...Utami Puji Lestari BALANCED SCORECARD (BSC) SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI PERUSAHAAN Utami Puji Lestari * ABSTRACT Performance measurement plays an important role in the business world, due to the execution of performance measurement can know the effectiveness of the establishment of a strategy and its application within a certain time. Performance measurement can detect weaknesses or deficiencies that are still present in the company, to be further improvements in the future. Balance Scorecard provides a means of measuring the performance of companies that includes four perspectives, namely financial perspective, customer perspective, internal business, and learning and growth perspective. Furthermore, the results of performance measurement can be used to develop the strategy of the company so that the company can implement it in a comprehensive manner both in terms of financial and non-financial. Keywords: performance management and Balanced Scorecad PENDAHULUAN Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu (Ceacilia...
Words: 2911 - Pages: 12
...Sistem Pengendalian Manajemen(SPM) mempelajari mengenai bagaimana suatu sistem dirancang untuk mengendalikan suatu perusahaan. SPM menerapkan berbagai sistem dalam perusahaan agar dapat memberikan kinerja terbaiknya, contohnya penerapan sistem anggaran, sistem penilaian kinerja, sistem pemberian kompensasi, struktur pusat pertanggungjawaban, penentuan alokasi biaya atau harga transfer antar bisnis unit dan lain-lain. Dalam sistem kontrol manajemen terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain, perencanaan, koordinasi, komunikasi, evaluasi, pengambilan keputusan dan mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuai dengan yang diinginkan. Pada penerapan SPM terdapat salah satu alat yang digunakan yaitu Sistem Penilaian Kinerja (SPK). Tujuan utama dari adanya SPK adalah melakukan implementasi strategi. Mekanisme penilaian kinerja yang baik dan sesuai akan meningkatkan tingkat kesuksesan implementasi strategi dari suatu organisasi. SPK dimaksudkan untuk menyampaikan kebutuhan dari stakeholder yang berbeda-beda terhadap organisasi dengan cara membuat sistem penilaian yang strategis dan komprehensif. Dari ringkasan beberapa jurnal berikut akan dibahas mengenai bagaimana sistem penilaian kinerja mempengaruhi keputusan dari organisasi. Pembahasan jurnal meliputi sistem penilaian kinerja dalam relasi hirarki antara perusahaan dan anak perusahaan, perusahaan dan perusahaan lain dalam melakukan proses bisnis, serta perannya dalam perusahaan dengan budaya yang berbeda-beda. Influencing...
Words: 2275 - Pages: 10
...mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya. Ada yang lebih penting lagi yaitu kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan tidak dapat berkembang secara berkelanjutan, maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan. Untuk efisien dan efektifnya suatu perusahaan, sangat diperlukan adanya suatu struktur sistem pengendalian manajemen. Dalam pembangunan struktur sistem pengendalian manajemen tersebut, terdapat tiga komponen yang perlu didesain yaitu: (1) Struktur organisasi, yang dibangun sesuai dengan karakteristik lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh perusahaan; (2) Jejaring informasi, dalam hal ini jejaring informasi didesain sesuai dengan struktur organisasi; dan, (3) Sistem penghargaan, yang didesain sesuai dengan tipe pekerja dan pekerjaan yang tepat dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh perusahaan. Dalam manajemen tradisional, ukuran kinerja yang biasa digunakan adalah ukuran keuangan, karena mudah dilakukan pengukurannya dan yang...
Words: 3469 - Pages: 14
...dihadapi oleh timnya dalam mengelola stabilitas perusahaan diler automobile. Terdapat survey kepuasaan pelanggan, struktur organisasi, dengan lampiran contoh halaman laporan keuangan, kutipan dari laporan konsultasi yang menunjukkan data diler dan departemen mobil, dan kutipan dari laporan konsultasi yang menunjukkan data kompensansi manajer departemen. Untuk mengetahui kepusaan pelanggan terhadap produk dan service Puente Hills Toyota dengan menanyakan pelayanan kepada konsumen dalam bentuk kuesioner melalui serangkaian yang di fokuskan pada kepuasan terhadap : * pembuatan janji pelayanan service * penulisan pesanan pelayanan * kualitas pekerjaan * ketepatan waktu pekerjaan * harga * fasilitas Kemudian hasil dari respons pertanyaan survey dikirim secara langsung pada perusahaan dan dijumlahkan dalam indeks kepuasan konsumen (customer satisfaction indeks-CSI) yang memberi perhatian mengenai apa yang dibayar oleh pabrik dan manager diler. Pabrik sering kali merubah alokasi kendaraan pada diler jika penilaian CSI lebih rendah dari tingkatan yang bisa diterima dalam tiga tahun berturut-turut. Contoh formulir survei kepuasan pelanggan sebagai berikut : * presentasi produk * negosiasi * dokumen final * menerima kendaraan anda * komunikasi diler * fasilitas, dsb Dengan struktur organisasi PHT cukup khas dalam industri, manajer dari departemen penjualan kendaraan baru dan bekas melaporkan secara langsung pada...
Words: 836 - Pages: 4
...(berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan dan salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya. Dewasa...
Words: 2767 - Pages: 12
...aspek-aspek terpenting dalam suatu bisnis. Perusahaan-perusahaan inovatif tidak memandang balanced scorecard hanya sebagai sistem pengukuran operasional atau taktis, tetapi menggunakannya sebagai suatu sistem manajemen strategis yang mengelola strategi perusahaan sepanjang waktu. Pendekatan balanced scorecard melakukan pengukuran kinerja berdasarkan pada aspek finansial maupun non finansial. Aspek non finansial mendapat perhatian karena pada dasarnya peningkatan kinerja keuangan berasal dari aspek non finansial yaitu peningkatan efektivitas proses bisnis, komitmen organisasi dan kepercayaan customer terhadap produk, sehingga apabila perusahaan akan melakukan pelipatgandaan kinerja maka fokus perhatian haruslah ditujukan kepada peningkatan kinerja di bidang non-finansial karena dari situlah kinerja keuangan berasal. Dalam balanced scorecard yang ditampilkan pada Gambar 1, terdapat empat perspektif yang berbeda dari suatu aktivitas perusahaan yang dapat dievaluasi, yaitu: • Perspektif Finansial, • Perspektif Pelanggan, • Perspektif Proses Bisnis Internal, • Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Pemahaman akan empat perspektif ini menjadi penentu penerapan konsep balanced scorecard secara tepat dan berhasil. Perspektif finansial memberikan petunjuk apakah strategi organisasi serta implementasinya meningkatkan pendapatan keuangan organisasi. Untuk membangun balanced scorecard, unit-unit bisnis dikaitkan dengan tujuan finansial yang berkaitan dengan strategi perusahaan...
Words: 342 - Pages: 2
...sistem penetapan target dan pengukuran penilaian manajer unit kerja berbasis kinerja. Unit-unit kerja yang berada di garda depan dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah atau debitur telah ditetapkan sebagai profit center bagi Bank Mandiri. Dengan demikian setiap unit kerja tersebut diharapkan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pemegang saham pada akhirnya sesuai dengan target masing-masing yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja unit kerja Bank Mandiri dan manajernya menggunakan alat yaitu Balanced Scorecard (BSC). Implementasi penilaian berbasiskan BSC telah berlangsung sejak tahun 2004. Dengan penerapan BSC, tidak hanya kinerja keuangan saja yang dinilai tetapi juga elemen lain seperti perspektif pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Mekanisme pembobotan dan rincian keempat perspektif dapat saja berbeda di masing-masing unit kerja, yang ditentukan oleh kebutuhan dan target setiap profit center tersebut. Yang menjadi elemen-elemen penilaian di setiap perspektif ditentukan oleh salah satu grup di Kantor Pusat, yaitu Strategic and Process Management (SPM) Group. SPM memiliki kewenangan untuk menentukan rincian faktor-faktor penilaian setiap penilaian berdasarkan permintaan grup-grup lain di kantor pusat yang membawahi seluruh profit center di seluruh Bank Mandiri. SPM menetapkan rincian pengukuran kinerja berbasiskan balanced scorecard seringkali terlambat, dirilis pada saat periode pengukuran kinerja telah berjalan yaitu sekitar...
Words: 2306 - Pages: 10
...Pusat Laba Bab 5 Pusat Laba Pusat Laba adalah suatu unit organisai yang didalamnya pendapatan dan beban diukur secara moneter.Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan manajemen senior untuk menggunka suatu indikator yang komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator, lalu setelah itu fokuskan pada pengelolaan unit-unit bisnis sebagai pusat laba, dengan mengingat bahwa istilah unit bisnis dan pusat laba adalah tidak sama. Kemudian, akan dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi produksi dan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba. Suatu organisasi fungsional adalah organisasi dimana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah.ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggung jawab baik atas produksi maupun pemasaran , mak proses ini disebut dengan istilah Divisionalisasi Kondisi – Kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba Banyak keputusan manajemen melibatkan usulan meninggkatkan beban dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peningkatan yang lebih besar dalam pendapatan penjualan. Keputusan seperti ini disebut sebagai pertimbangan biaya/ pendapatan ( expense/ revenue trade-off ) . tambahan beban iklan adalah salah satu contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini dengan aman ketingkat manajer yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi: 1. Manajer harus memiliki akses ke informasi releven yang dibutuhkan...
Words: 4024 - Pages: 17
...Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, 2013 Kata Pengantar Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengen-dalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian. Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih. Bab 1 Sistem Pengendalian Manajemen Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. • Elemen-elemen Sistem Pengendalian 1. Pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi. 2. Penilai (assessor), perbandingan informasi tersebut dengan keadaan yang diinginkan. 3. Effector, melakukan koreksi terhadap...
Words: 3956 - Pages: 16
...UNIVERSITAS INDONESIA RINGKASAN ARTIKEL PRAKTEK PROFESIONAL PENGUKURAN KINERJA: DARI FILOSOFI KE PRAKTEK MAKALAH INDIVIDU MATA AJAR MANAJEMEN STRATEJIK IQBAL FANHAZ NPM. 1306358046 Kelas AKM 13-1 PAGI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI - PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI JAKARTA MARET 2014 STATEMENT OF AUTHORSHIP Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain, kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya. Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme. |Nama Mahasiswa |: |Iqbal Fanhaz | |NPM |: |1306358046 | |Kelas |: |AKM 13-1 Pagi | |Mata Ajar |: |Manajemen Stratejik | |Judul Makalah/Tugas |: |Pengukuran Kinerja: Dari Filosofi ke Praktek | |Pengajar ...
Words: 705 - Pages: 3
...SNI ISO 9000:2008 “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu — Dasar-dasar dan kosakata Quality management systems – Fundamentals and vocabulary (ISO 9000:2005, IDT) ICS 01.040.03; 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” SNI ISO 9000:2008 Daftar isi “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii Pendahuluan............................................................................................................................iv 1 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 Lingkup .............................................................................................................................. 1 Dasar-dasar sistem manajemen mutu............................................................................... 1 Alasan dasar sistem manajemen mutu..................................................
Words: 10796 - Pages: 44
...sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada sektor keuangan saja, tanpa memperhatikan sektor non keuangan. Sistem pengukuran kinerja yang hanya menekankan pada sektor keuangan membuat perusahaan sulit untuk berkembang. Oleh karena itu pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang dipimpin oleh David P. Norton, mensponsori studi tentang “Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa Depan.” Hasil studi tersebut diterbitkan dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard- Measures That Drive Performance” dalam Harvard Business Review (Januari-Februari 1992). Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pengertian Balanced Scorecard . Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masayang akan datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksunya adalah untuk mengukur kinerja seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren (Mulyadi, 2005:1).Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran...
Words: 1862 - Pages: 8
...LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen * Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk...
Words: 7945 - Pages: 32
...BAB 5 PUSAT LABA Pertimbangan Umum Suatu organisasi fungsional adalah organsasi dimana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatuorganisasi di ubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilahdivisionalisasi. Kondisi-kondisi dalam mendelegasikan tanggungjawab laba . Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam organisasi dimana kedua kondisi diatas terpenuhi. Seluruh pusat tanggungjawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang mulai dari pusat tanggungjawab yang sangat jelas merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab yang ukan merupakan pusat laba. Kelaziman suatu pusat laba Dalam suatu survey yang dilakukan atas sebuah perusahaan fortune 1000 diAS, dari 638 responden, 93 % merupakan perusahaan yang memiliki 2 atau lebih pusat laba. Manfaat pusat laba Menjadikan unit organisasi sebuah pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut : –Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para manager yang paling dekat dengan titik keputusan. –Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karenatidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat. –Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas. –Kesadaran laba dapat ditingkatkan karena manajer...
Words: 1863 - Pages: 8
...tersebut. Dalam hal ini tentu saja organisasi membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi dan konsisten dari masing-masing karyawan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bertahan dalam lingkungan persaingan pasar yang tinggi (Newstrom and Davis, 2002). Berbagai strategi harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kinerja lebih baik daripada pesaing agar bertahan dalam dalam lingkungan bisnis. Di Indonesia sendiri, persaingan bisnis semakin ketat dan kompetitif khususnya di sector retail. Dimana menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) dalam lima tahun terakhir dari tahun 2012 peningkatan omset ritel modern cukup pesat, hal ini juga didukung oleh pertumbuhan jumlah ritel yang pesat yaitu sebesar 7.787 retail selama 5 tahun terakhir ini, pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia antara 10-15% per tahun. Penjualan ritel pada 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, namun melesat hingga mencapai Rp 110 triliun pada 2012 meningkat sebesar 10%- 15%, menyusul kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang relatif bagus. Bisnis ritel di tahun 2013 masih mencatat tren yang positif, namun masih kurang maksimal jika dibandingkan dengan tahun 2012 (Liputan6.com). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa persaingan bisnis terus mengalami kemajuan. Perkembangan dan juga keuntungan yang diperoleh tentu saja tidak dapat lepas dari kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang cukup baik dan berkembang (Carton dan Hofer, 2010). Dan juga kinerja keuangan perusahaan yang terus membaik...
Words: 17786 - Pages: 72