CASES :
The Boy, the Girl, the Ferryboat Captain, and the Hermits
Ada sebuah pulau, dan di pulau ini hiduplah seorang gadis. Jarak jauh ada pulau lain, dan di pulau ini hiduplah seorang anak. Anak laki-laki dan perempuan yang sangat mencintai satu sama lain.
Anak itu harus meninggalkan pulau dan pergi pada perjalanan panjang, dan ia akan pergi untuk waktu yang sangat lama. Gadis itu merasa bahwa dia harus melihat anak itu satu kali lagi sebelum ia pergi. Hanya ada satu cara untuk mendapatkan dari pulau di mana gadis itu tinggal ke pulau anak itu, dan itu pada kapal feri yang dijalankan oleh seorang kapten kapal feri. Dan gadis itu pergi ke dermaga dan meminta kapten kapal feri untuk membawanya ke pulau di mana anak itu tinggal. Kapten kapal feri setuju dan memintanya untuk tarif. Gadis itu mengatakan kepada kapten kapal feri bahwa dia tidak punya uang. Kapten kapal feri mengatakan bahwa uang itu tidak perlu: "Aku akan membawa Anda ke pulau lain jika Anda akan tinggal dengan saya malam ini."
Gadis itu tidak tahu apa yang harus dilakukan, jadi dia naik ke bukit-bukit di pulau sampai dia datang ke sebuah gubuk di mana pertapa hidup. Kami akan memanggilnya pertapa pertama. Dia menceritakan seluruh cerita ke pertapa dan meminta nasihatnya. Pertapa mendengarkan dengan seksama cerita, dan kemudian mengatakan, "Saya tidak bisa memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Anda harus mempertimbangkan alternatif dan pengorbanan yang terlibat dan datang ke sebuah keputusan dalam hati Anda sendiri. "
Dan gadis itu kembali ke dermaga dan menerima tawaran kapten kapal feri itu. Keesokan harinya, ketika gadis itu tiba di pulau lain, anak itu menunggu di dermaga untuk menyambutnya. Mereka memeluk, dan kemudian anak itu bertanya bagaimana dia punya lebih ke pulau, karena ia tahu ia tidak punya uang. Gadis itu menjelaskan tawaran kapten kapal feri dan apa yang dia lakukan. Anak itu mendorongnya menjauh darinya dan berkata, "Kami melalui. Itulah akhir. Pergi dariku. Aku tidak pernah ingin melihatmu lagi, "dan ia meninggalkannya.
Gadis itu sepi dan bingung. Dia naik ke bukit-bukit pulau anak itu ke sebuah gubuk di mana seorang pertapa kedua tinggal. Dia mengatakan seluruh cerita ke pertapa kedua dan bertanya apa yang harus ia lakukan. Pertapa mengatakan bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan, bahwa dia dipersilahkan untuk tinggal di gubuknya, untuk mengambil bagian dari makanan, dan untuk beristirahat di tempat tidur sementara ia turun ke kota dan memohon untuk cukup uang untuk membayar gadis itu ongkos kembali ke pulau sendiri.
Ketika pertapa kedua kembali dengan uang untuknya, gadis itu bertanya bagaimana dia bisa membalasnya. Pertapa menjawab, "Anda berutang apa-apa. Kami berutang ini satu sama lain. Saya hanya terlalu senang untuk bisa membantu. "Dan gadis itu kembali ke dermaga dan kembali ke pulau sendiri.
Pertanyaan;
1. Urutkan karakter dalam cerita ini yang Anda sukai, dari yang paling disukai. Nilai-nilai apa yang menjadi dasar pilihan Anda? 2. Berilah peringkat untuk karakter pada tingkat perkembangan moral. Jelaskan. 3. Evaluasi masing-masing karakter level keberanian. Diskusikan.

Jawab: 1. The girl: karena dia berani dalam mengambil keputusan, jujur, dan lugu.
The second hermit: dia baik hati dan peduli
The first hermit: dia tidak mau memihak dan tidak mau mengambil risiko dengan memberikan nasihat yang tepat
The boy: dia lemah dan tidak berdaya
The captain: haynya menginginkan keuntungan 2. Pada kasus diatas dapat dikatakan bahwa gadis tersebut masih pada tingkat pertama dari perkembangan moral. Dimana, gadis tersebut lebih tertuju pada tujuannya yaitu menemui lelaki tersebut dengan bagaimanapun caranya (ikut bersama kapen kapal feri). Gadis tersebut melakukan hal tersebut karena dia harus bertemu dengan lelaki itu sebelumm lelaki tersebut pergi jauh. 3.