...PENYELESAIAN AUDIT Sebagai bagian dari tahap IV proses audit, auditor mengevaluasi bukti yang mereka peroleh selama tiga tahap pertama dalam audit untuk menentukan apakah mereka mesti melaksanakan prosedur prosedur tambahan untuk tujuan-tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan saldo. · Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko. · Melakukan uji pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan ketika penilaian awal atas resiko pengendalian berada di bawah maksimum. · Melaksanakan prosedur substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungapkan dalam laporan keuangan. TABEL 24-1 Tujuan Audit Penyajian dan Pengungkapan| Tujuan Audit|Contoh Prosedur Substantif| Keterjadian serta hak dan kewajiban|Mereview kontrak | Kelengkapan|Menggunakan daftar pengungkapan| Klasifikasi dan kemampuan untuk dipahami|Mereview laporan keuangan| Ketepatan dan penilaian |Merekonsiliasi jumlah yang dimasukkan dalam catatan kaki utang panjang dengan informasi yang diperiksa dan didukung dalam kertas kerja audit utang jangka panjang auditor.| II. REVIEW KEWAJIBAN KONTIJEN DAN KOMITMEN Kewajiban kontijen (contingent liability) adalah potensi kewajiban di masa mendatang kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui...
Words: 3034 - Pages: 13
...Audit Laporan Keuangan Menurut Boynton dan Kell (2003:6), terdapat tiga tipe audit, yaitu: 1. Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). 2. Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu. 3. Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Yusuf (2001:6) menyatakan audit atas laporan keuangan adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini, auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum. Dalam PSA No. 02 (IAI,2001:110.1) dinyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Words: 3405 - Pages: 14
...CHAPTER 21 AUDITING INTERNAL, OPERASIONAL, DAN PEMERINTAHAN AUDITING INTERNAL Definisi Auditing Internal Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkanpendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan. Evolusi Auditing Internal Auditing internal dimulai sebagai fungsi klerikal yang dilakukan oleh satu orang, yang terutama terdiri dari pelaksanaan verifikasi tagihan secara independent sebelum melakukan pembayaran. Setelah bertahun-tahun, auditing internal berevolusi menjadi aktivitas yang sangat professional yang mencakup penilaian atas efisiensi dan efektivitas semua tahap operasi perusahaan, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan. Standar-Standar Praktik IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Standar umum yang berkaitan dengan masalah-masalah berikut ini : a. Indepenensi b. Keahlian professional c. Ruang lingkup pekerjaan d. Pelaksanaan pekerjaan audit e. Pengelolaan departemen auditing internal Hubungan dengan Auditor Eksternal Biasanya terdapat hubungan yang erat antara auditor internal dan auditor independent dari luar entitas. Pekerjaan auditor internal bisa menjadi pelengkap, tetapi bukan pengganti...
Words: 1924 - Pages: 8
...SILABUS MATA KULIAH Dan KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi (Audit) 1 Kode Mata Kuliah : AKI 403 Sks : 3 sks Semester : 5 Dosen Pengampu : Daniel S. Stephanus, SE, MM, MSA, Ak. 1. Tujuan Instruksional Umum: Meletakkan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman mengenai Pemeriksaan Akuntansi (auditing). Khusus: 1) Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai pemeriksaan akuntansi secara umum. 2) Mahasiswa mengetahui cara merencanakan pemeriksaan akuntansi. 3) Mahasiswa mampu untuk menyusun program pemeriksaan akuntansi. 4) Mahasiswa mampu untuk menilai risiko dan materialitas temuan pemeriksaan akuntansi. 2. Organisasi Materi Kuliah 3. Strategi Perkuliahan Perkuliahan dilaksanakan dengan sistem tutorial biasa untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang bersifat fundamental mengenai pemeriksaan akuntansi. 4. Bahan Ajar Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasly. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 12. Penerbit Erlangga. Jakarta. Indonesia Arens, Alvin and James K. Loebkecke. 2005. Auditing. A Simon and Schuster Company. New Jersey, USA. Mulyadi dan Kanaka Piradireja. 1988. Auditing. Salemba 4. Jakarta, Indonesia 5. Tugas-Tugas Tugas terstruktur untuk mengetahui perkembangan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa akan pemeriksaan akuntansi dan pada tugas akhir diminta untuk berinteraksi langsung dengan praktisi (auditor)...
Words: 1016 - Pages: 5
...M Tuanakotta : Ada 3 topik yang dibahas pada kuliah umum yaitu IAASB (Internatioanl Auditing and Assurance Standard Board), ABR (Audit Berbasis Resiko), ISA (International Standar Auditing). Serta ada beberapa istilah lain yaitu IESBA, ISQC, ISAE. 1. IAASB Ada bagan yang menggambarkan tahap-tahap yang dilakukan auditor dalam melakukan auditing : * Kode etik : yang harus dimiliki oleh setiap auditor untuk menjalankan profesinya sebagai akuntan. * Engagement (penugasan) : yang di cover oleh IAASB * ISQC (International Standard Quality Assurance) : berhubungan dengan standar mutu atau kualitas yang harus dimiliki seorang auditor. * Assurance Engagement . terbagi 2 yaitu pertama audit and reviews berupa berupa historical,angka atau data di masa lalu, yang mana pada audit and reviews terdapat ISA dan kedua other assurance engagement Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan opini yang dibutuhkan klien. Laporan keuangan itu bisa diandaikan seperti sebuah kursi dengan 3 kaki penyangga, pertama ada entitas yang bertugas menyusun laporan keungan, kedua ada Auditor merupakan pihak independen yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangna dan memberikan opini yang tepat jika ada permasalahan pada perusahaan. Ketiga adalah pengguna laporan keuangan,pengguna membutuhkan bukti laporan keuangan salah satunya untuk menentukan mana perusahaan yang layak sebagai wadah untuk berinvestasi. 2. ISA (International...
Words: 766 - Pages: 4
...Bill Lee pensiun pada pertengahan 1990-an dari Triton Energy setelah memimpin minyak yang berbasis di Dallas dan perusahaan eksplorasi gas melalui tiga dekade bergolak. Selama masa Lee, Triton menemukan cadangan minyak dan gas yang besar di beberapa daerah terpencil yang tersebar di seluruh dunia. Meskipun mahir minyak nding fi, ukuran kecil Triton menghambat upaya perusahaan untuk mengeksploitasi sifat minyak dan gas. Perusahaan minyak utama, bank metropolitan besar, dan investor kaya lain sering menolak untuk berpartisipasi dalam pengembangan properti migas menjanjikan dan ditemukan oleh Triton. Kenapa? Karena mereka terkesima oleh reputasi Bill Lee sebagai run-dan-gun, setan-mungkin-perawatan "wildcatter." Untuk mengimbangi Triton akses terbatas terhadap pemodal berkantung tebal, Lee terpaksa strategi kurang konvensional untuk mencapai tujuan keuangan perusahaan-nya. Pada awal 1980-an, Triton minyak bulus di barat laut Perancis pada situs diabaikan oleh banyak minyak utama fi rms. Untuk mempercepat upaya pengeboran dan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari pesaing yang mulai gertakan sewa pada properti di dekatnya, Triton membentuk aliansi dengan BUMN minyak fi rm, Compagnie Francaise des PETROLES. Kemitraan ini terbukti sangat benefi finansial untuk Triton karena memberikan akses siap teguh pada lembaga pemerintah yang diatur industri perminyakan Perancis. Seorang wartawan bisnis mengomentari keterampilan politik Triton sebagai faktor kunci dalam usaha Perancis sukses....
Words: 4477 - Pages: 18
...Ernst & Whinney tidak pernah mengeluarkan opini audit atas laporan keuangan Best ZZZZ tetapi mengeluarkan laporan review terhadap laporan kuartalan perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir 31 Juli 1986. Bagaimana tinjauan berbeda dari audit, terutama dalam hal tingkat jaminan tersirat oleh laporan auditor? Jawab : Riview dilakukan untuk mendapatkan dasar memadai untuk memberikan jaminan terbatas yang laporan keuangan klien telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit independen dirancang untuk memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat tentang apakah atau tidak laporan keuangan klien ini telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ada juga perbedaan besar antara review dan audit dalam hal lingkup pekerjaan yang dilakukan. Ketika review ini dilakukan, teknik pengumpulan bukti utama adalah prosedur analitis dan pertanyaan dari personil klien. Padahal, dalam audit, berbagai macam teknik pengumpulan bukti yang tersedia kepada auditor kemungkinan akan digunakan. Riview tidak menilai risiko pengendalian, tes catatan akuntansi dan tanggapan terhadap pertanyaan dengan mendapatkan memvalidasi bukti melalui inspeksi, pengamatan atau prosedur audit lain. Hal ini dapat menunjukkan hal-hal yang signifikan dari laporan keuangan tetapi tidak memberikan jaminan keakuratan. Karena riview umumnya tidak seperti audit, bukti yang dikumpulkan dari riview lebih sedikit dibandingkan dengan audit. Masalah dengan kasus Best ZZZZ adalah bahwa review...
Words: 838 - Pages: 4
...IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut. Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi...
Words: 2212 - Pages: 9
...(Herliansyah, Yudhi 2008) Auditor adalah profesi yang bertugas untuk melayani kepentingan masyarakat yaitu dengan melaksanakan audit atas laporan keuangan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam tugasnya memeriksa laporan keuangan perusahaan, auditor dituntut untuk bersikap profesional yang akan memberikan pendapatnya sesuai dengan kenyataan yang ditemuinya selama audit berlangsung. Berkembangnya profesi auditor telah banyak diakui oleh banyak kalangan. Kebutuhan dunia usaha atau pemerintah dan masyarakat luas akan jasa auditor adalah pemicu perkembangan tersebut. Dalam penelitiannya (Winarna, Jaka 2005) nyatakan : Berkembangnya profesi auditor juga diikuti dengan meningkatnya kekhawatiran tentang menurunnya independensi auditor, yang didasarkan adanya suatu sikap skeptis tentang bagaimana hubungan yang erat antara auditor dan manajemen dari klien audit tanpa menciptakan, baik dalam fakta ataupun dalam persepsi, suatu hubungan kepentingan yang dapat merusak independensi auditor. Auditor tidak dapat memihak, baik untuk kepentingan klien ataupun pihak ketiga. Auditor bertugas untuk membuktikan kewajaran suatu laporan keuangan klien dan tidak memihak karena auditor tidak hanya mendapat kepercayaan dari klien tapi juga pihak ketiga. Namun sering kali kepentingan klien dan pihak ketiga bertentangan, Dalam penelitiannya (Manggala S. Sulaiman dan Hutapea V. Jenny 20017) nyatakan : Pada saat ini kebutuhan akan etika cukup penting, karena dengan beretika semuanya...
Words: 1592 - Pages: 7
...Auditing dan Masalah Resiko : Antara Resiko Operasional Organisasi dengan Resiko Informasi dan Kebutuhan atas Jasa Auditing Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Muhamad Arief R. (NIM. 2015250969) Riza Rizky Fitri (NIM. 2015250973) Kelas Reguler PPAK Angkatan 25 [pic] JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 Prosedur Penilaian Risiko Tujuan dari prosedur penilaian risiko adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saju yang material dalam laporan keuangan. Didalam prosedur penilaian risiko, akan terdapat bukti-bukti audit yang berguna untuk mendukung penilaian risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Selain bukti, harus juga dilengkapi dengan prosedur audit lanjutan yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperti pengujian pengendalian dan/atau prosedur subtantif. Auditor perlu melaksanakan prosedur penilaian risiko yang cukup untuk mengidentifikasi risiko bisnis dan risiko kecurangan yang berpotensi berdampak pada salah saji yang material. Selama proses audit, terdapat tiga langkah prosedur penilaian risiko yang perlu dilakukan oleh auditor, yaitu: a. Prosedur Menanyakan Kepada Manajemen dan Pihak Lain (inquiries of management and others) Didalam ISA 240 dijelaskan mengenai beberapa hal yang wajib ditanyakan auditor kepada manajemen, yaitu antara...
Words: 4693 - Pages: 19
...BAB II 2. 1. 1. Pengertian Audit Investigatif Audit investigatif adalah salah satu aktivitas dalam rangka implementasi upaya strategi memerangi korupsi dengan pendekatan investigatif. Ditinjau dari profesi auditor atau bidang auditing, audit investigatif merupakan perkembangan atau spesialisasi dari auditing dengan tujuan tertentu (special audit). Dengan maraknya masalah kecurangan (fraud), yang di Indonesia kita kenal dengan istilah ” korupsi ” berkembanglah audit yang berkaitan dengan kecurangan tersebut menjadi suatu spesialisasi dengan istilah investigatif audit, forensik audit, fraud audit, namun demikian hingga saat ini belum ada batasan yang jelas tentang ruang lingkup istilah-istilah tersebut. Untuk keperluan praktis, audit investigatif didefinisikan menurut G. Jack Bologna dan Robert J. Lindquist dalam bukunya ”Fraud Auditing and Forensic Accounting” yang terjemahannya berbunyi audit investigatif mencakup reviu dokumentasi keuangan untuk tujuan tertentu yang mungkin saja berhubungan dengan masalah ligitasi dan pidana. Praktik investigatif atau fraud accountant diutamakan pada dua bidang kegiatan yaitu mencari bukti perbuatan kriminal dan penyebab atau pendukung kerugian (damages). Sebelum dibahas lebih lanjut, ada beberapa aksioma yang menarik terkait dengan fraud examiners/audit investigatif, yaitu: · Kecurangan itu tersembunyi (Fraud is Hidden) Kecurangan memiliki metode untuk menyembunyikan seluruh aspek yang mungkin dapat mengarahkan...
Words: 4160 - Pages: 17
...Rangkuman Pelaporan & Akuntansi Keuangan AKUNTAN PUBLIK DAN REGULATOR ATAS KEANDALAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN Studi Kasus : Penerapan Sarbanes Oxley di Indonesia Oleh : Levinda Edvandini Yustina Hiola [pic] PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012 AKUNTAN PUBLIK DAN REGULATOR ATAS KEANDALAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN Perekonomian suatu negara yang menganut sistem pasar, terutama yang memiliki pasar modal untuk menggalang dana masyarakat bagi kebutuhan investasi peruisahaan emiten, sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal tersebut. Suatu pasar modal yang dikelola dengan baik (well managed) akan dapat memberikan ketenangan bagi investor bahwa dana investasi mereka akan aman dan dipergunakan oleh emiten secara bijak untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan stakeholders lainnya. Kepercayaan pemegang saham terhadap manajemen suatu perusahaan dapat meningkat apabila informasi finansial dan informasi penting lainnya dapat mereka peroleh (transparan) dan ketepatan serta kebenarannya diatestasi oleh kantor akuntan public yang kompeten, efektif dan independen. Beberapa peristiwa yang menyangkut masalah pelaporan laporan keuangan emiten, seperti kasus Kimia Farma dan Bank Lippo, yang terjadi di pasar modal Indonesia, membuat investor tidak dapat sepenuhnya mempercayai begitu saja laporan yang dibuat oleh emiten...
Words: 3097 - Pages: 13
...penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu — Dasar-dasar dan kosakata Quality management systems – Fundamentals and vocabulary (ISO 9000:2005, IDT) ICS 01.040.03; 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” SNI ISO 9000:2008 Daftar isi “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan” Daftar isi.....................................................................................................................................i Prakata .....................................................................................................................................ii Pendahuluan............................................................................................................................iv 1 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 Lingkup .............................................................................................................................. 1 Dasar-dasar sistem manajemen mutu............................................................................... 1 Alasan dasar sistem manajemen mutu.......................................................................... 1 Persyaratan sistem manajemen mutu dan persyaratan bagi produk...
Words: 10796 - Pages: 44
...ALASAN DIPERLUKAN TATA KELOLA YANG BAIK DAN ETIKA BISNIS MAKALAH ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT * Oleh Bimo Satryo Nugrohudi ( NIM 2015250959 ) * Dimas Indra Respati ( NIM 2015250962 ) KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI 2015 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai: “Agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent.” Maksud dari kutipan dalam teori keagenan Jensen dan Meckling diatas bahwa pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen disini adalah pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu, maka pihak manejemen harus mempertanggung jawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham. Dalam teori agensi, hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal...
Words: 20426 - Pages: 82
...EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan Disusun oleh : EMMA MUTIARA RAHMAWATI F 3306135 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 ii iii MOTTO “Kesempurnaan bukanlah jaminan untuk kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dan membahagiakan kita” “ wanita itu diciptakan dari tulang rusuk pria..bukan dari kepalanya untuk menjadi atasannya, bukan pula dari kakinya untuk dijadikan alasnya, melainkan dari sisinya untuk menjadi teman hidupnya, dekat pada lengannya untuk dilindungi dan dekat dengan hatinya untuk dicintai..” “Mempercayai segala sesuat adalah indah, namun membawa kepercayaan-kepercayaan itu di dalam karya nyata adalah sebuah ujian kekuatan. Banyak yang berbicara seperti deru ombak tetapi kehidupanyya dangkal dan mati, seperti rawa-rawa yang berbau tidak enak. Banyak yang mengangkat kepalanya tinggi-tinggi diatas puncak-puncak pegunungan, namun jiwa mereka tetap mati di dalam lubang besar” “ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya ALLah beserta dengan orang-orang yang sabar, DIA adalah sebaik-baik pelindung, dan hanya dengan mengingat ALLah hati menjadi tenteram” “dalam kisah pasti ada akhir, tapi dalam kehidupan setiap akhir adalah awal” iv PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini...
Words: 11429 - Pages: 46