Free Essay

Sistem Informasi Manajemen

In:

Submitted By kakaaaaa
Words 9697
Pages 39
Aplikasi Bisnis Fungsional
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi

Dosen:
Disusun oleh:

Magister Akuntansi 2015 1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Konsep ini menuntut suatu kajian dari beberapa konsep atau gabungan konsep yang menjembatani konsep secara keseluruhan. Konsep tersebut meliputi: a) Konsep sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Menurut John Mc Manama (2012), sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Karekteristik Sistem
Jogianto (2012) dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni :
1). Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2). Batasan sistem.
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3). Lingkungan Luar Sistem.
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. sedang lingkunagn luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kalangsungan hidup dari sistem.
4). Penghubung Sistem
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainya. melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. Sedangkan menurut Burch dan Grundnitski (dalam Jogiyanto :196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Desain sistem menetukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sesistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem (Jogiyanto :196).
5). Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang masukan kedalam sistem. masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya tersebut dapat beroperasi.signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6). Keluaran Sistem
Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7). Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8). Sasaran Sistem
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.

b) Konsep informasi
Setiap aktivitas yang dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok, baik organisasi formal maupun nonformal pasti memiliki dasar agar dapat melaksanakan aktivitas tersebut, begitu juga dengan perusahaan ketika mereka akan melaksanakan aktivitas mereka butuh dasar untuk melaksanakan aktivitas tersebut misalkan salah satu aktivitas disalah satu departemen / bagian dalam perusahaan, contohnya dibagian produksi, bagian produksi bisa melaksanakan aktivitas setelah ada informasi dari bagian pemasaran, mengapa demikian karena bagian pemasaran memiliki sejumlah data atau fakta dari aktivitas mereka yaitu melaksanakan aktivitas pemasaran antara lain memperkenalkan dan menjual produk.
Sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang belum mempunyai arti.
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Pengelola informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan. Informasi berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan yang digunakan untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Dalam sistem informasi diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan masalah dan kebutuhan pengambilan suatu keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.
Informasi adalah hasil proses pengolahan data yang dipergunakan didalam pengambilan suatu keputusan, adapun yang dimaksud data itu sendiri yaitu fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti bisa berupa angka, huruf, situasi maupun kondisi.
Dari proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Data diproses, dari hasil proses bisa berbentuk informasi dan bisa berbentuk data, sedangkan hasil proses tersebut bisa berbentuk informasi apabila hasil dari pada proses dipergunakan untuk mengambil suatu keputusan, sedangkan apabila hasil proses tersebut tidak dipergunakan untuk mengambil suatu keputusan tetapi disimpan disuatu file tertentu (Database) maka hasil proses dinamakan data. Karena dari hasil proses tersebut akan dipergunakan lagi sebagai data, dan membutuhkan proses yang pada akhirnya dipergunakan sebagai informasi dimasa mendatang.

c) Konsep manajemen
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan atau menangani.
Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry sebagai berikut:
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

Tiga faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian:
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi (SDM, SDA, SDD, SDI)
2. Adanya proses yang bertahap (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian)
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan

McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.
2. Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
3. Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah organisasi.
4. Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain

Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu: 1. Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut. 2. Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu. 3. Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan. 1.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Secara umum sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu unit atau badan khusus yang bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prisnip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang dirumuskan menjadi suatu informasi. Menurut O’Brien (dalam buku Sistem Informasi Manajemen, 2013) sistem informasi manajemen adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010). Secara umum, ada tiga peran sistem informasi manajemen, yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan efisiensi operasional Investasi dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industry tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memeasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai. b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis Penggunaan automated teller machine (ATM) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaingnya. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching cost) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. c. Membangun sumber informasi strategis Teknologi sistem informasi membuat perusahaan mampu membangun sumber informasi strategis sehingga mendapatkan kesempatan dalam mengembangkan bisnisnya melalui jaringan informasi yang baik. 1.1.1 Peran SIM pada organisasi a. Amount of Information (kuantitas informasi), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi. b. Quality of Information (kualitas informasi), informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi. c. Recency of Information (informasi actual), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi baru. d. Relevancy of Information (informasi yang relevan atau sesuai), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi. e. Accuracy of Information (kebenaran information), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi. f. Authenticity of Information (kebenaran informasi), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

1.1.2 Fungsi SIM pada organisasi
System informasi manajemen mendukung terhadap aktivitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan dengan sumber informasi, ketepatan informasi, arus informasi dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi. · Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia. · Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan. · Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis. · Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. · Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, sarta menantang bagi jutaan pria dan wanita. · Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

1.1.3 Manfaat SIM pada organisasi Sistem informasi manajemen mempunyai keunggulan, yaitu dapat menolong perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber informasi strategis. Manfaat sistem informasi antara lain sebagai berikut: a. Meningkatkan aksesibilitas daya yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para pemakai, tanpa harus adanya perantara sistem informasi. b. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis; c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif; d. Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi e. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi f. Mengantisipasi dan memeahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi terbaru g. Memperbaikin produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem h. Mengolah transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan Walaupun demikian, sistem informasi manajemen dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial, seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Dengan adanya sistem informasi manajemen manusia menjadi kebergantungan sehingga mengesampingkan rasionalitasnya. Adapun kerugian dari sistem informasi manajemen, yaitu kekurangan sistem informasi sehingga mudah melakukan plagiat, kurangnya berinteraksi dengan lingkungan, kebergantungan, dan hal-hal yang tradisional ditinggalkan katena kemajuan sistem informasi dan kemajuan zaman.

1.2 Aktifitas SIM dalam mendukung operasi manajemen organisasi
Setiap organisasi membutuhkan sistem informasi manajemen untuk membantu manajer dalam mengambil berbagai macam keputusan yang dibutuhkan. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan keputusan operasional harian (perencanan jangka pendek) sampai perencanaan jangka panjang. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang mencakup beberapa tahap yang saling terjalin, dan bukanlah merupakan suatu perbuatan yang terpisah.
Salah satu model pengambilan keputusan adalah Model Herbert A Simon. Model Simon adalah relevan bagi perancangan Sistem Informasi Manajemen. Relevansi ini diuraikan untuk ketiga tahap model Simon sebagai berikut : Tahap Proses Pengambilan Keputusan | Relevansi dengan SIM | 1.Intelligence : a. Persepsi dan perumusan situasi b. Menyusun model situasi c. Menentukan tolok ukur kuantitatif atas keuntungan dan biaya yang tepat mengenai situasi yang sedang dibahas 1. Design :Spesifikasi aneka alternatif yang tersedia 2. Choice : d. Evaluasi keuntungan biaya dari beberapa kemungkinan langkah tindakan yang tersedia e. Menentukan kriteria guna memilih antara berbagai cara penanganan f. Pemecahan dari situasi keputusan | Proses pencarian melibatkan suatu pengujian data baik dalam cara yang telah ditentukan dahulu, maupun dalam cara khusus.SIM harus menyediakan kedua fasilitas tersebut.SI-nya sendiri harus memeriksa semua data dan menimbulkan suatu permintaan uji pada manusia atas situasi yang jelas menuntut perhatian.Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk persoalan yang diterima agar dialirkan ke atas dalam organisasi sampai diambil suatu tindakan terhadapnya.SIM harus memiliki model-model keputusan untuk mengolah data dan menimbulkan pilihan pemecahan. Model tersebut harus membantu menganalisis alternatif.Sebuah SIM adalah paling efektif bila hasil rancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong keputusan.Jika pilihan telah diambil, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk feedback dan penaksiran kelak. |
Sumber ; RM Sanoesi, 2000
Berdasarkan gambaran di atas maka dapat dikatakan bahwa Top manajemen memiliki tipe informasi yang lebih terfilter dibanding yang lain, karena seorang top manajemen hanya memerlukan ringkasan dari informasi yang digunakan sebagai pengambilan keputusan yang sangat berkualitas dan sangat strategis (jauh kedepan) dan mempengaruhi keseluruhan struktur organisasi.
Sedangkan Middle manajemen memiliki tipe informasi yang terfilter dikarenakan seorang middle manajemen harus dapat mengakomodir beberapa informasi yang diterima dari lower manajemen dan bertindak secara taktis atau bisa dibilang mampu mengimplementasikan suatu keputusan melalui program kerja untuk mencapai tujuan dari keputusan Top Manajemen.
Lower manajemen memiliki tipe informasi lebih terinci karena Lower manajemen adalah pusat informasi dan bekerja secara teknis untuk membuat dan mengolah informasi yang ada untuk mendukung pengambilan keputusan dan bersifat kuantitatif.
Dengan memperhatikan tingkatan system informasi, maka management memerlukan kerangka standarisasi, klasifikasi, generalisasi dan penyaringan informasi, yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan tingkat informasi tersebut. Kegiatan Sistem informasi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999)

Perencanaan Strategik adalah perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan, atau menghilangkan hal-hal tersebut. Perencanaan strategik cenderung untuk dipusatkan pada masalah-masalah yang tidak terstruktur yang melibatkan variabel-variabel yang jumlahnya banyak dan parameternya tidak pasti. Kadang-kadang perencanaan ini disebut perencanaan tingkat normatif karena keputusan yang dibuat tidak didasarkan pada data statistik, tetapi pada pertimbangan (judgment) dari para perencana.
Rencana Strategis yang sudah rampung akan meliputi sasaran-sasaran yang jelas, yang berhubungan dengan : * Bidang usaha yang dipilih * Pasar produk dan jasa yang dipilih dan luas daerah yang dibutuhkan bagi setiap pasar. * Hasil investasi bagi setiap bidang usaha, pasar dan produk, dan sasaran yang terinci bagi setiap lapangan yang merupakan penghasil pokok. * Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk perusahaan yang direncanakan.

* Keputusan mengenai diversifikasi melalui : * Riset dan pengembangan atau * Merger atau akuisisi atau kedua-duanya. * Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal hasil.

Rencana strategis merencanakan di muka mengenai bagaimana caranya menggerakkan atau memanfaatkan sumber-sumber agar kesempatan-kesempatan dalam pasar dan produk dapat dieksploitasikan seoptimal mungkin.
Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini menggunakan data statistik dan sebagian pertimbangan akal sehat (common sense) serta mempunyai cakupan semua aspek operasi sistem yang harus mematuhi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.
Perencanaan Operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkrit tentang bagaimana suatu program atau proyek harus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan secara jelas sebelumnya. Perencanaan ini tidak banyak meminta pertimbangan individual (individual judgment) karena berdasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur.
Sebagai contoh pada suatu perusahaan Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi. * Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk perusahaan yang direncanakan. * Keputusan mengenai diversifikasi melalui : * Riset dan pengembangan atau * Merger atau akuisisi atau kedua-duanya. * Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal hasil.

Rencana strategis merencanakan di muka mengenai bagaimana caranya menggerakkan atau memanfaatkan sumber-sumber agar kesempatan-kesempatan dalam pasar dan produk dapat dieksploitasikan seoptimal mungkin.
Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perencanaan ini menggunakan data statistik dan sebagian pertimbangan akal sehat (common sense) serta mempunyai cakupan semua aspek operasi sistem yang harus mematuhi kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.
Perencanaan Operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial. Perencanaan ini bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkrit tentang bagaimana suatu program atau proyek harus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang telah ditetapkan secara jelas sebelumnya. Perencanaan ini tidak banyak meminta pertimbangan individual (individual judgment) karena berdasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur.
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.
Selanjutnya tipe sistem informasi manajemen dapat dijabarkan sebagai berikut :

Dalam mendukung kegiatan pengambilan keputusan dalam organisasi diperlukan keamanan informasi. Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek berikut: 1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. 2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini. 3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).

1.3 Peran teknologi informasi (TI) dalam meningkatkan kualitas SIM
Peran strategis SIM ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, SI yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SIM dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya.
Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi :
• Persaingan dari para pesaing dalam industrinya
• Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya
• Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar
• Daya tawar pelanggan
• Daya tawar pemasok
Bagaimana Teknologi Informasi Dapat Meningkatkan Proses Bisnis
Cara utama sistem informasi meningkatkan proses bisnis adalah meningkatkan efesiensi proses yang telah ada dan memungkinkan keseluruhan proses baru yang memungkinkan merubah bisnis.
Sistem informasi mengotomatiskan banyak tahap pada proses bisnisyang sebelumnya dilakukan secara manual. Teknologi baru dapat mengubah arus informasi, menggantikan langkah berurutan dengan tugas yang dapat dilakukan bersamaan secara paralel, dan menghilangkan penundaan pada pembuatan keputusan. Informasi dapat mengubah cara bisnis bekerja dan mendorong model bisnis yang sepenuhnya baru.
Dengan melakukan analsis proses bisnis kita dapat mengerti bagaimana untuk mengubah bisnis agar menjadi lebih efisien atau efektif.

1.4 Jenis dan klasifikasi aplikasi SIM pada organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :

1.4.1 Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.
Contoh : 1. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh Sistem Informasi Manajemen. 2. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem perhitungan gaji. Dalam inventory system yaitu Database berisi kelengkapan peralatan sarana dan prasarana sekolah serta pemeliharaan sekolah beserta murid, guru dan lingkungan sekolah, yang tujuannya untuk mengembangkan suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai dengan apa yang diharapakan. 3. Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi bantuan keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan Keuangan seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua proses Mekanisme Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari proses Usulan Bantuan, Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan, Pencairan Bantuan, beserta seluruh proses Pelaporan di dalamnya.
1.4.2. Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.

Contoh : 1. Desktop Publishing 2. Electronic Calender 3. Email 4. Electronic Spreadsheet

1.4.3. Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

1.4.4. Informatic Management System

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
Contoh :
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa, sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan efisien. Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan proses pengadaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh Buyer.
Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen perizinan yang ada di Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan aplikasi yang mengelola penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Aplikasi seperti ini dapat memberikan kepuasan kepada para pihak yang mengajukan izin dikarenakan dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau.

1.4.5. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah : * kegiatan intelijen, * kegiatan merancang, * kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Jenis – Jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut: * Mengambil elemen-elemen informasi. * Menaganalisis seluruh file. * Menyiapkan laporan dari berbagai file. * Memperkirakan dari akibat keputusan. * Mengusulkan keputusan. * Membuat keputusan.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
• Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

1.4.6. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

1.4.7. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
Contoh : E- Government

1.4.8. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

1.5 Penggunaan teknologi informasi (IT) untuk keuntungan strategik bahasan
Menggunakan teknologi informasi dalam dunia bisnis untuk menghadapi globalisasi sering menghasilkan system informasi yang dapat membantu perusahaan unggul dalam bersaing di pasar. Strategi system informasi ini menggunakan teknologi menghasilkan produk, jasa, proses dan kemampuan yang membuat perusahaan unggul dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Permasalahan yang dihadapi perusahaan bukan hanya harus berhadapan dengan pesaing, akan tetapi perusahaan juga dihadapkan pada permasalahan yang dikaitkan pelanggan, pemasok, investor potensial yang akan berinvestasi untuk produk yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan, dan perusahaan yang memberikan produk serta layanan yang bias menjadi alternative pengganti bagi produk yang dihasilkan.
System informasi dengan teknologi infomasi yang digunakan dapat berperan sangat besar dalam menerapkan berbagai macam strategi seperti: 1. Strategi Biaya
Dengan menggunakan teknologi informasi perusahaan dapat memproduksi dengan biaya lebih murah, menurunkan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan saat mau membeli produk dan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemasok saat menjual barang. 2. Strategi Diferensiasi
Membangun cara bagaimana menggunakan teknologi informasi untuk mendiferensiasi produk dan jasa dar produk dan jasa yang dihasilkan memiliki bentuk dan keuntungan tersendiri. Misalnya memberikan layanan kepada konsumen dengan cepat dan lengkap melalui situs internet. 3. Strategi Inovasi
Memperkenalkan produk dan jasa yang unik atau belum ada sebelumnya dengan melibatkan unsur teknologi informasi. Misalkan menggunakan teknologi informasi untuk mengubah secara radikal proses bisnis sehingga terjadi perubahan mendasar dalam cara berbisnis. Misalkan konsumen mendesain sendiri produk yang dipesannya melalui internet.

2. Aplikasi bisnis fungsional Sistem fungsional adalah jenis pertama sistem yang dikembangkan oleh perusahaan bisnis. Sistem ini terletak pada departemen khusus, seperti akuntansi, pemasaran dan penjualan, produksi, dan sumber daya manusia. Contoh sistem informasi penjualan dan pemasaran yaitu sistem pemrosesan pesanan dengan gambaran memasukkan, memproses dan melacak pesanan. Dengan kelompok yang dilayani adalah manajemen operasional dan karyawan. Sistem Informasi | Keterangan | Sistem Informasi Akuntansi | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh bagian akuntansi ( departemen atau bagian akuntasi ). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan. | Sistem Informasi Keuangan | Sistem informasi yang menyediaklan informasin pada bagian keuangan ( departemen atau bagian keuangan ). Yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas ( cash flow dan informasi pembayaran ). | Sistem Informasi Marketing and Selling (pemasaran dan Penjualan) | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh Bagian pemasaran dan Penjualan. Misalnya berupa rangkaian penjelasan. | Sistem Informasi Manufacturing (Produksi) | Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan ( baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian ). Dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Misalnya berupa data bahan mentah, profil vendor baru dan jadwal produksi. | Sistem Informasi Human Resource (Sumber daya manusia) | Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh bagian personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak dan tunjangan – tunjangan hingga kinerja pegawai. | 2.1 Sistem Keuangan dan Akuntansi Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola asset keuangan perusahaan seperti uang tunai, obligasi dan investasi lainnya untuk memaksimalkan pengembalian atas asset ini. Fungsi akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan perusahaan –penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian- untuk menghitung arus dana dalam perusahaan. Manajemen senior menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk menetapkan sasaran investasi jangka panjang untuk perusahaan dan untuk memberikan peramalan jangka panjang mengenai kinerja keuangan perusahaan. Manajemen tingkat menengah menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk mengamati dan mengendalikan sumber daya keuangan perusahaan.
System informasi keuangan memiliki system pemasukan yang terdiri dari subsistem data prossesing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan informasi internal. Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditor yang bertanggung jawab terhadap perawatan integritas system akuntansi perusahaan. Sebagaimana subsistem lainnya, system ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari pihak-pihak eksternal.
Sistem Akuntansi Online
Sistem Informasi Akuntansi dipengaruhi oleh internet dan teknologi dari client/server.
Menggunakan internet ,intranets, extranets dan network lainnya merubah bagaimana sistem informasi akuntansi dan penelusuran aktivitas bisnis.
Enam sistem akuntansi yang digunakan secara luas 1. Order processing
Mencatat & memproses pesanan pelanggan dan menghasilkan data yang dibutuhkan untuk analisis penjualan dan pengendalian persediaan 2. Inventory Control
Proses mencerminkan perubahan data dalam item dalam persediaan.
Membantu menyediakan layanan berkualitas tinggi dan meminimalkan investasi persediaan & biaya inventori. 3. Accounts Receivable
Menyimpan catatan jumlah yang terhutang oleh pelanggan dari data yang dihasilkan oleh pembelian pelanggan dan pembayaran 4. Accounts Payable
Melacak data mengenai pembelian dari, dan pembayaran kepada, pemasok 5. Payroll
Menerima dan memelihara data dari waktu masuk karyawan dan pekerjaan lainnya 6. General Ledger
Mengkonsolidasikan data yang diterima dari piutang, hutang, gaji, dan sistem informasi akuntansi lainnya

Electronic Data Processing (EDP) Audits * Memastikan sistem elektronik mematuhi peraturan standar dan acceptable principle * Memastikan sistem tidak dapat dimanipulasi untuk menghindari acceptable principle a) Model Sistem Informasi Keuangan
Digunakan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang / kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari system pakar.

Gambar: MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN b) Subsistem Input * Sistem Informasi Akuntansi
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. * Subsistem Audit Internal
Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Perusahaan yang lebih besar memiliki sendiri staf auditor internal, yang melakukan analisis yang sama seperti auditor eksternal tapi memiliki lingkup tanggung jawab yang lebih luas. Audit internal sebagai subsistem dari system informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang perusahaan. * Subsistem Intelijen Keuangan
Berusahan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuannya, subsistem informasi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham, masyarakat keuangan dan pemerintah. c) Subsistem Output * Subsistem peramalan
Peramalan merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Kaomputer memungkinkan peramal membuat perhitungan secara lebih cepat dan mudah. Peramalan jangka pendek dilakukan oleh area-area fungsional. Fungsi pemasaran memproyeksikan penjualan untuk masa depan yang singkat, 1 – 3 tahun di depan. Peramalan jangka panjang biasanya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi financial atau suatu kelompok yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan. * Subsistem manajemen data Arus uang dari lingkungan melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dikelola untuk mencapai 2 tujuan : (1) untuk memastikan bahwa arus masuk pendapatan lebih besar dari arus keluar biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun. * Subsistem Pengendalian Manajer diberikan suatu anggaran operasi, yaitu jumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional. Proses pengaggaran (budgeting process) berisi sejumlah keputusan semi terstruktur. Data pendukung yang diperlukan tersedia dalam bentuk catatan akuntansi histories, tapi banyak penilaian yang harus diterapkan. Gambar: PROSES PENGANGGARAN d) Menempatkan Sistem Informasi Keuangan Dalam Perspektif Perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada lingkungannya. Dalam hal sumber daya uang, perusahaan dapat mempengaruhi arus masuk dan keluar. Program2 dalam subsistem manajemen dana memungkinkan manajemen membuat keputusan yang mempengaruhi arus menurut cara yang diinginkan. e) Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi Keuangan Tabel 1 mengidentifikasi pemakai system informasi keuangan. Eksekutif dalam fungsi financial seperti wakil presiden direktur keuangan dan controller menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output. Eksekutif lain, termasuk anggota dewan direksi juga menggunakan semua output. Manajer tingkat yang lebih rendah dan staf professional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka. Tabel PEMAKAI SYSTEM INFORMASI KEUANGAN Pemakai | Peramalan | Manajemen dana | Pengendalian | Wakil Presiden keuangan | X | X | X | Eksekutif lain | X | X | X | Controller | X | X | X | Manajer akuntansi | | | X | Manajer perenc. keu. | X | | X | Direktur anggaran | | | X | Manajer Fungsional lain | X | X | X |

2.2 Sistem Manufaktur dan Produksi Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas produksi, penetapan sasaran produksi, dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir. Kebanyakan sistem manufaktur dan produksi menggunakan sejenis sistem persediaan. Sistem membuat laporan yang memberikan informasi mengenai hal-hal seperti jumlah setiap barang yang tersedia, jumlah unit dari setiap barang untuk dipesan kembali, atau barang pada persediaan yang harus diisi kembali. Sehingga perusahaan dapat menggunakan formula untuk menghitung kuantitas yang paling tidak mahal untuk dipesan kembali yang disebut dengan jumlah pemesanan ekonomis ( economic order quantity).
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi dan lain sebagainya. Manufacturing Information System merupakan organisme kompleks ini menerima masukan dari dunia luar (konsep produk dan layanan, pesanan, bahan dan energi), menggunakan satu set sumber daya untuk menanggapi suatu masukan, mengubah bahan atau komponen menjadi bentuk yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan, dan beroperasi dalam kendala yang ditentukan oleh fisik, keuangan, keterbatasan manusia, dan politik. Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah:
 Perencanaan dan pengendalian produksi
 Pengendalian kualitas
 Perawatan fasilitas produksi
 Penentuan standar-standar operasi
 Penentuan fasilitas produksi
 Dan penentuan harga pokok produksi Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan variasi produk yang dihasilkan.

Computer-Integrated Manufacturing (CIM)
Pendekatan sistem produksi menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses.
Tujuan dari CIM * Menyederhanakan proses produksi , desain produk dan organisasi pabrik sebagai dasar penting untuk otomatisasi dan integrasi . * Mengotomatisasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung mereka dengan mesin komputer dan robot . * Mengintegrasikan semua produksi dan dukungan proses menggunakan komputer jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi lainnya.
Sistem manajemen produksi mendukung konsep sistem manufaktur yang fleksibel dan tangkas , total quality management. * Computer-Aided Manufacturing (CAM): Sistem pengotomatis proses produksi * Manufacturing Execution Systems (MES): merupakan sistem pemantauan kinerja untuk operasi pabrik yang meliputi track, jadwal , dan manufaktur kontrol proses Mengumpulkan data seperti : * Jam mesin menganggur dan alasannya * Jam mesin beroperasi setiap hari dari bulan
MES termasuk penjadwalan dan pengendalian , kontrol mesin , robot kontrol, dan sistem kontrol proses . * Process Control: Penggunaan komputer untuk mengontrol proses fisik yang sedang berlangsung * Machine Control: Penggunaan komputer untuk mengontrol tindakan mesin, disebut juga sebagai numerical control

2.2.1. Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output
Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Sistem produksi menurut proses menghasilkan output secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Proses Produksi Kontinyu (continuous process)
b. Proses Produksi Terputus (intermittent process/discrete system)
Perbedaan pokok antara kedua proses terletak pada lamanya waktu set-up peralatan produksi. Proses kontinyu tidak memerlukan waktu set-up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus-menerus untuk jenis produk yang sama. Misalnya pada pabrik susu instan. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu set-up yang lebih lama karena proses ini memproduksi berbagai proses spesifikasi barang sesuai pesanan, dimana dengan adanya pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set-up yang berbeda. Misalnya usaha perbengkelan. Selain dua jenis ekstrem tersebut, beberapa ahli sistem produksi mengidentifikasikan adanya proses produksi menurut cara menghasilkan output yang cukup penting, yaitu Proses Produksi Repetitif. Heizer (1988) mendefinisikan proses produksi repetitif sebagai kombinasi antara proses kontinyu dan proses terputus.

2.2.2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya
Dilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam hubunganya dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
a) Enginering To Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa).
b) Assembly To Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-modul opsional standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-modul standar tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah pabrik mobil, dimana mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual atau otomatis.
c) Make To Order (MTO), yaitu bila produsen menyelesaikan item akhinya jika dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
d) Make To Stock (MTS), yaitu bila produsen membuat item-item yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.

2.2.3. Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas, 1982). Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari ketiganya, yaitu batch dan continuous). Adapun karakteristik masing-masing aliran tersebut, yaitu;
a. Flow Shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi menjadi jenis produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama, misalnya pada industri rokok SKM otomatis. Pada slow shop terputus, kerja proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set-up bagi pembuatan produk dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun dari desain dasar yang sama).
Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat mengidentifikasi unit-unit output urutan prosesnya secara tepat. b. Job Shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya.
Batch, merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
c. Proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.

2.2.4 Fungsi dari Bagian Sistem Informasi Produksi a. Fungsi dan tugas manajemen keuangan
Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia. Bidang Keuangan mempunyai fungsi : a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan; b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perbendahaaran; c) Penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja Bidang Keuangan. d) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang Keuangan.

b. Fungsi Pemasaran Pemasaran adalah proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi pemasaran, yaitu: a) Analisis Konsumen Merupakan pengamatan dan evaluasai kebutuhan, hasrat dan keinginan konsumen. Analisis konsumen melibatkan pengadaan survey konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengambangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal. b) Penjualan Produk/Jasa Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan diler. c) Perencanaan Produk dan Jasa Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk lama, dan penyediaan layanan konsumen. Uji pemasaran merupakan salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif karena uji pasar memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru. c. Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) mempengaruhi keputusan penetapan harga (pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.

d. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wolayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika sebuah perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi ke depan.

e. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Aktivitas riset pemasaran mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari sebuah organisasi.

f. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran. Tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis biaya-manfaat (cost-benefit analysis): (1) menghitung total biaya yang terkait dengan suatu keputusan, (2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut dan (3) membandingkan total biaya dengan manfaat. Apabila manfaat yang diharapkan melampaui total biaya, maka peluang itu menjadi lebih menarik.

g. Fungsi Persediaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan. Fungsi tersebut menurut Handoko (2000), antara lain : 1) Fungsi Decoupling Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi operasi prusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan decoupling ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintan langganan tanpa tergantung pada supplier. 2) Fungsi Economic Lot Sizing Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah, dsb), karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan ( biaya sewa gudang, investasi dan resiko, dsb ). 3) Fungsi Antisipasi Perusahaan sering menghadapi fluktuasi permintaan, yang dapat diperkirakan atau diramalkan berdasarkan pengalaman atau data data masa lalu. Disamping itu, perusahan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang barang selama periode pemesanan kembali, sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut persediaan pengaman ( safety inventories ). Pada kenyataannya, persediaan pengaman merupakan pelengkap fungsi decoupling. Persediaan antisipasi ini penting agar proses produksi tidak terganggu. Selain fungsi-fungsi di atas, menurut Herjanto (1997) terdapat enam fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, antara lain : a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan. b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi. d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan bila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran. e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas ( Quantity discount). h. Fungsi SDM (Sumber Daya Manusia)
Fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yang lainnya menganggap fungsi SDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis yang strategis.
3. Hubungan Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra strategis.
4. Hubungan Integratif
Ditandai oleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.

i. Fungsi Gudang  Mencapai ekonomi transportasi.  Mencapai ekonomi produksi.  Ambil keuntungan dari diskon pembelian kuantitas dan maju membeli.  Menjaga sumber pasokan.  Dukungan pelanggan perusahaan kebijakan pelayanan.  Memenuhi kondisi pasar yang terus berubah (misalnya musiman, fluktuasi permintaan, persaingan).  Mengatasi perbedaan waktu dan ruang yang ada antara produsen dan pelanggan.  Menyelesaikan biaya logistik keseluruhan setidaknya sepadan dengan tingkat pelayanan yang diinginkan pelanggan.  Mendukung program tepat waktu bagi pemasok dan pelanggan.  Menyediakan pelanggan dengan campuran produk bukan produk tunggal pada setiap order.  Menyediakan penyimpanan sementara bahan yang akan dibuang atau didaur ulang (reverse logistics).

2.3 Sistem Penjualan dan Pemasaran Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa organisasi. Pemasaran mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan, menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan, merencanakan dan mengembangkan produk, dan mengiklankan serta mempromosikan produk dan jasa tersebut. Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan, menjual produk dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan. Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen senior untuk mengawasi pergerakan yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan, mendukung perencanaan untuk produk dan jasa yang baru, dan mengawasi kinerja pesaing. Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen menengah dengan mendukung penelitian pasardan dengan menganalisis kampanye periklanan dan promosi, keputusan penetapan harga, dan kinerja penjualan. Contoh sistem informasi penjualan yaitu sistem menangkap data penjualan pada saat penjualan terjadi guna membantu perusahaan mengawasi transaksi penjualan dan menyediakan informasi untuk membantu manajemen menganalisa tren penjualan dan efektivitas kampanye pemasaran.
Periklanan (advertising) adalah bentuk-bentuk komunikasi atau presentasi nonpribadi produk atau perusahaan yang dikendalikan oleh produsen untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Media Periklanan Dapat Berupa : 1. Media cetak (printed matters) : Koran, majalah, iklanpos, katalog, direktori, bulletin, leaflet, sirkuler, tiket. 2. Media elektronik : radio, film, computer, telepon, faksimil, telex, video. 3. Pajangan di luar (outdoor) : poster, pamphlet, papan nama, neonsign, papan reklame, spanduk, bendera.
Pertimbangan Pemilihan Media Periklanan : 1. Kemampuan atau daya jangkau dan impaknya bagi audien 2. Biaya per seribu pembaca iklan 3. Pilihan media utama untuk kelompok umum 4. Pilihan median khusus untuk kelompok tertentu 5. Perilaku saat dan intensitas pemuatan
Dua Metode untuk Memilih dan Mengkombinasikan Media : 1. Model Optimasi, meliputi progam-program matematik : linier, integer, atau non-linier 2. Model Non-Optimasi, misalnya simulasi dan model heuristic. Dengan bantuan computer perhitungan dan penyelesaian masalahnya akan sangat membantu.
Jenis Periklanan Atas dasar pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi, periklanan dapat dibedakan : 1. Periklanan lembaga atau institusi (Bank, Biro Jasa, Supermarket, Departement Store) 2. Periklanan merk (Toyota, Pepsodent, Cerebrovit) 3. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat) 4. Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran menyediakan teknologi informasi yang mendukung komponen utama dari fungsi pemasaran itu sendiri. * Pemasaran Interaktif: Pelanggan fokus pada proses pemasaran, berdasarkan penggunaan Internet, intranets, & extranets untuk membangun komunikasi dua arah antara pelanggan/potensial pelanggan dan bisnis * Penelitian Pasar: Model statistikal membantu penelitian pasar menemukan populasi terbaik untuk produk baru dan produk yang sudah ada * Target Pasar: Database management systems (DBMS) membantu menentukan potensial pelanggan sedekat mungkin

Lima Target Komponen * Community: Sesuaikan pesan iklan Web dan metode promosi untuk menarik orang-orang dalam komunitas tertentu . Komunitas virtual . * Content: Iklan seperti elektronik billboards atau banners dapat ditempatkan diberbagai situs halaman Web sites, pesan ini akan tersampaikan pada pengunjung yang ditargetkan * Context: Iklan hanya muncul di halaman web yang relevan dengan isi suatu produk atau jasa. Jadi iklan ditargetkan hanya pada orang yang sudah mencari informasi tentang materi pelajaran . * Demographic/psychographic: Upaya pemasaran dapat ditujukan hanya pada pengelompokan orang tertentu, misalnya : belum menikah , dua puluh tahun keatas , ekonomi menengah , lulusan sarjana, laki-laki, dsb. * Online behavior: Usaha untuk melakukan iklan dan promosi dapat disesuaikan dengan setiap kunjungan ke situs oleh individu. Strategi ini didasarkan pada " Web cookie" file yang direkam pada pengunjung disk drive dari kunjungan sebelumnya .

Sales Force Automation
Merupakan tenaga penjualan terhubung ke situs pemasaran di Internet , extranet , & intranet perusahaan, melengkapi para penjual dengan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas dengan cara: * IT memungkinkan tenaga penjualan untuk menyajikan pilihan yang berbeda untuk produk dan layanan di tempat. * Meningkatkan produktivitas tenaga penjualan * Mempercepat dalam menangkap dan menganalisa data penjualan. * Memungkinkan manajemen untuk memberikan peningkatan informasi yang lebih baik dalam mendukung tenaga penjualan.
Internet sebagai media penjualan dan pemasaran melalui web yang memungkinkan perusahaan mencapai lebih pembeli dan melayani mereka lebih baik dan juga Mobile Commerce ( M - Commerce ) sebagai bentuk terbaru dari pemasaran.

2.4 Sistem Sumber Daya Manusia Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem infomasi sumber daya manusia mendukung aktifitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan lengkap mengenai karyawan yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan bakat dan keahlian karyawan. Sistem sumber daya manusia membantu manajemen senior mengenali kebutuhan sumber daya manusia untuk memenuhi rencana bisnis jangka panjang perusahaan. Manajemen tingkat menengah menggunkan sisitem ini untuk memonitor dan menganalisis perekrutan, penempatan dan kompensasi karyawan. Sistem manajemen sumber daya manusia membantu dalam: 1. Pengaturan pencatatan karyawan, yaitu mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan catatan , waktu , dan biaya. 2. Promosi dan Perekrutan, yaitu dalam memudahkan mencari database hasil kinerja serta penggunaan internet untuk membuka lowongan kerja 3. Pelatihan, yaitu dengan adanya multimedia software training dapat menggantikan ruang kelas dan pengajar, kemudian software pelatihan mensimulasikan tugas atau situasi aktual dan termasuk alat evaluasi. 4. Evaluasi, yaitu dengan software evaluasi membantu standarisasi proses evaluasi dan menambah ukuran tertentu objektivitas dan konsistensi. 5. Kompensasi dan Manfaat, sistem informasi dapat membantu untuk mengarut kompensasi dengan efektif dan efisien dalam hal menghitung gaji, jam kerja, komisi, dan pajak. Sistem dapat secara otomatis membayarkan check pembayaran gaji, software khusus juga membantu mengelola manfaat , seperti asuransi kesehatan , asuransi jiwa , program pensiun , dan sakit atau hari cuti. Sistem Manajemen SDM dan pemanfaatan internet dapat: a. Memungkinkan perusahaan untuk memproses aplikasi karyawan melalui intranet mereka. b. Memungkinkan perusahaan untuk menyediakan layanan yang cepat untuk karyawan mereka. c. Memungkinkan perusahaan untuk menyebarkan informasi penting dengan cepat. d. Memungkinkan karyawan untuk menyelesaikan tugas secara online.

SUB SISTEM INPUT
1. Sub Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang lengkap dari sumber daya personil baik keuangan maupun non keuangan.
2. Sub Sistem Penelitian Sumber Daya Manusia. Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
3. Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan.

SUB SISTEM OUTPUT 1. Subsistem Perencanaan Kerja
Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri. 2. Subsistem Perekrutan.
Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekrutan dan analisis rekruitmen. 3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan. 4. Subsistem Tunjangan.
Merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi. 5. Subsistem Benefit.
Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun. 6. Subsistem Pelapor Lingkungan.
Informasi informasi ini berhubungan dengan keluhan keluhan, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.

Daftar Pustaka

Mulyadi, 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat

Wiratna, Sujarweni, 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press

Laudon, Kenneth dan Jane Laudon, 2014. Management Information Systems: Managing Digital Firm, 13th Ed. New Jersey: Pearson Education

Hartono, Bambang, 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer. Jakarta: PT Abdi Mahasatya

Rochaety, Eti, Faizal Ridwan dan Tupi Setyowati, 2013. Sistem Informasi Management Edisi 2. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media

Rusdiana dan Moch. Irfan, 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia

Zainal, Veithzal Rivai, Mansyur Ramly dan Willy Arafah. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/pengertian-produksi.html http://12650076-si.blogspot.com/2013/06/sistem-fungsional-bisnis.html

http://mildsend.wordpress.com/2013/04/24/ancaman_gangguan_terhadap_teknologi_sistem_informasi_dan_penanggulangannya/

www.beritahangat.net/2012/08/definisi-dan-pengertian-sistem-menurut.html

Similar Documents

Free Essay

Sistem Informasi Manajemen

...1. YANG KITA KETAHUI TENTANG MANAJEMEN, INFORMASI & SISTEM ADALAH : MANAJEMEN Adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya”. Pengertian Manajemen menurut para ahli : 1. Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 2. Menurut Lawrence Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. 3. Menurut Drs. Oey Liang Lee Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, pengawasan dari sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan 4. Menurut Fayol Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sesuatu. INFORMASI Adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output . Pengertian Informasi Menurut para ahli : a. Menurut Gordon B, Davis : Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi sipenerima dan bermanfaat bagi pengambilan...

Words: 2369 - Pages: 10

Free Essay

Sistem Informasi Manajemen

...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Basic Information Systems Concept Kelompok : 4 Feny Lestari ( 1320522044 ) Mirza A. Malik (1320522052) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai. Sistem Informasi Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat...

Words: 2439 - Pages: 10

Free Essay

Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen

...TUGAS KELOMPOK (2 ORANG) STUDI KASUS 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FOR COMPANIES BOTH BIG AND SMALL: RUNNING A BUSINESS ON SMARTPHONES Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Magister Manajemen & Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) BAB 1 PENDAHULUAN   1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi, komputer merupakan sarana dalam menciptakan dan mengembangkan suatu sistem informasi handal. Oleh karena itu setiap orang harus mampu mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Informasi yang berkualitas ini akan memudahkan user dalam mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan bernilai strategis. Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia tidak akan dapat melanjutkan kehidupannya. Hal ini berlaku juga di dalam sebuah perusahaan, bagaimana peran informasi yang sangat besar dalam mendukung kelangsungan perusahaan. Akibat ketiadaan atau kekurangan informasi dalam waktu tertentu, perusahaan akan mengalami ketidakmampuan dalam mengelola dan mengontrol sumber daya secara terpadu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan...

Words: 3887 - Pages: 16

Free Essay

Laporan Anapraancis

...sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem softwere. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print softwere. Diagram UML : Use case diagram, Activity Diagram, Sequence diagram, Class diagram, Statemachine diagram, Communication diagram, Deployment diagram, Component diagram, Object diagram, Composite structure diagram, Interaction Overview Diagram, Package diagram, Diagram Timing DFD Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Tujuan DFD adalah 1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem 2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data Simbol DFD - Terminator/Kesatuan Luar di DFD Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak. Notasi terminator/Kesatuan Luar di DFD Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat...

Words: 1152 - Pages: 5

Free Essay

Apps

...Sistem Informasi Bisnis dalam Karir Anda 1.1. Peran sistem informasi dalam bisnis saat ini 1.1.1. Bagaimana sistem informasi mengubah bisnis? 1.1.2. Apa yang baru dalam sistem informasi manajemen? Perubahan teknologi, orang, dan organisasi. 1.1.3. Tantangan globalisasi dan peluang: sebuah perataan dunia Penggunaan internet untuk bisnis dapat mengurangi biaya operasi Pebisnis harus melihat hambatan sebagai sebuah tantangan dan peluang 1.1.4. Pengendalian bisnis dalam sistem informasi Perusahaan bisnis banyak melakukan investasi dalam sistem informasi untuk mencapai enam objek strategi bisnis, yaitu: Keunggulan operasional Produk baru, jasa, dan model bisnis Konsumen dan keakraban antar pemasok Pengambilan keputusan ditingkatkan Keunggulan kompetitif Bertahan 1.2 Perspektif tentang sistem informasi dan teknologi informasi 1.2.1 Apakah yang dimaksud sistem informasi? Penggabungan antara informasi dan data. 1.2.2 Sistem informasi tidak hanya teknologi: peran orang dan organisasi. 1.2.3 Ruang lingkup sistem informasi Organisasi Orang Teknologi 1.3 Memahami sistem informasi: pendekatan pemecahan masalah bisnis 1.3.1 Pendekatan pemecahan masalah 1.3.2 Sebuah model proses pemecahan masalah Mengidentifikasi masalah Desain solusi (dimensi masalah bisnis: dimensi organisasi, dimensi teknologi, dan dimensi orang) Evaluasi solusi dan pilihan Implementasi Pemecahan masalah: sebuah proses, bukan peristiwa 1.3...

Words: 307 - Pages: 2

Free Essay

Peran Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Pengendalian Kualitas Produk

...BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012   PERANAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAULINDA laoe.linda@hotmail.com ABSTRACT In the business world increasingly fierce competition, companies are required to make a good quality product. SAM is the formal procedures and systems that use information to maintain and provide an alternative to the various activities of the company. In SAM, there are four characteristics: broad scope, aggregation, integration and timeliness. Product quality control is an effective system for integrating the activities of maintenance and development of quality within an organization so as to obtain production and service in the most economical and satisfying consumers. In controlling the quality of the product, there are three components of the SAM is quality control goals, quality feedback, and quality incentives. Companies must exercise control over the resulting product to minimize the production of a defective or damaged products. All the information can be presented using the SAM to determine the condition of product quality and performance of the production employees in producing goods. Companies that implement SAM will be able to manage both the data into information so that it can present a report. The report is used to help managers to take a decision. Keywords: Management Accounting System, Product Quality Control, characteristics of SAM, SAM control components PENDAHULUAN Dalam dunia...

Words: 2538 - Pages: 11

Free Essay

Rangkuan Aja

...jadi hanya berupa fakta-fakta yang belum diolah. Contoh data adalah angka mahasiswa yang mengambil kelas PBD. Database: kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Contohnya database karyawan. Pada database karyawan terdapat informasiinformasi seperti nama karyawan, alamat karyawan, jabatan karyawan, serta gaji karyawan DBMS(Database Management System): suatu sistem yang berfungsi sebagai pengolahan basis data sehinga menjadi sebuah informasi. Contohnya MySQL, Oracle, Ms. Access Database System: kumpulan dari database yang saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga memiliki suatu tujuan yang sama. Contoh sistem database rumah sakit. Database Catalog: salah satu bentuk penampilan database pada DMBS. contohnya Program-data Independence: suatu struktur data yang disimpan dalam katalog DMBS dan terpisah dari program akses View: hasil (result) dari sebuah Query terhadap relasi- relasi dasar (atau relasi real). Hasil (view) ini tidak disimpan dalam database seperti relasi dasar. Contoh relasi antara nama karyawan dan gaji karyawan. DBA atau Database administrator: seseorang yang bertanggung jawab terhadap penanganan database di dalam suatu organisasi. End user: Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya Canned Transaction: Operasi yang...

Words: 1970 - Pages: 8

Free Essay

Accounting

...IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut. Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi...

Words: 2212 - Pages: 9

Free Essay

Sistem

...BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan yang menghasilkan hasil tertentu. Menurut James A. Hall (2011, p5), sistem adalah sebuah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan atau subsistem untuk mencapai tujuan bersama. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponenkomponen yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Pengertian Informasi Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p7), informasi adalah data yang telah diubah menjadi output yang lebih berharga bagi penggunanya. Menurut Mokoginta (2010, p1) ”Konsep Teknologi Informasi”, informasi dapat didefinsikan sebagai berikut : 1. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. 2. Pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. 9 10 3. Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Maka dapat disimpulkan bahwa infomasi adalah kumpulan data yang telah diproses dan menjadi sebuah pengetahuan yang memiliki arti bagi penggunanya. 2.3 Pengertian Akuntansi Menurut Warren, Reeve dan Duchac ( 2011, p3), akutansi adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis. Menurut Stice/Stice/Albrecht/Swain...

Words: 5363 - Pages: 22

Free Essay

Tugas Sim: Shutter Express

...TUGAS Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. : Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) SISTEM INFORMASI PADA SHUTTLE EXPRESS Diajukan Oleh : Erry Wibawa P056134252.51E KELAS E-51 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 Abstrak Persaingan bisnis saat ini semakin ketat, oleh sebab itu Sistem Informasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam menghadapi kompetitor dalam persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis yang sama. Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan jasa layanan antar jemput Shuttle Express, dari Top Management hingga supir memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. sehingga database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. dengan sistem pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur pemesanan layanan antar shuttle express semakin mudah. Inilah yang menjadi pendorong dalam perkembangan usaha shuttle express. Hal tersebut berdampak bagi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan usahanya sehingga dapat bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama terbukti dengan semakin eksis keberadaanya. Kata kunci: sistem...

Words: 3854 - Pages: 16

Free Essay

Paper Kapita Selekta

...persaingan menjadi lebih ketat. Salah satu cara untuk bisa miningkatkan nilai kompetitif perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi dalam rantai pasokan. peran teknologi informasi dalam mendukung SCM. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi. Supply chain management (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk mengimpiementasikan SCM, teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat. Dalam kajian ini diidentifikasikan peranan teknogi informasi dalam penerapan SCM. ldentifikasi dan analisis dilakukan pada masing-masing proses bisnis kunci SCM, yang meliputi.· manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintuan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan manajemen pengembalian (return management). Hasil kajian menunjukkan bagaimana teknologi informasi...

Words: 3699 - Pages: 15

Free Essay

Management Control System

...THE NATURE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS Sifat Sistem Pengendalian Manajemen SPM/ MCS SECARA RINGKAS o Berfokus pada strategi o Mendesain dan mengimplementasikan Sistem Manajemen Berkesinambungan o Mengendalikan kinerja perusahaan o Unsur SPM: 1. strategic planning, 2. budgeting, 3. resources allocation, 4. measurement, 5. evaluation, 6. reward systems, 7. responsibility center, dan 8. transfer pricing 9. MCS service, non profit organization, dan lainnya o Posisi SPM: Tujuan Perusahan – dijalankan dan tanggungjawab dari Manajemen – mengelola Sumber Daya yang ada – perlu kepastian Tercapainya Tujuan. Posisi SPM dalam Organisasi [pic] MANAJEMEN Proses Manajemen o Planning o Organizing o Staffing and Human Resource Management o Leading and Interpersonal Influence o Controlling Bidang Manajemen o Marketing o Production/ Operation o Purchasing o Human Resource o Finance and Accounting o Strategic o Information Systems PENGENDALIAN - CONTROL Elemen Proses Pengendalian: [pic] Empat Elemen Sistem Pengendalian 1. Detector: pelacak, sensor, monitor, urai kegiatan, observer. Perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan 2. Assessor: evaluator, asesor,selektor. Perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan...

Words: 639 - Pages: 3

Free Essay

Biaya Dan Kegagalan Manajemen Proyek Teknologi Informasi

...Tugas Paper Manpro TI BIAYA DAN KEGAGALAN MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI Danuta Prakoso Maret 2014 ABSTRAK Salah satu faktor dari kegagalan manajemen proyek TI adalah karena belum menggunakan prinsip-prinsip manajemen proyek TI secara tepat serta lemahnya perencanaan dan pengelolaan manajemen proyek TI. Tingkat kegagalan proyek sistem informasi tetap tinggi dibandingkan dengan proyek-proyek berteknologi tinggi lainnya. Tujuan dari paper ini pertama, untuk membuat kerangka kerja sistemik yang cukup luas untuk mewakili berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja sistem, dan kedua, untuk menggunakan kerangka kerja untuk menggambarkan dan menilai dampak yang berbeda dari faktor yang mempengaruhi. Salah satu cara untuk menghindari kegagalan proyek TI tersebut adalah melaksanakan audit terhadap manajemen proyek TI yang dilakukan. Untuk melakukan audit tersebut diperlukan suatu panduan audit manajemen proyek TI. Panduan audit ini dirancang dengan menggunakan perpaduan dari standar-standar internasional yang terkait dengan manajemen proyek. Kata Kunci:Manajemen proyek TI, Faktor kegagalan, Perencanaan proyek, Audit, Sistem informasi 1. PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan pada zaman perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional menggunakan teknologi informasi agar dapat terus bersaing. Salah satu teknologi informasi yang harus dikembangkan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan...

Words: 2486 - Pages: 10

Free Essay

Value Chain Analysis

...Mardiansyah 041424353042 Activity Based Costing ABC dirancang untuk memberikan informasi biaya kepada manajer untuk mengambil keputusan strategis dan lainnya yang berpotensi mempengaruhi kapasitas dan juga biaya tetap serta biaya variable. ABC biasanya digunakan untuk memberikan informasi tambahan bukan untuk mengganti sistem costing yang sudah biasa dilakukan perusahaan. Sebagian besar organisasi yang menggunakan ABC menggunakan dua sistem costing, yaitu sistim costing resmi yang telah ditetapkan yang digunakan unttuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal dan ABC yang digunakan secara internal untuk pengambilan keputusan dan aktivitas manajerial. A. Pengertian Activity Based Costing. Activity Based Costing System (ABC System) jika dibandingkan dengan sistem costing tradisional berbeda dalam tiga hal. Di dalam ABC : 1. Nonmanufacturing dan manufacturing cost mungkin dapat dibebankan ke produknya, namun hanya yang berbasis sebab-akibat, 2. Beberapa manufacturing cost mungkin dikeluarkan dari produk cost, karena ABC hanya dapat memasukkan sebagai biaya produk jika keputusan/aktivitas untuk produk tersebut akan menyebabkan perubahan biaya, 3. Menggunakan beberapa overhead cost pools yang mana setiap cost pool tersebut dialokasikan untuk produk dan obyek biaya lain yang mempunyai pengukuran aktifitas yang unik. Activity Based Costing System (ABC System) adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam...

Words: 2034 - Pages: 9

Free Essay

Sector Public Accounting

...pemerintah daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen * Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk...

Words: 7945 - Pages: 32