Free Essay

Earning Managemnet During Relief Investigations

In:

Submitted By ridhaansari
Words 3226
Pages 13
ANALISIS JURNAL

Judul Penelitian : EARNING MANAGEMNET DURING RELIEF INVESTIGATIONS

Penulis/Peneliti : Jennifer J. Jones
Tahun : 1991
Jurnal : Journal of Accounting Research, Vol. 29, No. 2

A. RINGKASAN JURNAL

Jurnal ini merupakan hasil penelitian Jones tahun 1991 yang melakukan tes tentang apakah perusahaan akan memperoleh manfaat dari import relief / perlindungan impor (misalnya: peningkatan tarif dan pengurangan kuota) dalam upaya untuk mengurangi laba melalui earning management selama investigasi perlindungan impor oleh International Trade Commision (ITC) Amerika Serikat. Penentuan perlindungan impor dibuat oleh ITC berdasarkan pada faktor yang ditentukan oleh federal trade acts, termasuk profitabilitas industri. Penelitian ini mendokumentasikan penggunan angka akuntansi pada program pemerintah federal sebagai dasar untuk perlindungan impor. Perkiraan komponen bebas dari total akrual yang digunakan sebagai ukuran manajemen laba bukan komponen bebas tunggal (seperti yang digunakan dalam Mc Nichols dan Wilson 1988)

Komponen bebas total akrual lebih tepat dalam konteks ini karena ITC tertari pada laba sebelum pajak yang mencakup efek dari semua akun akrual dan dengan demikian menejer cenderung untuk menggunakan beberapa akrual untuk mengurangi laba yang dilaporakan. Jones melakukan analisis lintas seksi untuk menguji apakah total estimasi akrual pendapatan cenderung menurun selama infestigasi perlindungan impor. Penelitian ini konsisten dengan hipotesis yang dikembangkan bahwa menejer menurunkan laba menggunakan manajemen laba selama investigasi perlindungan impor.

Cara-cara manajer untuk dapat meningkatkan nilai yang diharapkan dari perlindungan impor tergantung pada faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh regulator ketika membuat keputusan. Dalam hal ini, akuntansi sangat memiliki peran dalam penerbitan peraturan perdagangan luar negri. Ketentuan-ketentuan hukum utama dari tindakan perdagangan luar negri yang berkaitan dengan perlindungan impor yang menjadi fokus dari penelitian ini antaralain: yang menyangkut klausa umum, tugas penyeimbang dan investigasi anti dumping (kurang dari nilai wajar).

Klausa umum didasarkan pada section 201 dari undang-undang perdagagan 1974, yang dirancang untuk membantu industri dalam negri yang terkena imbas dari penginkatan impor. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam investigasi antidumping dan countervailing duty adalah sebagai berikut:

1. Actual and potential decline in output, sales, market share, profits, productivity, return an Investments, and utilization of capacity

2. Factors affecting domestic prices, and

3. Actual and potential negative effects on cash flow, inventories, employment, wages, growth, ability to raise capital, and investment (Trade Agreements Act of 1979, section 771 (19 USC 1677(7)). [Emphasis added]

A

B. ANALISIS ARTIKEL 1. Berisi apakah jurnal tersebut?

Jurnal ini berisi hasil penelitian Ball and Brown tahun 1968, yang meneliti bagaimana memprediksi angka akuntansi pendapatan dalam suatu perusahaan yang dikaitkan dengan rata-rata pendapatan perusahaan lain dalam suatu pasar sekuritas dalam beberapa tahun sebelumnya.

2. Apa yang ditemukan?

Peneliti menemukan beberapa hal dari penelitian ini yang dikemukakan di dalam jurnal ini, antara lain: a. Ketika peserta pasar memiliki kesulitan yang lebih besar dalam memperkirakan transfer risiko, bank menghadapi ketidakpastian informasi yang lebih besar (yaitu, lebih besar bid-ask spread dan analyst forecast dispersion). b. Dampak bid-ask spread dan analyst forecast dispersion berkurang untuk bank-bank yang beroperasi dalam lingkungan kualitas informasi yang lebih tinggi. c. Bank-bank yang melakukan sekuritisasi aset keuangan memiliki spread dan analyst forecast dispersion lebih tinggi dibandingkan non-securitizing bank.

3. Bagaimana menemukannya?

Peneliti menemukannya dengan melakukan pengujian hipotesis dimana sampel bank holding company diuji secara statistik dengan menggunakan regresi. Peneliti menguji apakah kesulitan dalam memperkirakan transfer risiko, bank akan menghadapi ketidakpastian informasi, yang diproksikan dengan bid-ask spread dan analyst forecast dispersion.

4. Apa kekurangan jurnal tersebut?

Menurut saya, jurnal ini, yang merupakan hasil penelitian dari Cheng, mempunyai beberapa kekurangan, antara lain: a. Kurangnya teori yang digunakan untuk menyusun hipotesis penelitian. Peneliti kebanyakan menggunakan hasil penelitian terdahulu untuk menyusun hipotesis, tidak terdapat teori utama yang dikemukakan, misalkan tentang asymetri information yang berkaitan dengan teori agensi. Ketidakpastian informasi berkaitan dengan sekuritisasi aset ini dikarenakan adanya asimetri informasi di antara pelaku atau peserta pasar modal. b. Dalam analisis dan pembahasan, peneliti kurang menjelaskan tentang hasil statistik. Kebanyakan hanya menjelaskan bahwa pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen adalah signifikan dan hubungannya positif, tetapi tidak terlalu dijelaskan angka statistiknya dari mana. c. Peneliti menggunakan sampel bank holding company saja dalam penelitian ini, padahal ada banyak perusahaan yang bisa melakukan sekuritisasi aset. Hal ini yang membatasi hasil penelitian.

5. Apa yang menjadi kekuatan jurnal ini?

Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi kekuatan dalam jurnal atau penelitian ini, yaitu: a. Jumlah sampel atau jumlah observasi yang digunakan oleh peneliti relatif banyak, yaitu 871 untuk pengamatan bid-ask spread dan 687 untuk pengamatan forecast dispersion. b. Penelitian ini merupakan perluasan dari penelitian sebelumnya, dimana mencoba untuk memeriksa beberapa konsekuensi dari sekuritisasi aset, seperti ketidakpastian informasi. Ini termasuk penelitian yang baru atau masih merupakan topik yang aktual. c. Peneliti memberikan kontribusi terutama pada pengembangan literatur akuntansi dan pembuatan regulasi. Terkait dengan pembuatan regulasi, hasil penelitian ini memberikan kontribusi yang berarti pada FASB yang akhir-akhir ini sedang gencar untuk meningkatkan pengungkapan terkait dengan transaksi sekuritisasi aset.

6. Apa tindak lanjut penelitian topik yang terkait dengan jurnal ini?

a. Penelitian di masa depan dapat memeriksa apakah pengungkapan yang ditingkatkan baru-baru ini untuk aset sekuritas dapat mengurangi dampak securitization recourse pada ketidakpastian informasi perusahaan. ( penelitian di Amerika Serikat. b. Topik ini juga bisa dilakukan di Indonesia dengan mencoba menguji apakah kesulitan dalam menilai tingkat sebenarnya dari transfer risiko dapat mempengaruhi ketidakpastian informasi bank. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sampel bank yang ada di Indonesia. Namun, mungkin memerlukan penyesuaian terkait dengan terbatasnya data publik yang tersedia di Indonesia.

C. ANALISIS LITERATUR DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Pertanyaan penelitian dan mengapa ia menarik?

Pertanyaan penelitian yang dikemukakan oleh peneliti dan yang dicoba dijawab melalui penelitian ini adalah: “apakah kesulitan dalam menilai tingkat sebenarnya dari transfer risiko, antara bank securitizing dan investor di asset-backed securities, mempengaruhi ketidakpastian informasi bank.”

Pertanyaan ini menarik untuk diteliti karena saat ini kegiatan sekuritisasi mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga menimbulkan pertanyaan menarik mengenai manfaat dan biaya dari jenis mekanisme pendanaan. Sebelumnya akademisi dan literatur praktisi berfokus terutama pada insentif dan manfaat dari securitizing aset keuangan, namun penelitian ini memperluas penelitian sebelumnya dengan memeriksa beberapa konsekuensi dari sekuritisasi aset. Secara khusus, peneliti menyelidiki sejauh mana kesulitan dalam menilai tingkat transfer risiko dari bank securitizing kepada investor di asset-backed securities terkait dengan tindakan bank untuk informasi yang tidak pasti.

2. Asumsi dasar variabel (independen, dependen, intervening, moderator, dan lain-lain), dan hipotesis penelitian

Persamaan regresi yang digunakan oleh peneliti untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: a. Persamaan 1 ( untuk menguji dampak dari kesulitan dalam mengestimasi recourse terhadap ketidakpastian informasi bank

[pic]

Variabel dependen ( UNCERTAINTY (yang terdiri dari bid-ask spread [SPREAD] dan analyst forecast dispersion [DISPERSION].

Varibel independen ( RECOURSE (securitization recourse)

Variabel kontrol ( ada beberapa variabel kontrol dalam persamaan regresi di atas yang juga mempengaruhi ketidakpastian informasi, namun tidak dihipotesiskan oleh peneliti, yaitu: 1. NETLNS ( total pinjaman, setelah dikurangi penyisihan kerugian pinjaman dan sewa guna usaha ditambah kewajiban pelanggan. 2. PROFIT ( rasio laba bersih terhadap total aset 3. MVLEV ( rasio total kewajiban nilai buku ekuitas 4. SIZE ( log dari total aset 5. STDRET ( volatilitas return 6. PRICE ( harga per saham 7. NASDAQ ( dummy variabel untuk melihat dimana perusahaan terdaftar 8. TURNOVER ( rata-rata turnover harian 9. FOLLOW ( analis yang mengikuti perusahaan 10. DERIVATIVE ( jumlah total notional dari kontrak derivatif 11. CHGOFF_ONBS ( charge-off pinjaman di neraca 12. NPL_ONBS ( tempo pinjaman pada neraca 13. GAP ( nilai absolut dari selisih antara aset dan kewajiban yang diharapkan untuk reprice dalam 12 bulan ke depan

b. Persamaan 2 dan 3 ( untuk menguji dampak dari kualitas lingkungan informasi pada hubungan antara recourse dan ketidakpastian informasi. Selain itu juga melihat hubungannya dengan risiko intrinsik. [pic]

Variabel dependen ( UNCERTAINTY (yang terdiri dari bid-ask spread [SPREAD] dan analyst forecast dispersion [DISPERSION].

Varibel independen ( RECOURSE (securitization recourse) dan kemudian melihat hubungan antara securitization recourse dan lingkungan kualitas informasi (QUALITY_INFO_ENV)

Variabel kontrol ( ada beberapa variabel kontrol dalam persamaan regresi di atas (seperti yang digunakan dalam persamaan 1) yang juga mempengaruhi ketidakpastian informasi, namun tidak dihipotesiskan oleh peneliti, yaitu: 1. NETLNS ( total pinjaman, setelah dikurangi penyisihan kerugian pinjaman dan sewa guna usaha ditambah kewajiban pelanggan. 2. PROFIT ( rasio laba bersih terhadap total aset 3. MVLEV ( rasio total kewajiban nilai buku ekuitas 4. SIZE ( log dari total aset 5. STDRET ( volatilitas return 6. PRICE ( harga per saham 7. NASDAQ ( dummy variabel untuk melihat dimana perusahaan terdaftar 8. TURNOVER ( rata-rata turnover harian 9. FOLLOW ( analis yang mengikuti perusahaan 10. DERIVATIVE ( jumlah total notional dari kontrak derivatif 11. CHGOFF_ONBS ( charge-off pinjaman di neraca 12. NPL_ONBS ( tempo pinjaman pada neraca 13. GAP ( nilai absolut dari selisih antara aset dan kewajiban yang diharapkan untuk reprice dalam 12 bulan ke depan

[pic]

Variabel dependen ( UNCERTAINTY (yang terdiri dari bid-ask spread [SPREAD] dan analyst forecast dispersion [DISPERSION].

Varibel independen ( RECOURSE (securitization recourse) dan kemudian melihat hubungan antara securitization recourse dan lingkungan kualitas informasi (QUALITY_INFO_ENV). Selain itu juga melihat interaksi antara securitization recourse dan risiko intrinsik yang diukur dengan volatilitas atau standar deviasi dari return (STDRET).

Variabel kontrol ( ada beberapa variabel kontrol dalam persamaan regresi di atas (seperti yang digunakan dalam persamaan 1) yang juga mempengaruhi ketidakpastian informasi, namun tidak dihipotesiskan oleh peneliti, yaitu: 1. NETLNS ( total pinjaman, setelah dikurangi penyisihan kerugian pinjaman dan sewa guna usaha ditambah kewajiban pelanggan. 2. PROFIT ( rasio laba bersih terhadap total aset 3. MVLEV ( rasio total kewajiban nilai buku ekuitas 4. SIZE ( log dari total aset 5. STDRET ( volatilitas return 6. PRICE ( harga per saham 7. NASDAQ ( dummy variabel untuk melihat dimana perusahaan terdaftar 8. TURNOVER ( rata-rata turnover harian 9. FOLLOW ( analis yang mengikuti perusahaan 10. DERIVATIVE ( jumlah total notional dari kontrak derivatif 11. CHGOFF_ONBS ( charge-off pinjaman di neraca 12. NPL_ONBS ( tempo pinjaman pada neraca 13. GAP ( nilai absolut dari selisih antara aset dan kewajiban yang diharapkan untuk reprice dalam 12 bulan ke depan

Peneliti membuat hipotesis yang diuji dengan menggunakan alat statistik. Hipotesis ini disusun dari penelitian-penelitian terdahulu. Hipotesis penelitian yang dikemukakan peneliti di dalam jurnal ini adalah: 1. Ukuran kesulitan dalam menilai tingkat recourse berasosiasi secara positif dengan ketidakpastian informasi bank securitizing. 2. Dampak kesulitan dalam mengestimasi ketidakpastian recourse pada informasi bank akan dikurangi bagi bank yang beroperasi dalam lingkungan kualitas informasi yang lebih tinggi.

3. Teori utama

Peneliti banyak menggunakan teori empiris yang berasal dari hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian Ryan (2007), Schwarcz (2004), Barth et al. (2003), dan Mason (2009). Hasil penelitian tersebut dikemukakan pada bagian di bawah ini.

4. Penelitian sebelumnya

Terdapat penelitian sebelumnya atau penelitian terdahulu yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun hipotesisnya, yaitu: a. Ryan (2007) dan Schwarcz (2004) ( persyaratan pelaporan keuangan menyederhanakan ekonomi yang mendasari di balik securitizations asset dan, karenanya, tidak dapat sepenuhnya menggambarkan transaksi yang kompleks. b. Schwarcz (2004) ( transaksi sekuritisasi begitu kompleks sehingga kecanggihan pengungkapan mereka menyediakan tingkat kecanggihan yang menantang bahkan untuk investor institusi dan analis sekuritas. c. Barth et al. (2003) ( mengandalkan pengungkapan daripada informasi diakui mengarah ke asimetri informasi antara peserta pasar, sejauh investor dengan tingkat keahlian yang lebih tinggi yang mampu mengumpulkan informasi dari pengungkapan dengan biaya lebih rendah dan/ atau kecepatan yang lebih cepat, sehingga mendapatkan keuntungan dari investor dengan keahlian informasi yang kurang. d. Mason (2009) ( membahas beberapa sumber spesifik dari asimetri informasi yang berkaitan dengan sekuritisasi recourse. e. Schipper dan Yohn (2007) ( menyarankan penelitian selanjutnya untuk memberikan wawasan tambahan ke dalam penilaian investor lain dan keputusan yang terkait dengan sekuritisasi ( saran ini diikuti oleh Cheng et al. sehingga melakukan penelitian ini.

D. ANALISIS METODE PENELITIAN 1. Sampel

Dalam pengujian hipotesis penelitian, peneliti berfokus pada dampak dari kesulitan dalam memperkirakan sekuritisasi recourse pada tingkat ketidakpastian informasi di bank securitizing. Peneliti memilih untuk menyelidiki securitizations pinjaman di bank saja karena beberapa alasan berikut ini: a. mengingat bahwa bank beroperasi dalam industri diatur, laporan keuangan securitizations mereka secara substansial lebih homogen daripada pelaporan perusahaan di industri lainnya ( sehingga dapat mengurangi dampak dari variasi dalam tingkat pengungkapan peraturan pada ketidakpastian informasi bank. b. mengurangi keprihatinan ketersediaan data c. bank-bank merupakan peserta utama dalam pasar sekuritisasi.

Peneliti mengidentifikasi semua bank holding company (selanjutnya, bank) dengan informasi keuangan kuartalan tersedia dari laporan Y-9C. Penelitian menghilangkan bank yang tidak diperdagangkan di NYSE, NASDAQ, AMEX atau bursa saham, sebagai salah satu ukuran ketidakpastian informasi. Dari laporan Y-9C, peneliti mengumpulkan informasi bank kuartalan dari 2001 (kalender kuartal kedua) sampai 2007 (kuartal kalender kedua). Peneliti mulai dengan kuartal kedua tahun 2001 karena Jadwal HC- S pertama tersedia di kuartal kedua. Akhir periode sampel adalah kuartal kedua tahun 2007 karena peneliti tertarik untuk mempelajari dampak dari transaksi sekuritisasi pada ketidakpastian informasi di bawah kondisi pasar normal (yaitu, sebelum krisis sekuritisasi saat ini). Setelah mengeleminasi data dengan menggunakan purposive sampling, peneliti memperoleh sampel dari 871 untuk pengamatan bid-ask spread dan 687 untuk pengamatan forecast dispersion.

2. Desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data empiris. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan Y-9C dari bank holding company. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis dan kemudian diuji secara statistik. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti: a. Menyusun hipotesis penelitian yang berasal dari hasil penelitian terdahulu. b. Menyusun model penelitian atau model regresi yang terdiri dari variabel independen, variabel dependen dan variabel kontrol. Model regresi yang dibuat oleh peneliti ada 3, yaitu: Persamaan 1: [pic]

Persamaan 2: [pic]

Persamaan 3: [pic] c. Masing-masing variabel ditentukan pengukurannya sehingga dapat diuji secara statistik. d. Pengumpulan data yang berasal dari laporan keuangan bank holding company, yaitu laporan Y-9C. e. Melakukan pengujian statistik dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi dan kemudian melakukan analisis terhadap hasil statistik yang ada.

3. Definisi operasional dan pengukuran variabel

Definisi operasional dan pengukuran untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel dependen ( UNCERTAINTY (yang terdiri dari bid-ask spread [SPREAD] dan analyst forecast dispersion [DISPERSION], dimana: SPREAD ( rata-rata harian yang efektif dari bid-ask spread selama kuartal t, di mana efektif bid-ask spread diukur sebagai dua kali nilai absolut dari selisih antara harga perdagangan terakhir sehari-hari dan rata-rata permintaan dan penawaran diskalakan oleh rata-rata harga bid dan ask. DISPERSION ( dispersi perkiraan analis satu tahun ke depan dihitung di tengah bulan kedua selama kuartal t, dimana dispersi diukur sebagai standar deviasi dari perkiraan yang diskalakan oleh rata-rata perkiraan (dari I / B / E / S summary file)

b. Varibel independen ( RECOURSE (securitization recourse) ( Faktor pertama dari analisis komponen utama menggunakan ABS, SECINC, NPL_SEC, CHOFF_SEC, dan RET_INT.

c. Variabel kontrol ( ada beberapa variabel kontrol dalam persamaan regresi di atas yang juga mempengaruhi ketidakpastian informasi, namun tidak dihipotesiskan oleh peneliti, yaitu: 1. NETLNS ( total pinjaman, setelah dikurangi penyisihan kerugian pinjaman dan sewa guna usaha ditambah kewajiban pelanggan diskalakan oleh total aset pada akhir kuartal t 2. PROFIT ( rasio laba bersih terhadap total aset pada akhir kuartal t 3. MVLEV ( rasio total kewajiban nilai buku ekuitas pada akhir kuartal t 4. SIZE ( log dari total aset pada akhir kuartal t 5. STDRET ( volatilitas return selama triwulan t 6. PRICE ( harga per saham pada akhir kuartal t 7. NASDAQ ( dummy variabel untuk melihat dimana perusahaan terdaftar, yang mengambil nilai 1 jika perusahaan terdaftar di NASDAQ, dan 0 jika perusahaan tersebut terdaftar di NYSE atau AMEX 8. TURNOVER ( rata-rata turnover harian selama t kuartal 9. FOLLOW ( analis yang mengikuti perusahaan, dimana diukur dengan log 1 ditambah jumlah analis berikut ini diukur di tengah bulan terakhir selama kuartal t (dari I / B / E / S summary file), jika suatu perusahaan tidak tercakup oleh seorang analis, FOLLOW = 0 10. DERIVATIVE ( jumlah total notional dari kontrak derivatif pada akhir triwulan t 11. CHGOFF_ONBS ( charge-off pinjaman di neraca diskalakan oleh total aset pada akhir triwulan t 12. NPL_ONBS ( tempo pinjaman pada neraca diskalakan oleh total aset pada akhir kuartal terakhir t 13. GAP ( nilai absolut dari selisih antara aset dan kewajiban yang diharapkan untuk reprice dalam 12 bulan ke depan

4. Metode pengujian hipotesis

Peneliti menguji hipotesis dengan menggunakan statistik, yaitu dengan menggunakan regresi untuk melihat signifikansi dari pengaruh masing-masing variabel independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen. Selain itu, regresi digunakan untuk melihat hubungan positif atau negatif antara variabel dependen, variabel independen dan variabel kontrol. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini dan diuji dengan menggunakan statistik regresi adalah sebagai berikut:

Persamaan 1: [pic]

Persamaan 2: [pic]

Persamaan 3: [pic]

E. ANALISIS BAGIAN AKHIR 1. Hasil pengujian dan pembahasan

Dari hasil uji statistik, peneliti menemukan beberapa hal, yaitu sebagai berikut: a. Ketika peserta pasar memiliki kesulitan yang lebih besar dalam memperkirakan transfer risiko, bank menghadapi ketidakpastian informasi yang lebih besar (yaitu, lebih besar bid-ask spread dan analyst forecast dispersion). b. Dampak bid-ask spread dan analyst forecast dispersion berkurang untuk bank-bank yang beroperasi dalam lingkungan kualitas informasi yang lebih tinggi. c. Bank-bank yang melakukan sekuritisasi aset keuangan memiliki spread dan analyst forecast dispersion lebih tinggi dibandingkan non-securitizing bank.

Contoh analisis pembahasan yang dilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

[pic] Tabel di atas adalah hasil uji statistik regresi yang dilakukan oleh peneliti untuk menguji apakah recourse securitization mempengaruhi ketidakpastian informasi. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa koefisien-koefisien untuk ABSD baik dalam bid-ask spread dan forecast dispersion berasosiasi positif dan signifikan secara statistik. Koefisien dari recourse dalam bid-ask spread mempunyai koefisien yang positif, yaitu 0,0013 (>0) dan tingkat signifikansi 2,10, sedangkan recourse dalam forecast dispersion juga mempunyai koefisien yang positif, yaitu 0,0069 (>0) dan tingkat signifikansi 1,75.

Model untuk bid-ask spread mempunyai adjusted R2 sebesar 55,09%, yang berarti variabel independen mampu untuk menjelaskan variabel dependen sebesar 55,09%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji dan dibahas dalam penelitian ini.

Model untuk forecast dispersion mempunyai adjusted R2 sebesar 23,27%, yang berarti variabel independen mampu untuk menjelaskan variabel dependen sebesar 23,27%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji dan dibahas dalam penelitian ini.

2. Kontribusi

Ada beberapa kontribusi yang dikemukakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu: a. Kontribusi literatur Penelitian ini memberikan kontribusi untuk literatur: • Dengan menyelidiki dampak dari kesulitan dalam menilai recourse (fitur kunci sekuritisasi) terhadap ketidakpastian informasi bank. • Memberikan pemahaman lebih baik tentang bagaimana pelaku pasar melakukan penilaian yang berbeda untuk transaksi kompleks seperti securitizations. • Memberikan pemahaman bahwa pengungkapan yang tidak memadai dapat menyebabkan ketidakpastian informasi yang lebih tinggi bagi bank securitizing, dan bahwa kualitas informasi yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi ketidakpastian ini.

b. Kontribusi regulasi Penelitian ini juga memberikan kontribusi bagi regulator akuntansi karena menyoroti pentingnya pengungkapan yang berkualitas tinggi dalam memahami dampak transfer risiko sekuritisasi. Temuan ini mendukung kekhawatiran FASB bahwa perusahaan melakukan pengungkapan yang tidak mencukupi dan sulit menafsirkan pengungkapan sekuritisasi serta upaya baru-baru ini dari FASB untuk meningkatkan pengungkapan tersebut.

3. Keterbatasan

Peneliti tidak menyatakan keterbatasan penelitian di dalam jurnal ini. Namun, jika yang berkaitan dengan sampel penelitian bisa menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Peneliti hanya menggunakan bank holding company untuk pengujian hipotesis padahal ada banyak perusahaan yang melakukan sekuritisasi aset keuangan. Bank holding company adalah setiap perusahaan yang mengontrol bank, di mana kontrol didefinisikan sebagai memiliki lebih dari 25 persen dari sebuah ekuitas bank atau memiliki kemampuan untuk memilih lebih dari dua direksi.

4. Saran

Peneliti tidak menyatakan sarannya secara eksplisit di dalam jurnal ini, tetapi secara tersirat, peneliti ini menyarankan agar perusahaan melakukan pengungkapan yang memadai sehingga dapat mengurangi ketidakpastian informasi. Selain itu, peneliti juga menyarankan agar kualitas informasi ditingkatkan agar dapat membantu mengurangi ketidakpastian informasi. Oleh karen itu, peneliti menyarankan juga pada badan regulator untuk dapat mengatur masalah pengungkapan ini sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi dan pengungkapan yang ada.

5. Implikasi

Hasil dari penelitian ini memberikan implikasi bagi penyusunan standar atau peraturan terkait dengan peningkatan dalam pengungkapan tentang securitization sehingga dapat mengurangi ketidakpastian informasi.

Similar Documents

Premium Essay

Paper

...Unit - 1 : Introduction to Human Resource Management Structure of Unit: 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 Objectives Introduction Opening Case What is Human Resource Management? Nature of HRM Scope of HRM Objectives of HRM Functions of HRM Role of HRM HRM in the New Millennium Summary Self Assessment Questions Reference Books 1.0 Objectives After studying this unit, you will be able to:      1.1 Understand the basic concepts of human resource management (HRM). Explain what human resource management is and how it relates to the management process. Provide an overview of functions of HRM. Describe how the major roles of HR management are being transformed. Explain the role of HRM in the present millennium. Introduction Human beings are social beings and hardly ever live and work in isolation. We always plan, develop and manage our relations both consciously and unconsciously. The relations are the outcome of our actions and depend to a great extent upon our ability to manage our actions. From childhood each and every individual acquire knowledge and experience on understanding others and how to behave in each and every situations in life. Later we carry forward this learning and understanding in carrying and managing relations at our workplace. The whole context of Human Resource Management revolves around this core matter of managing relations at work place. Since mid 1980’s Human Resource...

Words: 92068 - Pages: 369