...tersebut dapat memanipulasi peta, mengedit foto, memilih menu restoran maupun informasi jadwal teater. Hal tersebut membuat komunikasi menjadi lebih efisien dan cepat yang mungkin akan mempengaruhi loyalitas pengunjung karena pengunjung merasa puas dengan pelayanan hotel tersebut. Sistem pada hotel tersebut juga mampu diprogram untuk mendukung berbagai bahasa sehingga penggunaannya memudahkan para tamu dari berbagai macam bangsa yang berlainan bahasanya dapat dengan mudah berkomunikasi. Selain itu dengan jumlah peralatan layar sentuh yang cukup atau koneksi dari kamar maka hotel tersebut akan mampu melayani para tamu dengan jumlah yang lebih banyak secara bersamaan. Permasalahan yang akan timbul apabila ada permintaan dari tamu yang cukup kompleks dan banyak maka sistem ini tidak akan mampu melakukan pelayanan secara maksimal seperti pelayanan yang di lakukan oleh manusia (pelayan). Selain itu banyak dana yang harus dikeluarkan/dihabiskan untuk investasi pada perangkat lunak, perangkat keras, pemeliharaan program dan sistem, dan dukungan pengguna. Selain itu sumber daya manusia menjadi tidak terlalu di butuhkan lagi karena digantikan oleh sistem dapat menjadi permasalahan baru dalam bidang manajemen sumber daya manusia. 2. BILL BUXTON, DARI MICROSOFT MENYATAKAN BAHWA, “TEKNOLOGI TOUCH-SCREEN YANG BERKEMBANG SAAT INI SAMA SEPERTI KONDISI MOUSE DI SEKITAR TAHUN 1983.” APA PENDAPAT ANDA TENTANG PERNYATAAN TERSEBUT, DAN APAKAH TEKNOLOGI TOUCH-SCREEN AKAN MAMPU...
Words: 597 - Pages: 3
...Management Control System TASK 6 REPORT CASE 8.2 “Hasbro Interactive” By : Group 1 Nadya Azahra Rangkuti (023100004) Hanna Dwina Putri (023100066) Fahrina Trinandasari (023100117) Felisitas Yola (023100184) Gabriella Rahajeng Putri (023100208) Trisakti University 2013 CHAPTER I INTRODUCTION A. Background of company In 1923, three brothers, Henry, Hilal, and Herman Hassenfeld, founded Hassenfeld Brothers, a company selling textile remnants, in Providence, Rhode Island. Over the next two decades, the company expanded to produce pencil cases and school supplies. In 1926, Hassenfeld Brothers was incorporated with Hilal leaving for another textile business while Henry took charge of the corporation. With cost of pencils rising and their pencil supplier making pencil cases, Hassenfelds began making their own pencils becoming a source of funding for future lines. In the 1940s, Hassenfeld Brothers produced doctor and nurse kits, its first toys and modeling clay becoming a primarily toy company by 1942. In 1960, Henry died and Merrill took over the parent company and his older brother, Harold, ran the pencil-making business, Empire Pencil. Hassenfeld Brothers expanded to Canada with Hassenfeld Brothers (Canada) Ltd. in 1961. Having previously sold toys under the Hasbro trade name, the company shortened its name to Hasbro Industries in 1968 and sold a minor stake in the corporation to the public. Between 1978 and 1981, Stephen reduced...
Words: 2441 - Pages: 10
...BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012 PERANAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAULINDA laoe.linda@hotmail.com ABSTRACT In the business world increasingly fierce competition, companies are required to make a good quality product. SAM is the formal procedures and systems that use information to maintain and provide an alternative to the various activities of the company. In SAM, there are four characteristics: broad scope, aggregation, integration and timeliness. Product quality control is an effective system for integrating the activities of maintenance and development of quality within an organization so as to obtain production and service in the most economical and satisfying consumers. In controlling the quality of the product, there are three components of the SAM is quality control goals, quality feedback, and quality incentives. Companies must exercise control over the resulting product to minimize the production of a defective or damaged products. All the information can be presented using the SAM to determine the condition of product quality and performance of the production employees in producing goods. Companies that implement SAM will be able to manage both the data into information so that it can present a report. The report is used to help managers to take a decision. Keywords: Management Accounting System, Product Quality Control, characteristics of SAM, SAM control components PENDAHULUAN Dalam dunia...
Words: 2538 - Pages: 11
...THE NATURE OF MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS Sifat Sistem Pengendalian Manajemen SPM/ MCS SECARA RINGKAS o Berfokus pada strategi o Mendesain dan mengimplementasikan Sistem Manajemen Berkesinambungan o Mengendalikan kinerja perusahaan o Unsur SPM: 1. strategic planning, 2. budgeting, 3. resources allocation, 4. measurement, 5. evaluation, 6. reward systems, 7. responsibility center, dan 8. transfer pricing 9. MCS service, non profit organization, dan lainnya o Posisi SPM: Tujuan Perusahan – dijalankan dan tanggungjawab dari Manajemen – mengelola Sumber Daya yang ada – perlu kepastian Tercapainya Tujuan. Posisi SPM dalam Organisasi [pic] MANAJEMEN Proses Manajemen o Planning o Organizing o Staffing and Human Resource Management o Leading and Interpersonal Influence o Controlling Bidang Manajemen o Marketing o Production/ Operation o Purchasing o Human Resource o Finance and Accounting o Strategic o Information Systems PENGENDALIAN - CONTROL Elemen Proses Pengendalian: [pic] Empat Elemen Sistem Pengendalian 1. Detector: pelacak, sensor, monitor, urai kegiatan, observer. Perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan 2. Assessor: evaluator, asesor,selektor. Perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan...
Words: 639 - Pages: 3
...IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut. Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi...
Words: 2212 - Pages: 9
...ANALISIS KASUS THE BELLAGIO CASINO RESORT Makalah yang disusun untuk melengkapi Tugas Mata Kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Semester V Disusun oleh: aRIEF AHMAD Junaidi (12121010) Gerry Sampurna Sule (12121026) Putri Faradita (12121044) RIRIS FRISKA (12121045) SEPTI NURRAHMAH (12121047) ANDIKA CHAIRUNNISA (12121058) PRISCA PUTRI (12121066) UNIVERSITAS TRILOGI Program Pendidikan Studi Strata-1 Jurusan Akuntansi JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar dan sebaik-baiknya. Kami sadar bahwa tanpa campur tangan-Nyalah usaha kami tidak berarti apa-apa. Kami selaku penyusun makalah tentang “KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN” ini mengucapkan rasa terima kasih kepada Dosen Manajemen Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen yaitu Ibu Novita yang telah mengajar dan mendidik kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung dan memberi motivasi sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Terima kasih. Jakarta, 09 Oktober 2014 Hormat Kami, (Penyusun) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penulisan 2 1.4 Manfaat Penulisan...
Words: 2508 - Pages: 11
...proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen * Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk...
Words: 7945 - Pages: 32
...SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Basic Information Systems Concept Kelompok : 4 Feny Lestari ( 1320522044 ) Mirza A. Malik (1320522052) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai. Sistem Informasi Manajemen sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja, tapi sudah digunakan dalam berbagai bidang, dari mulai pendidikan, kedokteran, indistri, dan masih banyak lagi. Ini menandakan bahwa Informasi yang akurat dan cepat...
Words: 2439 - Pages: 10
...akhir saja. ♣ ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan. Versi 1994 Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu. Versi 2000 Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam...
Words: 1411 - Pages: 6
...Bisnis Fungsional Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Dosen: Disusun oleh: Magister Akuntansi 2015 1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Konsep ini menuntut suatu kajian dari beberapa konsep atau gabungan konsep yang menjembatani konsep secara keseluruhan. Konsep tersebut meliputi: a) Konsep sistem Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Menurut John Mc Manama (2012), sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Karekteristik Sistem Jogianto (2012) dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni : 1). Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2). Batasan sistem. Batasan sistem (boundary) merupakan...
Words: 9697 - Pages: 39
...MATERI TAMBAHAN MANAJEMEN STRATEGI Angkatan 19 SIB 3 By : Dra. Peni Sawitri, MM Analisis Matrix SWOT Salah satu model perencanaan strategis adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities dan Threats). S dan W mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemberian motivasi dan pengendalian). S dan W juga mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada fungsi bisnis yaitu : merancang pemasaran dan produk; produksi dan penawaran; sumber daya manusia; dan keuangan. O dan T merupakan analisis eksternal – berupa peluang dan ancaman yang meliputi aspek : sosial, teknologi, ekonomi, politik, hukum, lingkungan, demografi dan pesaing. Dalam analisis matrix SWOT diterapkan sistem “skoring” untuk unsur-unsur yang dianggap penting. Makna pemberian persentase skor dapat terlihat pada tabel berikut. Skor SWOT % 90 – 100 80 – 89 70 – 79 60 – 69 50 – 59 40 – 49 30 – 39 20 – 29 0 – 19 Makna Tertinggi untuk SWOT Sangat tinggi atau jelas SWOT Tinggi SWOT Unsur penting SWOT Parsial SWOT Salah satu atau dua wilayah saja SWOT Kecil sekali SWOT Hampir tidak ada SWOT Tidak ada SWOT “Bobot” menunjukkan kepentingan relatif dari sub-elemen dalam komponen SWOT pada setiap perusahaan dari waktu ke waktu. Untuk perusahaan baru, aspek S dan W –nya tentu berbeda dengan perusahaan yang sudah berdiri, khususnya di aspek kinerja. Di sini analisis harus mencatat berbagai macam perbedaan yang ada...
Words: 1292 - Pages: 6
...sebaiknya AMAX diorganisasikan dan dikendalikan ? jawab 1.Dengan adanya suatu divisionalisasi, yang merupakan proses pemberian wewenang dalam bidang produksi dan pemasaran produk tertentu kepada suatu pusat pertanggungjawaban atau proses pembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. 2.Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasi siap pakai bagi manajemen atas (top management) mengenai profitabilitas. 3.Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untuk memperkenalkan produk-produk baru. 4. Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu para manajer untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum dari produk yang sekarang. 5. Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas, penjadwalan produk, dan keputusan membuat atau membeli. 6. Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemen yang digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan mengontrol kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi manajer. Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba . kemudian fungsi – fungsi produksi dan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba. Lalu setelah itu fokuskan pada pengelolaan unit unit bisnis sebagai pusat laba. maka pusat ini disebut sebagai pusat laba. Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat...
Words: 826 - Pages: 4
...Sistem Pengendalian Internal Pemerintah 1. Definisi Pengendalian merupakan suatu tindakan/aktivitas yang dilakukan manajemen untuk memastikan (secara memadai, bukan mutlak)[1] tercapainya tujuan dan sasaran organisasi. Pengendalian internal pemerintah merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2.Tujuan. Pengendalian dibuat untuk : a. Mengamankan harta kekayaan; b. Meneliti keakuratan dan dapat dipercayanya data akuntansi; c. Meningkatkan efisiensi operasi; d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dibuat untuk : a. mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien; b. memberikan informasi keuangan secara akurat; c. menjaga aset yang dimiliki oleh negara; d. menjaga ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 3. Unsur-unsur Pengendalian a. Lingkungan Pengendalian (control environment); b. Penilaian Risiko (risk assessment); c. Aktivitas Pengendalian (control activities); d. Komunikasi dan informasi (communication and information); e. Pemantauan (pemantauan). a. Lingkungan Pengendalian Agar tercipta...
Words: 591 - Pages: 3
...15.1 DEPARTEMEN IS DAN END USER Departemen IS dalam Organisasi Sumber daya IT sangat beragam, mereka termasuk aset personel, aset teknologi, dan aset hubungan IT. Manajemen sumber daya informasi dibagi antara departemen pelayanan informasi (Information Services Department/ISD) dan end user. Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management/IRM) mencakup semua kegiatan yang terkati dengan perencanaan, pengorganisasian, memperoleh, mempertahankan, mengamankan, dan pengendalian IT sumber daya. Pembagian tanggung jawab tergantung pada banyak faktor, dimulai dengan jumlah aset IT dan sifat tugas yang terlibat dalam IRM, dan berakhir dengan kebijakan outsourcing. Sebuah keputusan besar yang harus dilakukan oleh manajemen senior adalah dimana ISD harus dilaporkan dalam hirarki organisasi. Sebagian karena alasan sejarah, tempat umum untuk menemukan ISD adalah di departemen akuntansi atau keuangan. Dalam stiuasi seperti tiu, ISD biasanya melapor kepada controller atau Chief Financial Officer (CFO). Para ISD mungkin juga melaporkan kepada salah satu dari berikut: 1) A Vice President of Technology 2) An Executive Vice President (misalnya, untuk administrasi) atau 3) CEO. THE IS DIRECTOR AS A “CHIEF” Untuk menunjukkan pentingnya area IS, beberapa organisasi memanggil direktur IS sebagai Chief Information Officer (CIO), mirip dengan Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO). Biasanya, hanya orang penting atau wakil...
Words: 8057 - Pages: 33
...Modul Belajar: Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Systems) (Anthony and Govindarajan,12th Ed) Disusun oleh Bambang Kesit Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, 2013 Kata Pengantar Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengen-dalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian. Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih. Bab 1 Sistem Pengendalian Manajemen Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. • Elemen-elemen Sistem Pengendalian 1...
Words: 3956 - Pages: 16