Atensi Pengunjung Berusia Remaja Terhadap Musik Techno Di Playground Cafe Yogyakarta
In:
Submitted By michaeladityo Words 780 Pages 4
Atensi Pengunjung Berusia Remaja Terhadap Musik Techno di Playground Cafe Yogyakarta
R. Michael Adityo / 149114044 / E
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan bagi para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk meneruskan pendidikannya, karena banyaknya sekolah dan universitas baik negeri maupun swasta berkualitas dengan nilai akreditasi yang baik. Hal tersebut membuat kota Yogyakarta lazim disebut sebagai 'kota pelajar'.
Pelajar identik dengan anak muda yang berada pada tahap perkembangan remaja hingga dewasa awal. Adapun remaja adalah seseorang yang berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik secara fisik maupun psikologis (Santrock, 2003:26).
Seseorang yang berada pada tahap remaja sangat membutuhkan penghargaan diri. Pada masa remaja, penghargaan diri tersebut didapatkan dengan menjalin hubungan dengan teman sebaya (Cole dkk, 2001; Twenge & Campbell, 2001). Mereka seringkali meluangkan waktu untuk sekedar berkumpul dengan teman-temannya dan saling berbagi cerita. Selain untuk saling mengakrabkan pertemanan, para remaja berkumpul untuk melepas penat dari rutinitas yang mereka lalui di sekolah ataupun kampus. Untuk itu mereka biasa berkumpul di tempat-tempat yang nyaman dan kondusif untuk duduk dan saling bertukar cerita.
Melihat kebutuhan tersebut, para pengusaha kuliner seolah berlomba-lomba untuk membuat 'wadah' bagi para remaja untuk dapat berkumpul dan bersosialisasi. Tidak hanya dari segi menu makanan, namun juga memperhatikan segi estetika dan hiburan yang ada pada tempat tersebut.
Tidak heran jika kini Yogyakarta banyak terdapat cafe dengan konsep dan harga yang bervariasi. Salah satunya yaitu Playground Cafe yang terletak di Jalan Timoho. Playground Cafe merupakan sebuah cafe dengan menu khas angkringan yang dikemas dengan baik sehingga dapat memanjakan pengunjungnya dan menjadi tempat hangout yang tidak kalah beken dengan cafe lainnya.
Playground Cafe menyediakan live music setiap harinya. Namun yang menjadi menarik adalah setiap hari Jumat panggung live music tersebut diisi oleh seorang Disc Jockey atau yang lazim disebut DJ yang membawakan lagu-lagu Techno yang bernuansa elegan. Mereka melantunkan alunan musik Techno untuk menghibur para pengunjung Playground Cafe di setiap Jumat malam.
Musik Techno merupakan sebuah musik yang lazim digemari oleh orang-orang kelas menengah keatas dengan usia 30 tahun keatas, karena nuansa musiknya yang kompleks namun terdengar elegan dan santai. Musik Techno lazimnya dibawakan oleh seorang DJ (Disc Jockey) di tempat-tempat tertentu seperti lounge dan juga bar eksklusif. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang berusia remaja untuk menikmati musik ini. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi kini para remaja menjadi gemar untuk bereksplorasi dalam mendengarkan lagu sehingga mereka mulai senang mendengarkan musik-musik yang tidak pasaran seperti musik Techno. Selain itu kini musik Techno dapat dinikmati dimana saja, tidak hanya terbatas pada tempat-tempat yang eksklusif.
Atensi menurut William James yaitu pemusatan pikiran dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Karena keterbatasan indra, manusia tidak dapat menaruh atensi pada seluruh stimulus yang ada, oleh karena itu dilakukanlah proses seleksi pada stimulus yang masuk. Dalam teori mengenai atensi selektif, Deutch & Deutch mengemukakan sebuah teori yang bernama 'Seleksi Akhir', yaitu manusia dapat menerima seluruh stimulus yang ada untuk kemudian diseleksi dengan cara mencocokkan pada persepsi awal yang dimiliki, jika sesuai dengan persepsi awal maka stimulus tersebut dapat masuk dan disimpan dalam memori. Dengan demikian ketika remaja memiliki kesukaan pada musik Techno berarti ia memiliki sebuah persepsi awal yang positif mengenai musik tersebut kemudian akan menaruh atensi pada Disc Jockey yang memainkan musik tersebut. Sebaliknya jika tidak, mereka tidak akan menaruh atensi pada Disc Jockey tersebut.
Hal itu membuat saya tertarik untuk meneliti akan ketertarikan para pengunjung Playground Cafe yang berusia remaja terhadap musik techno yang disajikan setiap hari Jumat malam.
Rumusan Masalah • Apakah pengunjung berusia remaja memberikan atensi kepada pemain musik Techno di Playground Cafe Yogyakarta?
Tujuan Penelitian Melihat atensi remaja terhadap musik Techno yang dimainkan secara langsung di Playground Cafe Yogyakarta.
Manfaat Mengetahui jenis musik yang sedang disukai oleh remaja untuk dimainkan di Playground Cafe Yogyakarta.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Atensi 1. Pengertian Atensi Menurut William James (1890), atensi adalah pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jernih dan gamblang, terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Atensi mengimplikasikan adanya pengabaian objek-objek lain agar kita sanggup menangani objek-objek tertentu secara efektif. Menurut Broadbent (1953), atensi adalah hasil dari keterbatasan kapasitas sistem pemrosesan informasi. Gagasan pokok dalam teori Broadbent adalah bahwa dunia tersusun dari sensasi-sensasi dalam jumlah yang jauh melebihi jumlah sensasi yang dapat diolah oleh kemampuan perseptual dan kognitif seorang pengamat (manusia). Dengan demikian, agar dapat mengolah informasi yang sedemikian banyak, manusia secara selektif memilih hanya sejumlah informasi dan mengabaikan stimulus yang lain.
2. Atensi Selektif Karena keterbatasan kapasitas sistem pemrosesan informasi maka manusia melakukan atensi secara selektif.