Free Essay

Mercedes Goes After Younger Buyers

In:

Submitted By glodiusmathias
Words 4903
Pages 20
|TUGAS KELOMPOK |
|MATA KULIAH METODE PENELITIAN DAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN |
|INTRODUCTION TO QUALITATIVE RESEARCH METHODS |
|CHAPTER 2 & 3 |
|(Participant Observation: Pre-Fieldwork & Participant Observation: In the Field) |
| |
|By: |
|STEVEN J. TAYLOR |
|ROBERT BOGDAN |
| |
|Penulis : |
|DYAH SULISTYANINGSIH (1006 798 133) |
|HENDRI (1006 798 146) |
|INDAH DWI HARYANI (1006 798 152) |
|MAULANA ADHI SURYA (1006 798 171) |
| |

|PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI KEBIJAKAN PUBLIK |
|FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK |
|UNIVERSITAS INDONESIA |
|2011 |

1. Pendahuluan Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas pendekatan/desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan. Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya. Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka. Peranan peneliti sangat dominan dalam menentukan keberhasilan penelitian sedang desain sifatnya hanya membantu mengarahkan proses penelitian agar berjalan dengan sistematis. Karena paradigma, proses, metode, dan tujuannya berbeda, penelitian kualitatif memiliki model desain yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Tidak ada pola baku tentang format desain penelitian kualitatif, sebab; (1) instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, sehingga masing-masing orang bisa memiliki model desain sendiri sesuai seleranya, (2) proses penelitian kualitatif bersifat siklus, dan (3) umumnya penelitian kualitatif berangkat dari kasus atau fenomena tertentu, sehingga sulit untuk dirumuskan format desain yang baku. Empat belas Prinsip berkait dengan Desain Penelitian Kualitatif : 1. Desain penelitian kualitatif pada umumnya merupakan desain penelitian yang tidak terinci, fleksibel, timbul dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Hal-hal yang memungkinkan desain penelitian berubah biasanya termasuk: tujuan, subyek, sampel penelitian jika ada, dan sumber data. 2. Lebih bersifat restrospektif yaitu, desain penelitian diketahui secara pasti setelah penelitian selesai. Walaupun misalnya para peneliti mendesain penelitian dibantu dosen pembimbing, hasil penelitian masih bersifat sementara atau adhoc dan masih mungkin berubah sesuai dengan kondisi di lapangan. 3. Desain biasanya tidak mengemukan hipoteses yang perlu di tes, tetapi lebih berupa fokus penelitian yang penekannya sebagai guide atau petunjuk dalam mencari atau mengumpulkan data. 4. Hasil penelitian lebih bersifat terbuka dan tidak membatasi fenomena ke dalam variabel seperti dalam penelitian kuantitatif positivist. 5. Desain penelitian lebih fleksibel dengan langkah-langkah yang tidak dapat dipastikan, disamping juga hasil penelitian tidak dapat diprediksi atau diramalkan. 6. Peneliti melakukan analisis data sejak awal penelitian, bersamaan dengan proses pengumpulan data, bersifat terbuka, open endded dan dilakukan secara induktif. 7. Penggunaan populasi posisinya tidak terlalu perlu. Sampling dapat ditafsirkan sebagai pilihan peneliti terhadap beberapa faktor terkait termasuk: aspek apa dari peritiwa apa, dan siapa ataua apa yang dijadikan fokus dalam penelitian. 8. Sampling lebih cederung menggunakan prinsip non probability sampling (Kerlinger: 1986), yang didalamnya dibedakan menjadi empat macam yaitu a) purposive, b) accidental, c) quota dan d) snow-ball sampling. Penelitian ini disebut sebgai non probabilitas karena lebih banyak tergantung dari pada pilihan peneliti dan juga tujuan penelitian. 9. Instrumen penelitian kualitatif pada umumnya lebih bersifat internal dan subyektif, yang direfleksikan dengan “peneliti sebagai instrumen”. Disamping itu, instrumen penelitian kualitatif mendasarkan pada aspek-aspek seperti berikut termasuk: bersifat khusus, dan berulangkali terjadi, yang berupa paradigma atau thema yang memberikan petunjuk ke arah pembentukan teori. 10. Analisis data lebih bersifat terbuka terhadap perubahan, perbaikan dan penyempurnaan atas dasar data baru yang masuk atau diterima peneliti. 11. Hipoteses tidak dapat dirumuskan pada awal penelitian, karena pada penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji kebenaran. Hipoteses atau jawaban sementara dalam penelitian kualitatif muncul sepanjang proses penelitian sebagai pedoman dalam menafsirkan dan memaknai data. 12. Statistik tidak terlalu diperlukan dalam pengolahan data dan penafsiran data. Dalam penelitian kualitatif, menganalisis data berarti mencoba memahami makna data dengan lebih mengutamakan makna yang berasal dari phenomena yang saling berkaitan satu sama lain. 13. Lama penelitian tidak dapat ditentukan sebelumya oleh si peneliti. Pada hakekatnya penelitian kualitatif dapat terus berlangsung sampai pada suatu saat peneliti sudah tidak memperoleh data baru atau telah terjadi pengulangan phenomena, berarti penelitian baru dapat diperbolehkan berhenti. 14. Dalam penelitian kualitatif-naturalistik selalu terjadi kemungkinan peneliti menemukan hal baru (invention) disamping juga penemuan kembali hal-hal tertentu yang sebenarnya dahulu sudah ada atau discovery.

2. PROSES PENELITIAN Sebagai peneliti, alangkah baiknya mengetahui pengertian dari penelitian sebelum mengetahui tahap-tahap penelitian. Ada banyak definisi mengenai penelitian yang dijelaskan dari berbagai macam buku yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang dan tekanan yang diungkapkan dari masing-masing buku. Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran ataupun pembuktian terhadap fenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu.[1] Dengan kata lain penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti melalui tahap-tahap penelitian.

Tahap Penelitian secara Umum terdiri dari : A. Tahap Pra-lapangan (PRE-FIELDWORK) Dalam Buku Bogdan dan Taylor part 2 ini, konsentrasi terfokus pada observasi partisipasi yang menjadi inti dari metode kualitatif. Penelitian melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informan yang berhubungan langsung dengan objek penelitian, selama pengumpulan data dilakukan. Pembahasan diawali dengan mengupas kegiatan penelitian sebelum turun ke lapangan, yaitu menyusun rancangan penelitian, menentukan lokasi dan membuat setting di lapangan penelitian. 1) Menyusun rancangan penelitian Berkebalikan dengan metode-metode penelitian yang lain dimana hipotesis dan prosedur penelitian disusun dengan jelas, dalam penelitian ini research design sangat fleksible. Karena sebelum terjun langsung ke lapangan, belum akan diketahui secara jelas pertanyaan apa dan bagaimana pertanyaan akan diajukan. Pada umumnya partisipant observation akan masuk ke lapangan tanpa hipotesis yang spesifik. Sebagaimana pernyataan Dalton bahwa Ia tidak pernah merasa yakin memiliki hipotesis yang kuat tanpa intim dengan kondisi lapangan, hipotesa hanya dianggap sebagai perkiraan yang kemudian ditemukan setelah masuk ke lapangan. Menurut Galsser dan Strauss ada 2 tipe pertanyaan yang ada dalam benak peneliti yaitu substantif yang berhubungan dengan isu-isu spesifik pada satu bagian kehidupan tertentu serta tipe formal yang lebih dekat pada isu-isu dasar sosiologi. Penelitian kualitatif yang baik adalah yang mampu mengkombinasikan dua hal tersebut, pemahaman yang mendalam dari satu keadaan khusus yang diinvestigasi dengan pemahaman teori umum yang kuat. Setelah masuk lapangan, peneliti baru akan menemukan bahwa keadaan lapangan tidak selalu sesuai dengan setting. 2) Memilih lapangan penelitian. Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substansif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya.[2] Dalam menentukan lapangan penelitian harus dipertimbangkan berbagai kemungkinan, kemudahan akses bagi peneliti untuk mendapatkan data, mendapatkan informan yang paling tepat, karena hal ini tidak akan mudah, terlebih penelitian bisa jadi akan berlangsung lama, sehingga penerimaan lapangan terhadap peneliti akan sangat membatu proses penelitian. 3) Mengurus Perizinan Yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah siapa saja pihak yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian dan juga persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan. 4) Menjajaki dan Menilai Lapangan Pada tahapan ini, peneliti baru melakukan orientasi lapangan dan dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam supaya peneliti dapat mempersiapkan diri serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan. Terlebih dalam penelitian yang dilakukan di ruang-ruang publik, peneliti harus telah memiliki legalitas untuk berada dalam-ruang-ruang tersebut. 5) Memilih dan Memanfaatkan Lingkungan, Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan informan Informan adalah penyelidik dan pemberi informasi dan data[3]. Seorang peneliti perlu memiliki seorang informan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian yang berguna bagi peneliti dalam mencari dan melengkapi informasi dari penelitiannya. 6) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin sudah menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kancah penelitian. 7) Persoalan etika Penelitian Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, adat kebiasaan, nilai dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat yang menjadi latar penelitiannya. Yang harus dipahami adalah peneliti sebagai subjek utama harus memahami benar desain dan tujuan penelitian, apa kemanfaatannya serta dapat menjelaskan bahwa kepentingan dari penelitian bukan sekadar untuk memetakan masalah, tetapi juga untuk mendapatkan solusi dari masalah tersebut. Hal ini menjadi penting karena lokasi yang akan dijadikan lapangan observasi juga memperoleh ‘benefit’ dari keberadaan peneliti. Selain bahwa organisasi, perusahaan atau ruang penelitian lain memiliki privasi, sehingga peneliti harus mampu bersikap dan menjaga kenyamanan, privasi serta kerahasiaan informan yang membatu selama proses penelitian. Kemudian, hal penting yang terkait dengan etika penelitan, yang juga harus diperhatikan adalah; hak bagi pribadi ataupun organisasi untuk tidak diteliti. Peneliti tidak mungkin memaksakan kehendak, meskipun peneliti bisa saja melakukan semacam penyamaran untuk kebutuhan pencarian datanya, namun hal ini harus sangat hati-hati, dan harus diminimalisir potensi resiko atupun bahaya yang dapat timbul. Misalnya menyelusup menjadi anggota mafia narkotika, menyamar menjadi homo seksual, menliti para penjahat di rmah tahanan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam memulai penelitian, harus ada proposal yang menggambarkan menggambarkan tujuan penelitian, metode yang akan digunakan, prosedur yang digunakan untuk memilih, penilaian risiko dan manfaat, mekanisme untuk meminimalkan risiko dan prosedur untuk memperoleh informasi tertulis atau lisan. Yang kemudian akan dinilai, diberi pertimbangan oleh pembimbing ataupun pakar agar penelitian dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari.
B. Tahap Pekerjaan Lapangan (IN THE FIELD) Pekerjaan lapangan meliputi 3 kegiatan inti. Yang pertama berkaitan dengan inoffensive social interaction. Yang kedua berkaitan dengan field strategies and tactics. Dan, yang terakhir berkaitan dengan recording data in the form of written field notes. 1. Entering the field

Observer berapa di lapangan dengan harapan dapat membangun hubungan yang baik dengan informan. Mereka berperilaku sehingga tidak menggangu informan. Idealnya, informan tidak menyadari bahwa observer berada disana untuk melakukan penelitian. Hari pertama dilapangan adalah waktu dimana observer berperilaku sebagai “OK” person dan berperilaku dengan baik. Orang yang berbeda akan menerima observer dengan tingkat penerimaan yang berbeda pula. Selama hari pertama dilapangan, peneliti biasanya akan merasa tidak nyaman. Observasi berguna untuk diperpanjang jika kita bisa mengingat dan mencatatnya. Jangan berada dilapangan lagi jika kita akan lupa dengan banyaknya data atau jika kita tidak memiliki waktu lagi untuk mencatatnya. 2. Negotiating your role

Kondisi dari penelitian lapangan – apa, kapan, dan siapa yang kita teliti – harus dinegosiasikan secara berkelanjutan (Gubrium 1991). Masalah pertama yang akan dihadapi adalah conducting researched. Orang sering tidak memahami mengenai penelitian, bahkan ketika sudah diterangkan kepada mereka. Observer cenderung ditempatkan dalam familiar role karena kemudahan dalam mengakses data yang diperlukan, orang tidak menyadari bahwa observer berada disana untuk melakukan penelitian. Masalah kedua yang mungkin dihadapi oleh peneliti lapangan adalah informan telah diberi tahu bahwa akan ada observer yang datang untuk meneliti kapan dan apa yang akan diteliti. Sehingga, semua orang akan berusaha memperlihatkan hanya yang baik-baiknya saja kepada observer/ pihak luar (Goffman 1959). Anda seharusnya mencoba untuk tetap mengontrol penelitian anda. Secara ideal, peneliti seharusnya memilih tempat dan waktu penelitiannya sendiri tanpa ada intervensi dari luar. Karena observer membangun hubungan baik, mereka biasanya bisa mendapatkan akses yang lebih ke tempat-tempat dan orang-orang yang ingin diteliti. 3. Establishing rapport

Membangun hubungan baik dengan informan adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap peneliti lapangan. Rapport (hubungan baik/ saling mengerti satu sama lain) bukanlah konsep yang mudah untuk didefinisikan. Rapport berarti banyak hal: • Mengkomunikasikan rasa empati terhadap informan dan menerima mereka apa adanya dengan tulus.

• Membuat mereka dapat mengungkapkan perasaannya dengan bebas.

• Berbagi tentang cara pandang mereka, bahasa mereka.

• Rapport terjadi tidak bisa dengan cepat dalam penelitian lapangan.

Paying homage to their routines

Observer dapat membangun rapport dengan informan jika mereka mengakomodasi diri mereka terhadap rutinitas informan.
Establishing what you have in common with people

Umumnya cara paling mudah untuk membangun hubungan baik adalah dengan cara membangun kebiasaan yang sama. Pertukaran informasi sering menjadi cara untuk “break the ice”. Dalam Bognan’s study – unemployed training program – observer bisa mendapatkan informasi dengan cara membicarakan masalah tentang memancing, anak-anak, penyakit, makanan dan pekerjaan sebelumnya.
Helping people out

Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan orang adalah dengan cara melakukan sesuatu/ menolong mereka. Johnson (1975) melaporkan bahwa selama penelitiannya dilapangan, dia membantu menjadi supir, pembawa barang, baby-sitter,resepsionis.
Being humble

Penting bagi orang untuk mengetahui bahwa peneliti adalah tipe orang dimana informan dapat mengekspresikan dirinya tanpa ada rasa takut or penilaian negative. Banyak observer berusaha sebagai “humble person”. Informan akan enggan untuk mengekspresikan perasaan mereka jika observer bersikap terlalu mengetahui (knowledgable). Biarkan orang berbicara secara bebas dan jangan dikoreksi perkataan atau prinsipnya yang salah, karena mengkoreksi hanya akan menyadarkan mereka bahwa anda sedang melakukan penelitian. 4. Participation

Anda harusnya menghindari perilaku dan bicara yang tidak sesuai dengan karakter anda. Contohnya, ketika harus berpakaian agar sesuai dan bisa berbaur (jika mereka berpakaian casual, maka ikut berpakaian casual, jika berpakaian formal, maka ikut berpakaian formal) anda sebaiknya tidak berpakaian yang dimana anda akan terlihat tidak natural dan tidak nyaman. Sama halnya dengan tidak menggunakan gaya bicara orang lain sampai anda bisa menggunakannya dengan baik. Sebagai seorang qualitative researched, tugas anda adalah menangkap bagaimana orang mendefinisikan dunianya dan mengkonstruksikan keadaan mereka yang sesungguhnya. 5. Key informants

Secara ideal, observer mengembangkan hubungan baik dengan seluruh informan. Bagaimanapun juga, sebagaimana disebutkan sebelumnya, rapport dan kepercayaan datang tidak dengan tiba-tiba serta waktu yang cepat. Peneliti lapangan biasanya membangun hubungan dengan satu atau dua orang yang dia hormati dan yang menurut peneliti memiliki pengetahuan yang baik pada tahap awal penelitiannya. Orang-orang ini disebut “key informant”. Dalam the folklore of participant observation, key informant adalah figure pahlawan. Key informant adalah sahabat peneliti dilapangan. Selama hari pertama dilapangan, observer berusaha menemukan orang yang bisa membantunya untuk menunjukan tempat-tempat yang dibutuhkan dalam penelitian lapangan, memperkenalkannya kepada orang lain, memberitahunya bagaimana cara berperilaku di lapangan agar bisa diterima. 6. Difficult field relation

Peneliti sering menemukan dirinya dalam situasi yang sulit dan sensitive dilapangan. Umur, jenis kelamin, ras, dan identitas pribadi lainnya memiliki pengaruh yang kuat dalam hal informan bereaksi terhadap observer (Warren and Rasmussen 1977). Dalam beberapa situasi wanita menikmati keuntungan dalam hal menjalankan penelitian lapangan. Wanita memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat diterima didalam komunitas yang didominasi oleh wanita. Namun demikian, wanita juga sering dihadapkan dalam situasi dimana mereka menghadapi masalah dilapangan yang pria mungkin tidak perlu hadapi. 7. Forming relationship

Ketika anda terlibat dengan orang dalam aktifitas kesehariannya, anda kadang-kadang menjadi seperti mereka. Observer dan qualitative interviewer sering mengembangkan perasaan yang kuat kepada subject dan subject sering mengembangkan perasaan kepada peneliti. Anda harus siap terhadap perasaan, emosi yang mungkin muncul dalam penelitian (Asher and Fine 1991; Kleinman 1991). Peneliti yang menggunakan survey, experiment, design, dan metodologi lainnya dilatih untuk menjaga profesionalismenya seperti contohnya seorang terapi. Hal ini tidak mungkin dilakukan dalam qualitative study. Qualitative researcher menghabiskan waktu dengan orang-orang dalam rutinitas mereka dan bekerja keras untuk membangun hubungan baik dengan mereka, sehingga tidak bisa menjaga jarak dan perasaan yang bisa datang kapan saja. Seorang qualitative researched yang sukses akan bersikap seolah-olah dan meyakinkan orang-orang bahwa anda menyukai mereka dan tertarik dengan mereka. Hal ini bisa menimbulkan perasaan yang salah, manipulative, dan tidak yang sebenarnya (Taylor 1991). 8. Field tactics

Membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan informan adalah hal yang harus selalu dilakukan dalam penelitian lapangan. Beberapa taktik yang bisa dilakukan untuk mendukung hal tersebut adalah: • Acting Naïve

• Being at the right place at the right time

• Running Errands and doing favors

9. Asking questions

Peneliti lapangan menanyakan pertanyaan dengan maksud agar orang mau membicarakan apa yang ada dalam pikirannya dan apa yang menjadi perhatiannya tanpa mendorong untuk merespon ketertarikan dan perhatian observer. Observer seharusnya menjadi: “ I don’t know what question to ask or how to ask them until I spent some time in the setting”. Mengetahui apa yang seharusnya tidak ditanyakan menjadi sama pentingnya dengan mengetahui apa yang harus ditanyakan. 10. Learning the language

Aspek penting dalam penelitian adalah mempelajari bagaimana people menggunakan bahasa. Peneliti lapangan harus memulai dengan premis bahwa kata-kata dan simbol yang digunakan dalam dunianya mungkin berbeda arti dengan kata-kata dalam dunianya informan. Perbendaharaan kata yang digunakan biasanya memberikan important clue terhadap bagaimana orang mendefinisikan situasi dan mengklasifikasikan dunianya. Asumsi tertentu bisa dibentuk menjadi sebuah perbendaharaan kata. Arti dari symbol verbal dan non verbal hanya bisa ditentukan dalam konteks apa yang sebenarnya mereka lakukan.

11. Field notes

Sebagai sebuah metode penelitian analitis, penelitian bergantung pada pencatatan yang komplit dan detail dari field notes. Anda harus mencatat field notes setiap telah melakukan penelitian, juga setelah melakukan kontak dengan informant seperti percakapan dalam telpon. Karena field notes menyediakan data mentah dari penelitian, anda harus menulis field note selengkap dan sedetail mungkin. Banyak observer pemula yang mencoba untuk meringkas field notes dengan cara menulis rangkuman, menghilangkan detail, dan menunda membuat notes. Berusaha mencari mentor atau teman untuk membaca field notes anda. Ini sepertinya adalah cara yang paling baik untuk mendapatkan motivasi untuk menbuat field notes. Field notes seharusnya mencakup gambaran orang-orang, event, dan percakapan juga perilaku observer, perasaan, dan hipotesa pekerjaan. Secara singkat, field notes mewakili usaha untuk mencatat di kertas semua yang mungkin dan bisa diingat dari penelitian. Peraturan yang baik untuk dingat adalah bahwa jika tidak ditulis, maka tidak pernah terjadi. Membuat Catatan Sebagai penelitian yang menggunakan metode analisis, peneliti bergantung pada kelengkapan rekaman, keakuratan dan detail pada catatan. Daya ingat seseorang beragam, dan ada teknik-teknik yang digunakan untuk mengingat kembali detail situasi, tempat, serta pernyataan-peryataan dalam penelitian. Berikut adalah teknik yang biasa digunakan dalam penelitian: 1. Memberi perhatian: Alasan kebanyakan orang tidak mengingat semua hal dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa mereka tidak pernah memperhatikan hal-hal untuk memulai. Peneliti harus mengatasi kekurangan perhatian, melihat; mendengarkan; berkonsentrasi. Seperti Yogi Berra katakan, "Anda dapat melihat banyak dengan hanya melihat";

2. Mengalihkan fokus dari "sudut luas" dengan lensa "sudut sempit": Di tempat-tempat sibuk, peneliti biasanya kewalahan oleh banyaknya kegiatan dan percakapan yang terjadi pada waktu yang sama;

3. Carilah kata-kata kunci dalam komentar orang: Meskipun peneliti harus berusaha untuk akurasi dalam catatan lapangan, peneliti tidak mungkin untuk mengingat setiap kata yang orang katakan. Namun, peneliti dapat berkonsentrasi dan berkomitmen untuk kata kunci memori atau frasa dalam setiap pidato percakapan yang mengungkapkan apa yang bermakna dan penting untuk orang;

4. Berkonsentrasi pada pernyataan pertama dan cepat dalam tiap percakapan: Percakapan biasanya mengikuti urutan teratur. Sebuah pertanyaan tertentu memunculkan respon tertentu, satu komentar memprovokasi yang lain, satu topik mengarah ke subjek yang terkait;

5. Memutar ulang komentar dan adegan dalam pikiran peneliti: Setelah peneliti melihat atau mendengar sesuatu, ulangi untuk diri secara mental. Cobalah untuk memvisualisasikan adegan atau pernyataan;

6. Tinggalkan tempat segera setelah mengamati sebanyak yang di ingat: Dalam tempat baru, peneliti mungkin tidak harus menghabiskan lebih dari satu jam mengamati kecuali sesuatu yang penting sedang terjadi. Ketika peneliti mengenal tempat dan belajar untuk mengingat hal-hal, peneliti bisa menghabiskan lebih banyak waktu di lapangan;

7. Rekam catatan lapangan sesegera mungkin setelah mengamati: Semakin lama peneliti menunggu antara mengamati dan merekam data, semakin akan lupa. Cobalah untuk menjadwalkan pengamatan sedemikian rupa sehingga akan memiliki waktu dan energi untuk merekam catatan;

8. Gambarlah diagram dari situasi tempat dan membuat catatan dari apa yang sudah dilakukan: Dalam arti, belajar berdasarkan pengalaman. Diagram atau grafik akan membantu dalam mengingat siapa melakukan apa dan dalam mengingat orang yang kurang mencolok;

9. Setelah peneliti membuat diagram dan menelusuri gerakan sendiri, garis bawahi peristiwa spesifik dan percakapan yang terjadi sebelum melakukan rekaman/wawancara ke lapangan. Outline akan membantu mengingat detail tambahan dan perkiraan urutan di mana peristiwa terjadi;

10. Jika ada jeda waktu antara mengamati dan merekam catatan lapangan, rekaman rekaman ringkasan atau garis besar pengamatan;

11. Ambil potongan-potongan data yang hilang setelah merekam catatan di lapangan.

Merekam Dan Mengambil Catatan Di Lapangan

Meskipun pengamat partisipan mengandalkan ingatan mereka untuk data rekam, beberapa peneliti membuat catatan di lapangan atau menggunakan alat perekam mekanik untuk pengumpulan data. Beberapa peneliti mengambil posisi untuk tidak menggunakan alat perekam yang menonjol karena dapat mengganggu aliran alami peristiwa dan percakapan. Douglas (1976, 53) menulis, "... ada setiap alasan untuk percaya bahwa alat perekam menonjol memiliki efek fundamental dalam menentukan apa aktor pikirkan dan rasakan tentang peneliti (terutama itu membuat mereka sangat curiga dan waspada) dan apa yang mereka lakukan dalam hadirat-Nya ". Top of Form
Pandangan kami adalah bahwa peneliti harus menahan diri dari merekam dan mengambil catatan di lapangan setidaknya sampai mereka telah mengembangkan merasakan pengaturan dan dapat memahami dampak dari rekaman pada informan. Melalui pelatihan dan pengalaman, peneliti dapat mengembangkan cukup untuk mengingat peristiwa dan percakapan yang diperlukan untuk memahami arti orang, perspektif, dan definisi.

Bentuk Dari Catatan Meskipun bentuk bervariasi dari observer pengamat, catatan lapangan harus ditulis sedemikian rupa untuk memungkinkan peneliti untuk mengambil data dengan mudah, diberi tanda (dan semacam) tema atau topik. Berikut adalah beberapa panduan yang bisa di ikuti: 1. Dimulai dengan pemisahan catatan dan diberi judul. Halaman judul harus mencakup tanggal, waktu, dan tempat pengamatan, hari dan waktu catatan dicatat. Seperti judul berfungsi sebagai pengingat dari gambaran umum dalam setiap acara, memudahkan peneliti untuk memeriksa sesuatu. 2. Sertakan diagram pengaturan pada awal catatan. Melacak gerakan dan menunjukkan di mana halaman catatan setiap gerakan dijelaskan. Hal ini akan berfungsi sebagai referensi ketika peneliti ingin memeriksa peristiwa tertentu. 3. Beri ruang margin cukup lebar untuk peneliti sendiri dan komentar orang lain. Margin lebar juga memungkinkan peneliti untuk menambahkan item “lupa” di lain waktu dan kode atau komentar pada catatan dalam tahap analisis penelitian. 4. Mulailah membuat paragraf baru. Bila peneliti menganalisis data, maka akan sangat membantu jika peneliti telah menggunakan paragraf terpisah untuk setiap kutipan, acara, pikiran, atau topik. 5. Gunakan tanda kutip untuk merekam komentar sesering mungkin. Hal ini tidak perlu memiliki sebuah reproduksi sempurna dari apa yang dikatakan. Yang penting adalah menangkap makna dan kata-kata perkiraan komentar. 6. Gunakan nama samaran nama-nama orang dan tempat. Lebih dari beberapa pengamat partisipan telah cemas atas apa yang akan terjadi jika data jatuh ke tangan yang salah (Humphreys 1975; Johnson 1975; Van Maanen 1982, 1983). Peneliti tidak pernah tahu apa yang mungkin melihat atau mendengar, yang akan membahayakan orang yang diteliti jika orang lain tahu. Juga tidak tahu apakah pembaca catatan mungkin memiliki hubungan dengan orang-orang yang dijelaskan dalam catatan. 7. Membuat salinan dari catatan atau disk data. Kecelakaan yang mungkin terjadi, sebuah kebakaran, pencurian, atau hard drive rusak atau hanya lupa tempat menyimpan catatan, dapat menyebabkan kehilangan data selamanya. Segera setelah merekam catatan, membuat salinan atau disk cadangan.

Top of Form
Komentar Peneliti

Catatan lapangan harus mencakup tidak hanya deskripsi dari apa yang terjadi dalam pengaturan, tetapi juga catatan perasaan peneliti, interpretasi, firasat, prasangka, dan daerah masa depan penyelidikan. Komentar-komentar pribadi harus dibedakan secara jelas dari data deskriptif melalui penggunaan tanda kurung dan untuk komentar peneliti. Peneliti harus belajar untuk berempati dengan informan, untuk mengalami pengalaman mereka secara perwakilan, dan berbagi penderitaan mereka dan kegembiraan.

Mendeskripsikan Orang
Dalam menjelaskan situasi tempat dan kegiatan, peneliti harus berhati-hati menjelaskan ke dalam catatan. Orang-orang menyampaikan hal penting tentang diri mereka dan membuat asumsi tentang orang lain atas dasar gaya rambut pakaian, perhiasan, aksesoris, sikap, dan penampilan umum. Goffman (1959, 1963, 1971) menggunakan manajemen kesan frase untuk menggambarkan bagaimana orang-orang aktif mencoba untuk mempengaruhi bagaimana orang lain berpikir tentang mereka melalui penampilan mereka dan tindakan. Anda harus mencatat fitur-fitur dari orang yang meminjamkan wawasan tentang bagaimana mereka melihat diri mereka atau ingin dilihat oleh orang lain. Apa jenis pakaian yang mereka kekanakan, santai atau pakaian formal? Apakah laki-laki memiliki rambut panjang dan jenggot atau potongan rambut pendek? Bagaimana kondisi gigi mereka dan apa yang mungkin ini memberitahu Anda tentang mereka? Bagaimana orang berjalan? Apa jenis gelas yang mereka kenakan? Apakah orang-orang memakai perhiasan? Apakah wanita memiliki tas dan laki-laki membawa tas? Ini dan fitur lainnya harus dijelaskan dalam catatan lapangan.
Orang, harus dijelaskan dalam istilah tertentu dan atau-evaluatif. Kata-kata seperti pemalu, mencolok, agresif, dan mewah yang interpretatif, bukan kata-kata deskriptif. Kesan peneliti dan asumsi tentang orang-orang berdasarkan penampilan mereka harus diturunkan ke komentar pengamat.

Merekam Aksesoris pada Percakapan
Fisik seseorang, komunikasi nonverbal, nada suara, dan kecepatan berbicara membantu pengamat untuk menafsirkan arti kata-kata mereka (DeVault 1990). Aksesori pada percakapan ini adalah penting untuk memahami interaksi dan harus dimasukkan dalam catatan lapangan.
Peneliti juga harus mencoba untuk menangkap aksen dan pola berbicara, ketika mereka mengatakan sesuatu yang penting tentang orang atau bagaimana orang lain cenderung melihat dia.
Merekam Komentar dan Tindakan Peneliti
Peneliti harus mencatat perilaku mereka sendiri di lapangan. Bicara orang dan tindakan hanya dapat dipahami jika mereka diperiksa dalam konteks di mana mereka dikatakan atau dilakukan. Anda, sebagai peneliti, adalah bagian dari konteks itu.
Merekam Apa Yang Tidak Dipahami
Peneliti sering mendengar kalimat dan percakapan yang mereka tidak sepenuhnya mengerti. Karena pernyataan ini sulit untuk diingat, maka ada kecenderungan untuk menghilangkan mereka dari catatan. Ada juga pernyataan tidak tepat atau keluar dari konteks. Data tersebut harus dicatat. Jangan mencoba untuk merekonstruksi apa yang Anda dengar untuk membuatnya membaca lebih baik.
Batasan dari Penelitian
Desain penelitian fleksibel dalam observasi partisipan dan penelitian kualitatif lainnya. Artinya, peneliti kualitatif biasanya memulai dengan rendah hati, mereka memasuki lapangan, memahami situasi tempat, dan kemudian memutuskan pengaturan lain untuk belajar. Cepat atau lambat, peneliti harus menetapkan beberapa batasan untuk penelitian dalam hal jumlah dan jenis pengaturan yang dipelajari. Pemilihan pengaturan tambahan atau informan akan bergantung pada apa yang telah pelajari dan kepentingan penelitian. Yang penting adalah bahwa, tidak peduli berapa banyak informasi yang didapatkan peneliti, peneliti harus mengembangkan pemahaman tentang sesuatu yang tidak dipahami sebelumnya.
Banyak peneliti lebih memilih untuk mengambil istirahat dari lapangan setelah mereka menghabiskan beberapa waktu di lokasi. Melakukan hal ini akan memungkinkan peneliti untuk membersihkan pikiran, mengkaji dan menganalisis data, menetapkan prioritas, mengembangkan strategi dan taktik lapangan, dan memutuskan apakah akan pindah ke daerah lain atau pengaturan.
Sebuah jeda dari pengamatan intensif penelitian dibutuhkan untuk memberikan napas kedua dan daya tahan yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi. Ketika peneliti mengambil istirahat dari lapangan, biasanya akan sangat membantu untuk menulis sebuah memo analitik meringkas apa yang telah dipelajari dan menguraikan kemungkinan program pengumpulan data di masa depan.

Meninggalkan Lapangan
Peneliti hampir tidak pernah mencapai titik ketika mereka merasa bahwa penelitian mereka lengkap. Selalu ada satu orang lagi untuk wawancara, satu firasat lebih untuk memeriksa, atau satu bidang lagi untuk mengejar. Namun yang paling merugikan adalah peneliti sampai pada tahap ketika berjam-jam dihabiskan di bidang hasil yang semakin berkurang. Glaser dan Strauss (1967) menggunakan frase saturasi teoritis untuk merujuk ke titik dalam penelitian lapangan di mana data menjadi berulang dan tidak ada wawasan baru yang besar diperoleh. Pada saat Inilah waktu untuk meninggalkan lapangan.
Studi lapangan berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari setahun.
Dalam kebanyakan kasus peneliti harus menghabiskan setidaknya beberapa bulan dalam tempat penelitian terlepas dari frekuensi kunjungan mereka. Adalah umum bagi para peneliti lapangan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tempat penelitian dan untuk menolak atau merevisi hipotesis kerja setelah beberapa bulan pertama. Orang sering tersandung di beberapa wawasan yang mengikat semuanya bersama-sama hanya setelah jangka waktu lama di lapangan. Kadang-kadang dibutuhkan waktu cukup lama bagi informan untuk membuka diri pada peneliti.
Sebuah cara yang umum untuk meninggalkan lapangan adalah "keluar diam-diam" (Junker 1960) atau "mengambang" (Glaser dan Strauss 1967), yaitu, secara bertahap mengurangi pada frekuensi kunjungan dan membiarkan orang menyadari dengan sendirinya bahwa penelitian ini berakhir. Ini adalah ide yang baik tidak untuk memotong kontak dengan informan terlalu cepat, meskipun hal ini mudah dilakukan.
Triangulasi
Dalam literatur tentang observasi partisipan, triangulasi merujuk pada kombinasi metode atau sumber data dalam studi tunggal (Denzin 1978; Patton 1980). Meskipun catatan lapangan berdasarkan tangan pertama pengalaman dalam pengaturan menyediakan data kunci dalam observasi partisipan, dan pendekatan metode lain dapat dan harus digunakan dalam hubungannya dengan lapangan.
Etika Di Lapangan
Sebagai sebuah metode penelitian yang melibatkan peneliti dalam keseharian kehidupan masyarakat, observasi partisipan mengungkapkan sisi baik dan buruknya orang lain dan sangat sering menempatkan peneliti dalam situasi problematis yang sulit diselesaikan secara moral dan etis. Biasanya melibatkan beberapa penawaran, baik itu eksplisit atau implisit, bahwa peneliti tidak akan melanggar privasi informan atau kerahasiaan, mengekspos mereka untuk menyakiti, atau campur tangan dalam kegiatan mereka.
Setelah peneliti berada di lapangan, peneliti mencoba untuk menjalin hubungan dengan informan, untuk mendapatkan kepercayaan dan keterbukaan, dan diterima sebagai orang yang tidak menghakimi dan tidak mengancam. Literatur tentang etika penelitian umumnya mendukung posisi non interventionist di lapangan. Kebanyakan peneliti menunjukan “kesetiaan” untuk mengejar tujuan penelitian atau informan mereka. Keterlibatan yang akan mengganggu penelitian atau komitmen untuk informan harus dihindari. Namun peneliti tidak terbebas dari tanggung jawab moral dan etika atas tindakan mereka atau kelambanannya hanya karena mereka sedang melakukan penelitian.

Dalam penelitian, untuk bertindak atau gagal bertindak adalah membuat pilihan etis dan politik. Bahwa penelitian tujuan dan lampiran ke informan lebih besar daripada pertimbangan lain.
Peneliti lapangan juga dihadapkan dengan kemungkinan bahwa kehadiran nya dapat mendorong orang untuk terlibat dalam kegiatan tidak bermoral atau ilegal. Akan tetapi, hal yang terpenting dilakukan oleh peneliti adalah sebelum peneliti terlalu terlibat dalam penelitian, terlalu dekat dengan informan, dan terlalu bersimpati pada perspektif mereka, adalah bijaksana untuk mengetahui di mana peneliti akan menarik garis, menentukan sikap.

Referensi Lain: Bartanto dan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola
Melliong.2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posda Karya
Subiyanto, Ibnu. 2000. Metode Penelitian Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN http://www.isekolah.org/file/h_1090894530.doc -----------------------
[1] Ibnu Subiyanto, Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000), hal.1

[2] Melliong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004), hal. 127
[3] Bartanto dan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994) hal. 256

Similar Documents

Premium Essay

Mercedes Goes After Younger Buyers

...تم تسجيل قائمة رغباتك بنجاح، رقم التسجيل 495836 احتفظ برقم التسجيل والرقم السري حتي ظهور النتيجة وزارة التعليم العالي مكتب تنسيق القبول بالجامعات والمعاهد عام 2015 | بطاقة الاختيار للتقدم برغبات التنسيق للحاصلين علي  الثانوية العامة المصرية نظام حديث | | | |   رقم الإيصال:  495836  Friday, August 07, 2015-2:49:03 PM | اسم الطالب : شادى محمد احمد ابراهيم |   رقم الجلوس:  206185 | التخصص : الثانوية العامة المصرية نظام حديث-علمي علوم |   المجموع الكلي:  396.00 | المحافظة :  القاهرة | الإدارة التعليمية :  الوايلى | هاتف : 01111890396 | النوع : ذكر | الديانة: مسلم | تاريخ الميلاد : 12/8/1996 | قائمة الرغبات المسجلة في مكتب التنسيق | 1. | اقتصاد وعلوم سياسية القاهرة, | 25. | اداب الفيوم, | 2. | طب بيطرى القاهره, | 26. | اداب شبين الكوم ج المنوفية, | 3. | طب بيطرى الزقازيق, | 27. | دار العلوم ج القاهره, | 4. | طب بيطرى بنها, | 28. | تربية حلوان, | 5. | طب بيطرى الاسكندريه, | 29. | تربية ابتدائي عين شمس, | 6. | تجاره وإدارة أعمال ج حلوان, | 30. | معهد فني تمريض عين شمس, | 7. | تجاره عين شمس, | 31. | معهد فني تمريض مستشفى تخصصي عين شمس, | 8. | تجاره القاهره, | 32. | نوعية عباسيه, | 9. | اعلام القاهره, | 33. | حقوق عين شمس, | 10. | السن عين شمس, | 34. | حقوق حلوان, | 11. | علوم عين شمس, | 35. | حقوق القاهره, | 12. | علوم القاهره, | 36. | معهد فنى تمريض حلوان, | 13. | علوم حلوان, | 37. | اثار الفيوم, | 14. | علوم الفيوم, | 38. | تجاره شبين الكوم ج المنوفية, | 15. | علوم الزقازيق, | 39. | حقوق شبين الكوم ج منوفية, | 16. | علوم طنطا,...

Words: 297 - Pages: 2

Premium Essay

Mercedes Goes After Young Buyers

...Mercedes Goes After Younger Buyers. Mercedes and BMW have been competing head to head for market share in the luxury-car market for more than three decades. back in 1959,BMW almost went bankrupt and nearly sold out to Daimler –Benz, the maker of Mercedes –Benz cars. BMW was able to recover to the point that in 1992 it passed Mercedes in worldwide sales. Among the reasons for BMW;s success was its ability to sell models that were more luxurious than previous model but still focused on consumer quality and environmental responsibility. In particular, BMW targeted its sales pitch to the younger market, whereas Mercedes retained a more mature customer base. In response to BMW’s success, Mercedes has been trying to change their image by launching several products in an effort to attract younger buyers who are interested in sporty, performance-oriented cars. BMW, influenced by Mercedes , is pushing for more refinement and comfort. According to expert , the focus is still luxury and comfort for Mercedes while BMW focuses on performance and driving dynamics. Even though each company produces many different models, two relatively comparable coupe automobiles are the BMW 330ci and Mercedes CLK320. Mercedes is concerned that dealer price of the CLK 320 is not consistent and that even though the average price is $43,215, the price is actually normally distributed with a standard deviation of $2,981. Whereas BMW’s price also normally distributed with average price $34,990 and standard...

Words: 485 - Pages: 2

Premium Essay

Mercedes

...CASE: MERCEDES GOES AFTER YOUNGER BUYERS Questions for discussion. 1. Suppose Mercedes is concerned that dealer prices of the CLK 320 are not consistent and that even though the average price is $43,215, the prices are actually normally distributed with a standard deviation of $2,981. Suppose also that Mercedes believes that at $42,000, the CLK 320 is priced out of the BMW 330ci market. What percentage of the dealer prices for the Mercedes CLK 320 is more than $42,000 and hence priced out of the BMW 330ci market? |z = x - µ |=42,000 - 43,215 |= -0.41 | |σ |2,981 | | | |0.3409 | |from z table | | |P(x≥42000) |=1 - .3409 |=0.6591 | from excel |P(x≥42000) |=NORMDIST(42000,43215,2981,TRUE) |=0.3418 | | |=1 - .3418 |=0.6582 | 66% of the dealer prices for the Mercedes CLK 320 is more than $42,000 and hence priced out of the BMW 330ci market. 2. The average price for a BMW 330ci is $34,990. Suppose these prices are also normally distributed with a standard deviation of $2,367. What percentage of BMW dealers is pricing the 330ci more that the average price for a CLK 320? |z = x - µ |=43215 - 34,990...

Words: 280 - Pages: 2

Premium Essay

Mercedes and Bmw (Bayerische Motoren Werke) Compete in the Luxury Car Segment

...middle, upper middle and high. The responses of the 751 graduates were tallied into a table. SCHOLASTIC ACHIEVEMENT INCOME LEVEL LOW LOWER MIDDLE UPPER MIDDLE HIGH TOTAL Above average 22 31 31 8 92 Average 67 80 73 17 237 Below average 124 161 122 15 422 Is there a relationship between scholastic achievement and level of income? Test this relationship at a 1% level of significance. (Table value: Chi square with 6 df at 0.01 level of significance = 16.81189) Probability distribution - Continuous Mercedes Goes after Younger Buyers Background • Mercedes and BMW (Bayerische Motoren Werke) compete in the luxury car segment • 1959 BMW was bankrupt but in 1992 it overtook Mercedes in sales • Reasons for success • Luxurious models • Consumer quality • Environmental responsibility • Younger customers – refinement and comfort • Focus on performance and driving dynamics • Coupe – 330ci - $34990 – 30 miles per gallon (highway) and 20mpg (town) • Mercedes • Changing...

Words: 588 - Pages: 3

Premium Essay

Statistics

...Project 1 Case B: Mercedes Goes After Younger Buyers Group Members: * Mohamed Ahmed Hussein Labib * Ibrahim Waleed Sayed El-Deeb * Mirette Emil Mousa (Group 3: Monday & Wednesday 10:30) Case Analysis: P.O.C | Mercedes CLK 320 | BMW 330Ci | Average Price (Mean) | $43,215 | $34,990 | Gas: - Highway Town | 29 Miles/Gallon 21 Miles/Gallon | 30 Miles/Gallon 21 Miles/Gallon | Price Distribution(Mean, Variance (Sigma)^2) | Normal Distribution(43,215, (2,981) ^2) | Normal Distribution(34,990, (2,367) ^2) | Gas Distribution(A,B) | Uniform Distribution(24,34) Miles/Gallon | Uniform Distribution (25,35) Miles/Gallon | 1- Percentage of Mercedes CLK 320 dealers selling with 42,000 or more: Z-Score = (X-Mean)/Standard Deviation = (42000-43215)/2981= -0.407 = -0.41 By going to the normal distribution table we find that the probability of dealers selling Mercedes CLK 320 with more than or equal 42,000 is 0.6582. Meaning that 65.82% of dealers sell The Mercedes CLK 320 with a price which is priced out when compared to BMW 330ci. (Normal Distribution for No.1) (Normal Distribution for No.2) 2- Percentage of BMW 330ci dealers pricing with more than 43,215: Z-Score = (X-Mean)/ S.D = (43,215-34,990)/2,367 = 3.47 By going to the normal distribution table we find that the probability of dealers selling BMW 330ci with more than 43,215 is 0.0003 Meaning...

Words: 255 - Pages: 2

Premium Essay

Quantitative Business Management

...ASSIGNMENT 2 Q1. GENDER EQUITY IN THE WORKPLACE * Gender Discrimination in employment – Title VII of the Civil Rights Act * Equal Employment Opportunity Commission * HR data on gender POSITION | GENDER | TOTAL | | Male | Female | | Managerial | 8 | 3 | 11 | Professional | 31 | 13 | 44 | Technical | 52 | 17 | 69 | Clerical | 9 | 22 | 31 | Total | 100 | 55 | 155 | a) What is the probability that a worker is a woman? b) If a managerial person is selected, what is the probability that the person is a woman? c) A special bonus is given to a person in the technical area – what is the probability that it will go to an woman given that the worker is in the technical area? Is this discrimination against male technical workers? What factors might enter into the awarding of bonus other than random selection? d) What is the probability that a professional person will be a winner to Hawaii? e) What is the probability that the winner will be either a man or a clerical worker? f) What is the probability that the winner will be an woman and in management? g) Suppose the winner is a man. What is the probability that he is from the technical group? Q2. Probability Distributions - Discrete BANKING INDUSTRYs PUBLIC IMAGE * Gallup Survey of 1002 bank customers * 80% bank their primary financial institution * 65% very satisfied with the bank * 79% banks are very important * 64% banks are more competitive today ...

Words: 848 - Pages: 4

Premium Essay

Examination of the Potential Consequences for the Jaguar Brand Resulting from Its Takeover by Tata Motors of India.

...Examination of the Potential Consequences for the Jaguar Brand resulting from its takeover by TATA Motors of India. Pg.-2 Acknowledgements: This research would not have been possible without the support and assistance of Mr. Gareth Williams, the dissertation supervisor. I am also very grateful to all the experts at Audi, BMW and Jaguar Dealerships (Leeds) and to the people who agreed to share their views with me which assisted in the research process. Pg.-3 Table of Contents Pages Acknowledgements 2 Abstract 4 1. Introduction 6 2. Literature Review 10 2. (A) what is a Brand? 2. (B) why is Branding important? 2. (C) Branding of Cars 2. (D) The issue of Declining Brands 2. (E) Country of Origin 3. Research Methodology 21 4. Research Analysis and Findings 35 5. Conclusions ...

Words: 16736 - Pages: 67

Premium Essay

Formula

...1.2 Table of Contents 1.2 Table of Contents 1 1.3 Acknowledgement 2 1.4 Summary/Abstract 3 2.0 Brand #1 Mercedes Benz 2.1 Introduction to Mercedes Benz 4-5 2.2 Mercedes Benz History and Development 5-9 2.3 The Macro-environment 10-12 2.4 Organizations within the industry 12-16 2.5 Strengths and weaknesses of Mercedes Benz 17 2.6 References 18 3.0 Brand #2 Toyota 3.1 Introduction to Toyota 19-20 3.2 Toyota History and Development 20-23 3.3 The Macro-environment 24-29 3.4 Organizations within the industry 30-31 3.5 Strengths and weaknesses of Toyota 32 3.6 References 33 4.0 Comparison between brand #1 and brand #2 34-35 1.3 Acknowledgements This assignment has been done for our subject Fundamentals of Marketing (BM101), at UCSI University. At this time we would like to acknowledge the advice and support of our lecturer Ms. Nazliwati Mohammad. We also acknowledge that some of the material for this assignment has been derived from other sources, all of which are included in our respective references. All group members have worked effectively and cohesively in this project and share equal contribution. 1.4 Summary/Abstract In this assignment we will be analysing two different car manufacturers. The brands we have chosen are Mercedes Benz and Toyota. In this report we will be presenting the brands’ history and development, the macro environment affecting them, and their organizations...

Words: 9079 - Pages: 37

Premium Essay

Marketing Potfolio

...KARELIA UNIVERSITY OF APPLIED SCIENCE International business Sukhanova Taisiia 1301237 MKBNS13 PORTFOLIO ASSIGNMENT September-November 2013 Chapter 1. Recently, I bought a Smartphone for myself, so here the short report about it. Product: Smartphone HTC one S. Features: The main reason for buying this phone was the price and design. I was really satisfied with the price, it coasted only 14.000 rubles, and it has a classic but really attractive design. Benefits: I was kind of surprised when I start used it, because it has so many functions and different useful programs, such as dropbox, polaris office, goggle map and so on. Disappointments: The one thing that really disappointed me was the camera. The qualities of taken pictures are so bad and also this Smartphone as all these new devices don’t have a life-long charge. Recommendations: Well, if this company wants to have a loyalty relationships with their consumers they should improve like a lot in their phones, for example make the camera more powerful and maybe add some colors to their design such as red, blue, pink, green e.t.c. so it will look more positive. Chapter 2. In my opinion, business ethics is important in providing a foundation for understanding how to succeed in business. Codes of ethics are generally used in the business and professional context...

Words: 5003 - Pages: 21

Premium Essay

Toyota Paper

...Describe a major global corporation: (1) a leading manufacturer or (2) a major retail or restaurant business. Describe the type of business, market share, financials, size, and global presence. Toyota Motor Corporation was founded in 1919 by the famous Japanese inventor, Saki chi Toyoda. Its primary business is manufacturing and selling automobiles. With operations in the U.S. for the past 50 years, Toyota is one of the most well known automobile manufacturers in the world. In fact, it is the largest automobile manufacturer in the world, producing over 7 million units in the last financial year. (Liker, 2008) During this time it reported a profit of over $5 billion dollars. It is a multinational corporation with its corporate office located in Toyota City, Aichi, Japan. Toyota currently employs roughly 310,000 people around the world. (2010) The Toyota Way and the Toyota Production system are what make up Toyota’s DNA. The Toyota Way can be summarized two ways: continuous improvement and respect for people. (Liker & Hoseus, 2008) Continuous improvement is translated as Kaizen which is huge in the Toyota culture where this means challenge everything. (2008) Toyota is also responsible for the invention of the term “lean production” sometimes called the Toyota Production System or TPS. (Liker, 2005, p. 115) This invention has triggered a global transformation in just about every industry to Toyota’s manufacturing and supply chain philosophy and methods for over a decade...

Words: 1838 - Pages: 8

Premium Essay

Toyota

...TOYOTA MOTORS PREPARED BY: S. QURRAT-UL-AIN KAZMI REG ID: 4494 CLASS ID: 9316 SUBMITTED TO: SIR SHAKEEL BAIG DATE: 01 March 2010 2 TOYOYA MOTORS MISSION STATEMENT ³Toyota seeks to create a more prosperous Society through automotive manufacturing«´ VISION STATEMENT ³Toyota aims to achieve long-term, stable growth in harmony with the environment, the global economy, the local communities it serves, and its stakeholders«´ OBJECTIVES Supporting One Another in Life and Living We aspire toward the realization of a society in which each individual can live with dignity and hope. To this end, we support efforts to activate the wisdom found in everyday life and to build a good society through mutual support and collaboration among neighbors. Searching for the Art of Living Better In today's globalized world, nature is on the verge of crisis, while culture is undergoing a rapid transformation. We wish to contribute to the creation of a beautiful environment and dynamic local culture by nurturing relationships with the people of the world and learning from nature's wisdom, so that everyone can enjoy a compassionate and fulfilling coexistence. Toward a Fulfilling Future We support initiatives to enrich the lives and minds of young people, with the aim of fostering the next generation, on whom the future depends. We hope that this will enable the next generation to respect each other's cultures from a broader perspective and to forge a path to the achievement of lasting peace. SWOT...

Words: 1712 - Pages: 7

Premium Essay

International Marketing

...International marketing Introduction to Global Marketing (polycopié 1) fidéliser les clients : to build customer loyalty un ensemble de : a set of Définition d'un marché : A market is a set of actual and potential customers. Actual customer is the customer that the company already have. One product is design for one market. One product is design for a set of customers. Market are customers. The marketing process : 1 – Analysis => SWOT analysis - company strenghs & weaknesses (internal analysis) - market opportunities & threats (external analysis) 2 – Planification => setting goals => designing strategies 3 – Implementation => implementing Marketing mix strategies 4 Ps : Product, price, place, promotion 4 – Control => making sure strategies have delivered expected results Global marketing Global marketing is the coordination of marketing activities across various countries that satisfy customers needs. To go global : selling products on a worldwide basis. A) Why do firms go global ? Brand image : a set of mental representations that customers have about the brand. Survival and growth - limited growth in domestic markets eg (équivalent de exemple : exempli gracia en latin) : Nestlé - High growth potential in emerging markets emerging markets : have a fast growth eg China's growth rate around 8 %, BRICS Gaining increased competitiveness - Achieving economies...

Words: 3798 - Pages: 16

Premium Essay

Hunter Boot Ltd. Case Study Report

...Comparative and competitive advantage 4 2.1 Comparative advantage 4 2.2 Competitive advantage 5 2.3 Hunter Boot Ltd. and competitive advantage 5 3. Market screening 6 3.1 Asian market 7 3.2 Screening criteria for Hunter Boot Ltd.’s selection of new markets in Asia 7 4. Market Entry Mode 7 4.1 Hunter Boot Ltd. and entry mode 8 5. The 4 P’s of Marketing 9 5.1 Hunter Boot Ltd.’s two most important P’s 10 5.1.1 Product 10 5.1.2 Pricing strategy to differentiate Hunter products 11 6. Conclusion 11 References 12 1 Introduction This paper looks into different aspects of Hunter Boot Ltd. and its possible expansion to the Asian market. The paper’s content is based on a case study prepared for a Webinar April 12th 2013. The report goes through Hunter Boot Ltd.’s history, theories of comparative and competitive advantages, market screening criteria, Asian market, entry modes and how Hunter Boot Ltd. could apply these theories in order to enter Asian market. Lastly, the report is finished with a short summary of the subject. In recent years, an increasing number of key industries such as automobile and motorcycle production, agricultural equipment, aerospace, military hardware, telecommunication, electronics and luxury consumer goods have become global in scope. Firms in these industries originate, produce, compete, and market their products worldwide. (Mahajan, Muller, Wind, 2000). 1.1 History of Hunter Boot Ltd. Hunter Boot Ltd. has merged functionality, fashion...

Words: 3058 - Pages: 13

Premium Essay

Strategy

...BSM 3614 Strategy Trimester 2, 2015/2016 BSM 3614 Strategy Trimester 2, 2015/2016 The Strategy Formulation Framework Automobile Industry Volkswagen Lecturer : Mdm Jayanty A/p Kuppusamy Prepared by: Students’ Name | Students’ ID | Boong Lek Yang | 1112702060 | Cheryl Sim Qiao Ping | 1112700828 | Gog Yi Jun | 1112700309 | Pong Fwu Yi | 1121115503 | Yau Shye Hui | 1112702505 | Table of Content Description | Page number | Executive Summary | 4 | List of Tables | 5 | List of Figures | 5 | I  Introduction   | | II  Methodology: The Strategy Formulation Framework   | | III Company Background   | | The Internal Environment 1. Resources2. Capabilities3. Core Competencies | | The External Environment1. Demographic2. Economic3. Political/Legal4. Sociocultural5. Technological6. Global7. Physical8. Industry | | Porter Five Forces Model1.Threat of New Entrants/Barriers to Entry2.Bargaining Power of Suppliers3.Bargaining Power of Buyers4.Product Substitutes5.Intensity of Rivalry Among Competitors | | IV Analysis 1: The Input Stage 1. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix 2. External Factor Evaluation (EFE) Matrix 3. Competitor Profile Matrix (CPM)  | | V Analysis II: The Matching Stage1. SWOT matrix 2. SPACE matrix 3. BCG matrix 4. I/E matrix 5. Grand Strategy Matrix  | | VI Analysis III: The Decision Stage 1. QSPM Matrix  | | VII Strategy Recommendation | | References | | Appendices | | ...

Words: 18317 - Pages: 74

Premium Essay

Bmw, Mp

...| | |BMW AG | |Marketing Plan | | | | | |Robbie Johnson, Paul Vitale, Tim Lyons, Nathan Davis, and Laura Rusbarsky | | | Executive Summary Plan Overview: • We made sure to do the SWOT Analysis for BMW. Our strengths are our brand recognition and reputation for quality while our weaknesses are our high repair costs and vulnerability to currency fluctuation. Additionally, our opportunities are increased media attention on the 2012 Olympics and the BMW Championships golf tournament (both of which we sponsor) and our threats are the rising cost of fuel and the severe economic downturn...

Words: 8773 - Pages: 36