonesia (Kompas 2014). Therefore the new government are hoped to bring welfare to the Indonesian citizen. 2.2 Government Relations The relationship between Indonesia and Australia in the past seems to be unstable. Both countries started the diplomatic relation since 1947 when Australia took part as Indonesia’s representative for UNGOC (United Nations Good Offices Committee). A big conflict happened during 1986 when one of Australia’s newspapers took former Indonesia president, Soeharto, regarding their family’s financial issue as the newspaper’s main topic, but this problem was solved...

Words: 1864 - Pages: 8

Free Essay

Perkembangan Mobile Broadband Di Negara Maju vs Negara Berkembang

...Perkembangan Mobile Broadband di Negara Maju Vs Negara Berkembang March 25 2013 Oleh: Rismania.V/840129 Tulisan ini memaparkan perbandingan perkembangan teknologi broadband, khususnya mobile broadband di Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang serta dampak positif kehadiran teknologi tersebut di berbagai aspek sosial ekonomi. Perkembangan Mobile Broadband di Negara Maju Vs Negara Berkembang 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi internet berkembang dari narrowband menuju broadband, dari kilobit menjadi gigabit. Semula internet hanya menghubungkan antara manusia satu dengan manusia yang lain, namun sekarang berkat internet broadband kita dapat terkoneksi dengan benda-benda, misalnya cctv di rumah melalui speedy access monitor. Dunia jaringan saat ini telah berubah, tidak hanya darisegi kecepatannya saja, tetapi juga ukuran, skala, dan lingkupnya (Broadband Commission; 2012 : 6). Internet broadband harus dapat diakses oleh semua kalangan. Untuk itu pada tahun 2010 International Telecommunication Union (ITU) bersama-sama dengan PBB membentuk satu komisi khusus yaitu Broadband Commission sebagai upaya realisasi akses broadband dan akses konektivitas di seluruh penjuru dunia. Dan diharapkan pada tahun 2015 inklusi digital tersebut telah tercapai (Broadband Commission; 2012 : 12). Internet berkecepatan tinggi via telepon seluler merupakan salah satu cara yang paling memungkinkan untuk mencapai hal tersebut mengingat 15% dari total...

Words: 2646 - Pages: 11

Premium Essay

Customer Relationship Management in Indosat

...MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM PT. INDOSAT Tbk. Trisakti University 2011/2012 GROUP MEMBERS : MELATI DWI ALFARINA 022091010 RIAN AGUSTIAN 022091049 UMI KULSUM 022091060 WORD OF AUTHOR Praise and thank for Allah presence, who upon His grace writers can complete a paper titled "Customer Relationship Management in PT. Indosat tbk”. Writing this module is one of the tasks and requirements to complete the course of Management Information System University majoring in management. In writing this paper the author feels there are still many shortcomings both in technical writing or material, considering the capabilities of the author. Criticism and suggestions from all parties is the hope of the authors for the sake of improving this paper. The authors also would like to thank the infinite to the parties that helped in completing this research, especially to : 1. Mrs. Diah Arlita SE, MBs who have spent her time, energy and mind in the implementation of the guidance, direction, encouragement in relation to the preparation of this paper. 2. Mr. Ade Rizky from Indosat who have helped us provide information we need pertaining to complete this module. 3. All collegers in the Excelent Class of Manajement, 2009. 4. In particular the authors express gratitude to loved ones who have provided encouragement and assistance and understanding of the authors, both during the lectures and in completing this module. 5. All parties that can not be mentioned one by one, whom had provided assistance...

Words: 4783 - Pages: 20

Premium Essay

Motorcycle as an Economic Driver in Indonesia

...Motorcycle as an Economic Driver in Indonesia Indonesia is an archipelago comprising approximately 17,508 islands, 33 provinces and it has 238 million people with hundreds of ethnic. Most of Indonesian working in rural – sub urban area because of the development disparity is high. It’s a normal when a person worked far away from his home town, because the development on other area its much better than his home town. Because if it, the mobility of Indonesian were very high but the mass transportation is poor. Indonesia also lack of reliable transportation facility, for those who has better social economic will buy car, but for those who mid-low class society event mass transportation is too expensive. The motorcycle relieves the disparity of high-class society and the mid-low society. It just same as the Internet which provides information without discriminate the social class of the user. The high-class and the mid-low class will have the same information about almost anything. Motorcycle also relieves the economic barrier among those social classes and also became a tool to escalate their mobility and productivity. 20 years ago, a family spends 30%-60% of their income only for daily transportation. At that time It does also hard imagine to work far away form home because it will highly cost and expensive. But now, using motorcycle, mid-low society can work 50km – 100km distance from their house without any additional fees. In the last 5 years, many of...

Words: 472 - Pages: 2

Free Essay

Rimm

...Prior to the manufacture of the BlackBerry, RIM worked with RAM Mobile Data and Ericsson to turn the Ericsson-developed Mobitex wireless data network into a two-way paging and wireless e-mail network. Pivotal in this development was the release of the Inter@ctive pager 950, which started shipping in August 1998. About the size of a bar of soap, this device competed against the SkyTel two-way paging network developed by Motorola. RIM's early development was financed by Canadian institutional and venture capital investors in 1995 through a private placement in the privately-held company. Working Ventures Canadian Fund Inc. led the first venture round [3] with a C$5,000,000 investment with the proceeds being used to complete the development of RIM's two-way paging system hardware and software. A total of C$30,000,000 in pre-IPO financing was raised by the company prior to its initial public offering on the Toronto Stock Exchange in January, 1998 under the symbol RIM.[4] Since then, RIM has released a variety of devices running on GSM, CDMA, and iDEN networks. The ubiquity of these BlackBerry devices in the corporate environment and the compulsive use of its ability to quickly send and receive e-mail has earned it the nickname "Crackberry" in a reference to crack cocaine as users feel they cannot live without it. In 2006 Research In Motion and Information Appliance Associates reached a licensing agreement whereby RIM would offer the complete version of PocketMac for BlackBerry...

Words: 1027 - Pages: 5

Free Essay

Study of Telecommunication Service

...sectors. Also, implementation of ‘the mobile number portability’ in October 15, 2008 in Malaysia has made it easier to switch to other service providers. Thus, the following are hypothesized: H1: A high level of switching cost is less likely to make mobile phone users switch to other service providers; and H2: A high level of switching cost moderates the relationship between service satisfaction and service switching. This paper will discuss the results of these two hypotheses tested using linear and moderated regression analysis. Data was obtained using a sample of about 500 employees and students of five public universities and two private universities in Malaysia. Findings from this study will develop insights to better strategize and effectively implement loyalty programs and so, prevent their customers from switching. Keywords: switching behavior, service quality, consumer satisfaction, mobile phone service usage Field of research: consumer behavioral aspects of marketing, mobile phone service SERVICE SWITCHING AND SWITCHING TELECOMMUNICATIONS INDUSTRY COST IN THE MOBILE Although switching is a common scenario in most service industries (Griffin & Lowenstein, 2001), it is more prevalent in telecommunication services (Lee & Murphy 2005). For example, the annual switching rate ranges from 20% to 40% in most of the global telecommunication service companies (Berson et al., 1999; Madden et al., 1999). Until two years ago, mobile service users in Malaysia faced significant...

Words: 3621 - Pages: 15

Premium Essay

Alcohol Drink Industry In Indonesia

...PBCL As Indonesia’s population is over 80% Muslim, the country’s alcoholic beverages industry is small and the sale of alcoholic drinks is tightly regulated. There is a 170% tax on alcohol imports which the government justifies on the moral and social grounds, represents a considerable challenge for local retailers. Local companies holding licenses to manufacture alcoholic drinks include Multi Bintang Indonesia and Delta Djakarta for beer and Ultra Prima Abadi for wines and spirits. San Miguel of Philippines has a brewery in Indonesia and its Anker Bir brand commands second highest sales in the country behind Bintang. Multi Bintang has successfully launched non alcoholic beers amied at Muslims. Bars and pubs dominate the value sales in alcohol...

Words: 956 - Pages: 4

Premium Essay

Air Asia

...able of Content…………………………………………………………………2 1. Abstract……………………………………………………………………...3 1.1 Conclusions……………………………………………………………...3 1.2 Recommendations……………………………………………………….4 2. Introduction……………………………………………………………….…5 3. Background to AirAsia……………………………………………………..6 3.1. Organization Definition………………………………………………..6 3.2. Looking at the Organization…………………………………………… 4. Industry Framework Analysis……………………………………………….. 4.1. Porter’s 5-Forces Model………………………………………………… 4.2. External factors using a PEST analysis………………………………… 4.3. Internal factors using a SWOT analysis………………………………… 5. Conclusion and Recommendations………………………………………….. 5.1. PEST 5.2. Task 2: Technological Change……………………………….. 5.2.1 Analyze Policies and Decision Making 5.2.2 Evaluate Effectiveness and Response 5.2.3 Demonstrate Areas of Improvement 5.3. SWOT………………………………………………………………… 6. References…………………………………………………………………. 7. Appendices………………………………………………………………… Appendix 1 Porter’s 5 Forces Model………………………………………….. 1. Abstract This report consists of an internal and external analysis of AirAsia using various methods including a PEST, Organization analysis, SWOT analysis and Porter’s 5 forces model. The main outcomes of the report are: 1.1 Conclusions reached: 1.2 Recommendations reached: 2. Introduction The company chosen for this report was AirAsia. The assignment required that: • A management report of 3,500 to 4,000 words is written on an organization. The report should describe, analyze and assess...

Words: 3613 - Pages: 15

Premium Essay

Airasia Analysis

...1. Abstract This report consists of an internal and external analysis of AirAsia using various methods including a PEST, Organization analysis, SWOT analysis and Porter’s 5 forces model. The main outcomes of the report are: 1.1 Conclusions reached: 1.2 Recommendations reached: 2. Introduction The company chosen for this report was AirAsia. The assignment required that: • A management report of 3,500 to 4,000 words is written on an organization. The report should describe, analyze and assess the impact of external and internal factors on the organization and evaluate the organization’s responses • In relation to technological change, analyze how it influences policies and decision making, critically evaluate the effectiveness of the organization and recommend areas for improvement in response for the organization. The company has been analyzed using the aforementioned procedures and tools; and conclusions and recommendations have been reached from these tools. 3. Background to AirAsia 3.1. Organization Definition A ‘no-frills’ airline is defined as one “That uses charter and/or scheduled flights to offer bargain-basement fares. Budget airlines usually land at and take-off from secondary airports, do not provide in-flight meals or refreshments, and may not even offer numbered seat allocation. Their ticket prices are fixed and non-refundable in case of a cancellation or no-show”. (i) 3.2. Looking at the Organization AirAsia is one of the fastest growing airline companies...

Words: 3385 - Pages: 14

Premium Essay

Redberry Proposal

...quotation are: • Monthly pulse/ telecommunication cost • Outbound number Masking (Global Partner with Telecommunication company in Malaysia) Infomedia will support for the activation of network link/ data link communication and access outbound masking number according to RedBerry preferences. I. Company Information Bidder Corporate Profile PT. Infomedia Nusantara (known as INFOMEDIA) started its business as a telephone information provider in 1975. Under the subdivision of Elnusa GTDI – a subsidiary company of Pertamina – Infomedia publishes the Yellow dan White Pages. Some milestones in its history were the foundation of PT. Elnusa Yellow Pages in 1984, which became PT. Infomedia Nusantara in 1995 when PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk...

Words: 4894 - Pages: 20

Premium Essay

Emerging Markets Banking

...TM Beyond branches Innovations in emerging-market banking A report from the Economist Intelligence Unit www.eiu.com Beyond branches Innovations in emerging-market banking Contents Introduction Innovative financiers A successful formula in Peru Going mobile in India The allure of transfers Profits among the poor Banks extending their reach Riverboat lenders in Brazil Small loans prove profitable in Indonesia Attijariwafa looks south in Africa Betting on savings in Colombia Partnerships with retailers A shopping trip to the branch in Latin America Retail channels in Mexico Policy initiatives Take it from their salaries in Brazil Push for Islamic finance in Malaysia 2 5 6 9 12 15 18 19 21 23 25 28 29 31 33 34 37 1 © The Economist Intelligence Unit Limited 2012 Beyond branches Innovations in emerging-market banking Introduction B anks in emerging markets are increasingly weighty in global finance and still enjoy plenty of room to grow in their home markets. But they will do so in innovative ways that set them apart from the lenders of the developed world. The continuing rise of emerging markets will boost the importance of banks in developing countries in the coming decades. These financial firms will not follow the same business models as their developed-country counterparts, however. Instead, they will rely much less on the branded branch, the traditional outlet for banking services. New technologies, innovative low-cost business models and supportive...

Words: 16331 - Pages: 66