Free Essay

Paper

In:

Submitted By saidjahasan
Words 3211
Pages 13
HAK PATEN
Dalam konteks di Indonesia

Abd Said Resti Juliani Sheilla Annisa

Universitas Paramadina Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang, Jakarta 12790 www.paramadina.ac.id

I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Dewasa ini teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari‐hari. Hampir semua bidang kehidupan telah menggunakan teknologi yang maju, baik teknologi yang berasal dari dalam negeri maupun teknologi yang berasal dari luar negeri. Dalam kaitannya dalam penggunaan teknologi ini terdapat suatu istilah yang dikenal dengan nama hak paten. Hak paten adalah : suatu hak khusus yang dimiliki oleh seorang penemu atau orang lain yang diberi hak oleh penemu untuk melaksanakan sendiri suatu penemuan atau memberi izin kepada orang lain untuk melaksanakan penemuan itu ( Chairul Anwar, 2002: 2). Dalam konteks ini yang dimaksud dengan penemuan adalah suatu penemuan dibidang teknologi. Adanya Hak Paten dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada para penemu atau pemegang paten agar paten tidak dilanggar dengan sewenang‐wenang oleh orang lain yang tidak berhak. Dalam hal ini, seorang penemu otomatis menjadi pemegang paten, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang lain yang bukan penemu juga menjadi pemegang paten, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang lain yang bukan penemu juga menjadi pemegang paten, yaitu dengan cara meminta lisensi dari penemu pemegang paten untuk melaksanakan suatu paten. Sebagaimana diketahui bahwa teknologi merupakan esensi dari paten adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan oleh proses industri. Teknologi lahir dari kegiatan penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D) yang membutuhkan pengorbanan waktu, materi dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu diberikan penghargaan setinggi‐tingginya yang berhasil menemukan suatu teknologi itu atau memberi izin pada orang lain untuk itu. Adanya kata “Pelaksanaan penemuan” yang dimaksud disini adalah kegiatan yang memproduksi suatu produk berteknologi jadi

disini terlibat proses suatu produksi dalam kegiatan industry yang pada akhirnya produk tersebut dijual kepada masyarakat untuk tujuan mendapatkan keuntungan. Agar hak paten tidak dilanggar sewenang‐wenang perlu adanya upaya penegakan hukum yang serius dan ditunjang oleh perangkat hukum yang kuat. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan undang‐undang No. 14 TH. 2001. Di dalam undang‐ undang ini diuraikan ketentuan‐ketentuan yang berkaitan dengan paten seperti hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang pemegang paten, cara‐cara memperoleh lisensi paten, berakhirnya lisensi paten, ketentuan tentang royalty, dan lain‐lain. Perlindungan hukum terhadap hasil penemuan dibidang teknologi, diharapkan hal ini dapat merangsang penemu untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menemukan berbagai temuan dibidang teknologi dan sekaligus memudahkan alih teknologi dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan teknologi.

II. ISI

A. Penjelasan tentang Paten
a. Pengertian Hak Paten Kata paten, berasal dari bahasa inggris “patent”, yang awalnya berasal dari kata “patere” yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari istilah “letters patent”, yaitu surat keputusan yang dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata paten itu sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk membuka pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya, inventor mendapat hak eksklusif selama periode tertentu. Mengingat pemberian paten tidak mengatur siapa yang harus melakukan invensi yang dipatenkan, sistem paten tidak dianggap sebagai hak monopoli. Menurut undang‐undang nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. (UU 14 tahun 2001, ps. 1, ay. 1). b. Syarat mendapatkan Hak Paten ‐ ‐ Penemuan tersebut merupakan penemuan baru. Penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal / tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten. ‐ Penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan.

Misalnya pensil + penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan Secara umum, ada tiga kategori besar mengenai subjek yang dapat dipatenkan proses, mesin, dan barang yang diproduksi dan digunakan. Proses mencakup algoritma, metode bisnis, sebagian besar perangkat lunak (software), teknik medis, teknik olahraga dan semacamnya. Mesin mencakup alat dan aparatus. Barang yang diproduksi mencakup perangkat mekanik, perangkat elektronik dan komposisi materi seperti kimia, obat‐obatan, DNA, RNA, dan sebagainya. c. Peraturan perundang‐undangan tentang Paten • • • • • • • • • • • Undang‐undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten (UUP); Undang‐undang No.7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing the World Trade Organization (persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia); Keputusan Presiden No.16 Tahun 1997 tentang Pengesahan PCT and Regulationsunder the PCT; Keputusan Presiden No.15 Tahun 1997 tentang Pengesahan Paris Convention forthe Protection of Industrial Property; Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1991 tentang Tata Cara Permintaan Paten; PeraturanPemerintah No.11 Tahun 1991 tentang Bentuk dan Isi Surat Paten; Keputusan Menkeh No. M.O1‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Paten Sederhana; Keputusan Menkeh No. M.O2‐HC.O1.10 Tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Pengumuman Paten; Keputusan Menkeh No. N.O4‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Persyaratan, Jangka Waktu, dan Tata Cara Pembayaran Biaya Paten; Keputusan Menkeh No. M.O6‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Pengajuan Permintaan Paten; Keputusan Menkeh No. M.O7‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Bentuk dan SyaratsyaratPermintaan Pemeriksaan Substantif Paten;

• • •

Keputusan Menkeh No. M.O8‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Pencatatan danPermintaan Salinan Dokumen Paten; Keputusan Menkeh No. M.O4‐PR.O7.10 Tahun 1996 tentang Sekretariat KomisiBanding Paten; Keputusan Menkeh No. M.O1‐HC.O2.10 Tahun 1991 tentang Tata CaraPengajuan Permintaan Banding Paten;

d. Istilah‐istilah dalam Paten • Invensi Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. • Inventor Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama‐sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi. • Pemegang Paten Pemegang paten adalah inventor sebagai pemilik paten atau pihak yang menerimahak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten. • Hak yang dimiliki oleh Pemegang Paten Pemegang hak paten memiliki hak eklusif untuk melaksanakan Paten yang dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya : a) Dalam hal Paten Produk : membuat, menjual, mengimpor, menyewa, menyerahkan, memakai, menyediakan untuk di jual atau disewakan atau diserahkan produk yang di beri paten. b) Dalam hal Paten Proses : Menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a.



Pemegang Paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat perjanjian lisensi.



Pemegang Paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat, kepada siapapun, yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 di atas.



Pemegang Paten berhak menuntut orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan melakukan salah satu tindakan sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1 di atas.



Pengajuan Permohonan Paten Paten diberikan atas dasar permohonan dan memenuhi persyaratan administratif dan subtantif sebagaimana diatur dalam Undang‐undang Paten.



Sistem First to File Adalah suatu sistem pemberian Paten yang menganut mekanisme bahwa seseorang yang pertamakali mengajukan permohonan dianggap sebagai pemegang Paten, bila semua persyaratannya dipenuhi.



Kapan sebaiknya permohonan Paten diajukan ? Suatu permohonan Paten sebaiknya diajukan secepat mungkin, mengingat sistem Paten Indonesia menganut sistem First to File. Akan tetapi pada saat pengajuan, uraian lengkap penemuan harus secara lengkap menguraikan atau mengungkapkan penemuan tersebut.



Hal‐hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang Inventor sebelum mengajukan permohonan Paten ? a) Melakukan penelusuran. Tahapan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang teknologi terdahulu dalam bidang invensi yang sama (state of the art) yang memungkinkan adanya kaitannya dengan invensi yang akan diajukan. Melalui informasi teknologi terdahulu tersebut maka inventor dapat melihat perbedaan antara invensi yang akan diajukan permohonan Patennya dengan teknologi terdahulu.

b) Melakukan Analisis. tahapan ini dimaksudkan untuk menganalisis apakah ada ciri khusus dari invensi yang akan diajukan permohonan Patennya dibandingkan dengan Invensi terdahulu. c) Mengambil Keputusan. Jika invensi yang dihasilkan tersebut mempunyai ciri teknis dibandingkan dengan teknologi terdahulu, maka invensi tersebut sebaiknya diajukkan permohonan Patennya.Sebaliknya jika tidak ditemukan ciri khusus, maka invensi tersebut sebaiknya tidak perlu diajukan untuk menghindari kerugian dari biaya pengajuan permohonan Paten. • Kewajiban Pemegang Paten ‐ Pemegang paten wajib membayar biaya pemeliharaan yang disebut biaya tahunan; ‐ Pemegang paten wajib melaksanakan patennya di wilayah Negara Republik Indonesia kecuali apabila pelaksanaan paten tersebut secara ekonomi hanya layak bila dibuat dengan skala regional dan ada pengajuan permohonan tertulis dari pemegang paten dengan disertai alasan dan bukti‐bukti yang diberikan oleh instansi yang berwenang dan disetujui oleh Ditjen HKI.

e. Perbedaan Paten dan Paten Sederhana f. Invensi • Invensi yang dapat diberikan Paten 1) Penemuan baru (satu penemuan) 2) Mengandung langkah inventif 3) Dapat diterapkan dalam industri Kriteria sifat barunya penemuan dianggap baru, jikalau pada saat pengajuan permintaan paten penemuan tersebut tidak merupakan penemuan terdahulu. • Invensi yang tidak dapat diberikan Paten 1) Proses / hasil produksi yang bertentangan dengan UU, ketertiban umum / kesusilaan 2) Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan pembedahan 3) Teori metode bidang ilmu pengetahuan dan matematika.

4) Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses non biologis atau proses mikrobiologi. • Invensi tidak dianggap telah diumumkan Jikalau 6 bulan sebelum permohonan paten diajukan : 1) Invensi tersebut dipertunjukkan dalam suatu pameran internasional di Indonesia atau di Luar Negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi atau 2) Dalam suatu pameran nasional di Indonesia yang resmi atau diakui sebagai resmi 3) Invensi tersebut telah digunakan di Indonesia, oleh penemunya dalam rangka percobaannya dengan tujuan penelitian dan pengembangan ; atau 4) 12 bulan sebelum tanggal penerimaan, ternyata ada pihak lain yang mengumumkan dengan cara melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan invensi tersebut. g. Permohonan Paten 1) Inventor atau orang yang dikuasakan yang berhak mengajukan permintaan paten ; 2) Penerimaan dan pencatatan permohonan paten oleh Kantor Paten 3) Permohonan dapat diajukan untuk satu invensi saja atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan ; 4) Pengumuman permohonan paten ; ‐ ‐ 18 bulan setelah tanggal permohonan paten 18 bulan untuk hak prioritas (paten yang telah didaftarkan di LN) Pasal 42) ‐ 3 bulan untuk paten sederhana)

5) Pengajuan permintaan pemeriksaan substantif (spesifikasi, klasifikasi, gambar) paling lambat 36 bulan sejak tanggal permohonan paten (Pasal 49) 6) Persetujuan / penolakan paten ;

7) Keputusan tentang disetujui atau ditolaknya selambat‐lambatnya 36 bulan sejak tanggal permohonan paten diterima, 24 bulan untuk paten sederhana. 8) Banding : 9) Permintaan banding diperiksa Komisi Banding Paten (KBP), selambat‐lambatnya 3 bulan sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan permohonan, setelah 1 bulan mulai diperiksa, keputusan paling lama 9 bulan sejak berakhirnya jangka waktu. 10) Keputusan KBP adalah final. 11) Bila KBP menolak permohonan, dapat diajukan gugatan ke Pengadilan Niaga paling lambat 3 bulan, terhadap keputusan tersebut dapat diajukan kasasi. h. Pembatalan Paten a) Batal demi hukum, oleh Kantor Paten kalau pemegang paten tidak membayar biaya tahunan (Pasal 88) b) Pembatalan atas permohonan pemegang paten c) Pembatalan karena gugatan : ‐ Paten seharusnya tidak diberikan (Pasal 6, 7 dan 12), bukan merupakan penemuan baru, tidak mengandung langkah inventif dan tidak dapat diterapkan dalam industri, merupakan penemuan yang tidak dapat diberikan paten. ‐ ‐ Sama dengan paten lain yang telah diberikan. Pemberian lisensi wajib tidak dapat mencegah bentuk dan cara yang merugikan masyarakat dalam jangka 2 tahun sejak tanggal pemberian lisensi wajib.

i. PCT dan TRIPS • • • • (Washington DC, 19 Juni 1970) Indonesia mengesahkan PCT dengan Keppres No. 16 Tahun 1997 Sejak 1995‐81 negara yang menjadi anggota Patent Cooperation Treaty adalah Perjanjian Internasional Kerjasama Paten yang bertujuan untuk melaksanakan kemajuan iptek, perlindungan hukum terhadap penemuan, memberikan proteksi dari penemuan yang diinginkan dilindungi oleh suatu negara, akses bagi publik atas informasi teknis penemuan baru dan mempercepat pembangunan ekonomi dari negara‐ negara berkembang. TRIPS Yaitu keterkaitan dengan perdagangan dari hak kekayaan intelektual (Paten dan Merek) j. Pengajuan Permohonan Paten Paten diberikan atas dasar permohonan dan memenuhi persyaratan administratif dan substantif sebagaimana diatur dalam UUP. Suatu permohonan paten sebaiknya diajukan secepat mungkin, mengingat sistem paten Indonesia menganut sistem first‐to‐file. Akan tetapi pada saat pengajuan, uraian lengkap penemuan harus secara lengkap menguraikan/mengungkapkan penemuan tersebut. Sebelum mengajukan permohonan paten, sebaiknya dilakukan tahap‐tahap sebagai berikut: a) Melakukan penelusuran. Tahapan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang teknologi terdahulu dalam bidang invensi yang sama (state of the art) yang memungkinkan ada kaitannya dengan invensi yang akan diajukan. Melalui informasi teknologi terdahulu tersebut maka inventor dapat melihat perbedaan antara invensi yang akan diajukan permohonan patennya dengan teknologi terdahulu; b) Melakukan analisa. Tahapan ini dimaksudkan untuk menganalisa apakah ada ciri khusus dari invensi yang akan diajukan permohonan patennya dibandingkan dengan invensi terdahulu;

c) Mengambil keputusan. Jika invensi yang dihasilkan tersebut mempunyai ciri teknis dibandingkan dengan teknologi terdahulu, maka invensi tersebut sebaiknya diajukan permohonan patennya. Sebaliknya jika tidak ditemukan ciri khusus, maka invensi tersebut sebaiknya tidak perlu diajukan untuk menghindari kerugian dari biaya pengajuan permohonan paten. Permohonan tersebut harus dilengkapi bukti yang cukup bahwa ia berhak atas invensi yang bersangkutan. Tahap‐tahap yang harus dilalui oleh suatu permohonan paten adalah: ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ pengajuan permohonan; pemeriksaan administratif; pengumuman permohonan paten; pemeriksaan substantif; pemberian atau penolakan; Mengajukan surat permohonan paten yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Ditjen HKI dengan menggunakan formulir permohonan paten yang memuat : ‐ ‐ ‐ ‐ tanggal, bulan dan tahun permohonan; alamat lengkap dan alamat jelas orang yang mengajukan permohonan paten; nama lengkap dan kewarganegaraan inventor; nama lengkap dan alamat kuasa (apabila permohonan paten diajukan melalui kuasa); ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa; pernyataan permohonan untuk dapat diberi paten; judul invensi; klaim yang terkandung dalam invensi; deskripsi tentang invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara melaksanakan invensi;



gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas invensi (jika ada); dan



abstrak invensi.

k. Hal‐hal yang tidak dapat diberikan Hak Paten Paten tidak diberikan untuk : ‐ Penemuan tentang proses atau hasil produksi yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang‐ undangan yang berlaku, ketertiban umum atau kesusilaan. ‐ Penemuan tentang metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan pembedahan yang diterapkan terhadap manusia dan hewan, tetapi tidak menjangkau produk apapun yang digunakan atau berkaitan dengan metode tersebut. Penemuan tentang teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika l. Jangka Waktu Paten Paten diberikan untuk jangka waktu selama dua puluh tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permintaan paten. Tanggal mulai dan berakhirnya jangka waktu paten dicatat dalam Daftar Umum Paten dan diumumkan dalam Berita Resmi Paten. m. Pengumuman Permintaan Paten Kantor paten mengumumkan permintaan paten yang telah memenuhi ketentuan (pasal 29 dan pasal 30 UU No. 13/1997) serta permintaan tidak ditarik kembali. Pengumuman dilakukan : ‐ ‐ Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten;atau Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan permintaan paten yang pertama kali apabila permintaan paten diajukan dengan hak prioritas. ‐ Pengumuman dilakukan dengan mencantumkan :

o nama dan alamat lengkap penemu atau yang berhak atas penemuan dan kuasa apabila permintaan diajukan melalui kuasa o judul penemuan o tanggal pengajuan permintaan paten atau dalam hal permintaan paten dengan hak prioritas:tanggal, nomor dan negara di mana permintaan paten yang pertama kali diajukan o abstrak o klasifikasi penemuan o gambar (bila ada) n. Berakhirnya Paten Suatu paten dapat berakhir bila : o Selama tiga tahun berturut‐turut pemegang paten tidak membayar biaya tahunan, maka paten dinyatakan batal demi hukum terhitung sejak tanggal yang menjadi akhir batas waktu kewajiban pembayaran untuk tahun yang ketiga tersebut. o Tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya tahunan berkaitan dengan kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun kedelapan belas dan tahun‐ tahun berikutnya, maka paten dianggap berakhir pada akhir batas waktu kewajiban pembayaran biaya tahunan untuk tahun yang kedelapan belas tersebut. B. Contoh Kasus Hak Paten di Indonesia Banyak sekali kasus‐kasus Hak Paten yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Tarian Pendet yang berasal dari Bali dan di Claim bahwa tarian ini berasal dari Malaysia, Padahal tari Pendet sudah mencari Tarian keagamaan di Bali selama ratusan tahun, dan kini tarian tersebut sudah menjadi tarian selamat datang di khas Bali. Sebelumnya, Malaysia juga telah mengklaim beberapa budaya bangsa Indonesia sebagai hak atas kekayaan intelektual mereka. Sebut saja Batik Solo, Reog Ponorogo, Angklung Sunda,

serta Wayang Kulit dari Jawa tengah. Hal inilah yang harus bisa dilestarikan dan dijaga oleh Indonesia agar budaya Indonesia tidak di ambil hak nya oleh Negara lain. Seorang budayawan Malaysia mengatakan bahwa Klaim yang dilakukan oleh Malaysia, sebenarnya ada persoalan besar yang harus kita selesaikan, yaitu perhatian Pemerintah terhadap budaya Indonesia. Jika ada kasus seperti contoh diatas, maka pemerintah Indonesia melalui kementrian kebudayaan dan pariwisata baru kelihatan peduli , Pemerintah berjanji bahwa semua kekayaan yang ada di Indonesia akan di iventarisasi dan kemudian didaftarkan sebagai hak cipta milik Bangsa Indonesia. Dengan adanya pendafataran ini maka secara yuridis tidak ada Negara manapun yang dapat mengklaim budaya yang dimilik oleh Bangsa Indonesia. Dan contoh Hak Paten yang pernah diakui juga adalah Tempe, Tempe merupakan makanan khas Indonesia dan sudah tidak jelas siapa yang pertama membuatnya, sehingga tidak dapat dipatenkan. Namun tempe sudah dipatenkan di luar negeri seperti Jepang dan AS. Meskipun demikian tempe yang dipatenkan di negara‐negara tersebut bukanlah tempe tradisional seperti yang ada di Indonesia, melainkan tempe yang sudah dikembangkan. Misalnya AS mematenkan tempe anti kolesterol dan Jepang mematenkan tempe dengan senyawa antioksidan. Jadi sebenarnya tempe yang dipatenkan oleh pihak luar tidaklah sama dengan tempe asli Indonesia. Jadi dalam masalah ini kita hendaknya jangan sampai salah paham mengenai pematenan tempe oleh pihak luar. Masih banyak sekali kasus‐kasus yang mengenai Hak Paten yang ada di Indonesia, dari contoh‐contoh di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa segala sesuatu kekayaan alam yang kita miliki harus kita jaga dan lestarikan, sehingga kekayaan budaya, alam, dll tersebut tidak akan di klaim atau di ambil oleh Negara lain maupun oleh pihak‐pihak yang hanya bisa mengaku‐ngaku saja, karena hal ini merugikan Negara kita sendiri.

Untuk lebih jelasnya lagi, agar kekayaan budaya yang kita miliki tersebut tidak di ambil kita harus mendaftarkan kekayaan budaya terseput kepada pihak HAKI sehingga bisa sah menjadi salah satu kekayaan Negara kita.

III. PENUTUP a. Kesimpulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah harta kekayaan intelektual yang dilindungi oleh Undang‐undang,setiap orang wajib menghormati hak kekayaan intelektual orang lain. Hak kekayaan intelektual tidak boleh digunakan oleh orang lain tanpa izin pemiliknya, kecuali apabila ditentukan oleh Undang‐undang Perlindungan hokum berlaku bagi hak kekayaan intelektual yang sudah terdaftar dan dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran . Paten adalah bagian dari hak kekayaan perindustrian. Hak kekayaan intelktual itu sendiri merupakan bagian dari benda, yaitu benda yang tidak berwujud (benda immaterial). Dalam Undang‐undang Paten No. 14 tahun 2001 yang dimaksud paten adalah Hak Ekslusif yang diberikan Negara kepada Inventor atas “hasil invensinya” dibidang Tekhnologi yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. b. Saran Persoalan interprestasi paten ini menjadi problem karena untuk di Indonesia diserahkan pada penafsiran hakim, sementara system hukum di Indonesia tak menganut system preseden. Hal ini sangat potensial jika hal ini akan menimbulkan ketidakpastian hukum. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi antar para pihak terkait sehingga dapat dicapai kepastian hukum bagi para pencari keadilan. Perlunya ditingkatkan kerja sama (konversi internasional) dalam hal perbedaan pengaturan paten di beberapa Negara, sehingga tidak menimbulkan konflik seperti batas waktu perlindungan, persoalan klien paten dan persoalan perlindungan terhadap inverse yang dapat dipatenkan.

Kemajuan tekhnologi suatu system database yang lengkap mengenai inverse yang sudah ada sebelumnya (Prior Art), sehingga dapat membantu dalam proses membandingkan suatu inverse yang akan dikategorikan memiliki kebiruan, dimana kebiruan ini merupakan syarat mutlak bagi suatu inverse yang akan dipatenkan.

Referensi http://kurniawanwhu.wordpress.com/2010/03/23/makalah‐hak‐paten/ http://wonkdermayu.wordpress.com/artikel/paten‐suatu‐pengantar/ http://id.wikipedia.org/wiki/Paten http://vania080991.blogspot.com/2011/04/contoh‐hak‐paten‐di‐indonesia.html

Similar Documents

Free Essay

Paper

...TRAINING: •To know about the company’s management and functions of various departments. •To know how the company is working and the types of financial transactions it deals with. Tamil Nadu Newsprint and Papers Limited (TNPL) were formed by the Government of Tamil Nadu in April 1979 as a Public Limited Company under the provisions of the Companies Act, 1956. The primary objective of the company is to produce newsprint and printing & writing paper using bagasse, a sugarcane residue, as the primary raw material. The company is in the business of manufacturing and marketing of Newsprint and Printing & Writing Papers. The products are being marketed throughout the country and also being exported to 20 countries around the world. The factory is situated at Kagithapuram in Karur District of Tamil Nadu. The initial capacity of the plant was 90,000 tpa of Newsprint and Printing & Writing paper which commenced production in the year 1984. The Company was incorporated on 16th April, with a capacity of manufacture 50,000 tpa. Of newsprint, and 40,000 tpa of printing and writing paper. It was promoted by the Government of Tamil Nadu for the manufacture of Newsprint and Printing and Writing Papers using bagasse as the primary raw material. It manufactures newsprint, writing and printing paper. TNPL has obtained the ISO 9001-2000 certification from RWTUV of...

Words: 310 - Pages: 2

Free Essay

Paper

...A Guide for Writing a Technical Research Paper Libby Shoop Macalester College, Mathematics and Computer Science Department 1 Introduction This document provides you with some tips and some resources to help you write a technical research paper, such as you might write for your required capstone project paper. First, congratulations are in order– you are embarking on an activity that is going to change the way you think and add to the overall body of human knowledge. The skill of gathering information, deciding what is important, and writing about it for someone else is extremely valuable and will stay with you for the rest of your life. Because we humans have been doing this for quite some time, we have some reasonably standard forms for technical research papers, which you should use for your capstone. You should do this because your paper will better understood by readers who are familiar with this form. Before you can begin writing your paper, you need to have a sense for what research entails, so I’ll start there. Then I will give you some tips about writing, including connecting with your readers, defining your topic, the format of your paper, and how to include references from the literature. I am a computer scientist, so be aware that parts of this paper are biased toward my discipline. 2 What is Research? A short definition of research, as given by Booth, Colomb, and Williams (Booth et al., 1995) is “gathering the information you need to answer...

Words: 3479 - Pages: 14

Free Essay

Paper

...are often used interchangeably to describe work which previously was done with paper, but which now has been adapted to information & communication technology (ICT) devices and software. The Information Technology Association of America (ITAA) has defined information technology (IT) in the electronic era as "the study, design, development, implementation, support or management of computer-based information systems, particularly software applications and computer hardware." IT entails processes involving the use of computers and software to create, convert, store, process, transmit, and retrieve information securely. The term has recently been broadened to ICT (Information and Communications Technology), so as to include the idea of electronic communication. To be paperless means essentially that the traditional paper-based practices-such as writing, note taking, reading, editing, communicating, and even drawing-are instead performed electronically with ICT devices and software. Much has been said and written about the paperless office in recent years, and the rapid development of ICT is enabling an increasing number of paperless practices. The relationship between paperless work styles and ICT is intimate and interdependent; a paperless work and lifestyle cannot be implemented without ICT, and the use of ICT should naturally lead to becoming paperless. Paradoxically, however, the consumption of paper has increased exponentially since the advent of personal...

Words: 2014 - Pages: 9

Premium Essay

Papers

...Learning Letter To be honest I’ve never been an excellent writer. When it comes to writing a paper for high school classes, scholarships, and basically everything else I’ve always had trouble with starting my paper and figuring out what to write about my topic. However, choosing a topic has never been a problem for me because I’m passionate about many different things. Whenever I would write a paper in high school I usually wouldn’t spend much time on it because of a couple different reasons, either the teacher chose a topic for me and I simply wasn’t very interested, and also because of procrastination. I believe this class will help me become interested in writing which will motivate me to do the work. As a person I’ve always been more of a reader than a writer. I started reading fantasies like the Lord of the Rings novels at a young age. During my freshmen year of high school I was introduced to writers and poets like Charles Bukowski, Allen Ginsberg, and Hunter S Thompson, and I’ve been reading similar works ever since. One thing that I’ve always wanted to do with writing is being able to write poetry similar to Bukowski. I’m hoping this class can help with that. Even though this class is obviously required to take I’m excited to be in it so I can improve on the things that I struggle with in writing. By the end of this quarter I want to be able to choose a topic, start the paper with ease, and also be able to generate ideas about the topic easily. I’m excited to see what...

Words: 291 - Pages: 2

Free Essay

Paper

...Peer review for Zunwang Liu’s Draft By Guanyi Pan Summary: -the author analyzed the EJBR, and talk about its characteristics such as the length of the article, design of each journal, the audience of the journal, the tones of the articles and so on. Then she perorates that EBR is a example of text that can help us to learn the characteristic of discourse community with readers of JEBR actively share goals and communicate with others to pursue goals. Major point: Observation: the main point of the introduction is unclear. The analyzing parts in the paper is OK. The whole paper is talking about the EJBR. But it is hard to find a conclusion about them. 2. Do not have page number. 3. Observation: lack of the purpose of analyzing Location: page:page 2 Suggestion: After analyzing the length and other formats of EJBR, the author does not give a conclusion of them. So I am confused about why she wrote this, and what is the purpose of it. 4.Observation: unclear object Location: page 3 Suggestion: When the author talks about the audience of the journal, she only wrote “expert members”. I think she should point out what kind of the experts they are. 5. Observation: Need more examples in details. Location: page 5 Suggestion: I think there should be some examples to define about the gatekeeping of this journal. Minor Point: 1.There are some grammar problems and most of them have been corrected by last peer viewer. 2. The in-text citation format is not total correct. 3....

Words: 262 - Pages: 2

Premium Essay

Papers

...match the genre of the writing that the position would involve. For example, if you are applying for journalism positions, submit “clips”—actual articles that have been published in a campus newspaper, blog, or other publication. For a research position, submit an in-depth analysis of an issue or a topic. For a PR position, submit a press release that you have written from a previous internship or as the marketing chair of a campus group. If you don’t have any, you can write a press release for an upcoming event (just make sure you specify that it has not been published). Submit your best writing. If you are deciding between two papers you have written, and one is better written than the other but your weaker paper is topically more relevant, then choose the paper that is better written to submit. The other option is to rewrite the relevant paper to be stronger before you submit it. Remember, it’s your writing skills that the employer is assessing, and being topically relevant is just an added bonus. Provide excerpts if your samples are long. Most employers will specify how many pages...

Words: 475 - Pages: 2

Free Essay

Paper

...free account Copy & PaCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste Your PaperCopy & Paste...

Words: 419 - Pages: 2

Premium Essay

Paper

...and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating and write your paper. Stop your cheating...

Words: 596 - Pages: 3

Free Essay

Paper

...students will reflect on what they are thankful for, and visually present it by creating a placemat to use on their Thanksgiving table. Materials Pencil Paper Construction paper with leaves Construction paper with lines Large construction paper in various colors Glue Scissors Butcher paper Procedure: Beginning Teacher will instruct students to write a list of things they are thankful for. Once the list is written, the students will be handed a sheet of construction paper with the outlines of four different shapes of leaves on it. The students will cut out the leaves, and choose four things they are thankful for to copy down onto the leaves. Middle Once the leaves are finished, the students will be given three more sheets of construction paper; one large sheet, and two with lines on it to cut into strips. Students will be instructed to fold the long sheet in half, and cut from the fold to one inch away from the edge. The teacher will model this so there are few errors. Students will cut the other sheets of paper into strips along the drawn lines. Students will weave the strips of paper into the large sheet of paper, creating a placemat Once all strips are woven in, the students will glue the four leaves with what they are thankful for on them. End The students will place their placemats on a sheet of butcher paper in the back of the room to dry Once all students have finished, teacher will lead a discussion with the students to talk about what they are thankful...

Words: 620 - Pages: 3

Premium Essay

Paper

...‘ My Reflection Letter” I feel like my writing has come along way however this class has given Me the opportunity to see that I need a lot of improvement in my grammar. But it as help me learn to take better notes while reading .I feel that I have learned a lot thus far in English- 090. However in the past, I have always felt afraid to express myself when writing. This I know is a very important aspect of composing and have been very critical of myself. I have always expected to strive to do my best . I put effort and thought into each assignment. However writing the first paper that was given , It really helped me to understand that most people don’t get it right their first try. Initially I would approach it as preparing my writing down note. Next, I proof read my work and correct the grammar and punctuation. Often, I will have someone read it for composition and clarification of my sentences. Finally, I would prepare my final copy. I have felt so much less pressure knowing that my writings don’t have to be perfect the first time. This is why I really like how you give us the opportunity to revise our essays as many times as we need to get them to our satisfaction. I know that I’m never content Often it reaches the point when I get frustrated and think, “Okay, I need to stop stressing over this. My biggest Road blocks does not allow me to think of ideas fast enough. As writing, one thing I really need to work on is organizing my thoughts...

Words: 421 - Pages: 2

Free Essay

The Paper

...This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This essay is a great essay that we get to read This...

Words: 759 - Pages: 4

Premium Essay

Call for Papers

...Technology(IJAET) ISSN 2231-1963 CALL FOR PAPER IJAET is a carefully refereed international publication. Contributions of high technical merit are to span the breadth of Engineering disciplines; covering the main areas of engineering and advances in technology. IJAET publishes contributions under Regular papers, Invited review papers, Short communications, Technical notes, and Letters to the editor. Book reviews, reports of and/or call for papers of conferences, symposia and meetings could also be published in this Journal Author Benefits : • • • • • • Rapid publication Index Factors and Global education Index Ranking Inclusion in all major bibliographic databases Quality and high standards of peer review High visibility and promotion of your articles Access of publications in this journal is free of charge. PUBLICATION CHARGES: A small publication fee of INR3500 upto 10 pages is charged for Indian author and for foreign author is USD 100 upto 10 pages for every accepted manuscript to be published in this journal. All the transaction Charges will be paid by Author (Inter Banking Charges, draft). Submission Guidelines: Guidelines Authors are kindly invited to submit their full text papers including conclusions, results, tables, figures and references. • The text paper must be according to IJAET Paper format and paper format can download from our website (www.ijaet.org).The Full text papers will be accepted in only .doc format. • The papers are sent to the reviewers for...

Words: 367 - Pages: 2

Premium Essay

Paper Brigguetes

...How to Make Charcoal from Paper By Karren Doll Tolliver, eHow Contributor Homemade paper charcoal briquettes can be used in backyard grills.  Commercial charcoal for grilling food is expensive and can be harmful to the environment. However, industrious do-it-yourselves can make their own "charcoal" from newspaper. This reduces the amount of newspaper refuse as well as the amount of commercial charcoal consumed. In addition, no lighter fluid is needed with the homemade charcoal paper. Therefore, petroleum-based products are also conserved. Making your own charcoal takes only water and a washtub. The time spent forming the charcoal paper briquettes is negligible, although they need to dry for a couple of days in the sun. Things You'll Need • Washtub • Water • Old newspaper Instructions 1 Tear the old newspaper into pieces about the size of your hand or smaller. 2 Place all the torn newspaper pieces in the washtub. Cover with water and let sit for at least one hour. The newspaper will be ready when it is thoroughly saturated with water and is mushy to the touch. 3 Grab a large handful of the mushy newspaper. Form it into a ball about the size of a golf ball or ping pong ball, squeezing out as much water as you can. Repeat until all the mushy newspaper is in ball form. Discard the water. 4 Place the wet newspaper balls in the sun for at least two days. Do not let them get rained on. They must be completely dry and brittle. At this point they are ready for use in the same...

Words: 1319 - Pages: 6

Free Essay

Paper on Skin

...Leonie Oakes, ‘With Shadows that were their nightgowns’, 2012, maps, ephemera, antique paper, thread, letter press, screenprint, shellac, dye, ribbon. Model: Philly Hanson-Viney. Photographer: Bernie Carr Winner of 2012 Sustainable Fashion Award: Leonie Oakes, ‘With Shadows that were their nightgowns’, 2012, maps, ephemera, antique paper, thread, letter press, screenprint, shellac, dye, ribbon. Model: Philly Hanson-Viney. Photographer: Bernie Carr For the past 70 years Burnie has been a paper making town. The papermaking tradition is kept alive by local artists and artisans. Following the great success of the inaugural 2012 Paper on Skin competition, our aim is to further foster and promote the cultural paper heritage of our town by presenting innovative and wearable paper apparel. The competition celebrates Burnie's proud tradition as a papermaking town by presenting innovative contemporary wearable paper art. Burnie based artist, Pam Thorne, had for a long time harbored the idea of a competition for wearable paper art. In 2011 Pam and Burnie Arts Council approached the Burnie Regional Art Gallery with this idea. After some lively brain storming the paper on skin Betta Milk Burnie Wearable Paper Art Competition became a reality and the inaugural competition was held in May 2012. The success was such that the involved parties decided to make this a biennial event. The 2014 paper on skin Gala Parade & Award Evening was held on Friday 11 April. Betta Milk Major...

Words: 371 - Pages: 2

Premium Essay

Writing Papers

...the assumption that I would only have to compose simple paragraph papers while also learning the ropes of grammatical writing. I was sadly mistaken. Through the semester Josh gave the class five writing assignments. They ranged from three to five pages long. Out of all the writing assignments I received my favorite was a four page paper I had to write an allegory of myself. My least favorite was a five page paper the whole class had to write. About mid semester, when my hand only had a tingle, Josh lectured about Plato’s “A Allegory of the Cave.” Thus giving me my next challenging task he had in store. I had to compose an allegory of myself while explaining the concept of the Plato’s allegory. I had to dissect the symbolism in Plato’s allegory and prove how it coincided with my own allegory. What made this objective so interesting, yet so strenuous was the fact that my allegory had to be based upon a difficult time I have had in my life. My essay was littered with very detailed descriptors of my dreadful situation and Plato’s allegory. That is why this particular essay was my favorite. I8 was able to take a seemingly arduous task and break it down, in my own words, so that a reader would be able to comprehend “The Allegory of the Cave,” and still be able to relate to my allegory. The last essay due came just before my hand fell off. Before the class took our final exam we were obligated to write a five page paper as a whole. Josh told us we had to accomplish the task without his...

Words: 611 - Pages: 3