Free Essay

Title Relation Between Customer's Perception Toward Corporate Identity and Corporate Image

In:

Submitted By veeola
Words 2246
Pages 9
BAB 1 PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Di dalam pasar persaingan yang ketat, sebuah perusahaan harus melakukan berbagai strategi untuk dapat menggapai publik, khususnya publik khususnya. Penggunaan strategi yang hanya terfokus pada pemasaran saja tidak cukup di dalam kompetisi usaha. Strategi yang dibutuhkan adalah strategi public relations. Penting bagi perusahaan untuk menciptakan citra perusahaan yang positif, sesuai dengan visi misi perusahaan serta menanamkannya di benak publik. Sebagai pembeda dari sejenisnya, perusahaan berupaya membentuk citra tertentu di benak publik; citra ini disesuaikan dengan apa yang diinginkan perusahaan serta karakteristik publiknya. Penting bagi perusahaan untuk memiliki citra yang spesifik agar ia dapat diingat dan menempati posisi khusus di benak publiknya. Menurut White and Mazur (1995, p.30) “kompetisi yang ketat, variasi pilihan kebutuhan, kecepatan penyebaran komunikasi dan fakta bahwa perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan kualitas dan teknologi inovasi semata sebagai faktor pembeda, membuat perusahaan perlu menawarkan nilai-nilai baru yang dapat membuat perbedaan dengan perusahaan sejenis. Kepribadian dan identitas perusahaan menjadi faktor yang signifikan dalam memberi nilai lebih tersebut terhadap produk, pelayanan dan pilihan investasi. Salah satu strategi manajemen perusahaan jasa agar dapat tetap eksis dan berkembang lazim dilakukan dengan merumuskan visi dan misi baru. Perubahan tersebut dapat diwujudkan dengan cara merubah identitas perusahaan. (Ashar, 2003,p.1). Sejumlah perusahaan jasa di tanah air yang telah melakukan perubahan identitas diantaranya; Bank Mandiri. Bank Mandiri meluncurkan logo baru pada tahun 2008 dengan alasan bahwa logo lama dianggap sudah ketinggalan jaman/kuno dan tidak lagi bisa mempresentasikan visi misi perusahaan. Selain itu, Bank Mandiri juga ingin menciptakan image yang baru dimata khalayak. (http://www.bankmandiri.co.id/corporate01/newsdetail.asp?id=IAOQ0848728&ro w=9)

1

2

Dalam konteks perusahaan jasa, khususnya penerbangan, persaingan antar maskapai saat ini di Indonesia menarik untuk dilihat. Berbagai jenis kompetisi mulai dari harga serta fasilitas membuat sebuah perusahaan maskapai penerbangan harus cerdas menentukan strategi yang tepat agar terlihat beda dari kompetitornya. Berbicara mengenai perkembangan perusahaan jasa maskapai

penerbangan di Indonesia, tidak bisa lepas dari peran pemerintah sebagai pengawas dan pengatur regulasi. Sebagai Negara kepulauan, industri jasa transportasi merupakan sebuah bisnis berpeluang besar dan memiliki peranan penting, khususnya jasa transportasi udara (penerbangan). Sejarah perkembangan maskapai penerbangan di Indonesia dimulai pada tahun 1949. Dibawah pengelolaan Belanda, Indonesia mempunyai satu maskapai penerbangan bernama Garuda Indonesia. Kemudian seiring dengan majunya teknologi dan globalisasi, semakin banyak maskapai penerbangan komersil bermunculan pada era 1990-an yang dikelola oleh swasta. Hanya Garuda Indonesia dan Mandala Air yang tetap dibawah pengelolaan pemerintah. Perkembangan maskapai penerbangan di Indonesia sangatlah cepat. Berbagai maskapai penerbangan swasta bermunculan dengan mengedepankan low-cost carrier (penerbangan tarif murah) atau dengan frekuensi rute. Setiap maskapai berlomba untuk mendapatkan pelanggan. Saat ini, tercatat ada 41 maskapai penerbangan komersial yang aktif beroperasi di seluruh tanah air. (http://www.dephub.go.id ) Hal ini menunjukkan bahwa bisnis jasa maskapai penerbangan merupakan bisnis yang memiliki prospek dan persaingan yang tinggi. Namun, sebagai perusahaan jasa, maskapai penerbangan perlu

mengedepankan kualitas dan citra untuk tetap dipercaya dan mendapat citra yang baik di mata publik. Keamanan dan kenyamanan pelanggan merupakan kunci dari jalannya bisnis maskapai penerbangan. Semua maskapai penerbangan berusaha membentuk citra positif di mata publik agar tetap dapat menggunakan jasa. Banyak perusahaan maskapai penerbangan yang tidak berhasil

dikarenakan kegagalan membentuk citra yang baik di mata publik. Misalnya, kasus Adam Air pada tahun 2008. Setelah mengalami kecelakaan fatal pada awal

Universitas Indonesia

3

Januari 2007, kepercayaan publik terhadap Adam Air jauh menurun hingga akhirnya mengalami kebangkrutan dan dinyatakan pailit. Hal ini disebabkan beberapa stakeholder sebagai penanam saham di Adam Air menarik sahamnya karena dirasa citra Adam Air sudah memburuk serta tidak ada tindakan untuk mengatasi krisis menyangkut keselamatan penumpang.

(http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2008/06/09/brk,20080609124842,id.html) Citra memang tidak terbentuk dalam jangka waktu yang relatif pendek seperti halnya dalam menciptakan identitas perusahaan yang dapat dengan cepat dilihat dan mudah diingat oleh khalayak. Namun, identitas perusahaan yang baik dan kuat merupakan prasyarat membangun citra baik perusahaan kedepannya. Hal itu disebabkan karena identitas perusahaan membentuk kesan pertama yang dapat mempengaruhi perepsi terhadap organisasi. Semakin lama masyarakat mengenal baik perusahaan tertentu, semakin besar kemungkinan mereka bersikap positif terhadap perusahaan tersebut. (Sutojo, 2004,p.76) Citra perusahaan erat kaitannya dengan identitas perusahaan. Salah satu aspek terbentuknya citra perusahaan adalah identitas perusahaan. Identitas perusahaan merepresentasikan eksistensi organisasi, merangkum sejarah,

kepercayaan, filosofi, teknologi, sumber daya manusia, nilai-nilai etis dan kultural, dan strategi organisasi. Melalui identitas, perusahaan dapat menunjukkan “siapa diri mereka, apa yang mereka lakukan, dan bagaimana mereka melakukannya.”(Lambert, dalam Alessandri, 2001, p.174) Sebagai pembeda (uniqueness) dengan kompetitor dan organisasi lain di pasar yang makin kompetitif, identitas perusahaan menunjukkan definisi dan identifikasi karakter atau personalitas organisasi. Dengan demikian identitas perusahaan mempunyai power untuk membantu menentukan positioning organisasi terhadap pesaingnya dan pasar secara umum. Lebih jauh,

identitas perusahaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari corporate branding. Dengan demikian, identitas perusahaan harus mencerminkan konstruk yang positif, kuat, dan memberi impresi yang membekas dan dalam. Identitas perusahaan yang kuat serta positif dapat meningkatkan perusahaan dalam semua operasinya, sementara identitas yang buruk juga sama

Universitas Indonesia

4

efektifnya untuk memperlemah reputasi perusahaan. Identitas perusahaan yang kuat menghasilkan kepercayaan orang banyak terhadap nilai dan produk perusahaan. Publik akan dengan sennag hati berurusan dan menjadi pelanggan setia. Citra perusahaan akan meningkat dan pada gilirannya ini akan membantu meningkatkan identitas perusahaan. Melewar (2006) menjelaskan bahwa pembentukan identitas perusahaan melibatkan berbagai elemen perusahaan, yaitu simbolisasi, budaya perusahaan, perilaku perusahaan, aktivitas corporate communication serta keadaan pasar. Lebih lanjut, Melewar dan Jenkins (2007) melihat bahwa hubungan identitas perusahaan dan citra berbanding lurus. Jadi, jika suatu perusahaan menginginkan citra yang positif di mata publik, ia harus memiliki identitas perusahaan yang baik. Jefkins (Jefkins, 1995) menyatakan pada umumnya identitas dari organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang transportasi memang memberikan contoh identitas perusahaan yang baik dan efektif (berhasil mencapai tujuannya secara tepat), namun sebagai akibatnya muncul kesadaran akan pentingnya sebuah identitas bagi setiap perusahaan guna menghadapi persaingan yang semakin ketat, menyebabkan tiap perusahaan mulai ramai membuat identitas baru bagi organisasi atau perusahaannya yang berbeda dengan competitor demi mencerminkan citra positif bagi perusahaan tersebut. Garuda Indonesia memulai sejarah pada 1949 dengan menggunakan pesawat Dakota sebagai penerbangan perdana. Pada tahun 1965, Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan pertama yang menyediakan fasilitas penerbangan internasional yaitu Jakarta-Amsterdam. Pada tahun 1982, Garuda Indonesia melakukan perubahan dalam unit pesawat terbang, beralih dengan menggunakan Airbus A300 dan Boeing B737. (Garuda Indonesia, 2009) Sebagai perusahaan penerbangan yang merupakan “flag-carrier” dan “leading provider” dalam penerbangan domestik dan internasional serta “cargo” di Indonesia, Garuda Indonesia menikmati 57% domestic market share dan 26% share penerbangan internasional dari dan ke Indonesia. Tentunya untuk mencapai posisi sekarang, tidaklah mudah, apalagi jika ingin memasuki persaingan internasional.

Universitas Indonesia

5

Selama bertahun-tahun, Garuda Indonesia menjadi maskapai penerbangan nomor satu pilihan masyarakat. Namun bermunculannya maskapai penerbangan komersil lainnya ternyata kurang direspon dengan tanggap oleh Garuda Indonesia. Kurangnya inovasi dan pengembangan akibatnya membuat Garuda Indonesia dianggap hanya mengutamakan merek (top mind) tanpa tidak memiliki visi ke depan. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya angka penerbangan Garuda Indonesia di tahun 2005 dimana mulai „invasi‟ bisnis penerbangan komersil lainnya. (http://swa.co.id/2005/09/tren-bisnis-penerbangan-domestik/?nomobile). Menurut survei yang dilakukan majalah SWA terhadap 529 penumpang maskapai, Garuda Indonesia dipilih konsumen lebih karena alasan pelayanan, kenyamanan, rasa aman, merek dan ketersediaan rute. Sedangkan maskapai penerbangan baru dipilih karena faktor harga, kemudahan akses memperoleh tiket dan ketepatan waktu. Dari hasil tersebut, didapat kesimpulan bahwa nama Garuda Indonesia memang sudah diingat dengan baik, namun dianggap kalah bersaing dengan maskapai baru yang memperhatikan kebutuhan konsumen, seperti dalam hal harga dan ketepatan waktu. Memasuki usia ke 60 tahun, Garuda Indonesia memiliki sebuah konsep layanan baru bernama “Garuda Indonesia Experience” yang mengkolaborasikan pelayanan berlandaskan keramah-tamahan Indonesia dengan penekanan pada kenyamanan dan keamanan . Adapun tujuan konsep baru ini adalah untuk persaingan pasar internasional dan peningkatan pelayanan bagi pelanggan setianya. Untuk menandai era layanan baru ini, Garuda Indonesia memulainya dengan menerapkan sejumlah langkah, yaitu peremajaan identitas korporat, pemindahan kantor, perluasan armada dengan teknologi canggih dan pencanangan konsep pengembangan perusahaan. Bagi para pelanggannya, “Garuda Indonesia Experience” menekankan pada perubahan pelayanan yang berciri khas Indonesia, mulai dari sebelum penerbangan (pre-flight) seperti keramahan di ticket counter, di dalam penerbangan (inflight) oleh petugas di dalam pesawat hingga tiba di tujuan (postflight) seperti pelayanan bagasi. Melihat pentingnya identitas perusahaan dalam membentuk citra sebuah perusahaan, Garuda Indonesia sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam

Universitas Indonesia

6

jasa penerbangan pun merasa perlu menciptakan dan meningkatkan kualitas identitas perusahaan mereka.

I.2. Rumusan Permasalahan Ketatnya persaingan industri maskapai penerbangan membuat setiap perusahaan harus melakukan strategi komunikasi tertentu untuk mencapai tujuannya. Sebagai perusahaan maskapai penerbangan pionir di Indonesia, Garuda Indonesia tentunya harus meningkatkan kualitas pelayanan dengan ditunjang oleh perubahan yang signifikan, baik secara manajemen internal maupun yang terlihat oleh publik (eksternal). Selain itu, peningkatan ini juga diperlukan untuk menuju persaingan dunia internasional. Inilah yang memotivasi Garuda Indonesia melakukan transformasi besarbesaran melalui “Garuda Indonesia Experience”, salah satunya adalah perubahan identitas perusahaan. Tepat pada 23 Juli 2009, Garuda Indonesia meresmikan gedung manajemen baru Garuda, layanan baru “Garuda Indonesia Experience” dan identitas perusahaan Garuda Indonesia yang telah diremajakan. Di dalam Majalah Inflight Garuda, dijelaskan bahwa logo baru Garuda Indonesia lebih bersih dan bersinergi, dengan tetap mencerminkan semangat perusahaan dan mempertahankan dua unsur utama, simbol burung dan tipografi dengan font yang lebih modern. Bila logo lama didominasi warna-warna sejuk alam Indonesia (biru, hijau dan aqua), logo baru menampilkan varian warna yang lebih luas. Abu-abu tua pada font merupakan jembatan untuk menampilkan warna-warna baru yang lebih hangat, yaitu coklat, merah dan oranye. Pada exterior pesawat, konsep logo terinspirasi dari nature‟s wing atau sayap burung yang memperlihatkan energi dan keindahan di dalam riak air serta bentuk kelopak bunga sebagai kekayaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Konsistensi dan hubungan antar-elemen perusahaan yang lebih harmonis tercermin pada logo baru ini. Logo yang digarap oleh konsultan asal Amerika itu diluncurkan dalam dua versi, yakni vertical dan horizontal. Dalam versi horizontal, logo burung garuda lebih tinggi diatas tulisan Garuda Indonesia yang bermakna terbang lebih tinggi.

Universitas Indonesia

7

Selain itu, “Garuda Indonesia Experience” juga mengutamakan pelayanan berbasis keramah-tamahan sebagai kenyamanan bagi pelanggan. Service yang dipersembahkan adalah "Indonesian Hospitality" yang terlihat dari . Hal ini dilakukan agar Garuda Indonesia mempunyai cirri (identitas) tersendiri di mata publik. Tampilan visual berupa logo, tampilan fisik seperti pesawat dan berbagai hal yang dapat dilihat oleh publik akan mempengaruhi citra Garuda Indonesia di mata pelanggan.

Gambar 1 Logo lama Garuda Indonesia

Gambar 2

Logo baru Garuda Indonesia

Mengenai hal teknis, Garuda Indonesia juga semakin menekankan pada tiga bidang utama; keamanan, on-time performance dan frekuensi penerbangan. Hal ini menjadi penekanan bagi Garuda Indonesia untuk bisa bersaing di skala internasional. Selain itu, Garuda Indonesia Experience melalui pelayanan “Indonesian Hospitality” nya berkembang menjadi sebuah filosofi dengan pendekatan pancaindera. Pertama, sight atau penglihatan. Bila semua ornamen di gedung ini bertemakan Indonesia, maka partisi di pesawat bermotif anyaman gedek bambu. Demikan juga dengan bangku pesawat, yang bermotif batik.

Universitas Indonesia

8

Indera kedua adalah apa yang dirasakan, yaitu melalui desain makananmakanan dan minuman khas Indonesia yang menjadi signature dish Garuda Indonesia.Yang ke-tiga adalah pendengaran. Musik khas Indonesia akan menggantikan musik jazz dan instrumenal lainnya. Musik ini akan diperdengarkan di executive lounge dan ketika penumpang boarding ke dalam pesawat, bahkan di semua sales office Garuda Indonesia. Kemudian penciuman dengan

memperkenalkan aromatherapy khas Indonesia, namun hanya akan ada di executive lounge dan kantor-kantor Garuda. Perubahan identitas perusahaan juga ditunjang oleh program Corporate communication, seperti promosi melalui media iklan maupun dengan melibatkan pengalaman pelanggan. Program berbasiskan “Indonesian Hospitality” yang dilakukan divisi corporate communication perusahaan Garuda Indonesia juga menjadi unsur penting agar publik mengetahui peningkatan yang dilakukan Garuda Indonesia. Berangkat dari penjabaran tersebut, maka yang menjadi rumusan permasalahan penelitian ini adalah : 1. Seberapa jauh persepsi pelanggan mengenai perubahan identitas Garuda Indonesia? 2. Bagaimana hubungan persepsi perubahan identitas terhadap citra Garuda Indonesia?

I.3. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui persepsi pelanggan terhadap perubahan identitas

perusahaan Garuda Indonesia 2. Mengetahui hubungan persepsi pelanggan mengenai perubahan identitas terhadap citra Garuda Indonesia.

I.4. Signifikansi Penelitian I.4.1. Signifikansi Akademik Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususnya dalam bidang humas. Dan untuk

Universitas Indonesia

9

memperkaya referensi mengenai konsep persepsi pelanggan mengenai identitas perusahaan dan citra perusahaan yang tengah berkembang. Secara lebih spesifik, penelitian ini mampu menjelaskan mengenai identitas perusahaan seperti penelitian pada 2008 yang berjudul „Sikap Khalayak terhadap Identitas Perusahaan dan Pengaruhnya pada Citra Perusahaan pada PT. Bank Mandiri Tbk‟. Penelitian ini juga memberikan kontribusi bagi pengaplikasian konsep identitas perusahaan menurut Melewar yang telah dilakukan di negara lain seperti penelitian yang dilakukan oleh Balmer (2003) berjudul „Revealing the Corporation: Perspectives on Identity, Image, Reputation and Corporate Branding‟. Penelitian tersebut membuktikan adanya hubungan antara pembentukan identitas perusahan, citra dan reputasi, sedangkan penelitian ini akan menekankan pada bagaimana persepsi pelanggan terbentuk mengenai identitas perusahaan dan bagaimana pengaruhnya kepada citra perusahan.

I.4.2. Signifikansi Praktis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi mengenai gambaran keterkaitan identitas perusahaan, baik berupa tampilan visual maupun perilaku dan aktivitas komunikasi perusahaan dengan citra yang bergerak di bidang jasa penerbangan di Indonesia. Secara khusus, bagi Garuda Indonesia, penelitian ini dapat memberi masukan kepada bagian kehumasan atau corporate communication untuk dapat lebih memahami pengaruh persepsi pelanggan mengenai identitas perusahaan terhadap citra. Penelitian ini mencoba mengukur bagaimana persepsi pelanggan mengenai perubahan identitas jasa yang pastinya mengedepankan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Sekaligus, dapat terlihat pentingnya sebuah perusahaan jasa untuk melakukan peremajaan identitasnya walaupun sudah dikenal khalayak.

Universitas Indonesia

Similar Documents

Premium Essay

Brand Report: Manly Council

...draws attention to Keller’s Brand equity model and the brand-positioning concept that identifies the points of parity and points of difference of a brand in relation to its competitors. Manly council is located eight kilometers from Sydney’s Central Business District and has a population of approximately 40,000. The Council uses a wide variety of marketing strategies to create brand awareness, two of which will be discussed in this report: Brand Positioning through marketing to distinct demographics and Manly Council developing an online presence through social media. The report evaluates the brand theories along side Manly Councils Marketing Strategies and concludes that the brand marketing is consistent and relevant towards attracting people into its district. It is recommended that: * To gain a larger cliental, Manly Council must continue creating awareness of the upgrades and developments being made. * Advertisements should be addressing the needs of more subgroups/demographics. * Combining the social media Facebook forums of Manly council and Hello Manly will form a larger market to create brand awareness. * Updating and monitoring the pages weekly to enhance social activity * Finding ways to form discussions among customers to gain market research Table of Contents Page Number Title Page 1 Executive Summary 2 Table of Contents 3 Introduction 4 Theories and Concepts 5-6 i. Keller’s Brand Equity...

Words: 3615 - Pages: 15

Premium Essay

Fashion Marketing

...Agné Business and administration; Marketing Spring 2011 Tutor: Ellinor Torsein Abstract Title: “Branding by doing” – a study in refraining from traditional marketing Bachelor thesis in Marketing, 15 ECTS, School of Business, Economics and Law, University of Gothenburg Michael Arvidsson & Robin Agné Ellinor Torsein Acne Studios, brands, “Branding by doing”, communication channels, fashion industry, non-traditional marketing communications, The Swedish fashion wonder, traditional marketing communications, word-of-mouth marketing To determine required conditions to adopt “Branding by doing” as a marketing approach in the Swedish fashion industry. Question 1: What conditions are required of a company to refrain from traditional marketing communications? Question 2: How is “Branding by doing” applied in practice? Question 3: For what reasons do companies refrain from traditional marketing communications? Methodology: This thesis has a hermeneutical approach. A qualitative research method is used and empirical results are based on a case study. Theories of brand management and word-of-mouth marketing. The primary data is collected from interviews with Suhrab Lachin, Credit & HR Manager at Acne Studios and Daniel Björk, fashion journalist and author. There are four main conditions required in order to apply “Branding by doing”; product focus and uniqueness, an elaborate corporate culture, a strong customer relationship, consequence and clearness in actions. The product becomes...

Words: 11728 - Pages: 47

Premium Essay

Account

...1 Aldi Supermarkets Marketing Report 2 Contents Contents and Appendix 2 Executive Summary 3 Audit and explanation of the business and its current customer related marketing strategy. 5 The Four P’s 5 Identifying and recommending new marketing objectives 8 Corporate and Social Responsibility Initiatives 9 Recommending new marketing objectives 10 The Marketing of Halal in the United Kingdom 11 Recommending new marketing objectives 12 Company Rebranding Initiative 12 Recommending new marketing objectives 13 Conclusion 14 SWOT Analysis 16 References 21 Insert 1.0: Marketing and Selling Models 28 Insert 1.1: Needle. D Model 29 Insert 1.2: New Organisational Structure 30 Insert 1.3: Porters Five Forces Model (1980) 31 Insert 1.4: Porters Generic Forces Model 32 Insert 1.5: Ansoff’s Matrix 33 Insert 1.6: Twelve-Month Marketing Plan: Gantt Chart 34 Notes to the Examiner:  All additional information is stored in the Appendix  The word count excludes the following: I. All references and bibliographies II. All references to diagrams and tables. III. All content within tables IV. Labels and titles of tables and diagrams V. The Learning Outcomes as Titles VI. The Contents Page VII. All content on page 2, 3 & 4  All Harvard referencing in this assignment is from the formatting illustrated in the Anglia Ruskin University document. http://libweb.anglia.ac.uk/referencing/harvard/htm  I would like all ‘Inserts’, which have been placed within the main assignment...

Words: 9411 - Pages: 38

Premium Essay

Aldi

...Aldi Supermarkets Marketing Report 1 Contents Contents and Appendix Executive Summary Audit and explanation of the business and its current customer related marketing strategy. The Four P’s Identifying and recommending new marketing objectives Corporate and Social Responsibility Initiatives Recommending new marketing objectives The Marketing of Halal in the United Kingdom Recommending new marketing objectives Company Rebranding Initiative Recommending new marketing objectives Conclusion SWOT Analysis References Insert 1.0: Marketing and Selling Models Insert 1.1: Needle. D Model Insert 1.2: New Organisational Structure Insert 1.3: Porters Five Forces Model (1980) Insert 1.4: Porters Generic Forces Model Insert 1.5: Ansoff’s Matrix Insert 1.6: Twelve-Month Marketing Plan: Gantt Chart 2 3 5 5 8 9 10 11 12 12 13 14 16 21 28 29 30 31 32 33 34 Notes to the Examiner:  All additional information is stored in the Appendix  The word count excludes the following: I. All references and bibliographies II. All references to diagrams and tables. III. All content within tables IV. Labels and titles of tables and diagrams V. The Learning Outcomes as Titles VI. The Contents Page VII. All content on page 2, 3 & 4  All Harvard referencing in this assignment is from the formatting illustrated in the Anglia Ruskin University document. http://libweb.anglia.ac.uk/referencing/harvard/htm  I would like all ‘Inserts’, which have been placed within the main assignment to be included in...

Words: 9402 - Pages: 38

Premium Essay

Imc Planning

...MARKETING COMMUNICATIONS To Caroline, Arthur, Dan and Becky MARKETING COMMUNICATIONS JOHN EGAN Australia G Canada G Mexico G Singapore G Spain G United Kingdom G United States Marketing Communications John Egan Publishing Director John Yates Production Editor Lucy Mills Typesetter Newgen, India Text Design Design Deluxe Ltd, Bath, UK Publisher Jennifer Pegg Manufacturing Manager Helen Mason Production Controller Maeve Healy Printer Rotolito Lombarda S.p.A. Italy Development Editor Tom Rennie Marketing Executive Leo Stanley Cover Design www.mulcaheydesign.co.uk Copyright © 2007 Thomson Learning The Thomson logo is a registered trademark used herein under licence. For more information, contact Thomson Learning High Holborn House 50-51 Bedford Row London WC1R 4LR or visit us on the World Wide Web at: http://www.thomsonlearning.co.uk This edition published 2007 by Thomson Learning. All rights reserved by Thomson Learning 2007. The text of this publication, or any part thereof, may not be reproduced or transmited in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording, storage in an information retrieval system, or otherwise, without prior permission of the publisher. Every effort has been made to trace all the copyright holders, but if any have been inadvertently overlooked the publisher will be pleased to make the necessary arrangements at the first opportunity. Please contact the...

Words: 39131 - Pages: 157

Free Essay

Perception and Customer Satisfaction Towards Financial Products and Services of Hsbc Bank Limited

...Chapter 1: Introduction to HSBC Group 1.0 HSBC Mission Statement: “We aim to satisfy our customers with high quality service that reflects our global image as the premier international bank” Objectives of HSBC: HSBC’s objectives are to provide innovative products supported by quality delivery of systems and excellence customer services, to train and motivate staffs and to exercise social responsibility. By combining regional strengths with group network HSBC’s aim is to be the one of the leading banks in its principle markets. HSBC’s goal is to achieve sustained earnings growth and to continue to enhance shareholders value. 1.1 An Overview of HSBC Group The HSBC Group is named after its founding member, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, which was established in 1865 in Hong Kong and Shanghai to finance the growing trade between China and Europe. Thomas Sutherland, a Hong Kong Superintendent of the Peninsular and Oriental Steam Navigation Company helped to establish this bank in March 1865. Throughout the late nineteenth and the early twentieth centuries, the bank established a network of agencies and branches based mainly in China and South East Asia but also with representation in the Indian sub-continent, Japan, Europe and North America. The post-war political and economic changes in the world forced the bank to analyze its strategy for continued growth in the 1950s. The bank diversified both its business and its...

Words: 21480 - Pages: 86

Premium Essay

Marketing

...Andrew Whalley Strategic Marketing Download free eBooks at bookboon.com 2 Strategic Marketing © 2010 Andrew Whalley & Ventus Publishing ApS ISBN 978-87-7681-643-8 Download free eBooks at bookboon.com 3 Contents Strategic Marketing Contents Preface 9 1. 1.1 1.2 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.4. 1.4.1 1.4.2 1.5 So what is marketing? The Three levels of Marketing The value of Marketing; Needs, Utility, Exchange Relationships & Demand The Theoretical basis of competition Generic Strategy: Types of Competitive Advantage What is the basis for competitive advantage? How is competitive advantage created? How is competitive advantage implemented? How is competitive advantage sustained? What are core competencies and capabilities? Resource-Based View of the Firm (RBV) Alternative Frameworks: Evolutionary Change and Hypercompetition Evolutionary Change Hypercompetition The Marketing Concept 11 11 13 20 21 23 24 27 30 31 33 36 36 37 38 2. 2.1 2.2 2.3 What can be marketed? Core Benefit Product Basic product Augmented product 43 47 47 48 Create connections with more impact Technology Roles This is a chance not just to work with a vast range of clients – but to use technology to help them solve some of the most complex challenges they face. In other words, whether you’re in a technical role or one that’s focused...

Words: 38051 - Pages: 153

Premium Essay

B2B Brand Management

...B2B Brand Management Philip Kotler ´ Waldemar Pfoertsch B2B Brand Management With the Cooperation of Ines Michi With 76 Figures and 7 Tables 12 Philip Kotler S. C. Johnson & Son Distinguished Professor of International Marketing Kellogg School of Business Northwestern University 2001 Sheridan Rd. Evanston, IL 60208, USA p-kotler@kellogg.northwestern.edu Waldemar Pfoertsch Professor International Business Pforzheim University Tiefenbronnerstrasse 65 75175 Pforzheim, Germany waldemar.pfoertsch@pforzheim-university.de ISBN-10 3-540-25360-2 Springer Berlin Heidelberg New York ISBN-13 978-3-540-25360-0 Springer Berlin Heidelberg New York Cataloging-in-Publication Data Library of Congress Control Number: 2006930595 This work is subject to copyright. All rights are reserved, whether the whole or part of the material is concerned, specifically the rights of translation, reprinting, reuse of illustrations, recitation, broadcasting, reproduction on microfilm or in any other way, and storage in data banks. Duplication of this publication or parts thereof is permitted only under the provisions of the German Copyright Law of September 9, 1965, in its current version, and permission for use must always be obtained from Springer-Verlag. Violations are liable for prosecution under the German Copyright Law. Springer is a part of Springer Science+Business Media springeronline.com ° Springer Berlin ´ Heidelberg 2006 Printed in Germany The use of general descriptive names, registered...

Words: 104254 - Pages: 418

Premium Essay

Brands

...Master Thesis in Marketing STRONG BRANDS How Brand Strategy and Brand Communication Contribute to Build Brand Equity THE CASE OF NAVIGATOR Student: Daniela Yasenova Baeva Supervisor: Professor Doctor Arnaldo Fernandes Matos Coelho May, 2011 Master Thesis in Marketing STRONG BRANDS – How Brand Strategy and Brand Communication Contribute to Build Brand Equity: THE CASE OF NAVIGATOR 1 ABSTRACT In a world of global competition that we are living nowadays, brands are each time more used by companies as a strategy to create value and differentiation and this way to be one step ahead of their rivals. A "brand" is the result of the recognition and the personal attachment that forms in the hearts and minds of the customers through their accumulated experience with that “brand”. These experiences contribute to increased consumer trust and loyalty and allow building strong relationships with the “brand”. By this way, “brands” promote the increase of shareholder value and establish a long-term advantage in the marketplace for organisations. Companies recognise that strong brands are and have been historically associated with accelerated revenue growth and improved returns to shareholders. That is why, each time more organisations focus their strategies on building powerful brands as they represent competitive advantage and they are a key success factor in creating value to the customer and at the same time value to the company. In this regard, this study intends to show...

Words: 41006 - Pages: 165

Premium Essay

Marketing an Introduction

...MARKETING MANAGEMENT - SUMMARIES PART 1 UNDERSTANDING MARKETING MANAGEMENT Chapter 1 – Defining marketing for the 21st Century Marketing is an organizational function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationships in ways that benefit the organization and its stakeholders. Marketing management is the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communicating superior customer value. Marketers are skilled at managing demand: they seek to influence its level, timing, and composition for goods, services, events, experiences, persons, places, proper- ties, organizations, information, and ideas. They also operate in four different marketplaces: consumer, business, global, and nonprofit. Marketing is not done only by the marketing department. It needs to affect every aspect of the customer experience. To create a strong marketing organization, marketers must think like executives in other departments, and executives in other departments must think more like marketers. Today’s marketplace is fundamentally different as a result of major societal forces that have resulted in many new consumer and company capabilities. These forces have created new opportunities and challenges and changed marketing management significantly as companies seek new ways to achieve marketing excellence. There are five competing...

Words: 7049 - Pages: 29

Premium Essay

Examination of Performance and Customer’s Perception of Bank’s Services: a Study on Jamuna Bank Limited Moulovi Bazar Branch

...Performance and Customer’s Perception of Bank’s Services: A Study on Jamuna Bank Limited Moulovi Bazar Branch” Shahariar Hasan Report Submitted To The School of Business & Economics United International University In Fulfillment of Requirement for the Degree of Bachelor of Business Administration “Examination of Performance and Customer’s Perception of Bank’s Services: A Study on Jamuna Bank Limited Moulovi Bazar Branch” By Shahariar Hasan ID: 111-091-236 BBA Program Major In Marketing School of Business & Economics United International University Supervised By Kawsar Ahmmed, Phd Assistant Professor in Marketing School of Business & Economics United International University Submission Date: June, 2014 LETTER OF TRANSMITTAL Date: June 07, 2014 Kawsar Ahmmed, Phd Assistant Professor School of Business & Economics United International University Subject: Submission of the final report on “Examination of Performance and Customer’s Perception of Bank’s Services: A Study on Jamuna Bank Limited Moulovi Bazar Branch”. Dear Sir, In the following pages, I have presented Internship Report, which you had authorized me to prepare as Internship Report. This internship at Jamuna Bank Limited has given me an opportunity to get hands on experience about Banking Operations in Jamuna Bank Limited and a general idea about the banking and financial sector in Bangladesh and also facilitate me to apply my theoretical knowledge in a corporate environment...

Words: 20864 - Pages: 84

Free Essay

Culture

...Master Thesis Spring Semester 2007 Supervisor: Per Nilsson Authors: Sabine Helou Timo Viitala 830508-T062 790922-T017 How Culture and Motivation Interacts? - A Cross-Cultural Study ~ Acknowledgements ~ ACKNOWLEDGEMENTS We would like to thank the respondents of Sasken Finland Oy and SYSteam for their participation in our study. Without their involvement this thesis would have never seen the light of day. In addition, we thank our supervisor Per Nilsson for his guidance and advices and Anders Söderholm for his helpful suggestions. Last but not least, we would like to express our gratitude to John Matthews, Jakub Mulac, and Robin Katoen for their supportive contributions and our friends and family for their support and encouragement. Sincerely, Sabine Helou & Timo Viitala Umeå, May 25, 2007 i ~ Summary ~ SUMMARY Motivating employees is essential for any organization aspiring to succeed. However, the process of motivating is not a straightforward one due to the diversity of individual’s needs. The task has been made even more difficult by the fact that personalized needs have altered in recent years. For instance, in many circumstances financial compensation is not considered as the main motivational factor of employees. Due to its innovative and youthful nature, the Information Technology (IT) industry has been considered to be at the forefront of dealing with organizational issues, such as how to motivate employees. Organizations that lie within this industry...

Words: 33804 - Pages: 136

Premium Essay

Marketing Management

...creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others. Core marketing concepts: 1. Needs, wants, & demands :    Needs : Basic human requirements (Air, water, food, clothing, and shelter ) Wants : Needs directed to specific objects that might satisfy the need (Shaped by society ) Demands :Wants for specific products backed by an ability to pay (Necessity to measure how many people are able buy a company’s products ) Offerings & brands Companies address customer needs through a value. Proposition: Set of benefits that satisfy customer needs. Offerings: Physical representation of those benefits. Brands: Offering from a known source, a brand’s name carries many associations in people’s mind that makes up its image. 2.     3. Value & satisfaction   Value: sum of tangible and intangible benefits and costs to a customer (perceived value increases with the quality and services) Satisfaction: A person’s judgment of a product’s perceived performance in relationship to his expectations. 4. Exchanges & relationships   Exchange: The act of obtaining a desired object from someone by offering something in return. (= ONE sale, to ONE customer) Relationship: several exchanges with several customer = the goal. Relationships are built through delivering value and satisfaction. The marketing process: 1- Analyzing the environment (consumers, macro-environment, competition, distributors) 2- Developing a marketing strategy (segmentation, targeting...

Words: 5098 - Pages: 21

Premium Essay

Pr Cases

...Public Relations Cases This collection of contemporary international public relations case studies is an invaluable resource for teachers, researchers and students working in public relations, corporate communications and public affairs, as well as offering practitioners an indepth understanding of the effective use of public relations in a range of organizational contexts. Including cases from the UK, Norway, Sweden, Spain, South Africa, Canada and the USA, with a focus on such global corporations as Shell, BBC America, Worldcom, PriceWaterhouseCoopers and Marks & Spencer, it offers important insights into the development of public relations and communications strategies. These include: • • • • • • • • Corporate identity change and management Global reputation management Crisis management in the oil, shipping and tourism industries Developing strategic alliances between voluntary and private sector organizations Public relations support for international branding and market entry The importance of internal communications during international mergers The integration of public relations and marketing communications Business-to-business communication The cases examined in this book demonstrate the breadth of contemporary public relations practice and the increasing importance of the public relations function in both public and private sector organizations worldwide. Danny Moss is Co-Director of the Centre for Corporate and Public Affairs at the Manchester Metropolitan University...

Words: 107599 - Pages: 431

Premium Essay

Marketing 101

...Lecture 1 – Chapters 1 and 2 Chap 1 Marketing is the process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return * Deal with customers, satisfying customers’ needs * Attract new customers by promising superior value * Keep and grow current customers by delivering satisfaction Marketing Process Understand the marketplace and customer needs and wants * Customer needs, wants and demands * Needs: status of felt deprivation, Maslow hierarchy of needs (Physiological, Safety, Belonging – Love, Self-esteem, Self-actualisation) * Wants: form that human needs take as they are shaped by culture and individual personality * Demands: humans wants that are backed by buying power * Conduct consumer research and analyse the large amount of data * Marketing offerings * Combination of products, services, information or experiences offered to a market to satisfy a need or want * Marketing myopia: mistake of sellers paying more attention to the specific products offered by a company rather than to the benefits and experiences produced by these products ~ focus on existing wants and lose sight of the underlying needs * Value and satisfaction * Satisfied customers will make repeated purchases and tell others about their good experience * Dissatisfied customers will switch to competitors and disparage the product to others ...

Words: 26994 - Pages: 108