Free Essay

Pemberian Pelatihan Karakter Kewirausahaan

In:

Submitted By edhoarhamedho
Words 1276
Pages 6
PEMBERIAN PENDIDIKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
ATAU SOFTSKILL PADA PEMILIK USAHA MENENGAH KE BAWAH

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan yang dibina oleh Ibu Novi Eka Susilowati,S.Pd.,M.Pd.

Oleh
Adi Haris Rosyid Al Barqi NIM 130422612443
Arhamedho Akbar P.R.P. NIM 130422612323
Anita NIM 130422612342 Sarah Dwi Hapsari NIM 130422612326

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI November 2013
PEMBERIAN PENDIDIKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
ATAU SOFTSKILL PADA PEMILIK USAHA MENENGAH KE BAWAH

1. PENDAHULUAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwapendidikankarakterkewirausahaanadalahusahaatauupayamengembangkancirikepribadianpositifseseorangsehinggaiadapatmemahami, memperhatikan,danmelakukannilai-nilaietikadalamkewirausahaandenganbenar. Di Indonesia saatinibanyakbermunculanusahamenengah, kecil, danmikro yang bergerak dalam berbagai bidang. Namun, kebanyakan pemiliknyakurangmemilikikarakterseorangwirausahawansejati. Merekamendirikanusahahanyamengandalkan ide bisnisdandana yang kebanyakan jugatidakmencukupiuntukmengembangkanusahamereka. Hal tersebut dilakukan tanpamempedulikan modal utama dalam berwirausaha,yaitukarakterberwirausaha. Akibatnyausaha yang merekadirikantidakdapatberkembangdenganbaik. Bahkan, banyakpengusaha yang mengalamikebangkrutan.
Dalam berwirausaha, seorang pengusaha juga perlu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk yang dihasilkan agar usaha yang didirikan dapat berkembang dengan baik sehingga para pengusaha dapat terus meningkatkan usahanya untuk mendapatkan laba yang lebih tinggi. Namun, pada kenyataannya banyak pengusaha menengah kebawah yang cenderung monoton karena terbatasnya kreativitas yang mereka memiliki. Mereka hanya terpaku dengan perencanaan bisnis awal yang mereka buat tanpa melakukan pembaharuan dalam menghadapi kemajuan zaman di era globalisasi seperti saat ini.Selainitu, karakterwirausahawanjugatidakmerekamiliki. Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, menurut Sudrajat (2011) persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Dewasa ini, seorang wirausahawan tidak cukup hanya dengan memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang berbeda, kreatif, dan inovatif saja. Namun seorang wirausahawanharus berkarakter. Karakter yang dimaksud ialah karakter yang sehat yang sesuai dengan budaya dan kearifan masyarakat Indonesia melalui konsep Characterpreneurship (Hernandar, 2012). Tujuan berbisnis atau berwirausaha bukan hanya mencari kuntungan semata, tetapi juga orangnya harus berkarakter. Characterpreneurship berpegang pada nilai atau etika bisnis, anti korupsi, pembelaan terhadap produk dalam negeri, menciptakan lapangan kerja dan tentunya memberikan berkah bagi masyarakat.Olehkarenaitu, dapat disimpulkan bahwa menjadi wirausaha yang berkarakter sangatlah penting, karena hal tersebut tidak hanya membawa kesuksesan bagi wirausaha itu sendiri, namun juga mampu membawa kesuksesan bagi Indonesia.
Wibowo (2010) menuturkan bahwa karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk.Bila para wirausahan yang ada di Indonesia tidak memiliki karakter, hal tersebut tentu akan menjadi boomerang bagi Indonesia.Para pengusaha atau wirausahan akan menghalalkan segala cara untuk dapat bersaing di dunia bisnis. Dalam makalah ini akan dibahas tiga hal, yaitu (1) bagaimana mekanisme pelaksanaan pemberian pendidikan karakter kewirausahaan atau softskill kepada pemilik usaha menengah ke bawah?, (2) apa sajakah hambatan atau permasalahan yang dihadapi dalam pemberian pendidikan karakter kewirausahaan atau softskill kepada pemilik usaha menengah ke bawah?, (3) bagaimana cara menyelesaikan hambatan atau permasalahan dalam pemberian pendidikan karakter kewirausahaan atau softskill kepada pemilik usaha menengah ke bawah?, (4) bagaimana pengaruh pemberian pendidikan karakter kewirausahaan atau softskill terhadap pengusaha?
Manfaat yang didapat pembaca dari makalah ini yaitumenambah wawasan pembaca tentang pelaksanaan kegiatan pendidikan karakter wirausaha kepada pemilik usaha. Selain itu, pembaca dapat mengetahui langkah-langkah memberikan pendidikan karakter pada wirausahawan kecil dan menengah. Makalah ini juga dapat dijadikan sebagai rujukan oleh para pengusaha untuk lebih memahami secara mendalam mengenai pendidikan karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausahawan. 2. PEMBAHASAN a. Mekanisme Pelaksanaan Pemberian Pendidikan Karakter Kewirausahaan atau Softskill kepada Pemilik Usaha Menengah ke Bawah Pemberian pendidikan karakter kewirausahawan atau softkill kepada pemilik usaha menengah ke bawah tentunya melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan acara dan tahap pelaksanaan acara. (1) Tahap Persiapan Acara Pada tahap persiapan, pertama, struktur organisasi dipilih melalui musyawarah. Pembentukan struktur organisasi tersebut terdiri dari pemilihan ketua panitia, wakil ketua panitia, sekretaris, dan bendahara.Ketua panitia pelaksana acara mengklasifikasikan anggota dalam beberapa seksi yang memiliki tugas yang berbeda, yaitu seksi pencarian dana, seksi publikasi atau humas, seksi acara, seksi perlengkapan, seksi konsumsi dan seksi dokumentasi. * Ketua Panitia Ketua panitia memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk semua kegiatan yang dilakukan anggota panitia. Selain itu, ketua panitia juga bertanggung jawab atas jalannya acara dari awal hingga acara berakhir. * Wakil Ketua Panitia Wakil ketua panitia bertugas membantu ketua panitia mengambil keputusan, juga sebagai pengganti ketua panitia ketika tidak dapat melaksanakan tugasnya. * Sekretaris Sekretaris bertugas menyusun proposal acara yang akan digunakan sebagai awal terbentuknya acara. Selain membuat proposal, tugas sekretaris adalah mencatat setiap hasil musyawarah seperti susunan acara, pembagian seksi, dan jadwal kegiatan anggota panitia. * Bendahara Bendahara bertugas mengatur arus kas yang terkumpul. Kas tersebut berasal dari sponsor dan iuran anggota. Jika diberlakukan tiket masuk, maka hasil penjualan tiket juga termasuk kas. Segala kegiatan anggota panitia yang bersangkutan dengan biaya yang dibutuhkan dalam persiapan pelaksanaan acara harus sepengatahuan bendahara. Kemudian bendahara akan membuat laporan untuk pertanggungjawaban kepada ketua panitia. * Seksi acara Anggota seksi acara bertugas mengatur dan mengawasi jalannya acara dari acara dimulai hingga berakhir. Anggota seksi ini juga harus memastikan acara tersebut berjalan sesuai rencana, seperti tepat waktu dan sesuai dengan susunan acara. * Seksi pencari dana Anggota seksi pencari dana memiliki tugas mencari dana untuk mendukung tercapainya tujuan acara. Dana tersebut berasal dari sponsor, yaitu pihak luar yang memberikan danajumlahbesaratau pun kecildengan kompensasi berupa promosi produk pihak yang mensponsori. Promosi yang diberikanpihakpanitia dapat berupapemasangan banner di tempatacara, pencetakan logo perusahaan sponsor padatiketatau pun brosur. * Seksi publikasi atau hubungan masyarakat Anggota seksi publikasi bertugas memberikaninformasimengenaiacarakepadamasyarakat. Menyelenggarakanpendaftaranpesertapelatihan dan membuatsertamenyebarkanbrosur yang berisiidentitasacara. * Seksiacara
Anggotaseksiperlengkapanbertugasmenyiapkansegalaperlengkapan dan peralatan yang dibutuhkanselamaacaraberlangsung.Biasanyaperalatan yang dibutuhkandidapatdaritempatpenyewaanperalatan. * Seksikonsumsi
Anggotaseksikonsumsimemilikitugasmenyiapkankonsumsi yang dibutuhkansesuaijumlahpesertapelatihan dan semuaanggotapanitia. Umumnyakonsumsididapatdarimemesanpada depot-depot makanan. * Seksidokumentasi
Anggotaseksidokumentasibertugasmendokumentasikankeseluruhanacara, dariawalhinggaakhir. Dokumentasinya dapat berupafotoatau video. Setelahselesaimengelompokkananggotapanitiadalamseksi-seksi, langkahselanjutnyadalamtahappersiapanadalahmenyusunkegiatan yang harusdilakukansetiapseksisecaraurut. Kegiatan yang dilakukanadalahsebagaiberikut. * Pembuatan proposal acara * Pengajuan proposal acarapadakepaladaerahsetempatataulembagatertentu * Negosiasidenganpembicara, yaitu orang yang akanmemberikanmateripendididikankarakterwirausaha * Pencariandana sponsor * Publikasipadamasyarakatkhususnyakalanganwirausahawanmenengahkebawah

(2) Tahappelaksanaanacara
Setelahtahappersiapansiap, makapanitiaakanmelaksanakanacara yang dimaksuddalamtahappelaksanaanacara. Tahappelaksanaanacaraadalahtahap yang paling pentingkarenadalamtahapinilahtujuanacarayaitupemberianpendidikankarakterpadawirausahawandilaksanakan. Mekanismepelaksanaanacarapemberianpendidikankarakterwirausahapadawirausahawanmenengahkebawahadalahsebagaiberikut. * Pembukaan * Sambutan-sambutan * Materipendidikankarakterkewirausahaan * Diskusiinteraktif (Tanya jawab) * Istirahat * Penutup

(3) Tahapevaluasi Padatahapevaluasisemuaanggotapanitiadikumpulkandalamsatutempat dan umumnyaketuapanitia yang memberikanevaluasiterhadapjalannyaacara yang barusajaterlaksana. Ketuapanitiamengomentari dan memberimasukanataskekuranganatau pun kelebihankinerjaanggotapanitia. Kemudiandisusulanggotapanitia lain yang jugamemilikikomentarataumasukanatasjalannyaacara. Evaluasiinibertujuanmengetahuikekurangan dan kelebihankinerjatimpanitia agar nantinya dapat melaksanakanacaradenganlebihbaik.

b. Hambatan atau Permasalahan yang Dihadapi dalam Pemberian Pendidikan Karakter Kewirausahaan atau Softskill kepada Pemilik Usaha Menengah ke Bawah
Pemberian pelatihan pendidikan karakter kewirausahawan atau softkill kepada pemilik usaha menengah ke bawah sangat penting dilakukan dalam menumbuhkan karakter wirausahawan yang sejati. Menumbuhkan karakter wirausahan tidak hanya dengan mengadakan sosialisasi atau pemberian materi, namun juga diperlukan praktik lapangan. Namun, dalam pelaksanaan atau harapan kedepanmengenai perkembangan usaha para wirausahawan terkadang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan oleh pemberi pelatihan. Banyak hambatan yang dapat menghalangi kelancaran dan keberhasilan jalannya pelatihan, yaitu mengenai mekanisme pelaksanaan pelatihan dan pola pikir para pengusaha.
Permasalahan yang dihadapi dalam mekanisme pemberian pelatihan pendidikan karakter adalah mengenai waktu dan kualitas pelatihan pendidikan karakter yang diberikan kepada para pengusaha. Pengusaha adalah pemilik usaha dan ada pula pengusaha sebagai pemilik sekaligus sebagai manager dalam menjalankan keseluruhan usahanya, sehingga sangat kesulitan dalam meluangkan waktu para pengusaha untuk menghadiri suatu acara atau mengikuti pelatihan pendidikan karakter. Selain itu, kualitas pelatihan yang diberikan juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pelatihan. Kualitas pelatihan yang dikonsep secara optimal tentunya akan menarik perhatian pengusaha, begitu juga sebaliknya. Kualitas pendidikan yang tidak terkonsep akan membuat para peserta pelatihan enggan untuk memperhatikan apalagi untuk menerapkannya dalam mengembangkan usahanya.
Permasalahan mengenai pola pikir pengusaha dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yang harus dinilai. Pertama, latar pendidikan yang dimiliki oleh seorang pengusaha. Tinggi rendahnya pendidikan yang ditempuh oleh seorang pengusaha sangat berpengaruh terhadap pola pemikirannya dalam bersikap ketika menanggapi suatu hal. Seorang pengusaha yang berpendidikan tinggi cenderung berpikir logis dan kritis dan sebaliknya seseorang yang berpendidikan rendah tidak dapat merespon secara logis sehingga sulit bagi mereka untuk berkembang. Kedua, sifat yang dimiliki oleh seorang pengusaha. Seorang pengusaha memiliki sifat yang beragam. Pengusaha yang memiliki sifat terbuka akan mudah menerima masukan atau informasi baru untuk perkembangan usahanya. Mereka akan terinspirasi dan mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan usahanya. Namun, banyak juga pengusaha yang cenderung memliki sifat tertutup sehingga akan sangat sulit untuk menerima masukan dan hal-hal baru untuk mengembangkan usahanya. Ketiga, keyakinan seorang pengusaha akan pelatihan yang diberikan. Pengusaha yang tidak yakin akan keberhasilan setelah mereka menerima masukan akan perkembangan usahanya, mereka akan bersikap acuh dan usahanya tidak akan berkembang karena pola pikir seseorang adalah faktor yang paling berpengaruh dalam setiap tindakannya.

Similar Documents

Free Essay

Keberhasilan Wanita Pengusaha

...secara ekonomi. Jika pun mereka bekerja, 72% dari perempuan Indonesia bekerja di sektor pertanian, 28% bekerja di sektor non-pertanian dan 19,63% bekerja di sektor informal. Data juga menunjukkan bahwa penghasilan pekerja perempuan 50% lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perempuan akan memiliki kesempatan yang kecil untuk melakukan pemutusan proses pewarisan kemiskinan karena tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Peningkatan pemberdayaan perempuan diperlukan untuk memperjuangkan kesetaraan gender melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi, demi menciptakan kemandirian di kalangan kaum perempuan. Di Indonesia seperti halnya di negara-negara berkembang (NSB) lainnya, perkembangan wanita pengusaha atau kewirausahaan di dalam kelompok wanita sangat berpotensi sebagai motor utama pendorong...

Words: 4290 - Pages: 18

Free Essay

Aaaa

...PERKEMBANGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI INDONESIA Bing Bedjo Tanudjaja Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya E-mail: abimanyu@petra.ac.id ABSTRAK Kesadaran terhadap CSR (Corporate Social Responsibility) yang seharusnya telah terintegrasi dalam hierarki perusahaan sebagai strategi dan policy manejemen, diperlukan demi tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar. Esensi dan signifikansi dari CSR masih belum dapat terbaca sepenuhnya oleh pelaku bisnis, sehingga CSR sendiri bagi sebagian pelaku bisnis baru sekedar wacana dan terkadang implementasinya berdasarkan atas tuntutan masyarakat. Kata kunci : corporate social responsibility, pelaku bisnis, masyarakat. ABSTRACT The awareness towards CSR (Corporate Social Responsibility), that should be integrated into a company's hierarchy as management's strategy and policy, is needed to attain balance between the business industry and the surrounding community. The essence and significance of CSR has not been wholly understood by businessmen, thus CSR only becomes textual and often implemented due to community demand. Keywords: corporate social responsibility, businessman, community PENDAHULUAN Empat tahun belakangan ini corporate social responsibility atau CSR memang sedang menjadi trend di Indonesia. Banyak orang berbicara tentang CSR dan semuanya bagus serta perusahaan yang melakukan corporate social responsibility (CSR) semakin...

Words: 3970 - Pages: 16

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638

Free Essay

Pedoman Pkm 2015 in Indonesia

... PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ( PKM ) DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA 2015 1 KATA PENGANTAR Didasari kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan Perguruan Tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, maka pada tahun 1997 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen program kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Program ini hanya dapat diakses dan dilaksanakan mahasiswa sedangkan program lainnya seperti Kuliah Kewirausahaan (KWU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Magang Kewirausahaan (MKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB), hanya dapat di akses oleh dosen. Proposal diajukan kelompok dosen namun wajib menyertakan mahasiswa sebagai pelaku lapangan. KAM merupakan wahana kreasi bagi mahasiswa dalam menciptakan produk (barang atau jasa) yang akan menjadi komoditas usahanya kelak. Sedangkan pematangan sebagai entrepreneur dilakukan pada program INWUB. Dengan demikian, PBKPT merupakan satu kesatuan program pendorong Perguruan Tinggi (PT) dalam menghasilkan entrepreneur ataupun technopreneur dari kampus. Dalam perkembangannya, KAM...

Words: 31090 - Pages: 125