1.a) Langkah-langkah dalam pross rekrutmen adalah sebagai berikut:
-Menentukan jumlah lowongan,jenis pekerjaan yang dibutuhkan masing-masing divisi
- Mengetahui uraian jabatan yang diperlukan
-Menyusun prasyarat jabatan
-Pencarian secara objektif
-Mengumumkan lowongan pekerjaan kepada publik
-Memberitahukan batas terakhir lowongan pekerjaan
Contoh dari rekrutmen:
PT. Bank DKI bekerjasama dengan Universitas Gunadarma melaksanakan proses rekrutmen karyawan PT Bank DKI.Proses rekrutmen tersebut terdiri dari beberapa tahap yaitu seleksi administrasi, evaluasi kinerja akademik, evaluasi penampilan, test potensi akademik, test psikologi, test kemampuan Bahasa Inggris, serta wawancara akhir. Tahap pertama dimulai pada tanggal 29 November 2007 yang berlangsung di Auditorium Gedung 4 Lantai 6 Kampus Margonda, dengan calon karyawan tercatat sebanyak 179 orang. Proses seleksi TOEFL dan Potensi Akademik merupakan tahapan kedua yang harus dilalui oleh peserta test, yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 1 Desember 2007 yang berlangsung di Auditorium Gedung 4 Lantai 6, Kampus Margonda dengan calon karyawan yang tercatat untuk ikut proses seleksi ini 21 calon karyawan. Peserta yang lulus seleksi tahap kedua selanjutnya melewati tahap seleksi Psikotest dan Personality Test, yang diselenggarakan pada hari Selasa, 3 Desember 2007 yang berlangsung di ruang Laboratorium Psikologi Gedung 3 Lantai 2, Kampus Margonda dengan calon karyawan yang tercatat untuk ikut proses seleksi ini 17 calon karyawan.Tahap selanjutnya adalah proses wawancara, yang diselenggarakan pada hari Jum’at, 7 Desember 2007 yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung 2 Lantai 2, Kampus Margonda dengan calon peserta yang tercatat ikut proses seleksi ini 14 calon karyawan. Hasil dari tahap keempat ini akan diumumkan langsung oleh pihak PT. Bank DKI.
Sedangkan langkah-langkah dalam proses seleksi adalah :
-Memeriksa berkas lamaran
-Interview awal
-Melengkapi berkas lamaran
-Mengadakan tes
-Wawancara akhir (meliputi gaji, harapan dan rencana kedepan )
-Tes fisik ( bila diperlukan)
Contoh seleksi adalah sebagai berikut :
Proses seleksi posisi ODP di Bank Mandiri
1. Interview Awal
Interview ini menggunakan bahasa inggris. Selanjutnya jika lolos tes wawancara akan dilanjutkan pada tahap tes TOEFL.
2. Test TOEFL
Test TOEFL yang digunakan adalah test TOEFL ITP dari IIEF. Nilai untuk lolos harus lebih dari 500.
3. Aptitude Test
Setelah itu, jangka waktu untuk menunggu hasil dari Test TOEFL hampir seminggu, dan pemberitahuannya lolos atau tidaknya akan dikirim melalui sms ke no HP.
4. Leaderless Group Discussion
Selanjutnya, pada test ini pelamar akan diminta untuk bergabung dalam grup-grup kecil (4-5 orang) untuk bersama-sama memecahkan sebuah permasalahan. Diskusi ini sifatnya Leaderless, jadi jangan mendominasi dan bertindak sebagai pemimpin diskusi.
5. Medical Check UP
Pada tahap ini pelamar akan diminta untuk melakukan general medical check up, meliputi , tes darah, urione, EKG(jantung),pendengaran,mata,THT, fisiologi oleh internist,foto thorax(tulang belakang), rontgen abdomen (ginjal,hati,dll).
6. Final Interview Board of Directors
Pada tahap ini, pelamar akan diinterview oleh salah satu direksi bank mandiri. Disini yang dilihat adalah kesungguhan dan komitmen untuk bergabung di bank mandiri. Setelah tahap ini lolos, maka pelamar akan menandatangani surat jadwal kontrak dan bergabung sebagai karyawan di Bank Mandiri tersebut.
b). (Rothwell dalam Edy Sutrisno, 2011), menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya manusia meliputi beberapa tahap, yaitu:
1) Investigasi baik pada lingkungan ekternal, internal, dan organisasi.
2) Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber daya manusia saat ini dan masa depan.
3) Perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, promosi, dan lain-lain.
4) Utilisasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal.
Serta Teknik peramalan (forecasting) yang merupakan instrumen suatu perencanaan. Handoko (1994) menyatakan upaya untuk memperkirakan kebutuhan SDM dimasa mendatang dapat dilakukan dengan teknik forecasting.
Beberapa teknik forecasting yang dapat digunakan dalam melakukan peramalan berkaitan dengan penyusunan perencanaan SDM, seperti :
a. Teknik Delphi
Teknik ini menggunakan keahlian sekelompok orang (biasanya manajer). Para perencana di departemen SDM dalam hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan berbagai pendapat dan melaporkan kesimpulan-kesimpulan dari pendapat-pendapat sekelompok orang tersebut kepada para ahli. Laporan ini kemudian dikaji ulang dengan cara mensurvei ulang. Kegiatan-kegiatan ini diulang sampai para ahli mencapai consensus (biasanya empat sampai lima kali survei sudah cukup).
b. Ekstrapolasi
Teknik ekstrapolasi ini mendasarkan diri pada tingkat perubahan atau kecenderungan pada masa lalu untuk membuat proyeksi dimasa yang akan datang. Penggunaan teknik ekstrapolasi berangkat dari pemikiran bahwa kehidupan organisasi merupakan suatu yang berulang (kontinum). Teknik ini akan mempunyai keabsahan (Validitasi) yang tinggi bila menggunakan asumsi Cateris Paribus. Artinya faktor-faktor lain diasumsikan tidak berubah merupakan kelemahan dari teknik ini. Pada kenyataannya kondisi atau lingkungan selalu berubah. Dengan demikian teknik ini hanya dapat digunakan untuk perencanaan SDM jangka pendek. Sedangkan perencanaan SDM jangka panjang, teknik ini tidak berlaku.
Contoh teknik ekstrapolasi : Bila rata-rata dua karyawan diterima setiap bulan dibagian produksi selama dua tahun yang lalu, maka berarti ada 24 karyawan yang akan diterima oleh bagian produksi untuk satu tahun mendatang. Asumsi teknik ini adalah, penyebab permintaan sama dari waktu ke waktu.
c. Indeksasi Indeksasi adalah teknik estimasi kebutuhan SDM di masa yang akan datang dengan menandai tingkat perkembangan karyawan dengan indeks. Teknik indeksasi berangkat dari asumsi bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atas tenaga kerja baik yang bersifat eksternal maupun internal berada pada kondisi konstan. Sebagaimana halnya dengan teknik ekstrapolasi, teknik ini juga hanya berguna untuk perencanaan jangka panjang. Contoh klasik teknik ini : rasio antara karyawan produksi dengan hasil penjualan. Sebagai contoh, para perencana bisa menyimpulkan bahwa setiap sepuluh juta rupiah kenaikan penjualan, departemen produksi memerlukan satu tambahan karyawan baru. teknik ini mengasumsikan penyebab-penyebab permintaan tetap sama dari waktu ke waktu.
d. Analisis Statistik
Berbeda dengan teknik ekstrapolasi dan taknik indeksasi, teknik ini digunakan untuk perencanaan SDM jangka panjang. Teknik ini lebih rumit dari indeksasi maupun ekstrapolasi, namun hasilnya lebih akurat untuk jangka panjang karena teknik ini mempertimbangkan perubahan bergesarnya tuntutan terhadap kebutuhan SDM. Analisis statistik yang dikenal umum adalah regresi dan korelasi.