Free Essay

Unitron

In:

Submitted By aherla01
Words 1619
Pages 7
UNITRON CORPORATION

LATAR BELAKANG
Kasus ini terjadi tahun 1974 pada perusahaan “hi-tech” di Boston, dengan issue utamanya adalah dilema pengalokasian “joint cost”.
Pada tahun 1974, Unitron merupakan suatu perusahaan yang baru berumur 20 tahun namun telah sukses menempatkan posisinya sebagai produsen komponen elektronik yang berteknologi tinggi. Dengan penjualan $30 juta, memang jelas Unitron amat kecil dibandingkan industri komponen “Tiga Besar” seperti Texas Instruments, Fairchild, dan Motorolla.
Produk Unitron yang signifikan adalah rectifier, alat penyearah daya listrik tegangan tinggi. Bentuknya mirip lengkungan bel/lonceng. Tetapi sayangnya semua produsen alat ini termasuk Unitron tidak mempunyai metode yang dapat mengendalikan prosedur produksi untuk menghasilkan karakteristik-karakteristik elektris yang diinginkan.
Proses produksinya dimulai dari menempatkan sekumpulan (batch)yang terdiri dari 50 lempengan silicon diatas suatu tempat pembakaran bersuhu 1.200 c bercampur gas metalic. Dengan komposisi konsentrasi kekentalan tertentu akan menghasilkan karakteristik elektris yang berbeda. Dan biasanya dengan sedikit tingkat suhu serta distribusi gas berbeda akan menghasilkan produk akhir yang tidak sama.
Setelah selesai dari proses di pembakaran, masing-masing lempengan dipotong menjadi kurang lebih 2.000 keping silikon, yang ukurannya sebesar ujung ball point. Langkah proses selanjutnya seperti terlihat pada gambar 1.
Lempengan dan kepingan diuji pada tiap tahap produksi terhadap kerusakan fisik dan elektrik. Sekitar 60% dari 100.000 keping dalam sekelompok yang dapat mencapai tahap ke-3. Dari persentase itu, hanya sepertiga atau kurang yang akan dapat dijual sebagai hasil produksi secara reguler. Selebihnya, 5.000 unit dapat dijual pada mutu yang rendah. Walaupun Unitron tidak memasukkan item ini sebagai bagian dari lini produk regulernya, mereka ditawarkan untuk menjual sebagai “seconds” untuk digunakan sebagai komponen-komponen yang relatif murah dan atau menjadi item yang sekali pakai seperti untuk mainan atau peralatan rumah tangga yang berskala kecil. Prosesproduksi secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 2.

Accounting – Problem Joint Cost (biaya bersama)
Pada kondisi biaya produksi tidak dapat ditentukan secara langsung terhadap unit barang secara spesifik, sistem akuntansi biaya menggunakan aturan alokasi untuk menentukan biaya per unit. Tetapi penyusutan peralatan harus juga dialokasikan kepada unit-unit yang diproduksi oleh peralatan tersebut.
Proses pabrikasi silikon “sandwich” oleh Unitrkomponen-komponen dengan karakteristik berbeda dan akan berbeda pula harganya, tetapi ada biaya bersama untuk masing-masing batch yang diproses. Dengan kata lain sejumlah biaya dikeluarkan untuk menghasilkan sekumpulan rectifiers dengan karakteristik yang beragam.
Ada dua teknik yang biasa digunakan dalam mengalokasikan biaya bersama (joint cost). Metode pertama adalah dengan membagi seluruh biaya bersama dengan jumlah unit yang dapat dijual selama proses produksi. Metode ini sering disebut metode rata-rata atau pendekatan “unit fisik”. Dengan metode ini persentase gross margin masing-masing produk akan berbeda.
Metode kedua yang sering digunakan adalah “relative sales value” approach. Yaitu mengalokasikan biaya bersama kepada masing-masing unit pro-rata atas jumlah nilai pasar seluruh produk yang dihasilkan. Misal, jika produknya A, B, dan C dengan biaya bersama $800, dan nilai jual masing-masing adalah $500, $300, dan $200, maka alokasi biaya kepada B adalah 30% (300/1000) dari $800 = $240. Dengan metode ini, persentase gross margin dari masing-masing produk adalah sama. Gambar 3 mengilustrasikan problem biaya bersama dan contoh lebih detil tentang perbedaan kedua metode ini.
THE BUSINESS PROBLEMS
Gambar 4 merupakan daftar harga dan tingkat persediaan saat ini atas rectifiers seri 400, bersama dengan proyeksi produksi dan penjualan tahunan. Perincian hasilproses produk yang dihasilkan tetap sama untuk batch per batch yang diproses.

Seorang yang baru lulus MBA, bernama Helen Barnes, baru 6 bulan memulai karier sebagai asisten manajer penjulan di Unitron, memberikan perhatian terhadap suatu pesanan yang baru saja diterima untuk 6,000 unit rectifiers seri 401. Sedangkan beberapa lini produksi tidak terinventarisasi dengan baik. Dimana hanya ada sedikit sekali unit persediaan 401 yang saat ini tersedia. Untuk memenuhi pesanan pelanggan, pesanan ini akan dipenuhi dengan unit-unit yang memenuhi syarat atau melebihi spesifikasi yang diminta. Pelanggan bersedia menerima pesanan yang diminta dengan spesifikasi lebih tinggi tetapi tidak membayar dengan harga yang lebih tinggi.
Jim Jacoby, atasan Helen menanyakan mana yang lebih baik bagi Unitron: 1. Memenuhi pesanan dengan rectifier seri 402, 2. Memacu produksi untuk memenuhi pesanan dengan seri 401, 3. Mengabaikan dulu pesanan karena kondisi kekurangan persediaan.
Jika produksi tambahan diotorisasi, persediaan unit-unit lainnya bisanya akan meningkat. Jacoby sangat memperhatikan hal ini karena kinerjanya akan dievaluasi secara tersendiri dalam hal profit yang dihasilkan oleh lini rectifier setelah mengurangi suatu angka dari nilai persediaan. Disamping faktor keusangan dari rectifier di pasaran, persediaan yang lebih tinggi akan mengorbankan kas yang lebih banyak. Ia berusaha mempertahankan tingkat persediaan pada tingkat persediaan untuk penjualan sebulan ke depan, karena ia pikir turn over ratio 12 kali merupakan hal yang baik diantara resiko menempatkan inventory dengan investasi berlebihan pada persediaan.
Setelah mendiskusikan order ini, Jacoby juga meminta Barnes memberikan pendapat tentang suatu penawaran yang diterima dari perusahaan mainan untuk membeli 4,000 unit setiap bulan seri 400 “seconds” dengan harga $.15 per unit. Perusahaan mainan akan menandatangani kontrak sebanyak 48,000 unit untuk tahun depan. Jacoby mengatakan bahwa manajer produksi menolak menerima bisnis ini dengan mengatakan “giveaway price”. Ia mengatakan bahwa $0.15 bahkan tidak mengcover biaya-biaya yang dikeluarkan sebesar $.32 per unit dan bahwa tidak seorangpun yang berfikir logis akan mengikatkan diri dengan kontrak jangka panjang dengan harga yang bahkan tidak dapat menutupi biaya variable. Jacoby, merasa tidak nyaman dengan pertumbuhan tingkat persediaan “seconds”, apalagi mereka berusaha mencapai nilai persediaan nol (Lihat gambar 4). Ia meminta Helen apakah Ia setuju dengan manajer produksi yang mana ia sangat naif mengatakan $.15 adalah tingkat laba rendah hanya karena persediaan ini mempunyai nilai nol sesuai perhitungan departemen cost accounting.
Problem lainnya Jacoby sedang mempertimbangkan terlibat dalam permintaan Departemen Pertahanan yang meminta untuk penawaran 100,000 unit rectifier seri 404. Permintaan ini mensyaratkan penawaran “cost plus”, tetapi Jim tidak yakin apa itu “cost” sebenarnya. Ia merasa bahwa pemerintah mengharapkan penawaran yang lebih rendah dari daftar harga Unitron yaitu sebesar $.80 per unit. Mungkin $.75 adalah harga yang akan dibayar oleh pemerintah per unit. Delivery harus sudah dilaksanakan untuk periode lebih dari 18 bulan dengan 5,500 unit per bulan.
Unitron tidak mau sangat bergantung pada bisnis dengan pemerintah dan telah bekerja keras membuat kombinasi usaha dengan 75% komersial/25% pemerintah pada tahun 1974. Tetapi bisnis kali ini adalah untuk pekerjaan baru yang prestisius dalam sistem pertahanan negara yang mana akan baik bagi reputasi Unitrion jika biaya dan harga jual dapat memenuhi perhitungan. ANALISA MASALAH DAN SOLUSI
Analisa masalah akan dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul pada kasus ini. 1. Untuk memenuhi periode kebijakan dimana persediaan berada di tingkat nol (zero), maka dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

* Untuk memenuhi kekurangan penjualan produk 401 sejumlah 10.000 unit, maka dapat dipenuhi dari sisa produk 404 sejumlah 10.000 unit. * Untuk memenuhi kekuranganpenjualan produk 402 sejumlah 20.000 unit, maka dapat dipenuhi dari sisa produk 404 sejumlah 10.000 unit dan dari sisa produk 405 sejumlah 10.000 unit. * Untuk memenuhi kekurangan penjualan produk 403 sejumlah 10.000 unit, maka dapat dipenuhi dari sisa produk 405 sejumlah 10.000 unit.

2. Dengan sistem costing rata-rata, maka unit cost rectifiers seri 400 adalah sebagai berikut:

Dengan sistem costing nilai penjualan relatif, maka unit cost rectifiers seri 400 adalah sebagai berikut:

3. A. - Dengan sistem biaya unit fisik maka revenue, cost, dan profit adalah:

* Dengan sistem biaya nilai penjualan relatif, revenue, cost, dan profit adalah:

B. Helen Barnes seharusnya merekomendasikan kepada Jim Jacoby untuk menolak order ini apabila mereka akan menerapkan sistembiaya unit fisik dalam alokasi biaya per-unitnya, karena akan mendatangkan kerugianbagi perusahaan ditambah lagi bilamana harus menambah produksi dengan satu batch lagi yang akan menambah beban biaya dan tingkat persediaan yang semakin besar.
Akan tetapi bila menggunakan sistem biaya nilai penjualan relatif,maka dapat dipertimbangkan untuk menerima pesanan ini karena akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan sebesar $540. Walaupun akan menambah saldo persediaan unit-unit lainnya dengan menambah batch yang harus diproduksi. 4. Sehubungan dengan penawaran dari perusahaan mainan anak-anak, seharusnya Helen menyarankan untuk menerima dengan alasan bahwa penjualan “seconds” sejumlah 48.000 unit seharga $0,15/unit dengan alasan:
- akan menghasilkan revenue sebesar $7.200 tanpa biaya yang harus dibebankan kepada penjualan ini, karena semua biaya sudah dialokasikan kepada produk yang siap dijual, maka cost dari produk “seconds” adalah nol. Adapun Out of pocket expense sebesar $0,32/unit sebagaimana yang disebutkan oleh manejer produksi adalah unit cost untuk produk 401 dengan sistem biaya nilai penjualan relatif.
- persedian “seconds” akan berkurang dengan adanya kontrak penjualan ini sebesar 48.000 unit dari 100.000 unit yang dihasilkan per-tahun, sehingga dapat mengurangi menumpuknya persediaan. 5. Metode alokasi biaya bersama yang seharusnya digunakan Unitron adalah tergantung pada apakah Unitron ingin menunjukkan laba usaha yang tinggi atau sebaliknya. Jika ingin menunjukkan laba yang relatif lebih besar maka perusahaan menggunakan sistem biaya nilai penjualan relatif karena nilai persediaan akan lebih besar dibanding dengan sistem biaya unit fisik, yang pada gilirannya akan memperkecil cost of good sold. Demikian pula sebaliknya jika perusahaan ingin menunjukkan laba yang relatif lebih kecil, maka digunakan sistem biaya unit fisik. 6. - Cost produksi 100.000 unit produk 404 adalah sebesar $63,000 (dengan asumsi menggunakan sistem biaya nilai penjualan relatif). * Strategi harga yang dapat dipakai perusahaan adalah dengan menetapkan harga $0,75/unit 404 kepada agen pembelian pemerintah. Dimana agen akan menaikkan harga kepada pembelinya yaitu untuk mendapatkan margin penjulan, dimana dengan dinaikkannya harga oleh agen ini tidak mengganggu harga pasar produk 404 di pasaran saat itu. Strategi pabrikasinya untuk memenuhi pesanan sebanyak kurang lebih 5.600 unit produk 404 per-bulan adalah menambah input berupa batch-batch yang akan diproduksi dengan penambahan tenaga atau waktu produksi di pabrik. * Jika tersedia kapasitas fabrikasi yang lebih maka seharusnya menerima tawaran ini dengan mengajukan penawaran. Harga yang layak adalah dicantumkan pada penawaran adalah: $0,63 + (10% x $0,63) = $0,70/unit.

Similar Documents