...Memahami Birokrasi Sebagai Alat Pengurusan Sesebuah Negara Oleh:- Lutfan bin Jaes lutfan@uthm.edu.my ABSTRAK Tulisan ini adalah berkenaan Birokrasi, yang merupakan satu istilah popular dikalangan umum apabila membicarakan tentang pengurusan dan pentadbiran organisasi kerajaan. Aktornya dipanggil birokrat dan organisasinya merujuk kepada perkataan biro. Kepelbagaian perspektif melihat birokrasi menyebabkan ia menjadi satu konsep yang sukar difahami secara jelas. Ilmu Birokrasi itu sendiri dilihat sebagai sangat luas dan analitikalnya sangat bergantung kepada fahaman, mazhab dan isi kandungan masing-masing dalam sesebuah negara yang mengamalnya. Penulisan ini akan menyentuh serba sedikit sejarah, perkembangan, ciri-ciri, dan kepentingan birokrasi bagi tujuan umum. Kritikan terhadap birokrasi juga diperlihatkan bagi tujuan timbang tara pembaca. Juga ditulis serba sedikit birokrasi dan hubungannya secara langsung dengan pentadbiran awam sesebuah negara yang biasa banyak dirujuk oleh semua pihak yang menjadi ahli dalam sesebuah masyarakat. Kata Kunci : Birokrasi, Birokrat, Biro Pendahuluan Seringkali orang awam mengaitkan birokrasi dengan cara urustadbir tidak cekap, red tape (pita merah), rigid, kepatuhan melampau dan pelbagai prosedur yang membebankan dalam sesebuah organisasi kerajaan. Pengurusannya di sektor kerajaan seringkali dibuat perbandingan yang salah, kurang sesuai dan tidak tepat dengan pengurusan di sektor swasta. Tanpa disedari, simptom-simptom yang...
Words: 2524 - Pages: 11
...Pengelolaan Konflik, Makalah disampaikan pada “Worshop Analisis Kebijakan Publik, Magister Studi Kebijakan UGM, Yogyakarta. Babbie, Earl. 1990. Survey Research Methods, Scond Edition, Wadsworth Publishing Company Belmont, California. Barnard, Chester I. 1938. The Functions of The Executive, Harvard University Press, Cambride, Mass. Beetham, David. 1996. Concepts in Social Thougt : Bureucracy, Second Edition, University of Minnesota Press, Minneapolis. Bennis, Warren G. 1969. Organizational Development, Its Nature, Origins and Prospects, Addison Wesley, Reading Mass. Bertrand, L. Alvin. 1974. Social Organization : A General Systems and Role Theory Perspective, Louisiana State University, Baton Rouge. Blau, M Peter dan M. W. Meyer. 1987. Birokrasi Masyarakat Modern, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Alih Bahasa Gary Rachman Jusuf, UI-Press, Jakarta. Bryant dan White. 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang, Cetakan Pertama, Alih Bahasa Rusyanto L. Simatupang, LP3ES, Jakarta. Bradford, D. Kevin, dkk. 2001. Managing Conflict to Improve the Efectiveness of Ad-Hoc Marketing Teams, Departement of Marketing, University of Notre Dame, Kevin.Bradford.11@nd.edu. diakses 27 November 2004. Burns, Tom dan G.M, Stalker. 1961. Mechanistic and Organic Systems, dalam Shafritz, Jay M dan J. Steven Ott. 1987. Classics of Organization Theory, Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove, California. Burns and Peltason. 1966. Government By The People :...
Words: 1978 - Pages: 8
...Dibuat oleh kelompok 4: Anthony Wijaya /0131141216 Kelas : Bisnis 2L Danita Adriani /0131141209 Materi : Middle Class in Indonesia Eldo Mahadika /0131141107 Nita Surlyanti /0131141165 Kelas Menengah di Indonesia I. Pandangan para ahli Analisa kelas modern pada dasarnya bersumber dari dua tradisi pemikiran, Karl Marx dan Max Weber. Berikut akan dikupas padangan tentang kelas modern menurut masing-masing tokoh. A. Karl Marx Karl Marx dengan konsepsi “Marxisme” membuat suatu pendapat sendiri mengenai konsep kelas sosial. Ia berpendapat bahawa konsep kelas hanyalah alat analisa untuk melihat mekanisme penghisapan dari satu golongan atas golongan lain. Kelas sosial diukur dari seberapa seseorang memiliki faktor produksi, dan digambarkan sebagai gambaran seperti “kasta”. Ada beberapa unsur dalam teori kelas Karl Marx yang perlu diperhatikan. Pertama, tampak betapa besarnya peran segi struktural dibandingkan segi kesadaran dan moralitas. Pertentangan antar buruh dengan majikan bersifat objektif karena berdasarkan kepentingan objektif yang didasarkan kedudukan mereka masing-masing dalam proses produksi. Kedua, karena kepentingan kelas pemilik dengan kelas buruh secara objektif bertentangan, mereka juga akan mengambil sikap dasar yang berbeda terhadap perubahan sosial. Kelas pemilik, dan kelas-kelas atas pada umumnya mesti bersikap konserfatif, sedangkan kelas buruh, dan kelas-kelas bawah pada umumnya, akan besikap progresif dan revolusioner. Ketiga, dengan demikian...
Words: 2404 - Pages: 10