Free Essay

Analisis Faktor Terkait Daya Tarik Program Studi Manajemen Sebagai Pilihan Dalam Mendaftar Pada Perguruan Tinggi Swasta

In:

Submitted By nurulmsitio
Words 3116
Pages 13
ANALISIS FAKTOR TERKAIT DAYA TARIK PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEBAGAI PILIHAN DALAM MENDAFTAR PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA
Nurul Mardhiah Sitio1 Kristina Sisilia2
1 Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi Bisnis, Universitas Telkom
1 nurulmardhiahsitio@telkomuniversity.ac.id 2 kristinasisilia@telkomuniversity.ac.id

Abstrak
Pemilihan dan pengambilan keputusan mahasiswa untuk mendaftar dikampus/universitas telah menjadi riset yang menarik dan sedang berkembang saat ini. Edukasi yang sekarang adalah sudah menjadi industri dengan kompetisi yang intensif sehingga menggunakan pemasaran jasa oleh universitas. Strategi pemasaran yang sukses akan mendapatkan jumlah mahasiswa yang lebih banyak dan lebih baik dibanding institusi/universitas lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk memahami bagaimana (calon) mahasiswa membuat kriteria atau faktor dalam memilih dan memahami proses pengambilan keputusan dari keseluruhan alternatif kampus/universitas yang tersedia dan dapat dipilih, dimana Universitas Telkom menjadi salah satu pilihan dan khususnya Program Studi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sebagai tujuan akhir berkuliah. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif dan berdasarkan dimensi waktunya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dalam teknik analisis faktor. Berdasarkan hasil analisis faktor pengambilan keputusan mendaftar di perguruan tinggi swasta pada mahasiswa strata satu program studi manajemen bisnis telekomunikasi dan informatika angkatan 2013 di Universitas Telkom, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom yaitu faktor layanan program studi.

Kata kunci : Analisis Faktor, Pengambilan Keputusan, CFA 1. Pendahuluan
Pendidikan tinggi sangat penting untuk setiap negara yang sedang mengalami pertumbuhan dan pembangunan global. Hal ini juga penting untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam mobilitas sosial, kehidupan publik, pencapaian harmoni, keadilan dan komprehensif perdamaian baik di tingkat nasional dan internasional. Globalisasi telah meminta lembaga-lembaga pendidikan yang lebih tinggi mengalami perubahan revolusioner untuk memastikan modal manusia yang "diproduksi" tidak untuk produk berbasis-ekonomi, tapi untuk berbasis pengetahuan. Hal ini membuat banyak perguruan tinggi di berbagai belahan dunia melakukan berbagai strategi yang memungkinkan untuk menghadapi persaingan yang kompetitif. Tekanan kompetitif telah memaksa lembaga pendidikan tinggi untuk mencari strategi pemasaran yang lebih kompetitif untuk bersaing mendapatkan siswa. Untuk itu, masing-masing mempelajari sifat-sifat penting faktor terutama kelembagaan yang mempengaruhi keputusan pilihan mahasiswa di lembaga-lembaga pendidikan tinggi menjadi relevan pada bagian dari perencanaan strategi pemasaran untuk perekrutan siswa lembaga pendidikan tinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana (calon) mahasiswa membuat kriteria atau faktor dalam memilih dan memahami proses pengambilan keputusan dari keseluruhan alternatif kampus / universitas yang tersedia dan dapat dipilih, dimana Universitas Telkom menjadi salah satu pilihan dan khususnya Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika sebagai tujuan akhir berkuliah.

Perumusan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih Universitas Telkom (Tel-U) sebagai kampus swasta yang diregister oleh mereka?

Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh calon mahasiswa dalam pengambilan keputusan untuk mendaftar di kampus Universitas Telkom 2. Tinjauan Pustaka
Dalam hal pendidikan tinggi keputusan pembelian identik dengan keputusan mendaftar. Ini disebabkan pada saat siswa mengambil keputusan untuk mendaftar di pendidikan perguruan tinggi, siswa tersebut akan selalu mempertimbangkan kualitas, harga, dan produk yang ditawarkan oleh Perguruan Tinggi Swasta. Pilihan calon mahasiswa adalah dasar atau bagian integral dari teori dan riset pada pendidikan tinggi.
Md. Abdullah Al Jamil et.al (2012) menunjukkan bahwa ada empat faktor penting yang mempengaruhi siswa untuk masuk ke dalam Perguruan Tinggi Swasta daripada universitas lain seperti Perguruan Tinggi Negeri maupun Asing yaitu Education quality, Cost, Politics, Socio-cultural. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Melanie L. Hayden (2010) didalam menentukan pilihan siswa faktor yang memungkinkan dan sangat dominan yaitu academic,social, personal, financial. Dimana siswa tersebut sangat mempertimbangkan keempat hal tersebut untuk menentukan kampus mana yang akan dituju.
Gambar 2.1

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Falindah Padlee et.al (2010) di Malaysia mendapatkan hasil bahwa faktor yang dapat mempengaruhi siswa mendaftar di pendidikan tinggi adalah kualitas lingkungan pembelajaran, pengaruh dari pemberi keputusan, costumer focus, biaya, fasilitas, dan lokasi. S. Padlee menjelaskan bahwa kualitas pembelajaran meliputi kualitas pengajaran, kualifikasi staf, kualitas pengajaran, media pengajaran, reputasi, dan citra. Selain itu, pada saat siswa akan mendaftar di sebuah pendidikan tinggi siswa tersebut pasti dipengaruhi oleh pemberi keputusan seperti teman-teman, orang tua, konselor, siswa lain, guru dan petugas bagian pendaftaran, internet, dan media massa. Pada bagian costumer focus, siswa lebih mengharapkan ketika siswa masuk pendidikan tinggi tersebut, institusi lebih focus terhadap kebutuhan siswanya dari segi pembelajaran memberikan pengajaran yang terbaik dan selalu ramah ketika membantu siswa sehingga siswa mendapatkan kepuasan ketika masuk ke dalam pendidikan tinggi tersebut.
Faktor biaya sangat menentukan pada saat siswa akan mendaftar di sebuah pendidikan tinggi. Menurut S. Padlee indikator yang termasuk ke dalam faktor ini meliputi biaya kuliah, biaya hidup selama kuliah, harga dari jasa pendidikan tinggi tersebut. Ketika biaya kuliah mengalami kenaikan maka akan ada penurunan angka partisipasi untuk masuk ke pendidikan tinggi tersebut.Dari segi fasilitas, dalam penelitian yang telah dilakukan oleh S.Padlee dikatakan bahwa faktor fasilitas merupakan salah satu faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi siswa mendaftar di pendidikan tinggi swasta. Pada faktor ini meliputi akomodasi, perpustakaan, laboratorium, kafetaria, serikat mahasiswa. Yang terakhir adalah faktor lokasi, dalam faktor ini indikatornya meliputi kehidupan kampus, keselamatan, desain kampus, kehidupan sosial dan orang-orang sekitarnya.
Selain itu, penelitian telah dilakukan oleh Kusumawati (2010) yang meneliti mahasiswa Indonesia dan menunjukan hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mahasiswa Indonesia untuk mendaftar di pendidikan tinggi dengan lima faktor dominan, yaitu biaya, reputasi, kedekatan, prospek kerja, dan orang tua. Dalam hal ini, biaya yang dimaksud meliputi biaya yang akan dikeluarkan siswa untuk kuliah, biaya yang dikeluarkan untuk menyewa rumah kost, dan biaya hidup selama kuliah. (Andriani Kusumawati, Venkata K. Yanamandram, Nelson Perera, 2010). Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumawati menyebutkan bahwa reputasi dari sebuah pendidikan tinggi itu merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi mahasiswa Indonesia untuk mendaftar pada pendidikan tinggi. Hal yang termasuk kedalam reputasi adalah brand dari institusi tersebut dan akreditasi yang telah didapatkan oleh institusi tersebut. (Andriani Kusumawati, Venkata K. Yanamandram, Nelson Perera, 2010).
Kedekatan disini berarti bahwa sebelum siswa memutuskan untuk mendaftar di sebuah pendidikan tinggi, siswa tersebut telah mempunyai kedekatan dengan pihak pendidikan tinggi dengan cara melakukan kunjungan kampus atau mengikuti seminar yang diadakan oleh pihak kampus tersebut. Salah satu harapan siswa setelah lulus dari pendidikan tinggi adalah mendapatkan prospek pekerjaan yang baik. Untuk mendapatkan itu semua siswa harus benar- benar memilih pendidikan tinggi yang dapat memberikan prospek kerja yang baik terhadap siswanya. Prospek kerja yang baik dapat dimiliki oleh institusi tersebut jika institusi tersebut sudah memiliki hubungan baik dengan industri dan sudah memiliki kerjasama dengan perusahaan –perusahaan yang mempunyai reputasi baik. (Andriani Kusumawati, Venkata K. Yanamandram, Nelson Perera, 2010). Orang tua merupakan salah satu faktor yang penting yang dapat mempengaruhi siswa untuk mengambil keputusan mendaftar di pendidikan tinggi. Karena kebanyakan orangtua yang akan menentukan siswa tersebut akan kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Selain itu, dalam mengambil keputusan kebanyakan siswa lebih memilih untuk mengikuti pendapat orangtua, karena siswa menganggap pendapat orangtua merupakan pendapat yang paling baik. (Andriani Kusumawati, Venkata K. Yanamandram, Nelson Perera, 2010).

Penelitian juga dilakukan oleh Joseph Kee Ming Sia (2013) di Malaysia terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan siswa untuk mendaftar di pendidikan tinggi dengan hasil bahwa faktor program studi, biaya, lokasi, pengaruh konselor, kerabat dan teman, serta kunjungan kampus merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa untuk mendaftar di Pendidikan tinggi Malaysia dan faktor kerabat dan teman merupakan faktor yang paling dominan dalam memberikan pengaruh kepada siswa. Pilihan siswa pada suatu lembaga pendidikan tinggi juga terkait dengan karakteristik yang ada pada suatu lembaga tersebut salah satunya adalah jenis program studi yang ditawarkan oleh lembaga tersebut. Hooley, G.J. & Lynch, J.E. (1981) dalam penelitian Joseph Kee Ming Sia menyarankan bahwa kesesuaian program adalah pertimbangan yang paling penting dalam pilihan mahasiswa. Ismail, N., Hassan, F., Mohamad Sheriff, N. & Mohamad Daud, N. (2010) menemukan bahwa calon mahasiswa membandingkan program yang ditawarkan oleh berbagai lembaga untuk menilai kesesuaian mereka. Siswa mengevaluasi program berdasarkan kriteria sebagai berikut: pilihan program (Qureshi, S., 1995), ketersediaan kursus dan persyaratan masuk (Bourke, A., 2000), kualitas dan berbagai program studi (Shanka, T., & Quintal, V., & Taylor, R., 2005), dan kualitas dan fleksibilitas dari kombinasi gelar / program (Holdswoth, D., & Nind, D., 2005). (Joseph Kee Ming Sia, 2013)
Pada penelitian tersebut disebutkan bahwa faktor yang termasuk kedalam biaya adalah dengan adanya fleksibilitas pembayaran, adanya bantuan keuangan, dan biaya akomodasi yang wajar. Siswa yang menerima bantuan keuangan dari sebuah institusi akan lebih mungkin untuk masuk ke pendidikan tinggi tersebut. Selain itu, ulasan tentang biaya dari sebuah institusi pada tahun sebelumnya dan harga juga merupakan bagian dari indikator biaya yang digunakan dalam penelitian tersebut. (Joseph Kee Ming Sia, 2013).Lokasi institusi yang dekata dengan rumah, adalah faktor lain yang menjadi alasan pada pilihan mahasiswa. Salah satu faktor penting yang menjadi kecenderungan siswa untuk menghadiri kuliah adalah karena jarak institusi dekat dengan rumah siswa. Ini dikarenakan jika jarak antara rumah dengan institusi dekat maka biaya akomodasi yang diperlukan akan lebih rendah. (Joseph Kee Ming Sia, 2013)
Ada banyak penelitian tentang dampak pembimbing dalam proses seleksi perguruan tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa akan membahas proses seleksi perguruan tinggi dengan konselor mereka, tetapi hasil dari pengaruh konselor ini sangat bervariasi. Banyak penelitian telah mengkonfirmasikan bahwa siswa melihat guru sebagai bagian dari proses pengumpulan informasi mereka. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa guru tidak sepenting pembimbing dalam proses seleksi perguruan tinggi. Namun, yang mengejutkan, penelitian lain kontras bahwa peran guru dan pembimbing sangat mempengaruhi mahasiswa terhadap keputusan pilihan perguruan tinggi. (Joseph Kee Ming Sia, 2013).

3. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).Jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Studi kasus. Dimana suatu penyelidikan intensif tentang individu, atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Berdasarkan dimensi waktunya, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu. (Prasetyo dan Jannah, 200:45). Penelitian ini menggunakan metode yaitu metode kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah 464 siswa, seluruh mahasiswa Universitas Telkom Program Studi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Angkatan 2013. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus, yang merupakan salah satu tipe dari teknik probability sampling. Mengenai sensus Ruslan (2008:142) mengatakan bahwa melakukan sensus, peneliti mempertimbangkan untuk meneliti seluruh elemen-elemen dari populasi, jika elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap elemennya yang tinggi (heterogen). Sensus lebih layak dilakukan jika penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu populasi.

4. Hasil Penelitian Analisa deskriptif memberikan gambaran umum tentang data yang didapatkan dalam penelitian ini. Melalui analisis deskriptif, dapat dilihat frekuensi dari setiap jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden dalam penelitian ini. Frekuensi dalm tabel statistik deskriptif ditunjukkan dalam besaran angka persentase, dimana responden berjumlah 350 orang sehingga jumlah total persentase setiap tanggapan pernyataan adalah 100 %. 1. Kualitas Lingkungan Pembelajaran
Dapat diketahui bahwa dari 350 responden, 150 diantaranya mengatakan bahwa berfungsinya in focus pada setiap ruangan kelas di Universitas Telkom sangat penting untuk mendukung kualitas pembelajaran untuk setiap matakuliah. Tidak hanya itu tanggapan dari responden juga menunjukkan dari 350 responden, 186 diantaranya menyatakan kemampuan pihak pengajar dalam penguasaan materi juga sangat penting bagi siswa dalam mendukung faktor kualitas lingkungan pembelajaran di Universitas Telkom. 2. Biaya
Diketahui bahwa 217 responden menyatakan bahwa penyediaan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan penyediaan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi merupakan faktor yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan sikap mahasiswa dalam mengambil keputusan medaftar di Universitas Telkom. 3. Pengaruh Pemberi Keputusan
Sesuai dengan dimensi pengaruh dari pemberi informasi, dapat dilihat bahwa dari 350 responden, yang menyatakan saran dari orangtua didalam memilih Universitas adalah penting sebesar 165 responden. Itu menunjukkan bahwa keluarga masih memiliki peranan yang cukup tinggi bagi para mahasiswa.

4. Customer Focus Dapat diketahui bahwa 170 responden menyatakan penting untuk Universitas Telkom meningkatkan pengalaman mahasiswa dengan menyediakan wadah untuk berorganisasi. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi 5. Fasilitas
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kinerja. Fasilitas yang diberikan perguruan tinggi tentunya akan menarik perhatian siswa. Dalam dimensi ini, dapat dilihat bahwa 217 responden menyatakan bahwa sangat penting untuk Universitas Telkom menyediakan fasilitas tempat parkir yang luas. Setidaknya jumlah mahasiswa yang memiliki kendaraan seimbang dengan luas area parkir yang disediakan. 6. Prospek Kerja Diketahui bahwa 229 responden menyatakan sangat penting untuk Universitas Telkom memiliki hubungan baik dengan dengan industri/perusahaan. Karena dengan menjalin hubungan baik dengan perusahaan mahasiswa dapat dipersiapkan sesuai dengan standarisasi kompetensi perusahaan dan juga dapat menempatkan lulusannya dalam perusahaan. Tidak hanya itu dimensi prospek kerja juga dapat diperlihatkan dengan bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai reputasi baik. 252 responden menyatakan bahwa faktor tersebut sangat penting dimiliki oleh Universitas Telkom. 7. Reputasi
Reputasi dari perguruan tinggi sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom. Hal ini didukung dengan tanggapan 242 responden yang menyatakan akreditasi dari Universitas Telkom sangat penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut. Tidak hanya dari akreditasi saja, 181 responden menyatakan bahwa reputasi dari para pengajar juga sangat penting untuk dimiliki oleh Universitas Telkom.

8. Lokasi Lokasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom. Semakin strategis lokasi, semakin tinggi pula minat mahasiswa mendaftar di Universitas Telkom. Pada tabel 4.8 sebesar 51% atau 179 responden menyatakan lokasi antar gedung Universitas Telkom tertata rapi sangat penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. 9. Kedekatan dari 350 responden 133 responden menyatakan bahwa penting untuk melakukan kunjungan kampus ke Universitas Telkom sebelum mendaftar. Karena dengan begitu, mahasiswa akan menjalin kedekatan dengan kampus sebelum mahasiswa tersebut benar-benar menjadi civitas akademik Universitas Telkom. 10. Program Studi Dapat dilihat sebesar 170 responden menyatakan kualitas program studi yang ditawarkan oleh Universitas Telkom sangat penting didalam mempengaruhi pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom. Tidak hanya itu 161 responden menyatakan bahwa program studi harus meningkatkan soft skill mahasiswa, karena itu sangat penting didalam pemilihan Universitas oleh calon mahasiswa Total variabel faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 variabel, yang tertuang dalam 65 pertanyaan dalam kuesioner. Seluruh variabel yang diteliti dilakukan input kedalam SPSS diikuti data yang diperoleh. KMO dan Barlett’s Test Sphericity digunakan untuk melihat tentang layak atau tidaknya analisis faktor dilakukan dalam penelitian ini. Gambar 4.1 menunjukkan angka KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,899. Angka MSA yang lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa kumpulan variabel faktor-faktor tersebut dapat diproses lebih lanjut menggunakan analisis faktor. Dapat juga dilihat angka Barlett’s Test Of Sphericity (diperlihatkan dengan angka Chi Square) sebesar 1378,220 dengan signifikansi 0,000 yang artinya dapat dipercaya 100% bahwa antarvariabel terdapat korelasi. Gambar 4.1 KMO and Barlett’s Test of Sphericity

Dari pengolahan data diperoleh Anti Image Matrices yang dapat dilihat dalam gambar 4.2 dibawah ini :

Gambar 4.2 MSA

Berdasarkan hasil MSA di atas, maka seluruh variabel independen dapat dianalisis lebih lanjut karena masing-masing nilainya > 0,5. Untuk melihat penjelasan variabel, diketahui dari tabel 4.12. Maksud dari penjelasan variabel oleh faktor adalah seberapa besar faktor yang nantinya terbentuk mampu menjelaskan variabel (Santoso, 2006: 41). Untuk itu harus dilihat gambar Communalities sebagai berikut:
Gambar 4.3 Communalities

Penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis, faktor diestimasi hanya didasarkan pada common variance, communalities dimasukkan dalam matrik korelasi. Metode ini dianggap tepat jika tujuan utamanya mengenali/mengidentifikasi dimensi yang mendasari dan common variance yang menarik perhatian. Dalam menentukan faktor baru, dapat dilakukan dengan melihat eigenvalue. Berdasarkan gambar 4.4 terdapat 10 faktor yang dimasukkan kedalam analisis faktor. Dengan masing-masing faktor memiliki varian = 1. Total varian adalah 10 x1= 10. Jika 10 faktor tersebut diringkas ke dalam component atau faktor yang terbentuk, maka varian yang dapat dijelaskan oleh tiap component atau faktor yang terbentuk adalah : Component 1 : 4,815/10 x 100% = 48,15 %. Dari perhitungan tersebut, total dari 1 faktor akan bisa menjelaskan 48,15% dari 10 faktor asli. Dari tabel 4.13 juga terlihat bahwa hanya terdapat satu component faktor yang terbentuk, karena pada component ke 2 nilai eigenvalue yang dihasilkan adalah ≤ 1tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk.
Gambar 4.4 Total Variance Explained

Dari kesepuluh variabel awal yang dimasukkan ke dalam analisis faktor, maka pada akhirnya terbentuk satu faktor yaitu faktor layanan program studi. Seperti yang telah tercantum pada dimensi program studi, program studi merupakan penawaran penyediaan yang diberikan oleh Universitas Telkom sebagai lembaga pendidikan dalam mempersiapkan profesi-profesi yang beragam sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan masing-masing. Semua perguruan tinggi menempatkan kualitas program studi sebagai salah satu asas pembangunannya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah perguruan tinggi akan berusaha menjandikan lulusannya berkualitas. Hanya saja konsep kualitas yang didefinisikan oleh setiap perguruan tinggi berbeda-beda. Dan, secara ilmiah kualitas didefinisikan dengan konstruk yang berbeda-beda.
Universitas Telkom sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia senantiasa berupaya untuk terus mengembangkan diri agar tetap dapat berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dengan meningkatkan keseluruhan fasilitas yang ada. Sejalan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mempertimbangkan faktor tersebut didalam pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom. Untuk itu Universitas Telkom dapat memperbaharui komponen faktor tersebut menjadi semakin meningkat. 5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis faktor pengambilan keputusan mendaftar di perguruan tinggi swasta pada mahasiswa strata satu program studi manajemen bisnis telekomunikasi dan informatika angkatan 2013 di Universitas Telkom, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan mendaftar di Universitas Telkom yaitu faktor layanan program studi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Al Jamil Abdullah Md.,Sarker Moniruzzamanm Md,Abdullah Md.(2012).Students’ Choice Criteria to select a Private University for their Higher Education in Bangladesh. European Journal of Business and Management www.iiste.org Vol 4, No.17, 2012. [2] Falindah Padlee, Siti., Abdul Razak Kamaruddin, Rohaizat Baharun. (2010). International Students Choice Behavior for Higher Education at Malaysian Private Universities. International Journal of Marketing Studies Vol. 2, No. 2.
[3] Kusumawati, A., Venkata K. Yanamandram, Nelson Perera. (2010). University marketing and consumer behaviour concerns : the shifting preference of university selection criteria in Indonesia. University of Wolongong Research Online. [4] Kee Ming Sia, Joseph. (2013). University Choice: Implications for Marketing and Positioning. School of Business, Curtin University, Miri, 98009, Sarawak, Malaysia Education 2013, 3(1): 7-14 DOI: 10.5923/j.edu.20130301.02.
[5] Kotler, P. & Keller, K. L. (2009). Marketing Management 13th edn. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Similar Documents

Free Essay

College Student

...TUGAS 3 MANAJEMEN STRATEGI ENVIRONMENTAL SCANNING AND INDUSTRY ANALYSIS PADA INDUSTRI SEKOLAH BISNIS KELOMPOK 10 ANINDITA AMALIA PUTRI 2813100022 AWANIS LINATI HAZIRO 2813100027 DINA TANDIANA HALIM 2813100045 JURUSAN MANAJEMEN BISNIS INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA DAFTAR ISI BAB I ANALISIS PESTEL PADA INDUSTRI SEKOLAH BISNIS 1 1.1 Political Forces 1 1.2 Legal Forces 4 1.3 Economic Forces 10 1.4 Sociocultural Forces 13 1.5 Technological Forces 14 1.6 Ecological Forces 15 BAB II PORTER FIVE FORCES INDUSTRI SEKOLAH BISNIS 17 BAB III KEY SUCCESS FACTOR (KSF) 21 3.1 Pengertian Key Success Factors 21 3.2 Key Success Factor (KSF) pada Perusahaan di Industri Sekolah Bisnis 21 BAB IV PELUANG DAN ANCAMAN YANG DIHADAPI SEKOLAH BISNIS 24 4.1 Peluang dimiliki oleh Sekolah Bisnis 24 4.2 Ancaman yang Dihadapi Sekolah Bisnis 24 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 1 halaman web panduan prosedur perizinan kelembagaan pendidikan 5 Gambar 1 2 Pertumbuhan GDP Indonesia 2006-2014 10 Gambar 1 3 Pertumbuhan GNI Indonesia 2006-2014 12 Gambar 2 1 Porter Five Forces 17 DAFTAR TABEL Tabel 1 1 Dokumen Persyaratan 6 Tabel 1 2 Dokumen Persyaratan Mendirikan PTS 8 Tabel 1 3 Jumlah GDP Indonesia 2006-2014 10 Tabel 1 4 Jumlah GNI Indonesia 2006-2014 12 BAB I ANALISIS PESTEL PADA INDUSTRI SEKOLAH BISNIS 1.1 Political Forces Dalam politik di Indonesia, peraturan mengenai perguruan tinggi diatur dalam Undang-Undang Republik...

Words: 6641 - Pages: 27

Free Essay

Pedoman Pkm 2015 in Indonesia

...PEDOMAN 2015 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ( PKM ) DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA 2015 1 KATA PENGANTAR Didasari kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan Perguruan Tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, maka pada tahun 1997 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen program kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Program ini hanya dapat diakses dan dilaksanakan mahasiswa sedangkan program lainnya seperti Kuliah Kewirausahaan (KWU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Magang Kewirausahaan (MKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB), hanya dapat di akses oleh dosen. Proposal diajukan kelompok dosen namun wajib menyertakan mahasiswa sebagai pelaku lapangan. KAM merupakan wahana kreasi bagi mahasiswa dalam menciptakan produk (barang atau jasa) yang akan menjadi komoditas usahanya kelak. Sedangkan pematangan sebagai entrepreneur dilakukan pada program INWUB. Dengan demikian, PBKPT merupakan...

Words: 31090 - Pages: 125

Free Essay

Laporan Liberisasi

...Kerja Terampil Indonesia dan Liberalisasi Jasa ASEAN yang dilakukan oleh ASEAN Study Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Tema penelitian ini menjadi tema penting mengingat urgensinya untuk menata kesiapan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Penelitian ini mengkaji kondisi delapan sektor yang telah disepakati di dalam Mutual Recognition Arrangement atau Mutual Recognition Agreement Framework. Analisis dirancang untuk: (1) mendapatkan gambaran mengenai nilai strategis berbagai sektor jasa yang disepakati di dalam ASEAN MRA dan MRA Framework; (2) memetakan daya saing pekerja terampil Indonesia di berbagai sektor tersebut; (3) mengidentifikasi tantangan-tantangan yang akan muncul berkaitan dengan liberalisasi sektor jasa ASEAN di masing-masing sektor jasa. Dengan kajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pada pembuatan kebijakan berkaitan dengan liberalisasi sektor jasa ASEAN dengan tentu saja menempatkan kepentingan nasional Indonesia sebagai pertimbangan utamanya. Tim Peneliti ASEAN Study Center FISIP UI 2013 3|ASC FISIP UI DAFTAR ISI Halaman Sampul……………………………………………………………………………………………… 2 Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………… 3 Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………….. 4 Daftar Tabel, Grafik, Bagan……………………………………………………………………………… 6 Bab I Pendahuluan...

Words: 37778 - Pages: 152