...sama akan memiliki persyaratan modal yang sama tanpa memperhatikan perbedaan yang potensial pada kemampuan pembayaran kredit dan risiko yang dimiliki oleh masing-masing individu nasabah. Sejalan dengan banyaknya inovasi keuangan, dan produk-produk yang ada di dunia perbankan semakin berkembang, maka semakin banyak pula risiko risiko yang muncul. Dan risiko-risiko ini tidak diatur dalam Basel I, sehingga dikembangkanlah konsep permodalan dan risiko perbankan yang baru, yang lebih dikenal dengan Basel II. Tentang Basel II Basel II dibuat berdasarkan struktur dasar the Basel I. Basel II memberikan kerangka perhitungan modal yang bersifat lebih sensitif terhadap risiko serta memberikan insentif terhadap peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko di bank. Hal ini dicapai dengan cara penyesuaian persyaratan modal dengan risiko dari kerugian kredit dan juga dengan memperkenalkan perubahan perhitungan modal dari eksposur yang disebabkan oleh risiko dari kerugian akibat kegagalan operasional. Basel II bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan, dengan menitikberatkan pada tiga pilar, yakni pilar pertama, perhitungan permodalan yang berbasis risiko; pilar kedua, supervisory review process; dan pilar ketiga, market discipline. Perbedaan Basel I dan Basel II [pic] Pilar-Pilar Basel 2 1. Pilar 1 - Minimum Capital Requirement Definisi Modal Dalam Basel II, bank harus menjaga sekurang -kurangnya delapan persen dari modalnya terhadap aset...
Words: 4147 - Pages: 17
...PERENCANAAN MANAJEMAN RESIKO TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI Bayu Pratama Wibowo 1501185710 06PEM 2014 Abstract Perencanaan Manajemen Resiko adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merencanakan penanganan terhadap sesuatu yang dapat disebut sebagai resiko. Penanganan yang dimaksud dapat diartikan sebagai antisipasi atau meminimalisir dampak dari terjadinya resiko tersebut. Dalam pembahasan ini dipaparkan sejumlah proses yang dilakukan untuk memanage resiko pada proyek Teknologi Informasi. Terkandung juga didalamnya pendekatan-pendekatan yang bersifat strategis. Kata Kunci : Resiko, Perencanaan Management Resiko, Proses Memanage Resiko Pendahuluan Resiko merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dalam kehidupan sehari-hari dikala beraktifitas juga tidak lepas dari resiko. Sesuatu hal yang tidak pasti akan menimbulkan resiko, reiko dapat bearkibat positif maupun negatif. Resiko yang berakibat negatif ini dapat menciptakan kerugian, sebaliknya resiko yang berakibat positif dapat suatu peluang. Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang harus dihadapi seseorang atau sebuah organisasi perusahaan dimana terdapat kemungkinan merugikan. Karena ketidakpastian yang disebabkan oleh kurangnya informasi terkait isu-isu yang berkembang akan berhubungan dengan terjadinya resiko. Menurut (Wiley & Sons, 2012) Resiko adalah kejadian yang dapat terjadi dari suatu kondisi atau proses terstentu, yang apabila terjadi...
Words: 1105 - Pages: 5
...Utami Puji Lestari BALANCED SCORECARD (BSC) SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN Utami Puji Lestari * ABSTRACT Performance measurement plays an important role in the business world, due to the execution of performance measurement can know the effectiveness of the establishment of a strategy and its application within a certain time. Performance measurement can detect weaknesses or deficiencies that are still present in the company, to be further improvements in the future. Balance Scorecard provides a means of measuring the performance of companies that includes four perspectives, namely financial perspective, customer perspective, internal business, and learning and growth perspective. Furthermore, the results of performance measurement can be used to develop the strategy of the company so that the company can implement it in a comprehensive manner both in terms of financial and non-financial. Keywords: performance management and Balanced Scorecad PENDAHULUAN Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu (Ceacilia...
Words: 2911 - Pages: 12
...Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia juga disebut dengan “imajinasi moral” 4. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat memengaruhi para pemegang kepentingan, membandingkan dan mempertimbangkan alternatif-alternatif berdasarkan: * Konsekuensi-konsekuensi * Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip * Dampak bagi integritas dan karakter pribadi 5. Membuat sebuah keputusan 6. Memantau hasil Selain dalam langkah-langkah dalam pengambilan keputusan etis, langkah-langkah tersebut juga harus memiliki kriteria. Kriteria pengambilan keputusan yang etis adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan bermanfaat. Pendekatan bermanfaat(utilitarian approach), yang dudukung oleh filsafat abad kesembilan belas ,pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi jumlah terbesar. 2. Pendekatan individualism. 3. Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga hak-hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. 2. Menjelaskan bagaimana perusahaan mepengaruhi lingkungan etika? Etika bisnis selain dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan, juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku...
Words: 1088 - Pages: 5
...Sistem Informasi Bisnis dalam Karir Anda 1.1. Peran sistem informasi dalam bisnis saat ini 1.1.1. Bagaimana sistem informasi mengubah bisnis? 1.1.2. Apa yang baru dalam sistem informasi manajemen? Perubahan teknologi, orang, dan organisasi. 1.1.3. Tantangan globalisasi dan peluang: sebuah perataan dunia Penggunaan internet untuk bisnis dapat mengurangi biaya operasi Pebisnis harus melihat hambatan sebagai sebuah tantangan dan peluang 1.1.4. Pengendalian bisnis dalam sistem informasi Perusahaan bisnis banyak melakukan investasi dalam sistem informasi untuk mencapai enam objek strategi bisnis, yaitu: Keunggulan operasional Produk baru, jasa, dan model bisnis Konsumen dan keakraban antar pemasok Pengambilan keputusan ditingkatkan Keunggulan kompetitif Bertahan 1.2 Perspektif tentang sistem informasi dan teknologi informasi 1.2.1 Apakah yang dimaksud sistem informasi? Penggabungan antara informasi dan data. 1.2.2 Sistem informasi tidak hanya teknologi: peran orang dan organisasi. 1.2.3 Ruang lingkup sistem informasi Organisasi Orang Teknologi 1.3 Memahami sistem informasi: pendekatan pemecahan masalah bisnis 1.3.1 Pendekatan pemecahan masalah 1.3.2 Sebuah model proses pemecahan masalah Mengidentifikasi masalah Desain solusi (dimensi masalah bisnis: dimensi organisasi, dimensi teknologi, dan dimensi orang) Evaluasi solusi dan pilihan Implementasi Pemecahan masalah: sebuah proses, bukan peristiwa 1.3...
Words: 307 - Pages: 2
...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Basic Information Systems Concept Kelompok : 4 Feny Lestari ( 1320522044 ) Mirza A. Malik (1320522052) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai. Sistem Informasi Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat...
Words: 2439 - Pages: 10
...lingkungan dan modernitas menerpa perusahaan sehingga manajemen menyadari bahwa keputusan transformasi bukan lagi sebuah pilihan namun sebuah keharusan. Lingkungan yang telah berubah dengan adanya kemajuan teknologi sehingga merevolusi media komunikasi berbasis internet yang tadinya hanya sebagai komplementer menjadi substitusi sepenuhnya terhadap produk PT Pos Indonesia yang memiliki kelebihan yang tidak mampu disediakan oleh produk pos reguler. Lebih jauh perusahaan tidak lagi hanya dituntut untuk survive, namun juga harus menjadi salah satu BUMN yang eksis dan mampu memberikan kontribusi keuntungan bagi negara. Tuntutan menjadi semakin lebih fantastis dengan adanya isu-isu good corporate governance (GCG) dan corporate social responsibilities (CSR), yang notabene mengharuskan perusahaan memiliki nilai-nilai lebih dari sekedar BUMN yang produktif dan menguntungkan tapi juga bernilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Itulah mengapa saat ini, tidak hanya PT. Pos, tapi juga BUMN yang lain mulai menggalakkan kegiatan-kegiatan CSR dan transparansi dalam proses bisnisnya. PT. Pos dalam posisinya saat ini tidak mungkin tidak dan tidak bisa tidak untuk melakukan langkah drastis untuk merubah perusahan dari tidak efisien menjadi efisien, dari merugi menjadi menguntungkan dan dari non-produktif menjadi bertumbuh serta produktif. Bagaimana PT. Pos menghadapi perubahan yang terjadi dan langkah apa yang mereka ambil dalam manajemen perubahan akan kita coba kupas satu persatu dalam analisa...
Words: 2829 - Pages: 12
...Indonesia Sistem manajemen mutu — Dasar-dasar dan kosakata Quality management systems – Fundamentals and vocabulary (ISO 9000:2005, IDT) ICS 01.040.03; 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” SNI ISO 9000:2008 Daftar isi “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii Pendahuluan............................................................................................................................iv 1 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 Lingkup .............................................................................................................................. 1 Dasar-dasar sistem manajemen mutu............................................................................... 1 Alasan dasar sistem manajemen mutu.......................................................................... 1 Persyaratan sistem manajemen mutu dan persyaratan bagi produk ............................. 2 Pendekatan sistem manajemen mutu ............
Words: 10796 - Pages: 44
...[pic] UNIVERSITAS INDONESIA RINGKASAN ARTIKEL PRAKTEK PROFESIONAL PENGUKURAN KINERJA: DARI FILOSOFI KE PRAKTEK MAKALAH INDIVIDU MATA AJAR MANAJEMEN STRATEJIK IQBAL FANHAZ NPM. 1306358046 Kelas AKM 13-1 PAGI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI - PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI JAKARTA MARET 2014 STATEMENT OF AUTHORSHIP Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain, kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya. Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme. |Nama Mahasiswa |: |Iqbal Fanhaz | |NPM |: |1306358046 | |Kelas |: |AKM 13-1 Pagi | |Mata Ajar |: |Manajemen Stratejik | |Judul Makalah/Tugas |: |Pengukuran Kinerja: Dari Filosofi ke Praktek | |Pengajar...
Words: 705 - Pages: 3
...akhir saja. ♣ ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan. Versi 1994 Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu. Versi 2000 Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam...
Words: 1411 - Pages: 6
...Ramadiantio NPM : 1306497610 Mata Kuliah Manajemen Stratejik ------------------------------------------------- Artikel: A dynamic strategy for uncertain times (Lowell Bryan, Richard Eider, Becca O’Brien, dan Scott Rutherford) Perubahan sering sekali terjadi dan hal tersebut menyebabkan banyak ketidakpastian, karena itu diperlukan bagaimana membuat strategi yang tepat sebagaimana di lembaga pertahanan. Berdasarpada penelitian di lembaga-lembaga tersebut terdapat tiga tahap pendekatan pada manajemen stratejik yaitu: memahami permasalahannya, membuat keputusan strategis dan menghitung bobot risikonya, serta melakukan eksekusi ditengah ketidakpastian. Ketiga tahapan tersebut mungkin telah dilakukan, namun pelaksanaannya belum terintegrasi dengan baik. Pendekatan pada manajemen stratejik yang diusulkan fokus pada keberulangan pengambilan keputusan yang berkaitan. Sebagai contoh, pada tahun 1970, Kolonel John Boyd dari US Air Force mengusulkan konsep “OODA loop” yaitu observing, orienting, deciding dan acting. Hipotesis dari Boyd dengan mengeksekusi loop yang lebih baik dan lebih cepat dibanding musuh merupakan kunci kemenangan. Tahap pertama dalam pendekatan tersebut adalah “observing” dan “orienting” (memahami permasalahan), tahap kedua (membuat keputusan dan menimbang risiko) berhubungan dengan aspek “orienting” dan “deciding”, dan tahap ketiga (eksekusi di tenagh ketidakpastian) berkaitan dengan “acting”. Hal yang perlu ditekankan dalam manajemen ini adalah bagaimana melihat permasalahan...
Words: 914 - Pages: 4
...PEMBAHAS MANAJEMEN RISIKO Anggota Kelompok 9: 1. Fetty Rahmawati (1203011312xxx) 2. Oktaviana (12030113140187) 3. Rr. Naidia Astrinita (12030113140198) 4. M. Irwan Bin Sutikno (12030113140234) 5. Andrea Suryajaya (12030113140xxx) KELAS E FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG BAB I Pembahasan Manajemen Risiko * Risiko Risiko dapat didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan, selain itu ada juga yang mendefinisikan sebagai kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan, pengertian ini biasanya dipakai dalam analisis investasi. Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan dapat memberikan imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Alat untuk mengukur risiko disebut standar deviasi yang biasa digunakan untuk mengukur penyimpangan. Selain standar deviasi, probabilitas juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur risiko. Terdapat 2 tipe risiko : 1. Risiko Murni (pure risks) adalah risiko di mana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh untuk tipe risiko ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran. 2. Risiko spekulatif adalah risiko di mana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Contoh risiko untuk tipe ini adalah usaha bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan mengutungkan individu lainnya. Menurut SBC Warburg, The Practice of Risk Management...
Words: 1084 - Pages: 5
...CHAPTER 8 Economic Consequences and Positive Accounting Theory 8.1 Overview Economic Consequences Sebuah konsep yang menilai bahwa, lepas dari implikasi teori pasar sekuritas yang efisien , pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan dalam kebijakan yang penting, terutama penting bagi manajemen. Bila hal tersebut penting bagi manajemen maka secara tidak langsung kebijakan akuntansi penting juga bagi investor yang memiliki perusahaan karena sangat mungkin manajer mengubah dengan baik operasi dari perusahaan karena mungkin merubah kebijakan akuntansinya. Pentingnya kita mempelajari EC adalah mempelajari peristiwa yang paling menarik dalam praktik akuntansi diderivikasi ke EC selain itu adanya saran bahwa ”kebijakan akuntansi adalah bukanlah suatu masalah” dengan adanya pengalaman akuntan (auditor).Didalam EC ada PAT (Teori Akuntansi Positif). Teori akuntansi positif TAP berkenaan dengan memprediksi tindakan-tindakan sebagai pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan. Dikatakan positif karena sebuah teori ini berusaha membuat prediksi yang baik tentag peristiwa dunia nyata. PAT berkenaan dengan prediksi tentang tindakan memilih kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana perusahaan menanggapi kebijakan standar akuntasi yang baru. Tujuannya adalah memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi...
Words: 4563 - Pages: 19
...menentukan keefektifan pengendalian internal, setelah itu baru menerbitkan laporan audit yang tepat. Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit : 1. Memahami tujuan dan tanggung jawab audit 2. Membagi laporan keuangan menjadi berbagai siklus 3. Mengetahui asersi manajemen tentang laporan keuangan 4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan 5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Tanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor. Karena menjalankan bisnis sehari-hari, manajemen perusahaan mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam tentang transaksi perusahaan serta aktiva, kewajiban, dan ekuitas terkait ketimbang auditor. Sebaliknya, pengetahuan auditor akan masalah ini serta pengendalian internal hanya terbatas pada pengetahuan yang diperolehnya selama audit. Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan penggunaan apa yang dianggap perlu. Jika manajemen bersikeras dengan pengungkapan laporan keuangan yang menurut auditor tidak dapat diterima, auditor dapat memilih untuk menerbitkan pendapat tidak wajar atau pendapat wajar...
Words: 3546 - Pages: 15
...Principles Of Management Case 4 Restrukturisasi Struktur Organisasi di Kimberly Clark Pada tahun 2003, kimberly clark, pembuat produk kertas, termasuk tisu, Huggies dan Depends, mengumumkan akan menciptakan struktur baru yang radikal untuk menopang bagian bisnis yang berkinerja buruk oleh restrukturisasi produknya ke dalam tiga kategori. Kategori tersebut '' tumbuh ‘’, '' mempertahankan '', dan '' memperbaiki ''-agak tidak konvensional Kategori. Mereka bukan menyusun berdasarkan jenis produk, pelanggan, atau lokasi geografis di mana Kimberly Clark menjual barang, melainkan pada kekuatan yang dirasakan dari produk itu sendiri. Latar belakang Kimberly Clark dan perusahaan didirikan pada tahun 1872 oleh empat pengusaha muda, John A. Kimberly, Havilah Babcock, Charles B. Clark, dan Frank C. Shattuck. Berbasis di Neenah, Wisconsin, perusahaan awalnya memproduksi kertas, tetapi selama bertahun-tahun itu mulai untuk keluar cabang, memperluas ke daerah produk konsumen kebersihan pribadi untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti Procter and Gamble. Pada tahun 1978, Kimberly Clark memperkenalkan apa yang akan menjadi Penjual atas Nya: Huggies popok sekali pakai. Huggies adalah seorang menggemparkan dan segera menjadi nomor satu merek popok bangsa. Selama dua dekade mendatang, Kimberly Clark memperkenalkan tergantung untuk orang dewasa dan pelatihan celana untuk balita, dan memperoleh pesaing yang scott paper, terkemuka pembuat kertas toilet dan kertas handuk. Hari...
Words: 2011 - Pages: 9