CASE STUDY “MIELE” 1. What are the key resources that have made Miele a successful company so far? Which of these are Marketing Asset? 2. Miele are now facing more and more competition in a changing market. Do their resources provide them a sustainable competitive advantage? 3. What new resources might they need to develop/acquire to remain successful in the future?
Jawab:
LANDASAN TEORI
Kasus ini menjelaskan backstage issue dari sebuah perusahaan Jerman, bernama “Miele”, yang bergerak di bidang alat-alat rumah tangga (home appliance), seperti mesin cuci dan vacuum cleaner.
Untuk menganalisa kondisi backstage suatu perusahaan maka dibutuhkan analisis “How To compete”: a. Resources profile: sejauh mana resources dari perusahaan dapat dikerahkan untuk menggarap attractive market target dan meraih competitive advantage melalui kegiatan di dalam value chain b. Analisis Value Chain sebagai rangkaian kegiatan untuk menciptakan competitive advantage
Landasan teori dari resources company adalah RbV (Resources based View). Berdasarkan teori RbV, superior performance dari company terutama dipengaruhi oleh resources profile yang dapat dikerahkan.
Resources dalam suatu perusahaan terdiri dari 3 level yaitu sbb: 1. Asset, terdiri dari tangible dan intangible asset 2. Capabilities, yaitu kemahiran dan ketrampilan mencipta sinergi atau racikan sehingga menghasilkan suatu keunikan. Memiliki karaketeristik VRINE 3. Dynamic capabilities, yaitu kapasitas company untuk secara terarah dan sadar mencipta, memperbesar atau memodifikasi pangkalan resources supaya dapat memelopori dan melakukan perubahan sejalan dengan perubahan dinamika onstage
Soal No. 1:
What are the key resources that have made Miele a successful company so far? Which of these are Marketing Asset?
Jawab:
Key Resources dan Marketing Asset yang dimiliki oleh perusahaan Miele bisa