Free Essay

Capm Method

In:

Submitted By najwa1606
Words 6008
Pages 25
CAPM METHOD IN ASSESSING RISK AND RETURN OF SHARES TO DETERMINE INVEST IN SHARE OPTIONS JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIOD JANUARY 2004-DECEMBER 2008 STOCK EXCHANGE IN INDONESIA
Yesica Yohantin Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Risk, Return, Beta, CAPM, Investment, JII Stocks

ABSTRACT To form portfolio efficient stock, we shall have knowledge how risk which must be accounted and how big return which can we obtain after accounting the risk. Method Capital Assets Pricing Models (CAPM) applicable to analyze risk and return stock. This research aim to analyze calculation CAPM in value of risk and return and choice invests best at JII stocks. Data which is used to in this research is secondary data in the form of closing price monthly stock (monthly closing price), JII Price Index and interest rate monthly SBI. All data is calculated with CAPM method, tested by hypotheses by using of simple linear regression analysis and is processed by using of SPSS 17. Research sample consists of 9 JII stock entering by continues in stock list JII time line 2004-2008, that is ANTM stock, BUMI, INTP, INCO, KLBF, TBBA, TLKM, UNVR, and UNTR. Node result of research is there 5 aggressive stock that is INCO, TBBA, UNTR, ANTM, BUMI, and INTP ; 6 stock having excess positive return that is ANTM, BUMI, INTP, INCO, TBBA, and UNTR ; and there are 6 stock (almost entirely) which having correlation positive linear and β significant that is ANTM, BUMI, INCO, TBBA, TLKM, UNTR. Choice of best investment is performed by INCO stock, TBBA, UNTR, ANTAM, BUMI, INTP, KLBF, TLKM, and UNVR.

PENGGUNAAN METODE CAPM DALAM MENILAI RISIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK MENENTUKAN PILIHAN BERINVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE JANUARI 2004-DESEMBER 2008 DI BURSA EFEK INDONESIA Yesica Yohantin Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Untuk membentuk portfolio saham yang efisien, kita perlu mengetahui seberapa risiko yang harus ditanggung dan seberapa besar return yang dapat kita peroleh setelah menanggung risiko tersebut. Metode Capital Assets Pricing Model (CAPM) dapat digunakan untuk menganalisis risiko dan return saham. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kalkulasi CAPM dalam menilai risiko dan return dan pilihan berinvestasi yang terbaik pada sahamsaham JII. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa harga penutup saham bulanan (monthly closing price), Indeks Harga JII dan suku bunga SBI bulanan. Seluruh data dikalkulasikan dengan metode CAPM, diuji hipotesa dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dan diolah dengan menggunakan SPSS 17. Sampel penelitian terdiri dari 9 saham JII yang masuk secara kontinyu dalam daftar saham JII periode 2004-2008, yaitu saham ANTM, BUMI, INTP, INCO, KLBF, TBBA, TLKM, UNVR, dan UNTR. Simpulan hasil penelitian adalah ada 5 saham agresif yaitu INCO, TBBA, UNTR, ANTM, BUMI, dan INTP ; 6 saham berexcess return positif yaitu ANTM, BUMI, INTP, INCO, TBBA, dan UNTR ; dan ada 6 saham (hampir keseluruhan) yang berkorelasi linear positif dan β yang signifikan yaitu ANTM, BUMI, INCO, TBBA, TLKM, UNTR. Pilihan investasi terbaik dilakukan pada saham INCO, TBBA, UNTR, ANTAM, BUMI, INTP, KLBF, TLKM, UNVR. Kata Kunci : Risiko, Return, Beta, CAPM, Investasi, Saham-saham JII ABSTRACT To form portfolio efficient stock, we shall have knowledge how risk which must be accounted and how big return which can we obtain after accounting the risk. Method Capital Assets Pricing Models (CAPM) applicable to analyse risk and return stock. This research aim to to analyse calculation CAPM in value of risk and return and choice invests best at JII stocks. Data which is used to in this research is secondary data in the form of closing price monthly stock (monthly closing price), JII Price Index and interest rate monthly SBI. All data is calculated with CAPM method, tested by hypotheses by using of simple linear regression analysis and is processed by using of SPSS 17. Research sample consists of 9 JII stock entering by continue in stock list JII time line 2004-2008, that is ANTM stock, BUMI, INTP, INCO, KLBF, TBBA, TLKM, UNVR, and UNTR. Node result of research is there 5 agressive stock that is INCO, TBBA, UNTR, ANTM, BUMI, and INTP ; 6 stock having excess positive return that is ANTM, BUMI, INTP, INCO, TBBA, and UNTR ; and there are 6 stock (almost entirely) which having correlation positive linear and β significant that is ANTM, BUMI, INCO, TBBA, TLKM, UNTR. Choice of best investment is performed by INCO stock, TBBA, UNTR, ANTAM, BUMI, INTP, KLBF, TLKM, UNVR. Keyword : Risk, Return, Beta, CAPM, Investment, JII Stocks
1

Pendahuluan Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari. Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas) biasanya dapat dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal. Ditinjau dari sisi investor, pada umumnya tujuan investor berinvestasi di pasar modal pasti mengharapkan tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan yang diperoleh di pasar modal dalam bentuk surat berharga khususnya saham lebih besar dibandingkan tingkat keuntungan di pasar uang yang ditanamkan dalam bentuk deposito. Dilihat dari besarnya tingkat keuntungan, risiko yang diperoleh di pasar modal lebih besar dibandingkan risiko di pasar uang karena risiko yang besar akan menghasilkan keuntungan yang besar, sedangkan risiko yang kecil akan menghasilkan keuntungan yang kecil pula. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, pemodal dapat melakukan portfolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya. Untuk mengetahui saham mana yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dengan risiko tertentu serta meminimalkan risiko tersebut. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menentukan risiko portofolio total adalah pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM adalah suatu model keseimbangan yang dapat menentukan hubungan antara risiko dan return yang akan diperoleh investor. Berdasarkan CAPM, tingkat risiko dan tingkat return yang layak dinyatakan memiliki hubungan positif dan linear. Ukuran risiko yang merupakan indikator kepekaan saham dalam CAPM ditunjukkan oleh variabel β (Beta). Semakin besar β suatu saham, maka semakin besar pula risiko yang terkandung didalamnya. Tingkat pengembalian pasar yang digunakan adalah tingkat pengembalian rata-rata dari kesempatan investasi di pasar modal (indeks pasar). Dalam hal ini digunakan Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (JII). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kalkulasi dan untuk menganalisis pilihan investasi yang terbaik pada saham JII di BEI menurut pendekatan CAPM dilihat dari sisi risiko dan returnnya . Metode Penelitian Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua. Artinya, data tersebut sudah diolah dan dapat dijabarkan lebih lanjut. Data-data yang ada dapat diolah kembali dengan menggabungkannya pada data lain yang relevan sehingga diperoleh informasi yang diperlukan. Data-data sekunder tersebut, yaitu : harga saham bulanan, IHS JII, suku bunga SBI bulanan, dan data-data lain. Variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Return Saham / Stock Return (Ri) Merupakan tingkat return yang diperoleh pada penanaman sejumlah dana dalam suatu investasi tertentu yang terlihat pada masing-masing harga saham. b. Expected Stock Return [E(Ri)] Merupakan tingkat return rata-rata saham yang diharapkan akan diperoleh investor saham tertentu selama periode tertentu. c. Return Pasar / Market Return (Rm) Market return secara kasar yang akan diperoleh investor dari investasi pada sahamsaham yang tercermin dari perubahan indeks harga untuk periode tertentu. Indeks harga yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Index (IHS JII).

2

d. Expected Market Return [E(Rm)] Merupakan tingkat return rata-rata pasar modal dalam periode tertentu, yang dinilai dari rata-rata Indeks Harga Saham JII. e. Indeks Pasar / Market Index Merupakan pencerminan dari Indeks Harga Saham JII di Bursa Efek Indonesia. f. Tingkat Aset Bebas Risiko / Risk Free Rate (Rf) Merupakan tingkat return yang diperoleh dari investasi pada aktiva bebas risiko (riskless asset). Di Indonesia yang dijadikan dasar untuk menghitung Rf adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). g. Risiko Sistematis / Systematic Risk (β) Merupakan risiko yang berkaitan dengan keadaan pasar dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. h. Required Return [E(Rj)] Merupakan besarnya tingkat return yang dibutuhkan oleh investor dalam berinvestasi dengan tingkat risiko yang ada. Tingkat return yang dibutuhkan ini akan melebihi Rf ditambah dengan besarnya kompensasi untuk menanggung risiko investasi pada saham tertentu. i. Excess Return [E(R)] Merupakan selisih antara Expected Stock Return dengan Required Return , yang menentukan pengambilan keputusan bagi investor pada saat pembelian saham. Untuk menilai pilihan berinvestasi yang terbaik bagi investor dalam melakukan penanaman modal pada saham-saham tertentu harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: • Saham tersebut merupakan saham agresif (β > 1). • Excess return bernilai positif (+) atau E (Ri) > E (Rj). • Ada hubungan yang linear antara risiko dan return saham. • β bernilai signifikan Penelitian ini menggunakan alat bantu statistik, yaitu metode analisis regresi sederhana dengan program SPSS 17 untuk mencari korelasi risiko dan return serta menilai signifikan atau tidaknya β yang diperoleh. Ketentuan level of significance (α) adalah sebesar 5%. Adapun persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah persamaan CAPM, yaitu: Dimana : Ri= Tingkat return yang layak untuk sekuritas i (variabel dependen / Y) Rf= Tingkat return dari investasi bebas risiko (konstanta/α) Rm-Rf= Premium Risk (variabel independen / X) βi= Beta (ukuran risiko) sekuritas i Untuk mencari dan menilai korelasi antara risk dan return saham dapat dilihat pada output tabel correlations. Jika angka koefisien korelasi yang dihasilkan bernilai positif (+) maka terdapat hubungan yang searah antara risiko dan return. Artinya, bila return mengalami peningkatan maka risiko pun akan naik, dan sebaliknya. Jika angka koefisien korelasi yang dihasilkan bernilai negatif (-) maka terdapat hubungan yang berlawanan antara risiko dan return. Artinya, bila return meningkat akan diikuti oleh penurunan risiko, dan sebaliknya. Pengujian apakah terjadi hubungan yang nyata antara risiko dan return saham yang dilakukan sesuai hipotesa berikut: H0: Tidak ada korelasi yang nyata antara risiko dan return saham H1: Ada korelasi nyata antara risiko dan return saham. Aturan keputusan : bila nilai signifikan < 0.05 maka Tolak H0.
3

Tinggi rendahnya hubungan antara risiko dan return saham dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Tingkat Korelasi dan Interpretasi Antar Variabel Koefisien Korelasi Interpretasi 0.80 – 1.00 Sangat Kuat (Korelasi Sempurna) 0.60 – 0.80 Kuat 0.40 – 0.60 Agak Rendah (Sedang) 0.20 – 0.40 Rendah 0.00 – 0.20 Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi) Menguji ada atau tidaknya hubungan linear antara Premium Risk sebagai variabel independen terhadap return saham sebagai variabel dependen, perlu dirumuskan terlebih dahulu karena hal ini merupakan bagian terpenting dalam analisis regresi. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0: Tidak ada hubungan linear antara risiko dan return saham H1: Ada hubungan linear antara risiko dan return saham. Untuk menguji hipotesis tersebut, kita dapat melihat nilai Fhitung atau nilai signifikan pada tabel Anova yang dihasilkan. Aturan keputusan: bila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikan < 0.05 maka tolak H0. Selain uji di atas, kita juga perlu menguji nilai β yang diperoleh dari sampel. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0: β tidak signifikan sehingga tidak mampu menjelaskan hubungan antara risiko dan return saham H1: β signifikan sehingga mampu menjelaskan hubungan antara risiko dan return saham. Untuk pengujian β dapat dilakukan dengan melihat thitung atau nilai signifikan pada tabel Coefficients yang dihasilkan. Aturan keputusan: bila thitung > ttabel atau nilai signifikan < 0.05 maka tolak H0.

Hasil dan Pembahasan Bentuk instrumen keuangan yang dapat diinvestasikan oleh investor, antara lain berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan saham yang ada di pasar modal. Sertifikat Bank Indonesia diterbitkan oleh pemerintah sehingga memperoleh kepastian jaminan. Bagi investor yang menginginkan perputaran dana yang lebih cepat dan fluktuatif dapat menginvestasikan dananya dalam bentuk saham yang diterbitkan oleh pihak swasta. Beberapa data yang diperlukan untuk menilai return yang diterima bila berinvestasi dalam SBI maupun saham (dalam penelitian ini adalah saham JII) adalah sebagai berikut:

4

Tabel 2. Tingkat Suku Bunga SBI dan Indeks Harga Saham JII (IHS JII)
Periode 2004 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 7.86 7.48 7.42 7.33 7.32 7.34 7.36 7.37 7.39 7.41 7.41 7.43 Suku Bunga SBI (%) 2005 7.42 7.43 7.44 7.70 7.95 8.25 8.49 9.51 10.00 11.00 12.25 12.75 2006 12.75 12.74 12.73 12.74 12.50 12.50 12.25 11.75 11.25 10.75 10.25 9.75 2007 9.50 9.25 9.00 9.00 8.75 8.50 8.25 8.25 8.25 8.25 8.25 8.00 2008 8.00 7.93 7.96 7.99 8.31 8.73 9.23 9.28 9.71 10.98 11.24 10.83 2004 126.355 128.253 124.748 130.482 121.325 123.329 126.869 125.371 133.894 141.252 162.948 164.029 Indeks JII (IHS JII) 2005 174.187 171.834 169.334 161.00 178.20 187.884 198.242 178.261 183.731 181.422 188.836 199.749 2006 215.357 218.261 233.821 260.193 237.238 233.272 239.301 251.352 263.497 268.992 295.479 311.281 2007 296.958 294.062 315.245 344.963 345.580 356.853 388.630 368.153 399.747 463.055 483.964 493.014 2008 476.969 508.945 448.424 428.093 441.664 430.291 387.806 356.095 286.391 193.683 195.691 216.189

Sumber: www.bi.go.id dan Perpustakaan Bursa Efek Indonesia Hipotesis dalam pengujian CAPM menyebutkan bahwa titik potong dengan sumbu tegak (saat β=0) haruslah sama dengan Rf dengan slope [E(Rm)–Rf]. Rumus-rumus Rf dan Rm digunakan untuk mengetahui besarnya nilai Rf dan Rm yang dihasilkan E(Rm) adalah rata-rata dari Rm. Besarnya selisih E (Rm) dan Rf akan sama besarnya dengan slope dalam kurva regresi linear pada pengujian CAPM. Nilai dari Rf dan Rm juga merupakan elemen-elemen yang dibutuhkan dalam perhitungan rumus β. Salah satu aset bebas risiko yang ada di Indonesia adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Risiko yang didapat oleh investor bila berinvestasi dalam aset ini adalah 0 karena diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah (Bank Indonesia) sehingga kemungkinan Bank Indonesia tidak sanggup membayar bunga sertifikatnya sangat kecil. Return yang akan diterima oleh investor sesuai dengan besarnya tingkat suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menghitung return dari aset bebas risiko ini digunakan tingkat suku bunga SBI bulanan.

5

Tabel 3. Return Aset Bebas Risiko (Rf)
Periode Januari 2004 Februari 2004 Maret 2004 April 2004 Mei 2004 Juni 2004 Juli 2004 Agustus 2004 September 2004 Oktober 2004 November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari 2005 Maret 2005 April 2005 Mei 2005 Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Suku Bunga SBI 0.07860 0.07480 0.07420 0.07330 0.07320 0.07340 0.07360 0.07370 0.07390 0.07410 0.07410 0.07430 0.07420 0.07430 0.07440 0.07700 0.07950 0.08250 0.08490 0.09510 0.10000 Periode Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari 2006 Maret 2006 April 2006 Mei 2006 Juni 2006 Juli 2006 Agustus 2006 September 2006 Oktober 2006 November 2006 Desember 2006 Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Suku Bunga SBI 0.11000 0.12250 0.12750 0.12750 0.12740 0.12730 0.12740 0.12500 0.12500 0.12250 0.11750 0.11250 0.10750 0.10250 0.09750 0.09500 0.09250 0.09000 0.09000 0.08750 0.08500 Periode Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 November 2008 Desember 2008 Total Rf Suku Bunga SBI 0.08250 0.08250 0.08250 0.08250 0.08250 0.08000 0.08000 0.07930 0.07960 0.07990 0.08310 0.08730 0.09230 0.09280 0.09710 0.10980 0.11240 0.10830 5.54710 0.09245

Sumber: www.bi.go.id (diolah) Perhitungan Rf untuk periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa return aset bebas risiko rata-rata (Rf) yang akan diterima oleh investor adalah sebesar 0,09245 atau 9,245% per bulan yang meliputi suku bunga minimum sebesar 7,32% pada bulan Mei 2004 dan suku bunga maksimum sebesar 12,75% pada bulan Desember 2005 dan Januari 2006. Dengan melihat kenaikan dan penurunan indeks pasar, kita dapat mengatakan apakah pasar dalam keadaan bullish (meningkat) ataupun bearish (lemah). Indeks pasar ini membantu investor sebagai alat analisis dalam pengambilan keputusan apakah akan berinvestasi di pasar modal atau tidak. IHS JII terbentuk dari pergerakan keseluruhan sahamsaham JII di Bursa Efek Indonesia. IHS JII digunakan untuk menentukan return pasar (Rm). Adapun rumus-rumus yang digunakan berkaitan dengan return pasar adalah sebagai berikut:

Perhitungan Rm untuk bulan berikutnya sama dengan perhitungan di atas.

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa rata-rata return pasar yang akan diterima oleh investor adalah sebesar 0,01243 dengan besarnya standar deviasi adalah sebesar
6

0,08012. Poin indeks JII periode 2004-2008 berada di tingkat minimum sebesar 121.325 pada bulan Mei 2004 dan di tingkat maksimum sebesar 508.945 pada bulan Februari 2008. Nilai return rata-rata yang positif menunjukkan sentimen pasar yang positif dan meningkat walaupun pergerakannya sangat kecil. Nilai Rm dan IHS JII secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4. Return Pasar (Rm)
Periode Januari 2004 Februari 2004 Maret 2004 April 2004 Mei 2004 Juni 2004 Juli 2004 Agustus 2004 September 2004 Oktober 2004 November 2004 Desember 2004 Januari 2005 Februari 2005 Maret 2005 April 2005 Mei 2005 Juni 2005 Juli 2005 Agustus 2005 September 2005 Oktober 2005 November 2005 Desember 2005 Januari 2006 Februari 2006 Maret 2006 April 2006 Mei 2006 Juni 2006 Juli 2006 Agustus 2006 IHS JII 126355 128253 124748 130482 121325 123329 126869 125371 133894 141252 162948 164029 174187 171834 169334 161002 178201 187884 198242 178261 183731 181422 188836 199749 215357 218261 233821 260193 237238 233272 239301 251352 0.01502 -0.02733 0.04596 -0.07018 0.01652 0.02870 -0.01181 0.06798 0.05495 0.15360 0.00663 0.06193 -0.01351 -0.01455 -0.04920 0.10682 0.05434 0.05513 -0.10079 0.03069 -0.01257 0.04087 0.05779 0.07814 0.01348 0.07129 0.11279 -0.08822 -0.01672 0.02585 0.05036 Rm Rm-E(Rm) 0.00259 -0.03976 0.03353 -0.08261 0.00409 0.01627 -0.02424 0.05555 0.04252 0.14117 -0.00580 0.04950 -0.02594 -0.02698 -0.06163 0.09440 0.04191 0.04270 -0.11322 0.01826 -0.02500 0.02844 0.04536 0.06571 0.00105 0.05886 0.10036 -0.10065 -0.02915 0.01342 0.03793 0.00001 0.00158 0.00112 0.00682 0.00002 0.00026 0.00059 0.00309 0.00181 0.01993 0.00003 0.00245 0.00067 0.00073 0.00380 0.00891 0.00176 0.00182 0.01282 0.00033 0.00062 0.00081 0.00206 0.00432 0.00000 0.00346 0.01007 0.01013 0.00085 0.00018 0.00144 [Rm-E(Rm)]2 Periode September 2006 Oktober 2006 November 2006 Desember 2006 Januari 2007 Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 November 2007 Desember 2007 Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 November 2008 Desember 2008 IHS JII 263497 268992 295479 311281 296958 294062 315245 344963 345580 356853 388630 368153 399747 463055 483964 493014 476969 508945 448424 428093 441664 430291 387806 356095 286391 193683 195691 216189 Total E (Rm) Rm 0.04832 0.02085 0.09847 0.05348 -0.04601 -0.00975 0.07204 0.09427 0.00179 0.03262 0.08905 -0.05269 0.08582 0.15837 0.04515 0.01870 -0.03254 0.06704 -0.11891 -0.04534 0.03170 -0.02575 -0.09874 -0.08177 -0.19575 -0.32371 0.01037 0.10475 0.74578 0.01243 Rm-E(Rm) 0.03589 0.00842 0.08604 0.04105 -0.05844 -0.02218 0.05961 0.08184 -0.01064 0.02019 0.07662 -0.06512 0.07339 0.14594 0.03272 0.00627 -0.04497 0.05461 -0.13134 -0.05777 0.01927 -0.03818 -0.11117 -0.09420 -0.20818 -0.33614 -0.00206 0.09232 Total
2 m

[Rm-E(Rm)]2 0.00129 0.00007 0.00740 0.00169 0.00342 0.00049 0.00355 0.00670 0.00011 0.00041 0.00587 0.00424 0.00539 0.02130 0.00107 0.00004 0.00202 0.00298 0.01725 0.00334 0.00037 0.00146 0.01236 0.00887 0.04334 0.11299 0.00000 0.00852 0.37904 0.00642 0.08012

m

Sumber: Perpustakaan Bursa Efek Indonesia (diolah)

7

Dari perhitungan sebelumnya, baik Rf maupun Rm dapat kita lihat bahwa nilai Rf lebih besar dari E(Rm). Selisih di antara keduanya adalah sebesar 0,08002 (0,092450,01243). Ini berarti selama periode 2004–2008 akan lebih menguntungkan jika berinvestasi dalam SBI dibandingkan dengan berinvestasi dalam bentuk saham-saham JII di pasar modal karena SBI memberikan return yang lebih besar daripada return yang diberikan oleh keseluruhan saham-saham JII. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat suku bunga SBI selama periode 2004–2008 secara bertahap hanya berpengaruh sedikit terhadap pasar modal, dimana penurunan ini tidak disambut oleh para pelaku pasar dengan mengalihkan investasinya pada pasar modal. Permintaan terhadap saham tidak mengalami peningkatan yang berarti sehingga IHS JII pun hanya mengalami pergerakan positif yang rendah. Namun, itu semua tergantung kembali pada preferensi dari masing-masing investor dalam memilih bentuk investasi yang diinginkan. Sebagian investor mengharapkan return saham yang besar dengan risiko yang kecil pada dana yang diinvestasikan. Ternyata ini membutuhkan proses analisis yang tepat dan akurat sehingga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi. Adapun return saham ini menggunakan fluktuasi dari harga saham penutup setiap akhir bulan (monthly closing price) pada sejumlah perusahaan publik. Besarnya monthly closing price dari setiap sampel perusahaan dapat dilihat dalam lampiran . Salah satu sampel perusahaan yang dijadikan contoh dalam perhitungan return saham adalah saham Aneka Tambang (Persero) dengan perhitungan sebagai berikut :

Return saham untuk bulan – bulan berikutnya menggunakan perhitungan yang sama. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui tingkat return yang sebenarnya diperoleh, varians dan standar deviasi dari saham Aneka Tambang(Persero) adalah sebagai berikut:

Perhitungan untuk seluruh sampel perusahaan secara lengkap disajikan dalam lampiran 5 hingga lampiran 13. Varians dari perhitungan di atas menunjukkan seberapa besar kuadrat penyimpangan tiap return terhadap penyimpangan rata-rata return saham dalam peride tertentu, sedangkan standar deviasi menunjukkan tingkat risiko saham. Semakin besar standar deviasinya maka semakin besar pula risiko setiap saham.

8

Tabel 5. Return Saham Seluruh Perusahaan Periode 2004-2008
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Perusahaan (Tbk.) Aneka Tambang (Persero) Bumi Resources Indocement Tunggal Prakasa International Nickel Indonesia Kalbe Farma Tambang Batubara Bukit Asam Telekomunikasi Indonesia Unilever Indonesia United Tractors E(Ri) 0.02253 0.03140 0.04517 0.04293 0.02443 0.05068 0.00509 0.01862 0.03517 i 1.39627 0.40007 0.32933 0.47558 0.26293 0.71625 0,10789 0.12806 0.49577

Sumber: Data Diolah Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ke-9 saham menunjukkan nilai E(Ri) yang positif. Nilai E(Ri) yang positif mengindikasikan kenaikan harga saham yang lebih besar dari penurunannya sehingga akan menguntungkan investor, dan sebaliknya. Standar deviasi (risiko) yang ditunjukkan tabel di atas relatif cukup tinggi karena berada pada kisaran diatas 10% (lihat σi). Hal ini pun perlu menjadi perhatian investor. Covarian menunjukkan gambaran dari hubungan antara return saham tertentu dengan return pasar. Covarian bernilai positif menunjukkan hubungan yang searah antara return saham dengan return pasar, dan sebaliknya. Hubungan (covarian) ini digunakan untuk mencari besarnya β saham. β adalah ukuran kepekaan return saham terhadap perubahan pasar. Apabila return saham tertentu peka terhadap segala perubahan pasar yang terjadi sekecil apapun maka β akan menunjukkan nilai yang tinggi (β > 1) dan saham itu disebut saham agresif (agresive stock). Bila return saham tersebut menunjukkan nilai yang stabil walaupun pasar mengalami perubahan maka β pun akan bernilai tetap (β=1) dan saham itu disebut saham netral, sedangkan untuk return tertentu yang memiliki kepekaan lebih kecil dari fluktuasi pasar maka β akan menunjukkan nilai yang rendah (β < 1) dan saham itu dinamakan saham lemah (defensive stock). Perhitungan untuk covarian dan beta saham Aneka Tambang (Persero) adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Risiko Sistematis (β) Seluruh Perusahaan Periode 2004-2008
9

Nama Perusahaan (Tbk.) Aneka Tambang (Persero) Bumi Resources Indocement Tunggal Prakasa International Nickel Indonesia Kalbe Farma Tambang Batubara Bukit Asam Telekomunikasi Indonesia Unilever Indonesia United Tractors Covarian (Ri,Rm) 0.00725 0.00757 0.00441 0.01102 0.00311 0.00853 0.00385 0.00030 0.00786 Varian Pasar ( 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642 0.00642
2 m )

1.12806 1.17868 0.68690 1.71610 0.48360 1.32780 0.59970 0.04664 1.22287

Sumber: Data Diolah Berdasarkan tabel di atas, ada 5 saham agresif dan 4 saham defensif. Apabila investor menginginkan return dan risiko saham yang lebih besar dari return dan risiko pasar maka investor tersebut akan memilih saham agresif, dan sebaliknya. Required Return [E(Rj)] dan Excess Return [E(R)] Investor yang rasional akan memilih investasi yang berisiko lebih kecil jika dihadapkan pada 2 pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda. Investor dapat menilai hubungan antara risiko dan return tersebut dengan menggunakan pendekatan Capital Assets Pricing Model (CAPM) untuk menilai pilihan investasi yang layak. Pengukuran risiko dalam CAPM menggunakan β dari perhitungan sebelumnya, sedangkan return diukur dengan besarnya penjumlahan return aset bebas risiko dengan selisih dari return rata-rata pasar dan return aset bebas risiko. Selisih rata-rata return pasar dan return aset bebas risiko disebut juga dengan Premium Risk. Adapun perhitungan return yang diminta oleh investor (required return/CAPM standard) bila berinvestasi pada saham Aneka Tambang (Persero) adalah sebagai berikut :

CAPM standard untuk perusahaan-perusahaan lainnya menggunakan perhitungan yang sama dengan di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

10

Tabel 7. Required Return / CAPM Standard (E[Rj]) Periode 2004-2008
Nama Perusahaan (Tbk.) Aneka Tambang (Persero) Bumi Resources Indocement Tunggal Prakasa International Nickel Indonesia Kalbe Farma Tambang Batubara Bukit Asam Telekomunikasi Indonesia Unilever Indonesia United Tractors Rf 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 0.09245 E (Rm) 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 0.01243 1.12806 1.17868 0.68690 1.71610 0.48360 1.32780 0.59970 0.04664 1.22287 E (Rj) 0.00218 -0.00187 0.03748 -0.04487 0.05375 -0.01380 0.04446 0.08872 -0.00540

Sumber: Data Diolah Setelah mengetahui besarnya required return dari tabel 4.6, langkah selanjutnya adalah menghitung Excess Return. Excess Return adalah selisih antara rata-rata return saham yang diperoleh investor dengan return yang diharapkan dari saham tersebut. Apabila nilai excess return menunjukkan hasil yang positif maka investor akan mendapat keuntungan dari investasi saham tersebut karena return yang diterima melebihi return yang diharapkan, dan sebaliknya. Perhitungan excess return atas saham Aneka Tambang (Persero) adalah sebagai berikut: Perhitungan excess return perusahaan lainnya menggunakan perhitungan yang sama dengan di atas dan keseluruhan hasilnya pada tabel di bawah ini. Tabel 8. Excess Return Seluruh Perusahaan Periode 2004-2008
Nama Perusahaan (Tbk.) Aneka Tambang (Persero) Bumi Resources Indocement Tunggal Prakasa International Nickel Indonesia Kalbe Farma Tambang Batubara Bukit Asam Telekomunikasi Indonesia Unilever Indonesia United Tractors E (Ri) 0.02253 0.03140 0.04517 0.04293 0.02443 0.05068 0.00509 0.01862 0.03517 E (Rj) 0.00218 -0.00187 0.03748 -0.04487 0.05375 -0.01380 0.04446 0.08872 -0.00540 E (R) 0.02035 0.03327 0.00769 0.08780 -0.02932 0.06448 -0.03937 -0.07010 0.04057

Sumber: Data Diolah Untuk mengetahui apakah regresi yang digunakan adalah model regresi linear atau tidak, maka terlebih dahulu kita perlu melihat visualisasi bentuk diagram pencar (scatterplot) dari variabel-variabel yang diamati. Apabila plot data yang diamati mendekati pola garis lurus maka kita dapat menggunakan model regresi linear. Salah satu hipotesa dalam pengujian CAPM adalah return saham dan β yang mempunyai hubungan yang linear. Risiko sistematis saham (β) akan mempengaruhi nilai dari
11

rata-rata return saham [E(Ri)] yang diperoleh. Scatterplot dari hasil pengujian dengan β sebagai sumbu X nya dan [E(Ri)] sebagai sumbu Y, dapat dilihat pada gambar berikut :

Sumber: Data Diolah Gambar 1 Diagram Pencar (Scatterplot) β dan E (Ri) Seluruh Sampel Perusahaan Berdasarkan bentuk Scatterplot di atas, plot data yang diamati berada di dekat garis lurus maka dapat disimpulkan sementara bahwa hubungan antara β dan E (Ri) adalah linear. Dengan demikian, kita dapat menggunakan analisis regresi linear. Penentuan apakah seluruh sampel perusahaan termasuk dalam saham yang signifikan dalam teori CAPM, dilakukan suatu uji hipotesa dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana digunakan sesuai dengan persamaan CAPM yang linear dengan 1 variabel dependen (terikat) dan 1 variabel independen (bebas). Adapun persamaan CAPM tersebut adalah sebagai berikut : Ri = Rf + (Rm – Rf) βi Dimana : Ri = Tingkat keuntungan yang layak untuk sekuritas i Rf = Tingkat keuntungan dari investasi bebas risiko Rm = Tingkat keuntungan pasar βi = Beta (ukuran risiko) sekuritas i Dari pengolahan data sebelumnya, ada 5 saham yang termasuk dalam golongan saham yang agresif, yaitu saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors. Sedangkan 4 saham lainnya termasuk dalam saham yang bertahan (deffensive stock), yaitu saham Indocement Tunggal Prakasa, Kalbe Farma, Telekomunikasi Indonesia, dan Unilever Indonesia. Berdasarkan nilai excess return saham, ada 6 saham yang memiliki excess return positif dan 3 saham yang excess returnnya negatif. Saham-saham yang memiliki excess return positif adalah saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, Indocement Tunggal Prakasa, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors. Sahamsaham yang memiliki excess return negatif adalah Kalbe Farma, Telekomunikasi Indonesia, dan Unilever Indonesia.
12

Suatu model keseimbangan untuk menentukan hubungan antara risiko dan return yang diperoleh investor adalah Capital Assets Pricing Model (CAPM). Tingkat risiko dan return yang layak dalam CAPM dinyatakan memiliki korelasi yang positif dan linear. Nilai β yang diperhitungkan adalah β yang signifikan. Digunakan analisis regresi linear sederhana sesuai dengan persamaan CAPM untuk menguji linearitas dan signifikan saham. Pengujian dilakukan dengan Correlation, R Square, F test, dan T test. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa ada 6 saham JII yang diteliti mempunyai korelasi yang positif, linear, dan β bernilai signifikan yaitu saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, Telekomunikasi Indonesia, dan United Tractors. Untuk dapat menentukan saham JII yang dapat diinvestasikan sekaligus memberikan keuntungan bagi investor haruslah ditetapkan beberapa kriteria. Kriteria-kriteria tersebut antara lain saham tersebut merupakan saham yang agresif (β>1), excess return bernilai positif, hubungan yang linear antara risiko dan return, serta β yang signifikan. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, baik melalui pengolahan data maupun analisis regresi linear sederhana, ada 5 saham JII yang memenuhi kriteria tersebut dan layak untuk diinvestasikan yaitu saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors.

13

Tabel 9. Penilaian Investasi Pada Saham Jakarta Islamic Index (JII)
Nama Perusahaan (Tbk) International Nickel Indonesia Tambang Batubara Bukit Asam United Tractors Aneka Tambang (Persero) Bumi Resources Indocement Tunggal Prakasa Kalbe Farma Telekomunikasi Indonesia Unilever Indonesia Correlation β 1.71610 1.32780 1.22287 1.12806 1.17868 0.68690 0.48360 0.59970 0.04664 E( R ) 0.08780 0.06448 0.04057 0.02035 0.03327 0.00769 -0.02932 -0.03937 -0.07010 Pearson 0.289 0.613 0.667 0.440 0.475 0.183 0.144 0.446 0.030 Sig. 0.013 0.000 0.000 0.000 0.000 0.083 0.139 0.000 0.411 R2 0.084 0.376 0.445 0.193 0.226 0.034 0.021 0.199 0.001 Significants ANOVA 0.026 0.000 0.000 0.000 0.000 0.165 0.277 0.000 0.821 Coeffic ients 0.026 0.000 0.000 0.000 0.000 0.165 0.277 0.000 0.821 β agresif agresif agresif agresif agresif defensif defensif defensif defensif E(R) + + + + + + Interpretasi Correlation Nyata Nyata Nyata Nyata Nyata Tidak Nyata Tidak Nyata Nyata Tidak Nyata ANOVA Linear Linear Linear Linear Linear Tidak Linear Tidak Linear Linear Tidak Linear Coefficients β signifikan β signifikan β signifikan β signifikan β signifikan β tidak signifikan β tidak signifikan β signifikan β tidak signifikan Penilaian Investasi Layak Layak Layak Layak Layak Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

Sumber: Data Diolah

14

Simpulan Kalkulasi dari pendekatan CAPM dalam menilai risiko dan return pada saham JII menghasilkan 5 saham agresif dan 6 saham yang excess returnnya positif. Saham-saham yang agresif tersebut adalah Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors. Saham-saham yang excess returnnya bernilai positif adalah saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, Indocement Tunggal Prakasa, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors. Jika dilihat dari korelasi, linearitas dan signifikansi saham, hampir seluruh sahamsaham JII yang diteliti berkorelasi secara nyata, linear dan β saham bernilai signifikan. Ada 6 saham JII yang berkorelasi secara nyata, linear dan memiliki β saham yang signifikan, yaitu saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, Telekomunikasi Indonesia, dan United Tractors. Pilihan berinvestasi yang terbaik pada saham-saham JII di Bursa Efek Indonesia menurut CAPM dilihat dari sisi risiko dan return harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, antara lain saham tersebut merupakan saham agresif (β > 1), excess return bernilai positif, risiko dan return berkorelasi linear, dan nilai β saham yang signifikan. Dari penelitian pada bab sebelumnya, ada 5 saham yang memenuhi kriteria tersebut dan layak untuk diinvestasikan yaitu saham Aneka Tambang (Persero), Bumi Resources, International Nickel Indonesia, Tambang Batubara Bukit Asam, dan United Tractors.

15

Daftar Pustaka
Ahmad, Kamaruddin. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta:PT. Rineka Cipta. Bank Indonesia. 2009. “Data Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia”. http://www.bi.go.id. (27 Juli 2009). Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Jakarta:Salemba Empat. Graham, Benjamin. 2003. The Intelligent Investor. New York:Harper Collins Publisher. Hendriana, Evelyn. 2007. “Menaksir Besarnya β Dengan Menggunakan Market Model Pada PT. Semen Gresik, PT. United Tractor dan PT. Ramayana Lestari Sentosa”. Jurnal dan Publikasi Ilmiah Universitas Pelita Harapan, http://www.uph.ac.id/journals. (27 Juli 2009). Husnan, Suad. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. Yogyakarta:UPP-AMP YKPN. Husnan, Suad. dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Dilengkapi dengan Penyelesaian Soal). Yogyakarta:UPP-AMP YKPN. Indonesia Stock Exchange. 2009. “Data Listing Saham Jakarta Islamic Index. http://www.idx.com. (27 Juli 2009). Jogiyanto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:BPFE. Miswanto. 1998. Manajemen Keuangan 1. Jakarta:Universitas Gunadarma. Mulyono, Sri. 2006. Statistika Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Naftali, Yohan. 2007. “Capital Assets Pricing Model”. www.yohannaftali.wordpress.com. (27 Juli 2009). Sarwoto. 2003. “Analisis Capital Arbitrage Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory di Bursa Efek Jakarta”. http://ojs.lib.unair.ac.id/index.php/article/1149. (27 Juli 2009). Sharpe, William. 1999. Investment, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall. Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food & Beverages Di Bursa Efek Jakarta”. http://www.petra.ac.id/puslit/journals/dir.php?DepartmentID=AKU. (27 Juli 2009). Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta:Andi. Sularso, R. Andi. 2002. “Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum Dan Sesudah Ex-Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. http://www.puslit.petra.ac.id/journals/accounting. (27 Juli 2009). Syahrir. 1995. Analisis Bursa Efek. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Van Horne, James C, dkk. 1998. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi 9. Jakarta:Salemba Empat. Wahyono, Teguh. 2009. Analisis Statistika Dengan SPSS 17 Beserta Kasus dan Cara Pemecahannya. Jakarta:PT. Elex Media Komputindo. Yahoo.com. 2009. “Data Historis Harga http://www.finance.yahoo.com. (27 Juli 2009). Saham Jakarta Islamic Index”.

16

Similar Documents

Free Essay

The Journey of a Music Teacher

...Riki Shafier Professor Kimberlee Hoftiezer SOS-110 24 January 2016 Music Education: A Personal Journey For the past few years I have been taking different courses, learning many things and preparing myself for the life ahead of me.  As a soon-to-be college graduate, the future beckons, bright and inviting. There are endless career opportunities that await those who have put forth the effort to receive an education. The career goals toward which I am currently preparing are to become a highly sought-after piano teacher and piano-teacher trainer with a full roster of students, complete with a waiting list for those who wish to join my studio. I plan to build a fully- developed business model for my piano studio. This plan will include curricula for various ages and skill levels, as well as plans for accommodating specific needs of individual students. The plan will also have processes for the acceptance and rejection of potential students, registration and payment options, and online booking opportunities. This will be optimized through the use of technology. Technology, in all its many forms, has transformed the world we live in, and I anticipate that it will prove to be of great use to me in the development of my career goals. In the short-term, I will be able to train under experienced piano educators and teacher-trainers via Skype lessons and workshops, and use various training software programs to improve my technical and teaching skills. Additionally, I plan to...

Words: 849 - Pages: 4

Free Essay

Lol Girl

...Blue Pelican Java by Charles E. Cook Version 3.0.5h Copyright © 2004 - 2008 by Charles E. Cook; Refugio, Tx (All rights reserved) 1-1 “Blue Pelican Java,” by Charles E. Cook. ISBN 1-58939-758-4. Published 2005 by Virtualbookworm.com Publishing Inc., P.O. Box 9949, College Station, Tx 77842, US. ©2005, Charles E. Cook. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, recording or otherwise, without the prior written permission of Charles E. Cook. Manufactured in the United States of America. Preface You will find this book to be somewhat unusual. Most computer science texts will begin with a section on the history of computers and then with a flurry of definitions that are just “so many words” to the average student. My approach with Blue Pelican Java is to first give the student some experience upon which to hang the definitions that come later, and consequently, make them more meaningful. This book does have a history section in Appendix S and plenty of definitions later when the student is ready for them. If you will look at Lesson 1, you will see that we go right to work and write a program the very first day. The student will not understand several things about that first program, yet he can immediately make the computer do something useful. This work ethic is typical of the remainder of the book. Rest assured that full understanding...

Words: 31284 - Pages: 126

Premium Essay

Research Paper

...Researching Variable Naming Rules Visual Basic You must use a letter as the first character. You can't use a space, period (.), exclamation mark (!), or the characters @, &, $, # in the name. Name can't exceed 255 characters in length. Generally, you shouldn't use any names that are the same as the functions, statements, and methods in Visual Basic. You end up shadowing the same keywords in the language. To use an intrinsic language function, statement, or method that conflicts with an assigned name, you must explicitly identify it. Precede the intrinsic function, statement, or method name with the name of the associated type library. For example, if you have a variable called Left, you can only invoke the Left function using VBA.Left. You can't repeat names within the same level of scope. For example, you can't declare two variables named age within the same procedure. However, you can declare a private variable named age and a procedure-level variable named age within the same module. Python  Must begin with a letter (a - z, A - B) or underscore (_)  Other characters can be letters, numbers or _  Case Sensitive  Can be any (reasonable) length  There are some reserved words which you cannot use as a variable name because Python uses them for other things.- See more at: http://www.w3resource.com/python/python-variable.php#sthash.5AXuVlWN.dpuf Java Variable names are case-sensitive. A variable's name can be any legal identifier — an unlimited-length...

Words: 724 - Pages: 3

Free Essay

Sd2720 Module 3 Working with Methods

...SD2720 Module 3 Working with Methods Click Link Below To Buy: http://hwcampus.com/shop/sd2720-module-3-working-with-methods/ SD2720 Module 3 Working with Methods and Encapsulation Lab 3.1 Creating a Method In this lab, you will complete two tasks related to Java methods. The tasks performed in this lab will help you use method overloading and understand ambiguous overloading. Task 1 Write a program for swapping two numbers. In the program: • Create a method by passing primitive values as parameters for checking the result. • Create another method by passing object references as parameters for checking the result. • Identify the difference between two outputs. Task 2 Write a Java program that accepts 10 numbers from the user and finds the greatest and smallest numbers among them. Create two methods, findGreatest() and findSmallest(), to find the greatest and smallest numbers, respectively. Task 3 Write a Java program that implements the following methods: • getNumbers()to accept two numbers from the user. • calculateHCD()to calculate the highest common divisor (HCD) of the two numbers. Please note that it should be a recursive function. • calculateLCM()to calculate the least common multiple (LCM) of the two numbers. Display()to display HCD and LCM. Submission Requirements: Compress your Java project folder and responses in a Microsoft Word document into one zipped folder and submit it to the instructor. Evaluation Criteria:...

Words: 384 - Pages: 2

Free Essay

Java Programming

...A Programmer’s Guide to Java™ SCJP Certification Third Edition This page intentionally left blank A Programmer’s Guide to Java™ SCJP Certification A Comprehensive Primer Third Edition Khalid A. Mughal Rolf W. Rasmussen Upper Saddle River, New Jersey • Boston • Indianapolis • San Francisco New York • Toronto • Montreal • London • Munich • Paris • Madrid Capetown • Sidney • Tokyo • Singapore • Mexico City Many of the designations used by manufacturers and sellers to distinguish their products are claimed as trademarks. Where those designations appear in this book, and the publisher was aware of a trademark claim, the designations have been printed with initial capital letters or in all capitals. The authors and publisher have taken care in the preparation of this book, but make no expressed or implied warranty of any kind and assume no responsibility for errors or omissions. No liability is assumed for incidental or consequential damages in connection with or arising out of the use of the information or programs contained herein. The publisher offers excellent discounts on this book when ordered in quantity for bulk purchases or special sales, which may include electronic versions and/or custom covers and content particular to your business, training goals, marketing focus, and branding interests. For more information, please contact: U.S. Corporate and Government Sales (800) 382-3419 corpsales@pearsontechgroup.com For sales outside the United...

Words: 15086 - Pages: 61

Free Essay

Visual Basic

...Visual Basic – Messages and data input/output Introduction One way for a user to communicate with a procedure is via a dialogue box. The easiest way to do this in VB is to use one of the pre-defined ones. VB has two kinds, a Message box and an Input box. Message box The MsgBox function displays a message, waits for the user to click a button and returns a value indicating which button has been chosen. The simplest MsgBox contains only a message string and an OK button. The general syntax is MsgBox(prompt [,buttons] [,title]), where the quantities within [] are optional arguments, with prompt: string expression displayed in the message (max length 1024 characters) buttons: numerical expression that is sum of values specifying the type of buttons to display, title: string expression displayed in the title bar. Some of the button values are given below. (For a full list see the Help file). Value Constant Display 0 vbOKOnly OK button only 1 vbOKCancel OK and Cancel buttons 3 vbYesNoCancel Yes, No and Cancel buttons 4 vbYesNo Yes and No buttons 32 vbQuestion Query icon 48 vbExclamation Warning message icon 0 vbDefaultButton1 First button is default 256 vbDefaultButton2 Second button is default 512 vbDefaultButton3 Third button is default The value returned by the MsgBox function depends on the button pressed. Some values are listed below. Button selected Value Constant OK 1 vbOK Cancel 2 vbCancel Yes 6 vbYes No 7 vbNo The MsgBox function can be used as a simple debug tool. To...

Words: 930 - Pages: 4

Premium Essay

Cis170 Final Exam Guide

.... MC 1. (TCO 13) Text files are what type of file? 4 Points : Sequential Random access Binary Consecutive Instructor Explanation: Lecture / Chapter 13 Edit 3. MC 1. Delete (TCO 13) To create an input file object, what kind of type would you use? 4 Points : ifstream ofstream fstream instream Instructor Explanation: Lecture / Chapter 13.1 Introduction Edit 4. MC 1. Delete (TCO 13) To create an output file object, what kind of type would you use? 4 Points : ifstream ofstream fstream instream Instructor Explanation: Lecture / Chapter 13.1 Introduction Edit 5. MC 1. Delete (TCO 13) The header file that defines the classes for processing and manipulating files is called the _____. 4 Points : Instructor Explanation: Chapter 13.1 Introduction Edit 6. 7. 8. MC 2. Delete (TCO 13) What do the following statements accomplish? ifstream theFile; theFile.open( myFile.txt , ios::in); 4 Points : Opens myFile in read mode Opens myFile in append mode Creates an empty file named myFile Opens a file in input mode to write to Instructor Explanation: Lecture / Chapter 13 Edit 9. MC 2. Delete (TCO 13) What do the following statements accomplish? ofstream theFile; theFile.open( myFile.txt , ios::out); 4 Points : Opens myFile in read mode Opens myFile in append mode Creates an empty file named myFile Opens a file in input mode to write to Instructor Explanation: Lecture / Chapter 13 Edit...

Words: 2540 - Pages: 11

Premium Essay

Pt1420 Unit 2 Research

...Kelli Okuly PT1420 Unit 2 Research Assignment 12-5-2014 Variable naming conventions vary from program to program. In Visual Basic the variable must begin with a letter and you cannot use a space, period (.), or the characters !, @, &, $, # in the name. Visual Basic variable names must be under 255 characters long. You shouldn't use any names that are the same as the functions, statements, and methods in Visual Basic. You end up shadowing the same keywords in the language. To use a basic language function, statement, or method that conflicts with an assigned name, you must explicitly identify it. Precede the fundamental function, statement, or method name with the name of the associated type library. For example, if you have a variable called “Left”, you can only use the “Left” function using “VBA.Left”. In Python, variables must begin with a letter or underscore (_). Other characters can be letters, numbers, or the underscore. Python variables are case sensitive and can be any length, within reason. There are several keywords in Python that are reserved for other functions and cannot be used as variables. For example; print, def, from, not, and return. Variables in Java are referred to as Identifiers. In Java the variable must begin with a letter, an underscore, or a dollar sign ($) although a letter is typically what is used. The other characters may be letters or numbers, no spaces or special characters are allowed. Java identifiers can be any length within...

Words: 405 - Pages: 2

Free Essay

Case Study

...Layout Planning Models, Algorithms and computerized l h d d Layout Planning References 1. Tompikins et al., Facility Planning, 3rd edition, John Wiley & Sons Ltd., Singapore,2003. i 2003 2. Richard L.Francis et al., Facility Layout and Location: an analytical d diti approch, 2nd edition, P ti H ll of I di Ltd 2002 h Prentice Hall f India Ltd., 2002. 3. Dr-Ing. Daniel Kitaw, Industrial Management and Engineering Economy 4-1 Introduction • The generation of layout alternatives is a critical step in the facilities planning process, since th l i th f iliti l i i the layout t selected will serve to establish the physical relationships between activities. 4-2 CONT’D • Which comes first, the material handling system or the facility layout?  Centralized versus decentralized storage of work in i process(WIP), t li (WIP) tooling, and supplies d li  Fixed path versus variable path handling  The degree of automation used in handling  The type of level of inventory control physical control, control, and computer control of materials. 4-3 Layout procedures • A number of different procedures have been developed to id the facilities l t aid th f iliti planner i d i i l in designing layouts. t  Construction type  Improvement type 4-4 Apples plant layout procedure • • • • • • • • • • Procure th b si d t P the basic data Analyze the basic data Design the productive process Plan the material flow pattern Consider the handling l h dli plan general material •...

Words: 2488 - Pages: 10

Free Essay

Fundamentals

...Assignment 1: Fundamentals of Effective Communication in the Workplace Professor BUS 100 – Introduction to Business May 13, 2014 I work for a defense attorney, and I experience effective communication on a daily basis via email with co-workers and clients. However, I do feel that face-to-face communication is highly effective and important. With face-to-face meeting, the co-workers and clients directly receive the message, and feedback is instantly provided. Resolutions can be made easier during a face-to-face meeting rather than via email or phone conversations. About six months ago I was part of a financial turn around that was a result of successful face-to-face communication. The firm’s office that I work for is called McCallum Law Offices, and my position in the department is senior paralegal and office manager. We work closely with the justice department and handling the financial and critical situations of our client’s lives. A main part of my job was to reconcile financial reports, and have the senior attorney approve them, and then submit them for reimbursement. We were having major issues with the financials and how they accounts were being handled. As with most offices now communication is usually handled via e-mail. When you start having issues like we were, there is only one way to handle this and that is for everyone to be face to face. So if there are any issues they can be resolved immediately. Attorney offices can become very hectic...

Words: 526 - Pages: 3

Free Essay

Nbgnhgbhg

...C# Development Rob Miles Edition 1.1 October 2009 Department of Computer Science University of Hull i Contents Introduction...................................................................................................................... 11 Welcome ............................................................................................................. 11 Reading the notes................................................................................................ 11 Getting a copy of the notes ................................................................................. 11 Computers 12 An Introduction to Computers .......................................................................................... 12 Hardware and Software ...................................................................................... 12 Data and Information ........................................................................................................ 13 Data Processing .................................................................................................. 13 Programmer’s Point:At the bottom there is always hardware ............................. 14 Programming Languages 15 What is Programming? ..................................................................................................... 15 From Problem to Program .................................................................................. 15 Programmer’s Point:The specification must always be there...

Words: 63379 - Pages: 254

Premium Essay

Craked. Com - 6 Ways Societ Brainwashes You

...Craked.com – 6 ways Society Brainwashes You In this article, 5 different methods of social engineering are explored. The first is “Chanting Slogans”. This is considered a method of brainwashing because when chanting a repetitive slogan, the repetitive task keeps your brain busy, instead of considering what has just been said by the analytical part of your brain. This is often used in political stump speeches and conventions with live audiences. The second method mentioned is “Slipping things into your Subconscious”. A sly technique used by headline writers to place and reinforce a certain idea in the reader’s head without them noticing. Also called “Source Amnesia” this method exploits the brain’s weak capacity to remember things, but not remember the context in which we learned them. The third process of social engineering the author considered was “Keeping You in Line with Shame”. This involves the “appeal to ridicule fallacy” where the speaker ridicules his/or her opponent’s point, and thus the listener is more likely to agree, in fear of being on the side of the ridicule. The fourth method analyzed is called “Black and White choices”. The psychology behind this is that when people are in debate, they paint an idea or person or place as all bad or all good. Therefore, people are less likely to consider the multiple complex layers of an idea if it is wholly labeled as “bad”. The last and final method is “Us versus Them”. This is the idea that humans naturally form groups within...

Words: 299 - Pages: 2

Premium Essay

Postive Accounting Theory

...Introduction This paper examines the development of positive accounting theory (PAT) and compares it with three standard accounts of science. There is some confusion about what PAT is. If the definition of accounting theory (i.e., accounting theory seeks to explain and predict accounting and auditing practice) given in Watts and Zimmerman’s 1986 book is taken to mean PAT, studies of accounting choices and auditing practices constitute PAT. At the same time, they also seek to explain the economics-based empirical literature in accounting and they describe, in addition to accounting choice studies, capital market-based accounting research. They point out that Ball and Brown (1968) initially popularized positive research in accounting, suggesting that PAT includes both capital market-based accounting research and research in accounting choices. This paper takes PAT to include both research programs. This usage is consistent with Watts and Zimmerman’s (1986) assertion that when they use the term “positive” to differentiate it from “prescriptive” theory. Positive Accounting Theory and Science by M. Humayun Kabir Senior Lecturer, Faculty of Business Auckland University of Technology, Auckland, New Zealand Abstract This paper examines the development of positive accounting theory (PAT) and compares it with three standard accounts of science: Popper (1959), Kuhn (1996), and Lakatos (1970). PAT has been one of the most influential accounting research programs...

Words: 6941 - Pages: 28

Premium Essay

Positive Accounting Theory

...136 Positive Accounting Theory and Science JCC Journal of CENTRUM Cathedra ™ Positive Accounting Theory and Science by M. Humayun Kabir Senior Lecturer, Faculty of Business Auckland University of Technology, Auckland, New Zealand Abstract This paper examines the development of positive accounting theory (PAT) and compares it with three standard accounts of science: Popper (1959), Kuhn (1996), and Lakatos (1970). PAT has been one of the most influential accounting research programs during the last four decades. One important reason which Watts & Zimmerman (1986) have used to popularize and legitimize their approach is that their view of accounting theory is the same as that used in science. Thus, it is important to examine how far accounting has been successful in imitating natural science and how the development of PAT compares with the three standard accounts of science. This paper shows that accounting could not emulate the success of natural science. Further, the methodological positions of PAT conform to none of the standard accounts of science. Rather, PAT contains elements of all three. Finally, this paper identifies some methodological gaps in PAT. Keywords: Positive Accounting Theory, Philosophy of Science, Methodological Controversies Acknowledgements I would like to thank two anonymous reviewers of the journal for their helpful comments. Earlier versions of this paper benefited from comments from Lee Parker of the University of South Australia, Keith...

Words: 9637 - Pages: 39

Premium Essay

Danshui

...The Australasian Accounting Business & Finance Journal, February 2007 Gaffikin: Accounting Research and Theory: the age of neo-empiricism. Vol. 1, No.1.pp. 1-19. Accounting Research and Theory: The age of neo-empiricism Michael Gaffikin, School of Accounting & Finance, University of Wollongong ABSTRACT The theorising in accounting prior to 1970 was rejected as not providing sufficiently general theories. Informed by theories in economics and finance (and other disciplines such as psychology) and with the aid of computers, attempts to theorise accounting took a new direction. Large data collection and analysis emphasized a purportedly more systematic empirical approach to developing theory. Key words: accounting; neo-empiricism; capital markets research; behavioural finance; efficient markets hypothesis; positive accounting theory INTRODUCTION Around 1970 there was a dramatic change in the approach to accounting research. Several reasons have been suggested for this change in methodological direction by those reviewing the development of accounting thought. To many, a major distinction is a change in direction away from attempts to prescribe a theory of accounting to developing theory from a description of extant practices. To advocates of the latter, previous attempts to develop a theory of accounting were futile as there could never be agreement over many of the inputs into a theory such as the postulates, principles but most specifically the assumptions. Although a...

Words: 10399 - Pages: 42