...FACULTY OF HOTEL & TOURISM MANAGEMENT Dear Sir/Madam/Miss, We are final year students in Bachelor's in Science (Hons) of Tourism Management from University Technology Mara Puncak Alam and currently conducting a research regarding The Issues Faced by Haji Dorani Homestay and Impact to The Operation of Homestay" in order to fulfill my academic requirement for my final year study. The information collected will be used solely for this academic research and will be kept confidential. Thank you very much for your time and cooperation. I really appreciate the commitment given in completing this questionnaire. Section 1: Demographic Background Gender/ Jantina: * Male/ Lelaki * Female/ Perempuan Age/ Umur: * 18-27 years old/ 18-27 tahun * 28-37 years old/ 28-37 tahun * 38-47 years old/ 38-47 tahun * 48-57 years old/ 48- 57 tahun * Over 58 years old/ Lebih 58 tahun Are you employed? / Anda bekerja? * Yes/ Ya * No/ Tidak * Others/Lain-lain Monthly Household Income / Pendapatan Isi Rumah Bulanan: * Below RM 1000 / Bawah RM 1000 * Between RM 1000 - RM 2500 / Antara RM 1000 - RM 2500 * RM 2500 - RM 5000 / Antara RM 2500 - RM 5000 * Above RM 5000 / Lebih RM 5000 Section 2: Please select the number below that best represents how you feel about your recent homestay programs for each statement. Strongly Strongly Agree Agree Undecided...
Words: 465 - Pages: 2
...tes ah. 1. Ticketing online (blitz ok) - Blitz --> lebih gampang kalau ada blitz card, bisa beli online dari kost, milih tempat duduk dan gak terikan oleh s/d jam 11 siang. datang ke blitz nge pas waktu tayang jadi bisa langsung nonton. , ni salah satu perusahaan menurut gw yang nerapin IT sampe ke strategic perusahaannya. - xxi --> sudah bisa pilih tempat duduk tapi cuman sampe jam 11 itu juga kalau jam 11 kurang 10 dah gak bisa di beli . software ticketing client sama ticketing di counter bioskop kagak integrasi. tapi iklan pembelian tiketnya wahh banget 2. ticketing di counter (xxi ok) - blitz --> antri nya panjang, ane kalau nonton dadakan di CP pasti antri panjang. counter sekalian jualan makanan. - xxi --> kalau nonton di TA, paling lama antri 2-3 orang kecuali kalau satnight, beuhhh promo buy 1 get 1 free bca bikin antrian sembako. 3. promo ticket (blitz ok) - blitz --> sekarang banyak kerja sama dengan CC, mandiri, permata, telkomsel friday dan cc lainnya. bisa ada promo buy 1 get 1 free - XXI --> semenjak promo BCA cuman bisa sabtu ane dah males ke XXI 4. suasana counter (blitz cozy) - blitz --> lebih enak, sofa nya banyak. Suasana rada gelap, untuk anak muda yang pacaran asik. - xxi --> tempat duduknya dikit, jadi kalau nunggu film kudu muter" mall. Muales banget kalau muter". 5. staff (xxi ok) -blitz --> apa memang pangsa pasarnya untuk anak gaholl dan anak muda, pakaian santai banget. sebenarnya kalau liat di sisi lain, mereka ini pengen...
Words: 650 - Pages: 3
...“Airien, bangun!! Matahari dh terpacak. Apa la nak jadi dengan kau neh”. Malas betul”. Begitula leteran mama ku setiap pagi selaku pensyarah tak bertauliah sejak aku abes stpm. Aku bukannya malas cuma segan nak bangun awal. Biasalakan baru sekarang dapat berehat dari dari rutin harian sebagai student. Kira lepas geram la ni. Hehe. “ye ma, Ien bangun la ni. Jangan la bagi ceramah lagi”. Sambil memeluk mama. “ish, apa punya anak dara, pegi mandi dulu. Busukla belum mandi dah peluk mama”. Bebel mama sambil tersenyum. Almaklumlah, anak dara dia sorang je. Aku bingkas bangun ke bilik air. Rutin harian aku bangun, mandi, makan dan tengok tv. Itu je jadual yang dapat aku isi. Keluarga aku, cuma ada mama, papa dan abang ku sorang yang tengah study kat UUM jurusan arkitek. Aku pula belum tentu lagi nak jadi apa. STPM aku cuma 3.8. papa cadangkan aku sambung dalam bidang perubatan, mungkin aku sesuai untuk itu. Harap-harapla. Kehidupan aku boleh di katakan mewah juga. Semua kelengkapan disediakan secukupnya oleh papa ku. ”Mama macam mana? Dah sampai surat tawaran untuk ien?” Soal Airien tidak sabar ketika melihat mamanya membelek beberapa keeping sampul surat. “Tunggu surat dari boyfried ye’”sakat Puan Hasni. “Mama ni, ien singgle and available lagi tau. Tak main la bercinta masa belajar” bidas ien. Puan Hasni terus melemparkan sepucuk surat milik anak kesayangannya untuk mengelakkan ien dari terus membebel. Tanpa menghiraukan mamanya, Airien terus gelojoh membuka...
Words: 1677 - Pages: 7
...PRO-KONTRA SEPUTAR PENCALONAN JOKOWI DI MATA PEMILIH Temuan Survei Nasional Januari - Februari 2014 Jl. Cikini V No 15 A Menteng , Jakarta Pusat 10330 Telp. (021) 31927996/98 Fax (021) 3143867 www.indikator.co.id Latar Belakang • Jauh sebelum penetapan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, sudah muncul perdebatan di kalangan sebagian elit politik maupun pengamat mengenai etis-tidaknya Jokowi maju sebagai capres. • Hal ini dimungkinkan karena posisi Jokowi sekarang yang baru menduduki posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 1,5 tahu. • Oleh karena itu, dapat diduga, tak lama setelah Megawati mengeluarkan mandat untuk mencapreskan Jokowi, kontroversi seputar etis tidaknya Jokowi maju kembali disuarakan oleh pihak-pihak yang kontra. • Pertanyaannya, terlepas dari suara kaum elit, bagaimana publik di DKI Jakarta dan nasional menilai pencalonan Jokowi? . Survei Nasional Januari-Februari 2014 2 Latar Belakang • Mengingat kadar kontroversinya, sejak awal isu ini disadari bisa menjadi polemik yang tak berkesudahan. • Suara pemilih di DKI Jakarta maupun secara nasional, penting didengar karena merekalah yang menjadi “juri” atas perdebatan, baik yang pro dan kontra seputar pencalonan Jokowi sebagai capres tersebut. • Survei ini memang dilaksanakan sebelum penetapan resmi Jokowi sebagai capres, tapi bisa menjadi gambaran sejauhmana isu tersebut dinilai oleh pemilih secara luas. Survei Nasional Januari-Februari 2014 . 3 ...
Words: 5055 - Pages: 21
...MIDNIGHT SUN Edward's Story Stephenie Meyer 2 Daftar Isi 1. Pandangan Pertama 2. Buku yang Terbuka 3. Fenomena 4. Penglihatan 5. Undangan 6. Golongan Darah 7. Melody 8. Hantu 9. Port Angeles 10. Teori 11. Interogasi 12. Kesulitan 3 1. P a n d a n g a n P e r t a m a Inilah saat dimana aku berharap bisa tidur. Sekolah. Atau, penyiksaan lebih tepatnya? Seandainya ada jal an lain menebus dosa-dosaku. Kejenuhan ini selalu sulit diatasi; setiap hari terasa lebih monoton dari sebelumny a. M u n g k i n b a g i k u i n i l a h ‘t i d u r ‘ j i k a d i d e f i n i s i k a n s e b a gai bentuk berdiam diri disela aktivitas harian. Aku menatap rekahan di pojok kafetaria, membayang kan bentuk-bentuk abstrak. Itu salah satu cara memelank an suara-suara riuh di kepalaku. Beratus suara ini membuatku mati kebosanan. Jika menyangut pikiran manusia, aku telah mendeng ar segalanya, dan lagi, hingga ratusan kali. Hari ini, se mua tercurah pada sebuah peristiwa sepele, kedatangan s eorang murid pindahan. Tidak terlalu sulit menyimpulka n pikiran-pikiran itu sekaligus. Aku telah melihat sosok nya berulang-ulang, dari pikiran ke pikiran, dari segala sudut. Cuma perempuan biasa. Kegemparan akibat kedata ngannya mudah ditebakµsama seperti menunjukan benda berkilau pada anak kecil. Setengah laki-laki hidung bela ng bahkan sudah ingin bermeseraan dengannya, hanya kar ena ia anak baru. Aku mesti lebih keras mengacuhkan me reka. Hanya empat suara yang coba kuredam demi kesopan an dan...
Words: 78164 - Pages: 313