...PERENCANAAN MANAJEMAN RESIKO TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI Bayu Pratama Wibowo 1501185710 06PEM 2014 Abstract Perencanaan Manajemen Resiko adalah suatu upaya yang dilakukan untuk merencanakan penanganan terhadap sesuatu yang dapat disebut sebagai resiko. Penanganan yang dimaksud dapat diartikan sebagai antisipasi atau meminimalisir dampak dari terjadinya resiko tersebut. Dalam pembahasan ini dipaparkan sejumlah proses yang dilakukan untuk memanage resiko pada proyek Teknologi Informasi. Terkandung juga didalamnya pendekatan-pendekatan yang bersifat strategis. Kata Kunci : Resiko, Perencanaan Management Resiko, Proses Memanage Resiko Pendahuluan Resiko merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, dalam kehidupan sehari-hari dikala beraktifitas juga tidak lepas dari resiko. Sesuatu hal yang tidak pasti akan menimbulkan resiko, reiko dapat bearkibat positif maupun negatif. Resiko yang berakibat negatif ini dapat menciptakan kerugian, sebaliknya resiko yang berakibat positif dapat suatu peluang. Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang harus dihadapi seseorang atau sebuah organisasi perusahaan dimana terdapat kemungkinan merugikan. Karena ketidakpastian yang disebabkan oleh kurangnya informasi terkait isu-isu yang berkembang akan berhubungan dengan terjadinya resiko. Menurut (Wiley & Sons, 2012) Resiko adalah kejadian yang dapat terjadi dari suatu kondisi atau proses terstentu, yang apabila terjadi...
Words: 1105 - Pages: 5
...Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment) Al-Mudharabah menurut bahasa berasal dari kata dharb yang aartinya memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukul kakinya dalam menjalankan usaha. Mudharabah artinya akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Apabila kerugian itu diakibatkan oleh pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Landasan Syariah • Al-Quran “…dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Alloh SWT…” (QS Al-Muzzamil: 20) Apabila anda melihat ayat ini di Al-Quran (kalimat arabnya), terlihat kata يَضْ رِ بوْ نَ (yadhribun) ini menjadi wajhud dulalah atau disebut juga argumen. Kata Yadhribun dan Mudharabah yang memiliki akar kata yang sama yaitu Dharb yang artinya melakukan perjalanan atau usaha. “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Alloh SWT…” (QS Al-Jumu`ah : 10) • Al-Hadits Diriwayatkan dari ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni...
Words: 5227 - Pages: 21
...PRODUK……………………………………………………………………....…..7 iii.i Produk……………………………………………………………………………………...............7 iii.ii Proses Produksi Dan Kapasitas Produksi………………………………....…..........8 iii.iii Lokasi………………………………………………………………………………....……..........9 iii.iv Bahan-bahan Dan Peralatan…………………………………………....………............9 iii.v Biaya Umum Usaha………………………………………….............................................10 IV. ANALISA KEUANGAN………………………..........................................................11 iv.i Sumber Dana…………………………………………….......................................................11 iv.ii Estimasi Profit…………………………………………………………....………………......11 V. ANALISA DAMPAK DAN RESIKO USAHA………………………........................12 v.i Dampak Terhadap Masyarakat……………………………..........................................12 v.ii Dampak Terhadap Lingkungan……………………………………....…………………12 v.iii Analisa Resiko Usaha………………………………………………….....……..................12 v.iv Analisa Lingkungan...
Words: 1807 - Pages: 8
...BAB. 13 Rencana Audit dan Program Audit Secara Keseluruhan Ø JENIS PENGUJIAN AUDIT Pengujian tersebut meliputi: 1. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman atas Internal Control Auditor harus memahami efektivitas aspek rancangan dan operasional dari pengendalian intern. Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor terhadap pengendalian intern yaitu: · Memperbaharui dan mengevaluasi pengalaman auditor terdahulu · Meminta keterangan dari personil klien · Membaca manual sistem dan kebijakan klien · Menguji dokumen dan arsip · Mengamati aktivitas dan operasional entitas 2. Tests of Controls (Uji Pengendalian) Pengujian pengandalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atauprosedur pengendalian yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian) Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut : · Meminta keterangan dari personil klien · Menguji dokumen, arsip, dan laporan · Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian · Melaksanakan kembali prosedur klien 3. Substantive Test of Trans actions (Uji Substantif atas Transaksi) Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut dengan...
Words: 1676 - Pages: 7
...GAGASAN REKONSTRUKSI POLA PENGEMBANGAN ASURANSI JIWA PADA MASYARAKAT KELAS MENENGAH DALAM PRESPEKTIF SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA (Study Pada PT. Asuransi Jiwa “X” Semarang) Marlien / 922012017 Latar Belakang Resiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan sesorang misalnya kematian, sakit atau dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang, seperti resiko kehilangan, resiko kebakaran, resiko pinjaman kredit macet bank atau resiko lainnya, maka diperlukan pihak ketiga yang mau menanggung resiko tersebut. Pihak ketiga yang menyediakan jasa untuk menanggung risiko tersebut adalah perusahaan asuransi yang mau menanggung resiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya. Dari segi Ekonomi, asuransi bertujuan untuk mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan. Dari segi Hukum, asuransi bertujuan untuk memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak...
Words: 2409 - Pages: 10
...“Forum Ekspor Impor” Incoterm 2010 Syarat Penyerahan Pengapalan Cargo Dari Eksportir Kepada Importir Ditulis Oleh redaksi Jumat, 10 Oktober 2014 | 10.01 | Ilustrasi | INDEPNEWS.Com : Pihak eksportir dan importer harus menyadari betul pentingnya syarat penyerahan pengapalan cargo. Karena perdagangan ekspor impor menyangkut hubungan antar dua Negara. Tentu saja masing-masing Negara mempunyai ketentuan spesifik dalam mengatur lalu lintas barang ekspor impor. Oleh karena itu batas-batas hak dan tanggung jawab antara eksportir dan importer harus jelas. Siapa yang menanggung pengapalannya, siapa yang menanggung resiko dalam perjalanannya, dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas pengurusan yang timbul sebagai konsekuensi dari proses pengantaran barang. Untuk mengatasi kendala tersebut lalu lintas cargo ekspor impor perlu adanya ketentuan dan syarat penyerahan pengapalan cargo. Adalah International Commercial Chamber (ICC), institusi perdagangan swasta International, bersifat independen tidak berafiliasi kepada Negara manapun di dunia yang membuat suatu pedoman dalam hal persyaratan penyerahan pengapalan kargo ekspor impor. Pedoman tersebut dinamakan INCOTERM (International Commerce Term). Incoterm dibuat pertama kali pada tahun 1936 dan mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir adalah pada tahun 2010. Oleh karena itu istilah incoterm sekarang disebut dengan INCOTERM 2010. Incoterm 2010 sudah diakui oleh pemerintah, otoritas hukum dan para pelaku...
Words: 3580 - Pages: 15
...PENGAUDITAN I KASUS MATERIALITAS OLEH KELOMPOK 9 NI LUH LEMI SUSHMITA DEVI 1206305091 LUH YULISKAYANI 1206305098 LUH WULAN PERMATASARI 1206305163 PUTU AYU AGNES VERIANA 1206305178 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2014 KASUS 7-31 Berikut ini adalah enam situasi yang melibatkan model risiko audit sebagaimana digunakan untuk perencanaan persyaratan bukti audit dalam audit persediaan. SituasiRisiko123456Risiko audit yang dapat diterimaTinggiRendahTinggiRendahTinggiSedangRisiko bawaanTinggiRendahRendahTinggiSedangSedangRisiko pengendalianRendahTinggiRendahTinggiSedangSedangRisiko deteksi yang direncanakan−−−−−−Bukti direncanakan−−−−−− Diminta : Jelaskan arti rendah, sedang, tinggi untuk setiap empat risiko dan bukti direncanakan. Isi bagian kosong untuk risiko deteksi direncanakan dan bukti direncanakan menggunakan istilah rendah, sedang, atau tinggi Jelaskan dampak dari bukti direncanakan (meningkat atau menurun) dari mengubah setiap lima factor berikut ini, ketiga hal lainnya tetap tidak berubah. Sebuah peningkatan dalam risiko audit yang diterima Sebuah peningkatan dalam risiko pengendalian Sebuah peningkatan dalam risiko deteksi direncanakan Sebuah peningkatan dalam risiko bawaan Sebuah peningkatan dalam risiko bawaan dan sebuah penurunan dalam risiko pengendalian dengan jumlah yang sama. Jawab : Semakin kecil risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat...
Words: 579 - Pages: 3
...Review kuliah umum Pengauditan 2 oleh bapak Theodorus M Tuanakotta : Ada 3 topik yang dibahas pada kuliah umum yaitu IAASB (Internatioanl Auditing and Assurance Standard Board), ABR (Audit Berbasis Resiko), ISA (International Standar Auditing). Serta ada beberapa istilah lain yaitu IESBA, ISQC, ISAE. 1. IAASB Ada bagan yang menggambarkan tahap-tahap yang dilakukan auditor dalam melakukan auditing : * Kode etik : yang harus dimiliki oleh setiap auditor untuk menjalankan profesinya sebagai akuntan. * Engagement (penugasan) : yang di cover oleh IAASB * ISQC (International Standard Quality Assurance) : berhubungan dengan standar mutu atau kualitas yang harus dimiliki seorang auditor. * Assurance Engagement . terbagi 2 yaitu pertama audit and reviews berupa berupa historical,angka atau data di masa lalu, yang mana pada audit and reviews terdapat ISA dan kedua other assurance engagement Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan opini yang dibutuhkan klien. Laporan keuangan itu bisa diandaikan seperti sebuah kursi dengan 3 kaki penyangga, pertama ada entitas yang bertugas menyusun laporan keungan, kedua ada Auditor merupakan pihak independen yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangna dan memberikan opini yang tepat jika ada permasalahan pada perusahaan. Ketiga adalah pengguna laporan keuangan,pengguna membutuhkan bukti laporan keuangan salah satunya untuk menentukan mana perusahaan yang layak sebagai...
Words: 766 - Pages: 4
...melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat; melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Mengenai perjanjian untuk menyerahkan suatu barang atau untuk melakukan suatu perbuatan, jika dalam perjanjian tidak ditetapkan batas waktunya tetapi si berutang akan dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan, pelaksanaan prestasi itu harus lebih dahulu ditagih. Apabila prestasi tidak seketika dapat dilakukan, maka si berutang perlu diberikan waktu yang pantas. Sanksi yang dapat dikenakan atas debitur yang lalai atau alpa ada empat macam, yaitu: membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau dengan singkat dinamakan ganti-rugi; pembatalan perjanjian atau juga dinamakan pemecahan perjanjian; peralihan resiko; membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim. 1. Membayar Kerugian Ganti rugi sering...
Words: 1417 - Pages: 6
...Esai Motivasi Masuk MM UI Oleh Ava Anisa Rakhma Ada beberapa hal yang ada di dalam pikiran saya tentang bagaimana cara untuk bertahan hidup, menjadi cerdas atau menjadi orang yang mampu bersosialisasi hingga bisa menggerakan sekitarnya, atau bisa dengan menguasai kedua hal tersebut. Ketika ingin menjadi cerdas kita tentu butuh ilmu baik dari buku atau dari orang lain, tetapi tetap harus dibarengi dengan mencari pengalaman, intinya harus mengambil resiko. Jika ingin mampu bersosialisasi pun harus berani mendekati orang, hal tersebut sama saja dengan mengambil resiko karena anda membagi sebagian dari diri anda ke orang lain agar mudah didekati. Saya termasuk orang yang sangat berhati-hati jika ingin mengambil resiko karena itu untuk membentengi diri saya supaya tidak jatuh harus punya bekal sebelum keluar ke masyarakat. Saya merasa diri saya yang sekarang ini masih kurang bekal. Saya ingin memenuhi kotak bekal saya dengan belajar di MM UI. MM merupakan program yang mengajarkan ekonomi yang lebih kepraktisi, dan saya lebih suka di UI karena lingkungannya. Saya pernah membandingkan UI dengan swasta, pelajaran yang diberikan jauh berbeda dengan UI dan lingkungannya tidak cocok dengan saya, seperti pola pikir. Lingkungan UI lebih mencerdaskan dan lebih beragam, hal tersebut memberikan kesempatan bagi saya untuk dapat bersosialisasi dengan orang dari berbagai macam latar belakang. Terlepas dari hal tersebut, saya juga merasa dengan masuk program ini dapat membukakan saya kepada...
Words: 312 - Pages: 2
...TYPES OF CAPITAL INVESTMENT DECISION Keputusan investasi modal (capital investment decision) berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pegaturan pendanaan, serta penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumber daya pada resiko jangka panjang dan mempengaruhi perkembangan perusahaan secara simultan di masa depan, hal itu merupakan salah satu keputusan terpenting yang dibuat manajer. Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penganggaran modal (capital budgeting). Ada dua jenis proyek penganggaran modal : proyek independen dan proyek saling eksklusif. Proyek independen (independent project) adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya. Sedangkan, proyek saling eksklusif (mutually exclusive project) adalah proyek – proyek yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lain. Keputusan investasi modal sering berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang. Kecuali tanah, aktiva selalu disusurkan selama umur manfaatnya dan investasi dipakai ketika aktiva itu digunakan. Investasi modal yang baik umumnya akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya dan menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal pada saat yang sama. Jadi, salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak dan...
Words: 891 - Pages: 4
...Sistem Pengendalian Internal Pemerintah 1. Definisi Pengendalian merupakan suatu tindakan/aktivitas yang dilakukan manajemen untuk memastikan (secara memadai, bukan mutlak)[1] tercapainya tujuan dan sasaran organisasi. Pengendalian internal pemerintah merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2.Tujuan. Pengendalian dibuat untuk : a. Mengamankan harta kekayaan; b. Meneliti keakuratan dan dapat dipercayanya data akuntansi; c. Meningkatkan efisiensi operasi; d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dibuat untuk : a. mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien; b. memberikan informasi keuangan secara akurat; c. menjaga aset yang dimiliki oleh negara; d. menjaga ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 3. Unsur-unsur Pengendalian a. Lingkungan Pengendalian (control environment); b. Penilaian Risiko (risk assessment); c. Aktivitas Pengendalian (control activities); d. Komunikasi dan informasi (communication and information); e. Pemantauan (pemantauan). a. Lingkungan Pengendalian Agar tercipta...
Words: 591 - Pages: 3
...MANAJEMEN SDM INTERNATIONAL MARK CHAN’S DECISION TO STAY OVERSEAS OR RETURN HOME AFTER HIS EXPATRIATE ASSIGNMENT PENDAHULUAN Mark Chan bekerja untuk sebuah perusahaan multinasional Inggris di Singapura dan telah ditugaskan untuk kantor pusat perusahaan di London. Mark Chan mempunyai performa baik di pekerjaannya dan menikmati karir internasionalnya yang sukses. Ketika ia dan istrinya memutuskan untuk kembali ke rumah, ia tidak dapat menemukan posisi yang diperlukan dengan pengalaman dan keterampilan kembali di anak perusahaan di Singapura. Kasus ini berakhir dengan Mark Chan yang bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan. Tujuan pengajaran kasus : Tujuan pengajaran utama adalah untuk menggambarkan dampak dari tugas internasional tentang kemajuan karir dan pengembangan profesional, dilema yang berhubungan dengan karier yang dihadapi oleh manajer ekspatriat dan kesulitan menunggu mereka setelah kembali dari tugas di luar negeri. Masalah keluarga yang harus menyesuaian lagi juga disorot. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang harus di lakukan mark dalam menghadapi kasusnya ? 2. System SDM apa yang cocok untuk mencegah kasus-kasus yang serupa dengan kasus mark ? 3. faktor- faktor apa saja yang menimbulkan masalah semacam ini khususnya dalam kasus expatriad ? 4. PEMBAHASAN Kasus ini memerlukan beberapa pendekatan untuk setidaknya mengatasi dilema yang dialami oleh karyawan oleh dampak ekspatriat yang sekarang menjadi statusnya, untuk lebih jelasnya maka akan kami...
Words: 1549 - Pages: 7
...BAB I PENDAHULUAN * Latar Belakang Masyarakat Ekonomi Asean adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Pada KTT di Kuala Lumpur pada Desember 1997 Para Pemimpin ASEAN memutuskan untuk mengubah ASEAN menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang adil, dan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi ( ASEAN Vision 2020 ). Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN dua pilar yang tidak terpisahkan dari Komunitas ASEAN. Semua pihak diharapkan untuk bekerja secara yang kuat dalam membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2020. Selanjutnya, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat untuk memajukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan target yang jelas dan jadwal untuk pelaksanaan. Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan...
Words: 1916 - Pages: 8
...OBLIGASI Pasar obligasi Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu: 1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efekuntuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon. Menghitung Obligasi Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14% setahun. Kupon dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga obligasinya. 1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periode R per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester) YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode. Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000 PVIFa = [1 – (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983 PVIF = (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041 Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000...
Words: 3054 - Pages: 13