...BAB 5 PUSAT LABA Pertimbangan Umum Suatu organisasi fungsional adalah organsasi dimana fungsi produksi atau pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatuorganisasi di ubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilahdivisionalisasi. Kondisi-kondisi dalam mendelegasikan tanggungjawab laba . Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam organisasi dimana kedua kondisi diatas terpenuhi. Seluruh pusat tanggungjawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang mulai dari pusat tanggungjawab yang sangat jelas merupakan pusat laba sampai pusat tanggung jawab yang ukan merupakan pusat laba. Kelaziman suatu pusat laba Dalam suatu survey yang dilakukan atas sebuah perusahaan fortune 1000 diAS, dari 638 responden, 93 % merupakan perusahaan yang memiliki 2 atau lebih pusat laba. Manfaat pusat laba Menjadikan unit organisasi sebuah pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut : –Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh para manager yang paling dekat dengan titik keputusan. –Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karenatidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat. –Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas. –Kesadaran laba dapat ditingkatkan karena manajer...
Words: 1863 - Pages: 8
...pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba. Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain: 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola. Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. Metode Penentuan Harga Transfer Istilah “harga transfer” yang digunakan disini adalah nilai yang diberikan kepada suatu transfer barang dan jasa dalam suatu transaksi dimana setidaknya ada satu pusat laba yang terlibat didalamnya. Harga semacam ini biasanya melibatkan suatu elemen laba karena sebuah...
Words: 2848 - Pages: 12
...HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG KETERANGAN | KANTORPUSAT | KANTORCABANG | Hubungan timbal bali | Investor/pemlik | Investee | Hak dan kewajiban dalam hubungan keuangan | Hak thdcabang | Keajiban Kpd pusat | Maing-masing menyelenggarakan rekening timbal-balik (reciprocal account) yaitu | R/kCabang | R/kPusat | Jenis rekening | Aset | Ekuitas | Mekanisme: * Penambahan * Pengurangan * Saldo | DebitKreditdebit | KreditDebitKredit | Transaksi yang menambah saldo:Pencatatan oleh masing-masing pihak:Kantor pusat: MENDEBIT R/K-CABANGKantor cabang : MENGKREDIT R/K-PUSAT 1. Pengiriman kas dari pusat ke cabang 2. Pengiriman barang dagangan dari pusat ke cabang 3. Pengiriman asset tetap dari pusat ke cabang 4. Cabang menagih piutang kantor pusat 5. Cabang memperoleh laba | | | Transaksi yang mengurangi saldo 1. Pengiriman kas dari cabang ke pusat 2. Pengiriman barang dagangan (retur) dari cabang ke pusat 3. Pengiriman asset tetap dari cabang ke pusat 4. Pusat menagih piutang kantor cabang 5. Cabang menderita kerugian | | | Variasi pencatatan 1. Sistem akuntansi barang dagangan/ sediaan: perpetual atau pisik 2. Sistem pembayaran atas jual-beli barang dagangan: tunai atau kredit 3. Pencatatan atas pengiriman barang dagangan dari pusat ke cabang atau sebaliknya: a. Dicatat atas dasar kos b. Dicatat atas dasar kos + mark-up 4. Akuntansi asset tetap cabang a. Diselenggarakan oleh cabang b. Diselenggarakan...
Words: 681 - Pages: 3
... Disusun oleh Bambang Kesit Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, 2013 Kata Pengantar Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengen-dalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian. Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih. Bab 1 Sistem Pengendalian Manajemen Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. • Elemen-elemen Sistem Pengendalian 1. Pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi. 2. Penilai (assessor), perbandingan informasi tersebut...
Words: 3956 - Pages: 16
...Profitability Pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan profit yg diperoleh mereka. Ada dua jenis pengukuran profitabilitas untuk mengevaluasi mereka. Yg pertama pengukuran kinerja manajemen,ini pengukurannya bisa dibilang kualitatif,ga ada unsur kuantitatif biasa digunakan buat perencanaan,pengkoordinasian,dan pengendalian untuk memberikan motivasi kepada manajer di pusat laba tsb. Yg kedua ada kinerja ekonomis,nah ini udah masuk banyaka spek kuantitatif didalemnya,biasanya berupa laporan keuangan. Dari kedua pengukuran kinerja tsb ukurannya berbeda,bisa saling berkebalikan antar keduanya,kinerja manajemen mungkin aja bagus tp disisi lain kinerja ekonomisnya ga bagus. (Inget yg dijelasin di MA ama pak Anta,ketidakselarasan antara tujuan manajer dengan perusahaan). Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja ekonomis,apakah baik atau tidak. Yg pertama pake contribution margin,nah kalo pake CM ngitungnya itu caranya dengan mengurangi antara pendapatan dengan variable cost,kenapa mereka mengabaikan fixed cost? Karena mereka menganggap kalo fixed cost itu suatu beban yg uncontrollable,jd mereka merasa ga punya respinsibilities atas beban tsb,padahal kalo di liat lebih jauh,fixed cost itu hampir semuanya controllable (liat di bagian discretionary cost). Yg kedua ada direct profit,laba langsung. Jd yg gw tangkep disini,laba itu dihitung dengan membandingkan pendapatan dengan semua biaya 'langsung' yg ditanggung pusat laba tersebut,biaya yg bener2 terjadi di pusat laba itu,tanpa memasukkan...
Words: 347 - Pages: 2
...pemasaran produk tertentu kepada suatu pusat pertanggungjawaban atau proses pembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. 2.Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasi siap pakai bagi manajemen atas (top management) mengenai profitabilitas. 3.Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untuk memperkenalkan produk-produk baru. 4. Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu para manajer untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum dari produk yang sekarang. 5. Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas, penjadwalan produk, dan keputusan membuat atau membeli. 6. Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemen yang digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan mengontrol kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi manajer. Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba . kemudian fungsi – fungsi produksi dan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba. Lalu setelah itu fokuskan pada pengelolaan unit unit bisnis sebagai pusat laba. maka pusat ini disebut sebagai pusat laba. Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer yang bertanggung jawab atas unit terseut memiliki kendali atas pengembangan produk. Pendekatan pusat laba juga membantu untuk mengukur profitabilitas...
Words: 826 - Pages: 4
...tahun 1988-1990, rata-rata penjualan tahunan mencapai sekitar $4 miliar. Laba tahunan yang hampir mencapai $300 juta pada tahun 1988-1989 anjlok pada tahun 1990 menjadi $75 juta. Pada tahun 1991, area Jasa Pemrosesan Data Perusahaan (corporate data processing service – CDPS) mengubah cara pengenaan biaya kepada kelompok pengguna (user) atas personal computer (PC) yang digunakan pada gedung kantor pusat perusahaan. Tagihan baru sebesar $100 per bulan per PC dibuat untuk menutup sebagian biaya CDPS dalam mendukung para pengguna PC. Boise Cascade membebankan biaya bagi para pengguna sentral selama bertahun-tahun, dan selama tahun-tahun para manajer CDPS melakukan banyak perubahan terakhir dalam evolusi sistem yang terus berlangsung. CDPS mengklasifikasikan data penagihan kedalam enam kategori jasa utama yakni, batch proseccing, costumer batch processing, remote job entry processing, CICS processing, TP processing dan TSO processing. Para manajer CDPS mengira bahwa sistem penagihan yang sekarang berjalan denggan baik, meskipun mereja menyadari bahwa hal tersebut dapat berubah dalam hal tertentu. Meskipun demikian bebrapa pengguna mengeluh tentang sistem tersebut. Beberapa di antara bahkan mengira Boise Cascade akan mendapat pelayanan yang lebih baik jika para pengguna tidak dibebani biaya-biaya untuk pelayanan jasa komputer. 1.2. Rumusan Masalah 1) Apakah CDPS di Boise Cascade merupakan sebuah pusat laba? 2) Perhatikanlah sistem tagihan CDPS. Apakah kritik Dwight Kirscht ada...
Words: 1358 - Pages: 6
...KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN [pic] MAKALAH EVALUASI ATAS PENGUKURAN KINERJA PADA ENAGERS INDUSTRIES, INC Diajukan oleh : OKDIANI DARUNIFAH NPM : 144060006344 Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Program Diploma IV Keuangan Spesialisasi Akuntansi STAR BPKP Semester VII T.A. 2014/2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH |NAMA |: |OKDIANI DARUNIFAH | |NOMOR POKOK MAHASISWA |: |144060006344 | |BIDANG SKRIPSI |: |AKUNTANSI MANAJEMEN | |JUDUL SKRIPSI |: |EVALUASI ATAS PENGUKURAN KINERJA PADA ENAGERS INDUSTRIES, INC | Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya makalah ini adalah hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya melakukan tindakan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan...
Words: 2724 - Pages: 11
...| PEMBAHASAN KASUS SPM | | GRAND JEAN COMPANY | Latar Belakang Grand Jean Company didirikan pada pertengahan abad ke-19. Perusahaan tersebut tetap bertahan menghadapi tahun-tahun penuh kesulitan dan pada tahun 1929 mengalami depresiasi besar akibat dari daya tahan pasar pada produk yang dominan tersebut-Jean Blue Denim. Gran Jean menguasai pasar dengan “wash-and-wear” , bell-bottom, dan jean flare, serta celana panjang kasual modern. Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakaian terbesar didunia. Perusahaan tersebut menyediakan bermacam-macam baju dan pakaian jean untuk pria dan wanita dan celana panjang wanita dengan jenis yang lengkap. Produksi Perusahaan memiliki 25 manufaktur celana panjang. Kapasitas celana panjang bervariasi, tetapi rata-rata output yang dihasilkan 20.000 celana panjang per minggu. Dengan pengecualian dua atau tiga celana panjang yang diproduksi hanya jean blue denim, celana yang dihasilkan berbagai tipe celana panjang. Perusahaan meningkatkan kapasitas produksinya dengan kontrak manufaktur bebas. Sekarang ini ada 20 kontraktor membuat segala jenis celana panhang Grand Jean (digolongkan dalam jean blue denim). Tahun lalu kontraktor memproduksi satu-tiga jumlah penjualan celana oleh Grand Jean. Tom wicks, wakil direktur untuk operasi produksi memberikan pendapat perusahaan menggunakan kontraktor luar. “Sebagian besar kontraktor ini telah bekerja sama dengan kita selama lima tahun atau lebih. Beberapa dari mereka telah memberikan...
Words: 2134 - Pages: 9
...TAKE HOME EXAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ANALISIS KESUKSESAN PT. DJARUM Nama : Rizky C. Wibowo Dosen : Dr. Muthmainah, M.Si., Ak. NIM :F1315120 S1 Transfer STAR-BPKP TAKE HOME EXAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN ANALISIS KESUKSESAN PT. DJARUM RINGKASAN PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. PT. Djarum merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indoensia dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN Indonesia. Lokasi Kerja PT. Djarum tersebar di 76 Lokasi,dengan pembagian 70 lokasi di Kudus, 3 lokasi di Pati, 1 lokasi di Rembang, dan 2 lokasi di Jepara. Proses produksi rokok PT. Djarum terbagi dalam 2 sistem yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk-produk rokok PT. Djarum antara lain Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, L.A Lights, L.A Menthol Lights, Djarum Black, Filtra (dicabut dari peredaran), Djarum Merdeka (dicabut dari peredaran). PT Djarum selalu menggunakan tembakau dan cengkeh berkualitas tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. PT. Djarum tidak hanya memproduksi untuk kebutuhan dalam negeri saja, tetapi juga melakukan eksport ke berbagai negara. Produk PT. Djarum untuk ekspor misalnya Djarum Original, Djarum Super, Djarum Black, Djarum Lights, La Lights dan lain-lain. Pada tahun 2007, ekspor PT Djarum mencapai US$15.832.275 dan cukai yang dibayarkan PT. Djarum kepada pemerintah sebesar Rp. 7,642 triliun. PT Djarum...
Words: 1500 - Pages: 6
...BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literature yang beragam. Dengan demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Desentralisasi mempunyai beberapa arti yaitu : Suatu organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative lebih tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.( H.A. Simon) Dalam praktiknya, difinisi ini sangat sulit diterapkan, hal ini dikarenakan konsep mengenai keputusan yang dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Pandangan yang terkait menyatakan bahwa dalam banyak kasus, kemampuan seseorang untuk mendefinisikan suatu masalah adalah lebih penting dibandingkan dengan wewenang pengambilan keputusan formal karena agenda tersebut mengharuskan pilihan-pilihan solusi. Akhirnya, penggunaan prosedur operasi standar, rutinitas pencarian, profesionalisme, sosialisasi, dan hal-hal semacam itu dalam organisasi dapat mempengaruhikeputusan dengan mengendalikan dasar pemikiran atas mana keputusan itu dibuat. Bahkan jika orang harus menerima lokasi pengambilan keputusan sebagai aspek kunci dari desentralisasi, masih terdapat masalah mengenai keputusan-keputusan manakah yang harus didesentralisasikan. Simon et al menggunakan istilah “ penting” untuk menandai keputusan-keputusan...
Words: 7183 - Pages: 29
...Paper Management Control System Case : General Appliance Corporation Disusun oleh: ANNA DEWI LESTARI (Kelas AP. 16) MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2 0 1 1 A. LATAR BELAKANG General Appliance Corporation adalah produsen terintegrasi untuk segala jenis perabotan rumah tangga. Organisasi perusahaannya bersifat divisional dan terdesentralisasi, terdiri dari empat divisi produk, empat divisi manufaktur dan enam kantor staf. Antar divisi diharapkan untuk saling berinteraksi seakan akan mereka merupakan perusahaan-perusahaan yang independen, dengan proses transfer komponen yang dibebani harga transfer yang sesuai dengan hasil negosiasi antar divisi tersebut. Sebuah divisi produk tidak memiliki kekuatan untuk memutuskan apakah akan membeli komponen dari dalam atau luar perusahaan. Namun demikian divisi manufaktur harus tetap mempertahankan harga di mana divisi produk dapat membelinya dari pemasok luar. B. PERMASALAHAN 1. Masalah Kompor Divisi produk Krom (Chrome) menjual kepada Divisi Kompor Elektrik sebuah unit berlapis krom yang dipasang diatas kompor yang harus tahan terhadap korosi dan noda makanan. Divisi produk krom telah memproduksi unit ini sejak 1 januari 1986, yang sebelumnya diproduksi oleh pemasok luar. Sekitar pertengahan tahun 1986, Presiden General Applience Corporation mengkhawatirkan keluhan konsumen dan agen penjual (dealer), melalui survei yang menunjukkan bahwa reputasi perusahaan sebagai...
Words: 1038 - Pages: 5
...CHAPTER 9 PENYUSUNAN ANGGARAN (BUDGET PREPARATION) PENGERTIAN ANGGARAN OPERASIONAL 1. Anggaran adalah alat penting untuk perencanaan jangka pendek dan pengendalian yang efektif 2. Anggaran operasional mencakup periode satu tahun 3. Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan rencana pendapatan dan biaya untuk satu tahun KARAKTERISTIK ANGGARAN * Menaksir potensi laba unit bisnis * Dinyatakan dalam satuan moneter yang didukung dengan jumlah satuan lain (satuan non moneter) * Biasanya mencakup periode satu tahun * Merupakan komitmen manajemen, manajemen sepakat untuk menerima tanggung jawab pencapaian tujuan anggaran * Penyusunannya disetujui oleh atasan * Hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu * Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dan dilakukan analisis selisih serta penjelasannya Hubungan Anggaran dengan Perencanaan Strategi * Keduanya merupakan aktivitas perencanaan * Fokus anggaran satu tahun, perencanaan strategi beberapa tahun * Anggaran mengacu pada perencanaan strategi * Dasar anggaran adalah pusat pertanggungjawaban, perencanaan strategi adalah jenis produk atau program yang lain Perbedaan antara Anggaran dengan Forecasting * Peramalan dapat atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter. * Dapat dilakukan setiap waktu * Peramal tidak menerima tanggung jawab akan hasil dari ramalannya * Peramalan biasanya tidak disetujui oleh kekuasaan yang lebih tinggi * Peramalan...
Words: 1023 - Pages: 5
...pengaturan sebagaimana dimaksud dalam huruf b perlu ditiadakan dengan mengadakan pembaharuan peraturan tentang Perseroan Terbatas; d. bahwa pembaharuan pengaturan tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam huruf c, harus merupakan pengejawantahan asas kekeluargaan menurut dasar-dasar demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, dan d dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945; Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERSEROAN TERBATAS. PUSAT HUKUM DAN HUMAS SJDI HUKUM -2BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. Perseroan...
Words: 9856 - Pages: 40
...Overview atas Conceptual Framework dalam laporan keuangan Dalam SAK (2012), laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi, neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya, sebagai lapoan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan geografis serrta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Secara umum terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keungan yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Deemikian pula dengan unsure-unsur...
Words: 3349 - Pages: 14