Free Essay

S. Psi.,

In:

Submitted By dwiash
Words 3572
Pages 15
REGULASI EMOSI PADA PENDERITA HIV/AIDS

Mekar Duwi Indah Sari
Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan dwiashari572@gmail.com Abstract

The research aims at determining emotional regulation of people with HIV/AIDS and factors influencing emotional regulation of people with HIV/AIDS. The research uses qualitative method with case study approach. To collect the data, the researcher uses interview and observation towards people with HIV/AIDS as subjects. The subjects of the research consist of two people with HIV/AIDS using two significant persons. The result of the research indicates that emotional regulation is done by those two subjects. The emotional regulation functions in regulating emotional response towards problems that arise after the two subjects were positively infected HIV/AIDS. The first subject uses antecedent-focused strategy (appraisal) that consists of situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change, and modulation response. Factors influencing the use of emotional regulation of the first subject are children, self-disclosure, and social support. In contrast to the first subject, the second subject uses response-focused strategy (expression suppression) through situation selection emotional regulation process. The use of the strategy is influenced by the incapability of self-disclosure and social support. The conclusion of the research is the use of emotional regulation of people with HIV/AIDS conducted through different strategies, subjected to the factors influencing the use of emotional regulation. The presence of self-disclosure factor depends on whether or not the subject has good capability of self-disclosure.

Keywords: people with HIV/AIDS, emotional regulation

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui regulasi emosi penderita HIV/AIDS dan faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi emosi pada penderita HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi kepada subjek penderita HIV/AIDS. Subjek penelitian terdiri dari dua orang penderita HIV/AIDS dengan dua orang significant person. Hasil penelitian menunjukkan regulasi emosi dilakukan oleh kedua subjek. Regulasi emosi berperan dalam mengatur respon emosi dari permasalahan yang muncul setelah kedua subjek terinfeksi HIV/AIDS. Subjek pertama menggunakan strategi regulasi emosi antecendent-focussed strategy (cognitive reapraissal) melalui proses regulasi emosi yang terdiri dari situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change, dan modulation respon. Faktor yang mempengaruhi penggunaan regulasi emosi subjek pertama yakni anak, keterbukaan (self disclosure) dan dukungan sosial (sosial support). Berbeda dengan subjek pertama, subjek kedua meregulasi emosi dengan menggunakan strategi regulasi emosi respon focused strategy (expression suppression) melalui proses regulasi emosi situation selection. Penggunaan strategi regulasi emosi ini dipengaruhi faktor ketidakmampuan membuka diri dan dukungan sosial (sosial support). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan regulasi emosi pada penderita HIV/AIDS dilakukan dengan strategi yang berbeda-beda, sesuai dengan faktor yang mempengaruhi penggunaan regulasi emosi.

Kata Kunci : penderita HIV/AIDS, regulasi emosi

PENDAHULUAN

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. HIV atau Human Immunodeficiency Virus sendiri adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum membutuhkan pengobatan namun orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain bila melakukan hubungan seks berisiko dan berbagi alat suntik dengan orang lain (www.aidsindonesia.or.id, 2014). Pasien AIDS memiliki tiga tantangan utama yaitu menghadapi reaksi terhadap penyakit yang memiliki stigma, berhadapan dengan kemungkinan waktu kehidupan yang terbatas, dan mengembangkan strategi untuk mempertahankan kesehatan fisik dan emosi. Namun, kebanyakan penderita HIV/AIDS dapat bertahan dengan baik menghadapi penyakitnya. Mereka yang terinfeksi AIDS harus bertahan dari ketakutan akan prasangaka dari masyarakat umum, terutama jika mereka gay atau pengguna narkoba jarum suntik. Banyak orang yang menyalahkan korban HIV/AIDS, masyarakat juga seringkali bersikap irasional takut tertular oleh penyakit ini meskipun mereka tidak memiliki kontak langsung dengan penderita HIV/AIDS. Penolakan ini memberikan perasaan tidak nyaman bagi para penderita, yang turut mempengaruhi kondisi fisik mereka secara umum. Selain itu, pasien juga harus menghadapi diagnosis kematian yang dapat mendorong mereka mengalami stres atau depresi sehingga membuat mereka mengisolasi diri dari orang lain. Beberapa pasien bahkan terdorong untuk melakukan bunuh diri karena takut akan menderita sakit ketika mengalami penyakit ini lebih lanjut. Padahal kenyataannya, mereka masih dapat hidup cukup lama sampai diatas sepuluh tahun (Hasan, 2008). Kesulitan-kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh penderita AIDS ini membuat peningkatan stress dan emosi negatif seperti perasaan marah, sedih, dan takut yang menyebabkan semakin buruknya kondisi mereka. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan dalam meregulasi emosi. Seperti halnya depresi, pemikiran negatif yang berkelanjutan dan terus-menerus akan mempengaruhi serta menurunkan pikiran positif, yang berdampak pada di diagnosisnya individu mengalami episode depresi mayor. (Jorman, 2010). Cohen (2007), stres dapat memicu perubahan biologis misalnya ketidakseimbangan hormon dan perubahan susunan saraf yang mengganggu fungsi kekebalan. Hal ini dapat mengarah pada penyakit infeksi yang semakin parah, termasuk kanker yang disebabkan oleh virus (misalnya kanker rahim dan dubur). Peneliti berpendapat bahwa antara kesehatan fisik dan emosi sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Ketika fisik seseorang mengalami penurunan dikarenakan penyakit yang digolongan kedalam penyakit serius, kondisi tersebut akan mengganggu dan memicu munculnya emosi dari individu. Sebaliknya ketika emosi yang dirasakan oleh individu tidak mampu dikontrol serta diekspresikan sebagaimana mestinya. Emosi tersebut dapat membuat kondisi fisiknya menjadi semakin buruk. Dari permasalahan yang telah dijelaskan diatas, peneliti mengasumsikan bahwa dengan infeksi HIV/AIDS dalam tubuhnya maka penderita HIV/AIDS membutuhkan kemampuan regulasi atas emosinya. Meskipun sebenarnya semua dari kita mengalami emosi dari berbagai jenis dan berusaha untuk mengatasi emosi-emosi ini baik cara yang efektif atau tidak efektif. Emosi memberitahu kita tentang kebutuhan kita. Frustrasi yang kita alami, dan hak kita memotivasi diri untuk melakukan perubahan, melarikan diri dari situasi yang sulit, atau tahu kapan kita puas. Namun ada banyak orang yang menemukan diri mereka kewalahan dengan emosi mereka sendiri. Perasaan takut muncul dan ketidakmampuan mengatasi permasalahan karena mereka percaya bahwa kesedihan atau kecemasan tidak memperbolehkan individu melakukan perilaku yang efektif untuk mengatasi emosi (Leahy, 2011). Dampak dari regulasi emosi yang baik bagi penderita HIV/AIDS yaitu individu memperoleh kebahagiaan yang lebih banyak, dan saat berhubungan dengan orang lain secara personal, hubungan tersebut akan terjalin dengan baik dan hangat. Banyaknya kebahagiaan yang mereka rasakan, mereka tidak akan lagi larut dalam kesedihan, depresi dan pada akhirnya ini akan berpengaruh pada fisik mereka. Penderita akan bisa lebih menerima kondisinya saat ini, serta membangkitkan kembali semangat dan kepercayaan diri penderita untuk melangsungkan kehidupannya. Sedangkan penderita yang tidak mampu meregulasi emosinya dengan baik atau kegagalan dalam regulasi akan berdampak mengalami gangguan depresi yang terjadi karena terganggunya emosi. Dampak dalam hidupnya adalah sulitnya memperoleh kebahagiaan dalam hidup, hubungan dengan orang lain yang sulit terjalin dan kurang harmonis serta depresi ini juga mampu memperburuk kondisi penderita (Jorman, 2010). Pengaturan emosi biasanya ditargetkan terhadap pengalaman yang melibatkan upaya untuk menghilangkan perasaan yang tidak menyenangkan. Sedangkan regulasi emosi ditargetkan terhadap perilaku tersenyum karena bahagia (emosi positif) maupun perasaan sedih (emosi negatif). Kompleksitas penting lainnya adalah bahwa regulasi emosi biasanya terjadi dalam konteks sosial (Gross, Richards, & John, 2006). Gross (2007) menyatakan bahwa regulasi emosi ialah strategi yang dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar untuk mempertahankan, memperkuat atau mengurangi satu atau lebih aspek dari respon emosi yaitu pengalaman emosi dan perilaku. Seseorang yang memiliki regulasi emosi dapat mempertahankan atau meningkatkan emosi yang dirasakannya baik positif maupun negatif. Selain itu, seseorang juga dapat mengurangi emosinya baik positif maupun negatif. Kappas (2011) berpendapat bahwa regulasi emosi dipengaruhi oleh proses sosial. Meskipun emosi terjadi dalam diri seseorang, tetapi dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial seseorang. Emosi dari satu orang dapat mempengaruhi emosi lain dan karenanya, orang lain berfungsi sebagai sarana dalam regulasi emosi. Beberapa aspek regulasi emosi dijelaskan oleh Gross (2007) sebagai berikut: 1. Mengatur emosi dengan baik yaitu emosi positif maupun emosi negatif. 2. Mengendalikan emosi sadar, mudah, dan otomatis. 3. Menguasai situasi stres yang menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya. Menurut Gross dan Thompson (2007) proses regulasi emosi terdiri dari lima kelompok proses yaitu : 1. Situation selection (pemilihan situasi), yaitu memilih satu situasi yang akan dihadapi atau dihindari atas dasar situasi ini cenderung menghasilkan emosi yang berlebihan. 2. Situation modification (modifikasi situasi), mengacu pada mengubah suatu situasi yang mampu mempengaruhi emosi seseorang. 3. Attention deployment (penyebaran perhatian), yaitu memperhatikan aspek-aspek tertentu dari situasi atau memikirkan sesuatu yang lain. 4. Cognitive change (perubahan kognitif), mengacu pada menilai kembali (menafsirkan) situasi dengan mengubah cara berfikir sehingga dapat mengurangi pengaruh emosi yang muncul. 5. Response modulation (modulasi respon), strategi regulasi emosi response modulation mengacu pada upaya untuk mengubah kecenderungan respon emosional.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data deskriptif yang merupakan data yang berisi perkataan dari hasil wawancara. Kedalaman hasil analisisnya sampai pada content analysis atau analisis isi. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Metode keterpercayaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat validitas dari data yang diperoleh yaitu menggunakan triangulasi. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah triangulasi dengan sumber, dan triangulasi dengan metode.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dinamika Regulasi Emosi Penderita HIV/AIDS Latarbelakang subjek pertama terinfeksi HIV/AIDS dikarenakan tertular virus dari suami yang lebih dahulu tertular HIV/AIDS. Melihat gejala yang dimunculkan oleh suami, serta dengan beberapa pengetahuan mengenai HIV/AIDS. Subjek memutuskan untuk melakukan VCT pada diri sendiri. Pada subjek kedua, latarbelakang subjek terinfeksi HIV karena perilaku seks bebas dengan sesama jenis (homoseksual). Subjek kedua memeriksakan diri setelah muncul beberapa penyakit yang kemudian membuat subjek kedua mendapat perawatan di rumah sakit. Muncul kecurigaan pada subjek kedua bahwa dirinya kemungkinan terinfeksi HIV/AIDS ketika mendapat perawatan di rumah sakit, sehingga subjek memutuskan untuk melakukan VCT. Respon yang di munculkan subjek pertama ketika mengetahui dirinya tertular HIV/AIDS yakni subjek tidak menerima hasil VCT yang diperolehnya. Subjek juga merasa sedih serta marah kepada Tuhan dan suami. Subjek terus menangis dan berfikir bahwa dirinya telah dekat pada kematian (feel depressed). Selama tiga bulan sejak mengetahui dirinya tertular HIV/AIDS, subjek hanya berdiam diri dirumah (self isolating). Subjek tidak bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya, semua kegiatan subjek hanya dilakukan bersama anak-anaknya. Subjek juga tidak bernafsu untuk makan dan minum yang mengakibatkan penurunan kesehatan subjek dan tubuh subjek menjadi kurus. Menurut Kubler-Ross’s (Sarafino, 2006) Individu yang mengalami terminal illnes kemudian akan mengalami reaksi psikologis dalam dirinya secara berbeda-beda dan bertahap, yaitu dimulai dari tahap penolakan (denial), marah (anger), tahap bargaining, depression, kemudian tahap acceptance (menerima). Respon subjek kedua ketika pertama kali saat itu menangis karena subjek merasa sedih dan kecewa, meskipun subjek sadar akan latarbelakang homoseksual dirinya yang rentan terinfeksi HIV/AIDS. Setelah kembali ke rumah subjek lebih banyak berdiam diri di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah. Hal tersebut berlangsung selama satu bulan. Menurut Taylor (1995), hasil diagnosis dari penyakit kronis kepada pasien biasanya mengakibatkan pasien mengalami shock. Permasalahan yang dialami setelah terinfeksi HIV/AIDS pada subjek pertama, subjek mendapatkan penolakan dari suami serta diskriminasi yang dilakukan oleh ibu ketika subjek terbuka mengenai statusnya kepada suami dan ibu. Setelah terinfeksi HIV/AIDS subjek merasa mudah lelah, subjek tidak dapat bekerja keras seperti sebelum terinfeksi HIV/AIDS dimana saat itu subjek menjadi tulang punggung keluarga setelah bercerai dengan suami. Subjek juga merasa kurang percaya diri untuk bersosialisasi dengan teman- teman yang bukan penderita HIV/AIDS, subjek juga merasa takut untuk memiliki pasangan hidup lagi. Subjek kedua berusaha agar keluarga tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS. Hal tersebut dikarenakan subjek tidak ingin keluarga kecewa dan mengetahui orientasi seksual subjek yang merupakan homoseksual. Permasalahan yang subjek rasakan lainnya berkaitan dengan pekerjaan. Subjek sering merasa tertekan dengan kondisi lingkungan kerja subjek saat ini sehingga subjek berfikiran untuk berpindah pekerjaan. Akan tetapi subjek merasa khawatir jika karena terinfeksi HIV/AIDS, akan membuat subjek tidak memperoleh pekerjaan baru. Permasalahan yang dialami membuat subjek pertama mencoba untuk merubah kondisi kehidupannya menjadi lebih baik dengan upaya- upaya yang dilakukan dengan tujuan mengatasi permasalahannya. Subjek kedua dengan permasalahan yang dialaminya, subjek menjadi mudah marah kepada rekan kerja dan orang lain (exppression supression) karena subjek merasa dirinya dan apa yang telah dilakukan oleh subjek tidak dihargai. Sesuai dengan teori (Gross dan Thompson, 2007) expression suppresion merupakan suatu bentuk modulasi respon yang melibatkan hambatan perilaku ekspresif emosi yang terus menerus. Suppression adalah strategi yang berfokus pada respon, munculnya relatif belakangan pada proses yang membangkitkan emosi. Strategi ini efektif untuk mengurangi ekspresi emosi negatif. Strategi Regulasi Emosi (Gross dan Thompson, 2007) yang dilakukan subjek pertama adalah cognitive reappraisal (antecedent-focused). Subjek pertama menerima kondisinya sebagai penderita HIV/AIDS setelah subjek bergabung dengan LSM. Subjek bertukar fikiran dengan rekan yang berada di LSM, subjek juga mengikuti kunjungan kepada penderita HIV/AIDS yang mendapatkan perawatan dirumah sakit. Kegiatan yang dilakukan oleh subjek memberikan informasi baru pada subjek pertama. Pertukaran fikiran yang dilakuakn dan dnegan secara langsung kondisi penderita yang lebih buruk dibandingkan keadaan subjek pertama saat itu, membuat subjek menilai kembali apa yang telah dialaminya. Sebelumnya subjek merasa marah kepada Tuhan karena telah membuat subjek terinfeksi HIV/AIDS, akan tetapi dengan informasi baru yang diperolehnya. Subjek merasakan bahwa ada hikmah dari takdir yang dialami subjek dimana subjek mendapat pengetahuan untuk mengatur kehidupannya agar lebih baik kedepannya dan subjek bersyukur kepada Tuhan atas apa yang terjadi pada subjek. Sedangkan subjek kedua, melakukan regulasi emosi menggunakan strategi regulasi emosi expressive suppression (response focused), subjek menekan perasaannya terus menerus dengan menghindari kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan emosi berlebihan pada dirinya. Subjek mencoba melupakan statusnya sebagai penderita HIV/AIDS untuk menekan perasaan kecewa (suppression) pada dirinya sendiri. Subjek juga tidak membuka diri dengan status positif HIV/AIDS kepada keluarga. Proses Regulasi Emosi menurut (Gross dan John, 2003) yang dilakukan subjek pertama yaitu: 1. Situation Selection Semenjak terinfeksi HIV/AIDS, subjek merasa berbeda dari teman-temannya, sehingga subjek merasa minder dan kurang nyaman untuk bersama teman-teman yang tidak berstatus positive HIV/AIDS. Perasaan minder ini diatasi subjek dengan memilih menghindari pertemuan dengan teman-teman. 2. Situation Modification Keputusan untuk memberitahukan status kepada suami dan ibu mendatangkan penolakan dari suami dan diskriminasi dari ibu. Dimana suami tidak percaya bahwa suamilah yang menularkan virus HIV kepada subjek, karena pada saat itu suami dalam kondisi baik dan justru suami menuduh subjek berselingkuh dan tertular HIV/AIDS dari orang lain. Respon dari suami dan ibu subjek tersebut membuat subjek merasa sakit hati. Subjek memutuskan untuk mengubah kondisi tersebut dengan melakukan VCT kepada suami meskipun tanpa persetujuan suami. Subjek juga mempertemukan ibu dengan konselor untuk diberikan pemahaman yang benar mengenai HIV/AIDS. Permasalahan lain yang dialami subjek karena berstatus HIV/AIDS positif yakni berkaitan dengan pekerjaan. Dimana subjek harus menafkahi anak setelah bercerai dari suami. Sebagai individu berstatus HIV, kondisi fisik subjek kurang mendukung subjek untuk bekerja. Permasalahan subjek ini diatasi dengan cara mencari peluang lain yang bisa membuat subjek tetap bekerja yang sesuai dengan kondisi subjek serta dapat memenuhi kebutuhan anak dan subjek sendiri. 3. Attention Deployment Stress yang dirasa oleh subjek dikelola dengan mengalihkan perhatiannya terhadap stress dengan berkaraoke dan melakukan fitnes. Selain untuk mengatasi stress, attention deployment ini dilakukan subjek ketika ada keinginan dari subjek untuk kembali memiliki pasangan hidup. Akan tetapi ada ketakukan akan penolakan dari pasangan hidup yang akan datang. Ketakutan tersebut mendorong subjek mengubah perhatiannya terhadap keinginan untuk menikah dengan lebih fokus kepada anak. 4. Cognitive Change Subjek menyalahkan Tuhan atas dirinya yang tertular HIV/AIDS pada awalnya. Informasi baru yang diperoleh subjek yang diperoleh subjek dari kegiatan didalam LSM mampu mengubah pola pikir subjek. Sehingga subjek merasa bersyukur kepada Tuhan karena kondisi subjek yang masih dalam keadaan baik dan melalui LSM subjek memperoleh pengetahuan untuk menata hidup lebih baik. 5) Respon Modulation Perasaan sedih dirasakan subjek ketika berkeinginan agar teman-temannya memiliki pemahaman yang benar seputar isu HIV/AIDS, dengan memberikan penjelasan kepada teman-teman. Akan tetapi subjek khawatir jika penjelasan yang diberikan subjek akan justru memunculkan pertanyaan mengenai status subjek yang membuat subjek terpojok sehingga subjek memilih untuk tetap diam meskipun sebenarnya subjek merasa sedih. Subjek kedua meregulasi emosi dengan menggunakan proses regulasi emosi yakni situation selection. Pemilihan Situasi merupakan tipe regulasi emosi ini melibatkan mengambil tindakan yang memperbesar atau memperkecil kemungkinan bahwa kita akan sampai pada sebuah situasi yang kita perkirakan akan memunculkan emosi yang diharapkan atau tidak diharapkan. Gross (Strongman, 2003). Pemilihan situasi dipilih oleh subjek untuk mengelola kondisi lingkungan (stressor) yang dapat memicu emosi (emosi negative). Ketika subjek merasakan kondisi lingkungan telah mempengaruhi emosi. Subjek memilih menghindari situasi tersebut agar tidak terjadi perselisihan dengan orang lain terutama untuk permasalahan yang merupakan privasi (permasalahan pribadi) bagi subjek. Proses situation sellection ini kembali menjadi pilihan bagi subjek dalam untuk mengatasi permasalahan lain yang berkaitan dengan pekerjaan. Kondisi dimana subjek harus menyelesaikan tugas meskipun dengan keadaan tertekan. Subjek memilih menyelesaikan tugas tersebut di rumah agar tekanan yang dirasakan subjek tidak membuat subjek merasa stress dan tugas yang menjadi kewajiban subjek dapat diselesaikan.

B. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi Faktor yang mempengaruhi penggunaan regulasi emosi pada subjek pertama terdiri dari: 1. Anak Anak merupakan motivasi subjek dalam meregulasi emosi dengan tujuan merwat anak hingga dewasa. Motivasi ini kemudian mendorong subjek untuk selalu berfikir positif agar kondisi fisik dan tingkat CD4 subjek stabil. 2. Keterbukaan (Self Disclosure) Keterbukaan subjek sebagai penderita HIV/AIDS kepada keluarga, mempengaruhi dukungan yang diperoleh dari lingkungan sosialnya. Keterbukaan ini juga berpengaruh terhadap penggunaan strategi regulasi emosi yang efektif bagi subjek. 3. Dukungan Sosial (Sosial Suport) Kemampuan subjek untuk membuka diri, mendatangkan perolehan dukungan bagi dari orang lain. Adanya dukungan dari orang lain membuat subjek merasa diterima, dapat berbagi pengalaman serta memperoleh perhatian dan kebahagiaan yang dibutuhkan oleh penderita HIV/AIDS.

Pada subjek kedua faktor- faktor yang mempengarui penggunaan regulasi emosi pada subjek dua yakni: 1. Ketidakmampuan membuka diri Subjek merasa kecewa pada dirinya sendiri dan tidak dapat terbuka pada keluarga perihal status sebagai penderita HIV/AIDS. Ketidakterbukaan subjek ini berpengaruh pada penggunaan strategi regulasi emosi yang dilakuakan subjek. 2. Dukungan Sosial (Sosial Suport) Dukungan yang didapatkan subjek kedua hanya berasal dari rekan sesama penderita HIV/AIDS di LSM. Hal tersebut akibat dari ketidakmampuan subjek dalam membuka diri dengan orang lain. Akan tetapi subjek merasa dukungan tersebut memiliki manfaat bagi subjek yakni semakin berkembangnya informasi seputar HIV/AIDS yang dimiliki subjek selama bergabung dengan LSM.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa regulasi emosi istri yang memiliki suami stroke sebagai berikut : subjek pertama (AA) meregulasi emosi dengan menggunakan strategi regulasi emosi antecendent-focussed strategy (cognitive reappraisal) melalui beberapa proses regulasi emosi yang terdiri dari situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change dan respon modulation. Penggunaan strategi regulasi emosi cognitive reappraisal terlihat dari keberhasilan subjek dalam mengubah pola pikir dan keyakinan sebelumnya yang menyalahkan Tuhan. penggunaan strategi cognitive reappraisal membuat subjek mampu menerima statusnya sebagai penderita HIV/AIDS dan bangkit untuk melanjutkan kehidupannya. Strategi regulasi emosi yang berbeda dilakukan oleh subjek kedua (MBS), dimana subjek menggunakan strategi regulasi emosi response focussed strategy atau strategi suppresion melalui proses regulasi emosi situation selection. Penggunaan strategi ini berdampak pada ekspresi marah (emosi negative) yang sering dimunculkan oleh subjek. Subjek berusaha menghambat ekspresi emosi berlebihan untuk mengurangi reaksi emosi negatif dengan terus menerus menghindari situasi (situation selection) yang dapat memicu emosinya.

SARAN 1. Saran Teoritis a. Kepada peneliti lain untuk membangun raport lebih baik agar informasi yang diperoleh lebih akurat dan menambah jumlah subjek penelitian untuk memperoleh dinamika regulasi emosi penderita HIV/AIDS dengan lebih bervariasi. b. Bagi peneliti lain yang juga tertarik meneliti mengenai regulasi emosi pada penderita HIV/AIDS disarankan agar lebih dalam dalam menggali hasil serta faktor yang mempengaruhi regulasi emosi pada penderita HIV/AIDS. 2. Saran Praktis a. Bagi penderita HIV/AIDS atau ODHA diharapkan mampu meningkatkan regulasi emosi dengan memilih strategi regulasi emosi yang efektif. b. Bagi pendukung sebaya maupun konselor agar lebih memberikan dukungan kepada para penerita HIV/AIDS dan lebih merangkul keluarga penderita HIV/AIDS dengan memberi pengetahuan seputar HIV/AIDS agar tidak terjadinya diskriminasi pada penderita HIV/AIDS.

DAFTAR PUSTAKA

Cohen, S. Deverts, D. J., Miller, G. E. (2007). Psychological stress and disease. Journal of the American Medical Association. 298 (14): 1685-1687.

Gross dan John. 2003. Individual Differences in Two Emotion Regulation Processes: Implications for Affect, Relationships, and Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 85, No. 2, 348-362.

Gross, J.J.( 2007). Handbook Of Emotion Regulation. New York : Guilford Press.

Gross, J.J. and Thompson, R. A. (2007). Emotion Regulation Conceptual Foundation. Handbook Of Emotion Regulation, edit by James J. Gross. New York : Guilford Publication.

Hasan, A. B. P. (2008). Pengantar psikologi Kesehatan islam. Jakarta: Rajawali press.

Komisi Penanggulangan AIDS. Info HIV dan AIDS. http://www.aidsindonesia.or.id/. 02 april 2014.

Leahy, R. L., Denis, T., Lisa, A. N. 2011. Emotion Regulation in Pshycotherapy. New York, London : The Guildford Press.

Jorman N. (2010). Depression in HIV and AIDS. New York : Guilford Press.

Rivers, S. E., Brackett, M. A., K, Nicole A. and Salovey, P. (2007). Regulating anger and sadness : An exploration of discrete emotion ini emotion regulation. Journal of Happines Studies. No 8, Page 393-472. Retrived from proquest.com/pqdweb.

Sarafino, E.P., (2006). Health Psychology. Biopshycosicial Interaction. Fifth Edition. New York: John Wiley & Sons inc.

Sarafino, E.P., Timothy, W. S. (2012). Health Psychology. River street, Hoboken : John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.

Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion, From Everyday Life to Theory. 5th edition. New York: McGraw-Hill.

Taylor, S. E. (1995). Health Pshycology. Third Edition. New York: McGraw-Hill.

Similar Documents

Free Essay

Hhhhhhhhhhh

...Name: Alexander Hampton Student Number: 14207232 Mizzou email address: achfm4@mail.missouri.edu Major: Marketing GPA: 3.2 Are You a True Tiger: Yes Cell Phone Number: (816)550-0112 Campus Address: 206 S College Ave, Columbia Missouri, 65201 Favorite Campus Organization: AASB or Beta Sigma Psi How did I hear about AASB: Sherri Gallick and John Becker 1. I would host a “Student Appreciation Day”. Lately around campus we’ve encountered a lot of racial, religion, and gender identity tension. So I think that bringing all of the students together and showing appreciation for each and every person no matter what their race is would be a good idea. I would pay for different retailers to come to our campus and sponsor different raffles and giveaways. On top of that we would have a basketball and football tournament for the students to be able to play and the winner earns a $1000 scholarship. Lastly I would pay for each and every student to be able to eat at any dining hall for the remainder of the day for free. 2. The True Tiger Network is important to this university and its students because it’s the largest student organization on campus and it’s a great source to get involved on campus as well as networking with different students and alumni. You get to be involved in many events such as Day of Service, Networking opportunities, and Alumni Speaker Series. It also helps to continue the amazing traditions of this campus for the future tigers. Last but not least you can...

Words: 641 - Pages: 3

Premium Essay

Ja Vonni Stourgis Case Study

...If I, Ja’Vonni Sturgis, have the honor of being selected to become a member of Kappa Kappa Psi, have chosen three problematic situations that I, as a brother would like to change. Being that our band program has a laxed and unorthodox way of doing things, mainly its band members, I’d like to touch on way to change them. First and most outstanding problem is discipline. Reason I say outstanding is because of the level of discipline we had during band camp has really dwindled throughout the season. Second reason is communication, which really is the root of most of our problems. I say this because there seems to a nook in the chain of command somewhere in middle of directors to bandsmen. Third and final problem is fellowship. I as a bandsman in this band feel that our program isn’t really into the team aspect of things at which could be contradictory to the vision that the director has in place....

Words: 713 - Pages: 3

Free Essay

Paper

...Employee Absenteeism Kmart Corporation Alvin Williams Professor Whatley LG415 Quality Control Park University INTRODUCTION The purpose of this research paper is to identify employee absenteeism and explain the process of how Kmart was able to successfully merge with Sears effectively without completely diminishing employee morale and loyalty. Let us first begin by going into detail to primarily explain what employee absenteeism is. In the workforce it is described as a failure to appear for work in a routine period of time. It also means the number of occurrences of missed work without valid reasoning. Picture the scenario that you are shopping in Kmart and you have finally completed your shopping to proceed to check out. The time just so happens to be three o’clock, which are the shift change hours for cashiers. There are three customers ahead of you and only two lanes open. You notice that there is a delay in check out times. You finally get to the counter to pay and over hear the cashier complaining that she will have to stay another two hours because her replacement has called out sick once again, without proper notice. At this point the cashier becomes a little irritated in her responses and appears to be in no way interested in pleasing the customer. What happened to the employee that was smiling just three customers before you? I can easily explain. The motivation the...

Words: 2935 - Pages: 12

Premium Essay

Chapter 5 Homework

...MGT.400.3 Mar. 11, 2013 Chapter 5 Homework You Be the Consultant 1. Which form(s) of ownership would you recommend to the Kinseys? Explain. Due to the Kinsey's desire to minimize their exposure to potential legal and financial problems, their choice of ownership should be a corporation. 3. What factors should the Kinseys consider as they try to choose the form of ownership that is best for them? Students should list and briefly discuss the factors that every entrepreneur should consider prior to making a final decision on the form of ownership like: taxes, liability, capital, business goals, management succession and so on. Discussion Questions 1. What factors should an entrepreneur consider before choosing a form of ownership? Factors to be considered before choosing a form of ownership include: * Tax considerations – calculate the firm's tax bill under each form of ownership. * Liability exposure - how much personal liability is involved in the ownership form? * Start-up capital required - how much capital does the entrepreneur have and how much will he need? * Control - how much control is involved for each type of business organization? How much is the entrepreneur willing to give up? * Business goals - how large and profitable does the entrepreneur expect the business to be? * Management succession plans - consider smooth transition when passing company to the next generation of buyers. * Cost of...

Words: 481 - Pages: 2

Premium Essay

Acc 553 Week 6

...the financial period to end in December 31. Failure to change legal entity is not advantageous to the buyer because he is limited to adhering to the current tax basis on Smithon's assets even if he had paid more for the assets. Issuing debt in Johnson Services Company to pay for the Smithon Company would raise debt equity ratio issues. Issuing debt would increase the amount of liabilities owed by the organization to compound the fact that it is already operating at a loss. Issuing debt would result in ratio that is over or close to unity indicating that the company's assets are being financed by debt. High debt equity ratio indicates that the organization is risky and is financially weak. b) Should Mr. Jones convert Smithon to an S corporation and change the fiscal year Mr....

Words: 1129 - Pages: 5

Free Essay

Paper

...Table of Contents Important Information Important Safety Precautions Introducing the OLEVIA TV Accessories TV Installation And Connection Guide Identifying Front Controls and Rear Panels - Descriptions of Connector Types - Turn the power on the TV Installation - Connecting to an Antenna or Video Equipment with Antenna Outlet - Connecting to a Set-Top-Box with HDMI Cables - Connecting to a Satellite Receiver or Cable Box with Component Connectors - Connecting to a DVD Player with A/V or S Video Cables - Connecting to a DVD Player with Component Cables - Connecting to a DVD Player with HDMI Cables - Connecting to a Satellite Receiver or Cable Box with A/V Cables - Connecting to a VCR, PVR, or DV with A/V Cables - Connecting to a Blue-Ray DVD Player or HD-Receiver with HDMI Cables and a PC with VGA Cables - Connecting to a D-VHS with HDMI Cables - Connecting to a D-VHS with Component Cables - Connecting to an Audio Receiver - Connecting to a Home Theater System or Earphone Set - Instruction for Uploading New Firmware Remote Control Guide Remote Function Keys & Description Programming the Remote Control Battery Installation On Screen Display (OSD) Introduction Operating in the OSD Initial Screen PICTURE OSD Adjusting TV Picture Settings - Description of Settings - Selecting the Picture Mode - Adjusting the Picture Quality AUDIO OSD Adjusting Sound Quality - Description of Settings - Adjusting the Audio Settings - MTS System for Stereo TV SCREEN OSD Adjusting Screen Modes - Description...

Words: 15269 - Pages: 62

Free Essay

Timetable

...10 - 11 Henry Hwang MONDAY 4-5 Chong KW Q007 " 5-6 6-7 7-8 8-9 11 - 12 12 - 1 1-2 Lim LC Q006 " 2-3 3-4 Selvi Q301B AACB1243 (L) AAMS1433 (L) AACB1223 (L) AACB1243 (T) AACB1123 (L) Q006 " DCB1 A2 " AACB1223 (T) A3 " " " Lim LC Q301D " TUESDAY Prog. Gp. A1 8-9 Chong KW Q007 9 - 10 Selvi Q007 " 10 - 11 Selvi D204(2) AAMS1433 (T) A2 " Henry Hwang K303 A3 " " " " 11 - 12 12 - 1 1-2 2-3 AACB1143 (L) 3-4 4-5 AHEL2043 (L) 5-6 6-7 7-8 8-9 AACB1123 (L) AACB1243 (L) AACB1243 (P) Chen SH DK 5 AACB1223 (T) Hor SF / Lim SA K304 / K303 AHEL2043 (L) Hor SF / Lim SA K304 / K303 AHEL2043 (L) Hor SF / Lim SA K304 / K303 Lim LC K203 AACB1243 (T) DCB1 Selvi K103 WEDNESDAY Prog. Gp. A1 8-9 9 - 10 10 - 11 11 - 12 12 - 1 1-2 2-3 3-4 AACB1223 (T) 4-5 AHEL2043 (L) 5-6 6-7 7-8 8-9 AAMS1433 (T) Henry Hwang K303 AACB1243 (P) A2 Selvi D204(2) AACB1243 (P) A3 Selvi D204(2) Prog. Gp. A1 8-9 9 - 10 Henry Hwang Lim LC K105 AACB1243 (T) Hor SF / Lim SA K302 / K301 AHEL2043 (L) Hor SF / Lim SA K302 / K301 AHEL2043 (L) Hor SF / Lim SA K302 / K301 DCB1 Selvi K106 THURSDAY 10 - 11 Chen SH DK 5 " 11 - 12 12 - 1 1-2 AACB1143 (T) 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9 AAMS1433 (L) AACB1143 (L) AACB1123 (P) Wong AK C106 - even week AACB1143 (T) Chen SH Q301D AACB1223 (P) Lim LC D204(2) AACB1123 (P) - even week Chen SH Q301D Q006 DCB1 A2 " ...

Words: 468 - Pages: 2

Premium Essay

Solution for Chapter 1(Corporate Finance)

...are not responsible for any encumbrances of the firm; in particular, they cannot be required to pay back any debts incurred by the firm. 1-3. Which organizational forms give their owners limited liability? Corporations and limited liability companies give owners limited liability. Limited partnerships provide limited liability for the limited partners, but not for the general partners. 1-4. What are the main advantages and disadvantages of organizing a firm as a corporation? Advantages: Limited liability, liquidity, infinite life Disadvantages: Double taxation, separation of ownership and control 1-5. Explain the difference between an S corporation and a C corporation. C corporations must pay corporate income taxes; S corporations do not pay corporate taxes, but must pass through the income to shareholders to whom it is taxable. S corporations are also limited to 75 shareholders and cannot have corporate or foreign stockholders. 1-6. You are a shareholder in a C corporation. The corporation earns $2 per share before taxes. Once it has paid taxes it will distribute the rest of its earnings to you as a dividend. The corporate tax rate is 40% and the personal tax rate on (both dividend and non-dividend) income is 30%. How much is left for you after all taxes are paid? First, the corporation pays the taxes. After taxes, $2×(1− 0.4) = $1.20 is left to pay dividends. Once the dividend is paid, personal tax must be paid, which leaves $1.20× (1− 0.3) = $0.84 . So, after...

Words: 363 - Pages: 2

Free Essay

Sea Story - Essay

...Sea Story - Analytical essay The short story, ”Sea Story”, is written in 2012 by Dame Antonia Susan Duffy, better knows as A.S. Byatt. A.S. Byatt is an English writer, who mostly writes novels and poems. She has won several prizes for her work, and was on the top 50 list of the greatest British writers since 1945. She is now 79 years old and lives in Sheffield, England. In the short story, “Sea Story”, the main character is called Harold. Harold is a poet who studies eels in the Caribbean. The story is roughly about him trying to win the love of his life, Laura. Harold has always lived close to the seas and was also born near it. His parents loved the seas and everything about it, so that is why Harold loves the sea so much. His grandfather also loved the sea, so that is where Harold’s father got his love for the sea from. Harold’s mother “wrote fierce little poems about waves and weather” (P. 1, L. 7-8). Laura, who is another character in the story, chose life on the sea. Harold chose life on land studying English, because of his mother’s interest in English literature. Both of them carries the sea in their heart, but in two different ways. That is the difference between them Laura and Harold. Harold has a big love for Laura. He sends letters and e-mails to her trying to get in touch with her, but with no luck. After trying these ways, he tries to get in touch with her by throwing a bottle in the ocean, containing one of his letters. This almost succeed as...

Words: 864 - Pages: 4

Free Essay

Student

...Weekly Timetable ------------------------------------------------- Top of Form Week of: 5/18/2015 [“*” = hourly repetition, “#” = daily repetition, both subject to change] | Week # |   | Mon | Tues | Wed | Thurs | Fri | Sat | Sun | 6-7 a.m. | Sleep | # | # | # | # | Wake Up/ Walk Dog/Eat (optional)/Pour Dog Food and Water | Sleep | 7-8 a.m. | * | # | * | * | * | Leave for Class | * | 8-9 a.m. | * | # | * | * | * | Intro to Operating Systems Class | * | 9-10 a.m. | * | # | * | * | * | * | * | 10-11 a.m. | Wake Up/Walk Dog/Eat (optional)/Pour Dog Food and Water | # | # | # | # | * | Wake Up/Walk Dog/Eat (optional)/Pour Dog Food and Water | 11-12 (noon) | Eat (varies) | # | Career Services Meeting | Homework/ Class/ Study | Eat (varies) | * | Eat (varies) | 12 (noon)-1 p.m. | Eat (varies) | # | * | * | Eat (varies) | * | Eat (varies) | 1-2 p.m. | Homework/Study | # | * | * | Class Preparation | * | Open/Homework/Free Time/Etc | 2-3 p.m. | Walk Dog | # | Buy pet necessities | * | Walk Dog/More Class Prep | Eat (varies)/Return Home | * | 3-4 p.m. | * | # | * | * | Leave for class | Open/Homework/Free Time/Etc | * | 4-5 p.m. | * | # | * | * | * | * | * | 5-6 p.m. | Eat (varies) | # | Homework/Classwork/Study | * | Essentials for Success Class | * | * | 6-7 p.m. | * | # | * | * | * | * | * | 7-8 p.m. | Walk Dog | # | * | * | * | * | * | 8-9 p.m. | Free Time | # | * | * | * | * | * | 9-10 p.m. | Free Time?/More homework & study very probable...

Words: 278 - Pages: 2

Free Essay

English Term

...32” LCD TV DX-32L200NA14 USER GUIDE Before using your new product, please read these instructions to prevent any damage. ii Dynex DX-32L200NA14 32” LCD TV Contents Important Safety Instructions . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Warning . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Caution . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Introduction . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Attaching the stand or preparing your TV for wall mounting . . . . . . 4 Attaching the stand . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 Preparing your TV for wall mounting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 TV components . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 Package contents . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Front . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Side . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....

Words: 17285 - Pages: 70

Free Essay

Geek

...(http://www.jovago.com/) (http://www.kaymu.co.ke) (https://www.hellofood.co.ke/) (http://www.easytaxi.co.ke/) (http://www.lamudi.co.ke) | | (http://www.jumia.co.ke/) | Fast shipping nationwide WORK WITH JUMIA (HTTP://WWW.JUMIA.CO.KE/JFORCE/)(http://www.jumia.co.ke/jforce/) (http://www.jumia.co.ke/) NEW Take home entertainment to a whole new level with Sony Bravia 101.6 cm (40) KLV-40R452A Full HD LED Television. With technologies like Clear Resolution Enhancer and Motionflow XR 100, this LED TV is a designed to give you the best. Solid Durability With Enhanced Protection Features With X-Protection Pro, you can expect solid durability from your TV. This unique feature enhances protection from humidity, surge, lightning and dust. Its no ventilation hole design and improved coating solution, for example, shield the television from external threats – letting you enjoy crystal clear picture quality that lasts longer. Clearer, More Natural Image Details Immerse yourself in a world of spectacular, crisp moving images with the Clear Resolution Enhancer. Superior noise reduction, together with natural pictures, offers a depth of realism and details to your viewing experience. Balanced Reproduction Of Sound Frequencies Sony's Clear Phase Speakers will pique your listening experience as much as the rich picture details on screen. This technology fine-tunes the speakers' frequency response for smoother, more balanced reproduction of the entire...

Words: 621 - Pages: 3

Free Essay

Critical Thinking Business 1000

...practices in all the countries that have leagues. 3. Do you have all the skills and resources to start the business, or will you need to find one or more partners? If so, what skills would your partners need to have? I would have to find more than one partner. With the rapid communication of the internet I think it would be possible to run the operation from a single country but to help with the streaming we would have to have server sites around the globe to help with the data flow as well as have a human representative familiar with the countries business practices be able to answer and respond to questions or problems quickly. 4. What form of business ownership would you choose-sole proprietorship, partnership, C corporation, S corporation, or LLC? Why? I think I would choose a C corporation to help the company grow and expand. This would also allow for new shareholders and stockholders to come into the company and raise more capital. This would also allow for future...

Words: 316 - Pages: 2

Premium Essay

Subchapter Pros And Cons

...Dear Board of Directors; When contemplating whether to elect to become a “Subchapter S” or not, you must consider the benefits as well as the potential problems that might arise according to the Internal Revenue Code. The Code allows certain corporations to elect not to be taxed. This is an important exception to the fundamental rule that income of a C corporation is taxed twice, first the income is taxed to the corporation when earned and then to the stockholders when paid out to them as dividends. Subchapter S, S corporation, or limited liability in corporations (among other terms), are treated as conduits for tax purposes. The tax liability is passed through to their shareholders. Although S corporations are not subject to income taxes § 6037 requires the electing corporation to file an annual information return because the corporation is still a “taxpayer” by virtue of §7701(a)(14). Where the magnitude of the...

Words: 1073 - Pages: 5

Free Essay

English 2 Arabic

...A كتف abutment تسارع acceleration شدة طيف التسارع acceleration spectrum intensity تحكم تسارعي acceleration-controlled سجل التسارع accelerogram جهاز قياس التسارع accelerograph مقياس التسارع accelerometer ضغط ترابي فعال active earth pressure فالق نشيط active fault مشغل actuator توابع الهزة الأرضية aftershocks تضخيم amplification يضخم amplify سعة amplitude سعة الحركة amplitude of motion دالة تحليلية analytical function كتلة الربط anchor block حائط مربطي anchored bulkhead ستارة صماء مربوطة anchored bulkhead زاوية السقوط angle of incident زاوية الانعكاس angle of reflection زاوية الانكسار angle of refraction مصدر مساحي areal source مصفوفة array تشوه غير زلزالي aseismic deformation نسبة باعية aspect ratio غلاف جوي atmosphere وهن attenuation ثقب augering تباين ذاتي autocovariance طيف ذاتي autospectra جهد محوري axial stress حقيقة axiom B عمود فقري backbone ردم خلفي backfill ضجيج خلفي background noise عرض النطاق bandwidth عائق barrier اهتزاز القاعدة base shaking قاع basin خليج bay حامل، سعة bearing صخر تحتي أو صخر أساس bed rock انحناء bend انفصام تباعدي bilateral rupture مناطق محجوبة blind zone موجة باطنية body wave ثاقب boring حد ، طرف boundary سطح الارتباط bounding surface جدار مدعم braced wall فترة محصورة bracketed duration هش brittle مبنى building كود البناء building code معامل بلك Bulk’s modulus C جدار كابولي cantilever wall شد شعري capillary tension تردد مركزي central frequency ميل مركزي central tendency ...

Words: 2238 - Pages: 9