...sN / 3132291 Salah satu contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang terjadi adalah kasus meninggalnya Irzen Octa setelah diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan juru tagih (debt collector) dari pihak Citibank pada pertengahan tahun 2011 lalu. Irzen Octa yang merupakan nasabah dari Citibank memiliki hutang kartu kredit sebesar 100 juta, ditemukan meninggal di kantor Citibank, Menara Jamsostek, Jalan Sudirman pada tanggal 29 Maret 2011. Dia diduga meninggal karena mendapat penganiayaan saat melakukan negosiasi dengan pihak Citibank. Sebelumnya, Irzen Octa juga mendapatkan perlakuan kasar dari para debt collector yang datang ke rumahnya. Tidak hanya menghina dan berkata-kata kasar, tetapi para debt collector tersebut juga sampai menginap di teras depan rumahnya. Teror semacam ini dialami pada bulan Oktober 2010 dan Maret 2011 sebelum akhirnya dia ditemukan tewas di kantor Citibank. Karena merasa tidak mampu membayar, Irzen Octa sebelumnya telah menawarkan beberapa solusi terhadap pihak Citibank seperti menjadi kurir sukarela dan menawarkan agar kasusnya dibawa ke meja hijau, tetapi pihak Citibank tetap bersikeras agar Irzen membayar hutang-hutangnya. Pelanggaran Prinsip dasar etika bisnis pada: RELATIVISM: jika dilihat dari sudut pandang korban seharusnya kejadian seperti ini dapat dihindari jika saja seseorang memahami antara kebutuhan dengan kemampuan dirinya, jika merasa kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kecil, maka lebih baik jangan melakukan segala...
Words: 411 - Pages: 2
...PAPER INDIVIDU BUSINESS LAW KASUS HUKUM PERBANKAN ‘MALINDA DEE’ Dosen: Dr. Riyatno, LLM. FRANSISCA ARINI Eksekutif B, Kelas 30 A NIM: 15/387264/PEK/20814 No. Absen: 25 I. LATAR BELAKANG Bank dan Hukum Perbankan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.10 th. 1998 (revisi dari UU RI No.7 th. 1992) tentang Perbankan, pengertian “Bank” adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Oleh karena itu, Bank harus dapat menjaga tingkat kepercayaan dari masyarakat (nasabah) agar menyimpan dana mereka di bank, kemudian bank dapat menyalurkan dana tersebut untuk menggerakkan perekonomian bangsa. Selain itu, Bank juga dapat menyediakan jasa-jasa lainnya seperti pengiriman uang (transfer), cek perjalanan (travelers cheque), dan pembayaran tagihan. Agar tercipta sistem perbankan yang sehat, kegiatan perbankan harus dilandasi dengan beberapa asas hukum, yaitu: 1. Asas Demokrasi Ekonomi Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Ini berarti fungsi dan usaha perbankan diarahkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Asas kepercayaan (Fiduciary Principle) Kegiatan usaha yang dijalankan...
Words: 3979 - Pages: 16
...15.1 DEPARTEMEN IS DAN END USER Departemen IS dalam Organisasi Sumber daya IT sangat beragam, mereka termasuk aset personel, aset teknologi, dan aset hubungan IT. Manajemen sumber daya informasi dibagi antara departemen pelayanan informasi (Information Services Department/ISD) dan end user. Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management/IRM) mencakup semua kegiatan yang terkati dengan perencanaan, pengorganisasian, memperoleh, mempertahankan, mengamankan, dan pengendalian IT sumber daya. Pembagian tanggung jawab tergantung pada banyak faktor, dimulai dengan jumlah aset IT dan sifat tugas yang terlibat dalam IRM, dan berakhir dengan kebijakan outsourcing. Sebuah keputusan besar yang harus dilakukan oleh manajemen senior adalah dimana ISD harus dilaporkan dalam hirarki organisasi. Sebagian karena alasan sejarah, tempat umum untuk menemukan ISD adalah di departemen akuntansi atau keuangan. Dalam stiuasi seperti tiu, ISD biasanya melapor kepada controller atau Chief Financial Officer (CFO). Para ISD mungkin juga melaporkan kepada salah satu dari berikut: 1) A Vice President of Technology 2) An Executive Vice President (misalnya, untuk administrasi) atau 3) CEO. THE IS DIRECTOR AS A “CHIEF” Untuk menunjukkan pentingnya area IS, beberapa organisasi memanggil direktur IS sebagai Chief Information Officer (CIO), mirip dengan Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO). Biasanya, hanya orang penting atau wakil...
Words: 8057 - Pages: 33